Professional Documents
Culture Documents
Abstract
This study is aimed to save electrical energy in buildings by making use of
the sun light which passes through the windows. The proposed steps are to
change the luminaires so the effective spread light is focused and altering
light group switch to control the lamps with talking external light into
consideration.
1. Pendahuluan
Sebagai sumber cahaya, matahari merupakan sumber yang tak
terhingga besar cahayanya, gratis, dan sekaligus merepotkan. Tak
terhingga karena matahari memancarkan sinarnya ke sebagian belahan
bumi sekali dalam sehari, dan meskipun dengan jumlah cahaya sedikit,
sinarnya mampu memberikan cukup pencahayaan pada suatu ruangan.
Gratis/free karena tidak perlu bayar untuk cahayanya, cukup dengan
mendisain bangunan langsung bisa dimanfaatkan kelebihan sumber
cahayanya. Merepotkan karena, saat diperlukan cahayanya, matahari tidak
bersinar malam hari atau mendung yang tidak bisa diramalkan pada siang
hari (solistice.crost, 2001: 1) seperti gambar 1 halaman berikut ini.
14
Chairul G. Irianto, Studi Pemamfaatan Cahaya Alam Sebagai Sumber Pencahayaan Ruang Kuliah
15
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 2, Februari 2002, Halaman 13-24, ISSN 1412-0372
16
Chairul G. Irianto, Studi Pemamfaatan Cahaya Alam Sebagai Sumber Pencahayaan Ruang Kuliah
Gambar 4. (a) sinar masuk melalui jendela, (b) jendela sebagai luminaire,
(c) cara glazing merespon sinar matahari
Selain itu, penggunaan permukaan bidang yang dapat memantulan
cahaya, seperti langit-langit berwarna putih akan memaksimalkan intensitas
cahaya yang masuk ruangan. Pencahayaan samping juga dapat
dioptimalkan dengan mengatur dan mengarahkan sinar langsung matahari
dengan memodifikasi louvers, overhangs, dan cahaya itu sendiri. Namun,
perlu diingat agar menghindari sinar matahari langsung karena didalam
sinarnya mengandung energi panas yang dapat mengganggu kesejukan dan
kenyamanan didalam ruangan.
17
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 2, Februari 2002, Halaman 13-24, ISSN 1412-0372
18
Chairul G. Irianto, Studi Pemamfaatan Cahaya Alam Sebagai Sumber Pencahayaan Ruang Kuliah
Pintu
Dinding
Jendela
U
T
Gambar 5. Denah Ruang 401
Kenyataan pertama ini terlihat pada waktu pagi, siang hingga sore
hari yang cerah, disaat kuat cahaya maksimum sinar matahari masuk ke
dalam ruangan melalui jendela, lampu-lampu tidak dipadamkan. Tentu saja
akumulasi dari pencahayaan alam dari luar dan pencahayaan lampu selain
memberikan tingkat pencahayaan yang berlebihan juga mengakibatkan
pemborosan energi listrik. Dari hasil pengukuran dengan alat Lux-meter
19
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 2, Februari 2002, Halaman 13-24, ISSN 1412-0372
dimulai dari pukul 10.00 pagi hingga lebih dari tiga jam dengan kondisi
langit berawan putih diperoleh pembacaan lebih dari 400 Lux pada baris
bangku dekat jendela, pada gambar 6 baris C pada halaman berikut ini.
pintu dinding
A12
B1
U jendela
u
U
T
Keterangan gambar 6:
A12 : Kelompok Luminaire baris A lampu deretan ke-1 dan deretan
ke-2 on/nyala
20
Chairul G. Irianto, Studi Pemamfaatan Cahaya Alam Sebagai Sumber Pencahayaan Ruang Kuliah
5. Langkah-Langkah Perbaikan
Dari pengamatan dan pengukuran yang dilakukan pada sampel
dua ruangan 401 dan 402 yang mewakili ruang-ruang kuliah lainnya
dimana bentuk dan ukurannya identik maka disarankan disain rencana
perubahan untuk perbaikan.
21
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 2, Februari 2002, Halaman 13-24, ISSN 1412-0372
Hal ini dilakukan karena selama periode hari terang (saat faktor
pencahayaan tinggi) cukup lampu-lampu baris A dinyalakan untuk
menambah intensitas pencahayaan alam untuk menerangi meja belajar pada
baris dekat dinding ruang.
22
Chairul G. Irianto, Studi Pemamfaatan Cahaya Alam Sebagai Sumber Pencahayaan Ruang Kuliah
6. Kesimpulan
Cahaya alam yang berasal dari langit adalah sumber energi cahaya yang
luar biasa besar dan kaya. Dengan mendisain bangunan yang memanfaat
sebesar-besarnya cahaya alam tersebut dapat diperoleh keuntungan yang
besar dari segi pencahayaan dan penghematan energi. Keuntungan dari segi
pencahayaan alam ini diperoleh dengan mendisain kembali letak
penempatan luminaire dari semula melintang menjadi searah atap serta
dengan pengelompokan lampu-lampu dari kolom ke baris agar sebaran
pencahayaan lebih efektif. Selain itu, cahaya alam yang masuk melalui
jendela dapat mengurangi penggunaan lampu-lampu didalam ruangan,
23
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 2, Februari 2002, Halaman 13-24, ISSN 1412-0372
terutama kelompok lampu yang ada di baris dekat jendela, pada pagi, siang
dan sore sehingga dapat menghemat energi listrik sepanjang hari yang
cerah.
Daftar Pustaka
1. N.V. Philips. 1981. “Philips Lighting Manual”, …, Netherlands.
2. GOTWH. Introduction to Lighting, (http://solistice.crost.org/
Environment /gotwh/general/lighting) 26 Oktober 2001
24