Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
CCTV HEADQUARTERS
Pada awalnya kemunculan gedung atau bangunan bertingkat tinggi ini menimbulkan satu
fenomena yang akhirnya dapat diterima masyarakat selama masih dalam batasan-batasan
yang ada terutama batasan ekonomis. Selain itu, diperlukan pula pertimbangan perancang
bangunan bertingkat tinggi ini terhadap ruang prilaku, seperti keterpencilan, ketiadaan kontak
antar manusia dalam bangunan dan ketiadaan kontak dengan kehidupan diluar bangunan
seperti jalan dan sebagainya. Untuk itu diperlukan bantuan dari lembaga - lembaga
pendidikan untuk menyelidiki dan menelitinya sehingga dapat memperbaiki kondisi tersebut
diatas.
Berdasarkan tinjauan disain struktural, gedung semakin tinggi, respon struktur terhadap
beban lateral (akibat gempa atau angin) menjadi semakin penting. Untuk memperoleh
kestabilan, struktur rangka umumnya tidak efisien, hanya efisien pada ketinggian sampai 10
tingkat. Apabila gedung semakin tinggi, sampai bertingkat menengah, seharusnya digunakan
mekanisme pengekang lateral, seperti bracing diagonal disekitar daerah elevator. Pada gedung
yang sangat tinggi, perilaku gedung akibat beban lateral cenderung menghasilkan momen
guling, yang harus diimbangi oleh momen tahanan internal yang dihasilkan struktur.
CCTV HEADQUARTERS
Apabila gedung sangat langsing, maka terjadi lengan momen kecil diantara gaya-gaya
pada elemen struktur vertikal, sehingga diperlukan gaya yang sangat besar agar menghasilkan
momen internal yang cukup. Gedung yang tingginya sama, tetapi mempunyai dasar lebih
lebar dan tidak langsing, memberikan momen tahanan internal yang sama, tetapi gaya yang
timbul pada elemen struktur vertikal lebih kecil.
Respons struktural gedung bertingkat banyak akibat goyangan angin yang bersifat
steady-state, sehingga gedung mengalami perubahan bentuk yang berupa defleksi dan osilasi.
Defleksi akan menyebabkan berubahnya fungsi-fungsi elemenelemen struktur gedung, dan
osilasi akan menyebabkan ketidaknyamanan pada pengguna gedung. Elemen-elemen struktur
yang berfungsi sebagai mekanisme penyaluran beban-beban yang bekerja, meliputi :
a.
berfungsi sebagai diafragma, serta elemen pendukung gaya horizontal yang meliputi lantai,
struktur lantai, balok yang akhirnya disalurkan kedalam kolom dan pondasi.
b.
Sistem tumpuan vertikal pada sel yang sama dapat berupa dinding pemikul beban atau
susunan balok serta kolom. Elemen kolom dan dinding pemikul mengalami tekan dan kadang
terjadi lentur. Pendistribusian gaya akibat beban vertikal dapat berupa sistim struktural satu
arah ataupun struktural dua arah. Kekakuan struktur yang dicapai dengan penyusunan
elemenelemen struktur, seperti :
CCTV HEADQUARTERS
Bidang-bidang bangunan tersusun secara kaku (rigid) satu sama lain, seperti struktur
bidang lipat;
Bentuk tiga dimensi merupakan elemen penunjang utama pada kekakuan stuktur unit box
(box system);
Material plat datar dibuat monolit (solid) atau sistim rangka yang terisi bidang-bidang yang
sifatnya non-struktural.
c.
Gaya-gaya lateral yang bekerja dan berasal dari luar bangunan, seperti gempa, angin, beban
hidup dan lain-lain, yang bekerja pada bangunan merupakan gaya-gaya lateral yang bekerja
pada bangunan. Sistim yang membentang horizontal dapat terdiri atas deretan balok-balok
(atau rangka batang) satu arah dan elemenelemen plat dua atau satu arah yang kaku. Elemen
CCTV HEADQUARTERS
pendukung struktur yang digunakan untuk mengatasi gaya-gaya lateral yang biasa dikenal
adalah sistim core (inti) dan sistim shear wall (dinding geser).
1.2.
Pada mata kuliah Struktur Konstruksi dan Bahan IV ini mahasiswa diharapkan mampu
menguasai konstruksi, utilitas, bahan material bangunan tinggi, dan lain-lain sehingga
mahasiswa mampu mengeksplorasi objek yang sudah ada dengan material dan konstruksi dari
pemahaman mahasiswa itu sendiri.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Persyaratan arsitektural
2.
3.
Metode konstruksi
4.
Aspek ekonomi
Dalam berbagai sistem struktur, baik yang menggunakan bahan beton bertulang, baja
maupun komposit, selalu ada komponen (sub sistem) yang dikelompokkan dalam sistem
yang digunakan untuk menahan gaya gravitasi dan sistem untuk menahan gaya lateral.
Kolom
CCTV HEADQUARTERS
Balok
2. Elemen bidang
3. Elemen ruang
CCTV HEADQUARTERS
kolom-kolom. Bila
pada puncak
penebalan/kepala, maka bentuknya adalah sistem pelat lantai datar. Sistem ini tidak
memiliki balok-balok yang tebal sehingga memungkinkan adanya efisiensi/minimum
jarak antar lantai bangunan.
f) Interspasial (interspatial)
Struktur konsol ber-rangka berlantai banyak pada setiap lantai memebentuk ruang-ruang
yang dapat dimanfaatkan pada dan diatas rangka. Ruang-ruang diatas rangka merupakan
ruang yang terbuka (free space)
g) Sistem gantung (suspension)
Sistem ini memanfaatkan bahan secara efisien dengan memanfaatkan penggantung untuk
mendukng beban. Beban grafitasi didukung oleh kabel-kabel untuk membentuk rangka
konsol pada core pusat.
h) Sistem rangka pendukung (staggered truss)
Bangunan rangka berlantai banyak merupakan rangkaian rangka yang letaknya berselangseling. Selain mendukung beban vertikal, penataan rangka dapat mengurangi persyaratan
pengukuh pengaruh angin (wind bracing) dengan menyalurkan beban angin ke dasar
bangunan melalui bagian beban (web) dan pelat lantai (slab).
CCTV HEADQUARTERS
CCTV HEADQUARTERS
10
Dalam sistem ini terdiri atas gabung beberapa buah tabung yang akan meningkatkan
kekakuan, sehingga memungkinkan mencapai ketinggian bangunan optimal dengan luasan
lantai maksimal.
