Professional Documents
Culture Documents
I.
Rangkaian Dalam Gerbang Logika
I.1. Resistor-Transistor Logic
Logika resistor-transistor atau sering disebut dengan RTL adalah sebuah
keluarga sirkuit digital yang dibuatdari resistor sebagai jaringan masukan dan
transistor dwikutub (BJT) sebagai peranti sakelar. RTL adalah keluarga logika
digital bertransistor yang pertama, keluarga yang lain adalah logika diodetransistor (DTL) dan logika transistor-transistor (TTL).
Kelebihan
Kelebihan utama dari RTL adalah jumlah transistor yang sedikit, dimana ini
merupakan hal penting sebelum adanya teknologi sirkuit terintegrasi, dimana
gerbang logika dibangun dari komponen tersendiri karena transistor merupakan
komponen yang relatif mahal.IC logika awal juga menggunakan sirkuit ini, tetapi
dengan cepat digantikan dengan sirkuit yang lebih baik, seperti logika diode
transistor dan kemudian logika transistortransistor, dikarenakan diode dan
transistor tidak lebih mahal dari resistor dalam IC.
I.2. Diode Transistor Logic
Logika diodatransistor atau sering disebut (DTL) adalah sebuah keluarga
gerbang logika yang terdiri dari transistor dwikutub (BJT), dioda danresistor, ini
adalah pendahulu dari logika transistortransistor.Ini disebut logika dioda
transistor karena fungsi penggerbangan dilakukan oleh jaringan diode dan fungsi
penguatan dilakukan oleh transistor.
Cara kerja
Dengan sirkuit sederhana yang ditampilkan dalam gambar, tegangan panjar
pada basis diperlukan untuk mencegah ketakstabilan dan kesalahan operasi.Pada
versi sirkuit terintegrasi, dua diode menggantikan R3 untuk mencegah arus basis
apapun saat masukan pada keadaan rendah.Selain itu, untuk menambah sebaran
keluar (fan-out), dapat digunakan diode dan transistor tambahan.[1] IBM
1401 menggunakan sirkuit DTL yang hampir sama dengan sirkuit sederhana ini,
tetapi menggunakan gerbang NPN dan PNP pada tegangan catu yang berbeda
untuk menyelesaikan masalah panjar basis daripada menggunakan diode
tambahan.
I.3. Transistor-Transistor Logic
berbeda
transistor (RTL)
dengan
pendahulunya,
dan logika
generasi logika
resistor
diodetransistor (DTL)
dengan
menggunakan transistor tidak hanya untuk penguatan keluaran tetapi juga untuk
mengisolasi masukan. Pertemuan p-n dari diode mempunyai kapasitansi yang
cukup besar, jadi mengubah taraf logika pada masukan DTL memerlukan waktu
dan energi yang tidak sedikit.Seperti terlihat pada skema kiri atas, konsep dasar
dari TTL adalah mengisolasi masukan dengan menggunakan sambungan basisbersama, dan menguatkan fungsi dengan sambungan emitor-bersama.Perhatikan
bahwa basis dari transistor keluaran digerakan tinggi hanya oleh pertemuan basiskolektor dari transistor masukan yang dipanjar maju.Skema kedua menambahkan
keluaran tiang totem.Ketika Q2 mati (logika 1), resistor membuat Q3 hidup dan
Q4 mati, menghasilkan logika 1 yang lebih kuat di keluaran.Ketika Q2 hidup, ini
mengaktifkan Q4, menggerakan logika 0 ke keluaran.Dioda memaksa emitor dari
Q3 ke ~0.7 V, sedangkan R2, R4 dipilih untuk menarik basis ke tegangan yang
lebih
rendah,
membuatnya
mati.
Dengan
menghilangkan resistor
pull-
II.
II.1. Multivibrator
Multivibrator merupakan osilator. Sedangkan osilator adalah rangkaian
elektronika yang menghasilkan perubahan keadaan pada sinyal output.
Osilator dapat menghasilkan clock / sinyal pewaktuan untuk sistem digital
seperti komputer. Osilator juga bisa menghasilkan frekuensi dari pemancar dan
penerima radio. Multivibrator adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua buah
piranti aktif dengan keluaran yang saling berhubungan dengan masukan yang
lain. Umpan balik positif yang dihasilkan menyebabkan piranti yang satu harus di
cut off, sedangkan piranti yang lain dipaksa melakukan penghantaran.
