You are on page 1of 21

NAMA : ARDIANTO

NRP

: 3714100012

contoh soal mengenai Orde reaksi:


1. Persamaan kecepatan reaksi
H2 + I2 2 HI
adalah
V = k [H2][I2].
Tentukan Orde reaksi total dari persamaan di atas!
Jawab:
orde reaksi zat H2 = 1
orde reaksi zat I2 = 1
orde reaksi total persamaan diatas adalah 1+1 = 2
2.Tabel di bawah ini merupakan data dari reaksi P + Q R + S
[P][Q]Laju
awal
awal
reaksi
(M)
(M)
(M/s)
a
B
V
2a
b
4v
3a
b
9v
a
2b
v
a
3b
v
Dari data tersebut, tentukan:
a. orde reaksi P
b. orde reaksi Q

c. orde reaksi total


d. persamaan laju reaksi

jawab:
a. untuk mencari orde reaksi P pilih data konsentrasi Q yang sama. (data 1 dan 3).
Perhatikan penentuan orde reaksi P berdasarkan data 1 dan 3.

Q
k
V1 k1 P1 Q1
, harga k1 = k3 dan Q1 = Q3 sehingga 1 dan 1 dapat
V3 k 3 P3 Q3
k3
Q3
dihilangkan (bernilai 1).
v a

9v 3a

1 1
9 = 3

x=2

b. untuk mencari orde reaksi Q pilih data konsentrasi P yang sama. (data 1 dan 4).
Perhatikan penentuan orde reaksi Q berdasarkan data 1 dan 4.
x

k1
P1
v1 k1 P1 Q1

, harga k1 = k4 dan P1 = P4 sehingga dan dapat


v 4 k 4 P4 Q4
k4
P4
dihilangkan (bernilai 1).

v b
v 2b

1
1=

y=o

c. x + y = 2 + 0 = 2
d. v = k [P]2 [Q]0
v = k [P]2 1
v = k [P]2

3.Pada penentuan kecepatan reaksi :


A+BC+D
A awal (M)

B awal (M)

0.1
0.2
0.3
0.3
0.3

0.20
0.20
0.20
0.40
0.60

Kecepatan reaksi
(M/s)
0.02
0.08
0.18
0.36
0.54

Data di atas tentukan:


a. orde reaksi x
c. orde reaksi total
b. orde reaksi y
d. persamaan laju reaksi
jawab:
a. untuk mencari orde reaksi A pilih data konsentrasi B yang sama. (data 1 dan 2).
Perhatikan penentuan orde reaksi A berdasarkan data 1 dan 2.
X

k1
B
v1 k1 A1 B1
dan 1

, harga k1 = k2 dan B1 =B2 sehingga


B2
v 2 k 2 A2 B 2
k2

dapat

dihilangkan (bernilai 1).


0.02 0.1

0.08 0.2
1
=
4

1
2

x=2

b. untuk mencari orde reaksi B pilih data konsentrasi A yang sama. (data 3 dan 4).
Perhatikan penentuan orde reaksi B berdasarkan data 3 dan 4.
X

A
k3
V3 k 3 A3 B3
dan 3 dapat

, harga k3 = k4 dan A3 = A4 sehingga


k4
V4 k 4 A4 B4
A4
dihilangkan (bernilai 1).
v3 B3

v 4 B4

0.18 0.20

0.36 0.40
1 1

2 2

Y=1
c. x + y = 2 + 1 = 3
d. V = k [A]x[B]y = k [A]2 [B]1

4.Persamaan kecepatan reaksi


H2 + I2 2 HI
V = k [H2][I2].
Jika konsentrasi H2 dinaikkan 2x dan I2 dinaikkan 3x, maka laju reaksi menjadi?
Jawabab:
V = k [H2][I2] ==> laju reaksi awal V1 dimisalkan [H2] = a [I2] = a ,harga k konstan,
sehingga dpt diabaikan. Maka V1 = k [H2][I2] ===> V1 = [a][a] = a2
Bila [H2] dinaikkan 2x ==> [H2] = 2a, [I2] dinaikkan 3x ==> [I2] = 3a
V2 = k [H2][I2] ==> laju reaksi V2 = [2a][3a] = 6a2, V2 =6a2 sedangkan V1 = a2
V2 = 6V1 ,maka laju reaksi menjadi 6x semula.
Cara cepat:
jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali, maka laju reaksinya menjadi b kali; sehingga orde
reaksi terhadap zat tersebut adalah :

dimana x = orde reaksi


[H2] [I2] = b
[2] [3] = 6 (maka laju reaksi menjadi 6 kali semula).
5. Reaksi antara NO(g) dan O2 (g) adalah reaksi berorde dua terhadap NO(g) dan berorde dua
untuk O2 (g). Jika konsentrasi kedua pereaksi dijadikan 3 kali konsentrasi semula. Tentukan
laju reaksinya dibandingkan dengan laju semula menjadi!
Jawab:
Reaksi berorde dua terhadap NO = [NO]2
Reaksi berorde dua terhadap O2 = [O2]2
Persamaan laju reaksinya : V = k [NO]2[O2]2
V = k [NO]2[O2]2 ==> laju reaksi awal V1 dimisalkan [NO] = a [O2] = a ,harga k konstan,
sehingga dpt diabaikan. Maka V1 = k [NO]2[O2]2 ==> V1 = [a]2[a]2 = a4
Bila [NO] dinaikkan 3x ==> [O2] = 3a, [O2] dinaikkan 3x ==> [I2] = 3a
V2 = k [NO]2[O2]2 ==> laju reaksi V2 = [3a]2[3a]2 = 81a4, V2 =81a4 sedangkan V1 = a4
V2 = 81 V1 ,maka kecepatan reaksi menjadi 81x semula.
Cara cepat:
jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali, maka laju reaksinya menjadi b kali; sehingga orde
reaksi terhadap zat tersebut adalah :

dimana x = orde reaksi


[NO]2 [O2]2 = b

[3]2 [3]2 = 81 (maka laju reaksi menjadi 81 kali semula)

