You are on page 1of 18

PDA TEST

TUJUAN PENGUJIAN PDA TEST


Tujuan pengujian tiang dengan Pile Driving Analyzer ( PDA ) adalah untuk mendapatkan
data tentang :
1.

Daya dukung aksial tiang.

2.

Keutuhan / integritas tiang.

3.

Efisiensi enerji yang ditransfer.

Jenis fondasi tiang yang dapat diuji dengan PDA tidak terbatas pada tiang pancang saja.
PDA juga dapat digunakan untuk tiang yang dicor di tempat seperti tiang bor, tiang
franki dan jenis fondasi tiang lainnya.
1.

Daya Dukung Aksial Tiang

Penentuan daya dukung aksial tiang didasarkan pada karakteristik dari pantulan
gelombang yang diberikan oleh reaksi tanah ( lengketan dan tahanan ujung ).
Korelasi yang baik antara daya dukung tiang yang diberikan dari hasil PDA dengan cara
statis yang konvensional telah diakui, yang membawa pada pengakuan PDA sebagai
metode yang sah dalam ASTM D-4945-1996.
Meski demikian, harus dicatat korelasi yang ditujukan dalam grafik didasar-kan pada hasil
pengujian jika daya dukung batas ( ultimate ) dicapai baik dengan PDA maupun dengan
pengujian statis yang konvensional.
Keutuhan Tiang
Kerusakan pada fondasi tiang dapat terjadi karena beberapa hal antara lain pada saat
pengangkatan tiang atau selama pemancangan tiang. Untuk tiang bor, pengecilan
penampang dan longsornya tanah adalah kerusakan yang paling umum dijumpai.
Kerusakan ini dapat dideteksi dengan PDA.
Berdasarkan F ( gaya ) dan V ( kecepatan ) yang terekam dari gelombang selama
perambatannya sepanjang tiang, lokasi dari kerusakan dapat dideteksi dan luas
penampang sisa dari tiang dapat diperkirakan.
Jika hanya keutuhan tiang saja yang dibutuhkan, sebuah sub-sistem dari PDA yang
disebut Pile Integrity Tester lebih ekonomis untuk digunakan dari pada PDA.
Efisiensi Palu Pancang
PDA mengukur enerji pemancangan actual yang ditranfer selama pengujian. Karena
berat palu pancang dan tinggi jatuh palu pancang dapat diketahui, maka efisiensi enerji
yang ditransfer dapat dihitung.

PERALATAN PDA TEST


Peralatan untuk pengujian PDA terdiri dari :
1. Pile Driving Analyzer ( PDA ),
2.

Dua (2) strain transducer.

3.

Dua (2) accelerometer

4.

Kabel Penghubung.

Peralatan dapat dimasukkan dalam kotak perjalanan yang cukup kuat. Setiap set PDA
dan perlengkapannya membutuhkan satu atau dua kotak yaitu berukuran sekitar 600 mm x
500 mm x 400 mm: dengan berat sekitar 30 kg.
PROSEDUR PENGUJIAN PDA TEST
Pengujian dinamis tiang didasarkan pada analisis gelombang satu dimensi yang terjadi
ketika tiang dipukul oleh palu.
Regangan dan percepatan selama pemancangan diukur menggunakan strain transducer
dan accelerometer. Dua buah strain transducer dan dua buah accelerometer dipasang
pada bagian atas dari tiang yang diuji ( kira-kira 1,5- x diameter dari kepala tiang ).
Pemasangan kedua instrument pada setiap pengukuran dimaksudkan untuk menjamin hasil
rekaman yang baik dan pengukuran tambahan jika salah satu instrument tidak bekerja
dengan baik.
Pengukuran direkam oleh PDA dan dianalisis dengan Case Method yang sudah umum
dikenal, berdasarkan teori gelombang satu dimensi. Latar belakang teoristis pengujian
dinamis tiang dapat dibaca pada lampiran A.
Pemasangan Instrumen
Pengujian dinamis dilaksanakan untuk memperkirakan daya dukung aksial tiang.
Karena itu, pemasangan instrument dilakukan sedemikian rupa sehingga pengaruh lentur
selama pengujian dapat dihilangkan sebanyak mungkin.
Untuk itu harus dilakukan adalah :
1.
Strain transducer harus dipasang pada garis netral dan accelerometer pada lokasi
berlawanan secara diametral.
2.

