Professional Documents
Culture Documents
Surah Al Maidah 35 : Hai orang orang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan carilah
WASILAH yang mendekatkan diri kepadaNYA, berjihadlah pada WASILAH NYA, supaya
kamu mendapat keberuntungan.
ENERGI KHATM
Keterangan :
Energi Ismu Dzat harus berdasarkan bai’at atau pemberian energi seorang guru
diatasnya, dan energy inilah yang akan bertalian satu dengan yang lainnya (Cahaya
diatas Cahaya /Energi diatas Energi).
Energi Nafi isbat, tarik nafas membaca HU (baca satu kali dalam tarikan panjang), lepas
nafas baca Muhammaddarasullullah satu kali.
Setelah 40 hari pertama, Dzikir Ismu Dzat dirubah menjadi Dzikir Lataif.
Dzikir Ismu Dzat dilakukan dengan tangan kiri terbuka dan menarik energy ruhaniah
Guru.
Untuk mendapatkan Gelar dan Dudukan, dzikir dilakukan berturut turut tanpa putus
selama waktu yang ditentukan, jika terputus diulangi dari awal (suluk/istiqamah).
Maka sahut Ali kepada Rasullullah, bagaimana caranya aku berdzikir ya Rasullullah,
maka sabda Rasullullah: pejamkan kedua matamu dan dengarkanlah dari saya ucapan
tiga kali, kemudian ucapkanlah seperti itu dan aku akan dengarkan.
Maka sejenak Rasullullah mengucapkan : laa illaaha illallah, tiga kali sedang kedua
matanya tertutup, kemudian Ali pun mengucapkan kalimat Laa illaaha illallah seperti
demikian. Ajaran tersebut kemudian Sayyidina Ali ajarkan pula kepada Hasan basri dan
dari Hasan Basri kepada Al Habib al Ajay dari Al Habib kepada Daud Athaiy, dari Daud
kepada Al Makruf Al karaci dan dari Al karaci kepada Assuraa, dan dari Assuraa kepada
Al Junaid ( HR. Thabrani dan Baihaqi ).
Teori String mengatakan Energi lepas alam semesta ini mengalami penyesuaian
sehingga menghasilkan suatu energy baru. Artinya suara yang dibuat oleh Rasullullah
berasal dari suara atau Energi yang diterima oleh malaikat jibril dan suara yang diterima
malaikat jibril berasal dari Dzat Yang Maha Agung.
Dan mengapa mata harus dipejamkan, karena Allah itu hanya dapat dilihat oleh
ruhaniah, dan selain itu jika mata terbuka maka yang terlihat adalah sosok manusia /
jasad sehingga dapat menimbulkan penilaian / pengkultusan yang berasal dari pola pikir
manusia sehingga penilaian inilah yang dapat merusak / mengotori hati
Seperti firman Allah dalam An Nur 35 : Allah memberi cahaya langit dan bumi, umpama
cahayaNYA, seperti sebuah lubang di dinding rumah, di dalamnya ada pelita, pelita itu
didalam gelas, gelas itu seperti bintang yang berkilauan.
Hadist Qudsi : Laa illaha illallah ( kalimah Allah ) itu adalah perkataanKU, dan ia adalah
AKU, siapa yang MENYEBUTNYA masuklah kedalam bentenKU, dan siapa yang masuk ke
dalam bentengKU, maka terpeliharalah ia dari siksaKU ( HR.Syairazi )
Artinya kalam yang diturunkan oleh Dzat yang maha Agung dalam bentuk kalimat Laa
illaaha illallah merupakan suatu energy cahaya langit dan bumi yang didalamnya
mengandung hikmah, dan kalam ini lah yang akan menjadi tali perjalanan manusia
menuju Allah.
Seperti firman Allah dalam Ali Imran 103 : berpeganglah kamu pada Tali Allah dan
janganlah kamu bercerai berai.
Namun tidaklah mudah untuk mencari seorang guru yang sudah pernah diturunkan atau
dibisikan kalimah Tauhid dari guru guru diatasnya sampai pada rasullullah ( wasilah /
silsilah ),
Seperti firman Allah surat Al Maidah 35 : Hai orang yang beriman, taqwalah pada Allah
dan carilah /temukanlah WASILAH yang membawa engkau pada ALLAH, berjihadlah
engkau diatas jalan/ taliitu, niscaya engkau akan beruntung.
Ketika kita sudah menemukan tali energy kalam Allah yang berasal dari wasilah maka
Rasullullah bersabda :
Atas nama Allah, yang tidak memberi mudharat apa apa yang dibumi dan yang dilangit
ialah bagi orang yang beserta dengan namaNYA (HR. Abu Daud dan Thirmidzi )
Artinya kalimat Allah yang bertalian tidak akan mencelakan bagi manusia yang selalu
menyebut namaNYA.
Setelah rohaniah kita bertemu dengan ruhaniah rasullullah dan rohaniah para guru
diatasnya artinya kita sudah bersyaf-syaf dan bertalian erat atau berimam iman maka
barulah kita melakukan solat seperti firman Allah Al Alaa 15 : Dan menyebut nama
Tuhannya lalu solat.
Dan Ayat Al Ma’un 4 dan 5 : maka celakalah bagi orang yang solat, yang mereka lalai
(tdk berdzikir)dari solatnya.
Dan Rasullullah pun bersabda : Tiada tiga orang disebuah desa, dan tidak pula
diperkampungan terpencil yang tidak mendirikan solat, melainkan sesungguhnya syaitan
menguasai mereka, maka kamu harus berjamaah (jasmani dan rohaniah), sesungguhnya
srigala itu menerkam kambing yang terpencil sendirian (HR Ahmad, Abu Daud, Baihaqi
dan Nasai)
Barang siapa yang dalam solatnya tidak berimam imam, bersyaf-syaf (jasmani rohani)ia
akan disambar iblis dan syaitan dalam solatnya, bukannya berarti jempol kaki kita harus
rapat syaf nya dengan orang disebelah kita dan syetan bisa masuk lewat pintu mana saja
didalam tubuh, jadi artinya disini adalah rohaniah yang bersyaf syaf dan bertalian erat
sampai kepada Rasullullah.
Kebingungan masyarakat mengenai silsilah / wasilah yang bertalian pada sahabat Rasul,
Rasullullah bersabda : Tidak sesuatupun yang dicurahkan Allah dalam dadaku,
melainkan aku mencurahkannya kembali kedalam dada Abu bakar.
Jadi jelas dalam hadist diatas termasuk mencurahkan talqin dzikir seperti yang
dilaksanakan oleh rasullullah kepada saidina Ali.
Firman Allah Al Araf 205 : Sebutlah Tuhanmu dalam hatimu, serta merendahkan diri dan
takut dan bukan dengan suara keras, waktu pagi dan petang dan janganlah engkau
termaksud orang orang yang lalai.
Percakapan ini terjadi ketika, adanya seseorang yang ingin mencoba mengamalkan
ilmu rahasia dari Rasullullah…
Waallahuallam bisowab, percakapan ini benar adanya, dan dengan menyebut nama Allah
Yang Maha Penguasa Ghaib… sesungguhnya percakapan ini berjarak dalam hitungan
tahun cahaya… dengan didampingi oleh para aulia sementara untuk kaum jin khususnya
para aulia sulton jin Moslem diharapkan tidak masuk kedalam frekwensi yang sangat
dasyat ini..
Semoga Allah memberi rahmat kepada para kaum jin marifatullah dan mahluk lainnya
tanpa mengesampingkan mereka… sesungguhnya mereka tetap mulia dimata Allah…
semoga Allah memberi ridha dan rahmat pada mereka.
Assalamualaika ayuhannabiyuwarahmatullahiwabarakatuh.. assalamualaina wa ala
ibadillahisolihin.
Illahadarotin para aulia khususon sulton aulia penguasa bumi gautsil adhom qutubul
alamin saidi syech Abdul Qodir al Jaelani… sembah sujudku kepada frekwensi termulia
dimata SANG MAHA DASYAT.
Illa hadratin khususon mursyidku yang tercinta sulton aulia saidi syeck kadirun Yahya
yang telah mengajarkan ilmu frekwensi yang sangat mulia ini,
Illa hadratin ruh khususan sang penguasa alam yang hidup ini syeh Hisyam al kabbani wa
Saidi syech Muhammad Nazim al Haqqani… …walaikums lam.
S.Pasword…. Ashaduallaillaha ilaallah ana Sulton aulia ghautsil adham qutubul alamin
saidi Syech Abdul Qodir al jaelani…
m.Walaikum salam Ya Sutlon pemilik alam semesta ini… sesungguhnya Engkaulah
sebenar benarnya penghantar bagi kami kaum lemah yang ingin mengetahui kebenaran.
s. Ya fulan bin Maulana bin Saiful wa thariq… ahli sunah wal jamaah… wala n….illa
mukhlisin…Sulton aulia ………
m. Siapa kah yang anda maksud yang rasullullah…. Pewaris ilmu rasull.
s. Aku Sunan Gunung Jati.
m. Aku kira Syeh abdul Qodir al jaelani….ada apa anda datang, mulialah engkau .. dan
mohon maaf saya tidak sempat berziarah kpd anda ketika kecirebon raja galuh.
s. innama buistu………..*( bahasa arab ).
m. iya saya ngerti maksud anda tidak lah berpengaruh adanya makam bagi para sunan
tapi wajib juga untuk diziarahi.
s. sulton aulia gautsil adhom… anda pemilik … kenal dengan Syech Abdul Qodir al
Jaelanai ya.
m. insya Allah kalau Allah memang berkenan.
s. kening mu hitam tertanda,..
m apa
s. ya tertanda kau orang yang pernah memiliki ilmu prabu kian santang penguasa jawa
dan sekitarnya.
m. insya Allah jika Allah mengizinkan.
S . apa maksud anda.
m. ya saya dulu pernah belajar ilmu sesepuh dari kanjeng guru prabu kian santang sang
penguasa tanah jawa.
s. Hilanng……. Dan tersenyum…. Berdoa…… dan hilang.
m………… ada apa gerangan sunan itu datang ya ?
m. Ya Zat penguasa yang maha Agung .. Engkaulah sebenar benarnya petunjuk bagi
ku… muliakanlah kami ya Allah sesungguhnya Engkaulah sebenar benarnya pemberi
kemuliaan.
………
m. Ya syech kadirun yahya berikankan sedikit wasilaah yang Allah turunkan pada mu.
kh. iya Syech kadirun tidak mau menghampiri dalam keadaan tersungkur.
m. mohon maaf kalau begitu…….s
m. bisa
kan frekwensi sampai pada Mursyid ku sulton syeh Abdul qodir al jaelani.
m. siapa kau…. Ya..
………….hilang …………lari
m. Subhanallah ..cahaya telah datang pada ku.. semoga rasul adanya.
…………………………………………….
m. ada apa gerangan cahaya tersebut hilang lagi.
m. bismillah… ya Allah sesungguhnya AKU LAH PENGUASA DAERAH INI DAN
AKU LAH YANG MAMPU MENENGGELAM KAN DAERAH INI KALAU ADA
YANG BERANI ……..JANGAN SAMPAI AKU ATAS NAMA ALLAH TURUNLAH
DAN JANGAN DIATAS MEMANTAU PERCAKAPAN AKU….
………………………………………la illa …….cabuuuuuuuuutttttttttttt…….
Cabutttttttttttttt………….genderowo pade nonton diatas genteng……..
m. la illah ha illa anta subhanaka kuntum minal Dzaliminnnnnnnnnnnnn…….
……………………………….cabuuuuutttttttttttttttt……………….. kuntil anak…juga
ada…………….
Aku merasa ada yang aneh diantara ini………………satu dua tiga empat lima
Frekwensi kasar dari B… pada anak……..
………………..spy…or what…… Ya Allah muliakanlah anak itu semoga diberi
petunjuk …………….
m. Bismillah Walaikum salam ya rasullullah…………….kuan..ya lam wa llaa na’budu
illa muklisiiiiiiinnnnn……………………….frekwensi off.
……………..drag kebugragkedugrig……bagbug alaihim gambrenggg… siapa..satu..dua
tiga. Empat lima enam tujuh delapan.
m. Ya rasull ada yang mau istiqamah nama nya ronni.
…….walaika salam…
m. ya engkau jin…walaikum salam…..
m. walaika salam…ya golongan khadam
m. walaika salam ya golongan penginjil.
m. Subhanaallah wahai malaikat pencabut nyawa…
m.Ya ajengan penguasa raja galuh mohon maaf saya tidak melihat kalo anda ada
disebelah kanan saya………………
k. bahasa arab….
m. siapa nama anda..
k. bahasa. Arab.
M apakah anda sudah ikut saya sejak saya pulang
k. ya….
m. siapakah nama anda… saya tahu anda adalah kanjeng wali….Cuma kok susah ditrace
ya…
m…….lam yalid walam yulad………lam yakulahukhufuawan ahad………..
k. sulton aulia tidak mau datang karena kalian semua kotor……
k. mandilah dan berdoa……..muak…………………………………………………..
m. anda merasa terkotori ya..
k. tidak… tapi kurang pantas……..orang semulia itu kau panggil.
m. mohon maaf kami……..
k. aku punya petuah tentang kalian….. satu persatu kau akan tahu bahwa yang benar itu
akan terlihat….coba kau lihat garis tangan kalian……. Tiada yang mempunyai jari lurus
mempunyai garis… tegak kebawah……..
m. maksudnya.
k. sewaktu waktu anda semua pasti jatuhhhhhhhh….dan jatuh….
m. kenapa….
k. ……….lihat dibelakang kalian jin yang kalian punya besar dan sehat.
m. lantas…
……………………………………………………………
……………………………………………………………
m. maafin orang orang disini… kebanyakan sok tauuuu…….
k. hmmm……..
m. maafin kalo orang orang disini sommmbongggg.
K hmmm.
Sskd. Assalamualaikumwrwkth.
m. walaikum salam ya syeh kadirun yahya…
m. saya mau Tanya tentan g roni akan jalankan istiqomah..
sk. Subhnallah…..bukti nyata bahwa ia adalah penguasa alam spiritual .. tapi kurang
pengetahuan untuk menuju kesana…..
m. mungkin benar adanya.
Sk. Berilah dia ilmu ..baiat lah ia sebagaimana kau ku baiat……..
Sk. ……………qul katakana bahwa Allah itu Esa….lam… jadikan lah ia termulia dari
kalangannya sendiri.
Sk. Sin……jangan culas terhadap manusia……….kelemahannya adalah wanita… ingat
jangan hiraukan apa yang terjadi pada masa lalu……. Sesungguhnyaitu adalah kemuliaan
baginya.
