You are on page 1of 7

LINGKUNGAN FLUVIAL : BRAIDED STREAM

Definisi
Lingkungan darat yang dicirikan oleh endapan yang dihasilkan dari sistem
sungai yang saling berhubungan dari sinusitas channel yang rendah.

Model Facies Geologi

1. Komposisi
Endapan braided river umumnya terdiri dari gravel yang bertekstur dan
secara kimia immature serta batupasir dengan rasio sand-shale >1. diklasifikasikan
sebagai lithic arenite lithic wackes ( pettijohn et al., 1972). Hanya jumlah kecil ( +
10 %) silt ditemukan dan terkait dengan endapan abandoned channel (oxbow)
( selley, 1976). Gravel dan pebbles adalah fragmen batuan, komposisinya
tergantung pada daerah sumber. Shale pebbles dan konkresi clay-ironstone rework
mungkin ada. Mineral umum yang terdapat didalamnya adalah kuarsa, feldspar,
mika.
Glaukonit tidak ada (endapan non marin). Material organik karbon sangat jarang,
diakibatkan oleh oksidasi alam dari lingkungan tersebut (selley, 1976). Ubahan
mineral kaya besi hingga hematit atau limonit cukup banyak. Mineral uranium dapat
terakumulasi bersama dengan emas sebagai endapan placer. ( contoh Bling river di
Kanada dan Witwatersand basin di Afrika Selatan). Mineral ini terkonsentrasi do
dasar channel (Minter, 1978).

2. Tekstur
Sortir Menengah - buruk (gravel pasir) dengan sphericity rendah dan
dengan rasio grain-matriks menengah sampai rendah; silt yang melimpah pada
ujung ekor (Pettijohn et al, 1972). Kisaran konglomerat dari clast-supported bebas
matriks, hingga clast-supported dengan sisipan matriks pasiran, hingga
konglomerat pasiran dengan clastik yang menyebar. Konglomerat bebas matriks
secara jelas memiliki sortir baik dan unimodal; konglomerat dengan matriks pasir

menunjukkan distribusi bimodal; konglomerat yang didukung matriks ( matrixsupported) unimodal dengan sortir buruk.

3. Struktur
Tabel 6.4-1 merangkung prinsip struktur sedimen dan kelimpahan yang
ditemukan pada endapan braided river. Ripple asimetris skala kecil dan
crossbedding berorientasi baik yang melimpah, umumnya unimodal, telah diteliti,
sama halnya dengan crosslaminasi dengan skala kecil. Lapisannya mungkin bisa
massiv atau gradded. Lapisannya cenderung lenticular dengan endapan scour
(menggosok) erosional; sedikit jejak dan bekas-bekas. Endapan bar melimpah.

4. Batas - batas
Batas bawah batupasir adlaah erosional. Kontak bagian atas juga kasar.

5. Sekuen
Empat satuan (unit) yang bisa dibedakan. Mereka disusun sebagaimana
ditunjukkan pada gbr 6.4-3 untuk membuat sekuen vertikal secara teoritis.

Unit 1 :
cross-bedding skala besar secara umum berbutir kasar dengan kerakal
(pebble), ditambah kontak bawah yang erosional. Ketidakmenerusan lensa lensa
batupasir, silt dan clay mungkin ada. Unit ini berhubungan dengan lateral dan hilir
(downstream) dari channel bar.
Unit 2 :
Megaripple bedding dalam batupasir sedang; cross-stratifikasi skala kecil
dan besar dan ripple. Mereka berhubungan dnegan migrasi dari batupasir channel
bar.
Unit 3 : ripple bedding kecil dalam batupasur halus yang terdiri dari kumpulan
(banded) pasir dan silt. Ripplenya berbentuk laminasi atau masiv. Ripple skala kecil,
microbar dan scour, mungkin berhubungan dnegan endapan abandoned channel
yang sekarang.
Unit 4 : Pasir halus dan mud menunjukkan lapisan yang horizontal atau convolute,
unit ini berkaitan dengan abandonned channel.

Sepertinya sekuen menghalus keatas (fining upward) berkembang baik


dalam sedimen channel fill. Ukuran butir secara berangsur menurun keatas dan
sortasi makin baik keatas. Unit halus dan kasar dapat saling berselingan. Ukuran
butiran kecil yang terbalik (reversals) juga bisa didapatkan. Mereka disebabkan oleh
tingkat fluktuasi sungai.
Hubungan dengan energi yang terjadi selama pengendapan, Miall (1977)
memberikan 4 model sedimen braided river, yang ditunjukan pada gbr 6.4-2b.

6. Geometri tubuh
Sistem braided channel dicirikan oleh jaringan pada bentuk anastomosi
yang secara konstan selalu berganti dengan sinusitas rendah (Selley,1976).
Baik pasiran atau kerikilan, sungai menganyam ( braided river) bermigrasi
lateral meninggalkan bentuk lembaran atan endapan channel berbentuk irisan
(wedge-shaped) dan kompleks bar yang menyimpan hanya sebagian kecil dari
material floodplain (Cant, 1982).

