You are on page 1of 17

PENGARUH STRUKTUR

KEPEMILIKAN PERUSAHAAN PADA KINERJA:


FAKTOR KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN
SEBAGAI PEMODERASI
Muchamad Syafruddin
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
E-mail: much_syafruddin@yahoo.co.id

Abstract

Besides examining strong relationship between outside ownership


concentration and organizational performance, based on the agency theory,
theoreticians in financial field also suggest that there is a contradictory
relationship between insider ownership and organizational performance. Past
empirical studies showed that the insider ownership and organizational
performance have not firmly established this relationship.
On the basis of the contingency theory and agency theory, the current study
postulates and tests the impact of environmental uncertainty on the insider
ownership and performance nexus. The study finds that estimation results support
the hypothesis that there is significantly positive relationship between outside
ownership concentration and organizational performance. The estimation results
also show that there is significant positive impact of environmental uncertainty on
the insider ownership and firm's performance, but insider ownership factor alone is
not significantly influencing firm’s performance.

Keywords: outside ownership concentration, insider ownership, environmental


uncertainty, organizational performance, agency theory, contingency
theory.

PENDAHULUAN saham (stockholders) yang dalam


Ada 3 (tiga) isu riset yang akan diuji menjalankan aktifitasnya bisa jadi tidak
dalam riset ini, yaitu hubungan antara (1) konsisten dengan apa yang menjadi
kepemilikan dari dalam (insider ownership) kepentingan para pemilik (Jensen dan
dan kinerha organisasi, (2) konsentrasi Meckling, 1976; Fama, 1980). Ketidak-kon-
kepemilikan dan kinerja organisasi, dan (3) sistenan ini terjadi, karena ke-duanya di-
kepemilikan dari dalam dan faktor konteks- asumsikan sebagai individu yang me-
tual, ketidak-pastian lingkungan (environ- maksimumkan utility-nya. Dengan
mental uncertainty). Semua uji empiris ini demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
didasarkan pada teori agensi dan konflik kepentingan antara agen dengan
kontinjensi. Adapun premis sentral dalam pemilik.
teori agensi adalah bahwa manajer top Premis berikutnya yang bisa dijelas-
bertindak sebagai agen dari pemegang kan dari hubungan antara manajer top dan