Sk. Dan ingat jangan lupa akan kedua orang tuamu…. Sesungguhnya dial ah sebenar
benar pelindungmu dari kerjaanmu sendiri.
m. ada saran lain……
sktidak aku Cuma mau lihat sampai dimana ia mengetahui tentang Aku.
m. maksudnya akan ada masalah ketika menjalankannya…
sk. Tidak……………………………….
Sk. Kau lihat manusia yang berbicara tadi…….dia kaya tapi tidak tahu harus berbuat apa.
M ..keju.
m. trus mengenai ronni.
Sk. Sudah aku mau pulang dan jangan panggila aku dengan cara ini… karena kau akan
difitnah nanti………
m. maksudnya…
sk. Kau akan lihat orang yang menfitnah mu akan terlihat dan terdengar.
m. doa kan saya supaya tetap selamat dan tidak kena fitnah.
…………lam.yalid..walam yulad………….hilang….
m. illa hadratin.. mursyid khawajagan naqsabandi……..
s……………..illa hadratin khususon syech sunan gunung jati.
m. sunan gunung jati..kah..
s.. hmmm………..diammm tapi senyum
m. pasti sunan gunung jati… coba aku liat ….waw lam ya. Lam mim…… iya kan benar
anda sunan gunung jati.
s. hhaaha
m. anda punya jin hebat sekali………..datang dengan duapuluh jin dikepala……
wah….berbahaya kalo salah belajar tuh.
m. ………..apakah kau kenal dengan siti jenar.
s.hahahaaaaaa……..
m. aku tidak bertanya pada jin mu ya rasull.
s. iya dia memang jahil suka menyamar jadi diriku……. Semoga engkau tahu akan
energiku.
m. iya aku tahu……
s. siti jenar penguasa ilmu kebtinan yang sangat tinggi dan aku pun tersungkur dalam
bahasa sunda……..
m. intinya sitijenar memiliki ilmu yang linuih mengenai pengenalan Tuhan.
s. ia tidak berkata kata tapi….bisa nyata …..aku tau dimana dia berada bukankah kau
selalu mencari keberadaan ruhnya iya kan.
m.hahaha.
m. iya bagaimana caranya…….
s. lakunya adalah tak seperti yang kau bayangkan …kau akan mennggalkan segalanya
bahkan kau akan meninggalkan dirimu sendiri…….
m. haruskah seperti itu.
s. ……..mau kau tanyakan langsung padanya…
m. semoga Allah meridhai..
s. ……………………………….
s……………..
m……….hilang…hilang………dan tak mau datang namun aku liat dia sedang berada
dipesisir pantai……sedang apakah dia.
m. tapi biarlah tidak usah dipanggil…. Sesungguhny dia lah salah satu pewaris ilmu rasul
s. kau punya 3 macan… tapi tidak tau bagaimmana kau urusnya… kasian mereka kadang
kadang pulang tidak tau kemana.
m. trus harus bagaimana.
s. berilah dia ilmu sebagaimana yang kau dapat sebagaimana leluhurnya mursyid…
banten..mansyyuruddin pernah berkata… bahwasanya barang siapa yang mencelakakan
darah dagingku maka meereka akan berhadapan dengan macan macanku… dan barang
siapa yang ingin mengetahui ilmu KU maka ia harus berdampingan dengan macanku.
m. ilmuku maksudnya.
s. ilmu Tauhid karena rasulpun memiliki macan putih karena perlunya pengetahuan
tentang emosi dan banyaknya tantangan dalam penyiaran agama.
m. jadi saya harus bagaimana.
s…….. cobalah kau lihat apa warnanya.
m. hitam….
s. ….
s…………..hitam memliki dua belas klan yang menguasai tanah jawa barat diantaranya
pasundan dan sekitarnya.prabu siliwangi adalah tampuk utama pimpinan para harimau
yang ada ditanah jawa… maka beliaulah yang akan mendidik … dan menjaga keberadaan
harimau anda.
m. maksudnya
s. harimau dan macan adalah berbeda…. Satu belang dan yang satu hitam … kau
memiliki yang hitam dimana kekuasaannya mencakup daerah prabu siliwangi.. dan yang
satu belang yang mencakup daerah Sumatra……yang disebut manusia harimau….
Pernahkan anda bertemu…………itu lah kehebatan harimau mampu merubah wujud
manusia dan memiliki ekor.
m. trus bagaimana dengan macan yang ada pada saya.
s.tidak bisa hilang… karena itu sudah gen tempat ……. Kalau tidak percaya bisa anda
buktikan temukan orang sakti siapapun maka mereka anda akan berhadapan dengan
prabu kian santang…..
m. prabu kian santang…
s. ya sosok manusia yang bertanggung jawab thd ayahnya……..
m.jadi saya harus bagaimana.
s. ya.. coba kau lihat sisik dan tulang belikat anda………….
m. ada apa saya tidak tahu… maksud sisik dan belikat.
s. iya …………………
………
………….
m. macan itu mengganggu kalau saya naik
s. tidak mereka hanya mencoba mencuri energi mu…. Dan mereka akan besar dan
besar….
m. mengapa harus mencuri……..
s. bahasanya adalah makan….karena mereka butuh kemuliaan.
m. apakah ini dilarang oleh agama.
s. siapa yang katakana demikian adakah ayatnya yang melarang untuk ememiliki ilmu
yang linuewih berwujud macan.
m. apakah macan dari bangsa jin
s. tidak ……..
m. apakah macan berpengaruh buruk pada kehidupan saya.
s. hahahahaha…….. akulah ha mim shad pemilik kerajaan …………..
m. siapa anda………………………ha mim shad……..ha artinya ajian .mim artinya ridha
.shad artinya kehendakNYA.
s. iaya saya lah yang berkehendak………………..
s. kau berwujud macan karena itulah kau ………
m. saya yakin ada pengaruhnya kalo saya naik
s. tidakkkkkkkkkkkkkkk……….
m. pasti………… andalah salah satu macan itu …hahaha… kau coba menipu aku
ya….tapi aku sayang kamu kok tenang aja aku tidak akan usir…. Kalo kau tidak berjodoh
dengan aku… tidak mungkin Allah menempatkan dalam diriku… bahkan kau sudah
hilang ketika aku belajar ilmu tarekah.
s…ampuuunnn..iyaaaaaaaaaaaa…. dan aku bersujud…..
m. sudahlah dan apa mau kamu.
s. aku hanya mau kau menjadi penguasa..
m. aku tidak mau.
s. ya sudah aku ……………………………..dal mim nun lam………
m. ya dal mim nun lam……. Anda akan mencari pewarismu sendiri.
s. aku takut mohon jangan dibuang…..
m. iya aku akan buang.
m. pergilah kau….
m. ……………
s. .
s………………………….
s………………………hilang mengadu kepada sang panglima……
m.
m..tralala trililii…
.m. hai panglima kumbang……..assalamualaika wahai penguasa gunung salak.
g. ………grrrgrrrr.
m….iya….. mohon maaf aku hanya bercanda kepada anak buahmu…… ternyata dia
tidak punya nyali seperti macan…
g. ..grgrrrr… akulah penguasa… sesungguhnya kau adalah yang berkuasa…….tapi
janganlah begitu terhadap ku.
m. tidak sesungguhnya aku mendidik pasaukan mu… untuk menjadi tegar….
g……grgrr…..mohon ampunin mereka…… aku akan beri pelajaran………
m. iaya… dan datanglah kepada ku………..setelah kau tahu mereka bisanya Cuma apa….
m. aku butuh marifat … pengetahuan yang membuatku cinta pada Allah..
g . …….hilang………..bersama psukannya.
m. Ya Allah cintaku pada Mu, melebihi apa apa yang kau berikan padaku …maka
tunjukanlah jalan untuk ku.
m. ada 2 masalah yang akan terjadi… pada saat saat ini.
m. kata kanjen sunan yaitu hancurnya budaya bandung dibedeng….
m. dan yang satunya akan terlihatnya mutiara merah yang berkelip berlian pada kening .
m. artinya… barang siapa yang memegang Allah sebagai penolong sesungguhnya Dialah
sang pemenangnya….dan aku pun bersumpah atas bumi dan langit bahwasanya orang
yang memegang ilmu Allah tidak akan terkalah kan oleh siapapun….bahkan segunung
raksasapun tidak akan mampu menembus qalbu.. orang itu.
m. Dan disinipun aku merestui untuk menjaga ilmu rahasia segitiga…….
……..lam ya lam wa lam yu ladd.. walam yakul lahukufuan ahad……..coba kau lihat …
ada kuda diatas kepalamu…. Tahukah kau bahwa ada kuda itu bersayap.
Aku panggil dia dan dia berkata naik lah kepunggungku… dan aku akan bawa
kemanapun kau mau.
Taukah kau ayat kuda berlarian dengan kencangnya..
Bacalah surat al iklash dan kau akan memiliki kuda itu……..
Mengenai pekerjaan dikantor X… lam ya lam…. Wa lam yalid walam yulad, dan
tahukan engkau bahwa itu lah yang dinamakan kuasa didalam kekuasaannya…
sesungguhnya kau hidup , akan ku tempatkan kau dimana kau akan melihat sinar cahaya
yang berkilauan….
Apakah aku harus keluar
Tidak… karena disitulah banyak kau pelajari mengenai kerja social.
Tapi gajinya kecil
Qul.. katakan bahwa akupun sudah tahu bahkan lebih tahu darimu.
Lantas..
Lam…jadikanlah itu suatu pelajaran
Trusss..kapan gw kawinnya.
……….iya kana budu wa iyya kanasta’inn
Lam ketemu ba… tidak bisa menjadi ra….artinya…jika anda ingin menikah maka
lihatlah disekeliling mu.
Wah..gawat dong. Kalo mereka nikahnya pade lama…
…illahi anta maksudi waridhaka mathlubi.. kalau kau ingin cepat maka beli lah ayat ku..
Apa.
Surah alikhlasss……..dalam ya boleh dalam rumusan segitiga……..namun diperbanyak
dan aku hadir…ya hadir syech aabdul wahid…..
….intinyaa…..bagaimana…………………………………………………………………
………………………………..doooooooooooooooooorrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Ya udaaaaaaaaahhhhh jadi gimananaa neeeeeeeeehhhhhhhhhhhhhhh…….
j. coba perhatikan apa yang akan aku baca
ruh. Iya khtam, allah allah, nafi isbath.
r………coba kau baca dalm hitungan waktu satu bulan.
r. lihat…aku ajak kau ketempat apa yang kau mau
j. nikah , kaya dan tercukupi semuanya.
r. .iiiiiiiiyaaaaaa..aaaaaaaaaaaa
CARILAH “WASILAH” UNTUK MENGENAL ALLAH
Wahai Dzat Yang Maha Agung, Engkau lah yang ku maksud, ridhaMU lah yang ku cari,
aku mengharapkan kasih sayangMU dan tetap dekat denganMU
Allah penguasa bumi dan langit, ampunilah segala dosa ku baik yang disengaja ataupun
tidak, dalam hal ini saya ingin mengumandangkan KalamMU, keAgunganMU dan segala
yang KAU miliki.
Tanpa merendahkan ruhaniah ilmu ma’rifat yang sudah saya dapatkan, namun saya
masih memegang teguh kepada ajaran Sang Guru tercinta Rasullullah SAW, yang sudah
diwariskan kepada Saidina Abu Bakr Siddiq. RA, dan saya menjunjung tinggi pula
pimpinan tarekah Naqsabandi pewaris Rasullullah Ruhaniah Saidi Syech Abdul Khaliq al
Gujdhawani, dan yang mulia ruhaniah guruku tercinta pewaris ilmu Rasullullah Saidi
Syech Prof. DR. Kadirun Yahya Muhammad Amin dan wasilahnya.
Dan tanpa mengabaikan wasillah lainnya, hormat saya kepada junjungan tertinggi
Ruhaniah Saidina Ali bin Abithalib RA pewaris bumi dan langit, Ruhaniah Sulton Aulia
Ghautsil Adhom Qutubul alamin Saidi Syech Abdul Qodir al Jaelani yang saya cintai dan
hormat saya juga kepada pewaris kemarifatan Ruhaniah Isa A.S, dan Ruhaniah Khaidir
A.S Tuhan memberkati anda, dan tak lupa pula kepada Ruhaniah Sulaiman A.S,
penguasa dimensi termasuk alam jin, semoga Allah memberikan limpahan perlindungan
pada semuanya.
Bismillahirrahmanirrahiim
Ayat ini mengandung arti bahwa Allah memang Kuasa atas segalanya, tetapi kalau kita
berfikir kenapa Allah menyuruh kita untuk mencari wasilah untuk bertemu denganNYA,
bukankah DIA Maha Segalanya, seperti di katakan di dalam shahadat bahwa “ Utusan
Allah adalah Muhammad” mengapa tidak di katakan bahwa “ Utusan Allah adalah Allah
itu sendiri” dan masih banyak ayat lain di mana Allah mengagungkan rasul dan
utusanNYA, dan bahkan Allah pun bersolawat, janganlah anda berpikiran bahwa
manusia yang berjalan menuju Allah melalui seorang utusan mereka adalah musyrik
yang menduakan TuhanNYA, lebih baik anda kaji dahulu makna wasilah dan
Muhammad.
Wasilah adalah ruhaniah ruhaniah pewaris ilmu Rasullullah yang saling bertalian erat
satu dengan yang lainnya ( bersyaf-syaf/ berjamaah ) dan jika kita berbicara Allah maka
kita tidak berbicara mengenai Jasad seorang pewaris tetapi Ruhaniah sang pewaris yang
tetap hidup dan tidak mati.
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali Allah (cahaya diatas cahaya /Ruhaniah),
dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika
kamu dahulu bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah
kamu karena nikmat Allah.
Kalau anda cermati mengapa ada kalimat “tali”, mengapa tidak dikatakan langsung yaitu
“ALLAH”, dan disinilah kita harus mencermati kalimat demi kalimat, dan tidak terlalu
terburu buru di dalam mengkaji suatu ayat Al Quran yang penuh dengan hikmah.
Allah Sumber Cahaya -> Cahaya Jibril ->Cahaya Rasul -> Cahaya S. Abubakr / S.Ali ->
Cahaya Syech Jaffar -> Cahaya Syech Gujdhawani -> dst… -> Cahaya Syech Kadirun ->
Cahaya kita sendiri. ( inilah cahaya diatas cahaya/ Nur ala nurin)
Tali Cahaya diatas disebut sebagai berimam imam atau bersyaf-syaf tanpa memandang
sosok jasad dan figure badaniah seseorang, ketika seseorang memandang ruhaniah
adalah sosok wajah dan jasad maka gugurlah di dalam perjalanannya.
Setelah kita mengerti makna tali cahaya dan wasilah, selanjutnya kita akan bertanya,
apa yang diwariskan Allah kepada Muhammad SAW, dan Rasul kepada Sahabatnya.
