Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI
1. JUDUL ..................................................................................................................... i
2. DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
3. BAB I PEMBAHASAN .............................................................................................. 1
a. Pengertian Bangunan Bentang Lebar ................................................................ 1
b. Pengelompokan Struktur Bangunan Bentang Lebar ............................................ 2
4. BAB II VECTOR ACIVE ............................................................................................ 3
a. Ciri-ciri ................................................................................................................. 3
b. Komponen dan Karakter ...................................................................................... 4
c. Perbandingan....................................................................................................... 4
d. Flat Truss Systems .............................................................................................. 6
e. Curved Truss Systems ......................................................................................... 12
f. Space Truss systems ........................................................................................... 19
5. BAB III STUDI KASUS .............................................................................................. 30
a. Sejarah Taman Burung TMII ................................................................................ 31
b. Organisasi Dan Pengelolaan ................................................................................ 32
c. Material Dan Rencana Pondasi ............................................................................ 33
d. Bangunan Penunjang ........................................................................................... 33
e. Analisa Pembahasan ........................................................................................... 34
6. BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 43
a. Kesimpulan .......................................................................................................... 43
b. Daftar Pustaka ..................................................................................................... 44
c. Profil Penulis ........................................................................................................ 45
ii
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bangunan Bentang Lebar
Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan
sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar secara umum terdiri dari 2 yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks.
Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori
dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang
lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem struktur
bentang lebar.
Guna dan fungsi bangunan bentang lebar dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom yang
cukup besar, seperti untuk kegiatan olah raga berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung pertunjukan, audiotorium dan
kegiatan pameran atau gedung exhibition.
Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya. Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh
gaya yang terjadi pada struktur tersebut.
Dalam Schodek 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem struktur yaitu :
BAB II
VECTOR ACTIVE STRUCTURE
Bagian kontruksi desak (kompresif) dan tarik (tensil) yaitu komponen struktural yang:
o
o
o
Pendek
Padat
Elemen garis lurus
Yang merupakan potongan yang kecil disbanding panjangnya, yang dapat menyalurkan gaya yang searah dengan
panjangnya (dapat mendukung tegangan normal).
Dalam susunan yang berbentuk segitiga (triangular), membentuk komposisi yang stabil, yang apabila didukung dengan
baik akan menyalurkan beban asimetri atau bergerak ke bagian ujung-ujungnya.
A. Ciri Ciri
Komposisi
- Skala kecil
- Elemen garis lurus
Sesuai untuk sistem struktur vertikal, yaitu bangunan-bangunan tinggi.
Karakter
- Penampilan struktur tingkat tinggi (maksimal)
- Penyempurnaan keindahan tingkat rendah (sedikt, minimum)
C. Perbandingan
Mekanisme rangka (truss) dibandingkan dengan mekanisme lain dalam menyalurkan gaya-gaya:
Mekanisme Balok
Mekanisme Arch
Bentuk dasar rangka dua dimensi sederhana (truss) pada kondisi pendukung dan bentuk struktur
Komposisi rangka (truss) dengan rentang lebar (long-spam) dan rentang pendek (short-spam):
a.
b.
c.
d.
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Struktur kuda-kuda penyangga atap bangunan yang relatif luas (misalnya stadion, convention hall, mall, dan hangar pesawat
terbang).
Struktur jembatan rangka berbentang panjang.
Menara-menara transimisi listrik tegangan tinggi, dan menara telekomunikasi /pemancar radio.
19
20
21
22
23
24
25
26
SAMBUNGAN
Sambungan sistem Konstruksi Baja Space Frame berupa baut, mur, ring, elektroda las harus memenuhil persyaratan sebagai
berikut:
Pengikat sambungan baja ke bukan baja harus terbuat dari baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A370
Pengikat sambungan baja ke baja harus terbuat dari baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A325 dan/atau ASTM A490.
Pengikat sambungan logam yang berlainan (tidak sama) harus terbuat dari baja tahan korosi yang memenuhi persyaratan ASTM
A276 type 321 atau tipe-tipe lainnya dari baja tahan korosi.
Bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari American Welding Society AWS D1.069 Code for Welding in Building
Construction, dan pengelasan harus dilaksanakan oleh tenaga ahli las yang memilikisertifikat 3G.
Baut-baut angkur dan sekrup-sekrup atau mur-mur harus memenuhi persyaratan ASTM A36 atau A325.
Baut dan mur yang tidak di-finishing harus memenuhi ASTM A307 dan berbentuk segi enam (hexagon bolt type).
Baja berlapis seng harus memenuhi ASTM A123 dan lapisan seng untuk produksi uliran sekrup harus memenuhi ASTM A153.
