Professional Documents
Culture Documents
Per a n c a n g a n
Arsitektur IV
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG PROYEK
Retail bermakna keseluruhan aktivitas bisnis yang menjual produk dan jasa kepada khalayak ramai untuk digunakan
sendiri. Tujuan akhir daripada ritel ini adalah mendapatkan harga yang lebih murah, dan barang tersebut langsung
dikonsumsi oleh konsumen. Davidson (1998) menjelaskan bahwa ritel ini suatu kegiatan bisnis dengan target 50% dari
barang terjual langsung tertuju pada konsumen akhir.
Sebagaimana daerah lain di kawasan Cekungan Bandung, iklim yang berkembang di Jatinangor adalah iklim tropis
pegunungan.
Saat ini Jatinangor dikenal sebagai salah satu kawasan pendidikan di Jawa Barat. Perguruan tinggi yang saat ini memiliki
kampus di Jatinangor yaitu:
Universitas Padjadjaran (UNPAD) di Desa Hegarmanah dan Desa Cikeruh.
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Desa Cibeusi. Sebelumnya institut ini bernama Sekolah Tinggi
Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN).
Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN) di Desa Cibeusi.
Institut Teknologi Bandung (ITB) di Desa Sayang. Sebelumnya kompleks Kampus ITB Jatinangor merupakan kompleks
Kampus Universitas Winaya Mukti (UNWIM).
Seiring dengan hadirnya kampus-kampus tersebut, Jatinangor juga mengalami perkembangan fisik dan sosial yang pesat.
Sebagaimana halnya yang menimpa lahan pertanian lain di Pulau Jawa, banyak lahan pertanian di Jatinangor yang
berubah fungsi menjadi rumah sewa untuk mahasiswa ataupun pusat perbelanjaan.
LATAR BELAKANG PEMILIHAN LOKASI PROYEK
Pemilihan lokasi proyek terletak di jalan Jatinangor, kabupaten Sumedang. Berbagai potensi dan poros ekonomi mulai
berubah. Beberapa investor mulai melirik Jatinangor sebagai lokasi sahamnya. Bahkan, beberapa apartemen
bermunculan. Sebagai kota potensial yang bisa dimanfaatkan dengan baik, Jatinangor harus berani mengambil langkahlangkah proaktif untuk bisa menjemput kemenangan.
MAKSUD PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perancangan Arsitektur IV.
U n i v e r s it y LO G O
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa bangunan retail agar dapat menciptakan bangunan retail dengan konsep yang
PENDAHULUAN
Metodolodi studi :
- Studi Literatur
Survei dan pembahasan literatur pada bidang tertentu dari suatu penelitian. Studi ini merupakan gambaran singkat dari apa
yang telah dipelajari, argumentasi, dan ditetapkan tentang suatu topik, dan biasanya diorganisasikan secara kronologis atau
tematis.
- Observasi lapangan
Metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung (survey site) untuk mengamati dan mengetahui keadaan disekitar site.
Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati
langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan.
- Studi banding
Sebuah konsep belajar yang dilakukan di lokasi dan lingkungan berbeda yang merupakan kegiatan yang lazim dilakukan untuk
maksud peningkatan mutu, perluasan usaha, perbaikan sistem, penentuan kebijakan baru, perbaikan peraturan perundangan,
dan lain-lain.
- Presedent Luar Negeri
Menganalisa bangunan-bangunan retail yang telah ada, untuk menambah inspirasi dan menjadikannya sebagai referensi dalam
mendesain bangunan retail.