Perhatikan makna ia adalah AKU, berhati hatilah memandang kalimat disini, kalam
hanyalah perkataan ALLAH, di perumpamakan jika kalian mendengar suara yang berasal
dari dalam kamar yang terkunci, apakah anda bisa mengetahui siapa yang berada di
dalam kamar, pasti anda akan meraba terlebih dahulu jenis getaran suara yang keluar
dari mulut orang yang berada di dalamnya sehingga getaran itulah yang yang akan
membimbing kita untuk mengetahui siapa gerangan di dalam kamar dan pada akhirnya
adalah proses pengenalan dan apakah kita bisa menebak jenis orang di dalam tanpa
mengenal suaranya atau analogi lain, apakah kita bisa bertemu raja tanpa utusannya,
siapalah kita ini, kita hanya manusia biasa atau bahkan hanya seorang gembel yang ingin
bertemu dengan seorang RAJA, dari sini lah awal pembentukan RASA akhlak seseorang
akan terbentuk ketika ingin bertemu Sang Raja, dia akan menghormati utusannya yang
mengantarkan kepada RAJA.
Perhatikan ayat yang pertama kali turun kepada Rasullullah surat al Alaq 1 :
Dan kalau anda lihat lagi kalimat “dengan” artinya mengapa Tuhan menyuruh kita bisa
membaca hanya dengan menyebut nama Tuhan, seingat saya cara membaca adalah
pertama tama mata kita harus melihat, kemudian kita harus mengeja bacaannya
berulang ulang, atau dengan alat bantu lainnya seperti pensil dan tinta tetapi mengapa
kalimat diatas kita harus membaca hanya dengan menyebut nama Tuhan, kalau gitu apa
yang sebenarnya kita baca di sini.
Artinya ada sesuatu kekuatan di dalam nama Tuhan sehingga manusia mampu
membaca, dan kekuatan kalimat yang mengandung hikmah itu lah yang akan
membimbing kita untuk mampu membaca segala hal dan tentunya cara menyebut
kalimat Tuhan dengan metode yang sudah di ajarkan oleh Alquran dan Hadist
Rasullullah.
Sehingga dari sini lah berawal metode dzikir dan tafakur dengan menyebut kalimat Allah
Allah menjadikan suatu ibadah yang lebih penting dari ibadah lainnya.
Sehingga dapat diartikan ayat diatas Rasullullah dapat membaca suatu kondisi hanya
dengan menyebut kalimat ALLAH dan berulang ulang, dan ketika Rasul mampu
membaca sehingga kalimat Allah berubah menjadi kalimat yang penuh dengan hikmah
dan energy Alif Lam Lam Ha maka terbuka lah hijab alam semesta dan ketakutanlah
yang meliputi beliau sehingga beliau lari menemui istrinya.
Sesuai dengan Ajaran Rasullullah, nama Tuhan kita adalah Allah (walaupun masih ada
nama lainnya).
Dan perhatikan apa yang diwariskan Rasullullah kepada Sahabatnya Saidina Ali RA :
Dari Ali Karamallahu Wajhah : Aku katakan padamu ya Rasullullah, manakah jalan
tharekat yang sedekat dekatnya kepada Allah dan semudah mudahnya atas hamba Allah
dan semulia mulianya disisi Allah.
Maka Sabda Rasullullah SAW : Ya Ali penting atas kamu berkekalan / senantiasa
berdzikir kepada Allah. Berkatalah Ali : Tiap orang berdzikir kepada Allah. Maka
Rasullullah bersabda : Ya Ali, tidak ada terjadi kiamat sehingga tiada lagi tinggal di atas
permukaan bumi ini, orang yang mengucapkan Allah – Allah.
Maka sahut Ali kepada Rasullullah, bagaimana caranya aku berdzikir ya Rasullullah,
maka sabda Rasullullah: pejamkan kedua matamu dan dengarkanlah dari saya ucapan
tiga kali, kemudian ucapkanlah seperti itu dan aku akan dengarkan.
Maka sejenak Rasullullah mengucapkan : laa illaaha illallah, tiga kali sedang kedua
matanya tertutup, kemudian Ali pun mengucapkan kalimat Laa illaaha illallah seperti
demikian. Ajaran tersebut kemudian Sayyidina Ali ajarkan pula kepada Hasan basri dan
dari Hasan Basri kepada Al Habib al Ajay dari Al Habib kepada Daud Athaiy, dari Daud
kepada Al Makruf Al karaci dan dari Al karaci kepada Assuraa, dan dari Assuraa kepada
Al Junaid ( HR. Thabrani dan Baihaqi ).
Setelah kita tahu apa yang diwariskan Allah kepada rasullnya yaitu ucapan atau kalimat
ALLAH atau kalam Alif Lam Lam Ha yang merupakan singkatan dari kalimat Laa illaha
ilallah dan sekali lagi saya katakan bahwa ALLAH adalah singkatan dari Laa illaha illallah.
Dan siapapun dapat menyebut kalimat tersebut, tetapi berbeda jika kalimat itu berasal
dari seseorang yang memberikannya langsung, saya berikan contoh orang non muslim
dapat menyebut kalimat tersebut karena membaca buku tetapi berbeda dengan orang
muslim yang dibisikan langsung oleh SANG GURU RUHANIAH, karena Ruhaniah Guru
akan bertanggungjawab terhadap frekwensi dzikirullah yang sudah diberikan kepada
muridnya.
Allah adalah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah
lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca
(dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan
dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di
sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya) [1040], yang minyaknya (saja)
hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya
(berlapis-lapis).
Jadi jelaslah bahwa kalimah Allah adalah kalimat yang sangat sederhana dan kecil
bahkan diperumpamakan seperti lubang jarum, tetapi apabila kita lihat di dalam lubang
jarum tersebut akan terlihat cahaya diatas cahaya atau ruhaniah para rasul dan aulia
yang bersyaf-syaf dan berimam imam serta bertalian erat yang akan mengantarkan kita
sampai pada SANG PEMILIK KALAM.
Coba anda perhatikan sabda Rasullullah yang memiliki makna tauhid di dalamnya :
Rasullullah pun bersabda : Tiada tiga orang disebuah desa, dan tidak pula
diperkampungan terpencil yang tidak mendirikan solat, melainkan sesungguhnya syaitan
menguasai mereka, maka kamu harus berjamaah (jasmani dan rohaniah), sesungguhnya
srigala itu menerkam kambing yang terpencil sendirian (HR Ahmad, Abu Daud, Baihaqi
dan Nasai)
Artinya walaupun tidak ada 3 orang di dalam suatu kondisi untuk solat maka barang
siapa yang dalam solatnya tidak berimam imam, bersyaf-syaf (rohani) ia akan disambar
iblis dan syaitan dalam solatnya, bukannya berarti jempol kaki kita harus rapat syaf nya
dengan orang di sebelah kita supaya syetan tidak dapat syaf dan perlu diketahui bahwa
Syetan itu sesuatu yang ghaib, syetan bisa masuk lewat pintu mana saja di dalam tubuh
manusia, jadi artinya disini adalah rohaniah yang bersyaf-syaf berimam imam dan
bertalian erat sampai kepada Rasullullah dan Dzat Yang Maha Agung.
Perhatikan ayat lain dalam surat Al Ma’un 4 dan 5 : maka celakalah bagi orang yang
solat, yang lalai dari solatnya.
Apa yang dimaksud dengan lalai disini adalah seperti yang sudah disabdakan oleh
Rasullullah diatas, mereka solat tapi akan diterkam oleh srigrala, dan perhatikan ayat
berikut ini :
Artinya sudah jelas bahwa sebelum kita solat hendaknya kita bersyaf syaf dan berimam
imam sehingga bertalian erat dengan ruhaniah Rasullullah dan Allah itu sendiri dan
setelah itu baru lah kita melakukan solat.
Saya adalah anak Jakarta yang lahir di kota besar metropolitan, jika Tuhan sudah
menjadikan saya seorang manusia yang mempunyai banyak keinginan, mengapa saya
harus mengikuti aturanNYA dan harus meletihkan diri dengan ucapan Allah Allah.
Dari pertanyaan ini lah saya mulai berpikir, ada apa dibalik kalimat Allah dan mengapa
hal ini menjadi sangat penting bagi umat Rasullullah.
Dari sudut pandang Duniawi, kalimat ini sangatlah penting, coba anda perhatikan arti
dari kalimat Allah yaitu Tiada Tuhan selain Allah, dan yang saya ketahui Allah disini
memiliki sifat 20 seperti antara lain wujud, qidam, baqa, ilmu dll.
Sehingga kalau saya mau artikan bahwa Segala yang Tiada akan menjadi wujud (20 sifat)
seperti di katakan di dalam ayat lain bahwa Allah meliputi segalanya, artinya segala yang
tidak saya miliki maka akan menjadi wujud dan di dalam mewujudkannya Allah akan
mengutus Nur Muhammad yaitu bumi dan langit atau kebendaan yang dapat di
inderakan dan dirasakan.
Selama kita meyakini Allah itu meliputi segalanya, maka segala keinginan kita yang tidak
kita punyai akan kita miliki atau wujud atas izinNYA, dan dari sinilah saya memandang
penting kalimat Allah, artinya Tuhan Maha Pemurah dan Kasih Sayang, hanya dengan
menyebut kalimatNYA kita akan mendapatkan kesejahteraan di dunia dan juga di
akherat atau di dapat disimpulkan cukuplah Allah bagiku.
Dan mengenai makna dari solat itu sendiri akan dijabarkan lebih lanjut dengan tema
menutup 7 lubang di kepala, demikianlah sedikit penjelasan dari saya, dengan maksud
dan tujuan untuk mendapatkan ridha dan tetap dekat denganNYA sesuai dengan
warisan yang sudah diberikan oleh Rasullullah, tanpa mengatakan bahwa ajaran yang
lain adalah salah sehingga kita dapat meyakini terhadap apa yang sudah kita pegang,
semoga ulasan ini bermanfaat, semoga Allah memberikan kesejahteraan kepada
Ruhaniah Rasullullah dan keluarganya yang seiman. Amin
DAN ORANG AWAM PUN MENJAWAB TENTANG SOLAT
TEMA : SOLAT
Ketika banyak sekali aliran yang mengatakan bahwa tidak mengerjakan solat itu tidak
apa apa, hal ini membuat saya selaku orang awam, mencoba untuk memberi sedikit
pendapat tentang makna solat .
Bumi dan langit ini terdiri dari 4 unsur : angin, api, air dan tanah yang diciptakan dari
Nur Muhammad ( Cahaya Allah) dan bagaimanapun juga ke 4 unsur itu tidak lah kekal
dan akan musnah juga.
Ketika Nur Muhammad dan ciptaanNya Musnah, maka yang ada hanyalah “ AKU”
Proses Menggulung Nur Muhammad dan 4 unsur inilah yang disebut sebagai ilmu
kesaksian / perjalanan rasa menuju Tuhannya , tubuh manusia mengandung 4 unsur
yaitu tanah, air, api dan udara dan juga unsur lainnya yang terdiri dari :
2. Alam Jabarut / Alam keinginan dari yang buruk sampai yang luhur.
7. Allah.
Ke 7 phase atau wasilah itu harus digulung dengan menggunakan nafas kita sebagai tali
penghubung dari alam satu ke alam yang lain (ali imron 103)
1. Berdiri / alif merupakan unsur angin, dan rasa berdiri harus lenyap atau digulung ketika sedang
solat.
2. Ruku / ha merupakan unsur api, dan rasa ruku pun harus lenyap atau digulung.
3. Sujud / mim merupakan unsur tanah, dan rasa sujudpun harus lenyap atau digulung.
4. Duduk / atahiyat / dal merupakan unsur air, dan rasa duduk pun harus lenyap atau digulung.
Solat yang benar adalah apabila Nur Muhammad yang merupakan gabungan dari alif ha
mim dan dal (ahmad) yang menjadi sumber terciptanya 4 unsur bumi langit adalah
benar benar harus fana’ atau tiada atau nafi sehingga di dalam solat kita akan
menemuiNYA.
Lakukanlah solat secara berulang ulang sehingga kita benar benar tidak merasakan 4
unsur diatas, seperti yang dilakukan oleh Rasullullah.
Perhatikan kalimat Tauhid “ Tiada Tuhan selain Allah” artinya tiada yang dipertuhankan
seperti angin, api, tanah, air dan oksigen dll, karena DIA tidak bergantung pada unsur
apapun, karena Allah ESA dan tidak ada satu pun yang menyerupaiNYA
Ketika Badan lenyap dan fana karena solat maka yang ada di dalam diri kita adalah “
AKU” (spt ayat katakan “KU tiupkan sebagian RuhKU kedalam tubuh manusia).
Setelah AKU wujud maka AKU harus berfirman atau bersuara dalam wujud kalamKU
yaitu Laa illaha illallah atau Alif lam lam ha atau sebutan ALLAH.
Dan dengan Kalam ALLAH lah maka AKU ciptakan NUR MUHAMMAD dan dengan NUR
MUHAMMAD lah AKU ciptakan bumi dan langit serta isinya.
Sesungguhnya yang berkata Allah hanya TUHAN itu sendiri bukan atas dasar bayangan
atau pikiran manusia saja, kalimat Allah Allah bukanlah buatan dari jasad atau mulut
manusia, tetapi hasil dari pada proses peleburan dalam laku solat yang benar benar
khusu sehingga muncullah AKU.
Dan AKU lah yang akan berkata sendiri sesuai keinginanNYA, dan perkataan itu lah yang
disebut KALAM yang berwujud energy cahaya (atau disebut sebagai Alif Lam Lam Ha /
Allah yang berarti wujud atau diliputi sifat 20 atau juga dapat dikatakan sebagai NUR
NYA yaitu NUR MUHAMMAD)
Yang kemudian dengan NUR MUHAMMAD ini lah akan melahirkan cahaya cahaya kecil
atau disebut roh roh yang kemudian cahaya tersebut hadir di dalam akal budi manusia.
Energi Akal budi manusia tersebut kemudian diterima oleh pikiran manusia dan dengan
pikiran manusia lah, dapat terwujud keinginan baik dan luhur dari manusia itu sendiri,
sehingga dengan tercapainya keinginan maka terpenuhinya kebutuhan jasad manusia
itu sendiri.
4. Mengucapkan Salam.
Takbir adalah awal dari suatu perjalanan rasa, dan kemudian menahan nafas dan mata
dipejamkan, karena DIA tidak berada di dalam oksigen atau kebendaan, kemudian
membaca alfatehah yang berarti pembuka atau membuka titik titik dibadan manusia,
setelah itu masih dalam keadaan berdiri dan tidak ada bacaan atau hening sampai nafas
dihembuskan.
Setelah nafas dihembuskan kemudian ditahan dan langsung melakukan ruku, tidak
membaca apa apa hening dalam keadaan nafas ditahan, setelah nafas tidak kuat maka
tarik nafas kembali kemudian ditahan.