CCTV HEADQUARTERS
11
Dari segi konstruksi pembuatannya, core wall tersebut dapat dibuat berupa struktur
konstruksi baja, konstruksi beton bertulang ataupun juga komposit. Dari konstruksi bahan
tersebut, struktur core wall dapat bersifat massif. Namun terjadinya pelemahan struktur
core wall itu juga terkadang tak dapat dihindari dalam pelaksanaan konstruksi bangunan,
seperti pelubangan struktur core wall untuk ruang pintu, kisi udara, dan lain-lain. Tetapi
dalam proses perencanaan dan perancangan suatu bangunan, adanya pelemahan struktur
core wall tersebut sudah diperhitungkan tidak akan menimbulkan masalah, dengan
memberikan solusi teknik yang tepat dan sesuai. Penggunaan material beton bertulang
dalam pembuatan core wall akan memberikan keuntungan berupa kekakuan lateral yang
diperoleh cukup tinggi, oleh karena konstruksi beton bertulang mempunyai karakteristik
kuat tekan yang tinggi. Oleh sebab itu core wall dengan konstruksi beton bertulang ini
akan sesuai untuk diaplikasikan pada struktur-struktur gantung. Sebagaimana telah
dijelaskan pada bagian sebelumnya, penempatan struktur core wall ini dalam aplikasi
konstruksi bangunan, dapat ditempatkan pada posisi tengah bangunan, dapat juga di posisi
pinggir bangunan, atau bahkan di luar bangunan yang direncanakan sebagai bagian
struktur bangunan yang berguna untuk mendukung fungsi utilitas bangunan (ruang lift,
ruang shaft).
CCTV HEADQUARTERS
12
Tata letak inti pada bangunan tinggi yang berbentuk menara (tower) berbeda dengan
bangunan yang berbentuk memenjang, dan dikelompokkan sebagai berikut :
Inti Pada Bangunan Bentuk Bujur Sangkar
Bentuk ini banyak digunakan pada bangunan perkantoran dengan koridor menglilingi
inti bangunan. Contoh bnaguan : gedung blok GDKI, gedung indosat, wisma bumi
putra, one plaza di los angeles.
CCTV HEADQUARTERS
13
CCTV HEADQUARTERS
14
Gedung
Jakarta.
CCTV HEADQUARTERS
15
Beban mati
Beban dapat dikelompokan ke dalam dua kelompok utama bergantung pada gaya gravitasi
yang bekerja pada suatu bangunan: statis dan dinamis. Beban dinamis bersifat sementara,
beban ini berubah menurut perubahan waktu dan musim atau menurut fungsi ruangan di
dalam atau pada suatu struktur.
Beban mati dinyatakan sebagai gaya statis yang disebabkan oleh berat setiap unsur di dalam
struktur. Gaya-gaya yang menghasilkan beban mati terdiri dari berat unsur pendukung beban
dari bangunan, lantai, penyeleaiaan langit-langit, dinding partisi tetap, penyelesaian fasade,
tanki simpan, sistem distibusi mekanis, dan seterusnya. Gabungan semua unusr ini mejadikan
beban mati dari suatu bangunan
Tampaknya untuk menentukan berat bahan-bahan,yaitu beban mati struktur adalah masalah
yang mudah. Akan tetapi, penaksiran beban mati dapat meleset sekitar 15 sampai 20 % atau
lebih karena adanya berbagai masalah dalam membuat suatu analisis yang tepat mengenai
beban. Pada tahap rancangan awal tidaklah mungkin bagi seorang analisis struktur untuk
memeprkirakan berat beban bangunan yang dipilih dengan tepat. Bahan-bahan non struktural
khusus untuk dipilih di antaranya termasuk panel-panel fasade prefab, fistur ringanm, sistem
langit-langit, pipa, duct, kabul listrik, dan komponen-komponen dari pesyaratan interior
khusus. Berat unsusr pengaku dan istem-sistem sambungan untuk struktur baja ditaksir
berdasarkan persentase. Berat unit bahan yang diberikan oleh produsen atau kode pabrik tidak
selalu sesuai dengan berat barang yang diproduksi. Ukuran nominal unsur bangunan dapat
berbeda dari ukuran sebenarnya; perancah untuk beton cor di-tempat bisa mempunyai
ketidaktepatan sebesar inci.
Beberapa contoh di atas memperlihatkan bahwa apabila informasi yang tepat tidak dieproleh,
maka beban mati tidak dapat diperkirakan secarat tepat pula.
CCTV HEADQUARTERS
16
2.3.1
Beban hidup
Beban hidup berbeda dengan beban mati karena sifatnya, beban ini berubah-ubah dan sulit
diperkirakan. Perubahan beban hidup terjadi tidak sepanjang waktu, tetapi juga sebagai fungsi
tempat. Perubahan ini bisa berjangka pendek ataupun panjang sehingga menjadi hampir
mustahil untuk diperkirakan beban-beban hidup secara statis.
Beban yang disebabkan oleh isi benda-benda di dalam atau di atas suatu bangunan dinamai
beban penghunian (occupancy load). Beban-beban ini mencakup beban peluang untuk berat
manusia, perabot,
17
Beban terpusat menunjukan kemungkian adanya aksi beban tunggal pada tempat-tempat kritis
seperti pada tangga, langit-langit, garasi (misalnya dongkrak untuk mengganti ban) dan
daerah-daerah bahayan lainnya yang akan mendapat perlakuan gaya tekan terpusat tinggi.
Walaupun tampaknya peraturan yang ada terlalu kaku, selalu akan ada unsur-unsur tak
terduga yang harus dipertimbangkan. Peraturan keamanan minimum harus menjamin keadaan
yang tak terduga seperti berdesaknya manusia karena adanya upacara, latihan kebakaran, atau
kelebihan beban pada bagian-bagian bangunan yang disebabkan oleh perubahan pemakaian
atau perubahan susunan perabot dan dinding sehinga akan menimbulkan beban berlebih di
daerah tertentu.
Kemungkinan terjadinya penghunian serentak pada stiap kaki persegi disetiap lantai yang
didukung oleh sebuah kolom sangat kecil. Pembebanan yang sesungguhnya terdiri atas luas
lantai yang berbeda dengan kondisi pembebanan yang berbeda pula. Pada umumnya, semakin
kecil luas lantai, semakin besar intensitas beban potensialnya. Beban penghunian pada lantai
tidak pernah merata. Hal ini dipertimbangkan dalam persyaratan bangunan berupa izin
menggunakan faktor pengurangan beban hidup, misalnya New York State Building
Construction Code. Persyaratan ini membolehkan beban penghunian sebesar 80 % pada tiga
lantai teratas suatu bangunan dan pengurangan sebesar 5 % untuk setiap penurunan lantai
berikurtnya sampai sekurang-kurangnya 50 % dari beban diperkirakan. Perhatikan bahwa
angka 0,08 % memungkinkan kenaikan dalam persentase pengurangan dengan kenaikan yang
sebanding dalam jumlah luas daerah penyumbang beban.
