Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Nama :
Retno wulandari
NIM:
1201141
Kelas:
Teknik Perminyakan B
atau
pemisahan
antara
beberapa
lempeng.
konduktivitas
menghantarkan
panas
panas,
dari
yaitu
sumber
kemampuan
panas.
Pada
untuk
sistem
hidrothermal
batuan-batuan
permukaan
yang
menghasilkan kaolinisasi
2. Kondisi Geologi Reservoir Panasbumi
Proses geologi yang sedang atau telah berlangsung dapat
mempengaruhi kondisi geologi sumber panasbumi, dimana
umumnya proses geologi tersebut mencakup perubahan struktur
perlapisan dan stratigrafinya.
a.
Stratigraf
Stratigrafi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari
tentang sifat-sifat lapisan, distribusi kehidupan (fosil), yang akan
selalu berbeda dengan lapisan yang di atasnya. Di dalam
penyelidikan stratigrafi ada tiga unsur penting pembentuk
stratigrafi yang perlu diketahui, yaitu unsur batuan, perlapisan
dan struktur sedimen.
b. Struktur Geologi
Dalam mempelajari struktur geologi, terdapat beberapa
masalah
antara
lain
kondisi
fisik
yang
mempengaruhi
struktur
adalah
deformasi
dari
bumi,
apa
yang
menyebabkan
mempengaruhi
terjadinya
hasilnya).
Pada
bentuk
umumnya
akhir
gaya
(akan
yang
pengubahan
kimiawi
batuan
setelah
batuan
terbentuk.
Struktur primer yang terbentuk pada batuan beku berupa
struktur aliran (flow structure) yang sering dijumpai pada lava.
Ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk menentukan
bentuk struktur geologi pada kulit bumi :
a. Melihat langsung di lapangan
b. Melakukan pengeboran pada beberapa tempat kemudian
dilakukan korelasi dan interpretasi
c. Dengan metode geofisika.
Pada daerah vulkanik ada beberapa struktur yang biasa
terjadi selama dan sesudah erupsi gunung api, diantaranya
adalah struktur amblesan. Struktur ini sebagai akibat pengaruh
kegiatan magmatik dan semi-magmatik, dengan atau tanpa
pengaruh sesar. Struktur amblesan meliputi kawah, kaldera,
graben serta struktur yang terjadi secara lateral yaitu lipatan
dan sesar.
3. Alterasi (ubahan) Hydrothermal
Fluida dan batuan reservoir dalam suatu sistem panasbumi
saling berinteraksi, sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan
yang
factor,
khususnya
temperature,
komposisi
fluida,
Mineral
sebelumnya,
umumnya
mineral
Alluminous
Ferromagnesian Silicate
f. Epidotisasi
Perubahan mineral Alluminous Ferromagnesian Silicate menjadi
epidot terdapat pada chlorite.
g. Silisifikasi
Dihasilkan oleh introduksi silica dari larutan magmatic akhir.
h. Piritisasi
Suatu perubahan mineral Ferromagnesian menjadi Pirit.
2. Alterasi yang menghasilkan mineral sekunder, antara lain :
a. Sausiritisasi
Perubahan
dari
Ca-Plagioklas
menjadi
mineral
Albite
atau
beberapa
tipe
alterasi
secara
hydrothermal,
menurut
Batuan
didefinisikan
sebagai
semua
bahan
yang
atau
igneous
rock
adalah
batuan
yang
berwarna
cerah,
serta
campuran
mineral
Orthoklas,
terus-menerus,
(Overburden
menyebabkan
Pressure)
serta
terbentuknya
temperature
akan
beberapa
mineralnya,
yaitu
keluarga
basalt,
berdasarkan
basalt
kandungan
trakit-andesite
trkit,
Vulkanik
yang
bersifat
agak
basa
sampai
batuan
reservoir
beku
luar
yang
bersifat
dari
Porpirit-Andesite,
Dasite-Riodasite,Riolit,
Adanya
Felspartoid
mencirikan
keluarga
ini.
Dasit-Riolit
dan
sebagainya,
batuan
ini
Olivin,
Orthoklas,
Klinopiroksin,
Amfibol
dan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kalsium (Ca)
Magnesium (Mg)
Ferrum (Fe)
Barium
Strontium (Sr)
Anion (ion-ion negatif), yang terdiri dari :
Clorite (Cl)
Karbonat dan Bikarbonat
Sulfat (SO4-)
Ion-ion tersebut di atas akan bergabung diantara mereka
berdasarkan empat sifat, yaitu :
1. Salinitas primer, yaitu jika alkali bereaksi dengan asam kuat
akan membentuk garam seperti NaCl dan Na 2SO4.
