Professional Documents
Culture Documents
Beban
Beban (MW)
450
530
600
540
400
280
290
500
Hot (R)
150
170
500
0
6
5
4
3
2
1
0
Min. Time
Down
(jam)
2
3
4
1
Start-Up Cost
Cold (R) Cold Start (R)
350
4
400
5
1100
5
0
0
0101
310
0010
300
1001
250
1001
140
1000
80
0001
60
0000
0
Page | 1
a.
Hitung secara manual, kasus pertama, merupakan priority list schedule (rencana jadwal
prioritas). (min up/down time : 1 jam untuk semua unit, start up cost : cold start cost)
Penyelesaian
Berdasarkan Tabel 5.4, tingkat prioritas unit adalah unit 3,2,1,4
Untuk kasus pertama, keadaan yang akan diperiksa adalah:
Keadaan Kombinasi
Maksimum
Unit yang Aktif
(State)
Unit
Kapasitas Bersih
(ON)
5
0010
300
3
12
0110
550
3 dan 2
14
1110
630
3, 2 dan 1
15
1111
690
3, 2, 1 dan 4
Dengan menggunakan Forward Dynamic Programming (algoritma rekursif untuk menghitung
biaya minimum untuk Jam ke-J dengan kombinasi K) adalah:
Dari data tabel diperoleh persamaan biaya bahan bakar masing-masing unit, sebagai berikut:
F1 = [Incremental Heat Rate * Fuel Cost * P1] + No Load Cost
= [10440 (Btu/KWh) x 2,00 x 10-3 (R/Btu) x P1 (MW)] + 213,00 (R/h)
= 20,88P1 + 213,00 (R/h)
F2 = [Incremental Heat Rate * Fuel Cost * P2] + No Load Cost
= [9000 (Btu/KWh) x 2,00 x 10-3 (R/Btu) x P2 (MW)] + 585,62 (R/h)
= 18,00P2 + 585,62 (R/h)
F3 = [Incremental Heat Rate * Fuel Cost * P3] + No Load Cost
= [8730 (Btu/KWh) x 2,00 x 10-3 (R/Btu) x P3 (MW)] + 684,46 (R/h)
= 17,46P3 + 684,74 (R/h)
F1 = [Incremental Heat Rate * Fuel Cost * P4] + No Load Cost
= [11900 (Btu/KWh) x 2,00 x 10-3 (R/Btu) x P4 (MW)] + 252,00 (R/h)
= 23,80P1 + 252,00 (R/h)
Jam ke-1 (Beban 450 MW)
J=1, K=15
J=1, K=14
Page | 2
J=1, K=12
J=2, K=14
J=2, K=12
Page | 3
Biaya yang paling minimal pada stage 2 adalah
Jam ke-3 (Beban 600 MW)
J=3, K=15
J=3, K=14
J=4, K=14
Page | 4
J=4, K=12
J=5, K=14
J=5, K=12
TUGAS Mata Kuliah Operasi Optimum Sistem Tenaga Listrik
Page | 5
J=6, K=14
J=6, K=12
J=6, K=5
TUGAS Mata Kuliah Operasi Optimum Sistem Tenaga Listrik
Page | 6
J=7, K=14
J=7, K=12
J=6, K=5
Page | 7
J=8, K=14
J=8, K=12
Hitung secara manual, kasus kedua, sama dengan kasus pertama namun dengan melakukan
complete enumeration (semua kombinasi diperhitungkan) dengan mengabaikan biaya hot
start, minimum up time dan minimum donw time.
Page | 8
Penyelesaian
Dengan Complete Enumeration
sehingga diperoleh:
Tabel kombinasi yang memungkinkan sebagai berikut:
Stage
Load
Kombinasi
1
450
15 ; 14 ; 13 ; 12
2
530
15 ; 14 ; 13 ; 12
3
600
15 ; 14 ; 13
4
540
15 ; 14 ; 13 ; 12
5
400
15 ; 14 ; 13 ; 12 ; 11
6
280
15 ; 14 ; 13 ; 12 ; 11 ; 10 ; 9 ; 8 ; 7 ; 6 ; 5
7
290
15 ; 14 ; 13 ; 12 ; 11 ; 10 ; 9 ; 8 ; 7 ; 6 ; 5
8
500
15 ; 14 ; 13 ; 12
Perhitungan rinci tidak akan dilakukan lagi untukkombinasi yang sudah ada di kasus pertama
sehingga kita hanya mengambil hasilnya saja dan menghitung kombinasi lainnya.
Jam ke-1 (Beban 450 MW)
J=1, K=15
J=1, K=14
J=1, K=13
J=1, K=12
J=2, K=14
J=2, K=13
Page | 9
J=2, K=12
J=3, K=14
J=3, K=13
J=4, K=14
J=4, K=13
P a g e | 10
J=4, K=12
J=5, K=14
J=5, K=13
J=5, K=12
J=6, K=14
J=6, K=13
P a g e | 11
J=6, K=12
J=6, K=5
J=7, K=14
J=7, K=13
J=7, K=12
J=6, K=5
P a g e | 12
J=8, K=15
J=8, K=14
J=8, K=13
J=8, K=12
c.
Cari nilai [X,N] secara manual, di program PowerGen, kasus ketiga, melibatkan hot/coldstart, minimum uptime dan minimum downtime.
Penyelesaian
Masih bingung. . . . heheheheh
P a g e | 13