Professional Documents
Culture Documents
Chorea
Gangguan gerakan hiperkinetik :
Gerakan tak teratur,
Tak dapat diramal,
Singkat
Tersentak-sentak yang melompat secara tak
teratur dari satu bagian dari tubuh ke lainnya.
Sebagai akibat dari aktivitas dopaminergik yang
meningkat pada proyeksi dari substansia nigra
ke striatum, mengakibatkan proyeksi GABAergik berkurang dari striatum ke globus pallidus .
Database Pasien
Nama
Umur
No. RMK
MRS
: Ny. Tm
: 76 tahun
: ...............
: 15 Februari 2015
Keluhan MRS
kiri
orang menari
Diagnosa
Disorder)
RPD
Alergi
Anamnese
o
o
o
P
R
O
F
I
L
Obat
Rute
Frek
16
17
18
RL 20 rpm
IV
Novorapid
IM
10-10-8
3x1
Levemir
IM
0-0-10
1x1
Renadinac
PO
25 mg
2x1
Meloxicam
PO
Stop
7,5 mg
Neurodex
PO
1x1
Puyer
PO
3x1
- Haloperidol
T
E
R
A
P
I
Dosis
0,5 mg
- Clobazam
6 mg
- THD
2 mg
Simvastatin
PO
20 mg
1x1
Amlodipin
PO
5 mg
1x1
Depakote
PO
250 mg
2x1
Laxadine Syrup
PO
1 x 2 cth
19
20
DATA KLINIK
DATA KLINIK
(Yang penting)
15
16
17
18
Tekanan darah
(mmHg)
140/80
130/80
120/80
130/70
Suhu (oC)
36,5
36,3
36
36,5
Denyut nadi
(x/menit)
80
80
80
88
Pernafasan (x/menit)
20
20
20
20
BAB
BAK
MUAL
MUNTAH
LEMAH
19
20
DATA LAB
Pemeriksaan
Nilai normal
17/2
GDP
70-110 mg/dl
143
HBA1C
4-6%
13,1
Kolestrol total
<200 mg/dl
252
Kolestrol HDL
>35 mg/dl
51
Kolestrol LDL
<100mg/dl
172
Trigliserida
<200 mg/dl
146
ureum
0-53 mg/dl
36
Tanggal/Bulan Pemeriksaan
Pemeriksaan
Nilai normal
17
WBC
4,0-10,0.103/mm3
5,44
RBC
4-6.106 / mm3
4,61
PLT
150-400.103/mm3
MCV
80-97 fl
84,4
MCH
26,5-33,5 pg
29,3
MCHC
31,5-35,0 g/dL
34,7
RDW-SD
37,0-54,0 fl
38,4
RDW-CV
10,0-15,0 %
12,7
PDW
10-18 fl
15,2
MPV
6,5-11,0 fl
12,1
P-LCR
13-43%
41,1
PCT
0,150-0,500 %
0,27
NEUT
52,0-75,0.103/ml
63,9
EOS
1,00-3,00%
3,9
BASO
0,00-0,10%
0,9
LYMPH
20-40 %
20,8
10,5
MONO
2-8%
Ureum darah
10-50 mg/dL
Serum Kreatinin
HCT
37-48 %
38,9
HGB
12-16 g/dl
13,5
SGOT
< 38 u/l
SGPT
< 41 u/l
Albumin
3,5- 5 g/dl
Globulin
1,5-5 g/dl
Protein
6,6-8,7 g/dl
Asam Urat
3,4-7,0 mg/dL
Bilirubin total
1,1 mg/dL
Bilirubin direk
0,3 mg/dL
Alkali Phosphatase
270 mg/dL
HbAlc
4-6%
CK
L<190; P<167 L
CK-MB
<25 L
LDH
210-425 /L
LED
L<10mm; P<20mm
Fe
Gamma GT
11-40
CEA
<2,5 mg/ml
CA 12-5
<35 mg/ml
Waktu Bekuan
4-10 menit
1-7 menit
10,4-12,6 detik
HbsAg
Negative
Pembahasan Terapi
Obat
Rute
Dosis
Indikasi
RL 20 rpm
IV
Novorapid
IM
10-10-8
DM tipe 2
Levemir
IM
0-0-10
DM tipe 2
Renadinac
PO
25 mg
Analgetik, Antiinflamasi
Meloxicam
PO
Stop
Analgetik, Antiinflamasi
Neurodex
PO
Puyer
PO
- Haloperidol
Monitoring kefarmasian
Bila perlu
ESO
-
Vitamin
0,5 mg
Antipsikotik
- Clobazam
6 mg
Antipsikotik
- THD
2 mg
Antipsikotik
Simvastatin
PO
20 mg
Hiperlipidemia
Amlodipin
PO
5 mg
Hipertensi
Depakote
PO
250 mg
Antipsikotik
Laxadine Syrup
PO
Laksatif
ESO
SIMVASTATIN
Mekanisme Kerja
13
armakokinetik Obat
Parameter
Farmakokinetik
Absorpsi
Distribusi
Ikatan Protein
Waktu Paruh
0,5 3 jam
Metabolisme
Onset of action
Ekskresi
Haloperidol
NamaObat Rute
Dosis
regimen
haloperidol
15
Mechanism of action
Mekanisme kerja obat
antipsikotik tipikal seperti
haloperidol
dan
chlorpromazin
adalah
memblokade
dopamin
pada reseptor pasca
sinaptik neuron di otak,
khususnya di sistem
limbik
dan
sistem
ekstrapiramidal
(Dopamin D2 reseptor
antagonists).