Posisi dari palu pancang harus tegak lurus terhadap garis strain transducer.

Persiapan Pengujian PDA TEST


Persiapan pengujian terdiri dari :
1.

Penggalian tanah permukaan sekeliling kepala tiang, apabila kepala tiang

sama rata permukaan tanah.


2. Pengeboran lubang kecil pada tiang untuk pemasangan strain transducer dan
accelerometer.
3.

Pemasangan instrument.

Informasi yang diperlukan dalam PDA test.


1.

Gambar yang menunjukan lokasi dan identifikasi tiang.

2.

Tanggal pemancangan.

3.

Panjang tiang dan luas penampang tiang.

4.

Panjang tiang tertanam.

pedoman pengujian
Pengujian PDA dilaksanakan berdasarkan prosedur yang tercantum dalam ASTMD-49451996.
Waktu Pengujian PDA test
Pengujian PDA dapat dilakukan selama pemancangan untuk memonitori perkembangan
daya dukung tiang sejalan dengan tiang masuk makin dalam, kenerja dari sistem
pemancangan atau memonitor tegangan pada saat pemancangan yang ekstrim.
Tetapi umumnya PDA digunakan untuk menentukan daya dukung jangka panjang tiang
fondasi. Untuk tujuan ini, pengujian PDA sebaiknya dilakukan beberapa hari setelah
pemancangan, setelah gaya lengketan tanah mulai bekerja.

PDA TEST
PDA (Pile Driving Analyzer) - Case Method
PDA Test termasuk salah satu jenis pengujian dinamik dengan menggunakan metoda wave
analysis dan sering disebut dengan re-strike test sesuai dengan sifat pengujiannya yang
melakukan re-strike atau pemukulan ulang pondasi tiang yang diuji.
PDA Test pelaksanaannya mengacu pada ASTM D-4945 (Standard Test Method for HighStrain Dynamic Testing of Deep Foundations) :
"This test method is used to provide data on strain or force and acceleration, velocity or
displacement of a pile under impact force. The data are used to estimate the bearing capacity
and the integrity of the pile, as well as hammer performance, pile stresses, and soil dynamic
characteristics, such as soil damping coefficients and quake values. This test method is not
intended to replace Test Method D 1143."
Analisa data PDA dilakukan dengan prosedur Case Method, yang meliputi pengukuran data
kecepatan (velocity) dan gaya (force) selama pelaksanaan pengujian (re-strike) dan
perhitungan variabel dinamik secara real time untuk mendapatkan gambaran tentang daya
dukung pondasi tiang tunggal.
Dari PDA Test dengan menggunakan "Case Method" kita akan dapat mengetahui :

daya dukung pondasi tiang tunggal

integritas atau keutuhan tiang dan sambungan

efisiensi dari transfer energi pukulan hammer/alat pancang

dsb

CAPWAP ((Case Pile Wave Analysis Program)


Analisa lanjutan yang dilakukan bersama dengan pengujian PDA adalah analisa CAPWAP
yang merupakan salah satu metoda signal matching analysis (SMA).
Analisa ini menggunakan data yang diperoleh dari pengujian PDA untuk memberikan hasil
analisa yang lebih detail.
Dari analisa CAPWAP kita akan mengetahui lebih rinci data yang diperoleh dari pengujian
PDA Test, dengan tambahan informasi :

tahanan ujung pondasi tiang tunggal

tahanan friksi pondasi tiang tunggal

simulasi statik loading test

dsb

Bagan Pemasangan Instrumen

Yang diperhatikan pada waktu pemasangan instrumen strain transducer dan accelerometer
(minimal masing-masing 2 buah) adalah posisinya harus sedemikian rupa sehingga pengaruh
lentur (kelentingan) tiang dapat diminimalkan.
Karena jika terjadi lenturan (bending) selama pelaksanaan re-strike, maka data yang
diperoleh akan mengalami distorsi sehingga analisa yang dilakukan tidak akan akurat.

