You are on page 1of 49

STRUKTUR KONSTRUKSI 4

(Vector Active Structure)

DAFTAR ISI
1. JUDUL ..................................................................................................................... i
2. DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
3. BAB I PEMBAHASAN .............................................................................................. 1
a. Pengertian Bangunan Bentang Lebar ................................................................ 1
b. Pengelompokan Struktur Bangunan Bentang Lebar ............................................ 2
4. BAB II VECTOR ACIVE ............................................................................................ 3
a. Ciri-ciri ................................................................................................................. 3
b. Komponen dan Karakter ...................................................................................... 4
c. Perbandingan....................................................................................................... 4
d. Flat Truss Systems .............................................................................................. 6
e. Curved Truss Systems ......................................................................................... 12
f. Space Truss systems ........................................................................................... 19
5. BAB III STUDI KASUS .............................................................................................. 30
a. Sejarah Taman Burung TMII ................................................................................ 31
b. Organisasi Dan Pengelolaan ................................................................................ 32
c. Material Dan Rencana Pondasi ............................................................................ 33
d. Bangunan Penunjang ........................................................................................... 33
e. Analisa Pembahasan ........................................................................................... 34
6. BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 43
a. Kesimpulan .......................................................................................................... 43
b. Daftar Pustaka ..................................................................................................... 44
c. Profil Penulis ........................................................................................................ 45

ii

BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bangunan Bentang Lebar
Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan
sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar secara umum terdiri dari 2 yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks.
Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori
dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang
lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem struktur
bentang lebar.
Guna dan fungsi bangunan bentang lebar dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom yang
cukup besar, seperti untuk kegiatan olah raga berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung pertunjukan, audiotorium dan
kegiatan pameran atau gedung exhibition.
Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya. Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh
gaya yang terjadi pada struktur tersebut.
Dalam Schodek 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem struktur yaitu :

Struktur Rangka Batang dan Rangka Ruang.


Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung.
Struktur Plan dan Grid.
Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent (tenda) dan net (jaring).
Struktur Cangkang.

B. Pengelompokan Struktur Bentang Lebar


Secara umum bangunan bentang lebar terbagi atas empat sistem struktur, yaitu :
a. Form Active Structure System
Cable System (Sistem Struktur Kabel)
Tent System (Sistem Struktur Tenda)
Pneumatic System
Arch System
b. Bulk Active Structure System
Beam System
Frame System
Beam Grid and Slam System
c. Vector Active Structure System
Flat Truss System (rangka batang bidang)
Space Truss System (rangka batang ruang)
Curved Truss System
d. Surface Active Structure System
Prismatic Folded System
Pyramidal Folded System
Rotational Shell System
Anticlastic Shell System

BAB II
VECTOR ACTIVE STRUCTURE
Bagian kontruksi desak (kompresif) dan tarik (tensil) yaitu komponen struktural yang:
o
o
o

Pendek
Padat
Elemen garis lurus
Yang merupakan potongan yang kecil disbanding panjangnya, yang dapat menyalurkan gaya yang searah dengan
panjangnya (dapat mendukung tegangan normal).
Dalam susunan yang berbentuk segitiga (triangular), membentuk komposisi yang stabil, yang apabila didukung dengan
baik akan menyalurkan beban asimetri atau bergerak ke bagian ujung-ujungnya.

A. Ciri Ciri

Terdiri atas bagian-bagian konstruksi desak dan tarik.


Tersusun dengan suatu pola.
Dipersatukan dalam system sambungan sendi (hinged joint).
Membentuk mekanisme, penyaluran gaya dan pemindahan beban pada jarak yang besar tanpa pendukung di tengah.
Merupakan susunan dari segitiga yang terdiri atas elemen-elemen garis lurus membentuk segitiga-segitiga.
Sudut terbaik yang berbentuk 450 600 terhadap arah gaya, yang dapat menyalurkan gaya dengan efektif pada gaya-gaya
bervektor kecil.
Merupakan system yang multi komponen.
Mekanismenya tidak hanya bagi system rangka (truss), tetapi segala bentuk yang menyalurkan gaya dan dapat memberikan
ruang terbuka (open space).
Dapat menyalurkan gaya-gaya dalam arah bidang melengkung maupun 3 dimensi.
3

B. Komposisi dan Karakter Vektor Aktif


o

Komposisi
- Skala kecil
- Elemen garis lurus
Sesuai untuk sistem struktur vertikal, yaitu bangunan-bangunan tinggi.