MATERI ASAM BASA

Teori-Teori Asam Basa


a. Teori asam dan basa Arrhenius
Di tahun 1886, Arrhenius mengusulkan teori disosiasi elektrolit, dengan teori ini ia
mendefinisikan asam basa sebagai berikut : Asam adalah zat yang menghasilkan ion
hidrogen dalam larutan. Basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida dalam larutan.
Penetralan terjadi karena ion hidrogen dan ion hidroksida bereaksi untuk
menghasilkan air. Asam hidroklorida (asam klorida) dinetralkan oleh kedua larutan natrium
hidroksida dan larutan amonia. Pada kedua kasus tersebut, kita akan memperoleh larutan tak
berwarna yang dapat kita kristalisasi untuk mendapatkan garam berwarna putih, baik itu
natrium klorida maupun amonium klorida. Keduanya jelas merupakan reaksi yang sangat
mirip.
Pada kasus natrium hidroksida, ion hidrogen dari asam bereaksi dengan ion hidroksida
dari natrium hidroksida - sejalan dengan teori Arrhenius. Akan tetapi, pada kasus amonia,
tidak muncul ion hidroksida sedikit pun! kita bisa memahami hal ini dengan mengatakan
bahwa amonia bereaksi dengan air yang melarutkan amonia tersebut untuk menghasilkan ion
amonium dan ion hidroksida:
NaOH + HCl NaO + H2O
NH3 + HCl NH4O
Pada kasus natrium hidroksida, ion hidrogen dari asam bereaksi dengan ion hidroksida
dari natrium hidroksida - sejalan dengan teori Arrhenius. Akan tetapi, pada kasus amonia,
tidak muncul ion hidroksida sedikit pun. kita bisa memahami hal ini dengan mengatakan
bahwa amonia bereaksi dengan air yang melarutkan amonia tersebut untuk menghasilkan ion
amonium dan ion hidroksida
NH3 + H2O NH4 + H2O
Reaksi ini merupakan reaksi reversibel, dan pada larutan amonia encer yang khas,
sekitar 99% sisa amonia ada dalam bentuk molekul amonia. Meskipun demikian, pada reaksi
tersebut terdapat ion hidroksida, dan kita dapat menyelipkan ion hidroksida ini ke dalam teori
Arrhenius. Akan tetapi, reaksi yang sama juga terjadi antara gas amonia dan gas hidrogen
klorida.
NH3 + HCl NH4Cl
Pada kasus ini, tidak terdapat ion hidrogen atau ion hidroksida dalam larutan - karena
bukan merupakan suatu larutan. Teori Arrhenius tidak menghitung reaksi ini sebagai reaksi
asam-basa, meskipun pada faktanya reaksi tersebut menghasilkan produk yang sama seperti
ketika dua zat tersebut berada dalam larutan. Asam merupakan zat yang memiliki sifat-sifat
yang spesifik, misalnya memiliki rasa asam, dapat merusak permukaan logam juga lantai
marmer atau sering disebut dengan korosif. Asam juga dapat bereaksi dengan logam dan
menghasilkan gas hydrogen, sebagai indicator sederhana terhadap senyawa asam, dapat
dipergunakan kertas lakmus, dimana asam dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi
merah.

Basa merupakan zat yang memiliki sifat-sifat yang spesifik, seperti licin jika mengenai
kulit dan terasa getir serta dapat merubah kertas lakmus merah menjadi biru.
Konsep asam-basa telah berkembang dan sampai dengan saat ini tiga konsep sangat
membantu kita dalam memahami reaksi kimia dan pembentukan molekul-molekul baru.
Asam menurut Arhenius, zat dikatakan sebagai asam jika dalam bentuk larutannya dapat
melepaskan ion H+, dan ion hydrogen merupakan pembawa sifat asam..
Dibawah ini diberikan dua contoh asam ;
HCl H+ + ClH2SO4 H+ + HSO4Sedangkan basa adalah zat yang alam bentuk larutannya dapat melepaskan ion OH-, dan ion
hidroksida merupakan pembawa sifat basa.
Dibawah ini diberikan dua contoh basa :
NaOH Na+ + OHNH4OH NH4+ + OHDari pengertian tersebut dapat kita cermati bahwa air merupakan gabungan dari ion
hydrogen pembawa sifat asam dan ion hidroksida pembawa sifat basa, kehadiran kedua ion
ini saling menetralisir sehingga air merupaka senyawa yang bersifat netral.
H2O H+ + OHPersamaan diatas menunjukkan adanya ion hydrogen [H+] yang bermuatan positif dan
ion hidroksida [OH-] yang bermuatan negatif. Selanjutnya reaksi-reaksi yang melibatkan
kedua ion tersebut dikenal dengan reaksi netralisasi.
b. Teori asam dan basa Bronsted-Lowry
Asam adalah donor proton (ion hidrogen).
Basa adalah akseptor proton (ion hidrogen).
Di tahun 1923, kimiawan Denmark Johannes Nicolaus Bronsted (1879-1947) dan
kimiawan Inggris Thomas Martin Lowry (1874-1936) secara independen mengusulkan teori
asam basa baru, yang ternyata lebih umum.
Asam : zat yang menghasilkan dan mendonorkan proton (H+) pada zat lain.
Basa : zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain.
Berdasarkan teori ini, reaksi antara gas HCl dan NH3 dapat dijelaskan sebagai reaksi
asam basa, yakni :
HCl(g) + NH3(g) >NH4Cl(s)
Menurut Lowry dan Bronsted, zat dikatakan sebagai asam karena memiliki
kemampuan untuk mendonorkan protonnya, sedangkan basa adalah zat yang menerima
proton, sehingga dalam sebuah reaksi dapat melibatkan asam dan basa.
Reaksi kekanan NH3 berperan sebagai aseptor proton (basa) dan H2O sebagai donor
proton (asam). Sedangkan reaksi ke kiri, ion amonium (NH4+) dapat mendonorkan protonnya,
sehingga berperan sebagai asam, sering disebut dengan asam konjugasi
Untuk ion hidroksida (OH-) dapat menerima proton dan berperan sebagai basa dan disebut
dengan basa konjugasi.
Reaksi diatas menghasilkan pasangan asam basa konyugasi, yaitu asam 1 dengan basa
konjugasinya, dan basa 2 dengan asam konjugasinya.
Manfaat Teori Asam Basa Menurut brownsted Lowry :
1.
Aplikasinya tidak terbatas pada pelaru air,melainkan untuk semua pelarut yang
mengandung atom Hidrogen dan bahkan tanpa pelarut.
2.
Asam dan Basa tidak hanya berwujud molekul,tetapi juga dapat berupa anion dan
kation.

c. Teori asam dan basa Lewis


Asam adalah akseptor pasangan electron
Basa adalah donor pasangan elektron
Perkembangan selanjutnya adalah konsep asam-basa Lewis, zat dikatakan sebagai
asam karena zat tersebut dapat menerima pasangan elektron bebas dan sebaliknya dikatakan
sebagai basa jika dapat menyumbangkan pasangan elektron. Konsep asam basa ini sangat
membantu dalam menjelaskan reaksi organik dan reaksi pembentukan senyawa kompleks
yang tidak melibatkan ion hidrogen maupun proton.
Reaksi antara BF3 dengan NH3,
dimana molekul NH3 memiliki pasangan elektron bebas, sedangkan molekul BF3
kekurangan pasangan electron.
NH3 + BF3 F3B-NH3
Pada reaksi pembentukan senyawa kompleks, juga terjadi proses donor pasangan
elektron bebas seperti;
AuCl3 + Cl- Au(Cl4)ion klorida memiliki pasangan elektron dapat disumbangkan kepada atom Au yang memiliki
orbital kosong (ingat ikatan kovalen koordinasi). Dalam reaksi ini senyawa AuCl3,
bertindak sebagai asam dan ion klorida bertindak sebagai basa.
Asam:

Ion H+ menyebabkan:
Mengubah warna lakmus biru menjadi merah
Memberi rasa asam
Bereaksi dengan logam dan basa
Contoh asam dalam kehidupan sehari-hari:
Asam sitrat (pada jeruk dan anggur)
Asam asetat (cuka)
Asam askorbat (vitamin C)
Asam sulfat (air aki)
Basa:
Memberi rasa pahit
Contoh basa dalam kehidupan sehari-hari:
Natrium bikarbonat (Soda kue)
Amonia (untuk pupuk)
Natrium hidroksida (pada pembersih oven)
Gabungan asam dan basa : memberi rasa asin
TETAPAN KESETIMBANGAN PENGIONAN ASAM BASA
Asam basa mengion dalam larutan dengan derajat pengionan yang berbeda
Asam kuat dan basa kuat : (mendekati 1)
Ex : asam kuat H2SO4, HNO3, HCl, HClO4,HBr
Basa kuat KOH, NaOH, Mg(OH)2,LiOH
Asam lemah dan basa lemah: (sgt jauh dari 1)
Ex : asam lemah H2CO3,CH3COOH,HCN, H3PO4
Basa lemah Fe(OH)3, NH4OH, Al(OH)3
Tetapan kesetimbangan pengionan asam = Ka
Semakin tinggi Ka, semakin kuat asam

Tetapan kesetimbangan pengionan basa = Kb


Semakin tinggi Kb, semakin kuat basa
Tetapan Kesetimbangan autoionisasi air = Kw
Terjadi karena adanya sifat amfiprotik air
Asam Dan Basa Monovalen
valensi asam atau basa adalah satu
asam lemah monovalenEx: asam asetat
CH3COOH H+ + CH3COObasa lemah monovalenEx: natrium hidroksida
NH4OH NH4+ + OHPasangan asam-basa konjugasi:
Asam makin lemah, basa konjugasinya makin kuat
Ka x Kb = Kw
Asam Dan Basa Polivalen
valensi asam atau basa adalah lebih dari satu
Asam dan basa polivalen mengion secara bertahap dan tiap tahap memiliki nilai tetapan
kesetimbangan sendiri.
Contoh: Asam sulfat
H2SO4 H+ + HSO4HSO4- H+ + SO42KONSENTRASI ION H+ DAN pH (derajat keasaman)
Asam/Basa Kuat:
elektrolit kuat (mengion hampir sempurna dalam air)
pH dapat ditentukan langsung dari nilai konsentrasi (C) asam dan basa tersebut.
[H+]= C asam.valensi asam
[OH-]= C basa.valensi basa
Asam/Basa Lemah:
Konsentrasi H+ dari asam dan OH- dari basa bergantung pada derajat ionisasi ()dan tetapan
ionisasi (Ka (asam) atau Kb (basa))
[H+] = Ka.C asam
[OH-]= Kb.C basa
pH = - log [H+]
pH + pOH = 14
pOH = - log [OH-]
Ket: C=konsentrasi (Molaritas)
INDIKATOR ASAM-BASA (INDIKATOR pH)
Nilai pH dapat diukur dengan:
pH meter
indikator asam basa (indikator pH) zat (suatu asam atau basa lemah) yang akan berubah
warna jika pH berubah pada kisaran tertentu.
Kisaran pH yang menyebabkan indikator berubah warna disebut trayek pH.
Bila pH < trayek pH maka indikator akan menunjukkan warna asamnya
Bila pH > trayek pH maka indikator akan menunjukkan warna basa

Contoh indikator: biru bromtimol (pH 6,0 7,6), merah metil (3,2 4,4), kuning alizarin
(10,1 12,0)

Derajat Keasaman/pH
pH = -log [H+]
pOH = -log [OH-]
Larutan yang bersifat asam akan menunjukkan pH < 7. Makin kuat sifat asam suatu larutan
makin banyak ion H+ dan makin kecil pH larutan.
Larutan yang bersifat basa memiliki pH > 7. Makin kuat sifat basa makin banyak ion OHdalam larutan dan makin besar pH nya.
Larutan yang bersifat netral, yaitu larutan yang tidak bersifat asam atau bersifat basa dan
mempunyai pH = 7.
Untuk menentukan besarnya nilai pH suatu larutan kita menggunakan indikator.
Batas-batas pH dimana indikator mengalami perubahan warna disebut trayek perubahan
warna indikator.
Beberapa indicator yang digunakan sebagai berikut :
Menggunakan beberapa indikator, dimna trayek pH-nya diketahui. Cara ini dilakukan
dengan menggabungkan beberapa larutan indikator.
Menggunakan indikator universal. Gabungan dari beberapa indikator, ada yang berupa
larutan ataupun kertas serap. Penggunaan indikator ini dengan mencelupkan pada larutan atau
ditetesi dengan larutan yang akan diukur pH-nya, kemudian bandingkan perubahan warna
yang terjadi pada peta warna yang tersedia.
Menggunakan pH meter. pH meter adalah alat pengukur pH dengan ketelitian yang sangat
tinggi, yaitu sampai dua angka desimal pada temperatur tertentu. Cara menggunakan pH
meter dengan mencelupkan pH meter kedalam larutan yang akan diperiksa. Kemudian baca
skala yang ditunjukkan oleh jarum atau angka pada pH meter tersebut.

Titrasi Asam Basa


Titrasi adalah cara analisis dengan pengukuran jumlah larutan yang dibutuhkan
untuk bereaksi secara tepat dengan zat yang terdapat dalam larutan lain, dimana konsentrasi
salah satu larutan diketahui.larutan yang sudah diketahui konsentrasinya dinamakan larutan
standar. Analisis yang berkaitan dengan volume-volume larutan pereaksi disebut analisis
volumetri.
Titik ekuivalen adalah kondisi pada saat perbandingan jumlah mol asam dan jumlah mol
basa sama dengan perbandingan koefisien asam dan koefisien basa menurut persamaan
reaksi. Artinya, pada saat titik ekuivalen tercapai maka larutan asam tepat bereaksi dengan
larutan basa.
Titik akhir titrasi adalah suatu kondisi pada saat indikator menunjukkan perubahan warna.
Artinya, pada saat terjadi perubahan terjadi perubahan warna indikator maka pelaksanaan
titrasi diakhiri.
Untuk mengetahui titik ekivalen dan titik akhir titrasi digunakan indikator asam
basa. Pada saat titrasi terjadi perubahan pH larutan yang diselidiki konsentrasinya (dalam
erlenmayer).
Jika larutan standar atau larutan dalam buret merupakan basa maka pH akan naik.
Jika larutan standar merupakan asam maka pH akan turun.

a.

Asam bervalensi satu dengan basa bervalensi satu


Mol asam : mol basa = 1:1, sehingga mol asam = mol basa. Mol reaktan = mol titrasi
Va x Ma = Vb x Mb
b. Asam bervalensi dua dengan basa bervalensi dua
Mol asam : mol basa = 1:1, sehingga mol asam = mol basa.
Va x Ma = Vb x Mb
c. Asam bervalensi satu dengan basa bervalensi dua
Mol asam : mol basa =2:1, sehingga mol asam = 2 x mol basa.
Va x Ma = (Vb x Mb) x 2
d. Asam bervalensi dua dengan basa bervalensi Satu
Mol asam : mol basa =1:2, sehingga 2 x mol asam = mol basa.
(Va x Ma) x 2 = Vb x Mb

