Professional Documents
Culture Documents
TIM PENELITI
1. Dr. lr. lnce Raden, MP
2. M.Soleh Pulungan, S.Pd,MH
3. Moh. Dahlan, SE, M.Si
4. Dr. lr. Thamrin, MP
TENGGARONG
SURAT PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
Jabatan
Tahun Anggaran
Dengan ini menyatakan bahwa hasil Laporan Akhir Penelitian Dampak penambangan
batubara terhadap peningkatan sosial ekonomi masyarakat dan lingkungan di Kabupaten Kutai
'
Kartanegara tahun 2010, telah diperbaiki/ disempurnakan sesuai dengan arahan nara sumber,
pada saat paparan Draft Laporan Akhir hasil penelitian dimaksud yang dilaksanakan di Jakarta
pada tanggal12 sf d 16 Nopember 2010.
Semoga kegiatan ini
dapa~
.......
Demikian Surat Pengesahan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui:
Kepala Balitbangda
~~~ten Kutai Kartanegara
.1\': M.Hermawan,
M.Si.
PRAKATA
........
Puji dan syukur hanya kehadirat Allah SWT karena berkat petunjuk,
rahmat dan karuniah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kajian
...__.
lnsentif Peningkatan
Kemampuan
Peneliti
dan
Perekayasa
di
penelitian ini kami mengucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memb. 1tu kesuksesan kegiatan ini.
.himya semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak
Tenggarong, November 2010
Tim Peneliti
-...J
RINGKASAN
Kutai Kartanegara merupakan salah satu Kabupaten di Kalimantan Timur
yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah, salah satu diantaranya adalah
penambangan batubara. Dalam proses eksploitasinya menimbulkan dampak
terhadap sosial ekonomi dan lingkungan.
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah memperoleh informasi
tentang dampak sosial ekonomi dan lingkungan fisik, kimia dan biologi terkait
dengan penambangan batubara di Kutai Kartanegara serta merekomendasikan
strategi
penanggulangan
dampak
pertambangan
batubara
yang
perly
Kutai Kartanegara. Diharapkan dari penelitian ini menemukan kondisi riil sosial
ekonomi dan kondisi kerusakan lingkungan serta tindakan preventif dan
pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan pertambangan sehingga
menjadi salah satu bahan masukan bagi pihak Pemerintah Daerah (terutama
bagi stakeholders seperti, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pertambangan dan
Energi, dan Badan Pengelola ljin Terpadu) untuk menilai dampak penambangan
batubara terhadap pengembangan sosial ekonomi masyarakat dan kualitas
lingkungan
yang
pada
akhirnya
dapat
menjadi
pertimbangan
dalam
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
Pertambangan
batubara
optimalnya
perusahaan
dalam
melaksanakan
program
pemberdayaan
--
" ..J
DAFTAR lSI
--Halaman
PRAKATA .. .. ....... .. ...... .. .................... ....... .. ... ....... ........................ .
RINGKASAN .......... ... ...... .. ................ .. .... .... ... ... .................. .... .......
DAFTAR lSI. ...... ........ ................. .......... .. ...... ......... ............ ... .........
DAFTAR TABEL... ... ... ... ... ... ...... ...... ..... . ..... . ..... . ... .. . ... ... ...... .. . ... .... .
DAFTAR GAMBAR... ...... ....... ........... ..... .... .....................................
BAB 1. PENDAHULUAN .... ......... .... ...... .. ...... .. ..... .... .. ..... ....... .. .... .. ...
1.1 Latar Belakang.. .. .. . .. ... ... ... .. . ... ... .. . ... ... ... ... ... ... ... . .. .. . .. . ...
1.2 Rumusan Masalah .. . .. . .. . . .. ... .. . . . . . .. .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. .. . . .. .. .
._,
1
1
9
10
13
BAB Ill. TUJUAN DAN MANFAAT. .. ... ...... ..... . .. . ... ... ... ...... ... ... ... ... .... ..
3.1. iujuan Penelitian...... .... ... .. .. . . .. .. . .. . . .. ... ... .. . .. . .. . . .. . .. .. . . . . .. . .
3.2. Manfaat Penelitian... ............ ...... .................. ............ ........
17
17
17
18
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... ... .. . ... ... ... ... ... ... ... .. . ... .. . .. ....
4.2. Ruang Lingkup Kajian... ... .. . .. . ... .. .. .. ...... ... ... ... ... ...... ...... ...
4.3. Kerangkan Pemikiran ..... .. .. ... ... .. . ... ... ... ... ... ... ... .... .. ... .. . .. ..
4.4. Rancangan Penelitian .. . ... .... .. ... ... .... .. .... ..... ... ... ... ... .... ... ..
4.5. Pendekatan Penelitian ..... . .. .... ...... ... ... ............ ..... . .... ... .....
4.6. Populasi dan Sampel....... .......... ........ ... ... .. .... ... .. ... .. . .. .... .
4. 7.Variabel Penelitian... ...... ... ...... ... ... .. .. ... ...... .. ..... ... .. ...... .. .. .
4.8. Metode Anal isis Data........................................................
18
19
19
ii
iv
v
viii
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................
5
5
21
21
23
24
26
33
33
38
40
65
66
70
70
71
72
DAFTAR TABEL
Halaman
Nomor
Teks
29
2.
29
30
4. Jadwal Kegiatan Penelitian ............ .. ........ .. ... ........ ... ...... .. .. ... .
32
5. Pendapatan per bulan sebelum dan sesudah ada perusahaan
tambang batubara .. ................... .... .. ......... ..... .. ... .... .......... .. .
33
6. Pengeluaran
34
34
37
38
38
39
39
40
40
44
46
50
52
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
Teks
5
18
20
42
43
43
45
60
66
66
72
BABI
PENDAHULUAN
aspek
mendasar
yang
akan
mewarnai
tatanan
kehidupan
dan
pe~alanan
27.263,10 km 2 terletak antara 11526' Bujur Timur sampai dengan 11736' Bujur
Timur dan 128' Lintang Utara sampai dengan 108' Lintang Selatan. Kabupaten
Kutai Kartanegara merupakan wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten
Malinau, Kutai Timur dan Kota Bontang pada sisi sebelah utara.
Pada sisi
meningkat bila dibandingkan dari tahun 1999 ketika awal pemekaran wilayah
Kutai
1 kota.
34 desa/kelurahan atau 18,28 persen dari tahun 1999. Bila diamati dari letak
_,
migas dan non migas. Dari kegiatan tersebut minyak bumi dan gas alam
merupakan
hasil
tambang
yang
sangat
besar
pengaruhnya
terhadap
maupun
dari
luar
negeri, tentunya
dengan
banyaknya
investor
yang
bahwa
masyarakat juga
mengalami
perubahan
karena
masyarakat
sekitar
te~adi
pe~udian ,
menyusun dokumen
sekitar
tambang
mempunyai
daya
saing,
dan
membantu
'---'
,,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pembangunan.
Pembangunan
yang
dimaksud
termasuk
kegiatan
secara umum.
Kegiatan
Pembangunan
Dampak
Sosial,
ekonomi dan
Budaya
Dampak
Biofisik
Dampak
Sosial,
ekonomi dan
Budaya
Dampak
Biofisik
Dampak
Primer
Dampak
Sekunder
Tujuan
batu bara bisa positif bila perubahan yang ditimbulkannya menguntungkan dan
negatif, jika merugikan, mencemari, dan merusak lingkungan hidup. Dampak
yang diakibatkan oleh penambangan batubara menjadi penting bila terjadi
perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar. Adapun kriteria dampak
penting, yaitu : (1) jumlah manusia yang akan kena dampak, (2) luas wilayah
penyebaran dampak, (3) intensitas dan lamanya dampak berlangsung, (4)
banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak, (5) sifat komulatif
dampak, dan (6) berbalik (reversible) atau tidak berbalik (ireversible) dampak.
pembangunan tersebut dapat berhasil guna bagi semua mahluk hidup (manusia,
flora dan fauna, air, tanah dan ekosistem lainnya).
Konsep dasar pengelolaan pertambangan bahan galian berharga dari
lapisan bumi hingga saat ini tidak banyak beruba, yang berubah hanyalah skala
kegiatannya hal ini juga terjadi di Kutai Kartanegara. Kondisi riil di lapangan
menunjukkan
bahwa
perkembangan
teknologi
mekanisasi
pengelolaan
-'
menghentikannya karena sifat alamiah dari reaksi yang terjadi pada batuan.
Sebagai contoh, pertambangan timbal pada era kerajaan Romawi masih
memproduksi air asam tambang 2000 tahun setelahnya. Air asam tambang
.......
baru
terbentuk
bertahun-tahun
kemudian
sehingga
perusahaan
.......