Peraturan tidak menganggap bahwa beban hidup yang bekerja pada elemen bangunan
dikurangi karena kemampuan struktur bangunan yang sinambung untuk menyebar kembali
pembebanan ketika berubah bentuk. Sebaliknya kapasitas beban bangunan menjadi berkurang
karena mengalami kelelahan akibat bertahun-tahun melawan beban angin, getaran, perubahan
suhu, penurunan dan perubahan terus menerus dari gaya-gaya lingkungan. Akan tetapi, bahan
batu dan beton memiliki keunggulan dalam hal bertambahnya kekuatan sejalan dengan usia
sehigga meningkatkan kapasitasnya.
Dari segi pandang struktur, pemilihan sistem struktur yang memadai bergantung pada
pemahaman terhadap tiga faktor:
CCTV HEADQUARTERS
18
Aksi struktur yang mengarahkan gaya-gaya beban melalui komponen stuktur ke tanah.
Untuk struktur pada umumnya dirancang untuk beban mati dan beban hidup, akan tetapi,
unsur tersebut dapat dibebani oleh beban yang jauh lebih besar dari beban rencana ketika
bangunan didirikan. Beban ini dinamakan beban kontruksi dan merupakan pertimbangan yang
penting dalam rancangan unsur struktur.
Setiap kontraktor telah mengembangkan suatu proses konstruksi yang telah terbukti ekonomis
baginya. Walaupun seorang arsitek dapat merancang suatu bangunan yang cocok untuk suatu
sistem konstruksi tertentu, mungkin saja ia tidak mengetahui kebiasaan-kebiasaan pribadi
kontraktor tersebut. Biasanya para kontraktor menumpuk perlengkapan dan materi yang berat
di suatu tempat yang tidak luas pada struktur. Hal ini menyebabkan beban-beban terpusat
yang jauh lebih besar daripada beban rencana untuk struktur tersebut. Keruntuhan struktur
banyak terjadi karena hal ini.
Masalah besar dalam kontruksi beton akan timbul apabila kontraktor lalai menyediakan waktu
yang cukup untuk pematangan beton sebelum perancah diangkat. Beton akan bertambah kuat
dengan bertambahnya waktu; tetapi karena waktu adalah uang bagi kontraktor, sering kali ia
membongkar perancah beton sebelum beton tersebut mencapai kuat rencana, sedangkan unsur
struktur tersebut memikul beban yang tidak mampu dipikulnya. Maka akibatnya adalah
keruntuhan struktur.
CCTV HEADQUARTERS
19
Beban kontruksi juga harus diperhitungkan untuk suatu balok yang dirancang untuk berlaku
secara komposit dengan plat beton, dengan anggapan tidak ada penopang sementara yang
digunakan dalam proses kontruksi. Dalam hal ini balok harus diperiksa dalam kaitannya
dengan pemikulan beban dalam aksi nonkomposit.
Untuk belok pracetak, masa yang paling kritis adalah ketika mengangkat unsur panel yang
berat dari perancahnya. Jumlah titik angkat dan penempatannya arus diketahui. Demikian
pula, karena unsur ini harus dirancang untuk bebagai kemungkinan peletakan pada saat
penangan dan pembangunan, gaya-gaya benturan dan tekanan harus diperhitungkan.
20
kaena saluran mampat. Dengan menggenangnya air, atap akan mengalami lendutan sehingga
air akan semakin mengumpul dan mengakibatkan lendutan yang semakin besar. Proses ini
dinamai genangan (ponding) yang akhirnya dapat menyebabkan runtuhnya atap.
Es akan mengumpul pada bagian-bagian unsur yang menonjol, terutama pada unsur ornamen
luar yang bila tidak ada es tidak dibebani selain beratnya sendiri. Itulah sebabnya unsur-unsur
tersebut harus dirancang untuk menahan beban es yang berat. Selanjutnya, gumpalan es pada
struktur rangka terbuka akan meningkat luas, demikian pula berat, sehigga menghasilkan
tekanan angin yang lebih tinggi.
CCTV HEADQUARTERS
21
Untuk memahami angin dan memprakirakan perilakunya secara ilmiah yang tepat mungkin
mustahil. Aksi angin pada bangunan bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh faktor-faktir
lingkungan seperti kekasaran dan bentuk permukaan, bentuk kerampingan dan tekstur fasade
struktur itu sendiri serta peletakan bangunan yang berdekatan.
Kecepatan angin
Sifat dinamis angin dilukiskan pada gambar. Kecepatan antin dicatat pada ketinggian tertentu
pada suatu bangunan dan menunjukan dua fenomena: kecepatn rata-rata angin konstan yang
umum dan kecepatan angin yang tiba-tiba berubah. Maka angin mempunyai dua komponen,
yang statis dan yang dinamis.
Kecepatan angin rata-rata pada umumnya bertambah dengan bertambahnya ketinggian seperti
pada gambar. Akan tetapi, tingkat pertambahan kecepatan rata-rata adalah fungsi dari
kekasaran permukaan tanah karena perjalanan angin dihambat di dekat permukaan tanah oleh
gaya gesek. Semakin banyak pengaruh benda-benda sekitar (pepohonan, bentuk permukaan
tanah, bangunan) semakin meningkat pula ketinggian tempat terjadinya kecepatan maksimum
V max.
Arah angin
Semua gerak bangunan sesuai dengan arah angin bertiup. Apabila massa udara yang bergerak
ke arah tertentu membentur permukaan bangunan, maka terjadilah gaya guling. Gaya guling
adalah tekanan angin, dan bisa menjadi semakin besar oleh adanya peningkatan kecepatan
angin atau oleh pertambahan luas permukaan penghalangnya.
Aksi angin yang cukup besar ke satu muka bangunan atau lebih akan menyebabkan lentur
ganda pada bangunan. Arah angin utama dapat dibagi menjadi dua komponen yang
memperlihatkan aksi angin yang terjadi pada masing-masing muka bangunan.
Lentur ganda dapat mengakibatkan dampak negatif ataupun positif terhadap gerak bangunan.