Secara khusus, tiga tubuh geomorfologi utama yang dikenali adalah : Channel, bars
dan pulau-pulau (islands) (William & Rust, 1969) ( gbr 6.4-5).
Channels amat (considerably) bervariasi (vary) dalam ukuran dan disusun oleh 5
hirarki. Composite stream channel berbentuk lurus dengan rata-rata lebar sekitar 1
mil (1,6 km). Stream channel dicirikan oleh jaringan menganyam dari ketiga
channel. Channel kecil ini memiliki lebar hingga ratusan kaki secara umum
memiliki sinusitas rendah. Dasar suksesi pengisian sedimen adalah menghalus
keatas. Dalam penampang channelnya terlihat erosional, didapatkan pada asosiasi
frekuensi yang sangat tinggi. Channel utama debagi menjadi beberapa channel
yang bertemu dan terpisah kembali (gbr 6.4-5 sampai 6.4-7). Channel bar, yang
membagi arus menjadi beberapa channel ketika alirannya rendah, sering
bergabung ketika alirannya tinggi. Umumnya meraka terdiri dari endapan lag
berbutir kasar (seringkali gravel) yang sulit untuk terbawa oleh arus. Sekali channel
bar terbentuk, dapat distabilkan oleh pengendapan sedimen berbutir halus pada
bagian atas selama alirannya tinggi dan mungkin selanjutnya tertahan (colonised)
oleh vegetasi membentuk sebuah pulau.

Tiga tipe bar yang terbentuk : longitudinal, transverse, dan point bars.
Longitudinal bars lebih melimpah (95%) dan didapat sebagai lateral bar sepanjang
sisi channel dan tengah dalam daerah mid-channel. Mereka elongate pada bagian
hilir. Panjang maksimum dan lebar bervariasi mulai dari beberapa kaki sampai

ratusan kaki. Permukaan bar tidak pernah halus (smooth), termasuk struktur skala
kecil dan besar dengan kisaran yang luas. Terdiri dari gravel, sand, dan tambahan
campuran silt-mud. Bar cenderung dibentuk oleh akresi lateral pada bagian hilir.
Bagian hulu sebagian tererosi.
Pulau-Pulau adalah kenampakan yang lebih permanen pada lantai lembah
pad asistem braided. Elongate pada bagian hilir. Bukti akar atau material kabon
dapat juga hadir.
Braided river dicirikan oleh channel leuas dengan posisi yang berubah-ubah,
dan cepat serta sedimen yang terus menerus bergantian. Akibatnya, unit individu
dapat berkisar 5 8 km luasnya. Panjangnya umumnya berkisar dari 10 100 km.
ketebalan dari unit individu berkisar mulai dari beberapa desimeter 30 meter.
Rasio kedalaman-tebal tinggi. Daerah yang dicakup (occupied) oleh braided river
bisa sangat luas (100km)a dan bar bar yang bersatu (coalescing bars) dan pasirdatar (sand-flat) akan dihasilkan dalam bentuk lembaran pasir yang luas (extensive)
dan secara lateral menerus (laterally continuous), tidak dibatasi oleh shale
( Walker,1979).

7. Model arah aliran arus


Kisaran data arah arus untuk urutan (orders) hirarki dari struktur skala kecil
dan besar dirangkum dalam gbr 6.4-9. mereak menunjukkan karakteristik distribusi
azimuth unimodal dengan penyebaran (scatter) menengah rendah, sepanjang
arah down dip dari kemiringa purba.

8. Karakteristik reservoar
Endapan braided river dapat membentuk reservoar batuan yang baik hingga
porositas mencapai 30 % dan permeabilitas 1000 md. Shalenya memeiliki
penyebaran yang terbatas dan tidak memberikan peran utama dalam menahan
migrasi fluida. Mereka tidak secara umum membentuk stratigratigrafi traps.

KARAKTERISTIK DAN RESPON WELL LOG

Galloway & Hobday (1983) mengajukan model pengendapan umum untuk


braided channel dengan teori respon Log SP (gbr 6.4-10). Bentuk SP berbentuk
silinder halus (smooth cylinder). Karakteristik dan respon SP dari log lain akan
diilustrasikan dengan studi kasus : Formasi Tiam Atas (Assam, India) (gbr 6.4-11).

1.Elektro-lithofacies
Studi khusus berbagai macam crossplot
telah dibuat untuk menentukan komposisi mineralogi dari formasi.Crossplot b vs
N (gbr 6.4-12) dengan SP (gbr 6.4-12b) dan EATT ( penipisan (Attenuation) dari
gelombang elektromagnetik) (gbr 6.4-12c) pada sumbu-Z menunjukkan, dengan
jelas, perubahan ukuran butir pada batupasir. Garis Batupasir sesuai dengan garis
pada titik fluida (b = 1, N = 100%) makin melewati titik baratdaya (northwesterly) dengan nilai SP dan EATT yang rendah. Kesamaannya, garis siltstone
degnan garis yang terdapat pada titik batupasir sejajar dengan garis equiporosity
untuk campuran pasir-lanau.Nilai pottasium yang menengah-tinggi dan konstan
pada crossplot density-neutron (gbr 6.4-12d) untuk semua titik batupasir dan
batulanau diperkirakan batuan immature yang terdiri dari kuarsa, feldspar dan
plagioklas dengan mika dan mineral berat radioaktif (cth. Zirkon).

