Professional Documents
Culture Documents
A.Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan Rahmad taufiq serta hidayahNYA sehingga karya tulis
yang berjudul “Manfaat besar Ubi jalar sebagai bahan bakar (Bioethanol)”
Dapat selesai seperti yang diharapkan.
Kami mengambil ide ini dikarenakan kami ingin mencoba sesuatu
yang sangat bermanfaat tetapi pembuatannya juga sangat sedrhana.Ubi
jalar sangat mudah ditemui di Indonesia karena tanaman ini sangat mudah
beradaptasi di daerah manapun.
Seiring semakin banyaknya kendaraan bermotor maka tentu juga
semakin dibutuhkannya suatu bahan baker baru yang lebih efisien dan ramh
lingkungan basi masyarakat Indonesia secara umum.Dan juga saat ini ubi
jalar sering dianggap remeh oleh kebanyakan orang khususnya bagi
kalantgan atas .Mereka menganggap bahwa ubi jalar adalah makanan bagi
masyarakat menengah ke bawah,padahal sebenarnya Ubi jalar adalah
tumbuhan yang kaya gizi atau bisa juga kita sebut makanan pokok karena
kandungannya yang sangat luar biasa yang kaya manfaat.
Maka dari itu kami ingin mengangkat nama ubi jalar sebagai
Tanaman yang kaya manfaat dan juga dapat menjadi bahan bakar .sehingga
Indonesia yang saat ini kekurangan bahan bakar tidak usah mengimpor dari
Negara lain.
Penyusun.
ii
B.Daftar Isi
Halaman judul…………………………………….i
Kata pengantar……………………………………ii
Daftar Isi…………………………………………..iii
Bab.I
Pendahuluan........................................................
Perumusan masalah.......................................
Tujuan penulisan…………………………….
Bab.II
Telaah pustaka..............................................
Bab.III
Metodologi penulisan………………………..
Bab.IV
Isi.....................................................................
Bab.V
Penutup..........................................................
iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia dahulunya adalah sebagai Negara pengEkspor di bidang
bahan bakar minyak (BBM) namun kini Indonesia telah menjadi Negara
PengImpor BBM sejak tahun 2000.sungguh sangat menyedihkan karena
terjadi pada saat harga minyak cenderung tidak stabil.Tingginya harga
minyak dunia cenderung mengakibatkan harga di dalam negeri
meningkat.Pemerintah melakukan subsidi terhadap harga BBM,tetapi
harga BBM ini muali dikurangi sejak tahun 2003.Wujud Nyata dari
pengurangan Subsidi ini adalah naiknya harga BBM per 1 oktober 2005
atau 4 tahun lalu.dengan berkurangnya subsidi tidak heran jika harga
BBM di daerah terpencil lebih tinggi dibanding daerah perkotaan.
Cadangan minyak bumi jika terus di konsumsi dan tidk ditemukan
cadangan minyak bumi baru diperkirakan akan habis dalam waktu 23
tahun lagi,karena miny6ak bumi merupakan bahan bakar yang tidak
dapat diperbaharui,cepat atau lambat minyak dunia akan habis,sudah
saatnya masyarakat Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap
bahan bakar fosil dengan mengembangkan energi alternative yang
murah dan dapat diperbaharui.
Dengan melihat kekayaan alam Indonesia yang bersumber dari
energi fosil diantaranya panas bumi,boimassa ,tenaga
matahari.konstinitas penggunaan bahan bakar fosil paling sedikit
memunculkan dua ancaman serius,yaitu yang berupa decade mendatang,
masalah suplay harga dan fluktuasi,yang kedua emisi pembakaran bahan
bakar fosil ke lingkungan.Untuk mengurangi tekanan besarnya konsumsi
minyak.
Bioethanol merupakan salah satu pilihan untuk dipergunakan
sebagai bahan bakar pengganti minyak(bensin).Bioethanol ini
merupakan salah satu energi alternative yang dapat menghasilkan energi
ataupun pembawa energi yang lebih terjamin kelanjutannya,lebih ramah
lingkungan dan lebih ekonomis sebagai pengganti atau bahan campuran
bensin atau premium.
Bioethanol adalah ethanol yang dibuat dari Biomassa yang
mengandung pati.Dalam dunia industri umumnya digunakan sebagai
bahan baku industri turunan alcohol,campuran untuk miras,bahan
bakar farmasi atau campuran dari bahn bakar kendaraan. Sumber
bahan baku pembuatan bioethanol terdiri atas tanaman yang
mengandung pati dan selulosa,seperti ubi jalar.
Pada kenyataanya ubi jalar kurang dapat dimanfaatkan oleh
msyarakat ,hal ini sangat disayangkan padahal kita dapat diuntungkan
besar dari ubi jalar karena dapat diambil nilai gunanya yaitu diambil
alkoholnya dengan cara sederhana .
2.3 Bioetanol
Bioetanol merupakan bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki
sifat menyerupai minyak premium. Untuk pengganti premium, terdapat
alternatif gasohol yang merupakan campuran antara bensin dan bioetanol.
