Professional Documents
Culture Documents
Tutorial ini berisi contoh bagaimana mengaplikasikan 3D dan spatial analyst dalam
estimasi volume air bendungan. Contoh kasus Rencana Bendungan Sungai Kusan,
Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Data yang digunakan adalah
data SRTM dengan perangkat lunak ArcGIS/ArcView. Metode yang digunakan adalah
identifikasi daerah tergenang dengan trial-and-error, penghitungan volume air dengan
analisa grid (raster calculator).
Berikut penampakan areal studi; Sungai Kusan dan rencana outlet
Catatan: penentuan garis genangan ini tidak sesederhana seperti ini. Banyak
faktor yg harus diperhatikan seperti spesifikasi bendungan, maksimal lebar
bendungan, keberadaan daerah yang tidak boleh digenangi, dsb. Ini hanya
contoh sederhana.
2. Identifikasi nilai ketinggian pada titik tinggi pada garis sama tinggi tersebut. Pada
properti garis terdapat nilai ketinggian dari garis yang bersangkutan. Contoh di
bawah adalah 193 meter.
3. Buat layer grid baru dengan nilai diisi 193. Jalankan toolbox Spatial Analysis
Tools > Map Algebra > Raster Calculator. Buat persamaan apa saja asal hasilnya
adalah grid dengan nilai 193. Contohnya adalah seperti di bawah ini.
4. Buat grid baru yang berisi kedalaman genangan. Kedalaman genangan adalah
tinggi genangan dikurangi oleh dem srtm. Tetapi, perlu diingat bahwa persamaan
tersebut hanya berlaku jika nilai tinggi genangan lebih besar dari srtm. Oleh
karena itu gunakan operasi conditional seperti tampak pada gambar di bawah ini.
Formula pada gambar di atas adalah bahwa jika nilai grid genangan lebih besar
dari grid srtm, makal dilakukan lah pengurangna, jika tidak beri NULL (no data)
6. Pekerjaan belum selesai, kita harus memotong hasil analisa yang berada di luar
are interest kita. Lakukan overasi memotong raster. Kira-kira hasilnya seperti
berikut
10. Hasil perhitungan potensi volume genangan rencana bendungan Sungai Kusan
adalah sebesar 1.891.226.796 m3