Dan badan berdiri tegak, dalam keadaan hening setelah itu nafas dihembuskan dan
ditahan kemudian sujud dalam keadaan hening dan tahan nafas yang sudah
dihembuskan, kemudian tarik nafas kembali dan tahan, kemudian duduk dalam posisi
hening dan menahan nafas dst.
Lakukan ritual solat menahan nafas spt rasullullah lakukan, dan lakukanlah berkali kali
sampai kita merasakan perjalanan rasa dalam keadaan tiada, dan inilah yang disebut
mematikan diri ketika hidup.
Coba anda bayangkan proses mi’raj dalam bentuk solat yang sangat dasyat, yang
diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad di dalam mencapai Tuhannya. Dan
apakah metode ini membuat kita menjadi sangat malas untuk kita lakukan ketika kita
tahu bahwa solatlah yang membuat manusia menjadi lebur dan menemuiNYA, atau
bahkan solat menjadi tidak perlu sama sekali, ketika kita menganggap bahwa metode
duduk bersila merupakan metode yang baik didalam perjalanan menuju DIA.
Mari kita kembalikan semuanya kepada Dzat Yang Maha Agung yang berada di dalam
diri kita sendiri, sesungguhnya segala sesuatu yang dilakukan oleh Rasullullah
mengandung makna yang sangat tinggi dan dalam, namun kadang kadang manusia
masih dangkal di dalam menerimanya karena dipenuhi oleh ego dan lainnya, termaksud
saya yang masih awam di dalam mengkaji makna solat.
Demikian pendapat saya mengenai solat, semoga menjadi masukan juga bagi orang
orang awam yang sedang belajar ilmu ma’rifat.
1. Latifatul-qolby
2. Latifatul-roh
Di sini letaknya sifat bahimiyah (binatang jinak) menuruti hawa nafsu, , letaknya dua
jari dibawah susu sebelah kanan, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah di
isi dengan khusyu’ dan tawadhu’.
3. Latifatus-sirri
Di sini letaknya sifat-sifat syabiyah (binatang buas) yaitu sifat zalim atau aniaya,
pemarah dan pendendam, , letaknya dua jari diatas susu sebelah kiri, Kita buat
dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat kasih sayang dan ramah
tamah.
4. Latifatul-khafi
5. Latifatul-akhfa
Di sini letaknya sifat-sifat robbaniyah yaitu riya’, takabbur, ujub, suma’ dan lain-lain,
, letaknya ditengah-tengah dada, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah
diganti dengan sifat-sifat ikhlas, khusyu’, tadarru dan tafakur.
6. Latifatun-nafsun-natiqo
Di sini letaknya sifat-sifat nafsu amarrah banyak khayalan dan panjang angan-
angan, , letaknya tepat diantara dua kening, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya
Insya Allah diganti dengan sifat-sifat tenteram dan pikiran tenang.
7. Latifah kullu-jasad
Di sini letaknya sifat-sifat jahil “ghaflah” kebendaan dan kelalaian, , letaknya
diseluruh tubuh mengendarai semua aliran darah kita yang letak titik pusatnya di
tepat ditengah-tengah ubun-ubun kepala kita, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya
Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ilmu dan amal
Pertama, tazkiyah an nafs atau pensucian jiwa, artinya mensucikan diri dari
berbagai kecenderungan buruk, tercela, dan hewani serta menghiasinya dengan sifat
sifat terpuji dan malakuti.
Kedua, tashfiyah al qalb, pensucian kalbu. Ini berarti menghapus dari hati
kecintaan akan kenikmatan duniawi yang sifatnya sementara dan kekhawatirannya atas
kesedihan, serta memantapkan dalam tempatnya kecintaan kepada Allah semata.
Ketiga, takhalliyah as Sirr atau pengosongan jiwa dari segenap pikiran yang
bakal mengalihkan perhatian dari dzikir atau ingat kepada Allah.
Keempat, tajalliyah ar Ruh atau pencerahan ruh, berarti mengisi ruh dengan
cahaya Allah dan gelora cintanya.
Hal ini relevan dengan firman Allah SWT dalam hadist qudsi:
"Aku jadikan pada tubuh anak Adam (manusia) itu qasrun (istana), di situ ada
sadrun (dada), di dalam dada itu ada qalbu (tempat bolak balik ingatan), di dalamnya
ada lagi fu'ad (jujur ingatannya), di dalamnya pula ada syagaf (kerinduan), di dalamnya
lagi ada lubbun (merasa terialu rindu), dan di dalam lubbun ada sirrun (mesra),
sedangkan di dalam sirrun ada "Aku".
Pada dasarnya lathifah-lathifah tersebut berasal dari alam amri (perintah) Allah :
"Kun fayakun", yang artinya, "jadi maka jadilah" (QS : 36: 82) merupakan al-ruh yang
bersifat immaterial. Semua yang berasal dari alam al-khalqi (alam ciptaan) bersifat
material. Karena qudrat dan iradat Allah ketika Allah telah menjadikan badan jasmaniah
manusia, selanjutnya Allah menitipkan kelima lathifah tersebut ke dalam badan jasmani
manusia dengan keterikatan yang sangat kuat.
Lathifah sebagai kendaraan media bagi ruh bereksistensi dalam diri manusia
yang bersifat barzakhiyah (keadaan antara kehidupan jasmaniah dan rohaniah).
Pada hakekatnya penciptaan ruh manusia (lima lathifah), tidak melalui sistem
evolusi. Ruh ditiupkan oleh Allah ke dalam jasad manusia melalui proses. Ketika jasad
Nabi Adam a.s telah tercipta dengan sempurna, maka Allah memerintahkan ruh Nya
untuk memasuki jasad Nabi Adam a.s. Maka dengan enggan ia menerima perintah
tersebut. Ruh memasuki jasad dengan berat hati karena harus masuk ke tempat yang
gelap. Akhirnya ruh mendapat sabda Allah: "Jika seandainya kamu mau masuk dengan
senang, maka kamu nanti juga akan keluar dengan mudah dan senang, tetapi bila kamu
masuk dengan paksa, maka kamupun akan keluar dengan terpaksa". Ruh memasuki
melalui ubun-ubun, kemudian turun sampai ke batas mata, selanjutnya sampai ke
hidung, mulut, dan seterusnya sampai ke ujung jari kaki. Setiap anggota tubuh Adam
yang dilalui ruh menjadi hidup, bergerak, berucap, bersin dan memuji Allah. Dari proses
inilah muncul sejarah mistis tentang karakter manusia, sejarah salat (takbir, ruku dan
sujud), dan tentang struktur ruhaniah manusia (ruh, jiwa dan raga).
Bahkan dalam al Qur'an tergambarkan ketika ruh sampai ke lutut, maka Adam
sudah tergesa gesa ingin berdiri. Sebagaimana firman Allah : "Manusia tercipta dalam
ketergesa-gesaan" (Q.S.21:37).
Pada proses penciptaan anak Adam pun juga demikian, proses bersatunya ruh
ke dalam badan melalui tahapan. Ketika sperma berhasil bersatu dengan ovum dalam
rahim seorang ibu, maka terjadilah zygot (sel calon janin yang diploid ). Ketika itulah
Allah meniupkan sebagian ruhnya (QS : 23 : 9), yaitu ruh al-hayat. Pada tahapan
selanjutnya Allah menambahkan ruhnya, yaitu ruh al-hayawan, maka jadilah ia potensi
untuk bergerak dan berkembang, serta tumbuh yang memang sudah ada bersama
dengan masuknya ruh al-hayat.
Sedangkan tahapan selanjutnya adalah peniupan ruh yang terakhir, yaitu ketika
proses penciptaan fisik manusia telah sempurna (bahkan mungkin setelah lahir). Allah
meniupkan ruh al-insan (haqiqat Muhammadiyah). Maka dengan ini, manusia dapat
merasa dan berpikir. Sehingga layak menerima taklif syari' (kewajiban syari'at) dari Allah
dan menjadi khalifah Nya.
Itulah tiga jenis ruh dan nafs yang ada dalam diri manusia, sebagai potensi yang
menjadi sudut pandang dari fokus pembahasan lathifah (kesadaran). Lima lathifah yang
ada di dalam diri manusia itu adalah tingkatan kelembutan kesadaran manusia.
Sehingga yang dibahas bukan hakikatnya, karena hakikat adalah urusan Tuhan (QS :
17 : 85), tetapi aktivitas dan karakteristiknya.
Lathifah al-qalb, bukan qalb (jantung) jasmaniah itu sendiri, tetapi suatu lathifah
(kelembutan), atau kesadaran yang bersifat rubbaniyah (ketuhanan) dan ruhaniah.
Walaupun demikian, ia berada dalam qalb (jantung) manusia sebagai media
bereksistensi. Menurut Al Ghazall, di dalam jantung itulah memancarnya ruh manusia
itu. Lathifah inilah hakikatnya manusia. Ialah yang mengetahui, dia yang bertanggung
jawab, dia yang akan disiksa dan diberi pahala. Lathifah ini pula yang dimaksudkan
sabda Nabi "Sesungguhnya Allah tidak akan memandang rupa dan hartamu, tetapi ia
memandang hatimu".
Lathifah al-sirri merupakan lathifah yang paling dalam, terutama bagi para sufi
besar terdahulu yang kebanyakan hanya menginformasikan tentang tiga lathifah
manusia, yaitu qalb, ruh dan sirr. Sufi yang pertama kali mengungkap sistem interiorisasi
lathifah manusia adalah Amir Ibn Usman Al Makki (w. 904 M), yang menurutnya
manusia terdiri dari empat lapisan kesadaran, yaitu raga, qalbu, ruh dan sirr. Dalam
temuan Imam al Robbani al Mujaddid, lathifah ini belum merupakan latifiah yang
terdalam. Ia masih berada di tengah tengah lathifah al ruhaniyat manusia. Tampaknya
inilah sebabnya sehingga al Mujaddid dapat merasakan pengalaman spiritual yang lebih
tinggi dari para sufi sebelumnya, seperti Abu Yazid al Bustami, al-Hallaj (309 H), dan
Ibnu Arabi (637 H). Setelah ia mengalami "ittihad" dengan Tuhan, ia masih mengalami
berbagai pengalaman ruhaniah, sehingga pada tataran tertinggi manusia ia merasakan
sepenuhnya, bahwa abid dan ma'bud adalah berbeda, manusia adalah hamba,
sedangkan Allah adalah Tuhan.
Hal yang diketahui dari lathifah ini adalah, ia memiliki nur yang berwarna putih
berkilauan. Terletak di atas susu kiri jarak sekitar dua jari, berhubungan dengan hati
jasmaniah (hepar). Selain lathifah ini merupakan manifestasi sifat-sifat yang baik, ia juga
merupakan sarangnya sifat sabbu’iyyah atau sifat binatang buas. Dengan lathifah ini
seseorang salik akan dapat merasakan fana' fi al-dzat, dzat Allah saja yang tampak
dalam pandangan batinnya.
Lathifah yang paling lembut dan paling dalam adalah lathifah al-akhfa.
Tempatnya berada di tengah-tengah dada dan berhubungan dengan empedu jasmaniah
manusia. Lathifah ini memiliki nur cahaya berwarna hijau yang tak terhinggakan. Dalam
lathifah ini seseorang salik akan dapat merasakan'isyq (kerinduan) yang mendalam
kepada Nabi Muhammad s.a.w. sehingga sering sering ruhaniah Nabi datang
mengunjungi.
Relevan dengan pendapat al-Qusyairi yang menegaskan tentang tiga alat dalam
tubuh manusia dalam upaya kontemplasi, yaitu:
Dengan demikian proses ma'rifat kepada Allah menurut al Qusyairi dapat digambarkan
sebagai berikut dibawah ini.
Aktivitas spiritual itu mengalir di dalam kerangka makna dan fungsi rahmatan lil 'alamin;
Tradisi kenabian pada hakekatnya tidak lepas dari mission sacred, misi yang suci
tentang kemanusiaan dan kealam semestaan untuk merefleksikan asma Allah.
Jadi, jiwa mempunyai tiga buah sifat, yaitu jiwa yang telah
menjadi tumpukan sifat-sifat yang tercela, jiwa yang telah
melakukan perlawanan pada sifat-sifat tercela, dan jiwa yang
telah mencapai tingkat kesucian, ketenangan dan ketentraman,
yaitu jiwa muthmainnah. Dan jiwa muthmainnah inilah yang telah
dijamin Allah langsung masuk surga.
AKAL
Akal yang dalam bahasa Yunani disebut nous atau logos atau
intelek (intellect) dalam bahasa Inggris adalah daya berpikir
yang terdapat dalam otak, sedangkan "hati" adalah daya jiwa
(nafs nathiqah). Daya jiwa berpikir yang ada pada otak di
kepala disebut akal. Sedangkan yang ada pada hati (jantung) di
dada disebut rasa (dzauq). Karena itu ada dua sumber
pengetahuan, yaitu pengetahuan akal (ma'rifat aqliyah) dan
pengetahuan hati (ma'rifat qalbiyah). Kalau para filsuf
mengunggulkan pengetahuan akal, para sufi lebih mengunggulkan
pengetahuan hati (rasa).
Adapun yang dimaksud hati di sini adalah hati dalam arti yang
halus, hati-nurani --daya pikir jiwa (daya nafs nathiqah) yang
ada pada hati, di rongga dada. Dan daya berfikir itulah yang
disebut dengan rasa (dzauq), yang memperoleh sumber
pengetahuan hati (ma'rifat qalbiyah). Dalam kaitan ini Allah
berfirman, "Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan
memahaminya." (QS. 7:1-79).
LAKSITA JATI
Ilmu yang mengajarkan tata cara menghargai diri sendiri, dengan “laku” batin untuk
mensucikan raga dari nafsu angkara murka (amarah), nafsu mengejar kenikmatan (supiyah),
dan nafsu serakah (lauwamah). Pribadi membangun raga yang suci dengan menjadikan raga
sebagai reservior nafsul mutmainah. Agar supaya jika manusia mati, raganya dapat menyatu
dengan “badan halus” atau ruhani atau badan sukma.
Hakikat kesucian, “badan wadag” atau raga tidak boleh pisah dengan “badan halus”, karena
raga dan sukma menyatu (curigo manjing warongko) pada saat manusia lahir dari rahim ibu.
Sebaliknya, manusia yang berhasil menjadi kalifah Tuhan, selalu menjaga kesucian (bersih
dari dosa), jika mati kelak “badan wadag” akan luluh melebur ke dalam “badan halus” yang
diliputi oleh kayu dhaim, atau Hyang Hidup yang tetap ada dalam diri kita pribadi, maka
dilambangkan dengan “warongko manjing curigo”. Maksudnya, “badan wadag” melebur ke
dalam “badan halus”. Pada saat manusia hidup di dunia (mercapada), dilambangkan dengan
“curigo manjing warongko”; maksudnya “badan halus” masih berada di dalam “badan wadag”.