Karakter
- Penampilan struktur tingkat tinggi (maksimal)
- Penyempurnaan keindahan tingkat rendah (sedikt, minimum)

C. Perbandingan
Mekanisme rangka (truss) dibandingkan dengan mekanisme lain dalam menyalurkan gaya-gaya:

Mekanisme Rangka (Truss)

Mekanisme Balok

Mekanisme Arch

Kekakuan rangka dengan rangka segitiga:

Seimbang secara teoritis (4 sendi).


Beban asimetri = Sistem runtuh.
Bagian diagonal menahan defleksi/lentur, rangka membenruk truss.
Bagian diagonal kedua meningkatkan kekakuan, tidak dipersyaratkan oleh vektor aktif.

D. Flat Truss System

Distribusi tegangan pada titik buhul (joint)

Bentuk dasar rangka dua dimensi sederhana (truss) pada kondisi pendukung dan bentuk struktur

Komposisi rangka (truss) dengan rentang lebar (long-spam) dan rentang pendek (short-spam):
a.
b.
c.
d.

Komposisi simetri dengan rangka rentang lebar di tengah.


Komposisi simetri dengan rangka rentang lebar pada tepi-tepinya.
Komposisi asimetri rangka rentang lebar dan rentang pendek.
Sistem rangka datar terdiri dari rangka arch 3 sendi.

Mekanisme rangka (truss) untuk system struktur lain-lain

10

Mekanisme rangka (truss) untuk system struktur lain-lain

Rangka truss rentang panjang dengan kondisi pendukung berbeda

11

E. Curved Truss System


Merupakan kombinasi dari struktur rangka batang rata yang membentuk lengkungan. System struktur rangka bentang lengkung
ini sering disebut juga system fire work. System ini dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75meter, seperti pada
hangar bangunan pesawat, stadion olahraga, bangunan pabrik, dll.
Ciri ciri:
Dengan penataan bidang lengkung tunggga atau ganda dihasilkan penyaluran gaya-gaya yang sempurna, sehingga
penggabungan penyaluran beban dan mekanisme penahan tegangan dapat dibentuk.
Mekanisme penyaluran beban: karena beban mati meningkat, maka batas kelayakan dapat dijangkau, bentuk-bentuk arah,
shell, rangka (frame) dapat dirancang sebagai system rangka (truss).

Komposisi simetri dengan rangka rentang lebar di tengah

12

Daya dukung rangka ruang perismatik

Deformasi kritis profil penyaluran gaya:


a.
b.
c.
d.

Dislokasi lateral pada titik dasar


Titik puncak menurun
Perubahan sudut profil
Lentur tekuk pada sisi-sisinya

13

Pengaku penyaluran gaya pada rangka truss

14

Sistem rangka truss untuk bidang lengkung tunggal

15

Sistem rangka truss untuk bidang lengkung ganda

16

Sistem rangka truss untuk bidang bola

17

18

F. Space Truss System


Susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga yang secara keseluruhan membentuk volume
3 dimensi (ruang).Sering disebut juga sebagai space frame.
Space frame atau sistem rangka ruang adalah sistem struktur rangka tiga dimensi yang membentang dua arah, di mana batangbatangnya hanya mengalami gaya tekan atau tarik saja. Sistem tersebut merupakan salah satu perkembangan sistem struktur batang.
Struktur rangka ruang merupakan susunan modul yaang diatur dan disusun berbalikan antara modul satu dengan modul lainnya
sehingga gaya-gaya yang terjadi menjalar mengikuti modul-modul yang tersusun. Modul ini satu sama lain saling mengatkan,
sehingga sistem struktur ini tidak mudah goyah.
Berbagai contoh struktur di lapangan yang dapat diidealisasikan menjadi sistem rangka batang 3-dimensi antara lain adalah :
o
o
o

Struktur kuda-kuda penyangga atap bangunan yang relatif luas (misalnya stadion, convention hall, mall, dan hangar pesawat
terbang).
Struktur jembatan rangka berbentang panjang.
Menara-menara transimisi listrik tegangan tinggi, dan menara telekomunikasi /pemancar radio.