RADIOAKTIVITAS
Pengertian Radioaktivitas
Radioaktivitas adalah fenomena pemancaran yang spontan dari radiasi-radiasi yang
ditunjukkan
oleh
elemen-elemen
berat.
Sebagai
contoh Uranium, Polonium,Radium, Ionium, Thorium, Actinium,
dan Mesothorium.
Radioaktivitas terbagi atas:
1. Radioaktivitas alam ditunjukkan oleh elemen-elemen yang ditemukan di dalam alam.
Radioaktivitas alam selalu ditemukan dengan elemen-elemen barat dalam tabel periodik.
2. Radioaktivitas buatan, dengan menggunakan teknik modern maka transmutasi buatan dari
elemen dapat dilakukan dan menghasilkan radioaktivitas pada elemen-elemen yang lebih
ringan daripada elemen-elemen radioaktivitas alam.
Radioaktivitas pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh ilmuwan PrancisHenri
Becquerel ketika sedang bekerja dengan material fosforen. Material semacam ini akan
berpendar di tempat gelap setelah sebelumnya mendapat paparan cahaya, dan dia berpikir
pendaran yang dihasilkan tabung katoda oleh sinar-X mungkin berhubungan dengan
fosforesensi. Karena ia membungkus sebuah pelat foto dengan kertas hitam dan
menempatkan beragam material fosforen diatasnya. Semuanya tidak menunjukkan hasil
sampai ia menggunakan garam uranium. Terjadi bintik hitam pekat pada pelat foto ketika ia
menggunakan garam uranium tesebut.
Tetapi kemudian menjadi jelas bahwa bintik hitam pada pelat bukan terjadi karena
peristiwa fosforesensi, pada saat percobaan, material dijaga pada tempat yang gelap. Juga,
garam uranium nonfosforen dan bahkan uranium metal dapat juga menimbulkan efek bintik
hitam pada pelat.
Perkembangan Keradioaktifan
Pada tahun 1895 W.C. Rontgen melakukan percobaan dengan sinar katode. Ia
menemukan bahwa tabung sinar katoda menghasilkan suatu radiasi berdaya tembus besar
yang dapat menghitamkan film foto. Selanjutnya sinar itu diberi nama sinar X. Sinar X tidak
mengandung elektron, tetapi merupakan gelombang elektromagnetik. Sinar X tidak
dibelokkan oleh bidang magnet, serta memiliki panjang gelombang yang lebih pendek

daripada panjang gelombang cahaya. Berdasarkan hasil penelitian W.C Rontgen tersebut,
maka Henry Becquerel pada tahun 1896 bermaksud menyelidik sinar X, tetapi secara
kebetulan ia menemukan gejala keradioaktifan. Pada penelitiannya ia menemukan bahwa
garam-garam uranium dapat merusak film foto meskipun ditutup rapat dengan kertas hitam.
Menurut Becquerel, hal ini karena garam-garam uranium tersebut dapat memancarkan suatu
sinar dengan spontan. Peristiwa ini dinamakan radioaktivitas spontan.
Marie Curie merasa tertarik dengan temuan Becquerel, selanjutnya dengan bantuan
suaminya Piere Curie berhasil memisahkan sejumlah kecil unsur baru dari beberapa ton bijih
uranium. Unsur tersebut diberi nama radium. Pasangan Currie melanjutkan penelitiannya dan
menemukan bahwa unsur baru yang ditemukannya tersebut telah terurai menjadi unsur-unsur
lain dengan melepaskan energi yang kuat yang disebut radioaktif.
Ilmuwan Inggris, Ernest Rutherford menjelaskan bahwa inti atom yang tidak stabil
(radionuklida) mengalami peluruhan radioaktif. Partikel-partikel kecil dengan kecepatan
tinggi dan sinar-sinar menyebar dari inti atom ke segala arah. Para ahli kimia memisahkan
sinar-sinar tersebut ke dalam aliran yang berbeda dengan menggunakan medan magnet. Dan
ternyata ditemukan tiga tipe radiasi nuklir yang berbeda yaitu sinar alfa, beta, dan gamma.
Semua radionuklida secara alami memancarkan salah satu atau lebih dari ketiga jenis radiasi
tersebut.
Sifat-Sifat Sinar Radioaktif
1. Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis.
2. Dapat mengionkan gas yang disinari.
3. Dapat menghitamkan pelat film.
4. Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi).
5. Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar , ,dan .
6. Radiasi-radiasi mempunyai daya tembus yang tinggi, radiasi-radiasi itu mempengaruhi
plat-plat fotografik, menyebabkan sintilasi pada layar-layar yang floresen, menimbulkan
panas dan menghasilkan perubahan-perubahan kimia.
7. Bila radiasi dipancarkan habis, maka terbentuklah elemen-elemen baru yang biasanya juga
bersifat radioaktif.
8. Pemancaran dari radiasi-radiasi adalah spontan.
9. Pemancaran tidak segera, tetapi dapat meliputi suatu periode waktu.

Macam-Macam Sinar Radioaktif


1. Sinar Alpha
Pengertian Sinar Alpha
Derfinisi Sinar alfa adalah zarah radioaktif yang mempunyai massa partikel sekitar
empat kali massa partikel hydrogen. Sinar alfa merupakan inti atom helium bermuatan positif
yang dipengaruhi medan magnet dengan lambang : atau 2He4. Partikel sinar sama dengan
inti helium. Sinar merupakan radiasi partikel bermuatan positif dan merupakan partikel
terberat yang dihasilkan zat radioaktif. Sinar yang dipancarkan dari inti dengan kecepatan
sepersepuluh atau 0,1 dari kecepatan cahaya. Daya tembus sinar palng kecil dibandingkan
sinar radioaktif lainnya, sedangkan daya jangkau mencapai 2,8-8,5 cm dalam udara dan dapat
dihentikan oleh selembar kertas biasa. Daya ionisasi sinar paling besar karena dapat
mengionisasi molekul yang dilaluinya sehingga dapat menyebabkan 1 atau lebih electron

