You are on page 1of 3

Nama : Rezha Eka Firmansyah

NRP : 4312100030
Kelas PIL : 3
Resume Film An Incovinient Truth
Film An Incovinient Truth merupakan film yang mengangkat tentang isu
lingkungan yang berfokus pada bahaya pemanasan global terhadap Bumi
tercinta ini. Mengangkat banyak sekali fakta-fakta ilmiah tentang pemanasan
global yang bahkan mengandung banyak fakta yang jarang ditemukan di media
informasi.
Film ini berpusat pada seorang Al Gore ( Albert Arnold Gore Jr ). Adalah seorang
aktivis lingkungan berkebangsaan Amerika. Beliau juga merupakan
politikus Amerika Serikat yang menjabat sebagai wakil presiden ke-45 pada
masa pemerintahan Presiden Bill Clinton, dari tahun 1993 sampai 2001. Sempat
mengajukan diri menjadi sebagai calon presidan Amerika Serikat namun kalah
suara oleh George W. Bush. Al Gore kemudian menjadi aktivis lingkungan
kembali, ia ingin kembali memberikan pemahaman kepada dunia tentang
bahaya pemanasan global.
Seperti diketahui secara umum, pemanasan global ini disebabkan oleh efek
rumah kaca dimana di atmosfer bumi kita terdapat gas-gas rumah kaca. Sinar
matahari yang dipancarkan sebagian besar akan dipantulkan kembali ke ruang
angkasa oleh bumi namun gas rumah kaca dalam atmosfer akan menahan
sebagian kecil sinar matahari ini untuk menjaga suhu bumi tetap hangat dan
memungkinkan untuk ditinggali. Namun sepanjang dekade ini terjadi perubahan
susunan gas rumah kaca dimana banyak sekali penambahan jumlah zat
terutama CO2 sehingga membuat lapisan ini semakin tebal dan menyebabkan
semakin banyak sinar matahari yang terperangkap. Akibatnya adalah
pemanasan global.
Berdasarkan data pengukuran tingkat CO2 di permukaan bumi yang dilakukan
oleh Prof. Revelle, menunjukkan bahwa setiap tahun terdapat peningkatan dan
penurunan kadar CO2. Hal ini dapat dijelaskan dengan menghubungkan
beberapa musim di beberapa bagian bumi. Musim ini mempengaruhi tumbuhan
dalam menyerap dan mengeluarkan gas CO2. seperti diketahui bahwa dalam
proses fotosintesinya, tumbuhan menyerap CO2 untuk memproduksi
makanannya dan mengeluarkan O2.
Namun pengukuran kadar CO2 ini semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Sebelum masa industri tercatat kadar CO2 adalah 280 ppm. Namun pada tahun
2005, kadar CO2 ini meningkat menjadi 381 ppm.
Peningkatan suhu permukaan bumi menyebabkan banyak perubahan pada
beberapa lokasi di dunia. Hilangnya lapisan es (glasier) pada puncak gunung
Kilimanjaro, taman nasional Glasier, Columbia Glasier di Alaska dan masih
banyak lagi lokasi yang dulunya terdapat lapisan es, kini semakin berkurang

bahkan hilang. Bahkan di Himalayan Glasier yang merupakan sumber air bagi
40% penduduk dunia menjadi berkurang setiap tahunnya.
Tahun 2005 merupakan tahun terpanas yang tercatat dalam pengukuran
temperatur bumi. Pada tahun ini pula tercatat banyak peningkatan suhu antara
98 0F 117 0F yang terjadi pada beberapa kota di Amerika. Selain pada
permukaan bumi, suhu pada permukaan laut juga mengalami peningkatan. Hal
ini menyebabkan meningkatnya kekuatan angin sehingga menabahnya kekuatan
badai yang terjadi. Adanya badai dengan kekuatan yang sangat besar ini
menyebabkan terjadi berbagai kerusakan, jatuhnya korban luka dan meninggal,
kerugian ekonomi dan lainnya. Juga menyebabkan banjir besar di beberapa
tempat.
Satu hal yang mulai terlihat sebagai efek dari pemanasan global adalah
perubahan curah hujan. Di Cina ada salah satu daerahnya yang kelebihan curah
hujan sehingga menimbulkan banjir bandang. Padahal daerah sebelahnya
sedang mengalami kekeringan yang luar biasa. Batu karang di lautan mulai
memutih sehingga tidak bisa ditinggali ikan dan kehilangan keindahannya
karena meningkatnya suhu permukaan laut.
Al Gore ingin dunia bersama sama merubah hal ini hingga membuat kongres
Amerika berekasi. Kemudian seluruh dunia bersama sama menyetujui sebuah
persetujuan internasional mengenai pemanasan global. Negara-negara yang
meratifikasi protokol ini berkomitmen untuk mengurangi
emisi/pengeluaran karbon dioksida dan lima gas rumah kaca lainnya, atau
bekerja sama dalam perdagangan emisi jika mereka menjaga jumlah atau
menambah emisi gas-gas tersebut, yang telah dikaitkan dengan pemanasan
global. Sudah 132 negara yang meratifikasi protokol Kyoto ini, namun mirisnya
tinggal Amerika Serikat yang menyumbang 30.3% CO2 dan Australia yang tidak
meratifikasi protokol ini.
Al Gore mengatakan bahwa kita manusia pasti bisa membuat suatu
perubahanbesar untuk bumi ini. Tentunya diikuti dengan kemauan yang besar ,
tekad yang besar dan yang paling penting kesadaran yang besar untuk menjaga
keberlangsungan bumi. Semua itu bisa dimulai dari skala kecil, mulai dari diri
kita sendiri kemudian keluargakemudian ke masyarakat sampai ke skala yang
lebih besar yaitu semua suku ras dibumi. Seperti saat Al Gore merasa akan
kehilangan putranya karena kecelakaan namun karena usaha keras dari semua
pihak dan tentunya Tuhan Yang Maha Kuasa, putranya kembali bisa siuman, hal
ini lah yang menjadi penyemangat Al Gore untuk terus mengkampanyekan
pemanasan Global.
Kita dapat turut berpartisipasi dengan memulainya di lingkungan sekitar kita
seperti tidak menggunakan lampu jika tidak diperlukan, menghemat
penggunaan bahan bakar fosil kita dengan beralih kembali ke sepeda dan jalan
kaki yang tentu menyehatkan, menggunakan transportasi umum untuk
mengurangi polusi udara, menggunakan mobil hibrida jika kita mampu

membelinya dan tentu saja menanam dan membudidayakan pohon di sekitar


lingkungan kita.
Mungkin kita lah yang merusak sendiri bumi ini, mungkin kita lah yang
menghancurkan tatanan sistem maha sempurna dari Tuhan, namun keberhasilan
tidak akan pernah terwujud jika kita tidak pernah memulai langkah pertama.
Mari kita bersama sama turut menjaga bumi kita, hancur atau tidak merupakan
kehendak Tuhan Yang Maha Esa

You might also like