Multivibrator dikelompokkan kedalam bistabil, monostabil dan astabil.
Rangkaian multivibrator bistabil memiliki ciri-ciri, bahwa rangkaian ini tetap
berada pada tingkatan (level) keluaran yang diberikan apabila tidak dikenakan
sinyal (trigger) dari luar. Penerapan sinyal dari luar akan menyebabkan perubahan
keadaan, dan tingkat keluaran ini akan tetap sampai ada sinyal dari luar
berikutnya. Jadi rangkaian bistabil memerlukan dua sinyal sebelum kembali
kekeadaan awal.
Multivibrator monostabil atau one shot, menghasilkan satu pulsa dengan
selang waktu tertentu dalam menanggapi suatu sinyal trigger dari luar. Ini berarti
bahwa hanya satu saja keadan stabil. Penerapan trigger mengakibatkan perubahan
keadaan kuasi stabil, yang berarti bahwa rangkaian tetap berada pada keadaan
kuasistabil pada selang waktu yang ditentukan dan kemudian kembali kekeadaan
awal. Akibatnya adalah sinyal trigger internal dibangkitkan yang menghasilkan
transisi keadaan stabil.
Multivibrator astabil atau free running adalah multivibrator yang memiliki
dua keadaan kuasi stabil ( bukan keadaan stabil), dan kondisi rangkaian berosilasi
diantaranya. Dalam hal ini tidak diperlukan sinyal trigger luar untuk
menghasilkan perubahan keadaan. Karena sifat osilasi diantara dua keadaan ini,
rangkaian astabil digunakan untuk menghasilkan gelombang segi empat.
Pada dasarnya ada 3 jenis dari multivibrator, yaitu:
1. Astable Multivibrator
2. Monostable Multivibrator
3. Bistable Multivibrator
II.2 Jenis-jenis Multivibrator
a. Astable Multivibrator
Astabel multivibrator biasa digunakan pada penerima TV untuk mengontrol
berkas elektron pada tabung gambar. Pada komputer rangkaian ini digunakan
untuk mengembangkan pulsa waktu.
Astable multivibrator atau disebut freerunning multivibrator adalah
mutivibrator yang tidak mempunyai stable state yang permanen. Setiap transistor
secara bergantian saturated dan cut off.
b. Monostable Multivibrator
Multivibrator monostable : disebut
juga
multivibrator
one-shoot,
didapatkan
yang
daftar
fungsi boolean.
sepenuhnya
dapat
Berbeda
dibuat
dari
Digital adalah
rangkaian
yang
merepresentasikan
sinyal
peralatan elektronik. Contoh nya saja adalah Televisi, dimana saat kita mengatur
untuk menambah volume atau mengurangi suara serta mengatur menu lainnya
adalah penerapan dari teknologi digital sekaligus sebagai bukti keberadaannya
yang penting. Didalam rangkaian digital ada susunan yang disebut dengan
gerbang logika, yang fungsinya untuk melakukan suatu operasi logika di satu
ataupun lebih input kemudian dihasilkan sebuah output tunggal. Hasil berupa
output tunggal inilah yang merupakan hasil-dari serangkaian operasilogika yang
didasarkan pada prinsip-prinsip aljabar boolean. Didalam ilmu elektronik sendiri,
output serta input tersebut diwujudkan dari arus atau voltase yang tergantung pada
type elektronik yang dipakai. Demkian sedikit pengantar Rangkaian Elektronika
Digital dalam artikel ini, silahkan ikuti pembahasan lanjutannya di artikel lain
blog ini.
Sebagai contoh yang paling gampang adalah saklar lampu. Pada saat ditekan
tombol ON maka langsung terjadi hubungan sehingga dinotasikan sebagai angka
1. Ketikan kita menekan tombol OFF maka akan berlaku sebaliknya atau tidak
terjadi hubungan. Contoh lainnya yang akan kita bahas adalah rangkaian BCD
yang merupakan rangkaian logika kombinasional. Rangkaian ini digunakan untuk
mengkonversi suatu bilangan desimal terkode biner ke pola segmen yang sesuai.