Pergeseran arah majemuk ini bisal elbih kecil dibandingkan dengan apabila aliran udara yang
sama bekerja pada satu muka bangunan saja.
CCTV HEADQUARTERS
22
Tekanan angin
Tekanan angin berasal dari dua komponen yang telah dibahas diatas: kecepatan rata-rata
dibuat dalam jangka waktu yang panjang, maka tekanan angin yang terjadi juga merupakan
tekanan rata-rata dan menghasilkan lendutan yang kuat pada bangunan.
Kecepatan embusan yang dinamis menyebabkan tekanan angin dinamis setara yang
menghasilkan pergeseran tambahan yang kira-kira mengimbangin lendutan kuat dari
bangunan: hal ini nyata sekali untuk bangunan pipih. Gerak dinamis demikian disebut
pukulan embusan. Gaya-gaya acak yang dihasilkan oleh aksi embusan menginduksi osilasi
bangunan yang pada umumnya sejajar terhadapa arah angin.
Turbulensi
Apabila massa udara yang bergerak menemui hambatan, seperti bangunan, maka ia akan
berlaku seperti cairan dengan bergerak ke sisi-sisinya, lalu mengikuti kembali aliran udara
utama. Kecepatan angin bertambah dengan bergeraknya massa udara yang lebih besar melalui
daerah yang luasnya konstan pada waktu bersamaan dan terjadilah aliran udara turbulen.
Evek Venturi, yang diperlihatkan pada gambar adalah sejenis aksi turbulen. Turbulensi terjadi
ketika masaa udara bergrak diarahkan melalui ruang sempit diantara dua bangunan tinggi.
Kecepatan angin yang terjadi pada ruangan ini akan melebihi kecepatan aliran angin utama.
Pada aliran udara turbulen mana pun, aliran tekanan udara positif direkam sepanjang udara
menyentuh permukaan bangunan. Apabila permukaan bangunan terlalu cekung atau aliran
udara terlalu cepat, massa udara akan meninggalkan permukaan bangunan sehingga tercipta
CCTV HEADQUARTERS
23
ruang-ruang mati bertekanan negatif. Vortice dan eddy adalah aliran udara melingkar yang
dihasilkan oleh angin turbulen di daerah tekanan rendah ini.
Vortice adalah aliran udara berkecepatan tinggi yang menimbuflkan aliran ke atas dan aliran
isap yang dekat dengan bangunan. Apabila waktu getar vortice sekitar bangunan mendekati
frekuensi alami dari struktur, terjadilah osilasi.
Gerak yang terjadi pada umumnya tegak lurus terhadap arah datangnya angina. Frekuensi
getar adalah fungsi bentuk dan ukuran bangunan dan sering kali dapat dikurangi dengan
menggunakan dinding bertekstur kasar dan atau bentuk-bentuk bangunan yang tak teratur.
Walaupun eddy terbentuk serupa dengan vortice, eddy merupakan aliran udara melingkar
bergerak lambat yang menyebakan hanya sedidki gerak bangunan.
2.3.5
Beban gempa
Kerak bumi tidak statis: ia selalu bergerak konstan. Menurut teori geologi tentang tektonik
lempengan, permukaan bumi terdiri dari bebarapa lempengan batuan tebal yang mengapung
di atas mantel bumi yang cair. Lempengan-lempengan tektonik baru dibentuk terus menerus
sepanjang lembah yang curam di dasar laut di mana bahan cair dari interior bumi didorong ke
atas sehingga samudera baru membentuk tepi lempengan samudera yang menyebabkan
cintinental drift, yaitu lempengan-lempengan samudera didorong terhadap lempengan
kontinental. Pada pertemuan ini, lempengan akan terkunci di tempat tersebut sehingga
pergeseran lempengan dapat dicegah.
Tekanan terbentuk di sepanjang tepi lempengan sehingga peleset yang mendadak karena
pantulan elastik atau terjadi patahan batuan sehigga menghasilkan pelepasan energi regangan
mendadak. Akibatnya adalah terjadinya patahan pada kerak bumi bagian atas sepanjang arah
tertentu dan terbentuklah sesar. Sebagian energi yang dalam bentuk gelombang dijalarkan ke
semua arah. Gerak gelombang inilah yang dikenal sebagai gempa.
CCTV HEADQUARTERS
24
Karena pondasi adalah titik singgung antara bangunan dengan tanah, maka gerak seismik
bekerja pada bangunan degnan menggoyang pondasi bolak-balik, Massa bangunan menahan
gerak ini membangun gaya inersia pada seluruh struktur, aksi ini serupa dengan inersia lateral
yang dialami oleh seseorang apabila kendaraan yang ditumpanginya tiba-tiba berhenti. Gerak
seismik juga berlaku untuk meremukan pondasi dan menggoyangkannya bolak balik.
Bagaimanapun gaya inersia vertikal diabaikan karena bangunan sudah dirancang untuk
pembebanan vertikal statis. Maka kita hanya memeprtimbangkan gaya-gaya horizontal yang
sekiranya melebihi gaya angin yang bekerja pada struktur. Kebiasaan mengabaikan gaya-gaya
vertikal, terutama pada bekas bangunan yang dekat kepada patahan prmukaan dari suatu sesar.
Besar gaya inersia horizontal F bergantung pada massa bangunan M, percepatan permukaan A
dan sifat struktur. Apabila bangunan dan pondasinya kaku, maka percepatannya akan sama
dengan permukaan, yaitu menurut rumus Newton F = MA.
Dalam kenyataannya, hal ini tidaklah demikian karena pada tingkatan tertentu, semua
bangunan adalah fleksibel. Untuk struktur yang hanya sedikit berubah bentuk, artinya
menyerap sebagian energi, besar gayanya akan kurang dari massa kali percepatannya. Akan
tetapi setruktur sangat fleksibel yang mempunyai waktu getar alamiah yang mendekati waktu
getar gelombang permukaan, dapat mengalami gaya yang jauh lebih besar yang ditimbulkan
oleh gerak permukaan
bangunan tidak disebabkan oleh percepatan permukaan saja, tetapi oleh tanggapan dari
struktur bangunan dan juga pondasinya. Kaitan hubungan antara bangunan dan gerak
permukaan ini dinyatakan oleh spektrum respons.
