Professional Documents
Culture Documents
SISTEM REPRODUKSI 1
A. Kasus
Ny. D usia 23 tahun, hamil 24 minggu G300000, datang ke poli KIA rumah
sakit sayang anak. Ny. D mengeluh mengalami morning sickness yang sangat
ekstrim sehingga kegiatan sehari-harinya sangat terganggu. Ny. D merasakan
perutnya lebih besar dari ibu hamil yang lainnya, serta sering BAK dan sering
lelah, selain keluhan tersebut Ny. D juga mengatakan merasakan gerakan
janin lebih dini. Hasil pemeriksaan didapat tekanan darah 120/80 mmHg, BB
65 kg (sebelum hamil BB 45 kg), TFU 30 cm, DJJ 140x, AFP meningkat.
B. Step 1
1. KIA
2. Morning sickness
3. TFU, DJJ, dan AFP
4. G300000
C. Step 2
1. Mual dan muntah pada pagi hari
2. Rasa mual dan muntah pada pagi hari
3. Tinggi fundus uteri normalnya (24-25 cm diatas simfisis), denyut jantung
janin normalnya (120-160 x permenit), alpha fetroprotein normalnya
(kurang dari 20)
4. Untuk mengetahui status kehamilan dan persalinan pada ibu
D. Step 3
1. Usia 23 tahun
2. Ny. D mengalami morning sickness yang sangat ekstrim
3. Ny. D merasakan perutnya lebih besar dari ibu hamil yang lainnya
4. Ny. D mengatakan merasakan gerakan janin lebih dini
5. Hasil pemeriksaan didapat tekanan darah 120/80 mmHg, BB 65 kg
(sebelum hamil BB 45 kg), TFU 30 cm, DJJ 140x AFP meningkat
E. Step 4
1. Mengapa Ny. D mengalami morning sickness
2. Mengapa perutnya lebih besar dari yang lain
3. Mengapa Ny. D sering buang air kecil dan besar
4. Mengapa BB Ny. D meningkat 20 kg
5. Mengapa ibu merasakan gerakan janin lebih dini
F. Step 5
1.
Karena terjadinya perubahan hormon estrogen, sehingga akan
berpengaruh dengan sisitem pencernaan (lambung) lalu timbul rasa mual
dan muntah
2. Bisa dikarenakan BB ibu mempengaruhi keadaan perut ibu atau
dikarenakan penyesuaian cairan ketuban berlebih
3. Karena pada saat hamil menekan kandung kemih dan saluran pencernaan
4. Komsumsi pada ibu hamil lebih tinggi sehingga terjadi peningkatan BB
5. Faktor yang mempengaruhi adalah BB ibu dan tempat plasenta janin,
sehingga mempengaruhi gerakan janin terasa lebih dini (Karena pada saat
hamil menekan kandung kemih dan saluran pencernaan
6. Dari sirkulasi fetus yang menyebabkan peningkatan yang signifikan
7. Karena usia ibu masih 23 tahun (ovariumnya baru matang) sehingga
hormonalnya meningkat dan mempengaruhi kondisi seperti ibu
mengalami morning sickness
G. Step 6
Diagnosa Medis : Kehamilan Kembar
LEARNING OBJEKTIF
( Kehamilan Kembar )
A. Definisi
Kehamilan ganda dapat didefinisikan sebagai suatu kehamilan dimana
terdapat dua atau lebih embrio atau janin sekaligus. Kehamilan kembar ialah
suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih yang ada didalam kandungan
selama proses kehamilan. Bahaya bagi ibu tidak begitu besar, tetapi wanita
dengan kehamilan kembar memerlukan perhatian dan pengawasan khusus
bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu janin (Wiknjosastro,
C. Epidemiologi
Insiden kehamilan kembar adalah sekitar satu tiap 80 kelahiran, dan
kehamilan kembar tiga adalah 80 kalinya, yaitu 6400 kelahiran. Hal ini
dikarenakan penggunaan obat-obatan penyubur (induksi kehamilan) dan
prosedur fertilisasi secara in vitro. Angka kejadian kembar monozogit di
seluruh dunia relatif konstan yaitu 4 dari 1000 kehamilan. Kehamilan kembar
dizigot berhubungan dengan ovulasi multipel dan angka kejadiannya
bervariasi sesuai ras dan dipengaruhi oleh usia ibu dan paritasnya. Angka
kembar dizigot tertinggi terdapat di negara negara Afrika yaitu 10 40 per
1000 kehamilan, diikuti oleh Kaukasia sebesar 7 10 per 1000 kehamilan,
dan terendah di Asia sebanyak 3 per 1000 kehamilan.