Crossplot Pottasium vs Thorium (gbr 6.4-13) menyatakan adanya kehadiran


feldspar dan juga menandai konsentrasi thorium yang tinggi dari mineral berat
radioaktif seperti zirkon.
Variasi pada konsentrasi feldspar dan biotit pada batu pasir dapat dikenali
dengan analissi perubahan jumlah pottasium yang terkait densitas butiran (ma)a)
pada sumbu-Z (gbr 6.4-14). Kelompok titik dengan defleksi SSP yang tinggi sesuai
dengan batupasir. Dengan kelompok tersebut, plagioklas lebih melimpah ketika
jumlah pottasium rendah (1,5 1,8%) dan nilai densitas tinggi, sementara
Konsentrasi K-Feldspar meningkat dengan jumlah Pottasium lebih tinggi (1,8 2,2

%) dan nilai densitas rendah. Kecenderungan shale dengan jelas diteliti terhadap
nilai SSP yang rendah dan tingginya densitas butiran. Kenyataannya, melalui studi
interval, hal tersbut mungkin untuk mengidentifikasi dua jenis shale, satu yang
muncul pada lapisan yang tebal, dan yang lainnya muncul sebagai interkalasi tipis
sekitar 2260 dan 2180 m. Nilai Ksh dapat dipilih untuk tiap shale dari crossplot ini.
Pada crossplot SSP vs Thorium (Th) (gbr6.4-15) jumlah K-Feldspar lebih
melimpah pada kelompok batupasir dengan nilai thorium yang lebih rendah (6,5
10 ppm) dan densitas yang rendah (2 3 pada sumbu-Z). peningkatan dalam
jumlah biotit dan mineral berat radioaktif diperlihatkan dengan nilai thorium yang
tinggi (10 18 ppm) dan nilai densitas yang tinggi pula. Kehadiran dua tipe shale
telah jelas, dan kecenderungan shale secara umum dengan jelas telah diketahui.
Analisis core membenarkan komposisi mineralogi yang diambil kesimpulannya dari
studi crossplots.

2. Bentuk kurva Dipmeter dan Pola Dip (kemiringan)


Dari GEODIP analisis (gbr 6.4-16) kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut
:
Tiap pasir dimulai dengan kontak bawah yang tiba-tiba, seringkali tidak planar
( komputasi 4dip atau tanpa dip pad gambar GEODIP). Kenampakkan ini bisa jadi
berhubungan dengan permukaan yang mungkin tererosi.
Batupasirnya masiv, rupanya (apparently) homogen, tapi dengan beberapa
distribusi puncak resistive yang acak muncul hanya pada 1,2, atau 3 kurva. Interval
resistiv menunjukan GR rendah, tpl dan kandungan hidrogen, dan nilai densitas
yang tinggi. Mineralogi berasosiasi bertinggakt tidak jelas, tapi chert atau hydrated
silika (opal) dapat memungkinkan hadir. Jika (ma)a lebih tinggi dari 2,65 diagenesa
dari formasi kalsit bisa jadi ikut serta.
Beberapa tipis, paku (spike) yang sangat konduktif terlihat pada batupasir.
Kenampakkan tersebut memiliki densitas yang tinggi, kandungan hidrogen, EATT,
tpl dan nilai GR. Bisa jadi ini limonit dengan konsentrasi mineral thorium (zirkon).
-

Rasio sand-shale tinggi.

Kecenderungan umum pada batupasir adalah menghalus keatas.

Interval bagian atas pada batupasir yang berbeda menunjukkan laminasi tipis.

Beberapa pola biru dapat terlihat. Umumnya mengindikasikan arah


transportasi S SE.

3. Batas batas
Sebagaimana dapat dilihat dengan jelas pada kurva dipmeter resistivitty
batas atas dan bawah batupasir tegas atau tiba-tiba memberikan bentuk silindris
yang umum.

4. Elektrosekuen
Perubahan umum kurva resistivity mengindikasikan sekuen penghalusan
keatas pada batupasir.

5. Ketebalan
Ketebalan tubuh batupasir bervariasi, tapi umumnya penting pada contoh
ini.

Contoh lain dari Afrika, diilustrasikan pad gbr 6.4-17 menunjukkan ketebalan yang
bervariasi. Sebagai mana yang telah diteliti dari GEODIP, semua kenampakkan
adalah sama dengan Formasi Tipam.

Kebingungan dengan lingkungan pengendapan yang lain


Cylinder shape pada braided channel dapat menbingungkan dnegan
kenampakkan yang sama yang ditemukan pada chute-bar ( lihat gbr 6.5-11).

You might also like