._;
__,
.......,
._,
.__.
depan deposit batubara ini akan habis yang dapat berdampak negatif terhadap
kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sekitar terutama masyarakat yang
menggantungkan kehidupannya pada kegiatan pertambangan, di mana mereka
.._,
resources)
misalnya
batubara
dan
migas,
sehingga
dalam
MT), di Sumatera 38 % (17.464 juta MT) dan sisanya tersebar di wilayah lain.
sumber batubara (resources) sebanyak 57,8 milliar ton. Dari jumlah itu Widodo
(2005) melaporkan bahwa cadangan batubara terbesar hanya tersebar di tiga
provinsi di Indonesia yaitu Provinsi Sumatera Selatan (38 %}, Kalimantan Timur
(35 %), dan Kalimantan Selatan (26 %), (Widodo, 2005). Usaha pertambangan
batubara mempunyai prospek sebagai sektor andalan pengganti migas dalam
membangun perekonomian Kalimantan Timur di masa mendatang. Hal ini
.._...
~.;
dengan
sumberdaya
alam
berupa
batubara,
Kabupaten
Kutai
keberadaan
sumberdaya
batubara
sebagai
sumber
-"
....__,
Kegiatan
'-'
pertambangan
batubara
merupakan
kegiatan
eksploitasi
besar terutama
Karakteristik yang penting dalam pertambangan batubara ini adalah bahwa pasar
dan harga sumberdaya batubara ini yang sangat prospektif menyebabkan
'-'
industri pertambangan batubara dioperasikan pada tingkat resiko yang tinggi baik
dari segi aspek fisik, perdagangan, sosial ekonomi maupun aspek politik.
Kegiatan penambangan batubara dapat dilakukan dengan menggunakan dua
metode yaitu (Sitorus, 2000) :
1. Penambangan permukaan (surface/ shallow mining) , meliputi tambang
terbuka, penambangan dalam jalur dan penambangan hidrolik.
2. Penambangan dalam (subsurfarcel deep mining).
Kegiatan penambangan terbuka (open mining) dapat mengakibatkan
gangguan seperti :
._,
._.,
a. Perintisan (Pioneering)
Perintisan (Pioneering) adalah kegiatan persiapan yang mencakup
pembuatan sarana jalan angkut dan penanganan sarana air drainase (saluran).
Dalam pembuatan jalan, Iebar dan kemiringan jalan harus sesuai dengan yang
direncanakan sehinggga hambatan-hambatan dalam pengangkutan material
.......
te~amin.
Untuk
peke~aan
pembersihan
daerah yang akan ditambang dari semak-semak, pohon-pohon kecil dan tanah
maupun bongkahan-bongkahan yang
menghalangi
peke~aan
selanjutnya.
adalah tenaga manusia seperti gergaji, bulldozer, chainsaw, truk cungkil dan
penggaruk (ripper) . Kegiatan pembersihan lahan tambang dari vegetasi penutup
tanah dilakukan tanpa pembakaran (zero burning). Vegetasi hasil pembersihan
lahan dikumpulkan dan dirapikan bersama hasil tebangan pepohonan pada
tempat yang telah ditentukan dan diharapkan dapat menjadi sumber bahan
--~
.......
organik.
c. Penggalian dan Pemindaha Tanah Penutup (Overburden)
tempat yang lebih tinggi (puncak bukit) dan tanah penutup didorong ke bawah
kearah tempat yang lebih rendah sehingga alat dapat bekerja dengan bantuan
gaya gravitasi.
Dalam penggalian lapisan penutup juga dapat digunakan bahan peledak
(blasting) apabila lapisan tanah penutup cukup keras dan tidak bias dibongkar
menggunakan peralatan berupa bulldozer 085 yang dilengkapi alat garu. Setelah
batubara dibongkar, kemudian batubara dikumpulkan dengan bulldozer yang
memiliki blade. Batubara selanjutnya dimuat dengan menggunakan excavator
untuk dimasukkan kedalam alat angkut Dump Truck HD465 dengan kapasitas 50
ton untuk diangkut keinstalasi pengolahan batubara.
'---'
Untuk menjaga lokasi bukaan tambang batubara agar tetap kering maka
di sekeliling dari lantai bukaan tambang dibuatkan saluran/parit keliling dan
sumur {sump) untuk menampung air tirisan tambang dan ditampung di settling
pond yang te/ah disediakan atau dapat memanfaatkan lubang bekas bukaan
tambang yang belum ditutup. Sedangkan untuk menghindari air run off dari tanah
penutup di atasnya, maka tiap jenjang dan lereng tanah penutup dibuat saluran
drainase.
._.,
........
.........
adalah kondisi tanah yang marginal bagi pertumbuhan tanaman. Kondisi ini
secara langsung akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Untuk mengatasi
"-
masalah tersebut maka karakteristik fisik, kimia dan biologi tanah perlu diketahui.
2.4.
'--"
development)
mengandung
konsekuensi
pada
manajemen
undang-undang No. 11 Tahun 1967 yang biasa disebut juga dengan UU pokok
suatu
kegiatan
pertambangan,
baik
yang
diterbitkan
oleh
pemerintah pusat (UU, PP, Kepres, Kepmen, dll) dan juga yang diterbitkan oleh
pemerintah daerah propinsi dan kabupaten berupa perda-perda yang berkaitan
......-
dengan pengelolaan
4) KEPMEN Lingkungan Hidup No. 17 tahun 2001 tentang jenis rencana usaha
dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL (termasuk di
dalamnya kegiatan pertambangan Batubara)
5) KEPMEN Lingkungan Hidup No. 02 tahun 2000 tentang Panduan penilaian
dokumen AMDAL
6) KEPMEN
Lingkungan
penyusunan
Hidup
rencana
No.
pengelolaan
12 tahun
lingkungan
1994 tentang
(RKL)
dan
Panduan
rencana
Lingkungan
pedoman
penyusunan AMDAL.
9) KEPMEN Lingkungan Hidup No. 02 tahun 1988 tentang baku mutu udara
am bien.
10) KEPMEN Lingkungan Hidup No. 51 tahun 1995 tentang baku mutu limbah
cair bagi kegiatan industri.
11) KEPRES No. 32 tahun 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung.
12) KEPMEN Lingkungan Hidup No. 113 tahun 2003
No.
1211 .K tahun
1995 tentang
pencegahan
dan
3) Kepmentambeng
No.
1256.K tahun
1996 tentang
pedoman
teknis
ESDM
No.
1453.K tahun
2000
tentang
pedoman
teknis
Peraturan Pemerintah
Pertambangan
Daerah
Yang
Menyangkut
Ungkungan
dan
pengendalian
pencemaran air di
Kabupaten
Kutai
Kartanegara.
3. SK Bupati Kutai Kartanegara No. 180.188/HK-316/2003 tentang pedoman
pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan pada kegiatan
umum di Kabupagten Kutai Kartanegara
Terkait
dengan
kebijakan
pengelolaan
pertambangan
batubara,
_....
.......
~.-
'-'
BAB Ill
TUJUAN DAN MANFAAT
Kartanegara.
3. Menyusun strategi penanggulangan dampak pertambangan batubara yang
._.,
(terutama
bagi
stakeholders
seperti,
Bapedalda,
Dinas
Pertambangan dan Energi, dan Badan Pengelola ljin Terpadu) untuk menilai
dampak perusahaan batubara terhadap sosial ekonomi masyarakat dan
kualitas lingkungan sehingga menjadi pertimbangan dalam pengawasan dan
pengeluaran ijin penambangan batubara.
2. Menemukan kondisi riil sosial ekonomi masyarakat sekitar tambang dan
kondisi kerusakan lingkungan alam akibat penambangan batubara
3. Adanya
BABIV
METODOLOGI
geografis,
merupakan
kecamatan
dengan
tingkat
kepadapat
penduduk yang tinggi dan aktivitas yang cukup ramai sehingga rentan
terhadap dampak dari kegiatan pertambangan batubara.
2. Kecamatan dengan jumlah perusahaan pertambangan batubara terbanyak
yang beroperasi.
3. Memiliki potensi lahan pertanian produktif yang besar namun terancam
kelestariannya akibat aktivitas pertambangan yang memungkinkan dilakukan
pada lahan pertanian produktif tersebut.
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Pebruari sampai dengan bulan
Nopember 2010, terhitung sejak penyusunan proposal penelitian sampai
penyusunan draft dan revisi laporan penelitian.
PETALOKASI
PENELITIAN
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
Kec. Anggana
Kec. Kembang Janggut
Kec. Kenohan
Kec. Kola Bangun
Kec. Loa janan
'9'
~
!
s
Gambar 2.
Pertambangan
Batubara
di
perusahaan
pertambangan
batubara
yang
beroperasi
pada
kecamatan tersebut.
