Professional Documents
Culture Documents
4.
Pada fase 4, penurunan aliran darah dan cairan dalam alveoli akan merusak surfaktan dan
merusak kemampuan sel untuk memproduksi lebih banyak surfaktan lagi. Kemudian terjadi
kolaps alveoli yang merusak pertukaran gas.
5. Pada fase 5, oksigensasi akan mengalami kerusakan, tetapi karbondioksida dengan mudah
melewati membran alveoli dan dibuang keluar melalui ekspirasi. Kadar O2 dan CO2 darah rendah.
6. Pada fase 6, edema paru semakin bertambah parah dan inflamasi menimbulkan fibrosis.
Pertukaran gas mengalami hambatan lebih lanjut.
D. Tanda Dan Gejala
1. Pernapasan yang cepat serta dangkal dan dispnea, yang terjadi beberapa jam hingga beberapa
hari pasca cedera awal. Gejala ini timbul sebagai reaksi terhadap penurunan kadar oksigen dalam
darah.
2. Peningkatan frekuensi ventilasi akibat hipoksemia dan efeknya pada pusat pnumotaksis.
3. Retraksi interkostal dan suprasternal akibat peningkatan dan upaya yang diperlukan untuk
mengembangkan paru-paru yang kaku.
4. Ronchi basah dan kering yang terdengar dan terjadi karena penumpukan cairan di dalam paruparu.
5. Gelisah, khawatir dan kelambanan mental yang terjadi karena sel-sel otak mengalami hipoksia.
6. Disfungsi motorik yang terjadi karena hipoksia berlanjut
7. Takikardia yang menandakan upaya jantung untuk memberikan lebih banyak lagi oksigen
kepada sel dan organ vital.
8. Asidosis respiratorik yang terjadi ketika karbondioksida bertumpuk di dalam darah dan kadar
oksigen menurun.
9. Asidosis metabolik yang pada akhirnya akan terjadi sebagai akibat kegagalan mekanisme
kompensasi.
E. Komplikasi
1. Hipotensi
2. Penurunan keluaran urine
3. Asidosis metabolik
4. Asidosis respiratorik
5. MODS
6. Febrilasi ventrikel
7. Ventricular arrest
F. Diagnosis
1. Analisa gas darah arteri (awalnya PaO2 kurang dari 60 mmHg dan PaCO2 kurang dari 35
mmHg). Ketika ARDS semakin parah terjadi asidosis respiratorik (PaCO2di atas 45 mmHg).
2. Keteterisasi arteri pulmonalis membantu identifikasi penyebab edema paru dengan mengukur
tekanan baji arteri pulmonalis (PAWP/ pulmonary artery wedge pressure).
3. Foto serial thoraks pada stadium dini memperlihatkan infiltrat bilateral, pada stadium lanjut
dapat terlihat gambaran ground glass dan warna putih yang menyeluruh di kedua lapang paru.
4. Analisis sputum yang meliputi pewarnaan gram dan pemeriksaan kultur serta sensitivitas
menunjukkan mikroorganisme penyabab infeksi.
5. Pemeriksaan kultur darah