Data Pemancangan yang Diberikan Kepada Penguji


Sebelum pelaksanaan pengujian, data berikut ini harus diberikan kepada penguji PDA, dan
menjadi tanggung jawab Kontraktor yang melaksanakan pemancangan untuk memberikan
data yang benar :

nomor identifikasi pondasi tiang

tanggal pemancangan

bentuk dan dimensi penampang tiang

panjang total tiang

panjang tertanam pondasi tiang

konfigurasi sambungan tiang (jika menggunakan tiang sambungan)

data hammer yang digunakan untuk melaksanakan pengujian PDA (re-strike)

Data dan Parameter Pengujian PDA Test

Penghentian re-strike dan perekaman data dilakukan setelahpenguji yakin


bahwa hammer telah memberikan energi transfer maksimum yang mampu dilakukannya

Refusal dan Ultimate


Pada pengujian dengan PDA Test akan diperoleh hasil daya dukung yang bersifat salah satu
dari dua kondisi berikut :

refusal

ultimate

Pengertian daya dukung yang bersifat refusal adalah daya dukung yang terdeteksi/terdata dan
dianalisa merupakan daya dukung yang diperoleh dari kondisi pondasi tiang yang belum
sepenuhnya termobilisasi.
Kondisi belum sepenuhnya termobilisasi adalah kondisi di mana pondasi tiang belum
mencapai kapasitas tertinggi atau ultimate-nya
Kondisi ini dapat disebabkan karena pada saat pengujian/re-strike dilakukan, energi yang
ditransfer tidak cukup besar untuk memobilisasi seluruh kemampuan tahanan atau daya
dukung pondasi tiang yang diuji.
Pengertian daya dukung yang bersifat ultimate adalah daya dukung yang diperoleh dari
kondisi pondasi tiang yang sudah termobilisasi sepenuhnya.
Dengan demikian angka daya dukung yang dihasilkan dari analisa PDA dan CAPWAP pada

kondisi ini adalah benar-benar daya dukung ultimate atau batas yang dimiliki oleh pondasi
tiang yang diuji.
Kondisi ultimate ditentukan oleh salah satu dari :

telah bergeraknya tiang pancang akibat beban tertentu (beban ultimate) yang berarti
terlampauinya tahanan friksi dan ujung dari pondasi tiang

telah terlampauinya kemampuan material tiang pancang itu sendiri yang jika
diteruskan dengan beban yang lebih berat akan mengakibatkan kegagalan pada
bahan/material tiang pancang

Kedua kondisi tersebut (refusal atau ultimate) dapat diterima selama daya
dukung yang diperoleh masih memenuhi syarat faktor keamanan yang
dituntut dari desain yang ditetapkan.

Contoh Hasil Pengujian PDA Test (Case Method) dan CAPWAP


Dari beberapa data yang diambil pada waktu pelaksanaan pengujian PDA, pada umumnya
akan diambil satu grafik dan data yang paling baik dalam mewakili dan
menggambarkan kekuatan atau daya dukung pondasi tiang yang diuji.
Penentuan data tersebut pada umumnya diambil data dari transfer energi atau energi
tersalurkan (EMX) yang paling besar/maksimum selama pelaksanaan re-strike dan terdata
dalam program yang digunakan.

CONTOH PENGUJIAN TEST PDA :

1. CSL ( Cross-hole Sonic Logging) Test

Cross-hole Sonic Logging (CSL) adalah metode untuk memverifikasi integritas


struktural shaft dibor dan tiang pancang beton lainnya. Dalam pemeriksaan keutuhan pondasi
tiang bor dapat menggunakan analisis pengujian tersebut.

