Professional Documents
Culture Documents
ANTI DIABETES
ORAL
DIABETES MELLITUS
Diabetes Mellitus penyakit hiperglikemia
yang ditandai oleh ketiadaan absolut insulin
atau insensitivitas sel terhadap insulin.
Tipe Diabetes Mellitus :
Tipe I (IDDM)
Tipe II (NIDDM)
DIABETES MELLITUS
Insulin Dependent
Diabetes
(Tipe I)
Kurangnya insulin dalam jumlah
besar karena hancurnya sel
beta.
Perkembangannya cepat.
Biasanya terjadi pada usia 35
tahun& kebanyakan terjadi
antara usia 10-16 tahun.(oleh
karena juvenile diabetes).
Catatan laporan diabetik sekitar
10%.
Non Insulin
Dependent
Diabetes
(Tipe II)
Sela beta tidak menghasilkan
cukup insulin / insulin yang
dihasilkan menjadi kurang
efektif.
Perkembangan secara
berangsur-angsur.
Biasanya terjadi pada usia >
40 tahun (oleh karena faktor
usia)
Catatan laporan diabetik
sekitar 90%.
2
3. ANALOG MEGLITINID
Bekerja dengan cara mengikat reseptor sulfonilurea &
menutup ATP-sensitive potassium chanal
Contoh : Repaglinid
4. ALFA GLUKOSIDASE INHIBITOR
obat ini bekerja dengan cara inhibisi enzim alfa
glukosidase di mukosa duodenum sehingga
penguraian di/polisakarida menjadi monosakarida
dihambat.
contoh : akarbose, miglitol
5. THIAZOLIDINDION
obat ini bekerja dengan cara meningkatkan
sensitivitas jaringan perifer terhadap insulin, sehingga
mendorong pankreas untuk meningkatkan pelepasan
insulin.
contoh : rosiglitazon, pioglitazon
4
13
Catatan
Gliklazid, tolbutamid bagus untuk
pasien usia lanjut yg punya ggn
ginjal/hati krn kerjanya singkat
darpada sulfonilurea lainnya.
Gemfibrozil (antikolesterol)
Klofibrate ( antihiperlipidemia)
Sulfinpirazon (antirematik/gout)
Ocreotide (Hormon)
14
15
Glipizid
Glipizid vs NSAID hipoglikemia,
Glipizid vs Ca channel & Diuretik
Tiazid hipoglikemia,
Glipizid vs kontrasepsi oral
hiperglikemia,
Rosiglitazon, Metformin vs kontrasepsi
oral hiperglikemia & kehilangan
kontrol glukosa darah.
Ocreotide untuk obati diare pada
sindrom karsinoid.
16
IO INSULIN
Insulin vs kontrasepsi oral, kortikosteroid,
diltiazem, dobutamin, epinefrin, hormon
tiroidm diuretik tiazid menurunkan
efek hipoglikemia dari insulin.
Insulin vs alkohol, anabolik steroid, beta
bloker, klofibrate, fenfluramin, guanetidin,
MAOI, fenilbutazon, salisilat, sulfinpirazon,
tetrasiklin meningkatkan efek
hipoglikemia dari insulin.
17
INTERAKSI OBAT
DENGAN MAKANAN
Tipe interaksi ini kemungkinan besar
dapat mengubah parameter
farmakokinetik dari obat terutama pada
proses absorpsi dan eliminasi, ataupun
efikasi dari obat.
HASIL INTERAKSI
1.mengurangi atau bahkan menghilangkan
khasiat atau manfaat obat
2.dapat meningkatkan efek samping atau
efek dari obat itu sendiri.
Golongan
Golongan
Golongan
Golongan
Golongan
Inhibitor
Golongan
Golongan
Antibiotik
Antikoagulan
Antiparkinson
Antihipertensi
Monoamin Oksidase
Immunosuppresant
NSAID
Golongan Antibiotik
Antibiotik merupakan substansi kimia yang
diproduksi oleh berbagai spesies mikroorganisme
(bakteri, fungi, aktinomisetes), mampu menekan
pertumbuhan mikroba lain dan mungkin
membinasakan.
cara antibiotik menghambat mikroba melalui
mekanisme yang berbeda:
1. Antibiotik menghambat sintesis dinding sel
mikroba.
2. Antibiotik mengganggu membran sel mikroba.
3. Antibiotik menghambat sintesis protein dan
asam nukleat mikroba.
4. Antibiotik mengganggu metabolisme sel
mikroba.