Aplikasi spektrum tersebut pada struktur bangunan bergantung pada bagaimana perilaku
osilator sederhana mengadakan simulasi aksi yang rumit dari suatu bangunan. Karena
keterbatasan informasi lanjutan, maka persyaratan yang ad menggunakan spektrum-spektrum
ini sebagai suatu cara sederhana untuk memperkirakan respon maksimum bangunan yang
disebabkan olej gerak gempa. Uniform Building Code memanfaatkan koefisien seismik yang
secara garis besar menyerupai bentuk spektrum rekaman gempa dan menceminkan kenyataan
bahwa bangunan yang tinggi, seperti halnya pendulum yang tinggi, memiliki masa vibrasi
yang lebih lama sehingga akan cenderung memiliki inersia yang lebih kecil dibandingkan
dengan bangunan rangka kaku yang memiliki periode yang lebih pendek.
CCTV HEADQUARTERS
25
Tekanan air di titik manapun pada struktur pondasi sama dengan berat jensi air (62,4 lt/ft3)
dikalikan dengan jarak dari muka air ke kedalaman yang akan diselidiki.
Tekanan lateral air maksimum di dasar pondasi sama dengan tekanan daya apung (buoancy)
yang akan mengangkat bangunan. Pada tahap-tahap awal kontruksi, tekanan ke atas ini
merupakan pertimbangan yang utama. Plat lantai basement harus dirancang untuk gaya tekan
ke atas. Tekanan lateral yang dihasilkan oleh tanah pada dinding bisa dianggap setara dengan
tekanan air. Besaran tekanan tanah bergantung pada jenis tanah. Untuk tanah kering, tekanan
cair setara dengan kedalaman 30 psf/ft dapat dianggap sebagai perkiraan sementara.
Tekanan dinding lateral tambahan dapat disebabkan oleh beban surcharge pada permukaan
tanah (jalan) atau oleh pembengkakan (rangkak) dari jenis tanah tertentu (misalnya tanah
lempung) atau dapat dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh salju apabila muka iar
tanah berada diatas garis beku. Gaya-gaya lateral akan ditingkatkan ketika terjadi gempa yang
menggetarkan tanah.
2.3.7. Beban yang diakibatkan oleh perubahan volume beban yang terkekang
Perubahan volume bahan ditimbulkan oleh pengaruh sudut, rangkak, dan suhu. Apabila
perubahan alamiah suatu unsur bangunan terkekang pada bagian ujung atau batas, terjadilah
beban. Setelah itu ditempat-tempat terjadinya pengekangan pada volume tersebut terjadi pula
tegangan aksial dan rotasi pada bangunan. Perubahan volume dapat dikendalikan dengan
CCTV HEADQUARTERS
26
menaruh pengekang di tempat-tempat terjadinya tegangan aksial dan rotasi atau dengan kata
lain, batang-batang dirancang untuk mengatasi tegangan-tegangan ini. Jelaslah bahwa
perubahan volume dapat dikendalikan dengan memungkinkan gerak bebas melalui
penggunaan siar dilatasi (expansion)
Beban suhu
Hingga tahun empat puluhan, struktur pencakar langit disembunyikan di belakang fasade
yang didalamnya terdpat lingkungan yang dikondisikan dan tidak rentan terhadap perbedaan
suhu. Setelah PD II dikembangkanlah suatu rancangan estetika baru yang menggunakan
rangka struktur untuk mengurangi berat dan harga bangunan. Dengan kecendrungan ini maka
bangunan tinggi menjadi semakin tidak kaku dan menjadi sangat rentan terhadap beban dan
gerakan yang disebabkan oleh suhu; fasade struktur kini diekspos terhadap suhu terkondisi di
dalam lingkungan bangunan serta perubahan musim dan cuaca sehari-hari. Perbedaan suhu ini
menyebabkan gerak vertikal pada kulit bangunan. Apabila suhu menurun, bangunan menyusut
dan sebaliknya, apabila suhu meningkat, maka bangunan mengembang. Gerak horizontal
struktur lantai terjadi karena atap diekspor terhadap perbedaan suhu di dalam dan di luar
ruanfan dan oleh perbedaan suhu di antara fasade yang berlawanan; yang satu menghadap
matahari, sedangkan yang lainnya membelakangi matahari.
Jenis dan pengaruh gerak yang diinduksi suhu
-
Lentur kolom
Perbedaan suhu di dalam dan di luar ruangan, yang dikenal sebagai temperatur gradient,
menyebabkan tegangan yang tak merata pada kolom luar sehingga mengakibatkan lentur.
-
Pergeseran vertikal terjadi antara kolom-kolom eksterior dan interior apabila perubahan suhu
menimbulkan pemuaian atau penyusutan sepanjang garis kolom. Suhu kolom interior pada
umumnya tetap (720 F), sedangkan suhu kolom luar bisa berkisar antara 20 F hingga 120 F
bergantung pada kondisi setempat.
CCTV HEADQUARTERS
27
Perbedaan gerak vertikal dapat terjadi antara kolom-kolom yang mempunyai eksposur
permukaan luar yang berbeda seperti halnya kolom sudut.
Retak lantai
Retak pada lantai terjadi pada struktur rangka kaku akibat perubahan vertikal pada kolom luar.
Perbedaan gerak terjadi sedikit demi sedikit dan paling besar pada trave eksterior. Dengan
terjadinya perbedaan gerak pada struktur, maka jendela, dinding tirai, dan partisi menjadi
peka terhadap aksi beban dan penggeseran bahan. Penggunaan bahan partisi fleksibel dan atau
dilatasi dapat mengendalikan kemungkinan kerusakan yang diakbiatkan oleh gerakan suhu.
Perbedaan pemuaian dan penyusutan antara bidang atap yang diekspos dengan lantai-lantai
dibawahnya dapat mengakibatkan retak geser pada struktur dinding pendukung batu atau lntur
kolom pada suatu bangunan rangka kaku.
Merancang suatu bahan dengan bentuk tertentu boleh bereaksi terhadap suhu ambient, maka
tegangan internal yang terjadi adalah fungsi dari perubahan panjang yang diperbolehkan.
A.
Apabila pemuaian atau penyusutan bebas diperbolehkan maka gaya-gaya dalam sama
dengan 0. Penyendian lantai atas memungkinkan terjadinya gerak bebas, tetapi hal ini tidak
mungkin pada bangunan tinggi karena menurunkan kekakuannya.
B.
Apabila kebebasan gerak sebagian, tetapi tidak dalam keadaan kaku, maka gaya-gaya
dalam lebih besar dari nol tetapi kurang dari maksimum. Sistem ini paling sering digunakan
karena ia memperhitungkan pergeseran relatif yang dapat ditoleransi oleh partisi dan finishing
bangunan.
CCTV HEADQUARTERS
28
C.