Gambar 2.1 CSL (Cross-hole Sonic Logging) Test

CSL merupakan teknik yang paling akurat dan dapat diandalkan untuk menilai
integritas elemen pondasi dalam dibangun di tempat dari beton atau nat. Sistem ini dirancang
untuk Quality Assurance (QA) pengujian baru ditempatkan yayasan poros penting dibor dan
tumpukan auger cor, tetapi juga dapat diterapkan untuk dinding lumpur, yayasan tikar, dan
beton massa menuangkan. Menggunakan tabung akses berisi air, pengujian CSL memberikan
jaminan bahwa beton pondasi suara tanpa cacat seperti gangguan tanah, necking, lensa pasir,
void, dan lain-lain.

Dimana cacat ada, tingkat, alam, kedalaman, dan perkiraan lokasi lateral cacat dapat
ditentukan dengan metode CSL dan lebih halus dengan tomografi Pencitraan Software, yang
dijual oleh Olson Instruments. (Catatan: perangkat lunak opsional Tomo tersedia untuk CSL,
UPV, dan CS / DS add-on metode uji)
Sebuah variasi dari metode CSL, yang disebut Single-Lubang Sonic Logging (SSL)
juga dapat digunakan pada diameter yang lebih kecil dibor mini-tumpukan dan tumpukan
auger cor. Single-Lubang Sonic metode Logging digunakan dalam kasus-kasus di mana
hanya tabung akses tunggal dapat ditempatkan dalam pondasi dalam, dan menguji kualitas
beton di wilayah sekitar tabung akses tunggal.

Metode yang dilakukan :


Metode CSL biasanya dilakukan dalam tabung akses (baja atau PVC) dari 1,5 inci
I.D. (35 mm) atau lebih besar yang diikat ke kandang rebar dan dilemparkan ke poros pada
saat konstruksi. Tes ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan coreholes, jika tersedia.

Model yang tersedia :


Palang Lubang Sonic sistem Logging tersedia dalam dua model yang berbeda yang
dapat dijalankan dari Kebebasan data PC Platform:
1.

Crosshole Sonic Logging - 1 (-CSL 1)


adalah model dasar dan yang paling sering digunakan untuk jaminan kualitas baru
ditempatkan dibor poros. Termasuk dua hydrophone untuk pengujian satu pasang
tabung per log tarik.

2.

Crosshole Sonic Logging - 2 (CSL-2)


mencakup tiga hydrophone untuk akuisisi data yang lebih cepat dengan menguji
dua pasang tabung per log tarik. Fitur ini memberikan keuntungan yang signifikan
untuk pengguna yang menguji sejumlah besar poros, shaft diameter besar yang
melibatkan banyak.

Gambar 2.2 CSL dan SSL

3. Keunggulan dan Kelemahan dari Setiap Pengujian

Keunggulan dan Kelemahan pada Pengujian PDA (Pile Driving Analyzer),


yaitu :
a. Keunggulan :
1. pengujian yang paling dapat dipercaya
2. Dalam satu hari dapat dilakukan test beberap tiang sehingga menghemat
waktu
3. HSDPT membutuhkan ruang relatif kecil
4. Mengevaluasi daya dukung dan integritas struktural tiang
5. Mengevaluasi penurunan (settlement) tiang
b. Kelemahan :
1. Membutuhkan biaya yang besar
2. Waktu yang relatif lama
3. Bahaya bagi pekerja karena tumpukan blok-blok beton yang digunakan
untuk pengujian
(Setio dkk, 2000).

Keunggulan dan kelemahan pada Pengujian CSL (Cross-hole Sonic Logging),


yaitu :
a. Keunggulan :
1. Tidak bersifat merusak
2. Pengujian relatif cepat
3. Hasil dapat diketahui seketika (lebih akurat dan lebih teliti)
4. Diperoleh profil hasil uji yang menerus
5. Kedalaman kerusakan dapat diketahui dengan baik
6. Relatif murah
7. Dapat dilakukan pada kedalaman yang besar (mencapai 100 m)
b. Kelemahan :
1. Tidak dapat mengetahui mutu beton sesungguhnya
2. Tidak dapat mendeteksi kerusakan disebabkan oleh faktor apa
3. Sistem pengujian tidak ekonomis

Referensi :
http://www.grlengineers.com/services/csl/
http://www.ilmusipil.com/pda-test-pondasi-dalam
http://www.olsoninstruments.com/crosshole-sonic-ndt.php