Obat
Makanan/Minum
an
Mekanisme
Tetrasiklin
Susu
Doksisiklin
Alkohol
OBAT-
Golongan Antikoagulan
Obat-obatan yang turut serta di dalam proses
pembentukan sumbatan fibrin untuk mengurangi atau
mencegah koagulasi.
Digunakan untuk mengurangi risiko dari terbentuknya
trombus dalam pembuluh darah dan cabang-cabang
vaskularisasi.
Terdapat 2 macam anti koagulan :
anti koagulan oral
anti koagulan injeksi (heparin)
Mekanisme kerja anti koagulan oral:
Antagonis vitamin K mencegah reduksi vitamin K
mengalami oksidasi aktivasi faktor-faktor pembekuan
darah terganggu/tidak terjadi.
Contoh obat :
Warfarin
Acenocoumarol
Dicoumarol
Fenidion
INTERAKSI OBAT-MAKANAN
Obat
Makanan/Minuma
n
Warfari Alkohol
n
Mekanisme Interaksi
Pada peminum alkohol berat enzim
hepatik (yang terkait dengan
metabolisme dari warfarin) dapat
terstimulasi, menyebabkan warfarin
cepat dieliminasi, sebagai hasil dari t
yang pendekefek
Vitamin C dosis
tinggi
cranberry juice
Jahe
Gingseng
Obat
warfarin
Makanan/Minu
man
Mekanisme Interaksi
Rokok
Vitamin E
Dikumar Vitamin E
ol
Obat
Makanan/Minuman
Mekanisme Interaksi
Antikoagulan
natto (makanan
jepang yang
terbuat dari
fermentasi kacang
kedelai, dapat
menurunkan efek
dari warfarin)
Makanan
mengandung
vitamin K:
Hati sapi
Kubis, kol
Minyak
Kol cina
Sayuran hijau
Bayam
Golongan Antiparkinson
Mekanisme Kerja :
1.
Dopaminergik Sentral
Pengisian kembali kekurangan DA
(Dopamin) korpus stratium
2.
Antikolinergik Sentral
Mengurangi aktivitas kolinergik yang
berlebihan di ganglia basal
3.
Penghambat MAO-B
Menghambat deaminase dopamin
sehingga kadardopamin di ujung saraf
dopaminergik lebih tinggi
INTERAKSI OBAT-MAKANAN
Nama Obat
Methionine
Tryptophan
Phenylalanin
e
Bendopa
Dopar
Larodopa
Sinemet
Makanan
Daging dan hati
Biji gandum
Ragi
Makanan tambahan
atau suplemen
vitamin seperti
vitamin B6
Makanan yang tinggi
protein
Hasil Interaksi
Vitamin B6
menghilangkan
aktivitas dari L-dopa
dalam mengobati
gejala penyakit
parkinson. Diet
protein yang
berlebihan dapat
menghambat L-dopa
mencapai otak.
Golongan Antihipertensi
Mekanisme Kerja :
1. Penghambat ACE
2. Diuretik
Meningkatkan ekskresi natrium, klorida dan
air sehingga mengurangi volume plasma dan
cairan ekstra sel
3. Vasodilator
Melepaskan nitrogen oksida yang
mengaktifkan guanilat siklase dengan hasil
akhir defosforilasi berbagai protein, termasuk
protein kontraktil, dalam sel otot polos.
INTERAKSI OBAT-MAKANAN
Nama Obat
Makanan
Hasil Interaksi
Enalapril
Captopril
Calan-SR
Capoten
Inderal
Lopressor
Vasotec
Imidapril
Spironolacton
Komponen yang
terdapat dalam
akar licorice alami
menyebabkan
retensi garam dan
air yang dapat
meningkatkan
tekanan darah.
Golongan Immunosuppresant
inhibit or prevent activity of the immune system
They are used in immunosuppressive therapy to:
Prevent the rejection of transplanted organs and
tissues (e.g., bone marrow, heart, kidney, liver)
Treat autoimmune diseases or diseases that are
most likely of autoimmune origin (e.g.,
rheumatoid
arthritis,
multiple
sclerosis,
myasthenia
gravis,
systemic
lupus
erythematosus, Chrons disease, pemphigus, and
ulcerative colitis).
Treat some other non-autoimmune inflammatory
diseases (e.g., long term allergic asthma control).