Apabila kebebasan gerak ditiadakan dan perubahan bahan tidak diperbolehkan, maka
29
unsur ke unsur lainnya. Kontinuitas batang dapat diinterupsi oleh isolator resillient (neopreme
pads, plat timah, pad karet, sistem lapis viskoelastik)
Analisis dinamik pada dasarnya berupaya mencari variasi waktu lendutan dan tegangan yang
terkait langsung. Alih-alih membuat analisis dinamik yang teliti, untuk kasus tipikal biasanya
beban-beban ditentukan dengan menaikan beban hidup di tempat-tempat kemungkinan
terjadinya beban impak. Menurut American Institute of Steel Construction Specification for
Buildings (1969), peningkatan beban hidup untuk mengimbangi efek dinamik adalah:
100 %
25 %
20%
Untuk tumpuan mesin berputar atau uni yang digerakkan dengan motor,
50 %
33 %
Di bagian yang menerima beban dampak dan dinamik, unsur struktur dapat mengalami
kelelahan. Persyaratan bangunan memperhitungkan pengurangan kekuatan karena terjadinya
tegangan balik (reversal stress).
CCTV HEADQUARTERS
30
BAB III
LATAR BELAKANG DAN DESKRIPSI STUDI KASUS BANGUNAN
CCTV HEADQUARTERS
31
Gambar. 3.1.1.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kantor_pusat_CCTV
Sebuah gedung yang terhubung di kompleks ini, Pusat Budaya Televisi (Television
Cultural Center) mengalami kebakaran. Tersulut oleh kembang api pada hari Festival
Lentera, 9 Februari 2009 sebelum gedung tersebut dijadwalkan selesai dibangun pada
Mei 2009. Seharusnya terdapat Beijing Mandarin Oriental Hotel, pusat wisatawan,
sebuah teater besar, dua studio rekaman dengan tiga ruang kontrol audio, sebuah
bioskop digital dan dua ruang layar. Mandarin Oriental Hotel setinggi 156 meter rusak
parah dan seorang anggota pemadam kebakaran meninggal. Pada 25 Oktober 2009, besi
perancah di pasang di gerbang CCTV yang menandakan perbaikan gedung segera
dimulai.
3.2. Deskripsi Bangunan
CCTV HEADQUARTERS
32
Gambar 3.2.1.
Sumber: https://asianlanka.wordpress.com/category/china/
Lokasi Bangunan
Tahun Pembangunan
: 2002
Tahun Pembangunan
: 2004 2008
Architect/Perancang
Engineer
: Arup
Kontraktor Utama
CCTV HEADQUARTERS
33
Ketinggian bangunan
Jumlah Lantai
Jumlah lift
: 75
Luas bangunan
: 473.000m2
Biaya pembangunan
: 600.000.000
Luas Bangunan
Pada Bangunan ini memiliki 3 sistem struktur, yaitu : sistem struktur bawah
(pondasi), struktur tengah (rangka), dan sistem struktur atas (overhang).
Pada sistem struktur bawah (pondasi) menggunakan sistem pondasi rakit bertiang
(pile raft). pondasi ini tersebar luas hingga ke seluruh bangunan. Pada sistem struktur
tengah (rangka) menggunakan sistem struktur tabung ( tube structure), sturktur
tabung digunakan karena untuk efiensesi ruang dalam gedung terhadap penggunaan
kolom karena untuk menyokong bangunan sudah dikuatkan oleh frame (bracing).
Pada sistem sturktur atas (overhang) memiliki kesamaan dengan sistem struktur
tengah yang menggunakan struktur tabung, namun overhang berfungsi untuk
mengikat 2 menara yang ada pada cctv beijing agar dapat menahan beban lateral
bangunan yang miring
CCTV HEADQUARTERS
34
Bangunan CCTV Beijiing ini berkonsep Mobius Strip yang memiliki maksud "An
inter-connected loop of inter-connected activities yaitu merupakan bentukan yang
saling menyambung untuk kegiatan yang berhubungan seperti halnya aktifitas yang
terjadi pada banguna CCTV Beijing ini.
CCTV HEADQUARTERS
35
BAB IV
ANALISA SISTEM STRUKTUR BANGUNAN TINGGI STUDI PRESEDEN
4.1.1.
CCTV HEADQUARTERS
36
Gambar 4.1.1.1.
Sumber: www.wikipedia.com
Menara utama berdiri di atas pondasi rakit bertiang (pile raft) dan pondasi tiang
pancang (pile), yang berdiameter 1.2 m, dan memiliki panjang sekitar 52 m, dengan
material beton bertulang. Mengingat besarnya distribusi dari gaya yang akan
disalurkan ke tanah, pondasi rakit bertiang dibuat hingga memiliki ketebalan sekitar
7.5 m dan beban disebarkan melalui tower yang bertindak sebagai kaki-kaki agar
dapat mendistribusikan beban kedalam tanah dengan lebih baik. Sistem pondasi
diatur sedemikian rupa sehingga pusat pondasi rakit bertiang dekat dengan pusat
beban dibagian bawah setiap tower, dan sebisa mungkin menghilangkan momen
yang akan timbul dari bentukan bangunan.
Pondasi rakit (pile raft) digunakan untuk menyebarkan beban dari struktur atas area
yang luas, biasanya dibuat untuk seluruh area struktur. Pondasi raft digunakan
ketika beban kolom atau beban Oisbanding lainya berdekatan dan pondasi pada
saling berinteraksi. Pondasi raft biasanya terdiri dari plat beton bertulang yang
membentang pada luasan yang ditentukan. Pondasi raft memilki keungulan
CCTV HEADQUARTERS
37
Gambar 4.1.1.2.
Sumber:
www.archweek.com
4.1.2.
CCTV HEADQUARTERS
38
Konstruksi Rangka
Struktur rangka pada bangunan ini menggunakan diagrid framing system, yang
terbuat dari baja dan baja concrete. Struktur rangka ini menutupi seluruh
bangunan secara menyeluruh dengan tujuan mengkuatkan bentuk dari bangunan
itu sendiri dan setiap sudut bangunan.
Sumber: http://www.mimoa.eu/projects/China/Beijing/CCTV
CCTV HEADQUARTERS
39
Sumber: https://sourceable.net
Dilihat dari gambar di atas, fungsi sistem struktur pada bangunan CCTV sangat terlihat
dan ditonjolkan sebagi value pada tampilan fasadnya. Seluruh masa dangunan seolah olah
diselimuti oleh rangka-rangka diagonal yang menjadi struktur utama. Rangka-rangka
tersebut saling berhubungan satu sama lain untuk menyalurkan gaya dari bangunan
tersebut. Jika dilihat dengan seksama sistem rangka diagonalnya sangat tidak beraturan
dan terlihat abstrak, hal ini dikarenakan masa bangunan yang tidak simetris dengan
bentuk yang tidak sama serta faktor kemiringan.