Untuk lingkup kegiatan, adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
penambangan batubara yang berpeluang menimbulkan dampak baik kegiatan
pada tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, tahap operasi, dan tahap pasca
operasi. Setiap tahapan kegiatan dalam penambangan batubara dimaksud akan
menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap kondisi ekonomi, sosial dan
lingkungan.
untuk
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat.
Salah
satu
potensi
sumberdaya
yang
ada,
pertambangan
batubara
terbukanya
lapangan
pekerjaan,
hilangnya
mata
pencaharian
Sumberdaya Alam
Terbarukan
+
...
~
BATUBARA
..........
Gambar 3.
penelitian
ini,
penulis
berusaha
mendeskripsikan
atau
kriteria lainnya.
penambangan
batubara
terhadap
kondisi
sosial
dan
ekonomi
tumpang
tindihnya
kepemilikan
lahan,
besaran
ganti
rugi
perubahan
lingkungan
yang
akan
te~adi
sebagai
akibat
dai
kegiatan
sebagai dampak dari kejadian erosi dan sedimentasi yang akan mengganggu
kualitas perairan, dan peluang pemanfaatan lahan bekas penambangan
batubara
pertanian tanaman
pangan, perkebunan,
n, =
Dimana :
n
N
Nx
n
:J
=Jumlah responden
=jumlah populasi 4 kecamatan
zona wilayah
yang akan dibagi dalam tiga (3) klaster yaitu klaster I, klaster II, dan klaster Ill.
Responden yang termasuk klaster I ditetapkan dengan radius sekitar 500 meter
dari lokasi penambangan, klaster II dengan radius 500 - 1500 meter dan klaster
Ill dengan radius lebih dari 1500 meter.
(2)
(2)
(3)
(4)
(5)
(2)
variabel
2. Dampak yang terkait dengan tingkat kondisi sosial dan ekonomi masyarakat ;
a. Tingkat persepsi dan sikap masyarakat mengacu pada persentase sikap
dan persepsi masyarakat terhadap kegiatan pertambangan batubara
b. Potensi konflik sosial dilihat dari intensitas konflik yang terjadi antara
masyarakat di sekitar perusahaan dengan perusahaan itu sendiri
c.
Penyediaan
sarana
dan
prasarana,
serta
bantua
sosial
kepada
are~l
yang ditambang
b. Terganggunya keanekaragaman hayati diukur dari tingkat kepadatan,
keragaman, dan frekuensi kepeberadaan satwa yang ada di lokasi proyek
penambangan batubara
batubara di Kabupaten Kutai Kartanegara ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer bersumber dari hasil survei langsung di lokasi studi dan
hasil penjajakan dengan menggunakan kuisioner kepada responden terpilih.
Dalam
data
yang
objektif
terkait
dengan
dampak
kegiatan
Jangsung
kondisi
sosial,
ekonomi,
dan
lingkungan
sekitar
pertambangan batubara.
Tokoh Masyarakat.
o LSM
d. Studi Literatur, mengumpulkan data dengan mempelajari, menelaah dan
menganalisa data literatur, dokumen, peraturan serta referensi lainnya yang
erat kaitannya dengan masalah yang diteliti. Adapun buku literatur yang
._;
Analysis)
diartikan
menggambarkan suatu kondisi dari objek yang dikaji. Analisis deskriptif dilakukan
dengan cara mengumpulkan berbagai informasi terkait kegiatan pertambangan
batubara di Kabupaten Kutai Kartanegara dan dampaknya terhadap masyarakat
sekitar baik dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta strategi pengelolaan
dampak. Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan digunakan metode
triangulasi yang merupakan perpaduan antara studi literatur, observasi lapangan,
dan penyebaran kuisioner. Observasi lapangan dilakukan untuk mencocokkan
beberapa data yang diperoleh dari hasil studi literatur dengan kenyataan yang
terjadi di /apangan. Sedangkan penyebaran kuisioner di/akukan untuk menjaring
informasi dari masyarakat terutama persepsinya dalam kegiatan pertambangan
batubara di wilayahnya dan dampak yang ditimbulkannya.
a. Data kualitatif dan kuantitatif akan dianalisa melalui pendekatan isi dan
~--
kedalaman
menterjemahkan
suatu
fenomena
berdasarkan
standar
persentase.
b. Sedangkan data kuantitatif akan dikategorikan, diklasifikasi dan diolah
sebagai dasar pengukuran dan analisis untuk memberikan penjelasan dan
penilaian terkait dengan dampak penambangan batubara di wilayah Kutai
Kartanegara baik yang bersifat pengembangan sosial-ekonomi masyarakat
maupun yang bersifat ancaman kerusakan lingkungan.
Data sekunder yang diperoleh akan dijadikan sebagai data menganalisa
dampak penambangan batubara di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
mengenai data kondisi sosial ekonomi, meliputi :
1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), menggunakan rumus:
r AK
TPAK=----X 100%
r PUK
KK
r.
AK yang bekerja
X 100%
r.
AK
PPK
'--
=--ART
Keterangan :
AK = Angkatan Kerja (PUK yang bekerja dan mencari pekerjaan)
PUK Penduduk Usia Ke~a (Penduduk berusia 15 tahun ke atas)
PRT Pendapatan rata-rata per rumah tangga
ART = Rata-rata jumlah anggota rumah tangga (RT)
=
=
Metode
Pengumpulan Data
Observasi,
wawancara, dan
pengumpulan data
sekunder
Sikap dan
Persepsi
---- --
- --- - -
- -- - - - -
Peralatan
Analisis Data
Tabulasi dan
Grafikltabel
Kuisioner/ daftar
is ian
--
--
perairan
menggunakan
metode
analisis
laboratorium
yang
........
Parameter
Satuan
I, Fisika
Residu Terlarut (TDS)
mg/1
Residu Tersuspensi (TSS)
mg/1
NTU
Kekeruhan
TCU
Wama
mg/1
Debu
II, KIMIA
I so2
I ppm
Metode Analisis
Gravimetri
Gravimetri
Secchi disk
Spektrofotafinetri
Gravimetri
I Pararosanilin
2
No.
3
4
5
6
12
13
14
15
16
19
21
22
23
mg/1
Satuan
ppm
ppm
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
MPN/100 ml
MPN/100 ml
N02
Parameter
HC
co
NH 3
Ph
BOD
COD
DO
TotaiPhospatsebagaiP
Nitrat sebagai N
Nitrit sebagai N
Fecal Coliform
Total Coliform
Minyak dan Lemak
IJQ/L
Spektrofotometri
Metode Analisis
Flame Ionization
NDIR
Spektrofotometri
Potensiometri
Titrimetri
Titrimetri
Titrimetri
Spektrofotometri
Spektrofotometri
Spektrofotometri
MPN atau Filtrasi
MPN atau Filtrasi
Spektrofotometri
Parameter
Satuan
1.
Kualitas Udara
Ppm
so2
Ppm
co
Ppm
NOx
Ug/m3
Debu
B
Kebisingan
dB (A)
Metode
Pengumpulan Data Analisis Data
Analisis Lab
Analisis Lab
Analisis Lab
Analisis Lab
Kebisingan
Pengukuran
Langsung
Peralatan
Pararosanilin
NDIR
Saltzman
Gravimetric
Pembacaan
Skala
Sound
Level
Meter
3. Erosi Tanah diukur dengan menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss
'""'
Dimana :
...._,
as= 0,0864 X a XC
Dimana :
K~rapatan
x 100 %
x 100 %
x 100 %
........
Tim Peneliti
1. Dr. lr. lnce Raden, MP
: Anggota
: Anggota
: Anggota
32
No.
I.
Kegiatan
PERSIAPAN
1. Penyusunan TOR dan Studi Literatur
2.Koordinasi dengan lnstansi Terkait
3.Rapat-Rapat Tim
II
PELAKSANAAN
1. Pengumpulan Data/Observasi
2.Tabulasi Analisis Data
3.Penyusunan Laporan Awal
Ill
r-
...
BULAN
1
- ..
..
.
"Ia
10
. .
11
BABV
HASIL DAN PEMBAHASAN
> 4,000,000
1
2
3000000-4000000
--3
2000000-3000000
1000000-2000000
4
500000-1 000000
5
< 500000
6
7
Pengangguran
Sumber data diolah dari kuesioner 2010
14.55 %
Kabupaten
Kutai
1,403,000
1,642,000
KartaneQara
Sumber data yang dioleh dari kuesioner 2010
14,55
meliputi tenaga managerial, teknis tambang, teknis operasional dan tenaga kerja
pendukung. Salah satu contoh kasus berikut ini disajikan salah satu contoh
jumlah kebutuhan tenaga kerja yang akan direkrut oleh salah satu perusahaan
batubara yaitu PT. Anggana Coal yang berioperasi di Kecamatan Loa Kulu
.........