D. Etiologi
Proses pembuahan bayi kembar dapat terjadi dengan beberapa faktor yang
diduga menjadi penyebab, di antaranya :
1. Faktor genetic
Jika di dalam keluarga ada yang memiliki anak kembar, ada kemungkinan
akan mendapatkan anak kembar juga.
2. Berat badan ibu yang berlebih
Sebuah hasil penelitian didapatkan dari American College of Obstetrics
and Gynecology bahwa dengan meningkatnya berat badan maka
kecenderungan untuk mendapatkan bayi kembar akan terjadi.
3. Hamil di usia tua
Hamil saat usia di atas 45 tahun merupakan resiko yang sangat besar bagi
para ibu. Selain dapat mengalami keguguran, kadar gula selama hamil pun
dapat meningkat. Tetapi, pada saat usia rentan inilah produktivitas ovulasi
sangat tinggi sehingga lebih dari 17% wanita yang hamil di atas usia 45
tahun akan mendapatkan anak kembar.
4. Faktor makanan
Hasil dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti Amerika Serikat
mendapatkan bukti bahwa umbi-umbian, seperti kentang, ubi, dan susu
dapat meningkatkan ovulasi pada sel telur sehingga kemungkinan untuk
mendapatkan bayi kembar pun akan terjadi.
5. Fertilitas
kembar.
2. Mual dan muntah berat karena HCG meningkat.
3. Palpasi abdomen mendapatkan 3 atau lebih bagian tubuh yang besar.
4. Auskultasi lebih dari satu denyut jantung yang terdengar jelas dan
berbeda (nonmaternal) lebih dari 10 denyut/menit. Kecurigaan
meningkat jika keluarga memiliki riwayat kehamilan kembar.
5. Penggunaan stimulator ovulasi.
6. Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada kehamilan kembar
bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan penyakit
defisiensi lain.
7. Frekuensi hidramnion kira-kira sepuluh kali lebih besar pada
kehamilan kembar daripada kehamilan tunggal.
8. Frekuensi pre-eklamsia dan eklamsia juga dilaporkan lebih sering
pada kehamilan kembar.
9. Solusio plasenta dapat terjadi kemudian seperti sesak nafas, sering
kencing, edema dan varises pada tungkai bawah dan vulva.
F. Patofisiologi
Menurut Manuaba (2007:464) kehamilan kembar dibagi menjadi dua.
Monozigot, kembar yang berasal dari satu telur dan dizigot kembar yang
berasal dari dua telur. Dari seluruh jumlah kelahiran kembar, sepertiganya
adalah monozigot. Kembar dizigot berarti dua telur matang dalam waktu
bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kedua sel telur itu
mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan kembar
monozigot berarti satu telur yang dibuahi sperma, lalu membelah dua. Masa
pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak. Masa
pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 72 jam, 4 8 hari,
9-12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan terjadi
diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim
punya dua plasenta. Sedangkan pada pembelahan kedua, selaput ketuban
tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini, bisa saja
terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya
tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat. Lalu, pada pembelahan
ketiga, selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi
masih membelah dengan baik. Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya
WOC
G. Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis kehamilan kembar 75% didapatkan dari penemuan fisik, tandatanda yang harus diperhatikan pada kehamilan kembar adalah:
1. Uterus lebih besar (>4 cm) dibandingkan usia kehamilannya.
2. Penambahan berat badan ibu yang mencolok yang tidak disebabkan oleh
edema atau obesitas
3. Polihidramnion
4. Ballotement lebih dari satu fetus
5. Banyak bagian kecil yang teraba
6. Uterus terdiri dari tiga bagian besar janin
7. Terdengarnya denyut jantung janin yang letaknya berjauhan dengan
perbedaan kecepatan paling tidak 8 dpm
8. Palpasi satu atau lebih fetus pada fundus setelah melahirkan satu bayi.
a. Laboratorium
Nilai hematokrit dan hemoglobin dan jumlah sel darah merah
menurun, berhubungan dengan peningkatan volume darah. Anemia
mikrositik hipokrom seringkali muncul pada kehamilan kembar.