Adapun manfaat pemakaian gasohol di Indonesia yaitu : memperbesar basis
sumber daya bahan bakar cair, mengurangi impor BBM, menguatkan
security of supply bahan bakar, meningkatkan kesempatan kerja, berpotensi
mengurangi ketimpangan pendapatan antar individu dan antar daerah,
meningkatkan kemampuan nasional dalam teknologi pertanian dan industri,
mengurangi kecenderungan pemanasan global dan pencemaran udara
(bahan bakar ramah lingkungan) dan berpotensi mendorong ekspor
komoditi baru. Bioetanol tersebut bersumber dari karbohidrat yang
potensial sebagai bahan baku seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, sagu dan
tebu. Adapun konversi biomasa tanaman tersebut menjadi bioethanol adalah
seperti pada tabel dibawah ini.
Fermentasi
Proses fermentasi dimaksudkan untuk mengubah glukosa menjadi
ethanol/bio-ethanol (alkohol) dengan menggunakan yeast. Alkohol yang
diperoleh dari proses fermentasi ini, biasanya alkohol dengan kadar 8
sampai 10 persen volume. Sementara itu, bila fermentasi tersebut digunakan
bahan baku gula (molases), proses pembuatan ethanol dapat lebih cepat.
Pembuatan ethanol dari molases tersebut juga mempunyai keuntungan lain,
yaitu memerlukan bak fermentasi yang lebih kecil. Ethanol yang dihasilkan
proses fermentasi tersebut perlu ditingkatkan kualitasnya
denganmembersihkannya dari zat-zat yang tidak diperlukan.
Alkohol yang dihasilkan dari proses fermentasi biasanya masih
mengandung gas-gas antara lain CO2 (yang ditimbulkan dari pengubahan
glucose menjadi ethanol/bio-ethanol) dan aldehyde yang perlu dibersihkan.
Gas CO2 pada hasil fermentasi tersebut biasanya mencapai 35 persen
volume, sehingga untuk
memperoleh ethanol/bio-ethanol yang berkualitas baik, ethanol/bio-ethanol
tersebut harus dibersihkan dari gas tersebut. Proses pembersihan (washing)
CO2 dilakukan dengan menyaring ethanol/bio-ethanol yang terikat oleh
CO2, sehingga dapat diperoleh ethanol/bio-ethanol yang bersih dari gas
CO2). Kadar ethanol/bio-ethanol yang dihasilkan dari proses fermentasi,
biasanya hanya mencapai 8 sampai 10 persen saja, sehingga untuk
memperoleh ethanol yang berkadar alkohol 95 persen diperlukan proses
lainnya, yaitu proses distilasi.
Proses distilasi dilaksanakan melalui dua tingkat, yaitu tingkat pertama
dengan beer column dan tingkat kedua dengan rectifying column.
Definisi kadar alkohol atau ethanol/bio-ethanol dalam % (persen)
volume adalah“volume ethanol pada temperatur 15oC yang terkandung
dalam 100 satuan volume larutan ethanol pada temperatur tertentu
(pengukuran).“ Berdasarkan BKS Alkohol Spiritus, standar temperatur
pengukuran adalah 27,5o C dan kadarnya 95,5% pada temperatur 27,5 o C
atau 96,2% pada temperatur 15o C
(Wasito, 1981).
Pada umumnya hasil fermentasi adalah bio-ethanol atau alkohol yang
mempunyai kemurnian sekitar 30 – 40% dan belum dpat dikategorikan
sebagai fuel based ethanol. Agar dapat mencapai kemurnian diatas 95% ,
maka alkohol hasilfermentasiharusmelaluiprosesdestilasi.
Distilasi :
Sebagaimana disebutkan diatas, untuk memurnikan bioetanol
menjadi berkadar lebih dari 95% agar dapat dipergunakan sebagai bahan
bakar, alkohol hasil fermentasi yang mempunyai kemurnian sekitar 40%
tadi harus melewati proses destilasi untuk memisahkan alkohol dengan air
dengan memperhitungkan perbedaan titik didih kedua bahan tersebut yang
kemudian diembunkan kembali.
Panaskan campuran air dan etanol pada suhu 78 oC atau setara titik
didih etanol. Pada suhu itu etanol lebih dulu menguap ketimbang air yang
bertitik didih 100 oC. Uap etanol dialirkan melalui pipa yang terendam air
sehingga terkondensasi dan kembali menjadi etanol cair.Hasil penyulingan
berupa 95% etanol dan tidak dapat larut dalam bensin. Agar larut,
diperlukan etanol berkadar 99% atau disebut etanol kering. Oleh sebab itu,
perlu destilasi absorbent. Etanol 95% itu dipanaskan 100 oC. Pada suhu itu,
etanol dan air menguap. Uap keduanya kemudian dilewatkan ke dalam pipa
yang dindingnya berlapis zeolit atau pati. Zeolit akan menyerap kadar air
tersisa hingga diperoleh etanol 99% yang siap dicampur dengan bensin. 8 kg
ubi jalar akn menghasilkan 1 liter bioethanol.
Prospek penanaman Ubi jalar di Kota Madiun
1.2 Saran