85
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 85 – 99

pemilik tersebut adalah bahwa struktur meningkat. Jadi, semakin tinggi


kepemilikan perusahaan termasuk di kepemilikan perusahaan oleh manajer,
dalamnya (1) konsentrasi kepemilikan semakin tinggi pula kinerja organisasi
(ownership concentration) dan (2) keseluruhan dibanding dengan perusahaan
kepemilikan oleh manajer top (insider own- yang kepemilikan oleh manajer rendah.
ership) merupakan bagian atau faktor yang Proses peningkatan kinerja per-
menentukan dalam mengatasi atau usahaan secara keseluruhan tersebut akibat
mereduksi potensi konflik tersebut. Dari dari fungsi manajer top yang juga sebagai
urian ini dapat disimpulkan bahwa baik pemilik disebabkan oleh dua pengaruh yaitu
konsentrasi kepemilikan maupun (1) pengaruh keselarasan (alignment effect)
kepemilikan oleh manajer top merupakan dan (2) pengaruh keleluasaan manajerial
faktor-faktor kunci dalam menghasilkan (managerial discretion effect). Kepemilikan
kinerja organisasi yang optimal. perusahaan oleh manajer akan menjadikan
Atas dasar premis yang dikembang- terjadinya proses keselarasan (alignment)
kan di atas dapat diskenariokan bahwa kon- antara kepentingan manajer dengan kepen-
sentrasi kepemilikan (ownership concentra- tingan pemilik. Konsekuensi dari semua ini
tion) pada kelompok tertentu dan ke- adalah meningkatnya kinerja organisasi.
sempatan manajer yang sekaligus berfungsi Selain itu, kepemilikan perusahaan oleh
sebagai pemilik (managerial ownership) manajer juga akan mengarahkan
merupakan faktor-faktor penentu kinerja keleluasaan manajer pada proses ygn
organisasi. Semakin tinggi konsentrasi konsisten dengan kepentingan pemilik
kepemilikan organisasi tertentu, semakin sehingga nilai perusahaan secara
tinggi pula kinerja organisasi tersebut di- keseluruhan juga meningkat.
banding dengan organisasi yang kepemilik- Yang menjadi isu dalam penelitian
annya tersebar (diffuse). Demikian sebalik- ini adalah bahwa secara umum, skenario
nya, kepemilikan yang tersebar (diffuse) atau argumentasi teoritis yang
memungkinkan para manajer memperoleh dikembangkan di atas yang menunjukkan
keleluasaan (managerial discretion) dalam bahwa kepemilikan oleh manajer akan
menjalankan organisasi yang bisa jadi tidak meningkatkan kinerja perusahaan, ternyata
konsisten dengan kepentingan pemilik yaitu tidak konsisten (saling bertentangan)
memaksimumkan nilai perusahaan (kinerja dengan hasil uji empiris. Berbagai studi
perusahaan). empiris yang mendukung adanya hubungan
Skenario berikutnya, dapat antara kepemilikan oleh manajer dengan
diprediksi bahwa keleluasaan manajer yang kinerja perusahaan ini ditemukan oleh
mungkin tidak konsisten dengan adalah Kim, Lee dan Francis (1988),
kepentingan pemilik tersebut bisa diatasi Schellenger, Wood, dan Tashakori (1989),
dengan memberikan kesempatan pada dan Oswald dan Jahera (1991). Dalam
manajer top untuk berfungsi juga sebagai penelitiannya, mereka mengidentifikasi
pemilik. Harapan dari fungsi manajer top bahwa terdapat hubungan positif antara
yang juga sebagai pemilik ini adalah bahwa kepemilikan dari dalam (insider ownership)
manajer top dalam menjalankan dengan kinerja perusahaan.
aktifitasnya akan lebih konsisten dengan Sementara studi yang dilakukan oleh
kepentingan pemilik sehingga kinerja atau Lloyd, Jahera dan Goldstein (1986) dan
nilai perusahaan secara keseluruhan Tsetsekos dan DeFusco (1990)

86
Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan pada Kinerja: …(Muchammad Syafruddin)

menunjukkan bahwa hubungan antara dua yakin bahwa hasil uji empiris (riset) yang
faktor, yaitu kepemilikan oleh manajer top berbeda berkaitan dengan hubungan
terhadap perusahaan dan kinerja kepemilikan dari dalam dengan kinerja
perusahaan secara keseluruhan ternyata perusahaan (satu sisi berhubungan positif
tidak cukup signifikan. Dari dua fakta siginifikan dan sisi lain tidak signifikan)
empiris yang bertentangan ini, penelitian dapat dijelaskan lebih lanjut.
yang akan dilakukan adalah menguji Peneliti menduga bahwa terdapat
kembali hubungan faktor kepemilikan oleh faktor lain yang memoderasi hubungan dua
manajer top dengan kinerja perusahaan. faktor (owner manager/insider ownership
Juga akan menguji kembali hubungan dan organizational performance) tersebut
faktor konsentrasi kepemilikan dengan yang dalam penelitian ini, faktor tersebut
kinerja perusahaan. Pengujian-pengujian ini adalah faktor ketidak-pastian lingkungan
dilakukan dengan tujuan melakukan uji (environmental uncertainty/EU). Argumen-
teoritis yaitu menguji teori agensi dalam tasi ini selaras dengan pandangan yang
konteks dua variabel tersebut. menyimpulkan bahwa lingkungan me-
Isu lainnya yang akan diuji dalam rupakan faktor kontekstual penting yang
penelitian ini adalah menguji kembali mempunyai dampak sangat kuat terhadap
hubungan faktor konsentrasi kepemilikan arah strategi perusahaan (Hamel dan
luar dengan kinerja perusahaan secara Prahalad, 1994). Jadi penelitian yang akan
keseluruhan. Walaupun telah cukup banyak dilakukan adalah memprediksi bahwa
riset yang menunjukkan bahwa konsentrasi hubungan kepemilikan oleh manajer top
kepemilikan oleh pihak luar berpengharuh dengan kinerja perusahaan secara
secara positif signifikan dalam pencapaian keseluruhan juga tergantung pada
kinerja organisasi, yang menjadi pertanyaan bagaimana manajer top tersebut berada
penelitian adalah apakah argumentasi atau pada kondisi ketidak-pastian lingkungan.
fenomena yang sama juga berlaku di Dalam penelitian-penelitian sebelumnya
Indonesia. Oleh karena itu penelitian ini faktor ketidak-pastian lingkungan
menguji kembali fenomena yang sama merupakan faktor kunci dalam mencapai
dengan basis dimensi waktu dan tempat kinerja perusahaan yang optimal. Dengan
yang berbeda. demikian, terdapat dua teori yang akan diuji
Selain menguji dua faktor tersebut di dalam penelitian ini yaitu (1) teori agensi
atas yaitu konsentrasi kepemilikan luar dan dan (2) teori kontinjensi.
kepemilikan oleh manajemen kaitannya Dari uraian di atas dapat dirumuskan
dengan kinerja perusahaan, dalam beberapa masalah yang akan menjadi pusat
penelitian ini juga mengangkat isu perhaitan penelitian, (1) atas dasar teori
penelitian lain yaitu isu yang berhubungan agensi, apakah ada hubungan antara
dengan faktor ketidakpastian lingkungan konsentrasi kepemilikan oleh pihak luar
(environmental uncertainty/EU). Isu ini dengan kinerja organisasi. Selain itu, atas
didasarkan pada basis teori kontinjensi yang dasar teori yang sama, dapat dirumuskan
menyatakan bahwa hubungan dua atau pertanyaan penelitian tentang hubungan
lebih faktor sangat bergantung pada faktor antara kepemilikan oleh manajer top
lain (kontinjuen) yang tidak bisa dikontrol dengan kinerja organisasi. Masalah peneli-
oleh suatu organisasi (Otley, 1980). Atas tian yang kedua (2) bahwa atas dasar teori
dasar argumentasi kontinjensi ini, peneliti kontinjensi, apakah benar bahwa faktor