19

Mekanisme pendukung space truss

20

Sistem rangka truss meruang datar tersusun oleh prisma-prisma persegi

21

22

Sistem rangka truss meruang datar tersusun oleh prisma-prisma segitiga

23

24

25

Kelebihan dari struktur Space Truss


Struktur space truss memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:
1. Salah satu keuntungan yang paling besar dari sebuah struktur space truss adalah strukturnya yang ringan. Hal ini dikarenakan
setiap materi didistribusikan secara spasial dengan sedemikian rupa sehingga mekanisme transfer beban bekerja menjadi bebanbeban aksial. Akibatnya, semua bahan di setiap elemen yang dipasang dapat digunakan secara maksimum. Selain itu juga,
struktur space truss saat ini dibangun dengan bahan baja atau aluminium, dengan berat sendiri bahan yang relatif ringan. Hal ini
menjadi dasar yang sangat penting dalam perencanaan atap bentang besar.
2. Batang-batang space truss biasanya diproduksi secara massal di pabrik sehingga dapat memberikan keuntungan sistem industri
konstruksi. Space truss dapat diproduksi secara sederhana melalui prefabrikasi unit, sesuai dengan ukuran dan bentuk standar
yang sering digunakan. Unit-unit tersebut dapat lebih mudah diangkut dan lebih cepat dirakit oleh tenaga kerja semi-terampil.
sehingga struktur space truss dapat dibangun dengan biaya yang lebih rendah.
3. Sebuah struktur space truss memiliki kekakuan yang cukup meskipun memiliki struktur yang ringan. Hal ini disebabkan oleh
adanya elemen tiga dimensi unsur-unsur penyusunnya yang bekerja secara penuh dalam menahan beban beban terpusat
simetris. Struktur space truss juga memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar dalam tata letak dan posisi kolom.
4. Struktur space truss memiliki bentuk yang fleksibel. Para Arsitek pun mengakui keindahan visual dan kesederhanaan yang
mengesankan dari struktur space truss.

Kekurangan Struktur Space Frame


1. Mahal
Elemen-elemenya dipesan dari pabrik, sehingga mahal.
2. Tenaga ahlinya masih sedikit
Struktur Space Truss jarang digunakan, hanya pada bangunan-bangunan tertentu saja. Sehingga ahli dalam bidang ini masih
sedikit.
3. Tidak tahan api
Struktur yang digunakan berbahan dasar logam. Kita tahu bahwa logam tidak tahan panas, dapat leleh akibat panas.

26

SAMBUNGAN

Sambungan sistem Konstruksi Baja Space Frame berupa baut, mur, ring, elektroda las harus memenuhil persyaratan sebagai
berikut:
Pengikat sambungan baja ke bukan baja harus terbuat dari baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A370
Pengikat sambungan baja ke baja harus terbuat dari baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A325 dan/atau ASTM A490.
Pengikat sambungan logam yang berlainan (tidak sama) harus terbuat dari baja tahan korosi yang memenuhi persyaratan ASTM
A276 type 321 atau tipe-tipe lainnya dari baja tahan korosi.
Bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari American Welding Society AWS D1.069 Code for Welding in Building
Construction, dan pengelasan harus dilaksanakan oleh tenaga ahli las yang memilikisertifikat 3G.
Baut-baut angkur dan sekrup-sekrup atau mur-mur harus memenuhi persyaratan ASTM A36 atau A325.
Baut dan mur yang tidak di-finishing harus memenuhi ASTM A307 dan berbentuk segi enam (hexagon bolt type).
Baja berlapis seng harus memenuhi ASTM A123 dan lapisan seng untuk produksi uliran sekrup harus memenuhi ASTM A153.

27

Bangunan Bangunan Yang Menggunakan Struktur Space Frame


1. Gyesan Church
Architects: iArc Architects
Location: Incheon, Korea
Year: Completed 2005
Area: 16,042 (Total Floor), 10,360 (Site)

INTERIOR

MAKET

28

2. Feria Valencia Convention Centre, Spanyol

29

BAB III
STUDI KASUS
Taman Burung merupakan salah sam tempat rekreasi dan perwujudan da bentuk suasana lingkungan buatan bagi unggas
yang terdapat di diseluruh kawasan Indonesia. Ini dikarenakan kondisi lingkungn diluar secam cepat mengalami perubahan,
diantaranya perusakan kerusakan lingkungan, perburuan, dll. Kondisi ini yang melahirkan gagasan pengembangan fasilitas Taman
Burung. Taman Burung TMII telah menunjukan beberbagai kemajuan terutama dalam mengemban empat fungsi utamanya, yaitu
sebagai wahana konservasi, satana rekreasi, satana pendidikan seria wahana atau arena penelitian, baik dalam kuantitas maupun
kualitas hasil kerjanya.
Taman Burung ini memiliki 9 kubah yang dibangun menjadi 2 kelompok, yaitu: 4 kubah disebelah barat dan 5 buab kubah
disebelah timur, dipisahkan oleh sebuah selat bayangan sebagai garis Wallace.