Deskripsi
K~butuhan
Tenaga Kerja
8
9
Manajemen
Project Manager
Mine Manager
Plant & Machinery Manager
Mine Operation Manager
Safety Manager
Marketing Manager
Coal Prep. Plant Manager
Finance & Administrasi Manager
Secretary
B
1
2
3
4
5
Jumlah :
K3 dan Coorporate Social Responsibity (CSR)
HRD
Accountant
Administration Personil
Information Tech. Engineer
Staff K3
1
2
3
4
5
6
7
B
6
7
8
9
10
-----
-- - - - - -
--- - ------ - -
K3danCoo
rate Social Res nsibi
Staff Community Development/CSR
Staff Lingkungan
Secretary
Security Guard
T enaga Medi~{dokter)
~----- - --
Jumlah (orang)
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
2
2
3
1
1
9
1
1
1
6
1
..}.)
11
c
'
1
2
3
E
1
.......-
2
3
4
5
..........
F
1
2
3
4
5
6
G
1
2
3
4
5
6
L__
Paramedis (perawat)
Jumlah :
Perencanaan dan Enggineering
Mine Engineer
Safety Personil
Projek Engineer
Geologist
Computer Analist
Technical Drafting
Surveyor
Secretary
Clerk/Helper Surveyor
2
3
1
1
1
1
2
1
Jumlah :
2
14
Jumlah :
1
1
1
3
1
3
44
10
Jumlah :
6
65
Jumlah :
2
4
2
3
4
12
27
CPP
Kepala Bagian
Teknisi
Staff adminsitrasi
Enggineering dan Analist
Quality Control
Helper
1
4
4
1
1
4
Jumlah :
Jumlah Total :
- - --
2
12
15
151
tenaga kerja sebesar 151 orang. lni berarti akan memberikan kesempatan kerja
kepada penduduk lokal. Diketahui jumlah penduduk usia 16 - 55 tahun di sekitar
lokasi perusahaan sebanyak 5.435 jiwa dan jumlah pengangguran sebanyak 871
jiwa, maka tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), sebesar:
'---'
I
I
L AK
TPAK = - - - - X 100%
L PUK
~-
Dimana:
AK = Angkatan Kerja (PUK yang mencari pekerjaan)
PUK = Penduduk Usia Kerja (Penduduk berusia 15 tahun ke atas)
Maka :
871
TPAK=
X 100%
5.435
= 0,1601
= 16,02%
Karena PT. Anggana Coal merekrut tenaga kerja sebanyak 151 orang dengan
asumsi bahwa 80 % atau sebanyak 121 orang tenaga kerja berasal dari tenaga
kerja lokal yang belum bekerja, maka PT. Anggana Coal akan mengurangi
tingkat pengangguran atau memberikan kesempatan kerja (KK) bagi penduduk
lokal sebesar :
KK=
871 - 121
X 100%
5.435
=0,1379
= 13,79%
....__,
Rp 2.000.000,-
=
ART
'--"'
Jl
Dimana :
PRT
ART
PPK
= --------3
..__
usaha yang paling dominan yang dilakukan oleh masyarakat secara berturutturut presentasenya 20.76%, 19.48 %, dan 15.33 %.
Tabel8. Peluang usaha yang dapat dikembangkan masyarakat akibat adanya
perusahaan
A.
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
B.
c.
Counter Pulsa
Berdagang hasil pertanian (sayuran/buah-buahan)
Rumah sewaan/kontrakan
Jasa katering perusahaan
Bibit penghijauan
Jasa pencucian pakaian I Laundry
Usaha isi air ulang
Usaha petemakan
Jasa angkutan karyawan
Tidak ada peluang usaha
Tidak tahu
Sumber data yang dioleh dari kuesioner 2010
72.26%
15.33
20.76
11 .18
6.38
19.48
5.11
2.55
5.11
7.34
2.87
3.83
18.97%
8.76%
masyarakat
Kutai
Kartanegara
dibandingkan
sebelum
ada
aktifitas
pertambangan.
Tabel9. Kondisi ekonomi masyarakat akibat adanya perusahaan batubara
Kondisi ekonomi masyarakat
NO
Lebih baik
51.76
Sarna saja
29.41
Lebih buruk
14.12
Tidak tau
4.71
darnpak
keberadaan
perusahaan
pertambangan
batubara
ke~asama
dan
Sangat sering
Pemah (1 kali)
Tidak Pernah
Persentase (%)
Sebelum
Sesudah
1.79
5.98
13.77
25.74
52.69
12.57
14.37
28.74
22.15
22.15
i
I
.........
J7
sumber air minum dan kebutuhan mencuci. Rendahnya jumlah tenaga ke~a lokal
yang diterima bekerja di perusahaan (26.07 %), dan masalah ganti rugi lahan
dan tanaman (18.62%) milik masyarakat sekitar proyek eksploitasi pertambangan
---
........
%
26.07
18.62
11.46
28.65
8.59
6.59
........
te~adinya
dampak
keikutsertaan
semakin
menurun
masyarakat
untuk
kegiatan
kerja
bakti
NO
a
b
c
........
'-'
'--
'--
d
e
Pengaruh adanya
perusahaan
Sebelum
Sesudah
Baik
20.89
Baik
31.34
Baik
22.38
Baik
7.46
Baik
17.91
~v
batubara kondisi sosial masyarakat sama saja (38.95 %) kemudian diikuti lebih
buruk 31 .39% sebagaimana disajikan pada Tabel13.
Tabel13. Perubahan kondisi sosial masyarakat
'--
.__
No
a.
Lebih baik
17.44
Sarna saja
38.95
Lebih buruk
31 .39
Tidak tau
9.88
......
.........
Tabel14. ke tiga dampak negatif ini langsung dirasakan oleh masyarakat akibat
dari aktifitas pertambangan di Kutai Kartanegara.
........
'--'
........
Penyebab
Peningkatan kebisingan
te~adinya
banjir
%
19.19
13.53
18.98
15.35
10.7
13.53
8.68
'
'--
adanya lubang tambang yang tidak dapat ditutup kembali oleh perusahaan. Hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Zulkiflimansyah (2007)
yang
yang dibantu
Kegiatan
pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining) ini, pertama kali
.__.
ini terjadi oleh aktivitas pengupasan tanah pucuk (top soif) dan tanah penutup
(sub soif). Pengupasan tanah pucuk dilakukan pada lahan yang potensial untuk
dikupas sedalam lapisan top soil yaitu sekitar 50 em dari permukaan tanah .
Tanah tersebut selanjutnya diangkut dan ditimbun pada tempat yang telah
"--'
........
pengupasan tanah penutup (overburden I sub soif) yang terletak di atas lapisan
batubara. Apabila terdapat lapisan batuan yang keras pada saat pengupasan
tanah penutup ini, maka pengupasannya dilakukan dengan bantuan peledakan
(blasting) untuk menghancurkan batuan yang keras dan selanjutnya ditimbun
pada tempat penimbunan tanah penutup yang telah ditentukan dan nantinya
akan dikembalikan pada lubang bekas penambangan pada saat kegiatan backfill.
Setelah dilakukan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup, maka
.......
~
lfr
._
_...._
.__,
..
.. J
~/
D.
Revegetation
QIV _ _ /
CJIIV"
Cool Houcng
=-
-..~
.........
..._
qj
.__,
.___
........
._,
........
mening~alkan
lubang-lubang raksasa di
....
'-'
'"t'"t
kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan tersebut sangat sulit dipenuhi oleh
perusahaan untuk menutup lubang tambangnya 100 % yang disebabkan
kekurangan tanah penutup akibat deposit batubara yang terangkut keluar dari
lubang tambang, jauh lebih besar jika dibandingkan dengan tanah penutup yang
digunakan
untuk
menutup
kembali
lahan
bekas
penambangan.
Untuk
mengetimasi cadangan batubara dan rencana bukaan tanah, berikut ini disajikan
data sekunder salah satu perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Kutai
Kartanegara.
........
Tabel 15. Cadangan 8atubara dan Rencana 8ukaan Tanah (Overburden) PT.
Anggana Coal di Kecamatan Loa Kulu dan Kecamatan Sebulu
PIT/Seam
.........
Luas (mz)
Overburden (BCM)
Coal (MT)
42.000,00
919.592,99
61 .759,10
28.000,00
602.960,65
40.548,80
48
61.758,00
1.100.186,08
75.046 ,80
481
22.831 ,00
799.746,60
52.442 ,40
481
45.746,00
1:494.673,50
98.985,00
482
99.300,00
971.254,35
63.982,00
483
40.310 ,00
1.398.114,00
91 .380,00
132.271 ,00
2.723.357,35
185.894,70
46.400,00
972.804,16
64.338,90
98.500,00
1.745.272,32
119.539,20
21 .933,00
1.523. 786,40
44.229,00
85.598,00
1.071 .147,98
72.472,80
10
264.891 ,00
2.361.784,65
162.881 ,70
11
154.771 ,00
1.534.982 ,82
104.420,60
12
238.393,00
2.182.946,40
151 .593,50
1.382.702,00
21 .402.610,25
1.389.515,00
Jumlah
4)
lubang-lubang
tambang
yang
besar
(8.68%).