27
INTERIOR
MAKET
28
29
BAB III
STUDI KASUS
Taman Burung merupakan salah sam tempat rekreasi dan perwujudan da bentuk suasana lingkungan buatan bagi unggas
yang terdapat di diseluruh kawasan Indonesia. Ini dikarenakan kondisi lingkungn diluar secam cepat mengalami perubahan,
diantaranya perusakan kerusakan lingkungan, perburuan, dll. Kondisi ini yang melahirkan gagasan pengembangan fasilitas Taman
Burung. Taman Burung TMII telah menunjukan beberbagai kemajuan terutama dalam mengemban empat fungsi utamanya, yaitu
sebagai wahana konservasi, satana rekreasi, satana pendidikan seria wahana atau arena penelitian, baik dalam kuantitas maupun
kualitas hasil kerjanya.
Taman Burung ini memiliki 9 kubah yang dibangun menjadi 2 kelompok, yaitu: 4 kubah disebelah barat dan 5 buab kubah
disebelah timur, dipisahkan oleh sebuah selat bayangan sebagai garis Wallace.
30
31
Sebagai bagian yang tidak dapat terpisahkan dati Taman Mini Indonesia Indah Taman Burung mengemban fungsi sebagai
sarana wisata, dengan misi khusus mengenal kan keanekaragaman kekayaan sumberdaya hayati Indonesia, khususnya
burung, kepada masyarakat Indonesia maupun wisatawa dan mancanegara.
Sebagai bahan pelestarian, khususnya pelestarian berbagai jenis burung, terutama jenis-jenis asli Indonesia, melalui program
pengelolaan koleksi dan penangkaran. Selain itu Taman Burung juga mengembangkan koleksi tumbuhan, khususnya dengan
kehidupan burung.
Sebagai sarana penelitian, baik yang menyangkut kegiatan penelitian di laboratorium maupun kegiatan pengamatan/percobaan
dilapangan (kubah kubah). Penelitian di Taman Burung selain dilakukan oleh staff Taman Burung sendiri juga oleh peneliti luar
(lembaga lilbang, peguruan tinggi, dll)
32
Sebagai sarana pendidikan, yang menyangkut balk pendidikan biologi dasar mengenai satwa burung atau tumbuhannya
maupun pemahaman mengenai lingkungan dan ekosistemnnya. Sasarannya selain sektor pendidikan formal (pra sekolah, SD,
SLTP, SLTA, dan perguruan tinggi) juga sektor pendidikan non formal (pelatihan, penataran, dli) serta pembinaan masyarakat
luas.
E. BANGUNAN PENUNJANG
Untuk kelancaran aktifitas pada kawasan Taman Burung ini maka disediakan
pula beberapa fasilitaspenunjang, yaitu:
33
Taman Burung ini rnemiliki 9 kubah yang dibangun menjadi 2 kelompok, yaitu : 4 kubah
disebelah barat dan 5 buah kubah disebelah tirnur, dipisahkan oleh sebuah selat
bayangan sebagai ganis Wallace.
34
2. Struktur
Pada bangunan Taman burung ini menggunakan sistem struktur bentang lebar space frame. Bentuk struktur bentang lebar
space frame ini dipilih karena dapat memenuhi konsep suatu taman burung yang luas dan menarik. ini dapat dilihat dan konsep yang
diterapkan dimana menggunakan sistim Geodesic Dome dengan single layer yang terdiri dan bentuk dasar segitiga yang terangkai
dengan komposisi yang tepat sehingga dihasilkan kehalusan bentuk bola yang dikehendaki.
Selain itu dengan menggunakan struktur space frame dapat menggunakan selaput kawat sebagai dinding kandang. Struktur
ruang yang terdapat pada kubah Taman Burung ini terdiri dan dua macam kubah, kubah kecil dan kubah besar. Kedua kubah tersebut
dibedakan oleh pembagian frekuensi, untuk kubah kecil three frequency dan four frequency untuk kubah yang besar.
Untuk kubah yang besar, bentuk kubahnya diambil dan pembagian empat frekuensi (four-frequency sub division):
Untuk kubah yang kecil, bentuk kubahnya diambil dan pembagian tiga frekuensi (three-frequency sub division):
35
36
4. Sistem Sambungan
Konstruksi kubah merupakan konstruksi kulit yang bentuk dasarnya segitiga. Segi-segi tiga tersebut dirangkai dalam bentuk
suatu komposisi dengan rumusan yang tepat sehingga menghasilkan kehalusan bentuk bola yang dikehendaki.
