Professional Documents
Culture Documents
Dalam perencanaan pengembangan PDAM, salah satu aspek yang harus dinilai adalah
aspek ekonomi. Aspek ekonomi yang dinilai terdiri dari aspek makro dan aspek mikro.
Pengkajian aspek ekonomi makro meliputi kondisi ekonomi masyarakat yang akan
berdampak pada kemapuan masyarakat untuk membayar tariff air bersih dan juga akan
berpengaruh terhadap pengeluaran pemerintah untuk subsidi air bersih jika diperlukan.
Sedangkan aspek mikro terkait dengan biaya yang diperlukan untuk menyediakan air
bersih kepada masyarakat. Adapun biaya terkait proses penyediaan air bersih kepada
masyarakat adalah: 1. Biaya Penyediaan Infrastruktur Air Bersih, 2. Biaya Produksi atau
pemrosesan air bersih, 3. Biaya operasional.
Untuk aspek makro yang juga harus dipertimbangkan adalah dampak air bersih terhdap
petumbuhan ekonomi serta manfaat ekonomi lainnya yang dapat timbul dari penyediaan
air bersih kepada masyarakat. Dalam melakukan analisis beberapa hal yang harus
dipertimbangkan antara lain adalah dan merupakan bagian dari aspek makro dan mikro
ekonomi adalah:
-
Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan ekonomi
Biaya produksi/operasional
Tarif air
Proyeksi Pendapatan
A. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk akan berdampak pada semakin meningkatnya kebutuhan yang
pada akhirnya akan memaksa semua sarana pemuas kebutuhan untuk beroperasi
semaksimal mungkin. Dengan bertambahnya jumlah penduduk akan berdampak
langsung terhadap peningkatan kebutuhan air bersih. Untuk itu dalam menyusun
perencanaan pembangunan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan air bersih
harus mempertimbangkan pertumbuhan penduduk di wilayah tersebut.
Pada tahun 2010 BPS Kabupaten Sintang telah melaksanakan sensus penduduk yang
mencatat jumlah penduduk Kabupaten Sintang berjumlah 364.759 dengan laju
pertumbuhan penduduk Kabupaten Sintang
rata-rata 1,61%.
Penyebaran penduduk Kebupaten Sintang tidak merata antar kecamatan yang satu
dengan kecamatan lainnya. Kecamatan Sintang memiliki jumlah penduduk tertinggi
yaitu 59.410 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 3,49%, selama kurun waktu
2000-2010, sedangkan yang menjadi posisi kedua yaitu Kecamatan Sepauk dengan
penduduk sebanyak 46.407 jiwa dan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,72%, yang
menjadi urutan ketiga adalah kecamatan Sungai Tebelian dengan jumlah penduduk
29.144 jiwa serta laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,33%.
Tabel 1. Jumlah Penduduk Kabupaten Sintang 2010
No
Perempuan
Jumlah
Serawai
11.258
10.664
Ambalau
6.626
6.241
Kayan hulu
11.015
10.839
Sepauk
24.118
22.289
Tempunak
14.073
12.787
Sungai Tebelian
15.200
13.944
Sintang
30.209
29.201
Dedai
14.251
13.322
Kayan Hilir
12.743
11.680
Kelam Permai
7.873
7.403
Binjai Hulu
5.882
5.450
Ketungau Hilir
10.664
9.903
Ketungau Tengah
14.210
13.211
Ketungau Hulu
10.311
9.392
2010
188.433
176.326
2009*
182.490
174.131
2008*
176.912
171.761
2007*
173.499
167.935
2006*
171.553
163.043
Sumber : BPS Kab Sintang (*hasil backcasting)
21.922
12.867
21.854
46.407
26.860
29.144
59.410
27.573
24.423
15.276
11.332
20.567
27.421
19.703
364.759
356.621
348.673
341.434
334.596
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Kecamatan
Laki-laki
Untuk memudahkan perhitungan, maka dalam analisis kami, angka yang kami jadikan
dasar perkiraan pertumbuhan penduduk adalah angka pertumbuhan penduduk rata-rata,
dengan angka perkiraan diambil dari data BPS tahun 2006 sampai tahun 2010. Dari
tahun 2006 sampai tahun 2010, rata-rata pertumbuhan penduduk Kabupaten Sintang
adalah sebsar 2,18%. Dari angka perkiraan tersebut maka perkiraan jumah penduduk
sintang 10 tahun ke depan adalah sebesar:
Tabel 2. Perkiraan Jumlah Penduduk Kabupaten Sintang
(Tahun dasar perkiraan 2010)
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
Jumlah Penduduk
364.759
372.711
380.836
389.138
397.621
406.289
415.147
424.197
433.444
442.893
452.548
462.414
472.495
Kebutuhan Air
190 ltr/org/hari
130 ltr/org/hari
120 ltr/org/hari
90 ltr/org/hari