Salah satu keuntungan dari penggunaan rangkaian digital adalah sistem
yang digunakan mempunyai perangkat antar muka yang mudah untuk
dikendalikan dengan komputer maupun perangkat lunak. Itu sebabnya
penyimpanan informasi yang dilakukan jauh lebih mudah dilakukan dalam sistem
digital dibandingkan dengan analog.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.Puji syukur kita panjatkan
atas kehadirat ALLAH swt.Tuhan yang maha esa, yang telah memberikan rahmat
dan petunjuknya sehingga kami dapat menyelesaikan salah satu mata kuliah wajib
di Jurusan Teknik Elektro yaitu Praktikum Elektronika Digital.Jurnal lengkap ini
DAFTAR ISI..............................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................
BAB I RANGKAIAN DALAM GERBANG LOGIKA............................................
ABSTRACT
.............................................................................................................................
I.1 RTL dan DTL
......................................................................................................................
I.1.1 TUJUAN PERCOBAAN
............................................................................................................
I.1.2 TEORI DASAR
............................................................................................................
I.1.3 PERALATAN DAN KOMPONEN
............................................................................................................
I.1.4 PROSEDUR PERCOBAAN
............................................................................................................
I.1.5 HASIL PENGAMATAN
............................................................................................................
I.1.6 ANALISA HASIL PENGAMATAN
............................................................................................................
I.1.7 KESIMPULAN
............................................................................................................
BAB II MULTIVIBRATOR DAN PEMICU SCHMITT..........................................
ABSTRACT
.............................................................................................................................
2.1.........................................................................................................................
PEMICU SCHMITT
........................................................................................................................
2.1.1. TUJUAN PERCOBAAN
............................................................................................................
2.1.2. TEORI DASAR
............................................................................................................
2.1.3. PERALATAN DAN KOMPONEN
............................................................................................................
2.1.4. PROSEDUR PERCOBAAN
............................................................................................................
2.1.5. HASIL PENGAMATAN
............................................................................................................
2.1.6. ANALISA HASIL PENGAMATAN
............................................................................................................
2.1.7. KESIMPULAN
............................................................................................................
2.2.......................................................................................................................
ASTABLE dan MONOSTABLE MULTIVIBRATOR
......................................................................................................................
2.2.1. TUJUAN PERCOBAAN
............................................................................................................
2.2.2. TEORI DASAR
............................................................................................................
2.2.3. PERALATAN DAN KOMPONEN
............................................................................................................
2.2.4. PROSEDUR PERCOBAAN
............................................................................................................
2.2.5. HASIL PENGAMATAN
............................................................................................................
2.2.6. ANALISA HASIL PENGAMATAN
............................................................................................................
2.2.7. KESIMPULAN DAN SARAN
............................................................................................................
BAB III RANGKAIAN DIGITAL............................................................................
ABSTRACT
3.1.......................................................................................................................
TUJUAN PERCOBAAN
......................................................................................................................
3.2.......................................................................................................................
TEORI DASAR
......................................................................................................................
3.3.......................................................................................................................
PERALATAN DAN KOMPONEN
......................................................................................................................
3.4.......................................................................................................................
PROSEDUR PERCOBAAN
......................................................................................................................
3.5.......................................................................................................................
HASIL PENGAMATAN
......................................................................................................................
3.6.......................................................................................................................
ANALISA HASIL PENGAMATAN
......................................................................................................................
3.7.......................................................................................................................
KESIMPULAN DAN SARAN
......................................................................................................................
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa laporan ini disusun
oleh :
Nama : Muh. Irfan Mz
Nim
: D411 13 312
BIODATA
Nama Lengkap
: Muh. Irfan Mz
Nama Panggilan
: Ippank
Tempat/Tanggal Lahir
Alamat
No. Telpon
: 0823-9309-9397
Sub. Prodi
Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Hobi
: SMAN 10 Makassar
: Membaca dan Menonton Anime
Cita-Cita
: Engineer
SosMed
Email
Facebook
BBM
Line
Whatsapp
: muhirfanmz@gmail.com
: Muh. Irfan Mz
: 56ACD743
: bungippank
: 082393099397
Makassar, 29 Mei 2015