suatu molekul lepas, sehingga molekul menjadi ion. Sinar alfa dapat membelok kea rah kutub
negative dalam medan listrik. Partikel Alpha adalah bentuk radiasi partikel yang sangat
menyebabkan ionisasi, dan kemampuan penetrasinya rendah. Partikel tersebut terdiri dari dua
buah proton dan dua buah neutron yang terikat menjadi sebuah partikel yang identik dengan
nukleus helium, dan karenanya dapat ditulis juga sebagai He2+. Partikel Alpha dipancarkan
oleh nuklei yang radioaktif seperti uranium atau radium dalam proses yang disebut dengan
peluruhan alpha. Kadang-kadang proses ini membuat nukleus berada dalam excited state dan
akan memancarkan sinar gamma untuk membuang energi yang lebih. Setelah partikel alpha
dipancarkan, massa atom elemen yang memancarkan akan turun kira-kira sebesar 4 amu. Ini
dikarenakan oleh hilangnya 4 nukleon. Nomor atom dari atom yang bersangkutan turun 2,
karena hilangnya 2 proton dari atom tersebut, menjadikannya elemen yang baru. Contohnya
adalah radium yang menjadi gas radon karena peluruhan alpha.
Penemuan Sinar Alpha
Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa sinar radioaktif dapat
dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan muatan mereka. Sinar radioaktif yang bermuatan
positif diberi nama sinar alfa, dan tersusun dari inti-inti helium. Partikel Alfa tidak mampu
menembus selembar kertas, partikel beta tidak mampu menembus pelat alumunium. Untuk
menghentikan gamma diperlukan lapisan metal tebal, namun karena penyerapannya fungsi
eksponensial akan ada sedikit bagian yang mungkin menembus pelat metal. Pada awalnya
tampak bentuk radiasi yang baru ditemukan ini mirip dengan penemuan sinar-X. Akan tetapi,
penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Becquerel, Marie Curie, Pierre Curie, Ernest
Rutherford dan ilmuwan lainnya menemukan bahwa radiaktivitas jauh lebih rumit ketimbang
sinar-X. Beragam jenis peluruhan bisa terjadi. Sebagai contoh, ditemukan bahwa medan
listrik atau medan magnet dapat memecah emisi radiasi menjadi tiga sinar. Demi
memudahkan penamaan, sinar-sinar tersebut diberi nama sesuai dengan alfabet yunani yakni
alpha, beta, dan gamma, nama-nama tersebut masih bertahan hingga kini. Kemudian dari arah
gaya elektromagnet, diketahui bahwa sinar alfa mengandung muatan positif, sinar beta
bermuatan negatif, dan sinar gamma bermuatan netral. Dari besarnya arah pantulan, juga
diketahui bahwa partikel alfa jauh lebih berat ketimbang partikel beta. Dengan melewatkan
sinar alfa melalui membran gelas tipis dan menjebaknya dalam sebuah tabung lampu neon
membuat para peneliti dapat mempelajari spektrum emisi dari gas yang dihasilkan, dan
membuktikan bahwa partikel alfa kenyataannya adalah sebuah inti atom helium. Percobaan
lainnya menunjukkan kemiripan antara radiasi beta dengan sinar katode serta kemiripan
radiasi gamma dengan sinar-X.
Sifat-Sifat Sinar Alpha
1. Dipengaruhi antara 1,4 x 107 m.s-1 sampai dengan 2,2 x 107 m.s-1 atau kira-kira 1/10 kali
kecepatan rambat cahaya
2. mempunyai energi 5,3 MeV sampai 10,5 MeV
3. daya tembusnya paling lemah jika dibandingkan sinar dan sinar
4. dapat menembus kertas atau lempeng alumunium setebal 0,04 mm
5. daya iosinasinya paling kuat
6. lintasan di dalam bahan radioaktif berupa garis lurus.
7. memiliki daya tembus kecil (daya jangkau 2,8 8,5 cm dalam udara),

8. dapat mengionsasi molekul yang dilaluinya. Sinar alfa ini dapat menyebabkan satu atau lebih
elektron suatu molekul lepas, sehingga molek ul berubah menjadi ion (ion positif dan
elektron) per cm bila melewati udara,
9. dalam medan listrik dapat dibelokkan ke arah kutub negatif.
10. Mempunyai massa 4 dan bermuatan +2.
11. Partikel-partikel alfa bergerak dengan kecepatan antara 2.000 20.000 mil per detik, atau 1
10 persen kecepatan cahaya
Peluruhan Sinar Alpha
Peluruhan Alfa ( ) adalah bentuk radiasi partikel dengan kemampuan mengionisasi
atom sangat tinggi dan daya tembusnya rendah. Pertikel alfa terdiri atas dua buah proton dan
dua buah netron yang terikat menjadi suatu atom dengan inti yang sangat stabil, dengan
notasi atom atau . Partikel diradiasikan oleh inti atom radioaktif seperti uranium atau
radium dalam suatu proses yang disebut dengan peluruhan alfa. Sering terjadi inti atom yang
selesai meradiasikan partikel alfa akan berada dalam eksitasi dan akan memancarkan sinar
gamma
untuk
membuang
energi
yang
lebih.
Setelah partikel alfa diradiasikan , massa inti atom akan turun kira-kira sebesar 4 sma, karena
kehilangan 4 partikel. Nomor atom akan berkurang 2, karena hilangnya 2 proton sehingga
akan terbentuk inti atom baru yang dinamakan inti anak. Pada peluruhan berlaku :
1. hukum kekekalan nomor massa : nomor massa (A) berukuran 4 dan
2. hukum kekekalan nomor atom : nomor atom (Z) berkurang 2.
Daya Jangkau Partikel Alfa :
Berdasarkan hasil eksperimen diketahui bahwa kecepatan gerak partikel alfa berkisar
antara 0,054 c hingga 0,07 c. Karena massa partikel alfa cukup besar, yaitu 4 u, maka
jangkauan partikel alfa sangat pendek. Partikel alfa dengan energi paling tinggi,
jangkauannya di udara hanya beberapa cm. Sedangkan dalam bahan hanya beberapa mikron.
Partikel alfa yang dipancarkan oleh sumber radioaktif memiliki energi tunggal (monoenergetic). Bertambah tebalnya bahan hanya akan mengurangi energi partikel alfa yang
melintas, tetapi tidak megurangi jumlah partikel alfa itu sendiri. Pengujian jejak partikel alfa
dengan kamar kabut Wilson, menunjukkan bahwa sebagian besar partikel alfa memiliki
jangkauan yang sama di dalam gas dan bergerak dengan jejak lurus
2. Sinar Beta
Pengertian Sinar Beta
Partikel Beta merupakan suatu partikel subatomik yang terlempar dari inti atom yang
tidak stabil beta. Partikel tersebut ekuivalen dengan elektron dan memiliki muatan listrik
negatif tunggal -e ( -1,6 x 10-19 C ) dan memiliki massa yang sangat kecil ( 0.00055 atomic
mass unit ) atau hanya berkisar 1/2000 dari massa neutron atau proton. Perbedaannya adalah
partikel beta berasal dari inti sedangkan elektron berasal dari luar inti. Kecepatan dari partikel
beta adalah beragam bergantung pada energi yang dimiliki oleh tiap tiap partikel.
Karena pertimbangan pertimbangan teoritis tidak memperkenankan eksistensi
independen dan dari elektron intra nuklir, maka dipostulatkan bahwa partikel terbentuk pada
saat pemancaran oleh transformasi suatu neutron menjadi sebuah proton dan sebuah electron

Penemuan Sinar Beta


Padatahun1898 Ernest rutherford dan frederick soddy menemukan adanya
unsur radon yang dapat memancarkan radiasi sepertisinar- X, tetapi sinar radiasinya berbeda
dengan sinar X. Dari percobaannya Ernest rutherford dan frederick soddy menemukan tiga
jenis sinar yang dipancarkan oleh bahan radio-radioaktif. Ketiga sinar tersebut dinamakannya
sinar alfa (), sinar beta (), dan sinar gama (). Ketiga sinar radiasi itu selanjutnya di sebut
sinar radioaktif.
Ketiga sinar radioaktif tersebut mempunyai karakteristik ( ciri khas ) yang berbedabeda sinar tidak dapat menembus lempeng logam dengan ketebalan kurang dari 100cm,
sedang kan sinar dapat menembus lempung logam setebal 100cm, daya tembusnya sampai
100 kali lebih kuat dari pada sinar . Sinar memiliki daya tembus lebih kuat, bahkan dapat
menembus lempengan timbel sampai beberapa cm. pengamatan Ernest rutherford terhadap
pengaruh medan listrik terhadap ketiga sinar radioaktif tersebut menunjukkanbah wasinar
bermuatan positif, sinar bermuatan negatif, dan sinar merupakan suatu gelombang
elektomagnetik berenergi tinggi yang tidak bermuatan.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang ketiga sinar radioaktif tersebut , Ernest rutherford
menampung masing masing sinar tersebut dalam ruang kaca yang tidak tertembus sinar itu,
dan kemudian mengamati spektrumnya. Dari pengamatannya itu ternyata perbandingan
massa dan muatan serta spektrumnya sesuai denganperbandingan massa dan muatan serta
spektrum dari ion He2+, maka di simpulkan bahwa sinar merupakan inti helium. Dengan
cara yang sama di simpulkan bahwa sinar merupakan eletron.