Obat
INTERAKSI OBATMekanismeMAKANAN
kerja
Makanan
Ciclospor Penghambatan
in
selektif sel T,
menurunkan
produksi dan
pelepasan limfokin
dan menghambat
ekspresi interleukin
2.
menghambat
aktivasi dan
proliferasi
pendahulu limtosit
sitotoksik
Makanan
Susu
Grapefriut
juice
Red wine
St Johns
wort
(Hypericum
perforatum)
Menyebabkan penurunan
kadar ciclosporin dalam
serum dan terjadi
penolakan organ jika
digunakan dalam beberapa
minggu pertama
trnsplantasi.
Vitamin E
Meningkatkan absorbsi
ciclosporin
takrolim
us
menghambat
transkripsi gen
pembentuk sitokin
pada limfosit T,
St.johns
wort
Menurunkan kadar
takrolimus
Meningkatkan kadar
Golongan NSAID
Kerja utama nonsteroidal Antiinflammatory
drugs (NSAID) penghambat sintesis
Obat
Makanan
Hasil interaksi
prostaglandin
Aspirin atau derivat
salisilat
Protein dan
karbohidrat
Dekstropropoksifen
(propoksifen)
protein dan
karbohidrat
INTERAKSI
PENDAHULUAN
OBAT-OBAT
PARKINSON
Penyakit parkinson pertama kali ditemukan oleh
James Parkinson tahun 1817 yang dikenal sebagai
paralysis agitans atau shaking palsy, yang
merupakan penyakit neurodegenerative sebagai
penyebab umum sindrom ini. Diduga penyakit
parkinson (parkinsonisme) merupakan 1-2 % dari
kelainan neurologi.
Penyakit Parkinson merupakan suatu sindrom
klinik yang ditandai empat gejala pokok:
bradikinesi (lambat untuk memulai gerakan),
rigiditas otot, resting tremor (tremor saat istirahat)
serta abnormalitas sikap tubuh dan berjalan.
Penyebab parkinson
Gejala:
Tremor
Rigiditas
Hipokinemia
Bradikinensi
abnormalitas.
Tahapan
akan
di
dekarboksilasi
oleh
1-asam
amino
INTERAKSI OBAT
Levodopa + Antasid
antacid mengurangi bioavailabilitas levodopa.
Mekanisme :
penundaan pengosongan lambung kadar levodopa
dalam plasma rendah (karena levodopa dapat
dimetabolisme di dalam pencernaan)
Levodopa + Antikolinergik
Antikolinergik dapat mengurangi penyerapan levodopa
sehingga dapat mengurangi efek sampai tingkat
tertentu.
Mekanisme :
sama dengan antasida
Levodopa + Baclofen
Menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan
(halusinasi, bingung, sakit kepala, mual) dan memeperburuk
gejala Parkinson.
Levodopa + Benzodiazepin
Menyebabkan efek terapeutik levodopa berkurang karena
penggunaan bersama dengan chlordiazepoxid, diazepam
atau nitrazepam
Amantadin + Cotrimoxazol
Dapat meningkatkan kekacauan mental akut pada pasien usia
lanjut, namun bersifat reversible
Amantadin + Thiazid
Menyebabkan ataksia (kehilangan keseimbangan tubuh), gelisah
dan halusinasi berkembang tidak lebih.
Levodopa + Entacapone
Entacapone meningkatkan kadar plasma dan
bioavailabilitas levodopa, sehingga meningkatkan efek
terapi pada pasien penyakit Parkinson. Akan tetapi
peningkatan ini disertai dengan meningkatnya efek
samping levodopa (contoh: diskinesia)
Levodopa + Fluoxetine
Penggunaan fluoxetine untuk mengobati depresi yang
terkait dengan penyakit parkinson umumnya
bermanfaat bagi pasien yang diterapi dengan
levodopa untuk mengobati penyakit tersebut.
Meskipun demikian, terkadang gejala parkinsonian
justru semakin memburuk. Gejala ekstrapiramidal
jarang terjadi namun diduga gejala tersebut
merupakan efek samping fluoxetine.
Levodopa + Metildopa
Metildopa dapat meningkatkan efek levodopa sehingga perlu
dilakukan penurunan dosis pada beberapa pasien, akan tetapi di
sisi lain hal ini dapat pula menyebabkan terjadinya diskinesia
yang semakin buruk. Dapat pula terjadi efek peningkatan
hipotensi yang kecil.
Levodopa + Penicillamine
Penicillamine dapat meningkatkan kadar plasma levodopa pada
beberapa pasien. Hal ini dapat meningkatkan terapi pada
parkinsonisme, akan tetapi ROTD levodopa juga dapat
meningkat.
