You are on page 1of 4

BAB I

DASAR TEORI
1. Pembangkitan Tegangan Tinggi AC
1.1. Pengertian Tegangan Tinggi AC

Sejauh ini level tegangan tinggi sekitar 10 kV


rms sampai dengan kurang lebih 1.5 MV r.m.s.
Sebagai pengembangan dari tegangan transmisi
sampai sekitar 1200 kV telah berjalan selama
bertahun-bertahun. Dari pengujian rutin, tingkattingkat tegangan untuk frekuensi-daya diuji selalu
berhubungan dengan r.m.s. tertinggi tegangan fasake-fasa Vm dari sistem transmisi daya. Dalam hal ini Vt
adalah berbeda untuk peralatan dan berbeda yang
digunakan di dalam sistem transmisi dan juga
tergantung pada jenis koordinasi isolai yang
digunakan. Untuk Vm < 300 kV, rasio Vt/Vm sekitar 1.9
dan mungkin berkurang dengan nilai lebih tinggi dari
Vm. Bagaimanapun lebih besar tegangan nominal
untuk pengujian peralatan a.c yang perkirakan,
kebutuhan untuk penentuan faktor keamanan yang
paling bertanggung jawab atas fakta ini.
1.2. Pembangkitan dan pengukuran tegangan AC
Secara umum, semua tes tegangan AC dibuat
frekuensi daya nominal dari objek tes. Disesuaikan
dengan bahan objek yang dites. Semua tergantung
pada jenis peralatan yang digunakan, metode-metode
untuk pembangkitan tegangan bermacam-macam
frekuensi mungkin mahal. Meskipun sistem transmisi
sering menggunakan tiga fasa, tegangan pengujian
biasanya menggunakan tegangan satu fasa ke tanah.
Gelombang harus mendekati sinusoidal murni dengan

diantara separuh cycle yang mirip, dan sesuai dengan


rekomendasi dari sinusoid jika rasio dari puncak-ker.m.s. nilai sama dengan 2 + 5 %, persyaratan yang
diasumsikan dipenuhi jika nilai r.m.s. dari harmonisa
tidak melebihi 5 persen dari r.m.s. nilai fundamental.
Nilai V r.m.s. untuk cycle dari T :
1.3. Rangkaian trafo uji
Salah satu rangkaian trafo uji adalah
rangkaian satu tingkat, trafo memiliki fluks utama
bersama yang artinya hanya terdiri dari sebuah inti
besi. Pada Gambar 1. terlihat trafo memiliki belitan
transfer (4) yang memiliki umlah belitan yang sama
dengan belitan primer (2). Inti besi (1) diketanahkan,
belitan primer diletakkan antara inti dan belitan
sekunder (3). Belitan transfer terletak pada potensial
sekunder yang tidak diperlukan jika trafo uji
dioperasikan pada rangkaian satu tingkat tetapi akan
dipergunakan pada rangkaian bertingkat.

Gambar 1. Rangkaian pengganti trafo uji satu tingkat


1.4. Konstruksi trafo uji
Kosntruksi trafo uji ada yang menggunakan
bushing dan ada yang tidak. Yang menggunakan
bushing berarti mempunyai permukaan lebih luas dan

ini mengakibatkan disipasi panas yang lebih baik,


akantetapi dengan tambahan bushing tersebut
diperlukan ruang yang lebih tinggi yang secara
ekonomi akan lebih mahal. Yang tidak menggunakan
bushing membutuhkan ruangan tidak terlalu tinggi
akan tetapi disipasi panasnya kurang baik karena
terisolasi mantel. Untuk daya besar dimungkinkan
menggunakan pendingin seperti sirip pendingin.
1.5. Kinerja trafo uji
Trafo uji mempunyai kinerja tidak dapat
dengan sempurna digambarkan dengan rangkaian
ekivalen trafo yang biasa/trafo daya karena pengaruh
kapasitansi sendiri Ci dari belitan tegangan tinggi dan
kapasitansi obejek uji Ca ( kebanyakan berupa beban
kapasitif ). Pada pihak lain arus magnetisasi dapat
diabaikan selama inti besi masih belum jenuh. Trafo
uji (terutama bentuk kaskade) dapat mewakili suatu
jaringan yang dapat berosilasi. Harmonisa pada
tegangan priemer dan arus maknetisasi dapat
menimbulkan osilasi pada berbagai frekuensi yang
mengakibatkan distorsi pada tegangan sekunder.
Trafo uji memiliki harmonisa tegangan tinggi
sangat bergantung pada besar beban dan tegangan
yang diterapkan, makas ewaktu pengujian harus
dijaga agar penyimpangan tegangan tinggi dari kurva
sinus ( untuk frekuensi dasar yang sama ) tidak lebih
dari 5% nilai maksimum. Untuk mengukur itu maka
puncak
sinusoidal
dipilih sedimikian
hingga
penyimpangan bentuk tegangan terhadap kurva sinus
menjadi minimum.
2. Pembangkitan Tegangan Tinggi DC

2.1. Pengertian Tegangan Tinggi DC


Dibidang teknik elektro tegangan tinggi dc
umumnya digunakan untuk pengujian peralatan atau
komponen-komponen transmisi tegangan tinggi dc.
Tegangan dc umumnya dibangkitkan dengan
menggunakan rangkaian penyearah (diode) apabila
diperlukan arus yang besar (~10mA). Sesuai dengan
IEC 60, saat pengujian ripple tidak melebihi 3%.
2.2. Penyearah setengah gelombang
Penyearah setengah gelombang adalah
rangkaian yang paling banyak dipergunakan untuk
membangkitkan tegangan tinggi dc. Berikut gambar
rangkaian dan bentuk gelombang keluaran.

You might also like