Maka dari itu terdapat pribahasa sebagai berikut:
“Jasad pengikat budi, budi pengikat nafsu, nafsu pengikat karsa (kemauan), karsa pengikat
sukma, sukma pengikat rasa, rasa pengikat cipta, cipta pengikat penguasa, penguasa
pengikat Yang Maha Kuasa”.
Sebagai contoh :
Jasad jika mengalami kerusakan karena sakit atau celaka, maka tali pengikat budi menjadi
putus. Orang yang amat sangat menderita kesakitan tentu saja tidak akan bisa berpikir jernih
lagi. Maka putuslah tali budi sebagai pengikat nafsu. Maka orang yang sangat menderita
kesakitan, hilanglah semua nafsu-nafsunya; misalnya amarah, nafsu seks, dan nafsu makan.
Jika tali nafsu sudah hilang atau putus, maka untuk mempertahankan nyawanya, tinggal
tersisa tali karsa atau kemauan. Hal ini, para pembaca dapat menyaksikan sendiri, setiap
orang yang menderita sakit parah, energi untuk bertahan hidup tinggalah kemauan atau
semangat untuk sembuh. Apabila karsa atau kemauan, dalam bentuk semangat untuk
sembuh sudah hilang, maka hilanglah tali pengikat sukma, akibatnya sukma terlepas dari
“badan wadag”, dengan kata lain orang tersebut mengalami kematian. Namun demikian,
sukma masih mengikat rasa, dalam artian sukma sebenarnya masih memiliki rasa, dalam
bentuk rasa sukma yang berbeda dengan rasa ragawi. Bagi penganut kejawen percaya
dengan rasa sukma ini. Maka di dalam tradisi Jawa, tidak boleh menyianyiakan jasad orang
yang sudah meninggal. Karena dipercaya sukmanya yang sudah keluar dari badan masih bisa
merasakannya. Rasa yang dimiliki sukma ini, lebih lanjut dijelaskan karena sukma masih
berada di dalam dimensi bumi, belum melanjutkan “perjalanan” ke alam barzah atau alam
ruh.
Rahsa atau rasa, merupakan hakikat Dzat (Yang Maha Kuasa) yang mewujud ke dalam diri
manusia. Dzat adalah Yang Maha Tinggi, Yang Maha Kuasa, Tuhan Sang Pencipta alam
semesta. Urutan dari yang tertinggi ke yang lebih rendah adalah sebagai berikut;
Artinya, bahwa manusia sebagai derivasi terakhir yang berasal dari Dzat Sang Pencipta harus
(wajib) memiliki kesadaran mikrokosmis dan makrokosmis yakni “sangkan paraning
dumadi” serta tunduk, patuh dan hormat (manembah) kepada Dzat Tuhan Pencipta jagad
raya.
Selain kesadaran di atas, untuk menggapai kesucian manusia harus tetap berada di dalam
koridor yang merupakan “jalan tembus” menuju Yang Maha Kuasa. Adalah 7 perkara yang
harus dicegah, yakni;
2. Jangan mengumbar nafsu makan, tetapi makanlah jika sudah merasa lapar.
3. Jangan kebanyakan minum, tetapi minum lah jika sudah merasa haus.
4. Jangan gemar tidur, tetapi tidur lah jika sudah merasa kantuk.
5. Jangan banyak omong, tetapi bicara lah dengan melihat situasi dan kondisi.
6. Jangan mengumbar nafsu seks, kecuali jika sudah merasa sangat rindu.
7. Jangan selalu bersenang-senang hati dan hanya demi membuat senang orang-orang,
walaupun sedang memperoleh kesenangan, asal tidak meninggalkan duga kira.
Demikian pula, di dalam hidup ini jangan sampai kita terlibat dalam 8 perkara berikut;
2. Mengumbar kesenangan.
Sebab perbuatan yang jahat dan tingkah laku buruk hanya akan menjadi aral rintangan dalam
meraih rencana dan cita-cita, seperti digambarkan dalam rumus bahasa berikut ini;
5. Tapa/puasanya rahsa; mengerem sembarang kemauan, serta kuat prihatin dan menderita.
“Katimbang turu, becik tangi. Katimbang tangi, becik melek. Katimbang melek, becik
lungguh. Katimbang lungguh, becik ngadeg. Katimbang ngadeg, becik lumakuo”.
(Daripada tidur lebih baik bangun. Daripada bangun lebih baik melek. Daripada melek lebih
baik duduk. Daripada duduk lebih baik berdiri. Daripada berdiri lebih baik melangkah lah)
Untuk meraih kesempurnaan dalam melaksanakan tata laku di atas, hendaknya setiap langkah
kita selalu eling dan waspada. Agar supaya setelah menjadi manusiapinunjul tidak menjadi
sombong dan takabut, sebaliknya justru harus disembunyikan semua kelebihan tersebut, dan
tidak kentara oleh orang lain, sehingga setiap jengkal kelemahan tidak memancing hinaan
orang lain. Untuk itu manusiapinunjul harus;
1. Solahbawa, harga diri, perbuatan, harus selalu di jaga
Inilah sejatinya tata krama dalam ajaran Kejawen. Kesempurnaan dalam melaksanakan
langkah-langkah di atas, seyogyanya menimbang situasi dan kondisi, menimbang waktu dan
tempat secara tepat, tidak asal-asalan. Karena sekalipun “isi”nya berkualitas, tetapi
bungkusnya jelek, maka “isi”nya menjadi tidak berharga. Dengan kata lain, jangan
mengabaikan (dugoprayoga) duga kira, bagaimana seharusnya yang baik. Sebab
sesempurnanya manusia tetap memiliki kekurangan atau kelemahan, sehingga manakala
kelemahan dan kekurangan tersebut diketahui orang lain tidak akan menjadi “batu
sandungan”. Seperti dalam ungkapan sebagai berikut;
1. Kusutnya pakaian; tertutup oleh derajat (harga diri) yang luhur.
Oleh karena itu, meraih kesempurnaan dalam konteks ini diartikan kesempurnaan dalam
melaksanakan tapa brata. Kegagalan melaksanakan tapa brata, dapat membawa manusia
kepada zaman “paniksaning gesang” tidak lain adalah nerakanya dunia, seperti di bawah ini;
1. Zamannya kemelaratan, dimulai dari perilaku boros
2. Zamannya menderita aib, dimulai dari watak lupa terlena, tanpa awas.
Sebaliknya, “ganjaraning gesang” atau “surganya dunia”, lebih dari sekedar kemuliaan hidup
itu sendiri, yakni;
1. Zamannya keberuntungan, awalnya dari sikap hati-hati, tidak ceroboh.
“ageng-agenging dosa punika tiyang ulah ilmu makripat ingkang magel. Awit saking dereng
kabuko ing pambudi, dados boten superep ing suraosipun”
Bagi yang sudah lulus, dapat menerima semua ilmu, tentu akan menemui kemuliaan “sangkan
paran ing dumadi”. Siapa yang sunguh-sungguh mengetahui Tuhannya, sesungguhnya dapat
mengetahui di dalam badanya sendiri. Siapa yang sungguh-sunggun mengetahui badannya
sendiri, sesungguhnya mengetahui Tuhannya. Artinya siapa yang mengetahui Tuhannya, ia
lah yang mengetahui semua ilmu kajaten(makrifat). Siapa yang sunguh-sungguh mengetahui
sejatinya badannya sendiri, ia lah yang dapat mengetahui akan hidup jiwa raganya sendiri.
Kita harus selalu ingat bahwa hidup ini tidak akan menemui sejatinya “ajal”, sebab kematian
hanyalah terkelupasnya isi dari kulit. “Isi” badan melepas “kulit” yang telah rusak, kemudian
“isi” bertugas melanjutkan perjalanan ke alam keabadian. Hanya raga yang suci yang tidak
akan rusak dan mampu menyertai perjalanan “isi”. Sebab raga yang suci, berada dalam
gelombang Dzat Illahi yang Maha Abadi.
Maka dari itu, jangan terputus dalam lautan “manembah” kepada Gusti Pangeran Ingkang
Sinembah. Agar supaya menggapai “peleburan” tertinggi, lebur dening pangastuti; yakni raga
dan jiwa melebur ke dalam Cahaya yang Suci; di sanalah manusia dan Dzat menyatu dalam
irama yang sama; yakni manunggaling kawulo gusti. Dengan sarana selalu mengosongkan
panca indra, serta menyeiramakan diri pada Sariraning Bathara, Dzat Yang Maha Agung, yang
disebut sebagai “PANGABEKTI INGKANG LANGGENG” (shalat dhaim) sujud, manembah
(shalat) tanpa kenal waktu, sambung-menyambung dalam irama nafas, selalu eling dan
menyebut Dzat Yang serba Maha. Adalah ungkapan;
“salat ngiras nyambut damel, lenggah sinambi lumampah, lumajeng salebeting
kendel, ambisu kaliyan wicanten, kesahan kaliyan tilem, tilem kaliyan melek.
(sembahyang sambil bekerja, duduk sambil berjalan, berjalan di dalam diam,
membisu dengan bicara, bepergian dengan tidur, tidur sembari melek).
Jika ajaran ini dilaksanakan secara sungguh-sungguh, berkat Tuhan Yang Maha Wisesa, setiap
orang dapat meraih kesempurnaan Waluyo Jati, Paworing Kawulo Gusti, TIDAK TERGANTUNG
APA AGAMANYA
MARTABAT TUJUH
1. Adanya Dzat
2. Kejadian Dzat
7. Peneguh Iman
8. Kesaksian
SUKMA SEJATI
Nur Muhammad adalah hakikat sukma yang diakui keadaan Dzat dan merupakan
perbuatan Atma dan menjadi Wahana dalam Alam Arwah ( Martabat 7 ) dan dari Nur
Muhammad inilah yang menimbulkan Unsur-unsur Kehidupan yang menjadi Asal
muasal Kehidupan.
Sukma sejati adanya pada kedalaman pribadi yang di pegang oleh Sang
Pribadi…..melalui proses pengenalan diri sendiri maka muncullah cermin memalukan
yang memberikan kenyataan kesadaran bahwa kotornya diri kita dan melalui proses
selanjutnya maka kita bisa mulai mencari dan menemukan Sang Sukma sejati atau Adam
Makna ……sama saja.
Dan dalam proses menemukan yang di butuhkan adalah totalitas Kesadaran, Keikhlasan,
Ketulusan dan Kebulatan Tekad hanya untuk MencintaiNya seutuhnya ……tanpa
ketakutan akan neraka atau keinginan akan sorga….yang ada hanya Dia.
Kadang ada yang menyamakan antara sukma sejati dengan saudara 4 …ini sesuatu yang
berbeda walaupun asalnya memang dari perbendaharaan saudara 4 tetapi yang sudah di
sempurnakan atau di tundukkan oleh Sang Penguasa Sukma.
Kalo pengisian secara instant mengenai sukma sejati, mungkin ini bukan sukma sejati
tetapi di sebut punden sari atau saudara 4, dan ini adalah tahap awalnya saja, karena
untuk menemukan Penguasa Sukma ( sukma sejati ) melalui proses dan halangan yang
cukup sulit, apalagi kalo dalam hidup kita masih sering tergoda kehendak jasad.
Dan sebetulnya bukan diisi, tetapi dibukakan pintunya melalui cakra-cakra yang berada
tubuh kita sehingga bisa membangkitkan daya alam bawah sadar kita dan memungkinkan
diri kita melakukan sesuatu di luar nalar.
Kadang ada yang menyamakan antara sukma sejati dengan saudara 4 …ini sesuatu yang
berbeda walaupun asalnya memang dari perbendaharaan saudara 4 tetapi yang sudah di
sempurnakan atau di tundukkan oleh Sang Penguasa Sukma.
Kalo pengisian secara instant mengenai sukma sejati, mungkin ini bukan sukma sejati
tetapi di sebut punden sari atau saudara 4, dan ini adalah tahap awalnya saja, karena
untuk menemukan Penguasa Sukma ( sukma sejati ) melalui proses dan halangan yang
cukup sulit, apalagi kalo dalam hidup kita masih sering tergoda kehendak jasad.
Dan sebetulnya bukan diisi, tetapi dibukakan pintunya melalui cakra-cakra yang berada
tubuh kita sehingga bisa membangkitkan daya alam bawah sadar kita dan memungkinkan
diri kita melakukan sesuatu di luar nalar.
Karena ini semua harus kita jalani sendiri, dengan mulai dari sebuah keraguan, pencarian,
penemuan, pemahaman, kesadaran dan penyatuan…..dalam sebuah cinta kasih yang
tulus, dengan pengorbanan yang tak terkira untuk sampai kesana…untuk sampai ke
pantai dan melihat samudera…untuk melihat dimana semua sungai bermuara ( kembali ).
Bagaimana pertama kali kita akan dihadang oleh nafsu 4 perkara…..mula-mula sinar
lutam, sinar merah, sinar kuning, sinar putih.
Menuju cinta sejati …..adalah sebuah perjalanan yang penuh pengorbanan, saat hidup di
kuasai rahsa maka nafsu menguasai jiwa, dan kita tidak akan mendapatkan atau
menemukan apa-apa semuanya hanya semua, tidak abadi dan kekal.
Betul sekali bahwa ortu, anak istri…dan semua yang kita dengar, lihat, rasa, endus…
semuanya hanyalah pinjaman dan akhirnya toh harus kembali ke asal….itulah yang
dinamakan Kesadaran…
Sehingga kadang kita melupakan bahwa bahwa kita terdiri dari 2 bagian…..yaitu yg
bernama “Jasad” ( raga )dan “Ruh” ( jiwa )……dan dalam menempuh hidup dan
kehidupan, biasanya kita lebih banyak termakan dogma dari sebuah kehidupan yang
mengandalkan atau menampilkan baju dari masing-masing sehingga hakikat atau makna
dari dalam bajunya jarang tersentuh.
Bagaimana Jasad atau raga itu adalah sebagai baju dari Ruh atau jiwa….jiwa menemukan
raga begitu di dunia…..dahulu disana tiadalah memerlukan baju atau apapun, raga
memerlukan makanan, minuman dan kebutuhan lainnya untuk bertahan di dunia,
sedangkan jiwa merindukan tempatnya yang dahulu, dimana tidak memerlukan apapun di
alam adam makdum…..
Bagaimana sebuah raga begitu memerlukan perjuangan untuk bertahan hidup di dunia
sehingga akhirnya kadang berbenturan dengan keinginan ruh yang tidak merindukan apa-
apa, tetapi ruh tanpa raga adalah bukan siapa-siapa karena Keagungan Perwujudan
Dzatullah tidak akan terlihat.