Mereka
lahan,
sehingga
tidak
sejalan
dengan
komitmennya
dalam
.._..
._..
.......
.__
kuantitas air. Air lubang tambang mengandung berbagai logam berat yang dapat
merembes ke sistem air tanah dan dapat mencemari air permukaan dan air
tanah. Potensi bahaya akibat rembesan ke dalam air tanah seringkali tidak
terpantau
akibat
lemahnya
sistem
pemantauan
perusahaan-perusahaan
.......
40
__.
pertambangan batubara PT. Arzara Baraindo Energitama dan PT. Kayan Putra
Utama Coal di Kecamatan T enggarong seberang memperlihatkan data kualitas
air sumur penduduk, Sungai Separi Kiri I (Hulu), Sungai Separi Kiri II (Hulu), dan
Sungai Separi Kiri (Hilir} dengan parameter seperti kekeruhan, TSS, TDS, pH,
COD, BOD, Fe dan mangan telah berada di atas baku mutu lingkungan. Adapun
"--'
Parameter
Satuan
BML
Pengamatan
FISIK
'-'
oc
Deviasi
27,6
26,65
28,03
30,92
Kekeruhan
NTU
25
29,2
TSS
mg/1
50
15
37,5
1.107,5
1.392,5
TDS
mg/1
1500
75
327 ,5
1.671 ,3
3.093,8
Bau
Tdk
bau
Rasa
Normal
Normal
Normal
Normal
mg/1
6,59,0
5,78
6,50
5,78
Suhu
'--'
....._,
KIM lA
pH
5,52
"t/
'-'
DO
mg/1
5,02
5,03
4,98
BOD
mg/1
2,65
8,58
10,09
COD
mg/1
10
32,13
99,60
157,43
Amonium (NH4l
mg/1
0,5
0,02
0,19
0,24
0,32
Nitrit (N02-)
mg/1
0,01
Ttd
ttd
Ttd
Nitrat (N03-)
mg/1
10
1,40
0,90
1,26
1,27
Kesadahan total
mg/1
500
11,74
Sulfat (S04)
mg/1
400
8,89
34,94
115,60
191,71
Klorida (CI)
mg/1
600
4,42
6,95
1,99
3,18
Besi (Fe)
mg/1
0,3
0,29
3,65
8,35
11,71
Mangan (Mn)
mg/1
0,1
0,48
0,67
4,38
6,73
Seng (Zn)
mg/1
15
0,034
0.011
0,064
0,075
Kadmium (Cd)
mg/1
0,005
Ttd
Ttd
0,002
0,003
Timbal (Pb)
mg/1
0,05
0,003
0.009
ttd
Ttd
Flourida (F)
mg/1
1,5
0,069
0,256
0,325
0,465
Detergen
mg/1
0,5
0,013
Ttd
ttd
Ttd
BIOLOGI
mg/1
'-'
'--"
Total Coliform
MPN/10
Oml
so
Coli Fecal
MPN/10
Oml
Sumber
........
Budidaya
Perairan
(FPK)
Unmul
'--"
'-'
'"tO
Mulawarman. Sedangkan untuk parameter TSS dan TDS berada di atas baku
mutu lingkungan pada lokasi pengamatan di sungai Separi Kiri Hulu II dan
Sungai Separi Kiri Hilir yang merupakan lokasi dekat penambangan dan
pengolahan salah satu perusahaan batubara. Sementara parameter pH ,
kandungan besi, dan mangan terlihat tinggi pada semua titik pengamatan.
Tingginya kandungan bahan-bahan pencemaran air di lokasi kajian diakibatkan
oleh aktivitas penambangan dan pengolahan batubara (proses pencucian
batubara) dimana material-material bahan pencemar terbawa oleh air limpasan/
aliran permukaan (surface run-off) ke bagian yang lebih rendah dan masuk ke
badan air. Hasil pengamatan lapangan, menunjukkan bahwa salah satu sumur
penduduk mengalami tingkat kekeruhan air yang cukup tinggi yaitu mencapai
nilai 29,2 NTU yang melebihi dari batas ambang baku mutu lingkungan.
Total Suspention Solid (TSS) atau total padatan tersuspensi merupakan
padatan yang berkeruan < 1 f.Jm yang menyebabkan terjadinya kekeruhan pada
air. Padatan ini tidak terlarut dan tidak dapat mengendap secara langsung.
Timbulnya padatan tersuspensi dalam badan air adalah adanya gerakan-gerakan
air sehingga terjadi adukan Lumpur halus serta terkikisnya tanah akibat gerakan
tersebut.
pengambilan
seperti
pada Tabel
16 di atas
memperlihatkan nilai di atas batas ambang baku mutu lingkungan oleh aktivitas
pertambangan dan pengolahannya yang ada di sekitarnya. Kandungan total
___.
padatan tersuspensi (TSS) di sungai Separi Kiri Hulu 2 sebesar 1.107,50 mg/1
dan sungai Separi Kiri Hilir sebesar 1.392,50 mg/1. Nilai ini cukup jauh melebihi
jika dibandingkan dengan baku mutu lingkungan untuk TSS yang hanya sebesar
50 mg/1 (Permen No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
'-"
........
ukuran lebih kecil dari padatan tersuspensi yang berkuruan < 1o.s mm termasuk
keloid yang berkuruan antara 106
dari bahan-bahan an-organik dan organic berupa ion yang terdapat pada
perairan.
I..
....
4~
ambang baku mutu lingkungan. Total padatan terlarut pada sungai Separi Kiri
Hulu II sebesar 1.671 ,25 mg/1 dan sungai Separi Kiri Hilir sebesar 3.093,75 mg/1
sementara batas baku mutu lingkungan untu TDS sebesar 1000 mg/1 air.
Biochemical Oxygen Demand (BOD) merupakan jumlah oksigen yang
titik pengambilan sample di lokasi kajian menunjukkan nilai yang cukup tinggi di
atas baku mutu lingkungan. Hal ini terlihat pada sungai Separi Kiri Hulu II
memiliki nilai BOD sebesar 8,58 mg/1 dan di sungai Separi Kiri Hilir sebesar 10,09
mg/1. Nilai ini di atas dari baku mutu yaitu sebesar 2 mg/1 air. Hal yang sama
dengan nilai Chemical Oxygen Demand (COD) di sungai Separi Kiri Hulu II
sebesar 32,13 mg/1 dan sungai Separi Kiri Hilir sebesar 157,43 mg/1, serta di
sumur penduduk dengan nilai COD sebesar 32,13 mg/1. Nilai COD ini telah
melebihi batas baku mutu lingkungan yaitu sebesar 10 mg/1 air. Biochemical
Oxygen
Demand
merupakan
jumlah
oksigen
yang
diperlukan
untuk
Logam mangan (Mn) dan besi (Fe) merupakan unsur yang terkandung
dalam batubara yang dihasilkan oleh proses ekstraksi dan masuk ke lingkungan.
Kandungan Mn dan Fe yang tinggi menyebabkan tingginya tingkat kemasaman
lingkungan. Kandungan Mn dalam air tidak boleh melebih dari 0,1 mg/1 dan Mn
lebih kecil dari 0,3 mg/1. Hasil pengukuran Fe dan Mn di lokasi kajian
memperlihatkan kedua nilai unsur tersebut di atas baku mutu lingkungan. Di
sungai Separi Kiri Hulu II 8,53 mg/1 dan 11 ,71 mg/1, sedangkan di sungai Separi
Kiri Hilir masing-masing sebesar 4,38 mg/1 dan 6,73 mg/1.
Selain menurunnya kualitas air, dampak aktifitas pertambangan juga
menurunkan
........
..._ .
:>U
jumlah bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan oleh kendaraan perusahaan
yang beroperasi dalam setiap hari. Untuk memudahkan perhitungan, diambil
salah satu contoh perusahaan batubara yang beroperasi di Kecamatan Loa Kulu
yaitu PT. Putra Dewa Jaya, dengan kebutuhan jumlah kendaraan dan bahan
bakar seperti pada Tabel 17 berikut :
Tabel17. Jumlah Kendaraan dan Kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) PT.
Putra Dewa Jaya
Kebutuhan Kendaraan dan BBM
Nama Alat
No.
Kendaraan
BBM
BBM
(Unit)
(liter/Bulan)
(Liter/Hari)
Excavator
16.280
576
Bulldozer
12.240
408
Wheel loader
7.200
240
Grader
5.760
192
Dump Truck
24
2.280
160
Compactor
10.080
336
Fuel Truck
2.880
96
Water Truck
2.880
96
Mobil Karyawan
9.600
320
10
Mobil Operasional
12.000
400
11
Diesel Genset
2.280
160
12
Pompa
2.880
96
41
83.840
3.080
Jumlah:
Sumber : Putra Dewa Jaya, 2010.