U n i v e r s it y LO G O
Sejarah
Singkat
U n iv e r s i t y LO G O
Site
U n i v e r s it y LO G O
Site
U n i v e r s it y LO G O
Site
U n i v e r s it y LO G O
Regulasi
U n i v e r s it y LO G O
Kebutuhan
Ruang
Kebutuhan ruang dibuat dengan tujuan untuk mengetahui aktifitas apa saja dan ruang apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna aktivitas
yang direncanakan agar dapat berfungsi dan berjalan dengan baik, sehingga tercipta keberlangsungan aktivitas di ruangan itu sendiri
Kebutuhan ruangan yang memenuhi aktifitas pengguna
USER
AKTIVITAS
PENGUNJUNG
MENYIMPAN KENDARAAN
BELANJA
REKREASI
MAKAN
KE TOILET
IBADAH
KEBUTUHAN
RAUANG
-
PARKIRAN
TOKO
GAME MASTER
FOODCOURT
TOILET
MUSHOLA
KELENGKAPAN
-
PENGELOLA
MEYIMPAN KENDARAAN
KERJA
MENGAWASI
MAKAN
RAPAT
IBADAH
KE TOILET
PARKIR
KANTOR
RUANG KONTROL
FOODCOURT
BALAI PERTEMUAN
MUSHOLA
TOILET
U n i v e r s it y LO G O
AKTIVITAS
PENJAGA TOKO
MENYIMPAN KENDARAAN
MENJAGA TOKO
IBADAH
KE TOILET
MELAYANI PEMBELI
KEBUTUHAN
RUANG
-
PARKIR
TOKO
MUSHOLA
TOILET
KELENGKAPAN
-
PENGAMANAN
- MENJAGA KEAMANAN
- MENJAGA LAHAN PARKIR
POS JAGA
POS JAGA PARKIR
KAMERA CCTV
KURSI, MEJA
OFFICE BOY/GIRL
MEYIMPAN KENDARA--AN
MEMBERSIHKAN AREA
GEDUNG
MEMBERSIHKAN AREA
TOILET
PELENGKAPAN
KEBERSIHAN, JANITOR, WC
PRIA, WC WANITA,
WASHTAFEL, URINOAR
Kebutuhan
Ruang
U n i v e r s it y LO G O
Konsep
Bangunan
Balubur Town Square pada awalnya bernama Pusat Belanja Balubur. Balubur Town Square merupakan bangunan retail 5 lantai
yang terdiri dari D1, D2, Lt 1, Lt 2, Lt 3. Balubur Town Square memiliki konsep pusat perbelanjaan dengan berbagai fasilitas
yang di sediakan seperti : fashion, kuliner, elektronik, game center, dll. Namun pada saat ini Balubur Town Square terkenal
dengan fashion hijabnya yang banyak diminati oleh masyarakat dari dalamkota Bandung maupun luar kota Bandung.
KONSEP BENTUK
Bentuk perancangan media informasi bagi pengunjung Balubur Town Square lebih ditekankan kepada konsep modern
dengan bentuk yang cukup unik namun tidak melupakan kekuatan struktur serta ketahanan bangunan. Konsep bentuknya
cukup unik dengan permainan kemiringan bidang pada bagian fasadenya.
Konsep bentuk yang cukup unik ini tentu saja tidak serta merta melupakan keamanan strukturnya. Jadi, selain bentuknya
yang unik, keamanan dan kenyamanan tentu saja sangat diperhatikan. Elemen bentuk dari bangunan Balubur Town
Square sendiri adalah persegi panjang. Namun dilakukan beberapa subtraktif dan aditif di beberapa bagian sehingga
bangunan tidak terkesan monoton.
KONSEP ARSITEKTURAL
Konsep desainnya sendiri adalah modern dengan banyak permainan bidang volume di bagian fasadenya. Tidak lupa
kaca-kaca persegi panjang yang memperjelas sisi modernnya. Finishingnya menggunakan cat merah, kuning, hijau yang
memberikan kesan ceria dan menarik perhatian pengunjung ketika melintasi jalan.
angunan ini mengadopsi volume bidang dimana volume tercipta dari pertemuan antar bidang di sudut bangunan. Tidak
hanya permainan unsur volume bidang, namun juga Balubur Town Square memainkan kemiringan dindingnya. Terdapat
beberapa bagian bangunan yang dindingnya dimiringkan dengan tujuan estetika/keindahan bangunan.
ENTRANCE BALUBUR U
TOWN
niversity
SQUARE
LO G O
MATERIAL
Balubur Town Square menggunakan material beton sebagai maerial utama dinding dan strukturnya. Untuk fasade bangunan,
Baltos memilih cladding metal lembaran yang memiliki bentuk dan warna yang berbeda beda. Material ini dapat berfungsi
sebagai pemberi aksen bangunan yang berbeda terhadap bangunan sekitar sehingga menandakan bangunan ini adalah
bangunan komersil.