.
FARMAKOKINETIK
Most of the antipsychotics are readily but incompletely absorbed,
and many undergo significant first-pass metabolism. The oral
bioavailability of chlorpromazine and thioridazine is in the range of
25 to 35%, while that of haloperidol, which is less likely to be
metabolized, has an oral bioavailability of about 65%.The
antipsychotics are highly lipid soluble and are about 95%
bound to proteins. Generally they have a much longer clinical
duration of action than could be estimated from their plasma halflives; this is likely due to their sequestration in fat tissue. Depot
preparations are more slowly absorbed and longer acting, and thus
can be administered parenterally at intervals up to 3 weeks. The
main routes of metabolism are mediated by hepatic oxidative
microsomal enzymes and by glucuronidation.
Dose
Pada anak-anak atau usia lanjut dosis
Haloperidol diturunkan dan dapat dimulai
dengan 0,5 1,5 mg/ hari dengan pemberian
2 atau 3 kali perhari
Side effect
haloperidol juga memiliki resiko tinggi
terhadap timbulnya gejala ekstrapiramidal,
termasuk sindrom parkinson. Obat ini bekerja
dengan cara memblok reseptor dopaminergik
D1 dan D2 di postsinaptik mesolimbik otak.
ASAM VALPROAT
NamaObat
Rute
Dosis
regimen
Asam valproat
25
Mekanisme kerja
Mekanisme kerja asam valproat tidak
jelas, asam valproat dinyatakan dapat
meningkatkan konsentrasi asam gamma
aminobutirat (gamma amynobutiric acid,
GABA) dalam otak. GABA merupakan suatu
neurotransmiter penghambat sistesis di
sistem saraf pusat
` FARMAKOKINETIK
Asam valproat diabsobsi dengan cepat dan utuh
setelah pemberian oral. Puncak konsentrasi plasma 1-4
jam, walaupun dapat menjadi lebih lambat jika diberikan
dalam bentuk tablet salut enterik atau diberikan bersama
makanan.
Volume distribusinya 0,2 L/Kg. Ikatan protein plasma
90%. Fraksi obat yang terikat berkurang bila
konsentrasi total valproat ditingkatkan selama terapi.
Umumnya 95% dimetabolisme di hati dengan kurang
dari 5% dieksresikan secara uruh melalui urin. Waktu
paruh eliminasinya kira-kira 15 jam, tapi dapat berkurang
pada pasien yang menggunakan obat anti epilepsi lain
Bioavailabilitas
Baik natrium valproat maupun asam valproat tampaknya
diabsorpsi dengan cepat dan sempurna. Konsentrasi
valproat dalam plasma umunya mencapai puncak 1
hingga 3 jam setelah pemberian oral ketika puasa.
Namum makanan nampaknya memperlambat laju
absorpsi asam valproat, puncak konsentrasi serum baru
tercapai hingga 6 hingga 8 jam setelah pemberian oral
ketika diberikan bersamaan dengan makanan. Formulasi
intravena memiliki puncak yang lebih konsisten yang
teradi pada akhir infusi 1 jam
Volume Distribusi
Volume distribusi nyata untuk asam valproat
bervariasi dan berkisar dari 0,1 hingga 0,5 L/kg.
Perubahan ikatan protein plasma (misalnya
pada pasien dengan albumin serum yang
rendah atau penyakit ginjal stadium akhir) dan
ikatan protein plasma dengan obat ini yang
membatasi kapasitas menjelaskan volume
distribusi asam valproat yang bervariasi.
Klirens (Cl)
Hampir keseluruhan asam valproat dieliminasi
dari tubuh melalui metabolisme hepatik, kurang
dari 5 % obat dieliminasi lewat rute renal. Nilai
klirens lazim untuk asam valproat adalah 6
hingga 10 mL/kg/jam dengan nilai rerata 8
mL/kg/jam. Pada pasien pedatrik dan pasien
yang menerima obat antiepilepsi lain, nilai
klirens dapat jauh lebih tinggi (10 hingga 13
mL/kg/jam).
INTERAKSI OBAT
asam
valproat
diketahui
mempengaruhi
farmakokinetika sejumlah obat yang lain. Metabolisme
fenobarbital dan metabolit utama karbamazepin dapat
meningkatkan klirens asam valproat. Sebaliknya,
karbamazepin dapat meningkatkan klirens asam
valproat. Metabolisme fenitoin juga tampaknya
dihambat, akan tetapi, interaksi ini sulit dievaluasi
dengan akurat karena asam valproat juga menggantikan
fenitoin dari tempat pengikatannya pada albumin serum.