S02
N02
CO
. 11,0 kg/ton
. 34,5 kg/ton
= .:!:
.
= .
Jika diasumsikan bahan bakar solar yang digunakan 1.500 liter/hari atau
1,5 ton/hari, maka emisi gas buang yang akan dihasilkan sebanyak :
...
S02
N02
)1
CO
km (10.000 meter) dengan sebaran gas kiri kanan jalan dengan jarak masingmasing 100m dan tinggi kolom udara 100m (volume kolam udara = 1 x 106 m3 ),
maka gas buang yang dihasilkan kendaraan pengangkut adalah sebagai berikut :
S02
= 28,50
106 mg/1
106 m3
= 28,50 mg/m 3
N02
106 m3
= 16,50 mg/m 3
CO
Apabila dibandingkan dengan baku mutu lingkungan untuk masingmasing gas tersebut yaitu sekitar 900 1Jm/Nm3 (S02), 400 1Jm/Nm3 (N02}, dan
30.000 1Jm/Nm3 (CO) menunjukkan bahwa kadar pencemaran udara di lokasi
kajian cukup tinggi. Selain disebabkan oleh pembongkaran batubara dan
mobilisasi kendaraan , penurunan kualitas udara ambient juga disebabkan oleh
tingginya kandungan debu di udara. Untuk menghitung kandungan debu di udara
menggunakan rumus sebagai berikut :
Dimana:
Eu
= Kecepatan kendaraan
(km~am)
Diketahui:
,__..,
= 10 %
= 150 hari
= 20 km/jam
Maka jumlah debu yang dihasilkan oleh bergeraknya satu lintasan kendaraan
pada jalan yang diperkeras adalah :
= 43,49 kg/km
:u.
Jarak angkut dari lokasi tambang menuju pelabuhan menempuh jarak
sejauh . 10 km dengan 2 trip/hari, maka jumlah debu yang dihasilkan sebesar :
Eu
= 869,8 kg/hari
Jika sebaran gas kiri kanan jalan dengan jarak masing-masing 100 m dan tinggi
kolom udara 100 m , maka :
volume kolom udara
=200 x 106 m3
=869,8 kg/hari
200 x 106 m3
= 4,349 mglm
I hari
Parameter
Sulfur Dioksida (S02)
Satuan
3
1JQ/Nm
1Jg/Nm
1Jg/Nm
Debu
mglm"
Sumber
Baku Mutu
Lokasi Pengamatan
900
Ttd
0,09
400
9,36
69,93
30.000
Ttd
58
0,23
0,09
0,19
Jj
peke~a
sekitar.
Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat
mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalam
satuan desibel (dB). Kebisingan juga dapat didefinisikan sebagai bunyi yang
tidak disukai, suara yang mengganggu atau bunyi yang menjengkelkan. Sumber
'
'
lntensitas Kebisingan
Baku Mutu
55*
1*
2**
3-
54 ,80
57,50
59,70
85**
Keterangan :
* Kepmen LH. No. 48 Tahun 1999 (Permukimah)
..._
'---
..._
54
Laban
KR
FR
DR
NPJ
(%)
(%)
(%)
(%)
No.
Daerah
'--'
Botanis
Bengkal
Neulea sp.
6,38
4,55
7,23
18,16
Terap
Arthocarpus sp.
8,51
9,09
6,12
23,72
Mahang
Macaranga triloba
12,77
13,64
8,45
34,85
Sirih Hutan
Piper adumcum
12,77
9,09
5,00
26,86
Laban
Vitex pubesscen
17,02
18,18
29,47
64,67
Ficus
Ficus sp.
8,51
9,09
10,47
28,08
,),)
Puspa
Schima wallici
23,40
18,18
10,56
52,15
Anggrung
Trema orienta/is
6,38
9,09
15,71
31 ,19
Pulai
Alostonia sp.
4,26
9,09
6,98
20,33
100,00
100,00
100,00
100,00
Jumlah Total:
=Dommans1
merupakan
tempat hidup dan berkembang biak bagi banyak satwa liar yang ada di
dalamnya. Kegiatan pembukaan yang didahului pembersihan lahan untuk
aktivitas pertambangan batubara
beberapa jenis satwa liar yang ada, karena dengan rusaknya atau hilangnya
fungsi hutan sebagai habitat satwa-satwa tersebut akan berpengaruh terhadap
kelangsungan hidupnya sehingga sehingga satwa yang ada akan mengadakan
migrasi ke lokasi lainnya atau punah. Beberapa satwa yang teramcam
kepunahannya yang ditemukan di lokasi kajian seperti pada Tabel19
Tabel21 . Jenis Satwa yang Terdapat di Sekitar Lokasi Pertambangan Batubara
PT. Anggana Coal
Nama Daerah
No.
A. Insecta
.........
........
Kupu-Kupu
Jangkrik
Kumbang
Lebah
Belalang
Nama Latin
.JO
B. Aves
.._.
Pipit
Kacer
Elang
Bubut
Punai
Burung Gereja
Cerucuk
Murai
Burung Madu
10
Blekok Sawah
11
Kuntul
12
Kareo Padi
C. Reptilia
.........
Biawak
UlarSawah
Kadal
Kura-Kura
D.Amphibi
..........
Kodok
E. Mamalia
Kancil
Landak
Tupai
Tikus
Babi Hutan
Monyet
-..,
........
pendukung
seperti
perkantoran,
permukiman
karyawan,
:>I
pembangunan sarana BBM, genset, gudang bahan peledak dll, serta pembukaan
.._,
jalan tambang .
Tanah yang terbuka akan sangat peka dengan erosi yang pada akhirnya
membawa material-material yang akan di endapkan pada sempadan dan muara
sungai. Apalagi dengan intensitas curah hujan yang tinggi di Kabupaten Kutai
Kartanegara akan mempercepat laju aliran permukaan pada lahan yang tidak
tertutup vegetasi karena sudah dibuka untuk kegiatan pertambangan.
Erosi terjadi karena adanya pengikisan permukaan tanah oleh aliran
permukaan.Lapisan yang tererosi merupakan material yang telah mengalami
pelapukan . Untuk mengetahui besarnya erosi yang terjadi, dilakukan kajian pada
salah satu perusahaan yaitu PT. Anggana Coal yang beroperasi di Kecamatan
Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Pendugaan besarnya erosi dihitung
dengan menggunakan persamaan USLE (Universal Soil Loss Equation) oleh
Wischmeier dan Smith (1978) dengan rumus :
A= R . K . L . 5. C. P
.......
Dimana :
..__.
= curah
Diketahui curah hujan rata-rata tahunan (R) di wilayah studi sebesar 2.039,35
mm/tahun, maka nilai erosivitas curah hujan sebesar :
R = 0,41 x H1 09
;; 0,41 X (2.039,35 1 09
=0,41 X 4.048,98
=1.660,08
Faktor erodibilitaslkepekaan tanah terhadap erosi (K) dihitung dengan
menggunakan persamaan :
100K
Dimana :
......,
;)lS
M = persen fraksi pasir halus (32,95 %) , debu (22,80 %) dan fiat (37,50 %)
__,
100 K
){12-
10.914,97 X 104
= 29,39
=29,39
100
= 0,38
Adapun faktor panjang lereng (L) dan kemiringan lereng (S) dapat
dihitung bersamaan yang merupakan faktor topografi (LS) dengan persamaan :
LS
=v
X { 0,0138 + (0,00965
s) + (0,00138
S 2)
Dimana :
X
S = kemiringan lereng = 2 %
Sehingga :
LS=v'~3=7~{o~.~01~3~8-+~(7
0,7
00~9~67
5-x~27)-+~(o~.~oo~17
38~x~22~)}
=.J
37 (0.03862)
LS = v 1,42894
LS
=1,19
Mengingat lahan telah dibersihkan dari vegetasi untuk segera ditambang,
maka nilai faktor pengelolaan tanaman (C) sebesar 1 (tanah terbuka) dan faktor
.._
konservasi tanah (P) sebesar 1, sehingga besar erosi yang terjadi dapat diduga :
A =
R . K . L . S. C. P
= 750,69 ton/ha/tahun
:J'J
cukup tinggi yaitu mencapai 750,69 ton/ha/tahun. Hal ini melebihi dari tingkat
bahaya erosi (TBE) yang diperkenankan yaitu antara 12- 15 ton/ha/tahun.