30

A. SEJARAH TAMAN BURUNG TMII


Kehadiran Taman Burung sebagai integral dati Taman Mini indonesia Indah ditandai dengan upacara peresmian oleh Presiden
Republik Indonesia pada saat it u, Bapak Soeharto, pada tanggal 19 Agustus 197. Sarana yang menipakan perwujudan dari
gagasan besar almarhum Ibu Tien Soeharto, bertujuan untuk memperkenalkan Foto Tarnais Bursuig.
Indonesia dan segi kekayaan sumberdaya hayatinya, khususnya burung, baik kepada wisatawan mancanegara maupun
penduduk Indonesia sendiri.
Sepuluh tahun setelah lahirnya Taman Burung TMII, satana yang luasnya hanya sekitar 6.000 m2 itu telah mencapai titik jenuh
dan tidak lagi mampu menampung tambahan koleksi sehingga tanggal 27 April 1987 dilakukan pengembangan. Pengembangan ini
tidak saja meningkatkan luas kawasan Taman Burung (dan sekitar 1 Ha menjadi O Ha), akan tetapi melengkapkan ketersediaan
prasarana dan sarana pendukung, organisasi serta personalia pengelolanya.

31

B. ORGANISASI DAN PENGELOLAAN


Untuk melaksanakan pengeloIaan sehari- hari telah dibentuk orgnisasi tersendiri yang sesuai dengan bagiannya masing-masing.
Organisasi pengelola ini dipimpin oleh seorang manager dibantu oleh 6 orang kepala bagian dan 8 kepala subbagian pada peringkat
eselon di bawahnya.
Secara administratif unit pengelola Taman Burung bertanggung jawab langsung kepada Jenderal Manager TMII sedangkan
pertanggungan jawab dan segi teknis kepada Ketua Umum Dewan Pembina Taman Burung dan Museum Fauna Komodo. Didalam
melaksanakan tugasnya para penggelola Taman Burung didampingi lagi oleh suatu tim khusus, yaitu Tim Teknis Taman Burung dan
Museum Fauna KOMODO TMII, di bawah pimpinan Ketua 1 (Bidang Penelitian dan Pengembangan) Dewan Pembina, ibu Dr. Setiaji
Sastrapradja.

C. FUNGSI TAMAN BURUNG


Secara garis besar ada 4 fungsi pokok yang harus di emban oleh taman burung yaitu:

Sebagai bagian yang tidak dapat terpisahkan dati Taman Mini Indonesia Indah Taman Burung mengemban fungsi sebagai
sarana wisata, dengan misi khusus mengenal kan keanekaragaman kekayaan sumberdaya hayati Indonesia, khususnya
burung, kepada masyarakat Indonesia maupun wisatawa dan mancanegara.
Sebagai bahan pelestarian, khususnya pelestarian berbagai jenis burung, terutama jenis-jenis asli Indonesia, melalui program
pengelolaan koleksi dan penangkaran. Selain itu Taman Burung juga mengembangkan koleksi tumbuhan, khususnya dengan
kehidupan burung.
Sebagai sarana penelitian, baik yang menyangkut kegiatan penelitian di laboratorium maupun kegiatan pengamatan/percobaan
dilapangan (kubah kubah). Penelitian di Taman Burung selain dilakukan oleh staff Taman Burung sendiri juga oleh peneliti luar
(lembaga lilbang, peguruan tinggi, dll)

32

Sebagai sarana pendidikan, yang menyangkut balk pendidikan biologi dasar mengenai satwa burung atau tumbuhannya
maupun pemahaman mengenai lingkungan dan ekosistemnnya. Sasarannya selain sektor pendidikan formal (pra sekolah, SD,
SLTP, SLTA, dan perguruan tinggi) juga sektor pendidikan non formal (pelatihan, penataran, dli) serta pembinaan masyarakat
luas.