Sumber: www.skyscrapercity.com
Konstruksi overhang
Overhang pada bangunan ini dimulai setelah lantai 36, dan menjorok keluar sejauh 75m
dari menara utama CCTV Building Beijing ini. Overhang ini dibuat setelah kedua
menara ini selesai dikerjakan.
CCTV HEADQUARTERS
40
Sumber: www.archdaily.com
sehingga
bangunan
ini
Mengingat sifat dari Menara miring ini tidak mungkin untuk meneruskan garis kolom
vertikal dari atas ke bawah, maka sistem struktur ditransfer ke struktur diagonal pada
bagian selimut bangunan pada setiap tingkatan lantai dengan diperhitungkan terhadap
kemiringan bangunan. Selain itu pelat lantai dari overhang pada bagian atas juga didukung
dengan kolom vertikal yang ditransfer ketabung struktur eksternal untuk kemudian
41
4.2.1.
Bentukan Bangunan
Bangunan ini terdiri dari dua buah menara kembar. Unik dan cukup beresikonya
bangunan adalah tidak tegak lurus, akan tetapi sedikit condong dan berdiagonal dengan
dihubungkan oleh bangunan bertingkat pada sisi puncaknya. Setiap ruang dan kamar
pada setiap menara disusun seperti balok yang ditempel-tempelkan di dinding.
Sumber: www.archdaily.com
4.2.2.
Interior bangunan ini didesain minimalis, sehingga tampak luas dan rapi. Terdapat
ruang studio penyiaran, ruangan syuting, ruangan edito r, dan lain-lain di dalam
bangunan ini. Setiap interior ruangan yang ada juga didesain secara unik, baik hiasan
dinding, lampu, meja, maupun tiang-tiang penyangga tiap ruangan. Hal ini bertujuan
agar orang yang bekerja di kantor ini merasa nyaman dan betah bekerja di kantor ini.
4.2.3.
Fasade Bangunan
Fungsi
struktural
mendominasi
tampilan
sangat
fasad
melawan
gravitasi,
gaya
lateral dan gaya lainnya. Posisi kolom diagonal dan tabung mencerminkan distribusi
kekuatan di permukaan kulit bangunan.
CCTV HEADQUARTERS
42
Sumber: www.som.com
Sumber: www.an-architecture.com
Geometri struktur baja yang tidak teratur pada fasad memberi stabilitas untuk mengatasi
kondisi beban yang berbeda. Selain itu dengan bentukan rangka diagonal memberikan
kekuatan yang lebih tinggi dan lebih mengurangi beban sendiri karena tidak ada unsur
yang melintang pada rangka tabung tersebut. Diagonal-diagonal tersebut meneruskan
gaya gaya lateral langsung dalam aksi aksial. Sistem ini tidak hanya memikul sebagian
besar beban angin, tetapi juga berlaku sebagai kolom miring yang memikul beban
gravitasi. Fungsi ganda dari sistem diagonal menjadikan sistem ini lebih efisien untuk
bangunan tinggi (sampai ketinggian 100 lantai). Selain itu suatu ciri penting dari sisitem
ini adalah kemampuannyauntuk menyebarkan beban terpusat sehingga merata ke
seluruh struktur tabung tersebut.
4.3.
4.4.
CCTV HEADQUARTERS
43
Sumber: www.archdaily.com
CCTV HEADQUARTERS
44
Keterangan :
Shaft Bangunan
Sumber: /www.archdaily.com
Bangunan CCTV Building, Beijing memiliki shaft ME dan beberapa shaft kecil yang
ada pada sistem utilitas tiap lantainya. Air bersih dan air kotor dari tiap kamar mandi
dan kantin yang ada, disalurkan melalui shaft-shaft kecil kemudian dilanjutkan atau
digabungkan ke shaft utama.
Pada shaft tersebut juga memiliki sistem saluran air conditioner (AC), sistem pemadam
kebakaran, dan sampah.
CCTV HEADQUARTERS
45
Sistem sirkulasi vertikal pada bangunan CCTV Building, Beijing ini terdapat pada
kedua menara. Pada bangunan ini terdapat sistem utilitas berupa lift yang merupakan
sistem sirkulasi vertikal utama. Lift pada bangunan CCTV Beijing ini memiliki tiga
jalur sirkulasi vertikal, pertama jalur lift yang umum, jalur lift ekspres, dan jalur lift VIP.
CCTV HEADQUARTERS
46
Sistem
sirkulasi
vertikal
pada
BAB V
EKSPLORASI DAN INOVASI SISTEM STRUKTUR BANGUNAN TINGGI STUDI
KASUS
47
Unsur-unsur struktur adalah tulang punggung yang penting untuk badan bangunan,
dan seorang Arsitek yang mampu mengendalikan unsur-unsur struktur dan
menampilkannya
untuk
mengungkapkan
hakikat
bangunanlah
yang
dapat
Berkaitan dengan kedua faktor tersebut, lokasi pembangunan suatu bangunan tinggi
menjadi penentu utama keberhasilan bangunan tersebut. Pada kasus perencanaaan
eksplorasi CCTV Headquarter, kami menempatkan bangunan ini di Jalan Bandara
Sultan Iskandar Muda, Lambaro-Besar, mengingat pada kawasan tersebut merupakan
lokasi yang strategis untuk bisnis karena berdekatan langsung dengan pintu masuk
48
1. Analisa Angin
Perencanaan pembangunan sebuah bangunan bertingkat tinggi yang terletak di laha
kosong tanpa ada batasan gedung-gedung lainnya menjadikan angina yang datang dari
segala sisi mempunyai kekuatan yang sama kuatnya, namun hal ini dapat diatasi
dengan penanganan struktur yang tepat sehingga, goyangan puncak bangunan dapat
diminimalisir.
dan
rawan
terhadap
gempa,
sehingga
3. Analisa Suhu
CCTV HEADQUARTERS
49
Suhu udara yang menjadi faktor kenyamanan pengguna ketika berada didalam
bangunan menjadi faktor penentu dan pemikiran ekstra pada internal bangunan.