Fasade bangunan juga memakai material kaca. Material ini dipilih agar masyarakat di luar bangunan dapat melihat sekilas
kondisi di dalam bangunan. Secara tidak langsung masyarakat dibuat merasa penasaran dengan kondisi di dalam bangunan
secara keseluruhan. Fasade bangunan ini juga memiliki berbagai macam billboard dari retail retail yang ada di dalamnya.
Sebagai bangunan komersil, bentuk fasade ini sering digunakan sebagai media pemasaran untuk menarik minat konsumen.
U n i v e r s it y LO G O
Zoning
Fungsi Ruang :
Balubur Town Square terdiri dari 5 lantai dan 2 basement
Lantai B1 dan B2 sebagai basement
Lantai D1 terdapat Batik, Kebaya, Bordir, Textile, Tenin, Modern Market dan ATM centre
Lantai D2 terdapat Stationery, office supplies, books, paper, art craft, souvenir, mushola.
Lantai 1 terdapat Toys, Fashion distro, Shoes, Bags, computer, Printer, Handphone dan aksesoris.
Lantai 2 terdapat Hijab fashion, Headscraft, kosmetik.
Lantai 3 terdapat Sky garden, The kiosk, foodcourt, muslimah salon, sosi sport club, game master,
first media,imported books
Rooftop terdapat Fasilitas pendukung, ruang lift
U n i v e r s it y LO G O
Fasilitas
U n i v e r s it y LO G O
Sistem Utilitas
TRANSPORTASI
Fasilitas transportasi melalui lift, eskalator, ataupun tangga manual.
Posisi
lift
terletak
membedakan
lift
di
ujung-ujung
khusus
bangunan
pengangkutan
barang
bertujuan
dan
lift
untuk
untuk
U n i v e r s it y LO G O
Sistem
Sirkulasi
Dengan modul grid bangunan 8m x 8m dan ukuran kios yang berulang (repetisi)
dengan standar ukuran ritailnya yaitu 6m x 4m dan terdapat sirkulasi pejalan
kaki yang ada diantara kios-kios tersebut. Lokasi Eskalator terletak di kedua sisi
bangunan dengan satu sisi eskalator menuju keatas, dan satu sisi menuju ke
bawah. Hal ini memungkinkan pengunjung untuk berjalan melewati selurh reail
di dalam Balubur Town Square.
U n i v e r s it y LO G O
KESIMPULAN
3.1 KEKURANGAN
1.
Perletakan eskalator tidak teratur, dimana jarak antar eskalator terlalu jauh.
2.
Letak lift pengunjung kurang baik dan susah dicari, sehingga sulit dicapai oleh pengunjung yang datang. Sebaliknya lift
barang lebih mudah dicari.
3.
Pintu masuk parkir motor tidak terlihat karena penataan area luar Balubur Town Square tidak baik.
4.
Kurangnya kebersihan di toilet.
5.
Pada entrance tidak terdapat ramp untuk pengujung disable.
3.2 KELEBIHAN
6.
Sirkulasi lebar sehingga pengunjung leluasa untuk berbelanja.
7.
Penataan unit unit toko yang teratur.
8.
Barang barang yang diperjual belikan terbilang lengkap dan dapat memuaskan konsumen.
9.
Balubur Town Square memiliki lokasi yang strategis karena terletak di depan jalan utama, dan padat lalu lintas.
10. Untuk fashion hijab lengkap.
11. Bangunan tidak menggunakan AC namun menggunakan sirkulasi alami.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari studi banding ke Balubur Town Square yang kami telah lakukan adalah bahwa bangunan retail memiliki banyak spesifikasi
dalam pembuatannya. Tidak hanya mementingkan segi fisik bangunan dalam artian fasad bangunan yang menarik atau unik, namun juga harus
mementingkan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung yang datang untuk berbelanja. Pemilihan lokasi juga harus diperhatikan karena
lokasi yang strategis akan membuat bangunan retail lebih menjual.
U n i v e r s it y LO G O