Dan yang melandasi hukumnya adalah ; Jalan untuk kesempurnaan Pati itu adalah
Hidayatullah yang menandakan tempat yang telah diatur, serta hakikat hidup yang berada
pada manusia. Kedudukan Pati petunjuk Allah taala, selamat dalam keadaan jati
maksudnya bijaksana terhadap kesempurnaan sangkan paran. Bertemunya Pati itu
tawakal maksudnya berserah diri kepada Allah taala, adapun bertemunya apti itu iradat
Allah. Perkara Pati perbuatan Allah maksudnya merapakan kesempurnaan Dza yang
bersifat Esa.
Janganlah kita terpaku pada sebuah nama atau sebutan…..karena pasti akan menimbulkan
perbedaan bahkan kekacauan dan berujung kehancuran.
Dalam khasanah jawa disebut sukma sejati dan sejatining sukma, dalam khasanah islam
disebut ruh idhafi atau nur muhammad atau ruh al quds ( ruh suci ), dalam nasrani di
sebut ruh kudus, dalam hindhu atma.
Dalam perjalanannya kenapa disebut guru sejati atau guru mushid…..adalah pada saat
kita mencari sesuatu yang murni atau sejati, abadi…..bahwa kita harus menyadari bahwa
DzatNya ada pada sifat hidup kita dan yang pantas kita jadikan guru adalah hanya
itu…..bukan yang lain yang sama dengan kita yang akan menjadi tanah lagi atau bahkan
dari bangsa dilura manusia.
Dalam khasanah yang berbeda keberadaan sukma sejati tidak bisa dilepaskan dari asal
mula Tuhan menciptakan Ruh suci ini dalam bentuk makhluk untuk meneruskan
penzhahiran yang [paling sempurna dalam peringkat Alam Ketuhanan Dzat Yang Maha
Tinggi. Dan Tuhan menhendaki ruh itu turun ke alam fana ini di peringkat paling rendah,
yaitu alam Ajsam ( alam kokret )…..yang tujuan utamanya adalah untuk memberi
pelajaran kepada Ruh suci itu dan untuk mengetahui pengalamannya dalam mencari jalan
kembali kepada Tuhan.
Dan dalam perjalanannya …dari tingkatyang paling tinggi sampai ke tingkat paling
rendah , ruh suci menempuh berbagai alam atau peringkat….mulai dari semula turun ke
peringkat Akal Semesta atau Kesatuan atau Hakikat Muhammad.
Dan Ruh suci ini dihantarkan ke tempat yang paling rendah agar ia mencari jalan ke
asalnya yaitu berpadu atau berdampingan denagn Tuhan seperti ketika ia berada dalam
pakaian daging, darah, dan tulang itu. Melalui hati yang ada dalam badan kasar ini, wajar
bila ia menanam benih rasa kesatuan dan keesaan, dan ia akan berusaha menyuburkan
rasa berpadu dan berdampingan dengan Tuhan yang menciptakannya.
Dalam bumi hati itu ruh suci menanam benih keyakinan yang telah dibekalkan kepadanya
oleh Tuhan dari alam Maha Tinggi dan benih itu diharapkan menjadi pokok keyakinan
yang akan menghasilkan buah-buahan yang rasanya kelak akan membawa Ruh itu
kembali naikke tingkat demi tingkat hingga sampai ke hadirat Tuhan.
Penciptaan badan agar sukma sejati ( ruh ) dapat masuk dan menetap didalamnya, dan
setiap ruh mempunyai nama tersendiri, dan Tuhan menyusun ruang-ruang dalam badan
dan meletakkan ruh manusia diantara daging dan darah, dan meletakkan ruh suci
ditengah hati manusia suatu ruang yang indah dan halus untuk menyimpan rahasia antara
Tuhan dan hambaNya.
Ruh-ruh itu berdiam diberbagai bagian anggota badan dengan tugas masing-masing.
Keberadaannya seolah-olah berlaku sebagai pembeli dan penjual bermacam barang yang
mendatangkan berbagai hasil. Perniagaan semacam inilah yang mendatangkan bentuk
rahmat dan berkat dari Tuhan.
Dada adalah tempat bersemayamnya ruh dalam diri setiap insan manusia, tempat yang
berhubungan dengan panca indera ini bertugas mengatur segala hal yang berkaitan
dengan masalah syariat…..karena dengan ini Tuhan mengatur keharmonisan alam nyata.
Ruh tidak pernah mengingkari perintah Tuhan, tidak mengatakan tindakannya itu sebagai
tindakannya sendiri, tetapi lebih karena ia tidak mampu bercerai dengan Tuhan.
Tuhan memberikan beberapa kelebihan bagi manusia yang memiliki ruhani yang tinggi
pula ; pertama, kemampuan melihat bukti-bukti wujud keberadaan Tuhan didunia yang
manifestasikan dalam sifat-sifat Tuhan, kedua…kemampuan melihat hal yang jamak
dalam sesuatu yang tunggal dan sebaliknya dimata orang awam, ketiga…kemampuan
melihat hakikat dibalik alam nyata dan keempat…perasaan dekat dengan Tuhan….inilah
ganjaran karena keikhlasan dan ketulusan mencintaiNya dan berbuat semata-mata karena
Dia.
Namun inipun masih berkaitan dengan alam kebendaan, begitu pula hal2 yang dianggap
luar biasa oleh sebagian orang seperti berjalan diatas air, terbang diudara, mendengar
suara2 gaib, membaca sesuatu yang berada dibenak orang lain, dll…ini masih berpijak
pada kebendaan atau alam nyata.
Hendaknya dalam beramal shalih manusia tidak seperti “Pedagang” …yang selalu dalam
melakukan sesuatu haruslah ada untungnya, apalagi ini dengan Tuhan.
Hati adalah tempat bergeraknya ruh, dan ilmu yang mengulas tentang gerakan hati
disebut ilmu thariqah. Kerjanya berkaitan dengan 4 nama Allah. Sebagaimana dengan 12
nama Dzat…4 nama ini tidak berhuruf dan tidak berbunyi, sehingga nama-nama itu tidak
dapat diucapkan.
Pada setiap peringkat ( dari 4 tingkatan ) yang dilalui oleh ruh terdapat 3 buah nama yang
berbeda. Dan dengan cara ini Tuhan dapat memegang hati kekasihNya yang sedang
dalam perjalanan cinta menuju kepadaNya.
Ada 7 titik, yang 3 merupakan titik inti dan yang 4 adalah pendamping dan apabila diolah
nantinya akan akan berhubungan dengan 9 lubang di badan kita.
1. Dengan berpuasa lahir dan batin, bukan berpuasa hanya puasa lahir tapi batin juga
karena lahir hanya menggembleng lahir saja (jasmani ), tetapi batin akan
meggembleng lahir dan batin.
2. Meditasi, dengan pengolahan nafas secara benar dan teratur, kontinyu, karena nafas
adalah tali jiwa.
3. Dengan adanya pembukaan titik melalui orang lain yang bisa membukanya…..tetapi
biasanya ini kurang membuat kita lebih matang dan kurang bisa mengolahnya dengan
baik nantinya….karena kendala setelah itu akan banyak.
Dalam islam, kalimat La ilaaha illallaah itu melahirkan 12 nama Allah, setiap nama
tercantum pada setiap hurufyang menyusun kalimat tersebut. Dan Allah akan
memeberikan nama kepada setiap huruf dalam proses kemajuan hati seseorang itu.
2. Allah : Nama Dzat
3. Huwa : Dia
4. Al-Haqq : Yang Benar
5. Al-Hayy : Yang Hidup
Hati adalah tempat bergeraknya ruh dan ruh selalu memandang ke alam ‘ Malakut’ yang
identik dengan kebaikan, dan dialam ini ruh dapat melihat surga alam malakut beserta
para penghuninya, cahaya, dan para malaikat yang ada didalamnya.
Dan dialam inilah ruh ruh bergerak dan melakukan percakapan-percakapan tanpa kata
dan suara, dan dalam percakapan itu pikiran akan selalu berputarmencari rahasia-rahasia
atau makna dalam batin.
Ruha yang bergerak akan melalui berbagai tingkatan dalam perjalanannya. Dan tempat
ruh yang telah mencapai tingkatan tinggi adalah di tengah hati, yaitu Hati bagi Hati.
Yang sangat berhubungan dengan Sukma Sejati adalah bagaimana kita mengetahui dan
memahami tentang “Rasa Sejati” …..bagaimana pembentukan rasa sejati adalah sebagai
berikut:
Eka Kamandhanu, artinya kandungan berumur satu bulan mulai bersatunya kama laki-
laki dan perempuan. Dari detik ke detik, kama tersebut menggumpal dan merajut angan-
angan untuk mencipta embrio. Kama tersebut menyatu padu dalam kandungan ibu
menjadi benih unggul dan keadaan benih belum begitu kelihatan besar dalam perut
ibunya. Saat itu biasanya wajah ibu berseri-seri karena itu sering dinamakan Eka
Padmasari artinya sari-sari bunga sedang berkumpul dalam kandungan ibu, dalam
keadaan penuh kegembiraan. Pada saat ini hubungan seksual masih diperbolehkan,
bahkan dimungkinkan hubungan akan semakin hangat karena kedua pasangan tengah
akan menikmati anugerah Tuhan yang sebelumnya telah dinanti-nantikan. Detik
keberhasilan hubungan seksual ini akan menjadi spirit hidup sebuah pasangan.
Dwi Panunggal, umur kandungan dua bulan. Pada saati ini juga boleh melakukan
hubungan seks. Dalam istilah jawa disebut nyepuh ibarat seorang empu sedang membuat
keris, semakin banyak nyepuh artinya menambah kekuatan magis keris, keris akan
semakin ampuh. Juga hubungan seks pada waktu hamil muda akan semakin hangat dan
menarik kedua pasangan, biasanya seorang wanita pada tahap ini ingin jalan-jalan pagi,
ingin plesir ke tempat yang sejuk, indah dan mempesona, karena itu disebut pula dwi
amratani, artinya rata kemana-mana, bepergian kemana-mana sebagai ungkapan
kesenangan dan juga sambil memikirkan nama yang mungkin akan diberikan kepada
anaknya kelak.
Tri Lokamaya, artinya umur benih tiga bulan kandungan, dan benih masih berada dalam
alam maya. Benih belum ada roh yang ditiupkan, karena itu suasananya gondar-gandir
atau gawat. Jika hubungan seks tidak hati-hati kemungkinan besar benih tadi bisa gugur
dan terjadi pendarahan. Maka ada baiknya mengurangi kuantitas hubungan seks, dan
menghindari percekcokan atau sering marah-marah, karena secara psikologis akan
mengakibatkan benih gugur karena merasa panas, ini artinya hubungan yang harmonis
dalam keluarga amat menentukan kondisi benih yang dikandungan. Pada saat ini sikap
selalu bersolek diri seseorang pasangan sangat menentukan. Karena itu candra benih tiga
bulan sering dinamakan trikawula busana, artinya wanita sudah berpikir masalah pakaian
seperti daster, pakaian bayi, dll, hal ini memungkinkan wajah wanita akan lebih berseri-
seri bagai bulan purnama dan lebih cantik jelita.
Catur Anggajati, benih berumur empat bulan mulai terbentuk organ-organ tubuh secara
lengkap. Benih unggul telah berbentuk manusia. Karena itu telah menghisap sari-sari
makanan melalui sang ibu, umur seperti ini juga sudah ditiupkan roh sehingga benih telah
hidup, sebagai tandanya sering bergerak. Karena itu hubungan seks yang berlebihan
kurang baik pada saat ini, bahkan hubungan seks atas bawah akan berbahaya bagi benih
dalam kandungan. Saat ini pula benih mulai merekam denyut hidup kedua pasangan.
Karenanya kedua pasangan jangan berbuat hal-hal yang tidak baik atau terjadi
penyelewengan akan berbahaya bagi benih bayi tersebut. Candra benih berumur empat
bulan disebut catur wanara rukem, artinya tingkah laku ibu akan seperti kera yang sedang
diatas pohon rukem, dia mulai nyidam buah-buahan yang asam dengan cara lotisan dan
akan sangat aneh-aneh sehingga membutuhkan kesabaran bagi pasangan, kadang kurang
wajar. Ia mendapat tambahan otak, karena itu sudah punya keinginan.
Panca Yitmayajati, artinya benih berumur lima bulan, dan benar-benar telah hidup, dan
hubungan seks harus dilakukan lebih hati-hati, agar memperhatikan posisi sehingga tidak
merugikan benih, dan pasangan harus telah tumbuh keberanian untuk menghadapi resiko
lahirnya seorang bayi nanti. Karenanya candra benih berumur lima bulan sering
dinamakan panca sura panggah, ada keteguhan dan keberanian menghadapi rintangan
apapun ketika pasangan hamil lima bulan, tentu saja dari aspek materi jelas memerlukan
persiapan berbagai hal. Mendapatkan tambahan otot mulai bergerak erlahan-lahan.
Sad Lokajati, benih berumur enam bulan semakin besar, karena itu kedua pasangan
harus lebih berhati-hati. Karena itu candra benih dinamakan sad guna weweka, artinya
mulai bersikap hati-hati dalam bertindak dan bertutur kata, jika diantara pasangan ada
yang berbuat kasar, mencaci maki apalagi berbuat keji akan mengakibatkan benih yang
dikandung tidak baik, bahkan suami dilarang membunuh binatang karena secara insting
benih sudah dapat merekam keadaan sekelilingnya. Mendapatkan tambahan tulang
karena itu ia bisa naik turun, jungkir balik.
Sapta Kawasajati, umur benih tujuh bulan telah lengkap semua organ dan cipta, rasa,
serta karsa, karena itu apabila ada bayi yang lahir pada umur tujuh bulanpun
dimungkinkan. Dalam tradisi jawa sering dilakukan ritual mitoni dengan maksud
memohon agar bayi yang akan lahir diberi kelancaran, dan pada waktu ini hubungan seks
dilarang sama sekali, kalaupun dilakukan harus diperhatikan secara ekstra hati-hati
( posisi diperhatikan ). Karena candra bayi tuuh bulan adalah sapta kulilawarsa artinya
seperti burung yang terguyur air hujan, merasa letih. Lelah, dan sedikit pucat, kurang
bergairah dan perlu pengertian dari pasangan. Dan ia memperoleh tambahan rupa, dan
mendapat tambahan Kodrat dari Allah Ta’ala sperti rambut, darah dan daging.