D. MATERIAL DAN RENCANA PONDASI


Bangunan dari Taman Burung ini menggunakan bahan-bahan yang diproduksi didalam negeri, baja yang menjadi bahan dasar
kerangka kubah memiliki spefikasi STK28 sampai 37.
Simpul-simpul sebagai titik pusat gaya batang dibuat dan plat baja, yang dilas dengan kekuatan 840 kg/cm2. Jaring kawat yang
menutupi kerangka baja terbuat dati kaca BRC dengan berat kawat 4, kg/rn2. Semua bahan diawetkan dengan cara galuanisasi,
Pada kubah taman burung ini pondasi masing-masing kubah memiliki jarak yang berbeda. Peletakan kubah-kubah diatur dengan sudut
berkelipatan 9. Begitupula dengan kelipatan pondasi.

E. BANGUNAN PENUNJANG
Untuk kelancaran aktifitas pada kawasan Taman Burung ini maka disediakan
pula beberapa fasilitaspenunjang, yaitu:

Selasar, berisi informasi burung dalam gambar dan keterangan.


Museum Burung.
Laboratorium mini, untuk penelian penyakit burung.
Auditorium, berkapasitas 100 orang.
Perpustakaan dan Kantin
Taman Parkir, kapasitas 250 kendaraan.

33

F. ANALISA DAN PEMBAHASAN


1. Bentuk Dasar
Bentuk dasar bangunan yang berbentuk kubah ini ternyata telah membangun kreativitas para ahli bangunan di Indonesia.
Membuat bangunan untuk Taman Burung seperti ini bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Berbagai perhitungan dan perencanaan
sangat dilakukan dengan teliti.
Bentuk kubah yang digunakan bukan hanya dilihat dan bentuk hasil yang baik pada fasade bangunan saja tetapi lebih merujuk
pada penerapan gaya yang tetadi pada bentuk space frame berbentuk kubah ini. Dan lengkungan kubah dibagi persepuluh derajat
untuk rangka- rangka batang menjadi lengkungan-Iengkungan yang membentuk lengkungan besar (hampir membentuk VI lingkaran).
Untuk setiap dome pembagian Iengkungan adalah sama.
Bentuk iingkaran sebagai dasar memiliki daya tarik tersendiri, Selain itu bentuk space frame kubah ini juga memiliki karakteristik
yang sesuai dengan kebutuhan suatu bentuk kandang burung yang memiliki bentangan yang lebar. Selain itu faktor kekakuan yang
tinggi juga rnerupakan kriteria mengapa sistem space frame bentuk kubah digunakan sebagai bentuk dasar pada Taman Burung.
karena elememen maupun sendi-sendinya sudah difabrifikasi kan maka perakitan dan penanganan konstruksi menjadi lebih mudah.

Taman Burung ini rnemiliki 9 kubah yang dibangun menjadi 2 kelompok, yaitu : 4 kubah
disebelah barat dan 5 buah kubah disebelah tirnur, dipisahkan oleh sebuah selat
bayangan sebagai ganis Wallace.

34

2. Struktur
Pada bangunan Taman burung ini menggunakan sistem struktur bentang lebar space frame. Bentuk struktur bentang lebar
space frame ini dipilih karena dapat memenuhi konsep suatu taman burung yang luas dan menarik. ini dapat dilihat dan konsep yang
diterapkan dimana menggunakan sistim Geodesic Dome dengan single layer yang terdiri dan bentuk dasar segitiga yang terangkai
dengan komposisi yang tepat sehingga dihasilkan kehalusan bentuk bola yang dikehendaki.
Selain itu dengan menggunakan struktur space frame dapat menggunakan selaput kawat sebagai dinding kandang. Struktur
ruang yang terdapat pada kubah Taman Burung ini terdiri dan dua macam kubah, kubah kecil dan kubah besar. Kedua kubah tersebut
dibedakan oleh pembagian frekuensi, untuk kubah kecil three frequency dan four frequency untuk kubah yang besar.