Kegiatan
pembersihan
lahan
tambang
mengakibatkan
persentase
=S
2018
x { 1 - 0,8683 ( A 0
)}
2 ( S + 50.n)
Di mana :
A = Luas areal (ha)
Sehingga:
SDR
=2
2 ( 2 + 50 . 0,2)
= 0,58
.........
diketahui
sebesar 750,69 ton/ha/tahun dan hasil perkiraan nilai SDR (sediment delivery
ratio) sebesar 0,58, maka beban sedimen potensial yang akan dihasilkan
sebesar:
Beban Sedimen
=435,40 ton/ha/tahun
Berdasarkan hasil analisis di atas menunjukkan bahwa nilai erosi dan
sedimentasi cukup besar akibat pembukaan lahan untuk kegiatan pertambangan
batubara jika lahan masih dalam keadaan terbuka tanpa vegetasi penutup.
Untuk memperbaiki kondisi lahan, maka perusahaan mengadakan reklamasi dan
revegetasi lahan. Kegiatan reklamasi dan revetasi lahan ini akan memberikan
..__.
dampak positif terhadap kondisi populasi vegetasi penutup lahan yang juga
berpengaruh terhadap penurunan tingkat bahaya erosi dan sedimentasi.
Kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan biasanya didahului dengan pematangan
lahan, yaitu mengembalikan tanah pucuk (top soil) dan tanah penutup (sub soil)
pada lubang bekas penambangan dengan metode contouring. Selanjutnya tanah
oU
diperkaya dengan pemberian pupuk baik pupuk organik maupun pupuk
._;
R . K . L . S. C. P
= 9,01 ton/ha/tahun
Dampak penurunan kesuburan tanah oleh aktivitas pertambangan
batubara terjadi pada kegiatan pengupasan tanah pucuk (top soil) dan tanah
penutup (sub soil/overburden). Pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup
akan merubah sifat-sifat tanah terutama sifat fisik tanah dimana susunan tanah
yang terbentuk secara alamiah dengan lapisan-lapisan yang tertata rapi dari
lapisan atas ke lapisan bawah akan terganggu dan terbongkar akibat
pengupasan tanah tersebut. T anah yang telah dikupas, selanjutnya akan
01
ditranslokasi pada tempat yang telah ditentukan di mana tanah pucuk dipisahkan
__.
te~adi
pencucian
unsur hara, sehingga tanah dapat kekurangan unsur hara yang dibutuhkan
tamanan pada saat dilakukan revegetasi tanaman.
Pengamatan tingkat kesuburan tanah dilakukan di areal pertambangan
batubara PT. Kayan Putra Utama Coal di Kecamatan Tenggarong Seberang.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa secara umum status kesuburan tanah
berada pada status kesuburan buruk sampai sangat buruk. Yang dikaji dalam
penelitian ini adalah permeabilitas tanah, kemasaman tanah (pH tanah),
Kapasitas Tukar Kation (KTK), dan Kandungan hara Nitrogen, Fospor dan
._,
Kalium .
Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam melewatkan
air. Sifat-sifat tanah yang sangat besar pengaruhnya terhadap permeabilitas
tanah adalah tekstur, struktur, bobot isi tanah (bulk density) dan kandungan
mineral liat dan bahan organik. Hasil analisis terhadap permeabilitas tanah di
lokasi kajian menunjukkan permeabilitas tanah umumnya berkisar dari kelas
sedang sampai cepat dengan nilai sebesar 0,06 - 1,50
cm~am .
Tinginya
......
OL;
Salah satu sifat kimia tanah yang berperan penting dalam menentukan
._,
tanah
sangat
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan tanaman,.
Umumnya tanaman dapat tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH sekitar
netral (6,5 - 7,5). Namun pada tanaman-tanaman tertentu ada yang lebih
menyukai tanph yang bereaksi masam atau basa. Berdasarkan hasil analisis
tanah di lokasi kajian menunjukkan tingkat kemasaman tanah umumnya berada
pada status masam sampai agak masam. Hasil analisis pH tanah seperti pada
Tabel22
Tabel22. Hasil Analisis pH tanah di Lokasi Kajian
No. Sampel
Kedalaman (em)
pH Tanah (H20)
P1
0 - 30
5,22
Masam
30-60
5,26
Masam
0-30
6,81
Netral
30-60
5,45
Masam
0-30
4,30
Sangat masam
30-60
3,98
Sangat masam
P2
f-- -
P3
Status
Keterangan :
P1 = PIT Tambang PT. Kayan Putra Utama Coal
P2 Sekitar Jalan Tambang
P3 =Lokasi ReklamasiTambang
nilai KTK tinggi merupakan parameter untuk menilai bahwa tanah tersebut
memiliki kemampuan untuk menjerap dan menyediakan unsur hara yang lebih
pj
baik pada tanaman dibandingkan dengan nilai KTK yang rendah . Pada tanah
dengan KTK yang tinggi didominasi oleh kation-kation basa seperti Ca, Mg, K,
dan Na di mana kation-kation ini mampu dipertukarkan dengan unsur-unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman karena larut dalam air dan dapat tersedia dan
diserap oleh tanaman.
Hasil pengukuran KTK tanah di lokasi kajian menunjukkan nilai KTK yang
rendah sampai sangat rendah dengan nilai berkisar antara 6,49- 17,71 me/100
g tanah. Hasil analisis seperti pada Tabel23.
Tabel23. Kapasitas Tukar Kation (KTK) di sekitar Lokasi Pertambangan
Batubara PT. Kayan Putra Utama Coal
No. Sampel
Kedalaman (em)
KTK (me/100 g)
P1
0-30
9,33
Rendah
30-60
7,95
Rendah
0 - 30
3,33
Sangat Rendah
30-60
7,32
Rendah
0-30
17,71
Rendah
30 - 60
16,72
Rendah
P2
P3
Status
Keterangan :
P1 =PIT Tambang PT. Kayan Putra Utama Coal
P2
Nitrogen, fosfor, dan kalium merupakan unsur hara yang sangat besar
peranannya bagi pertumbuhan tanaman baik pertumbuhan vegetatif maupun
generatif. Ketiga unsur haran ini dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang
besar dan jika kekurangan salah satunya, akan menimbulkan dampak defisiensi
hara bagi tanaman. Oleh karena itu, ketiga unsur hara tersebut harus tersedia di
dalam tanah untuk menunjang pertumbuhan tanaman budidaya dengan baik
terutama pada saat dilakukan kegiatan revegetasi kembali lahan-lahan pasca
tam bang.
Beberapa hasil penelitian dilaporkan bahwa, ketiga unsur hara disebutkan
batubara. Hal ini disebabkan unsur hara tersebut dapat larut dalam air dan
'-
O<t
Nitrogen (N)
Fosfor (P)
Kalium (K)
No.
Kedalaman
Sam pel
(em)
Status
ppm
Status
ppm
Status
P1
0-30
0,12
8,63
24,05
30-60
0,10
9,50
18,25
0-30
0,11
8,63
30,86
30-60
0,10
11,22
14,44
0-30
0,06
SR
6,56
11 ,08
30-60
0,04
SR
6,90
11 ,59
P2
'
\..._.,
i
'
P3
Keterangan :
......
No
a.
Lebih baik
12.35
Sarna saja
20,00
Lebih buruk
65.29
Tidak tau
2.35
V..l
te~adi
akibat adanya aksi-aksi demo yang dilakukan oleh warga masyarakat sekitar
pertambangan
batu
bara
yang
menuntut
agar
perusahaan
batubara
26).
Tabel26. Kepedulian perusahaan terhadap kerusakan lingkungan
No
a.
Ada
39.52
Tidak ada
41.91
Tidak tau
18.56
a.
b
62.22
22.22
6antuan Kesehatan
15.55
---- - - -
()()
Gambar 10. Pemanfaatan Lubang Bekas Tambang untuk Budidaya Tambak lkan
di Kecamatan T enggarong Seberang
'--
Pertambangan
Batubara
di
pert:ambangan batubara di
Weaknes~
pada
pert:ambangan batubara.
V/
._,
Penentuan
ekstemal
yang
merupakan
peluang
dan
ancaman
dalam
tingkat
kepentingan
setiap
faktor,
dilakukan
dengan
......,
Elemen SWOT
Internal
a. Kekuatan
Faktor Kunci
Dampak
Peringkat
1.
2.
4.
5.
luas
b. Kelemahan
2.
Ekstemal
a. Petuang
4
2
2
3
3
1.
2.
3.
Peningkatan PAD
4.
5.
vo
ElemenSWOT
No.
Faktor Kunci
b. Ancaman
2.
3.
4.
1.
5.
6.
Keterangan : skala 1
Peringkat
adalah
menyusun
faktor-faktor
strategi
berkaitan
dengan
........
........