Astha Sabdajati, benih berumur delapan bulan biasanya siap lahir, siap menuju dunia
besar setelah bertapa dalam kandungan. Bayi hampir weruh padange hawa, ingin
menghirup udara dunia yang sesungguhnya. Saat ini hanya timbul sikap pasrah untuk
menghadapi perang sabil. Candra bayi adalah astha sacara-cara, artinya terjadi sikap
berserah diri dengan cara apapun bayi akan lahir ibunya telah siap sedia bahkan siap
berkorban jiwa raga. Manakala bayi umur delapan bulan belum mapan posisinya, tentu
sang ibu akan gelisah. Untuk itu ada gugon tuhon juga agar ibu dilarang makan buah
yang melintang posisinya, seperti kepel, agar posisi bayi tidak melintang yang akan
menyulitkan kelahiran. Calon anak sudah dapat mengoperasikan saudara yang empat,
sbb;
Kedua : bungkus
Ketiga : ari-ari
Keempat : darah
Kakawah artinya menjadi pengasih, bungkus menjadi kekuatan, darah menjadi waliyas
mati, harus diketahui bahwa Kakawah itu adalah malaikat Jibril, bungkus adalah Mikail,
ari-ari adalah Malaikat Israfil, dan darah adalah malaikat Izrail.
Jibril pada kulit, Mikail pada tulang, Israfil pada otot, Izrail pada dagingakhirnya
selamatlah sentosa, semua itu tidak kelihatan karena Kodrat Allah.
Nawapurnajati, bayi telah mendekati detik-detik lahir, yaitu sembilan bulan, dan tentu
yang tepat sembilan bulan sangat jarang. Pada saat itu memang keadaan bayi dan ibunya
sangat lelah, karena itu candra suasana disebut nawa gralupa artinya keaaan sangat lemas,
tak berdaya, seperti orang lapar dan dahaga. Apalagi setelah sembilan bulan sepuluh hari
dengan candra khusus dasa yaksa mati, artinya seperti raksasa mati terbunuh ksatria-
seorang ibu setelah melahirkan bayi. Oleh karena itu hubungan seksual sangat dilarang,
paling tidak kurang lebih 40 hari seorang suami harus berpuasa.
Sembilan langkah tersebut diatas di harapkan pasangan suami istri dapat menjalankan
sesirik ( prihatin ), ibarat sedang bertapa gaib. Segala tingkah laku akan menjadi
cerminan hidup anak yang masih dalam kandungan. Itulah sebabnya sikap dan perilaku
dijaga baik-baik dengan tujuan manembah dan karyenak tyasing sesama, maksudnya
hubungan vertikal selalu harus terus menerus dan hubungan dengan sesama mahkluk agar
jangan sampai berbuat diluar kewajaran. Ada empat yang dianugerahkan Allah Ta’ala
dengan KodratNya ;
Pertama : Budi
Kedua : Rahsa
Ketiga : Angan-angan
Keempat : Hidup
AKU SEJATI
Pembahasan tentang pengenalan diri ini adalah kunci jalan spiritual. Sehingga
menyelami kesadaran diri yang sebenarnya, dan mengenali hakikat ruh yang biasa
menyebut dirinya “Aku” adalah cukup penting dan menjadi bangunan suci ibadah
hidup manusia. Saya tidak akan lagi bicara soal dalil-dalil. Ibaratnya kita melakukan
shalat, kita tidak lagi butuh dalil, akan tetapi kita tinggal memasuki keadaan shalat
yang sebenarnya. Diskusi kita sudah selesai dalam hal hukum-hukum kebenaran
Tuhan.
Perenungan tentang hakikat ruh ini mau tidak mau membawa kita pada khasanah
filsafat manusia. Namun tidak perlu kita masuki terlalu dalam wacana filsafat apa
hakekat manusia sesungguhnya. Yang jelas, bahwa manusia adalah makhluk
sempurna yang telah diberi mandat untuk menjadi wakil Tuhan di muka bumi.
Selain unsur biologis fisik yang sangat kompleks mulai dari kaki hingga otak,
susunan dalam mental dan kerohaniannya terdapat sifat yang tertinggi meskipun
masih terdapat daya kemauan yaitu KEKUATAN SANG “AKU”, yang merupakan
KEKUATAN yang diterima dari Yang Maha Mutlak.
Tubuh biologis dan mental keinginan nafsu adalah milik manusia. Namun bukan
manusia itu sendiri. Sebelum manusia (“Aku”) dapat menguasai atau mengalahkan
atau mengarahkan benda yang menjadi miliknya terlebih dahulu ia harus menyadari
dirinya secara benar. Ia harus dapat membedakan mana yang merupakan Aku dan
mana yang merupakan milik Aku, dapat membedakan mana yang Aku dan mana
yang bukan Aku.
Yang harus disadari: SANG AKU BERSIFAT ABADI – TIDAK BISA MATI -TIDAK BISA
RUSAK. AKU MEMILIKI KEKUASAAN, KEBIJAKSANAAN DAN KENYATAAN. AKU INILAH
YANG AKAN KEMBALI POSISI ASALNYA: SESUNGGUHNYA AKU ADALAH BERASAL
DARI ALLAH DAN KEPADA-NYA-LAH AKU KEMBALI….
Orang modern yang sejak lahir hingga dewasa selalu hidup dan mengarahkan dirinya
dalam kesemestaan benda-benda material beranggapan bahwa rasa keakuan
mereka hanya merupakan kesadaran mengenai nafsu badani pemenuhan keinginan,
pemuasan kesenangan, memperoleh kenyamanan bagi dirinya. Bagian bawah dari
batin naluri merupakan tempat rasa keakuan orang-orang primitif. Bila seorang
primitif mengatakan “Aku”, maka yang dimaksud adalah badannya. Badan ini
mempunyai perasaan, keinginan dan nafsu. Mereka menggunakan daya pikirnya
guna memenuhi nafsu dan keinginan fisiknya, padahal mereka sebenarnya hidup
dalam tingkat batin naluri.
Setelah menyadari ketololannya dan beranjak tua, manusia harusnya semakin tinggi
pendakian spiritualnya. Mulailah ia mempunyai konsep tentang Aku nya yang lebih
lengkap. Bila ia mulai menggunakan akalnya, maka ia pindah dari tingkat batin
naluri ke tingkat batin mental. Ia mulai merasakan bahwa batinnya adalah lebih
nyata bagi dirinya dari pada badannya, bahkan kadang ia melupakan badannya bila
sedang terbenam dalam pemikiran secara serius.
Berikut cara mengembangkan atau membangkitkan kesadaran Aku yang fitrah. Ini
merupakan latihan yang harus disadari, sebab kita tidak akan bisa melakukan
pendekatan kepada Allah kalau tidak menyadari hakekat diri yang hakiki. Kesadaran
“Aku” ini merupakan langkah pertama pada jalan menuju mendapatkan
PENCERAHAN yang merupakan realisasi hubungan Aku dengan Yang Maha Agung.
Sekarang anda memasuki tahapan yang menyebabkan Aku merasa sebagai makhluk
mental. Kalau anda memejamkan mata anda akan merasakan dan bisa membedakan
mana Aku yang sebenarnya … disitu ada aku yang memperhatikan sensasi badan,
seperti misalnya : lapar, haus, sakit, sensasi yang menyenangkan, kesedihan. Anda
akan merasakan ternyata bukan aku sebenarnya yang lapar, sakit dan sedih, akan
tetapi itu adalah sensasi badan yang dimiliki oleh sang Aku. Aku sejati mengatasi
semua itu tadi…
MUlai sekarang, melepaskan diri dari yang bukan hakiki, agar tidak diombang-
ambingkan oleh tubuh anda sendiri. Sadari AKU ADALAH YANG MENGUASAI
PERASAAN DAN PIKIRAN, JADILAH TUAN ATAS DIRI ANDA … keluarlah anda seperti
melepaskan baju, lalu tinggalkan dan jangan anda memikirkan semuanya itu. Karena
badan anda mempunyai batin naluri yang akan bergerak menurut fungsinya.
Perhatikan saat anda tidur … Aku anda meninggalkan tubuh anda tanpa harus
memikirkan bagaimana nantinya badanku, kenyataannya tubuh bekerja menurut
yang dikehendaki oleh nalurinya sendiri.
RUH. Dari sudut kebahasaan, ruh seakar dengan riih, yang berarti angin.
Orang Arab bila ingin mencari angin atau refreshing menghirup udara
segar dan melepas kepenatan setelah jungkir balik dengan urusan dunia
menyebutnya “ rihlah “. disebut ruh yang ada di dalam jasad manusia
dengan sebutan demikian karena halusnya laksana angin, tetapi dapat
dirasakan. Al-Qur'an mengungkapkan kata ruh dalam lima pengertian,
yakni : malaikat Jibril, wahyu, rahmat Allah, kenabian, hidup atau
kehidupan. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa
sekelompok orang Yahudi saling bertengkar tentang ruh, lalu mereka
bertanya kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Tidak lama berselang
turunlah ayat :” mereka bertanya kepada engkau ( ya Muhammad) tentang
ruh, katakanlah ruh itu termasuk urusan Tuhanku, kamu tidak diberi
pengetahuan (tentang ruh ) itu kecuali sedikit. “ ( QS. 17/ Al-Isra :
85 ).
Jika Al-Ghazali berbicara tentang ruh dalam Ihya Ulum al-Din, itu
adalah dalam rangka hubungan manusia dengan Tuhan. Untuk itu, ia juga
membedakan ruh menjadi dua kategori. Pertama, ruh yang berhubungan
dengan jasad. Ruh ini erat berhubungan dengan jantung, dimana ia
beredar bersama peredaran darah, sehingga kalau detak jantung sudah
berhenti, maka berakhir pula lah ruh ini. Ruh dalam kategori inilah
yang menjadi sumber penginderaan, dia adalah laksana cahaya yang
melimpah dari sebuah pelita ke segenap penjuru rumah. Ruh dalam
kategori ini, papar Al-Ghazali bukan tujuan kita. Akan tetapi ruh yang
ingin penulis berbagi disini adalah ruh sebagai “al-lathifah al-'alimah
al-mudrikah min al-insan ( sesuatu yang halus, yang ditiupkan Allah
).Ruh adalah bagian dari Allah yang ditiupkan-Nya seperti dalam (QS.
Al-Hijr : 29).
Meski tidak terpisah dari tubuh, ruh ditiupkan bukan seasal dan tidak
sama dengan tubuh. Inilah yang tersirat dalam firman Allah : “ Dan
ingatlah , ketika Tuhanmu mengeluarkan anak-anak turunan Adam dari
sulbi mereka (seraya berfirman), 'bukankah Aku ini Tuhanmu ?' mereka
menjawab , “ Benar Engkau Tuhan kami “ ( QS. 7 : 172 ). Dengan demikian
sejak awal ditiupkan ruh telah memiliki pengetahuan tentang Tuhan. Akan
tetapi, pengetahuan akan Tuhan (makrifat ) demikian tertutup ketika ruh
menyatu dengan jasad, tertutup oleh tabiat-tabiat jasadi yang
menariknya ke asal usul jasad. Jasad diciptakan dari materi tanah.
Karena itu, memiliki sifat-sifat ketanahan yang senantiasa akan jatuh
kebawah, kasar, kotor dan sebagainya. Berbeda dengan ruh, karena dia
berasal langsung dari ruh mutlak ( Allah ), maka dia senantiasa rindu
untuk kembali kepada asalnya. “ Man 'arafa nafsahu faqad 'arafa
Robbahu.”
Jadi ruh bersifat ilahiyah dan senantiasa rindu kepada kesucian. Puncak
kesucian adalah Tuhan yang Maha Suci. Dengan demikian, puncak kerinduan
ruh adalah bertemu dengan Zat Yang Maha Suci. Dari itu, para sufi
mengatakan bahwa ruh adalah lokus cinta Ilahi, sedangkan qolbu lokus
makrifat, dan sirr ( lapisan hati terdalam ) lokus musyahadah (
penyaksian akan wajah Allah yang Agung ). Dengan demikian, ruh
merupakan motor penggerak dalam pendekatan diri kepada Tuhan. Bahkan
menurut ahlul makrifat, ruh adalah penggerak ke arah kebaikan pada
umumnya. Kecintaan ruh pada Tuhan telah melahirkan suatu hasrat dan
daya yang terarah kepada satu titik, yakni perjumpaan dengan Tuhan yang
Maha Mutlak. Antara ruh, nafs, qolbu dan akal sesungguhnya bukan
merupakan kecakapan yang masing-masing berdiri sendiri akan tetapi
kesemuanya itu hanyalah aspek-aspek dari substansinya akan tetapi
berbeda dari sudut fungsinya. Ketika jiwa kita mengarahkan dirinya
kearah asalnya yang bersifat ruhani, ia disebut “ ROH “. Ketika ia
mengadakan penalaran rasional diskursif ia kita sebut “ akal “. ketika
ia berkemampuan untuk mendapatkan cahaya dari Tuhan secara langsung
(mukasyafah) ia disebut “ qolbu”, dan ketika ia berhubungan dengan
badan maka ia disebut “ nafs “. karena itu dapat disimpulkan bahwa roh,
akal, qolbu dan nafs sama dalam esensinya tetapi berbeda dalam
fungsinya sehingga mendapat nama yang berbeda.
Perbedaan kedua antara ruh dan jiwa adalah pada fungsinya. Jiwa
digambarkan sebagai sosok yang bertanggung jawab atas segala perbuatan
kemanusiaannya. Bukan ruh yang bertanggungjawab atas segala perbuatan
manusia, melainkan jiwa. Ruh adalah zat yang selalu baik dan
berkualitas tinggi. Sebaliknya hawa nafsu adalah zat yang rendah dan
selalu mengajak kepada keburukan. Sedangkan jiwa adalah zatyang bisa
memilih kebaikan atau keburukan tersebut. Maka jiwa harus
bertanggungjawab terhadap pilihannya itu. Setiap jiwa akan menerima
konsekuensi atau balasan dari perbuatan jeleknya atau perbuatan
baiknya. Ia yang terkena dosa dan pahala. Sedangkan ruh selalu mengajak
kepada kebaikan.
Perbedaan yang ketiga adalah pada sifatnya. Jiwa bisa merasakan
kesedihan, kebahagiaan, kedamaian, kekecewaan. Sedangkan ruh bersifat
cenderung selalu dalam kebaikan. Ruh adalah energi kehidupan yang
mengandung fungsi dasar kehidupan itu sendiri. Dalam bahasa komputer,
jiwa adalah program aplikasi sedangkan ruh adalah sistem operasi yang
di dalamnya memiliki energi kehidupan, sedangkan jiwa adalah program
aplikasi yang bisa menyebabkan seorang manusia memiliki kemampuan
operasional. Jiwa bekerja pada sistem kerja ruh. Jika ruh tidak
berfungsi maka jiwa pun tidak berfungsi, tapi sebaliknya, kalau jiwa
tidak bekerja, ruh masih tetap bisa bekerja. Kalau diurutkan tingkat
pengaruhnya, ruh lah yang memiliki pengaruh paling besar, karena ia
berpengaruh terhadap kerja jiwa dan badan sekaligus. Jika ruh tidak
berfungsi, maka badan dan jiwa tidak berfungsi juga, alias mati. Urutan
kedua adalah jiwa. Jiwa memiliki pengaruh pada badan tapi tidak
mempunyai pengaruh pada ruh. Pengaruh jiwa pada badan tidaklah mutlak
sebagaimana ruh. Wa Allahu 'Aalim.