87
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 85 – 99

ketidak-pastian lingkungan merupakan Selain itu sasaran yang akan dicapai ini
faktor kunci (moderasi) dalam menentukan seringkali dibelokkan oleh para agen
hubungan antara kepemilikan oleh manajer sehingga sasaran ini hanya merupakan
top dengan kinerja perusahaan. Selain kepentingan para agen ini sendiri
berbagai masalah yang akan diteliti ini, sebagaimana disimpulkan oleh Jensen
dalam penelitian ini juga diuji faktor-faktor (1989). Akibat dari dua hal ini adalah
lain yang juga merupakan faktor penentu kinerja perusahaan bisa jadi lebih rendah
(determinant) kinerja perusahaan. dari kinerja seharusnya, karena adanya
Pengujian ini dilakukan untuk menghindari ketidak-sesuaian (incongruence) antara
adanya pengaruh yang mengacaukan sasaran yang diharapkan para pemilik
(counfounding effect) dalam sebuah dengan sasaran yang menjadi kepentingan
penelitian dengan memasukkan beberapa para agen atau manajer. Alat utama yang
variabel kontrol. tersirat dalam teori agensi untuk
KAJIAN TEORI DAN menselaraskan dua kepentingan yang
PENGEMBANGAN HIPOTESIS mungkin berbeda ini adalah dengan
Di bagian Tinjauan Pustaka ini memberikan kesempatan kepada para
secara simultan akan dijelaskan (1) model manajer untuk menjadi pemilik (stock
teoritis dan temuan-temuan empiris ownership).
(tinjauan literatur) yang berbasis pada teori Ide atau dugaan yang menyatakan
agensi dan teori kontinjensi. Berbasis pada bahwa kepemilikan oleh manajer cukup
analisis teoritis dan temuan empiris ini, tinggi merupakan faktor kunci bagi pen-
selanjutnya akan dirumuskan berbagai selarasan (alignment) antara para agen dan
hipotesa penelitian yang akan diuji dengan pemilik telah mendorong dilakukannya ber-
data empiris. Selanjtunya di bagian (2) akan bagai studi empiris yang menguji hubungan
dirumuskan berbagai penentuan variabel kepemilikan manajer dengan kinerja
kontrol. organisasi. Berbagai studi yang
mengidentifikasi adanya hubungan positif
Model Teoritis, Tinjauan Literatur, dan antara kepemilikan oleh pihak dalam
Hipotesa (insider ownership) dengan kinerja
Dalam konteks teori agensi, para perusahaan antara lain dilakukan Kim, Lee
manajer top merupakan agen yang me- dan Francis (1988), Schellenger, Wood dan
ngelola kegiatan bisnis organisasi atas Tashakori (1989), dan Oswald dan Jahera
nama pemilik perusahaan. Dari perspektif (1991). Sedang studi lainnya yang
ilmu ekonomi (economics) yang rasional, menunjukkan hasil kurang mendukung
para pemilik menginginkan agar para agen (secara statistik tidak signifikan) atau
(manajemen perusahaan) selalu mengikuti bertentangan dengan penelitian sebelumnya
dan mencapai sasaran (goal) dengan yaitu dilakukan oleh Lloyd, Jahera dan
strategi yang tepat yang semua ini akan Goldstein (1986) dan Tsetsekos dan
konsisten dengan kepentingan para pemilik DeFusvo (1990). Menurut Oswald dan
(Jensen dan Meckling, 1976). Walaupun Jahera (1991) faktor potensial yang ber-
demikian, seringkali para agen ini dalam kontribusi pada mengapa hasil temuan-
mencapai sasaran berusaha memuaskan temuan penelitian terdahulu tidak konsisten
pihak-pihak yang beragam sebagaimana sebagaimana diuraikan di atas, bisa jadi di-
dinyatakan Donaldson dan Lorsch (1983). karenakan oleh kesalahan para peneliti