Strengths - S
Weaknesses -w
Mempunyai potensi
sumberdaya mineral dan
batubara yang cukup besar
2. Dukungan kebijakan
Pernerintah cukup besar
dalam pengembangan
pertambangan batubara
3. Memiliki sarana dan
prasarana transportasi darat
dan air (sungai) yang
memadai
4. Jumlah tenaga kerja tersedia
cukup besar
5. Prospek pemasaran hasil
tambang terbuka luas
Ketersediaan SDA
Tambang terbatas
2. Eksploitasi SDA tambang
yang tidak terbatas
3. Lemahnya kualitas SDM
4. Pencemaran air akibat
kegiatan tambang
5. Tumpang tindih perijinan
usaha pertambangan
dengan usaha lain
Strategi S- 0
Strategi w-o
1.
........
Opportunities- 0
1.
2.
Kebutuhan dan
permintaan pasar
domestik dan luar
negeri tinggi
Pengembangan paketpaket ekowisata pacta
1. rnemanfaatkan potensi
sumberdaya mineral dan
batubara untuk mernenuhi
permintaan pasar dan
peningkatan PAD
2. Dukungan kebiiakan
1.
1.
2.
\17
3.
4.
5.
pemerintah untuk
pemanfaatan lahan pasca
tambang sebagai objek wisata
dan marineculture serta
tambak
3. memanfaatkan tenaga kerja
lokal dalam setiap
pemanfaatan potensi SDA
yang ada
4. Kebutuhan permintaan pasar
yang besar memberikan
prospek yang baik bagi
pemasarana hasil tambang
5. Dukungan kebijakan
pemerintah dalam penyusunan
rencana peraturan daerah
tentang pertambangan umum
Strategi
Threats-T
1.
2.
3.
4.
5.
6.
........
Banyaknya
penambangan liar yang
tidak terkendaU
Perbaikan kualitas
lingkungan,
penanganan konflik
sosial dan perbaikan
kesejahteraan
masyarakat
Sedimentasi sungai
akibat erosi air
Konflik antara sektor
(pertambangan,
kehutanan,
perkebunan, pertanian)
Konflik dengan
masyarakat lokal
Degradasi
keanekaragaman
hayati
4.
5.
s-T
3.
Strategi W - T
1.
2.
3.
4.
5.
prioritas (SP)) yang dikalikan dengan konstanta K=4 nilai kepentingan tertinggi.
IV
Faktor-faktor Internal
5P
K=4
5P X K
Bobot
Peringkat
Nifai 5kor
Kekuatan(~~
51
Mempunyai potensi
sumberdaya mineral dan
batubara yang cukup
besar
. 16
0,25
52
Dukungan kebijakan
Pemerintah cukup besar
dalam pengembangan
pertambangan umum
16
0,25
53
0,13
0,39
54
12
0,19
0,76
55
16
0,25
0,75
..........
Jumlah
17
3,9
._,
Kelemahan
Wl
Ketersediaan SDA
Tambang terbatas
16
0,25
W2
0,13
0,39
W3
0,13
0,39
12
0,19
0,57
16
0,25
0,75
. W4
(Weak~
ws
Jumlah
I
I
I
15
3,1
I 1
Tabel 31.
No.
Faktor-faktor Internal
SP
K=4
SPx K
Bobot
Peringkat
Nilai Skor
Peluang (Opportunftie&?
01
Kebutuhan dan
permintaan pasar
domestik dan luar negeri
tinggi
16
0,25
0,50
02
12
0,19
0,57
03
Pengembangan
marineculture .dan tambak
pada lubang bukaan
tam bang
12
0,19
0,38
04
16
0,25
0,13
0,57
Jumlah
16
OS
3,02
Ancaman (Threats)
T1
Banyaknya penambangan
liar yang tidak terkendali
12
0,19
0,76
T2
Penurunan kualitas
lingkungan, konflik sosial
dan kesejahteraan
masyarakat
16
0,25
1,00
T3
12
0,19
0,57
T4
16
0,25
1,00
TS
Konflik dengan
rnasyarakatlokal
16
0,25
1,00
Degradasi
keanekaragaman hayati
0,13
0,57
'
Jumlah
20
4,9
Il.
+ 0,80
= 3,02-4,90 = - 1,88
Peluang
(Opportunity)
0,80
Kelemahan
(Weaknesses)
........
Kekuatan
(Strength)
I
I
-1,88
1- -
.J
Ancaman
(Threats)
..........
11
menunjukkan
bahwa
dalam
pengelolaan
dampak
...._,
I~
1. Bagi Pemerintah
a. Mengevaluasi kinerja perusahaan pertambangan batubara yang telah
beroperasi dalam melakukan kegiatan penambangan pada setiap
...--
usaha
perkebunan
---
2. Bagi Perusahaan
a) Menginventarisasi lahan-lahan milik masyarakat yang akan dibebaskan
untuk kegiatan pertambangan batubara dengan memberikan ganti rugi
lahan dan tanam tumbuh yang memadai sesuai dengan kesepakatan
antara perusahanan dan masyarakat pemilik lahan yang difasilitasi oleh
pemerintah setempat.
'--'
/'t
di sekiar
f) Membangun fasilitas oil trap untuk menampung ceceran oli dan minyak
'--'
{;)
budidaya
tambak
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat setempat.
o) Pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi karyawan tambang dilakukan
dengan terlebih dahulu membekali keterampilan untuk berwirausaha
sehingga tidak menimbulkan pengangguran baru pasca penambangan.
3. Bagi Masyarakat
a) Diharapkan selalu menyelesaikan masalah konflik social di lapangan
dengan cara musyawarah dan mufakat
b)
6AEJVI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dirumuskan berbagai kesimpulan sebagai berikut :
Kehadiran
usaha
pertambangan
meningkatkan
konflik
antara
perusahaan
dalam
melaksanakan
program
pemberdayaan
Kegiatan
usaha
pertambangan
memberikan
dampak
negatif
terhadap
perusahaan
pertambangan
batubara
didominasi
oleh
pembangunan
II
6.2. Saran
1. Disarankan perusahaan menin8katkan kepeduliaan terhadap kehidupan ekonomi dan
social masyarakat sekitar perusahaan melalui program-program pemberdayaan
masyarakat diantaranya melakukan pembinaan dan peningkatan skill, memberikan
bantuan untuk sarana dan prasarana umum, memprioritaskan pemuda lokal untuk
dipekerjakan di perusahaan
2. Diharapkan kepada Perusahaan untuk mentaati Amdal yang di dalamnya telah ada
rencana pengelolaan lingkungan (RKL) dan usaha pemantauan Lingkungan (RPL)
dalam mengeliminir dampak kerusakan lingkungan
3. lnstansi teknis yang bertanggungjawab mengawasi, memonitor, pemantau dampak
ekonomi, social dan lingkungan dari aktifitas perusahaan pertambangan batubara
dan instansi teknis yang memberi izin usaha pertambangan agar benar-benar
mengemban amanah sesuai dengan perundang-undangan yang ada.
7S
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad . S. 2000. konservasi Tanah dan Air. lnstitut Pertanian Bogor (IPB) Press .
. Institut Pertanian Bog or. Bogor
Bachriadi, B. 1998. Merana di Tengah Kelimpahan. ELSAM. Jakarta
[Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kutai
Kartanegara. 2008. Kutai dalam Angka. Bappeda Kutai Kartanegara.
Tenggarong
Latifa, S. 2000. Keragaan Accacia mangium wild pada Lahan Bekas Tambang
Timah (Studi kasus di areal PT. Timah). Tesis Sekolah Pascasarjana.
IPB. Boger.
Pusat Penelitian ttan Pengembangan (Puslitbang) Teknologi Mineral dan
Batubara. Departemen ESDM. 2006. Batubara Indonesia. Departemen
ESDM. Jakarta
Setiadi, Y. 1999. Status Penelitian dan Pemanfaatan Cendawan Mikoriza
arbuskula dan Rizobium untuk Merehabilitasi Lahan Terdegradasi. Dalam
Makalah Seminar Nasional Mikoriza I, Tanggal15-16 November. Bogor.
Sitorus. S.R.P. 2000. Pengembangan Sumberdaya Tanah Berkelanjutan.
Jurusan Tanah. Fakultas pertanian lnstitut Pertanian Bogor (IPB). Boger.
Soemarwoto, 0 . 2005. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Gadjah Mada
Uversity Press. Yogyakarta
Suhala, S, A. F. Yoesoef dan Muta'alim . 1995. Teknologi Pertambangan
Indonesia. Pusat Penelitlan dan Pengembangan Teknologi Mineral,
Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Departemen Pertambangan
dan Energi. Jakarta.
Walpole, R. E. 1995. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta. 515 hal.
Wardana. W . A. 2001 . Dampak Pencemaran Lingkungan. Penerbit Andi
Yogyakarta.Yogyakarta.
........
'-'
Widodo, S. 2005. Batubara, Produk Strategis yang Harus Jadi Prioritas untuk
lndustri Nasional. http://www.google.eem. Diakses pada tanggal 08 Maret
2010. Boger.