75 ltr/org/hari
Jumlah
Penduduk
Jumlah Penduduk
rata-rata (14
Kecamatan)
2010
364.759
26.054
2011
372.711
26.622
2012
380.836
27.203
2013
389.138
27.796
2014
397.621
28.402
2015
406.289
29.021
2016
415.147
29.653
2017
424.197
30.300
2018
433.444
30.960
2019
442.893
31.635
2020
452.548
32.325
2021
462.414
33.030
2022
472.495
33.750
Jumlah
Penduduk
Kebutuhan
Air Bersih
(Lt/Hari)
Kebutuhan
Air Bersih
(M3/Hari)
Kebutuhan Air
Bersih
(M3/Tahun)
2010
364.759
27.356.925
27.357
9.848.493
2011
372.711
27.953.306
27.953
10.063.190
2012
380.836
28.562.688
28.563
10.282.568
2013
389.138
29.185.355
29.185
10.506.728
2014
397.621
29.821.595
29.822
10.735.774
2015
406.289
30.471.706
30.472
10.969.814
2016
415.147
31.135.989
31.136
11.208.956
2017
424.197
31.814.754
31.815
11.453.311
2018
433.444
32.508.316
32.508
11.702.994
2019
442.893
33.216.997
33.217
11.958.119
2020
452.548
33.941.127
33.941
12.218.806
2021
462.414
34.681.044
34.681
12.485.176
2022
472.495
35.437.091
35.437
12.757.353
Hal ini dikarenakan masyarakat Sintang, terutama yang tinggal di daerah pedesaan
cenderung menggunakan air bersih dengan mengambil sendiri dari alam atau tidak
menggunakan jasa PDAM. Tetapi meskipun demikian, dengan pertumbuhan penduduk
yang semakin modern maka PDAM harus menyiapkan diri untuk menyediakan layanan
air bersih bagi sebagian besar masyarakat Sintang. Adapun perncanaan yang dapat
diambil PDAM misalkan dengan menggunakan persentase jumlah kebutuhan air
penduduk yang akan dijadikan sasaran oleh PDAM. Misal di tahun 2020, PDAM
Kabupaten Sintang menargetkan untuk memenuhi 30% kebutuhan air prnduduk di
Kabupaten Sintang.
Item Pekerjaan
Uni
t
Kuantit
as
Harga
Satuan
(Rp)
Total (Rp)
109.050.00
0
Pekerjaan Persiapan
LS
25.050.000
25.050.000
Perijinan
LS
15.000.000
15.000.000
Kantor Lapangan
LS
9.000.000
9.000.000
Access Road
m'
200
300.000
60.000.000
Peil Scale
Pipa HDPE
1.006.125.
000
Bua
h
Bua
h
Bua
h
67.500.000
202.500.000
1.125.000
3.375.000
750.000
2.250.000
100
1.425.000
142.500.000
m'
100
525.000
52.500.000
bh
126.000.00
0
378.000.000
bh
75.000.000
225.000.000
Pengadaan dan
Pemasangan Pipa
Lengkap dengan
Accessorisnya
2.148.127.
988
N
o
Item Pekerjaan
Uni
t
Kuantit
as
Harga
Satuan
(Rp)
Total (Rp)
m'
45.000
42.107
1.894.792.5
00
m'
3.000
84.213
252.639.000
104.663
313.988
127.500
382.500
m'
Bua
h
Jumlah Harga
(Rp)
Pekerjaan Persiapan
109.050.000,00
1.006.125.000,
00
Lengkap Dengan
Accessorisnya
2.148.127.987,
50
Biaya Konstruksi
3.263.302.987,
50
PPN 10%
326.330.298,75
3.589.633.286
,25
Dalam memenuhi kebutuhan air bersih, maka jamkerja pompa juga menjadi salah satu
faktor yang penting. Dalam menentukan jam kerja pompa, salah satu faktor yang harus
dipertimbangkan adalah jumlah jam penggunaan air maksimal. Jika diasumsikan jumlah
jam penggunaan air maksimal adalah sebanyak 8 jam, maka pompa dapat di setting
dengan jam operasi maksimal selama 12 jam.
E. Biaya Produksi/Operasional
Biaya produksi air yang paling besar adalah biaya pompa. Berikut disumsikan biaya
operasional dengan perkiraan kebutuhan tertentu. Jika diasumsikan di tahun 2015
PDAM Kabupaten Sintang berupaya mencukupi 20% kebutuhan air bersih masyarakat,
maka jumlah air yang akan dijual sampai ke konsumen adalah sebanyak
2.012.638,03
M3, atau sebanyak 5.590,66 M3 per hari, atau sebanyak 232,94 M 3 per jam. Dengan
asumsi kemampuan pompa adalah sebesar 465,88 M3 per jam (2 kali jumlah kebutuhan
per jam), maka jam operasi pompa yang diperlukan adalah sebesar 12 jam.
Perhitungan biaya operasional Pompa Per Bulan (Operasional 12 jam)
1. Jumlah Produksi Air = 465,88 M3 x 12 jam x 30 hari = 167.716,80 M3
2. Biaya Beban = 184 KW x Rp. 50.000,00 / kw (asumsi) = Rp. 9.200.000,00
3. Biaya KWH = 12 Jam x 120 KW x Rp 646 (rata-rata tarif listrik per KW olahan data
BPS) x 30 hari = Rp. 27.907.200,00
4. Total Biaya PLN = Rp. 9.200.000,00 + Rp. 27.907.200,00 = Rp. 37.107.200,00
Biaya tersebut diatas hanya merupakan biaya PLN untuk pompa, jadi perhitungan biaya
diatas belum termasuk biaya gaji karyawan, biaya operasional kantor, serta biaya
penjernihan air.
