Professional Documents
Culture Documents
volatilitas,
viskositas,
tekanan
uap,
faktor
kompresibilitas,
nilai
kalor,
Komposisi Hidrokarbon
proses
reaksi
hidrokarbon.
Jenis-jenis
komponen
kontaminan
tersebut
diantaranya adalah kandungan H2O, CO, CO2, N2, H2S, RSH, COS, Fe dan Hg.
a. Kandungan Oksigen
Kandungan oksigen di dalam gas bumi sebaiknya tidak melebihi 0,1 % volume. Secara
alami oksigen tidak terkandung dalam gas bumi, tetapi dalam sistem transportasi gas
bumi bertekanan rendah, dapat saja terjadi kebocoran dari lingkungan yang
mengakibatkan oksigen bercampur dengan gas bumi. Oksigen sangat korosif bahkan
dalam konsentrasi beberapa ppm saja, tergantung pada kondisi lingkungan.
b. Kandungan CO2
Kandungan
CO2
dalam
gas
bumi
berdasarkan
spesifikasi
kualitas
gas
bumi
Batas maksimum kandungan hidrogen sulfida (H 2S) dan merkaptan (RSH) dalam gas
yang diperbolehkan adalah sebesar 0.25 1 grain/100 scf (standard cubic feet), yang
setara dengan 4 16 ppm volume.
e. Kandungan Logam (Hg dan Fe)
Salah satu unsur logam berat yang berbahaya bagi kesehatan adalah merkuri, karena
uap merkuri bersifat racun dan dapat mengakibatkan kerusakan pada saraf. Merkuri
dapat terserap melalui kulit dan paru-paru yang selanjutnya tersirkulasi melalui darah
dan tertimbun di dalam hati, ginjal dan tulang. Merkuri terbagi menjadi tiga bentuk
senyawa, yaitu logam merkuri, merkuri anorganik dan merkuri organik. Untuk
menganalisis logam ini digunakan metode Spektrometri Serapan Atom (AAS).
Kandungan unsur Besi (Fe) dalam gas bumi tidak diharapkan, karena dengan adanya
air, Fe dapat membentuk senyawa Fe(OH)2 dan Fe(OH)3 atau terjadinya proses korosi.
Adanya kandungan unsur tersebut dalam gas bumi terkadang tidak dapat dihindari,
akibat pengaruh kondisi operasional seperti tekanan gas, temperatur dan sumber gas
tersebut berasal.
f. Kandungan Uap Air (H2O)
Adanya uap air dalam gas bumi dengan konsentrasi yang cukup tinggi dapat
mengakibatkan kerusakan pada peralatan. Uap air tersebut dapat terkondensasi atau
membentuk metana hidrat. Kondensasi uap air disertai adanya CO 2 dan H2S akan
mengakibatkan terjadinya korosi. Uap air juga mempengaruhi nilai panas gas bumi,
hal ini berhubungan dengan energi penguapan air pada gas tersebut. Uap air yang
terkandung dalam gas bumi sebaiknya tidak melebihi 7 lb/MMSCF. Untuk mengetahui
terjadinya atau tidak terjadinya pengembunan uap air tersebut, perlu diperhatikan
tekanan dan temperatur minimum operasional gas bumi, mengingat pada temperatur
di bawah titik embun akan terjadi kondensasi. Salah satu metode untuk mengurangi
kandungan
uap
air
(H2O)
dalam
gas
2.1.2.
Specific Gravity
bumi
adalah
dengan
mengoptimalkan
Specific Gravity gas bumi adalah perbandingan densitas gas bumi terhadap densitas
udara pada kondisi standar, yaitu pada temperatur 60
dimana densitas udara pada kondisi tersebut adalah sebesar 0,0763 lb/cuft. Besarnya
nilai Specific Garvity gas bumi tergantung dari komposisinya.
Tekanan Uap
Tekanan Uap (Vapor Pressure) parsial adalah tekanan yang ditimbulkan oleh masingmasing komponen yang terdapat di dalam gas bumi sesuai dengan temperaturnya.
Tekanan uap total adalah tekanan gas bumi yang merupakan hasil interaksi dari
seluruh tekanan uap parsial.
Faktor Kompresibilitas gas bumi adalah perbandingan densitas gas ideal dengan
densitas gas bumi pada temperatur dan tekanan tertentu. Besaran ini berguna untuk
mengetahui seberapa jauh penyimpangan sifat suatu gas terhadap sifat gas ideal.
Faktor kompresibilitas gas ini sangat berkaitan erat dengan unsur volume, tekanan dan
temperatur. Hal ini dapat dilihat pada persamaan hukum gas ideal (a), dan gas non
ideal (b) berikut.
PV = nRT
(a)
PV=ZnRT
(b)
Dimana :
P =
tekanan
V =
volume
n =
jumlah mol
Z =
faktor kompresibilitas
R =
konstanta gas
T =
temperatur
Nilai Kalor
Nilai kalor (Heating Value) adalah jumlah panas yang dihasilkan oleh reaksi
pembakaran suatu bahan bakar pada temperatur dan tekanan tertentu, yang
dinyatakan dalam satuan panas per satuan berat. Pembakaran gas bumi akan
memberikan panas yang dapat digunakan sebagai energi. Kandungan energi adalah
energi total yang diubah sebagai panas pada reaksi pembakaran ideal pada temperatur
dan tekanan tertentu. Panas biasanya diukur dalam British Thermal Unit (BTU), dimana
1 BTU adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan 1 lb air, sebesar 1 F
pada permukaan air laut. Kandungan BTU bervariasi sesuai dengan komposisi gas
bumi.
Terdapat 2 (dua) istilah untuk menentukan nilai kandungan energi yaitu, nilai kalor
bersih (Net Heating Value) adalah nilai kalor yang dalam perhitungannya tidak
mengikutsertakan jumlah panas yang dipakai dalam penguapan air, dan nilai kalor
kotor (Gross Heating Value) adalah nilai kalor yang dalam perhitungannya termasuk
jumlah panas yang diperlukan untuk penguapan air. Nilai Kalor ini biasanya juga
digunakan sebagai standar transaksi harga gas bumi. Kandungan energi gas bumi
dapat diukur dengan kalorimeter atau bisa dihitung berdasarkan kandungan energi
komponen murni yang terdapat dalam gas bumi
Oksigen
2.
Hidrogen Sulfida
3.
Merkaptan
4.
5.
Karbondioksida
< 2 % vol
6.
Nitrogen
< 3 % vol
7.
Hidrogen
400 ppm
8.
9.
10.
Temperatur Transmisi
40 oF s/d 20 oF
11.
Gas secara komersial tidak mengandung debu, getah dan materi padat lainnya.
12.
Gas harus bebas dari air dan bentuk cairan lain pada temperatur dan tekanan
transmisi gas.
13.
Gas tidak mengandung hidrokarbon yang dapat terkondensasi sebagai cairan bebas
pada kondisi operasi normal dari pipa gas dan tidak mengandung uap air > 7 lb /
mmscf.