Sifat-Sifat Sinar Beta


1.
Sinar beta ini bermuatan negatif dan bermassa sangat kecil, yaitu 5,5 x 104 satuan
massa atom
2.
simbol beta atau e
3.
memiliki daya tembus yang jauh lebih besar daripada sinar alfa (dapat menembus
lempeng timbel setebal 1 mm),
4.
daya ionisasinya lebih lemah dari sinar alfa,
5.
bermuatan listrik negatif, sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke arah kutub
positif
6.
Kecepatannya antara 0,32 sampai 0,7 kali kecepatan cahaya, sedangkan energinya
mencapai 3MeV.
7.
Di dalam bahan radioaktif, lintasan sinar beta berbelok-belok karena hamburan
electron dalam atom
Peluruhan Sinar Beta
Peluruhan beta () adalah suatu proses peluruhan radioaktif dengan muatan inti berubah
tetapi jumlah nukleonnya tetap.Dalam peluruhan sinar beta, terdapat 3 jenis proses dalam
peluruhan sinar beta tersebut, yakni, (i) Peluruhan inti akibat emisi elektron, disimbolkan
sebagai ^- , (ii) Peluruhan inti akibat emisi positron, disimbolkan sebagai ^+ , dan yang
terakhir (iii) Penangkapan electron inti oleh inti yang disebut dengan penangkapan electron.
Semua 3 jenis proses yang termasuk dalam proses peluruhan beta sering disebut dengan
perubahan isobar karena semua proses tersebut tidak membuat perubahan dalam nomor

massa A, yakni perubahan nomor massa sama dengan nol. Tetapi selalu terjadi peristiwa
yang mengakibatkan perubahan dalam muatan inti. Karena sebuah inti selalu terdiri dari
neutron dan proton, maka konservasi perubahan listrik yang dibutuhkan dapat diambil dari
proses emisi ^- , sebuah neutron yang ada pada inti dikonversikan menjadi sebuah proton.
Ketika inti radioaktif mengalami peluruhan beta, maka anak inti memiliki jumlah yang sama
dengan nukleon seperti inti sebelumnya.
Sekali lagi, perhatikan bahwa jumlah nukleon dan muatan total keduanya dilestarikan
dalam keadaan yang sama. Namun, seperti yang akan kita lihat nanti, proses ini tidak
dijelaskan sepenuhnya oleh ekspresi seperti itu. Perhatikan bahwa dalam peluruhan beta,
neutron berubah menjadi sebuah proton, dan hal tersebut juga penting untuk menunjukkan
bahwa elektron atau positron dalam meluruh tidak ada sebelumnya di inti tetapi diciptakan
pada saat keluar peluruhan, sehingga energi sisa yang ada akan hilang pada inti. Sekarang
perhatikan energi sistem sebelum dan sesudah pembusukan. Seperti dengan peluruhan alpha,
kita asumsikan energi adalah kekal dan bahwa inti recoiling berat putri membawa energi
kinetik diabaikan. Secara eksperimen, ditemukan bahwa partikel beta dari satu jenis inti yang
dipancarkan, dengan berbagai kontinu energi kinetik sampai dengan beberapa nilai
maksimum.
3. Sinar Gama
Pengertian Sinar Gamma
Sinar gama (Sinar gamma; seringkali dinotasikan dengan huruf Yunani gamma, )
adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi
oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektronpositron.
Sinar gama membentuk spektrum elektromagnetik energi-tertinggi. Mereka seringkali
didefinisikan bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm, meskipun radiasi
elektromagnetik dari sekitar 10 keV sampai beberapa ratus keV juga dapat menunjuk
kepada sinar X keras. Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan fisikal antara sinar
gama dan sinar X dari energi yang sama -- mereka adalah dua nama untuk radiasi
elektromagnetik yang sama, sama seperti sinar matahari dan sinar bulan adalah dua nama
untuk cahaya tampak. Namun, gama dibedakan dengan sinar X dari sumber mereka. Sinar
gama adalah istilah untuk radiasi elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi oleh transisi
energi karena percepatan elektron. Karena beberapa transisi elektron memungkinkan untuk
memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir, ada tumpang-tindih antara apa yang
kita sebut sinar gama energi rendah dan sinar-X energi tinggi.
Sinar gama merupakan sebuah bentuk radiasi mengionisasi; mereka lebih menembus
dari radiasi alfa atau beta (keduanya bukan radiasi elektromagnetik), tapi kurang
mengionisasi.
Perlindungan untuk sinar membutuhkan banyak massa. Bahan yang digunakan untuk
perisai harus diperhitungkan bahwa sinar gama diserap lebih banyak oleh bahan
dengan nomor atom tinggi dan kepadatan tinggi. Juga, semakin tinggi energi sinar gama,
makin tebal perisai yang dibutuhkan. Bahan untuk menahan sinar gama biasanya
diilustrasikan dengan ketebalan yang dibutuhkan untuk mengurangi intensitas dari sinar gama
setengahnya.

Penemuan Sinar Gamma


Thomson (Joseph John Thomson) melakukan penelitian sinar katoda di pusat
penelitian Cavendish di Universitas Cambridge dan menemukan elektron yang merupakan
salah satu pembentuk struktur dasar materi. (http://um.ac.id) Pada tahun 1895 datanglah
Ernest Rutherford, (http://ksupointer.com) seorang kelahiran Selandia Baru yang bermigrasi
ke Inggris, untuk bekerja di bawah bimbingan J.J. Thomson. Pada mulanya Rutherford
tertarik kepada efek radioaktivitas dan sinar-X terhadap konduktivitas listrik udara. Partikel
(radiasi) berenergi tinggi yang dipancarkan oleh bahan radioaktif menumbuk dan
melepaskan elektron dari atom yang ada di udara, dan inilah yang menghantarkan arus
listrik.
Setelah mengadakan penelitian bersama dengan J.J. Thomson, pada tahun 1898
Rutherford menunjukkan bahwa sinar-X dan radiasi yang dipancarkan oleh materi radioaktif
pada dasarnya bertingkah laku sama. Selain itu berdasarkan pengukuran serapan materi
terhadap radiasi yang dipancarkan oleh materi radioaktif seperti uranium atau thorium, ia
menyatakan paling sedikit ada 2 jenis radiasi yang dipancarkan oleh bahan radioaktif alam
uranium dan thorium.
Satu memiliki daya ionisasi yang sangat besar, karena itu mudah diserap oleh materi,
dapat dihentikan dengan kertas tipis, yang satu lagi memiliki daya ionisasi yang lebih kecil
dan daya tembus yang besar. Menggunakan dua huruf pertama abjad Yunani, yang pertama
disebut radiasi alpha, yang kedua radiasi Beta. Selain itu juga diketahui adanya radiasi yang
memiliki daya tembus lebih besar dari pada Beta, dan radiasi ini disebut radiasi Gamma.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Sifat-Sifat Sinar Gamma