F. Perkiraan Pendapatan
Berdasarkan data BPS tahun 2011, maka diperkirakan harga per M3 air bersih adalah
sebagai berikut:
Jenis Pelanggan
Air Minum
Yang
Terjual
(M3)
1.
Rumah Tangga
713.033
2.020.344.
321
2.833
2.
Sosial
16.945
39.157.960
2.311
3.
Kantor
Pemerintah
30.714
139.078.27
6
4.528
4.
Niaga Besar
90.353
447.970.79
5
4.958
5.
Niaga Kecil
98.859
392.529.77
3
3.971
6.
Industri
269
1.267.956
4.714
7.
Hidran Air
8.
Lainnya
Nilai
Penjualan
(Rp)
2010
950.173
3.040.349.
081
2009
1.073.928
790.652.27
5
2008
994.327
677.150.72
5
2007
1.004.158
705.505.60
0
Harga Per
M3
Jumlah
Pendud
uk
Kebutuhan
Air Bersih
(M3/Tahun)
380.83
10.282.568
2012
%
Penjuala
n dari
Kebutuh
an
10%
Penjualan
Air (M3)
1.028.25
Harga
Air per
M3
(Rp)
Perkiraan
Pendapatan
(Rp)
2800 2.879.118.
954
2013
389.13
8
10.506.728
1.050.67
10% 3
2.941.883.
2800 747
2014
397.62
1
10.735.774
1.288.29
12% 3
3.607.220.
2800 175
2015
406.28
9
10.969.814
1.645.47
15% 2
4.936.416.
3000 395
2016
415.14
7
11.208.956
1.681.34
15% 3
5.044.030.
3000 273
2017
424.19
7
11.453.311
2.061.59
18% 6
6.184.788.
3000 159
2018
433.44
4
11.702.994
2.106.53
18% 9
6.319.616.
3000 541
2019
442.89
3
11.958.119
2.391.62
20% 4
7.174.871.
3000 313
2020
452.54
8
12.218.806
2.443.76
20% 1
7.820.035.
3200 742
2021
462.41
4
12.485.176
2.746.73
22% 9
8.789.563.
3200 773
2022
472.49
5
12.757.353
2.806.61
22% 8
8.981.176.
3200 263
Perkiraan pendapatan diatas dibuat dengan perkiraan harga rumah tangga, sehingga
jumlah pendapatan yang sesungguhnya jika dianalisa per jenis pelanggan akan lebih
besar sekitar 22%. Jika diasumsikan biaya operasional kantor dan produksi sebesar 90%
dari pendapatan, maka laba dari penyelenggaraan jasa pelayan air bersih adalah sebagai
berikut:
Tabel 10. Perkiraan Pendapatan Bersih
Tahun
2012
2013
Perkiraan
Pendapatan
(Rp)
Perkiraan
Pendapatan
(Rp)+ 22%
2.879.118.95
4
3.512.525.124
Perkiraan
Pendapatan
Bersih (Rp) 10%
351.252.512
2.941.883.74
7
3.589.098.171
358.909.817
2014
3.607.220.17
5
4.400.808.614
440.080.861
2015
4.936.416.39
5
6.022.428.002
602.242.800
2016
5.044.030.27
3
6.153.716.933
615.371.693
2017
6.184.788.15
9
7.545.441.554
754.544.155
2018
6.319.616.54
1
7.709.932.180
770.993.218
2019
7.174.871.31
3
8.753.343.002
875.334.300
2020
7.820.035.74
2
9.540.443.605
954.044.360
2021
8.789.563.77
3
10.723.267.80
3
1.072.326.780
2022
8.981.176.26
3
10.957.035.04
1
1.095.703.504
G. Kesimpulan
Air adalah kebutuhan utama setelah udara. Untuk itu maka berbagai upaya penyediaan
air bersih serta berbagai upaya untuk memastikan kelestarian air bersih harus selalau
dilakukan tanpa melihat pertimbangan biaya berapapun yang harus dikeluarkan.
Walaupun demikian, PDAM sebagau suatu badan usaha pasti memerlukan laba,
mengingat laba merupakan jaminan keberlanjutan usaha PDAM untuk terus menerus
menyediakan jasa penyediaan air bersih. Pada dasarnya PDAM Kabupaten Sintang
harus berupaya meningkatkan kapasitas produksi dan mengurangi angka kebocoran air
yang terjadi. Semakin bertambahnya jumlah penduduk dan peningkatan ekonomi akan
berdampak pada semakin pentingnya layanan PDAM. Untuk itu PDAM harus mulai
membangun sarana dan darana pendukung layanan serta menjaga kelestarian sumbersumber air yang telah ada, dan mengupayakan pencarian sumber-sumber air baru untuk
menambah kapasitas produksi PDAM.