Untuk kubah yang besar, bentuk kubahnya diambil dan pembagian empat frekuensi (four-frequency sub division):

Untuk kubah yang kecil, bentuk kubahnya diambil dan pembagian tiga frekuensi (three-frequency sub division):

35

3. Gaya-gaya yang terjadi


Karena menggunakan struktur space frame maka gaya-gaya yang terjadi pada susunan elemen-elemen linear yang membentuk
segitiga atau kombinasi segitiga pada kerangka tidak dapat mengalami perubahan bentuk bila diberi beban eksternal,
Titik hubung dan sendi-sendi disusun sedemikian rupa sehingga semua beban dan reaksi hanya terjadi pada titik hubung
tersebut. Karena menggunakan rangka batang maka beban-beban yang bekeija pada titik-titik hubung mengalami gaya tank dan
tekan. Karena bentuknya kubah maka batang gaya pada batang akan terbagi menjadi gaya lingkar horizontal dan gaya miring vertikal
yang disalurkan kepondasi.
Maka seluruh beban gaya yang ada disalurkan kepondasi oleh gaya-gaya aksial pada masing-masing batang rangka pada
bangunan kubah Taman Burung ini terdapat beberapa gaya yaitu gaya tank dan tekan.
Beban yang disalurkan kepondasi oleh gaya-gaya aksial (tekan dantank) pada masing-masing batang rangka. Pada beban
(dengan sam arah pembebanan misalnya dan atas) pada kubah hemispere (setengah bola), semua rangka atas (yg diatas 45 akan
tekan) sedangkan rangka-rangka yang berada dibawahnya, yang hampir vertikal adalah tekan dan yang hampir horisontal adalah tank
dapat kita perhatikan pada gambar ilustrasi penyaluran gaya pada kubah Taman Burung dibawah.

36

4. Sistem Sambungan
Konstruksi kubah merupakan konstruksi kulit yang bentuk dasarnya segitiga. Segi-segi tiga tersebut dirangkai dalam bentuk
suatu komposisi dengan rumusan yang tepat sehingga menghasilkan kehalusan bentuk bola yang dikehendaki.

Sistem sambungan yang terdapat pada rangka kubah Taman Burung ini adalah sistem simpul okiaplatte dimana sistem
sambungan ini sangat efesien dengan kekakuan yang besar dan dapat menutup ruang yang besar. Pada setiap perternuan titik simpu
lbatang pipa dilas dengan las listrik. Kernudian titik simpul yang telah dilas diberikan piringan plat baja yang kemudian dilas lagi
dengan las listrik.

37

Perbedaan dan sistem oktapllate yang biasa digunakan adalah: pada sistem okplIate biasa terdiri dan empat atau delapan
bidang yang tepusat pada setiap sisi titik pusat sedangkan yang ada pada sambungan kubah Tarnan Burung ini titik sambungan
hanya terdapat pada dua sisi titik pusat saja.

Selain itu setiap sambungan dibuat dengan


sudut kemiringan tertentu yang telah
diperhitungkan sehingga bila dilihat dan
keseluruhan sambungan ini akan didapat bentuk
fasade bangunan kubah yang halus.

Segi lima ini terditi da 5 buah bang pipa


(tube)baja yang diikat oleh piring penyambung
da plat baja. Fada rangka segi lima ini
menggunakan pipa( tube) baja dengan ukuran
3% dan plat baja O cm dengan ukuran cembung
R 26 cm.

38

Sedangkan untuk rangka yang menggunakan


segi enam terdapat pada sangkar kubah selain
pada bagian puncak yaitu pada bagian sisi
kubah, Rangka segi enam ini sama dengan
rangka segi lima dan terdiri da buah pipa
(tube) dan piring penyambung dan plat baja.

Ukuran batang pipa (tube) baja ini berbeda-beda


tergantung da ukuran atau diameter kubah.
Demikian pula dengan ukuran plat baja pada
piring penyambung.

39

Pada bagian-bagian pada kubah tertentu diberi kabel penguat agar kekakuan pada batang lebih kuat.

Pada setiap sisi pipa baja diberi kawat yang berfungsi sebagai dinding bagi bagi kubah dan mencegah hewan keluar dari kubah
tersebut. Dapat kita lihat pada gambar dibawah.

40

Untuk sambungan antar kubah tetap digunakan sistim space frame.


Untuk penggabungan dua kubah dilakuan pada salah satu sudut kubah utama. Sambungan dilakukan dengan menyambung
pada dua titik join yang telah diperhitungkan dengan teliti sehingga dapat dijaga kehalusan bentuknya.