Levodopa + Phenytoin
Efek terapi levodopa dikurangi atau dihilangkan dengan
adanya fenitoin.
Bukti Klinis, mekanisme, urgensitas dan menejemen
Suatu studi pada pasien yang menggunakan levodopa 630
hingga 4600mg, ditemukan bahwa jika dilakukan
pemberian bersama dengan fenitoin (dosis 500 mg per hari
selama 5 sampai 19 hari) maka dapat menghilangkan efek
dyskinesia, tetapi efek menguntungakan dari levodopa
untuk penyakit parkinson juga berkurang atau hilang
Alkaline Fosfatase
Alkalin fosfatase dilepaskan kedalam darah pada saat
luka dan pada aktivitas normal seperti pada
pertumbuhan tulang dan pada saat kehamilan.
Tingginya tingkat alkalin fosfat dalam darah
mengindikasikan adanya penyakit dalam tulang atau
lever dan konsentrasi akan meningkat jika terjadi
obstruksi aliran empedu.
Tes untuk alkalin fosfat dikerjakan untuk mendiagnosa
penyakit-penyakit liver atau tulang, atau untuk melihat
apakah pengobatan untuk penyakit tersebut bekerja.
Alkaline Fosfatase
Uji alkalin fosfat ada dalam tes darah rutin,
termasuk dalam bagian tes fungsi liver. Kisaran
normal alkalin fosfat dalam darah adalah 44
sampai 147 IU/L.
Parasetamol
Meningkatkan angka alkalin fosfat
Mekanisme : Parasetamol dapat mengganggu
metabolisme sel hati yang dapat menyebabkan
nekrosis. Terjadinya nekrosis ini akan
meningkatkan angka alkalin fosfatase.
BILIRUBIN
Bilirubin (pigmen empedu) merupakan hasil akhir
metabolisme dan secara fisiologis tidak penting,
namun merupakan petunjuk adanya penyakit
hati dan saluran empedu.
Pembuangan sel darah merah yang sudah tua atau
rusak dari aliran darah dilakukan oleh empedu.
Selama proses tersebut berlangsung,
hemoglobin (bagian dari sel darah merah yang
mengangkut oksigen) akan dipecah menjadi
bilirubin. Bilirubin kemudian dibawa ke dalam
hati dan dibuang ke dalam usus sebagai bagian
dari empedu.
BILIRUBIN
FENOBARBITAL
Meningkatkan
aktivitas glukoronil
transferase (enzim
yang digunakan
pada konyugasi
dengan asam
glukuronat
sehingga dengan
cepat diekskresi
melalui empedu
dan urin)
Akibatnya, kadar
bilirubin menurun.
Estrogen, steroid
anabolik
Hiperbilirubinemia,
terjadinya gangguan
transfer bilirubin melalui
membran hepatosit yang
sehingga terjadi retensi
bilirubin dalam sel
kadar
bilirubin meningkat
Obat dng mekanisme
sama= halotan
(anestetik), isoniazid,
dan klorpromazin.
KOLESTEROL
Vitamin C dosis tinggi
Menurunkan kadar kolestesterol
mekanisme:
Memperlebar arteri sehingga memperkecil
deposit kolesterol pada dinding arteri
Meningkatkan aktifitas fibrinolisis, yang
bertanggungjawab untuk memindahkan
penumpukan kolesterol dari arteri
Mengeliminasi kelebihan kolesterol dalam
aliran darah dengan membawa ke
empedu
Trigliserida
METFORMIN
Kreatinin
Serum
Kreatinin adalah produk sampingan dari
hasil pemecahan fosfokreatin (kreatin) di
otot yang dibuang melalui ginjal.
Normalnya kadar kreatinin dalam darah
0,6 1,2 mg/dl. Bila fungsi ginjal
menurun, kadar kreatinin darah bisa
meningkat.
Kreatinin Serum
Obat Golongan AINS
Obat golongan ini : diklofenak, indometasin, asetosal,
ibuprofen, piroksikam, asam mefenamat, ketoprofen,
naproksen, meloksikam, oksaprozin, dll
Obat golongan ini dapat menyebabkan resiko
menurunnya fungsi ginjal, sehingga dapat
menyebabkan meningkatnya kadar kreatinin dalam
darah.