Mempunyai daya tembus paling besar disbanding sinar radio aktif lainnya ( atau )
Tidak dipengaruhi medan magnet dan medan listrik, karena tidak bermuatan
Dapat mempengaruhi film
Energinya mencapai 3MeV
Foto sinar tidak banyak berinteraksi dengan atom suatu bahan
daya ionisasinya paling lemah,
tidak bermuatan listrik, oleh karena itu tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik.
mempunyai panjang gelombang antara 1 (10-10 m) sampai 10-4 (10-14 m).
Merupakan gelombang elektromagnetik

Peluruhan Sinar Gamma


Suatu inti unsur radioaktif yang mengalami peluruhan, baik peluruhan maupun
peluruhan atau mengalami tumbukan dengan netron biasanya berada pada keadaan
tereksitasi. Pada saat kembali ke keadaan dasarnya inti tersebut akan melepas energi dalam
bentuk radiasi gamma.
Radiasi gamma mempunyai energi yang diskrit. Energi sinar gamma () akan
berkurang atau terserap oleh suatu material yang dilewatinya. Karena ada penyerapan energi
olah bahan maka intensitas dari sinar gamma akan berkurang setelah melewati material
tersebut.
Setelah peluruhan alfa dan beta, inti biasanya dalam keadaan tereksitasi. Seperti halnya
atom, inti akan mencapai keadaan dasar (stabil) dengan memancarkan foton (gelombang
elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma (). Dalam proses pemancaran foton ini,
baik nomor atom atau nomor massa inti tidak berubah.

Setelah inti meluruh menjadi inti baru biasanya terdapat energi kelebihan pada ikatan
intinya sehingga seringkali disebut inti dalam keadaan tereksitasi. Inti yang kelebihan
energinya ini biasanya akan melepaskan energinya dalam bentuk sinar gamma yang dikenal
dengan peluruhan gamma, sinarnya ini adalah foton dan termasuk ke dalam gelombang
elektromagnetik yang mempunyai energi yang sangat besar melebihi sinar X.
Peluruhan gamma () merupakan radiasi gelombang elektromagnetik dengan energi
sangat tinggi sehingga memiliki daya tembus yang sangat kuat. Sinar gamma dihasilkan oleh
transisi energi inti atomdari suatu keadaan eksitasi ke keadaan dasar. Saat transisi
berlangsung terjadi radiasi energi tinggi (sekitar 4,4 MeV) dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Sinar gamma bukanlah partikel sehingga tidak memiliki nomor atom (A=0)
maka dalam peluruhan sinar-tidak dihasilkan inti atom baru.

Struktur Inti
Inti atom tersusun dari partikel-partikel yang disebut nukleon. Suatu inti atom yang
diketahui jumlah proton dan neutronnya disebut nuklida.
Macam-macam nuklida:
a. Isotop: nuklida yang mempunyai jumlah proton sama tetapi jumlah neutron berbeda.
b. Isobar: nuklida yang mempunyai jumlah proton dan neutron sama tetapi jumlah proton
berbeda.
c. Isoton: nuklida yang mempunyai jumlah neutron sama.
2.6. Kestabilan Inti
Pita kestabilan adalah tempat kedudukan isotop-isotop stabil dalam pita isotop. Inti
yang tidak stabil (bersifat radioaktif) memiliki perbandingan di luar pita kestabilan, yaitu :
1. Diatas pita kestabilan
2. Dibawah pita kestabilan
3. Diseberang pita kestabilan
Unsur-unsur dengan nomor atom rendah dan sedang kebanyakan mempunyai nuklida
stabil maupun tidak stabil (radioaktif). Contoh pada atom hidrogen, inti atom protium dan
deuterium adalah stabil sedangkan inti atom tritium tidak stabil. Waktu paruh tritium sangat
pendek sehingga tidak ditemukan di alam. Pada unsur-unsur dengan nomor atom tinggi tidak
ditemukan inti atom yang stabil. Jadi faktor yang memengaruhi kestabilan inti atom adalah
angka banding dengan proton.
Inti-inti yang tidak stabil cenderung untuk menyesuaikan perbandingan neutron
terhadap proton agar sama dengan perbandingan pada pita kestabilan. Bagi nuklida dengan Z
= 20, perbandingan neutron terhadap proton (n/p) sekitar 1,0 sampai 1,1. Jika Z bertambah
maka perbandingan neutron terhadap proton bertambah hingga sekitar 1,5.Inti atom yang
tidak stabil akan mengalami peluruhan menjadi inti yang lebih stabil dengan cara:
Reaksi Inti
Reaksi yang terjadi di inti atom dinamakan reaksi nuklir. Jadi Reaksi nuklir melibatkan
perubahan yang tidak terjadi di kulit elektron terluar tetapi terjadi di inti atom. Reaksi nuklir

memiliki persamaan dan perbedaan dengan reaksi kimia biasa. Persamaan reaksi nuklir
dengan reaksi kimia biasa, antara lain seperti berikut.
a. Ada kekekalan muatan dan kekekalan massa energi.
b. Mempunyai energi pengaktifan.
c. Dapat menyerap energi (endoenergik) atau melepaskan energi (eksoenergik).
Perbedaan antara reaksi nuklir dan reaksi kimia biasa, antara lain seperti berikut.
a. Nomor atom berubah.
b. Pada reaksi endoenergik, jumlah materi hasil reaksi lebih besar dari pereaksi, sedangkan
dalam reaksi eksoenergik terjadi sebaliknya.
c. Jumlah materi dinyatakan per partikel bukan per mol.
d. Reaksi-reaksi menyangkut nuklida tertentu bukan campuran isotop.
Reaksi nuklir dapat ditulis seperti contoh di atas atau dapat dinyatakan seperti berikut.
Pada awal dituliskan nuklida sasaran, kemudian di dalam tanda kurung
dituliskan proyektil dan partikel yang dipancarkan dipisahkan oleh tanda koma dan diakhir
perumusan dituliskan nuklida hasil reaksi.
Ada dua macam partikel proyektil yaitu:
a. Partikel bermuatan seperti , atau atom yang lebih berat seperti
b. Sinar gamma dan partikel tidak bermuatan seperti neutron.
1. Reaksi Penembakan
Penembakan dengan partikel alfa
Penembakan dengan proton
Penembakan dengan neutron
2. Reaksi Fisi (Pembelahan Inti)
Sesaat sebelum perang dunia kedua beberapa kelompok ilmuwan mempelajari hasil
reaksi yang diperoleh jika uranium ditembak dengan neutron. Otto Hahn dan F.Strassman,
berhasil mengisolasi suatu senyawa unsur golongan II A, yang diperoleh dari penembakan
uranium dengan neutron. Mereka menemukan bahwa jika uranium ditembak dengan neutron
akan menghasilkan beberapa unsur menengah yang bersifat radioaktif. Reaksi ini disebut
reaksi pembelahan inti atau reaksi fisi.
Dari reaksi fisi telah ditemukan lebih dari 200 isotop dari 35 cara sebagai hasil
pembelahan uranium-235. Ditinjau dari sudut kestabilan inti, hasil pembelahan mengandung
banyak proton. Dari reaksi pembelahan inti dapat dilihat bahwa setiap pembelahan inti oleh
satu neutron menghasilkan dua sampai empat neutron. Setelah satu atom uranium-235
mengalami pembelahan, neutron hasil pembelahan dapat digunakan untuk pembelahan atom
uranium-235 yang lain dan seterusnya sehingga dapat menghasilkan reaksi rantai. Bahan
pembelahan ini harus cukup besar sehingga neutron yang dihasilkan dapat tertahan dalam
cuplikan itu. Jika cuplikan terlampau kecil, neutron akan keluar sehingga tidak terjadi reaksi
rantai.

