You are on page 1of 1

BAB III

KESIMPULAN
Istilah Sirosis hati diberikan oleh Laence tahun 1819, yang berasal dari
kata Khirros yang berarti kuning orange (orange yellow), karena perubahan warna
pada nodulnodul yang terbentuk. Pengertian sirosis hati dapat dikatakan sebagai
berikut yaitu suatu keadaan disorganisassi yang difuse dari struktur hati yang
normal akibat nodul regeneratif yang dikelilingi jaringan mengalami fibrosis.
Sirosis didefinisikan sebagai proses difus yang di karakteristikan oleh fibrosis dan
perubahan struktur hepar normal menjadi penuh nodule yang tidak normal. Sirosis
hati adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya
pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Biasanya dimulai dengan adanya proses
peradangan nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha
regenerasi nodul. Pada sirosis dini biasanya hati membesar, teraba kenyal, tepi
tumpul, dan terasa nyeri bila ditekan.
Jadi Sirosis Hepatis merupakan penyakit yang masih banyak ditemui di
indonesia, maka dari itu pencegahan dan penanganan penyakit ini harus dilakukan
secara cepat dan tepat. Mengingat pengobatan sirosis hepatis hanya merupakan
pengobatan simptomatik dan mengobati penyulit, maka dapat disimpulkan
prognosa Sirosis Hepatis bisa buruk. Diperlukan pemeriksaan klinis dan
pemeriksaan laboratorium yang tepat terhadap sirosis hepatis agar penyakit ini
segera dapat terdiagnosis secara tepat. Akan tetapi jika penegakan diagnosis
Sirosis Hepatis ini dapat ditegakkan pada stadium yang masih terkompensasi
maka mempunyai prognosa yang lebih baik daripada sirosis yang sudah
dekompensata. Oleh karena itu kecepatan dan ketepatan diagnosa beserta
penanganan yang tepat sangat menentukan prognosis penyakit ini.

20

You might also like