Amfoterisin B
Amfoterisin B dapat menyebabkan penurunan filtrasi
glomerulus yang juga berakibat pada penurunan fungsi
ginjal, sehingga dapat menyebabkan meningkatnya
kadar kreatinin dalam darah.
60
Transaminase
Untuk mendeteksi adanya kerusakan hati,
pemeriksaannya dengan pengukuran SGOT
dan SGPT. Keduanya terdapat dalam sel hati
dalam jumlah yang besar dan ditemukan
dalam serum dalam jumlah yang kecil.
Kadarnya dalam serum akan meningkat
ketika sel rusak atau membran sel
terganggu
Rifampisin
Mekanisme Kerja: Rifampisin dapat meningkatkan
hepatotoksik sehingga menyebabkan peningkatan
aktivitas enzim transaminase.
PENANGANAN DAN
PENANGGULANGAN
INTERAKSI OBAT
Untuk memperkirakan akibat yang mungkin
terjadi kombinasi dua atau lebih obat,
seorang farmasis perlu memiliki:
Pengetahuan praktis tentang mekanisme
farmakologi yang terlibat dalam interaksi obat.
Waspada terhadap obat-obat yang berisiko tinggi
menyebabkan interaksi obat.
Persepsi terhadap kelompok pasien yang rentan
mengalami interaksi obat.
INTERAKSI FARMAKOKINETIK
ABSORB
SI
Faktor yang berpengaruh:
pH lambung
adsorpsi, khelasi dan mekanisme pembentukkan kompleks lain
waktu pengosongan lambung
Sebagian besar interaksi yang berkaitan dengan absorbsi, tidak
bermakna secara klinis dan dapat diatur dengan memisahkan waktu
pemberian obat, biasanya dengan selang waktu minimum 2 jam.
DISTRIB
USI
METABOLIS
ME
ELIMINA
SI
Obat dieliminasi
INTERAKSI FARMAKODINAMIK
a. Sinergis
dua obat yang bekerja
pada sistem, organ, sel atau
inti yang sama dengan efek
farmakologi yang sama.
b. Antagonis
terjadi bila obat yang
berinteraksi memilki efek
farmakologi yg berlawanan.
Hal
ini
mengakibatkan
pengurangan hasil yang
diinginkan dari satu / lebih
obat.
INTERAKSI FARMASETIK
Disebut sebagai Drug incompatibility yaitu
tidak dapat bercampurnya obat interaksi
yang terjadi karena adanya perubahan/reaksi
fisika dan kimia antara 2 obat atau lebih
yang dapat dikenal/dilihat,yang berlangsung
diluar tubuh dan mengakibatkan aktivitas
farmakologi obat tersebut hilang/berubah
Contoh: hidrolisis, perubahan pH, degradasi
sinar matahari
3. Pemantauan pasien
Pemantauan diperlukan untuk pasien yang menggunakan
obat pada penykit-penyakit tertentu, obat yang indeks terapi
sempit, yang respon segaranya sulit diperkirakan, dan bila
kadar obat dalam darah dan efek terapi diperkirakan saling
berhubungan. Contoh obat-obat golongan glikosida jantung
dan antiiotika golongan aminoglikosida.
CONTOH PENCEGAHAN
1. ADSORBEN dengan DIGOKSIN
efek digoksin dapat berkurang.
Akibatnya: Kondisi penderita tdk terkendali dgn baik.
Pencegahan : Jarak penggunaan digoksin dengan adsorben
tidak boleh kurang dari 2jam.
2. DIFENOKSILAT(LOMOTIL) dengan DIGOKSIN
efek dari digoksin dapat meningkat.
Akibatnya : terlalu banyak digoksin aritmia jantung
Pencegahan : Efek ini dapat diperkecil bila obat jantung yang
digunakan merupakan obat yang mudah larut seperti
LANOXIN.
Penanggulangan interaksi
obat
1. Penambahan senyawa dari makanan
Contoh :Fenitoin dengan vitamin D efek vitamin D
berkurang defisiensi riketsia pada anak-anak. Cara
penanggulangannya adalah memakan makanan yang kaya
vitamin D dan cukup terkena sinar matahari.
2. Mengeluarkan obat dari saluran cerna dengan cara
merangsang muntah atau emesis, lavage, laksansia dan
adsorben (contoh : norit, bersifat menyerap racun dan zatzat lain dilambung).
3. Dialisis
Adalah suatu proses untuk membersihkan darah berguna
untuk menghilangkan atau mengurangi zat-zat sisa
metabolisme yang berbahaya.