Kebutuhan fetus terhadap besi (Fe) melebihi kemampuan maternal untuk
mensuplai Fe didapatkan pada trimester kedua.
Pada tes toleransi glukosa didapatkan gestasional DM dan gestasional
hipoglikemi sering ditemukan pada kehamilan kembar. Pada kehmilan
kembar chorionic gonadotropin pada urin, estriol dan pregnanendiol
meningkat.
pemeriksaan
Kehamilan
peningkatan
kembar
serum
juga
alfa
dapat
didiagnosis
fetoprotein
ibu
dengan
walaupun
pemeriksaan ini tidak dapat berdiri sendiri. Tidak ada tes biokimia yang
dapat membedakan kehamilan tunggal atau kembar.
b. Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan USG yang teliti, kantung gestasional yang
terpisah dapat diidentifikasi pada awal kehamilan kembar. Identifikasi
masing masing kepala fetus harus bisa dilakukan dalam bidang tegak
lurus sehingga tidak tertukar dengan potongan lintang badan janin
dengan kepala janin yang kedua.
Gambar 11. Kembar dizigot pada usia kehamilan 5.5 minggu dilihat dengan
ultasonografi
c. Diagnosis pasti
Diagnostis pasti terdapatnya gemelli adalah apabila ditemukan :
a) Terabanya 2 kepala, 2 bokong, dan satu atau dua punggung.
b) Terdengarnya dua denyut jantung yang letaknya berjauhan dengan
perbedaan kecepatan paling sedikit 10 denyut per menit.
c) Sonogram pada trimester pertama
d) Roentgen foto abdomen
H. Penatalaksanaan Medis
1. Penatalaksanaan Antepartum
Untuk kepentingan ibu dan janin, perlu dibuat diagnosis dini dan
pemeriksaan antenatal yang lebih sering. Mulai kehamilan 24 minggu
pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu, sesudah kehamilan 36 minggu
seminggu sekali. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi
morbiditas dan mortalitas pada kehamilan dengan penyulit kembar, yaitu:
a. Makanan. Kebutuhan akan kalori, protein, mineral, vitamin, dan
asam lemak esensial jauh meningkat pada wanita dengan kehamilan
kembar. Makan dilaksanakan lebih sering dalam jumlah sedikit.
Pemberian sulfas ferosus sebanyak 3 x 100 mg secara rutin perlu
dilakukan karena kebutuhan besi dua bayi dan penambahan volume
darah ibu sangat meningkat.
b. Surveilans Antepartum. Pertumbuhan janin lebih lambat pada
kehamilan kembar dibandingkan pada kehamilan tunggal, dan
mungkin juga tidak sepadan diantara kedua janin. Oleh karena itu,
sepanjang trimester ketiga biasanya dilakukan sonografi serial.
c. Pemeriksaan Kesehatan Janin. Pada penatalaksanaan kehamilan
kembar dua atau kehamilan kembar ordo tinggi sering digunakan uji
nonstres atau profil biofisik. Kompleksitas penyulit pada kehamilan
kembar serta kemungkinan kesulitan teknis dalam pemisahan janinjanin saat dilakukan pemeriksaan tampaknya membatasi metodemetode ini. Berdasarkan hasil evaluasi Devoe dan Ware (1995) uji
nonstres dan velosimetri Doppler lebih bersifat prediktif untuk
kesejahteraan janin daripada volume cairan amnion atau profil
biofisik.
d. Mencegah
kelahiran
janin
preterm.
Sebagai
upaya
untuk
memperpanjang gestasi pernah digunakan beberapa teknik. Teknikteknik tersebut antara lain tirah baring, pemberian obat beta mimetik
profilaktik, dan cervikal cerlage profilaktik. Tidak terdapat bukti
yang memuaskan bahwa kortikosteroid bermanfaat bagi janin.
Namun terapi ini tetap direkomendasikan bagi wanita dengan
kehamilan kembar dan ancaman kelahiran. Perjalanan jauh dan
perdarahan
post
partum.
Blok
epidural
sering