Liong, Gouw Tjie, 1997. Teknik Uji Non Destruktif untuk Mendeteksi Integritas Pondasi
Tiang. PT.Limara

PILE INTEGRITY TESTER (PIT)


- For low strain integrity testing

Teori perambatan gelombang dapat diaplikasikan ketika


terdapat tumbukan kecil di atas tiang yang menghasilkan
regangan rendah. Akibat tumbukan tersebut timbulah
gelombang yang merambat hingga ke ujung tiang, seperti
pada High Strain Dynamic Testing, gelombang tersebut akan
merambat ke ujung tiang dengan kecepatan konstan hingga
menghasilkan pantulan gelombang ke atas tiang. Aplikasi
teori ini merupakan prinsip dasar dari pengujian Low Strain
Dyamic. Pengujian ini menggunakan Pile Integrity TesterTM
(PIT) produk dari Pile Dynamics, Inc. (USA).
Metode pengujian ini mengacu pada ASTM D 5882.
Gelombang yang dihasilkan oleh hammer tidak berubah
sepanjang tiang pondasi yang uniform. Arah perjalanan
gelombang identik dengan arah pergerakan partikel dalam
tekanan gelombang terhadap tarik gelombang.

Hasil yang didapat dari pengujian ini adalah data letak cacat
pada tiang pondasi dalam seperti retak besar (major cracks),
penciutan (necking), beton yang tercampur tanah (soil
inclusions atau voids), integritas tiang (keutuhan tiang) dan
dalam beberapa situasi tertentu, dapat memperkirakan
panjang tiang pondasi yang sudah tertanam.

ACCELEROMETER
Pengujian PIT menggunakan sebuah accelerometer yang
diletakkan pada bagian atas tiang. Accelerometer
memperoleh data yang dihasilkan dari impact hammer. Jika
terdapat cacat sepanjang tiang, ukuran dan lokasi dapat
diperkirakan dengan menganalisis rambatan dan refleksi
gelombang yang disebabkan oleh impact hammer, yang juga
dapat memperkirakan kedalaman ujung pondasi.
Metode ini menggunakan hammer yang ditumbukkan pada
bagian atas tiang sehingga menimbulkan gelombang
regangan sepanjang tiang. Pantulan gelombang regangan
sebagai akibat adanya perubahan penampang tiang atau
ujung tiang, diamati pada bagian atas tiang, kemudian
diproses dan di-interprestasi-kan.

PIT-W (DATA PROCESSING SOFTWARE)


PIT-W Professional Version adalah suatu program yang
berfungsi untuk menganalisa dan meng-interprestasi-kan
hasil dari pengujiaan, khusus untuk tiang bor akan
ditampilkan dalam bentuk profile dari tiang tersebut.

PERBEDAAN PDA dan PIT


PIT adalah test untuk mengetahui keutuhan badan pondasi tiang, artinya untuk
mengetahui apakah ada bagian beton tiang yang kropos/retak atau patah. Test
ini dilaksanakan dengan menggunakan sebuah palu tangan (palu ringan yang
digenggam tangan) dan sebuah sensor yang dihubungkan ke komputer. Sensor
diletakan di kepala tiang dan palu juga dipukulkan di kepala tiang. Dari
gelombang pantul yang didapatkan dapat diketahui keutuhan penampang tiang.
PDA adalah test untuk mengetahui kapasitas (daya dukung) pondasi tiang.
Namun test PDA ini juga menghasilkan informasi keutuhan tiang seperti PIT Test.
Alat uji berupa paling tidak dua buah sensor akselerometer, dan dua buah sensor
strain gauge. Ke-empat sensor tersebut dipasang di samping tiang pada posisi
yang saling berlawanan dan sejarak paling tidak 1.5 diameter tiang dari kepala
tiang. Kemudian tiang dipukul dengan palu seberat paling tidak 1.5% dari
kapasitas tiang. Dari record gelombang yang dihasilkan, dengan menggunakan
proses SIGNAL MATCHING, maka dapat diturunkan kapasitas statis tiang.

You might also like