Dalam artikel terdahulu CARA MERAGA SUKMA, disebutkan bahwa sebelum kita
melakukan perjalanan keluar dari tubuh untuk berkelana kemanapun yang kita
inginkan kita hendaknya mengenali bagian yang paling hakiki, paling inti pada diri
kita yaitu roh. Roh ini memiki kesadaran yaitu kesadaran roh. Kesadaran ruh yang
pertama kali adalah pengakuan bahwa bahwa pada diri manusia ini ada sesuatu
yang sejati, yang disebut dengan AKU SEJATI. Jadi bisa dikatakan bahwa aku sejati
manusia itu adalah ruh kita sendiri.
Jadi pada diri manusia itu ada tiga lapis kesadaran yaitu: KESADARAN FISIK,
KESADARAN JIWA, dan KESADARAN RUH. Kesadaran fisik muncul akibat aktivitas
otak biologis, kesadaran jiwa adalah kesadaran yang lebih tinggi dari kesadaran otak
akibat komunikasi intensif antara ruh dan otak. Sementara kesadaran ruh adalah
kesadaran yang murni terbebas dari pengaruh otak. Jadi ini adalah kesadaran
spiritual tertinggi.
TIDAK ADA CARA LAIN UNTUK RAGA SUKMA KECUALI diam, meneng dalam posisi
duduk atau berbaring. Disebut juga MEDITASI. Cara meditasi beragam, silahkan
dipilih yang paling disukai. Dalam semua tradisi mistik esoterik, meditasi memiliki
istilah tata cara syariat yang beragam. Prinsipnya bahwa dalam meditasi Anda akan
mengalami LONCATAN KESADARAN dari kesadaran FISIK menuju kesadaran JIWA.
Untuk itu, tahap RAGA SUKMA adalah: diam dalam jangka waktu dengan kata-kata
sugesti (mantra) yang Anda yakini mampu mengadakan perpindahan dari kesadaran
fisik menuju kesadaran jiwa. Hingga tubuh Anda benar-benar mampu tidur namun
jiwa Anda melayang dengan kontrol sadar dari ruhani.
Raga sukma adalah perjalanan kesadaran jiwa menuju ke semua tempat secara
sadar. Sehingga untuk meraga sukma harus dihindari perjalanan jiwa yang tidak
disadari dan tidak dikontrol oleh kesadaran ruh. Apa ada perjalanan yang tidak
disadari ruh? Jawabnya Ada. Yaitu saat seseorang mengalami trance atau
kesurupan. Inilah tahap dimana perjalanan jiwa tidak dikontrol sehingga kacau
bahkan jiwa bisa tersesat. Inilah bahayanya kalau perjalanan jiwa tidak dikontrol,
maka seseorang itu akan mengalami kegilaan permanen.
Kegilaan permanen ini sebenarnya bisa disembuhkan bila kita bisa menemukan
kembali kemana jiwa tersebut pergi. Namun sangat sulit menemukan kemana
lepasnya jiwa. Sangat sedikit orang waskita yang bisa menemukan jiwa yang
tersesat ini agar kembali ke tubuh dan kesadaran fisik seseorang. Celakanya, kadang
setelah kita menemukan kembali jiwa dan membawa masuk ke tubuh seseorang
sayangnya dia telah mengalami kerusakan jaringan syaraf pusat otaknya.
Jiwa biasanya pergi karena berbagai hal, yaitu masalah cinta asmara, masalah
hutang piutang, masalah lain sehingga jiwanya kacau dan tidak dikontrol oleh
kesadaran ruhnya. Akibatnya, seseorang tersebut bisa jadi bunuh diri! Sesuatu hal
yang harusnya dihindari oleh kita semua. Hanya dengan dekat kepada Tuhan Sang
Pencipta, kita semua memohon agar dihindari dari kesulitan dan persoalan yang
tidak ditemukan jalan keluarnya.
Salah satu cara memulai raga sukma adalah melalui mimpi saat tubuh kita tertidur.
Kenapa melalui mimpi? Sebab mimpi adalah rasionalisasi pengalaman astral atau
pengembaraan pikiran seseorang keluar dari tubuh fisiknya dan tidak ada
pemeriksaan ulang terhadap proses mental dari kesadaran fisik. Melalui mimpi akan
terasa bagaimana jiwa adalah PENGEMUDI sementara tubuh fisik kita adalah
KENDARAANNYA.
Jadi sebenarnya, manusia itu mengalami RAGA SUKMA saat fisiknya tertidur. Jadi 90
persen manusia melakukan raga sukma saat tertidur. Sayangnya, dalam raga sukma
mimpi kebanyakan orang tidak terkontrol oleh kesadaran ruh sehingga
perjalanannya cenderung kesana kemari sehingga tidak mampu dimaknai secara
benar.
Dalam raga sukma, tubuh fisik kita masih hidup. Kenapa masih hidup padahal jiwa
dan ruh kita sudah pergi meninggalkan tubuh? Ini karena pada diri manusia masih
ada TALI JIWA (SURATMA) yang menghubungkan antara ruh dengan jasadnya. Saat
seseorang meninggal dunia dan dikubur, mayatnya mulai membusuk maka badan
astral atau halus tidak ikut mati. Badan astral ini oleh orang jawa disebut dengan
WETHALA. Dalam waktu tujuh hari setelah kematiannya, WETHALA ini kemudian
baru pergi dari tubuh mayat yang telah membusuk.WETHALA badan astral dan
jiwanya akan tetap terikat pada mayat oleh kekuatan SURATMA selama mayat belum
hilang sama sekali. Suratma inilah yang menjaga mayat tidak cepat busuk.
Tali Jiwa atau Suratma ini berwarna perak. Saat Anda sedang berada di luar tubuh
fisik, Anda bisa melihat tali perak ini satu ujungnya menempel di tubuh halus dan
ujung yang lainnya menempel di tubuh fisik Anda. Tali ini tampak merentang dari
kelamin hingga otak. YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT MERAGA SUKMA: JANGAN
PERNAH MEMUTUSKAN TALI INI KARENA BERAKIBAT ANDA MENINGGAL DUNIA.
BILA ANDA TIDAK BERNIAT MEMUTUSKANNYA, MAKA TALI INI JUGA TIDAK AKAN
PUTUS.
Apabila Anda sudah berada di luar tubuh fisik Anda, berarti Anda mampu mengontrol
rasa takut. Tidak ada lagi rasa takut, khawatir maupun was-was. Sebab rasa takut
hanya ada di kesadaran fisik (otak) yaitu kesadaran manusia yang paling rendah.
Bagaimana bila dalam perjalanan astral meraga sukma nantinya akan bertemu
dengan makhluk halus? Anda tidak akan ketakutan lagi. Pada prakteknya, saat kita
sudah berada di luar tubuh fisik maka kita tidak terlalu sering (jarang) bertemu
tubuh halus yang lain. Bisa jadi kita juga bertemu dengan tubuh halus lain namun
bisa jadi dia tidak melakukan raga sukma secara sadar. Bisa jadi dia dalam posisi
tidur maupun santai yang dia sendiri tidak menyadarinya.
Karena masih dalam taraf belajar, ada baiknya kita membatasi diri dengan tidak
neko-neko dan aneh-aneh. Dalam tarafa belajar tidak perlu mengunjungi:
SESEORANG YANG TELAH MENINGGAL ATAU TEMPAT YANG TIDAK KITA KENAL
SEBELUMNYA. (Ini agar jiwa kita tidak tersesat atau disesatkan. Jangan sampai kita
mau untuk diajak ruh orang yang telah meninggal dunia menuju alam kelanggengan
dan kita krasan tinggal di sana. Ini nanti akan membuat tubuh fisik kita sekarat atau
semaput). Karena kontrol kita masih terbatas, maka berputar-putar dan nikmati
bumi saja sesuai keinginan. Kalau Anda belum pernah berkunjung ke London,
pergilah ke sana dan nikmati apa yang Anda temui dalam sekejap mata. Tidak usah
mengunjungi TOKOH-TOKOH SAKTI baik yang sudah meninggal atau masih hidup.
Mereka bisa saja melontarkan tubuh halus Anda ke tubuh fisik Anda sehingga
membuat Anda ngos-ngosan gelagapan. Bisa berakibat fatal, Anda tidak akan
terbangun dalam jangka waktu lama. Kalau Anda memiliki riwayat sakit jantung,
maka bisa jadi Anda meninggal mendadak.
Kalau pada saat Anda meraga sukma kebetulan bertemu dengan tubuh halus lain,
biasanya Anda melihat mereka ini tidak berwarna, tidak bercahaya dan pucat. Tubuh
halus melayang atau berada di mana saja mampu menembus benda-benda fisik
seperti asap atau bayangan. Saat kita menyentuh tubuh fisik seseorang maka kita
hanya bisa menembusnya. Mereka tidak akan menyadari sedang kita sentuh.
KECUALI ORANG-ORANG YANG MEMILIKI KEMAMPUAN CLAIRVOYANT (kemampuan
melihat energi halus) dan KEMAMPUAN CLAIRAUDIENCE (kemampuan mendengar
suara dari dimensi lain).
Apabila dalam meraga sukma Anda kebetulan (ini jarang terjadi) bertemu dengan
tubuh halus lain. Misalnya MAKHLUK HALUS yang berniat buruk dan jahat maka
berlarilah ke lapisan dimensi halus yang lain. Yang perlu Anda cermati, di dimensi
gaib ini kita mengenal tujuh dimensi yang menempel pada tubuh halus manusia.
Saat makhluk halus mengejar kita, maka kita bisa berlari secepat kedipan mata
memasuki dimensi lain hingga dimensi kelima. Hanya pada dimensi keempatlah,
makhuk jahat itu mampu mengejar jiwa manusia.
Makhluk halus sebenarnya bisa dikendalikan oleh pikiran dan kemauan manusia.
Manusia yang bisa mengendalikan mereka, maka manusia tersebut memiliki
kekuatan dahsyat. Mereka mampu kebal senjata apapun, mampu mengendalikan
cuaca menghentikan hujan dan mengendalikan petir, mampu pula menjangkau apa
yang tidak bisa dilakukan oleh manusia biasa. Mereka inilah manusia linuwih dan
sakti karena mampu mengendalikan makhuk halus yang berasal dari unsur bumi,
unsur air, unsur udara dan api.
Dalam perjalanan astral tingkat tinggi kita bisa menganalisa bahwa semua mahluk
halus yang berasal dari alam mempunyai bentuk tubuh mirip manusia dengan
ukuran yang berbeda-beda. Mereka memiliki mata, telinga, kaki, tangan, tubuh
meskipun bentuknya berlainan. Mereka memiliki kemampuan mengubah dirinya
menjadi bentuk lain sesuai dengan keinginan mereka. Makhluk halus ini menempati
dimensi astral dan dunia nyata kita. Dari segi jenis, di dunia ini setidaknya kita
mengenal 350.000 jenis makhluk halus.
Berbeda dengan manusia yang terdiri dari unsur fisik dan metafisik, makhluk halus
tidak diberi Tuhan badan fisik. Jadi mereka melulu bersifat metafisik (gaib). Mereka
berdiam diri di bumi tanpa halangan, bergerak cepat di udara. Hidup dengan
makanan zat eterik yang ada di bumi. Menyukai bau-bau harum, namun mereka
tidak menyukai bau manusia. Oleh karena itu, mereka tidak menyukai hidup di
rumah-rumah manusia. Mereka berusia rata-rata hampir sama dengan manusia. Bila
mati, mereka lahir kembali melalui proses pembusukan astral. Wallahu a’lam.
Metode Dzikir
1. Lathifah Qalbi
2. Lathifah Ruhi
3. Lathifah Sirri
4. Lathifah Khafiy
5. Lathifah Akhfa
6. Lathifah Nafs
7. Lathifah Qalabi
/ dijalarkan dari bawah pusar keatas hingga ubun-ubun, lalu ke sebelah kanan
dari titik 2 jari di atas puting susu ke arah titik 2 jari dibawah putting susu, lalu
ke sebelah kiri dari titik 2 jari di atas putting susu dihunjamkan ke titik 2 jari di
bawah putting susu kiri. Penjalaran dzikir ini diarahkan dengan gerakan kepala
berdzikir memang bukan berfikir. Allah swt tegas membedakan dzikir dengan
fikir di dalam QS. Ali Imran 3:191. Sekali lagi: rasakan, jangan fikirkan!
Manakala dzawq (rasa) di dalam qalbu telah dapat merasakan iman tawhid maka Dzikir Jahri boleh
dihentikan dan diganti dengan Dzikir Sirri.
Kadang orang masih penasaran bertanya, sebanyak-banyaknya itu berapa kali? Para ulama dzikir
menyatakan sekurang-kurangnya 5 x 33 alias 165 kali. Orang sudah biasa berdzikir 33 kali, lakukanlah
Dzikir Jahri ini 5 kali lipatnya sehingga menjadi 165.
Apakah harus tepat sejumlah itu? Tidak harus! The more the better (makin banyak, ya makin baik). Ibarat
orang mengaduk adonan kue/roti, adukan itu harus mencukupi hingga adonan mengembang, lalu dibakar di
oven. Kalau adukan kurang memadai dan adonan belum mengembang lalu langsung dibakar dengan oven
apa jadinya? Bantat. Begitu pula dzikir. Kalau Dzikir Jahri kurang kuat tekanannya, atau kurang banyak
pengulangannya, maka ia belum sampai menembus dan menggetarkan qalbu. Kalau langsung dihentikan
maka Dzikir Sirri belum terbentuk di qalbu, akibatnya qalbu belum terhubung ke Allah SWT, nikmat dan
manfaat dzikir pun tidak tercapai.
Muncul pula pertanyaan mengapa pengarahan jalaran dzikir itu menggunakan gerakan kepala ke atas, ke
kanan, lalu ke kiri? Ulama dzikir dalam istinbatnya menarik hikmah dari ayat:
Iblis: “Lalu akan aku datangi manusia dari hadapan mereka, dan dari belakang mereka, dan dari kanan
mereka, dan dari kiri mereka…”
(QS. 7:17)
Gerakan dzikir ke atas maksudnya untuk menepiskan iblis yang menyerang dari depan dan belakang,
gerakan dzikir ke kanan dan ke kiri untuk menepiskan iblis yang ada di kanan dan kiri.