Kisaran suhu Kota Banda Aceh 26C-30C ( Sumber : bmkg.go.id) menempatkan Kota
Banda Aceh memiliki Kelembaban Panas Lembab-Panas Sedang, sehingga pemilihan
bahan dan material, bukaan/ventilasi,orientasi bangunan harus diperhatikan sehingga
pengguna memiliki kenyamanan yang baik dan material bangunan yang dapat terawatt
dan terjaga dalam kurun waktu yang sudah dipehitungkan.
5.3.
Berdasarkan analisa dan tinjauan pustaka yang kami dapatkan, maka kami memiliki
beberapa inovasi dan eksplorasi dalam perancangan CCTV Headquarter yang
berlokasi di Jalan Bandara Sultan Iskandar Muda, Lambaro-Aceh Besar.
5.3.1. Detail Sistem Substruktur Bangunan
5.3.1.1.
Sistem Tabung
Dinding tabung terbuat dari kolom-kolom berjarak sangat rapat di sekeliling bangunan
yang diikat dengan balik pengikat yang tinggi. Tampak struktur fasade terlihat sebagai
dinding yang dilubangi. Kekakuan dinding fasade ditingkatkan dengan menambah
pengaku diagonal tambahan yang menghasilkan aksi serupa rangka. Kekakuan tabung
demikian tingginya sehingga perlakuannya terhadap pembebenan lateral menyerupai
balok kantilever
CCTV HEADQUARTERS
50
vertikal.
Diagonal-diagonal
efesien
meneruskan
beban
CCTV HEADQUARTERS
51
Objek yang digunakan adalah sebuah keranjang yang menggunakan lattice truss tube.
Pembebanan akan berupa merata pembebanan vertical dan pembebanan lateral yang
akan dilakukan dengan pembebanan merata.
Akibat adanya tekanan dari atas, maka ketingian dari masing-masing belah ketupat
berkurang, sehingga masing-masing belah ketupat tersebut melebar. Hal ini terjadi
karena adanya aksi-reaksi yang terjadi akibat adanya pembebanan vertical yang merata.
Sedangkan pembebanan lateral dilakukan dengan cara mendorong keranjang tersebut ke
suatu titik yang datar. Yang diharapkan dari percobaan ini seolah-olah kondisi objek
diam namun ada tekanan lateral yang berasal dari dalam
CCTV HEADQUARTERS
52
Yang terjadi adalah pada titik tekanan, struktur menjadi menjorok ke dalam. Ini
diakibatkan karena cara pembebanan merata yang kurang sempurna. Namun yang dapat
kami ambil kesimpulan ialah perilaku yang terjadi pada bagian samping keranjang belah
ketupat mengalami perubahan ketinggian, tetapi efeknya pengurangan lebar. Hal ini
juga menurut kami adalah aksi reaksi ketika diberikan beban lateral.
5.4.
CCTV HEADQUARTERS
53
Bentuk bangunan secara umum tidak mengalami perubahan. Perubahan struktur pada
bangunan hanya mempengaruhi ruang dalam bangunan. Struktur diagrid frame yang
tersusun dari rangka horizontal, rangka vertical, dan rangka diagonal membentuk
segitiga yang didukung oleh bentangan diagonal membuat ruang dalam menjadi sempit
dan tidak bisa digunakan secara maksimal. Setelah menggunakan struktur truss tube,
ruang dalam dapat digunakan secara maksimal.
Program ruang bangunan tidak ada perubahan karena masih menggunakan betuk
bangunan eksisting. Eksplorasi dilakukan terhadap sturktur bangunan dengan denah
yang eksisting karena sirkulasi pada denah eksisting sudah cukup baik.
Gedung ini didominasi dengan fasad struktural. Kekurangan dari struktur diagrid frame
adalah sulit untuk membuat desain jendela yang konsisten karena geometri struktur baja
yang tidak teratur pada fasad. Perubahan struktur bangunan tentunya akan
mempengaruhi perubahan fasad bangunan. Struktur truss tube lebih simetris sehingga
memudahkan pembuatan jendela.
5.5.
Pengeksplorasian material pada CCTV Headquarter ini tidak banyak kami lakukan
perubahan yang signifikan, mengingat hampir seluruh bangunan tinggi memiliki bahan
material yang sama.
5.5.1. Eksplorasi Material Struktural
Baja dan Baja Concentrate
CCTV HEADQUARTERS
54
pembentukan
sesuai
berniali
Tidak
eksplorasi
aristektural
jauh
bangunan
yang
berbeda
pada
yang
kami
yag
kami
permainan
buat,
kami
warna
kaca
CCTV HEADQUARTERS
55
Penggunaan bahan material ini ditujukan untuk secondary skin faade yang mana bahan ini
memiliki beban yang ringan, sehingga tidak memberikan
efek yang begitu signifikan pada setiap sisi bangunan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN ARGUMEN
5.1. Kesimpulan
CCTV HEADQUARTERS
56
3. Bangunan CCTV Beijing ini menggunakan struktur tabung (tube pile) agar dapat
mengefisiensikan ruang terhadap penggunan kolom yang berlebihan.
4. Sistem rangka pada bangunan ini awalnya direncanakan memiliki bentuk yang
sama dari sturktur bawah hingga atas, tetapi setelah dilakukan perhitungan
sturktur didapatkan bahwa jarak antar struktur rangka berbeda-beda.
5. Bangunan CCTV beijing ini memiliki konsep Mobius yang berarti tidak
memliki ujung (continue loop), yang diambil berdasarkan aktifitas dari
bangunan itu sendiri.
6. Penggantian struktur diagrid frame menjadi struktur truss tube (lattice truss tube)
dikarenakan pertimbangan aspek lingkungan yang berbeda antara Kota BeijingChina dan Kota Banda Aceh. Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada bab
sebelumnya bahwa Aceh merupakan salah satu zona yang memiliki potensi
gempa yang besar, sehingga ketika beban lateral terjadi maka diharaokan dapat
diredam degan struktur yang kami pilih.
7. Perubahan struktur, konstruksi dan bahan dilakukan berdasarkan analisa dan
tinjauan pustaka yang kami lakukan, sehingga diharapkan pemilihan struktur dan
material tersebut dapat terjada dan terwat dalam jangka waktu yang diperkirakan
5.2. Argumen
1. Menurut hasil studi tentang bangunan ini, kami berpendapat bahwa bangunan ini
merupakan bangunan yang memiliki struktur terunik di dunia. dengan adanya
konsep yang berkesinambungan antara aktifitas pada bangunan itu sendiri yang
saling menyambung antar satu ruang dengan ruang lainnya sebagimana dari
fungsi studio televisi umumnya.
CCTV HEADQUARTERS
57