Selain itu, asam valproat terikat kuat pada albumin
serum, dan pada konsentrasi plasma terapeutik,
menjenuhkan tempat ikatan protein plasma
Interaksi
Valproic acid inhibits the metabolism of
several drugs, including phenobarbital,
primidone, carbamazepine, and phenytoin,
leading to an increased blood level of these
compounds.
At high doses, valproic acid can inhibit its
own metabolism. It can also displace
phenytoin from binding sites on plasma
proteins, with a resultant increase in unbound
phenytoin and increased phenytoin toxicity.
SIDE EFFECT
The most serious adverse effect
associated with valproic acid is fatal hepatic
failure. Fatal hepatotoxicity is most likely to
occur in children under age 2 years,
especially in those with severe seizures who
are given multiple anticonvulsant drug
therapy.
Dosis:
- Untuk kejang:
Dewasa dan anak usia 10 tahun atau lebih: Dosis didasarkan pada
berat badan. Pada awalnya, dosis biasa adalah 10 sampai 15 mg
per kg berat badan. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap
setiap minggu dengan 5 sampai 10 mg per kg berat badan jika
diperlukan. Namun, dosis biasanya tidak lebih dari 60 mg per kg
berat badan sehari. Jika dosis total sehari lebih besar dari 250 mg,
biasanya dibagi menjadi dosis kecil dan diminum dua kali atau lebih
pada siang hari.
- Untuk mania:
Dewasa : Pada awalnya, 750 mg sekali sehari, biasanya dibagi
dalam dosis yang lebih kecil. Dosis dapat ditingkatkan bila
diperlukan.
- Untuk migrain:
Dewasa : Pada awalnya, 250 mg dua kali sehari. Dosis dapat
ditingkatkan bila diperlukan. Namun, dosis biasanya tidak lebih dari
1000 mg sehar
Clobazam
NamaObat Rute
Clobazam
PO
Dosis
regimen
6 mg
37
Mekanisme Kerja
38
MEKANISME KERJA
Benzodiazepin berikatan langsung pada sisi
spesifik (subunit ) reseptor GABA A (reseptor
kanal ion klorida kompleks), sedangkan GABA
berikatan dengan subunit dan . Pengikatan
ini akan menyebabkan pembukaan kanal
klorida, memungkinkan masuknya ion klorida
ke dalam sel, menyebabkan peningkatan
potensial elektrik sepanjang membran sel dan
menyebabkan sel sukar tereksitasi.
armakokinetik Obat
Parameter
Farmakokinetik
Absorpsi
Distribusi
Ikatan Protein
Waktu Paruh
Metabolisme
Onset of action
Ekskresi
40
Trihexyphenidyl
NamaObat
Trihexyphenidyl
Dosis
Rute
regimen
PO
2 mg
41
Mekanisme Kerja
Trihexyphenidyl adalah M1 antagonis reseptor
asetilkolin
muskarinik
selektif. Hal
ini
dapat
membedakan antara M1 (cortical atau neuronal) dan
subtipe
muscarinic
perifer
(jantung
dan
kelenjar). Trihexyphenidyl sebagian blok aktivitas
kolinergik dalam SSP, yang bertanggung jawab untuk
gejala penyakit Parkinson. Hal ini juga diduga
meningkatkan ketersediaan dopamin, zat kimia otak
yang sangat penting dalam inisiasi dan kontrol
kelancaran gerakan otot sukarela.
42
armakokinetik Obat
Parameter
Farmakokinetik
Absorpsi
Distribusi
Ikatan Protein
Waktu Paruh
3,3-4,1 jam
Metabolisme
Onset of action
Ekskresi
43
Meloxicam
Derivat asam fenamat (asam mefenamat,
meklofenamat).
Derivat asam fenamat digunakan sebagai
analgesik, sebagai anti inflamasi mefenamat
kurang
efektif
dibandingkan
aspirin.
Meklofenamat, mencapai kadar puncak
dalam plasma dalam 30-60 menit, waktu
paruh 2 jam.digunakan sebagai obat anti
inflamasi pada terapi arthris rheumatoid dan
asteoartitis.
Interaksi obat
o
o
o
o
amlodipine + simvastatin
clobazam + haloperidol
haloperidol + trihexyphenidyl
asam valproik + diklofenak
.
47
Amlodipin + simvastatin
- Amlodipin menaikan kadar simvastatin
- Potensi resiko miopati/rhamdomyolisis
- Batasi dosis simvastatin > 20 mg bila
digunakan secara bersamaan
Konseling :
Memberikan edukasi kepada pasien bahwa pengobatan yang
diberikan untuk mengurangi gejala, mencegah komplikasi, memberikan
dukungan dan bantuan kepada pasien untuk perbaikan secara
signifikan.
Cek gula darah secara berkala
Memperhatikan asupan makanan yang dikonsunsumsi pasien
Menjelaskan kepada pasien/keluarga pasien mengenai jeda
pemberian obat