2. Salinitas sekunder, jika alkali tanah bereaksi dengan asam
kuat akan membentuk CaCl2, MgSO4, MgCl2 dan CaSO4.
3. Alkalinitas primer, jika alkali bereaksi dengan asam lemah
membentuk NaCO3, NaHCO3.
4. Alkalinitas sekunder, jika alkali tanah bereaksi dengan asam
lemah
membentuk
garam
antara
lain
CaCO3,
MgCO3,
1. Densitas Fluida
Densitas Fasa Cair
Densitas Fasa Uap
Densitas saturated steam
Densitas superheated steam
2. Tegangan Permukaan
3. Viskositas
4. Spesifk Volume
5. Thermodinamika Reservoir Panasbumi
a. Energi Dalam (Internal Energy)
Internal energy atau energi dalam (U) adalah ukuran jumlah
total panas yang disimpan dalam material per unit massa (U v,
Ul).
b. Enthalpy
Sedangkan enthalpi adalah penjumlahan dari internal energi
dengan kerja yang tersimpan dalam material akibat adanya
tekanan (hv, hl).
c. Entropy
Entropi adalah perbandingan panas yang ditransfer selama
proses reversible dengan temperature absolute.
hal
ini
dikenal
sebagai
fenomena
gradien
dibutuhkan
terhadap
distribusi
temperatur
didalam
Pemanasan
air
pada
kedalaman
tertentu
biasanya dihubungkan terhadap intrusi magma, atau intrusiintrusi, dengan panas yang akan diperlakukan melalui zona
batuan yang mengeras dimana ketebalannya magma tidak
diketahui.
Perpindahan
panas
dapat
dibantu
dengan
(1965)
memungkinkan
temperatur
mempertimbangkan
memberikan
geothermal
observasi
aliran
yang
panas
tinggi
akan
bahwa
pada
untuk
daerah
membutuhkan
tubuh
magma.
Mahon
dan
McDowell
(1997)
akan
muncul
untuk
bergabung/berdifusi
kedalam
aliran
panas
yang
terbentuk.
Hal
ini
digerakkan
oleh
aktivitas
Sistem ini terdiri dari air dan atau uap bertemperatur tinggi
yang tersimpan dalam batuan permeabel dan porous. Akibat
sirkulasi secara konveksi, air dan atau uap akan mengalir
melalui
patahan-patahan
atau
rekahan
dan
tertrans-
Cyclic system
pada
tekanan serta air dari luar. reservoir satu fasa (liquid system)
dapat dibagi menjadi dua yaitu:
oC. Temperatur
air
dominated
lebih
system,
banyak
apabila
daripada
uap
sebaliknya
disebut
disebut
liquid
vapour
Air
dalam
konsentrasi
yang
kecil.
Air
ini
juga
yang cukup basa (pH 5 9 ). Gas yang terlarut dalam air ini
terutama karbondioksida dan hydrogen sulfide. Air ini
seringkali didapatkan di daerah-daerah yang terdapat spring
(mata air) atau daerah yang ada aktivitas geyser dan daerah
yang banyak terdiri dari batuan volkanik dan sedimen.
b. Air Asam Sulfat
Air Asam Sulfat mengandung chloride dengan kadar
yang rendah dan dapat terbentuk pada daerah vulkanik,
dimana uap dibawah 400oC mengembun ke permukaan air.
Hidrogen sulfide dari uap kemudian teroksidasi menjadi
sulphate. Air Asam Sulfat didapat di daerah-daerah dimana
uap akan naik dari air bawah tanah dengan temperature
tinggi dan di daerah vulkanik, pada fasa pendinginan hanya
karbondioksida dan gas sulfur tetap akan naik bersama uap
melalui batuan. Unsur-unsur yang terdapat dalam air ini
biasanya lepas dari dinding-dinding batuan disekelilingnya.
c. Air Bikarbonat
Air panas yang mengandung chloride dengan kadar
yang rendah dapat terjadi dekat permukaan di daerah
vulkanik dimana uap yang mengandung karbondioksida dan
hydrogen sulfide mengembun ke dalam aquifer. Pada kondisi
yang diam air bereaksi dengan batuan mengahasilkan
larutan bicarbonate atau bicarbonate sulphate dengan pH
netral.
5. Berdasarkan entalphi
a. Entalphi Rendah
Apabila suhu reservoir tidak mencapai titik didih fluida pada
tekanan tertentu, umunya pada sumur reservoir panasbumi
adakalanya dapat terjadi fluida yang terproduksi hanya satu
fasa,
dan
temperature
dalam
perjalanannya
menuju