41

5. Material
Material yang digunakan pada sangkar burung dengan sistem kubah Space frame ini adalah bahan-bahan yang memiliki sifat
dan karakteristik yang sesuai dengan bangunan ini.
Bangunan kubab Taman Burung ini rnenggunakan bahan-bahan yang diproduksi didalarn negeri, baja yang menjadi bahan
dasar kerangka kubah memiliki spefikasi STK 28 sampai 37. Simpul-simpul sebagai titik pusat gaya batang dibuat dan plat baja, yang
dilas dengan kekuatan 840 kg/cm2. Jaring kawat yang menutupi kerangka baja tethuat da kaca BRC dengan berat kawat 4, kg/rn2.
semua bahan diawetkan dengan cara galuanisasi.
Bahan baja terdapat pada pipa yang beiperan sebagai rangka utarna. Ukuran pipa baja tergantung pada besar kubahnya. Untuk
kabel pengaku digunakan bahan baja pula dengan pertimbangan kekuatanbahan baja yang kuat. Sedangkan untuk dinding kubah
digunakan jaring kawat.
Masalah sering teijadi pada bagian jaring kawat ini diman sering teijadi kerobekan pada jaring kawat yang disebabkan oleh
cuaca atau aktifitas penghuni didalamnya sehingga sering harus dilakukan penggantian. Salah satu solusi yang dapat diambil untuk
mengatasi rnasalah ini adalah dengan mengganti bahan jaring kawat dengan bahan yang lebih kuat.

42

BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan tentang Bangunan Bentang Lebar pada buku ini, maka dapat diambil kesimpulan:
Dengan adanya informasi ini, dapat membantu memahami tentang materi Bangunan Bentang Lebar. Bangunan Bentang Lebar
sendiri pada umumnya terbagi atas empat bagian yaitu, Form Active Structure System, Bulk Active Structure System, Vector Active
Structure System, Surface Active Structure System. Pada buku ini kami telah membahas bagian Vector Active Structure System,
yang terbagi lagi menjadi tiga: Flat Truss System, Space Truss System, Curved Truss System. Sebagai Studi Kasus kami mengambil
contoh Taman Burung TMII, struktur utamanya menggunakan space frame. Semoga informasi yang diberikan bermanfaat, bila ada
ejaan kata atau makna kami mohon maaf, terimakasih.

43

DAFTAR PUSTAKA
R. Sutrisno, Bentuk Struktur Bangunan Dalam Arsitektur Modern, Penerbit PT Gramedia Jakarta.
Theo Jansen & Taufiq O. Malik, Meng, Flemen Rangka Ruang.
Principles of structure Design.
Daniel L. Schondek, 1995, Struktur, Bandung, PT Eresco.
Structure Spatial 2, Mexique.
Z.s. Makowski, Struktur Baja Ruang, Bandung, Penerbit ITB.
The Advance Structure, Based From The Unpublished Papers, By Vitruvius Club.
Taman BurungTaman Mini Indonesia Indah, Jakarta 1997.
Francois Gabriel, The Architecture of pace Frames and Polyhedra.
The elemen of Structure.
https://www.scribd.com/doc/91139569/Struktur-Space-Frame

44

PROFIL PENULIS
(KELOMPOK 2)
Nama: Ali Zaenal Abidin
TTL: 30 May 1995
Hoby: Futsal
Bidinbidin10@yahoo.com
Ig: @bidinnn

Nama: Muhammad Irfan


TTL: Jakarta 23 Okt 1994
Hoby: Bola
irfan10_muhammad@yaho
o.com
Ig: -

Nama: Juhdial Ahvy


TTL: Bogor, 12 Nov 1995
Hoby: Futsal
juhdialahvy@gmail.com
Ig: @juhdialahvy_

Nama: Clara Archita Dea


C
TTL: Sleman,7 Juli 1995
Hoby: Ngebolang
Archi_defon@yahoo.com
Ig: @clararchris77

45

Nama: Mohammad Reza


TTL: Surabaya, 25 Mei 1993
Hoby: Basket
Rezahdr21@gmail.com
Ig: @rezahdr

Nama: Novandri Rangkuti


TTL: Ptk, 06 Nov 1995
Hoby: Ping Pong
novandrirangkuti@gmail.co
m
Ig: @novandrirangkuti

Nama: Rindho Ichtiar


TTL: Boyolali, 08 Nov 1995
Hoby: Tidur
Rindho.ichtiar@gmail.com
Ig: @rindhos

Nama: Tirza Crosita Nia


TTL: Manado, 07 Okt 1995
Hoby: Travelling
tirsacri@gmail.com
Ig:@tirza_crosita

46

CONTOH MAKET
VECTOR ACTIVE STRUCTURE

Curved Truss System

Flat Truss System

47

You might also like