3. Reaksi Fusi (penggabungan)


Pada reaksi fusi, terjadi proses penggabungan dua atau beberapa inti ringan menjadi inti
yang lebih berat. Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi lebih besar dari pada energy yang
dihasikan reaksi fisi dari unsur berat dengan massa yang sama. Perhatikan reaksi fusi dengan
bahan dasar antara deuterium dan litium berikut.
Reaksi-reaksi fusi biasanya terjadi pada suhu sekitar 100 juta derajat celsius. Pada suhu
ini terdapat plasma dari inti dan elektron. Reaksi fusi yang terjadi pada suhu tinggi ini
disebut reaksi termonuklir. Energi yang dihasikan pada reaksi fusi
Waktu Paruh
Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan unsur radioaktif untuk mengalami
peluruhan
sampai
menjadi
1/2
kali
semula
(masa
atau
aktivitas).
Rumus:
Nt = massa setelah peluruhan
N0 = massa mula-mula
T = waktu peluruhan
t( 1)/2 = waktu paruh
Pemanfaatan Radioisotop dalam Kehidupan
a. Sebagai Perunut
Bidang Kedokteran
Digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit, antara lain:
a. 24Na, mendeteksi adanya gangguan peredaran darah.
b. 59Fe, mengukur laju pembentukan sel darah merah.
c. 11C, mengetahui metabolisme secara umum.
d. 131I, mendeteksi kerusakan pada kelenjar tiroid.
e. 32P, mendeteksi penyakit mata, liver, dan adanya tumor.
Bidang Industri
Digunakan untuk meningkatkan kualitas produksi, seperti pada:
a. Industri makanan, sinar gama untuk mengawetkan makanan, membunuh mikroorganisme
yang menyebabkan pembusukan pada sayur dan buahbuahan.
b. Industri metalurgi, digunakan untuk mendeteksi rongga udara pada besi cor, mendeteksi
sambungan pipa saluran air, keretakan pada pesawat terbang, dan lain-lain.
c. Industri kertas, mengukur ketebalan kertas.
d. Industri otomotif, mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja.
Bidang Hidrologi
a. 24Na dan 131I, digunakan untuk mengetahui kecepatan aliran air sungai.
b. Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.
c. 14C dan 13C, menentukan umur dan asal air tanah.
Bidang Kimia
Digunakan untuk analisis penelusuran mekanisme reaksi kimia, seperti:
a. Dengan bantuan isotop oksigen18 sebagai atom perunut, dapat ditentukan asal molekul air
yang terbentuk.
b. Analisis pengaktifan neutron.

c. Sumber radiasi dan sebagai katalis pada suatu reaksi kimia.


d. Pembuatan unsur-unsur baru.
Bidang Biologi
a. Mengubah sifat gen dengan cara memberikan sinar radiasi pada gen-gen tertentu.
b. Menentukan kecepatan pembentukan senyawa pada proses fotosintesis menggunakan
radioisotop C14.
c. Meneliti gerakan air di dalam batang tanaman.
d. Mengetahui ATP sebagai penyimpan energi dalam tubuh dengan menggunakan radioisotop
38F.
Bidang Pertanian
a. 37P dan 14C, mengetahui tempat pemupukan yang tepat.
b. 32P, mempelajari arah dan kemampuan tentang serangga hama.
c. Mutasi gen atau pemuliaan tanaman.
d. 14C dan 18O, mengetahui metabolisme dan proses fotosintesis.
Bidang Peternakan
a. Mengkaji efisiensi pemanfaatan pakan untuk produksi ternak.
b. Mengungkapkan informasi dasar kimia dan biologi maupun antikualitas pada pakan ternak.
c. 32P dan 35S, untuk pengukuran jumlah dan laju sintesis protein di dalam usus besar.
d. 14C dan 3H, untuk pengukuran produksi serta proporsi asam lemak mudah
menguap di dalam usus besar.
b. Sebagai Sumber Radiasi
Bidang Kedokteran
Digunakan untuk sterilisasi radiasi, terapi tumor dan kanker.
Bidang Industri
Digunakan untuk:
a. Perbaikan mutu kayu dengan penambahan monomer yang sudah diradiasi, kayu menjadi
lebih keras dan lebih awet.
b. Perbaikan mutu serat tekstil dengan meradiasi serat tekstil, sehingga titik leleh lebih tinggi
dan mudah mengisap zat warna serta air.
c. Mengontrol ketebalan produk yang dihasilkan, seperti lembaran kertas, film, dan lempeng
logam.
d. 60Co untuk penyamakan kulit, sehingga daya rentang kulit yang disamak dengan cara ini
lebih baik daripada kulit yang disamak dengan cara biasa.
Bidang Peternakan
Digunakan untuk:
a. Mutasi gen dengan radiasi untuk pemuliaan tanaman.
b. Pemberantasan hama dengan meradiasi serangga jantan sehingga mandul.
c. Pengawetan bahan pangan dengan radiasi sinar-X atau gama untuk membunuh telur atau
larva.

d. Menunda pertunasan pada bawang, kentang, dan umbi-umbian untuk memperpanjang


masa penyimpanan.
Dampak Negatif Dari Radiasi Zat Radioaktif
1. Radiasi zat radioaktif dapat memperpendek umur manusia. Hal ini karena zat radioaktif
dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh dan menurunkan
kekebalan tubuh.
2. Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar kelamin dapat mengakibatkan
kemandulan dan mutasi genetik pada keturunannya.
3. Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan sel darah putih,
sehingga mengakibatkan penyakit leukimia.
4. Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan somatis berbentuk lokal dengan
tanda kerusakan kulit, kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan sistem saraf.
Pengaruh Radiasi Pada Makhluk Hidup
Akibat radiasi yang melebihi dosis yang diperkenankan dapat menimpa seluruh tubuh
atau hanya lokal. Radiasi tinggi dalam waktu singkat dapat menimbulkan efek akut atau
seketika sedangkan radiasi dalam dosis rendah dampaknya baru terlihat dalam jangka waktu
yang lama atau menimbulkan efek yang tertunda. Radiasi zat radioaktif dapat memengaruhi
kelenjarkelenjar kelamin, sehingga menyebabkan kemandulan. Berdasarkan dari segi cepat
atau lambatnya penampakan efek biologis akibat radiasi radioaktif ini, efek radiasi dibagi
menjadi seperti berikut :
1. Efek segera
Efek ini muncul kurang dari satu tahun sejak penyinaran. Gejala yang biasanya muncul
adalah mual dan muntah muntah, rasa malas dan lelah serta terjadi perubahan jumlah butir
darah.
2. Efek tertunda
Efek ini muncul setelah lebih dari satu tahun sejak penyinaran. Efek tertunda ini dapat
juga diderita oleh turunan dari orang yang menerima penyinaran.

You might also like