Sistem sambungan yang terdapat pada rangka kubah Taman Burung ini adalah sistem simpul okiaplatte dimana sistem
sambungan ini sangat efesien dengan kekakuan yang besar dan dapat menutup ruang yang besar. Pada setiap perternuan titik simpu
lbatang pipa dilas dengan las listrik. Kernudian titik simpul yang telah dilas diberikan piringan plat baja yang kemudian dilas lagi
dengan las listrik.
37
Perbedaan dan sistem oktapllate yang biasa digunakan adalah: pada sistem okplIate biasa terdiri dan empat atau delapan
bidang yang tepusat pada setiap sisi titik pusat sedangkan yang ada pada sambungan kubah Tarnan Burung ini titik sambungan
hanya terdapat pada dua sisi titik pusat saja.
38
39
Pada bagian-bagian pada kubah tertentu diberi kabel penguat agar kekakuan pada batang lebih kuat.
Pada setiap sisi pipa baja diberi kawat yang berfungsi sebagai dinding bagi bagi kubah dan mencegah hewan keluar dari kubah
tersebut. Dapat kita lihat pada gambar dibawah.
40
41
5. Material
Material yang digunakan pada sangkar burung dengan sistem kubah Space frame ini adalah bahan-bahan yang memiliki sifat
dan karakteristik yang sesuai dengan bangunan ini.
Bangunan kubab Taman Burung ini rnenggunakan bahan-bahan yang diproduksi didalarn negeri, baja yang menjadi bahan
dasar kerangka kubah memiliki spefikasi STK 28 sampai 37. Simpul-simpul sebagai titik pusat gaya batang dibuat dan plat baja, yang
dilas dengan kekuatan 840 kg/cm2. Jaring kawat yang menutupi kerangka baja tethuat da kaca BRC dengan berat kawat 4, kg/rn2.
semua bahan diawetkan dengan cara galuanisasi.
Bahan baja terdapat pada pipa yang beiperan sebagai rangka utarna. Ukuran pipa baja tergantung pada besar kubahnya. Untuk
kabel pengaku digunakan bahan baja pula dengan pertimbangan kekuatanbahan baja yang kuat. Sedangkan untuk dinding kubah
digunakan jaring kawat.
Masalah sering teijadi pada bagian jaring kawat ini diman sering teijadi kerobekan pada jaring kawat yang disebabkan oleh
cuaca atau aktifitas penghuni didalamnya sehingga sering harus dilakukan penggantian. Salah satu solusi yang dapat diambil untuk
mengatasi rnasalah ini adalah dengan mengganti bahan jaring kawat dengan bahan yang lebih kuat.
42
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan tentang Bangunan Bentang Lebar pada buku ini, maka dapat diambil kesimpulan:
Dengan adanya informasi ini, dapat membantu memahami tentang materi Bangunan Bentang Lebar. Bangunan Bentang Lebar
sendiri pada umumnya terbagi atas empat bagian yaitu, Form Active Structure System, Bulk Active Structure System, Vector Active
Structure System, Surface Active Structure System. Pada buku ini kami telah membahas bagian Vector Active Structure System,
yang terbagi lagi menjadi tiga: Flat Truss System, Space Truss System, Curved Truss System. Sebagai Studi Kasus kami mengambil
contoh Taman Burung TMII, struktur utamanya menggunakan space frame. Semoga informasi yang diberikan bermanfaat, bila ada
ejaan kata atau makna kami mohon maaf, terimakasih.
43
DAFTAR PUSTAKA
R. Sutrisno, Bentuk Struktur Bangunan Dalam Arsitektur Modern, Penerbit PT Gramedia Jakarta.
Theo Jansen & Taufiq O. Malik, Meng, Flemen Rangka Ruang.
Principles of structure Design.
Daniel L. Schondek, 1995, Struktur, Bandung, PT Eresco.
Structure Spatial 2, Mexique.
Z.s. Makowski, Struktur Baja Ruang, Bandung, Penerbit ITB.
The Advance Structure, Based From The Unpublished Papers, By Vitruvius Club.
Taman BurungTaman Mini Indonesia Indah, Jakarta 1997.
Francois Gabriel, The Architecture of pace Frames and Polyhedra.
The elemen of Structure.
https://www.scribd.com/doc/91139569/Struktur-Space-Frame
44
PROFIL PENULIS
(KELOMPOK 2)
Nama: Ali Zaenal Abidin
TTL: 30 May 1995
Hoby: Futsal
Bidinbidin10@yahoo.com
Ig: @bidinnn
45
46
CONTOH MAKET
VECTOR ACTIVE STRUCTURE
47