88
Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan pada Kinerja: …(Muchammad Syafruddin)

dalam menentukan indikator (ukuran) vari- Ha-1: Terdapat hubungan yang positif
abel kepemilikan dan kinerja. Review yang antara kepemilikan oleh manajer
dilakukan oleh McGuire dan Dow (1994) dengan kinerja perusahaan.
terhadap berbagai penelitian tentang
Bersamaan dengan berbagai studi
masalah ini menunjukkan hasil observasi
tentang hubungan antara kepemilikan oleh
yang sama yaitu adanya kesalahan dalam
manajer dan kinerja perusahaan ini terdapat
menentukan indikator kepemilikan dan
beberapa studi yang menunjukkan bahwa
kinerja. Disimpulkan dalam review yang
variabel kontekstual merupakan variabel
dilakukan oleh McGuire dan Dow (1994)
yang mempunyai kontribusi dalam men-
bahwa para peneliti menggunakan
jelaskan hubungan dua variabel tersebut.
indikator-indikator yang berbeda dalam
Seperti studi yang dilakukan oleh Zajac dan
menjelaskan konsep kepemilikan seperti
Westphal (1994) yang menunjukkan bahwa
konsentrasi kepemilikan, kontrol pemilik,
resiko spesifik perusahaan merupakan
kepemilikan saham yang signifikan.
variabel yang memoderasi keefektifan
Selain itu para peneliti seringkali
insenstif manajerial dan program
mengadopsi berbagai cara untuk mengukur
monitoring yang digunakan untuk
konsep ini seperti stockholding of officers,
mengkontrol berbagai masalah keagenan.
stockholding oleh para direksi, stockholding
Studi lain yang menunjukkan adanya
oleh pihak dalam (insiders), stockholding
variabel kontekstual yaitu yang dilakukan
oleh pemegang saham besar. Selain kele-
oleh Kesner (1987) yang menunjukkan
mahan dalam hal perumusan konsep ke-
bahwa perusahaan-perusahaan yang
pemilikan dan operasionalisasi konsep
terdapat di dalam industri dengan per-
pemilikan, juga terdapat kelemahan yang
tumbuhan rendah, hubungan antara ke-
sama yaitu menyangkut ukuran kinerja
pemilikan oleh manajer dengan kinerja per-
yang jadi pilihan dalam penelitian-
usahaan tidak signifikan. Sebaliknya per-
penelitian tersebut. Para peneliti yang
usahaan-perusahaan yang terdapat di dalam
meninjau kinerja perusahaan dari literatur
industri dengan pertumbuhan tinggi,
keuangan (finance), cenderung
hubungan antara kepemilikan oleh manajer
menggunakan return saham tidak normal
dengan kinerja perusahaan menunjukkan
dalam mengoperasionalisasikan kinerja
hubungan positif yang signifikan.
perusahaan sebagaimana dilakukan Brown
Faktor kontekstual kunci yang secara
dan Warner (1985). Sedang peneliti yang
khusus belum banyak memperoleh
meninjau kinerja perusahaan dari literatur
perhatian dalam berbagai studi bidang
manajemen, cenderung menggunakan
keuangan maupun manajemen adalah
return on assets (ROA) dalam meng-
variabel dinamika ketidak-pastian
operasionali-sasikan kinerja perusahaan
lingkungan. Dalam konteks hubungan
seperti yang dilakukan oleh Schellenger et
keagenan, faktor dinamika ketidak-pastian
al. (1989) dan ukuran pasar seperti return
lingkungan bisa jadi merupakan faktor
total kepada para investor sebagaimana
kunci berkaitan dengan tindakan pemilik
dilakukan oleh Kesner (1987).
dalam memonitor dan mengontrol para
Dari uraian model teoritis yang
manajer. Pemilik dalam memonitor dan
berbasis pada teori agensi di atas dapat
mengontrol tindakan manajer sangat
dirumuskan hipotesa pertama seperti
tergantung pada berbagai faktor seperti
berikut:

89
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 85 – 99

sistem penghargaan yang diterapkan dalam Uraian di atas menyimpulkan bahwa


perusahaan tersebut. Penghargaan yang pemilik luar tidak akan mampu memonitor
diberikan oleh pemilik kepada para manajer perilaku manajemen secara efektif ketika
bisa berbasis pada perilaku manajemen dinamika ketidak-pastian lingkungan
yang diharapkan maupun pada hasil kinerja sangat tinggi. Keefektifan sistem
manajer itu sendiri. monitoring yang dilakukan oleh pemilik
Pengontrolan pemilik terhadap luar terhadap aktifitas manajemen sangat
manajer yang dimanifestasikan dalam tergantung pada kemampuan pemilik
bentuk penghargaan atas dasar hasil kinerja memperkirakan apakah sasaran dan strategi
manajer seperti laba, meskipun penting, perusahaan telah konsisten dengan tujuan
bisa menjadi tidak efektif kalau strategi per- atau kepentingan pemilik pada lingkungan
usahaan (corporate strategic) merupakan yang ada. Jika lingkungan yang ada ini
strategi yang menghasilkan pengaruh tidak stabil, maka sangat sulit bagi pemilik
terhadap kinerja manajer yang hanya terjadi untuk memahami sasaran dan strategi yang
setelah periode waktu tertentu. Dengan kata dikembangkan dan direvisi oleh manajemen
lain sistem kontrol berbasis pada hasil dalam rangka mengikuti perubahan
kinerja manajer hanya efektif pada dinamika lingkungan. Dengan demikian
lingkungan yang stabil bahkan mungkin semakin tinggi dinamika ketidak-pastian
statis dan menjadi tidak efektif pada lingkungan semakin sulit pula bagi pemilik
lingkungan dengan ketidak-pastian tinggi. untuk memahami sasaran dan strategi yang
Secara khusus, hal ini sangat tampak ketika dikembangkan oleh manajemen yang
perusahaan berada dalam lingkungan yang selanjutnya sangat sulit bagi pemilik untuk
sangat dinamis dan manajer top dituntut memonitor tindakan manajemen tersebut.
atau dipaksa untuk mengembangkan respon Kesulitan pemilik melakukan monitoring
strategi baru terhadap perubahan dinamika terhadap manajemen dalam dinamika
lingkungan. Hasil atau keefektifan respon ketidak-pastian lingkungan yang tinggi
strategi baru hanya dapat diperkirakan memberikan keleluasan manajerial yang
dampaknya pada periode waktu berikutnya. lebih tinggi bagi para manajer. Oleh karena
Dalam situasi dinamika lingkungan tinggi itu kepemilikan perusahaan oleh
seperti ini, sistem pengontrolan dan manajemen sebagai bentuk atau wujud
pemonitoran oleh pemilik terhadap sistem monitoring terhadap manajemen
manajemen yang efektif adalah adanya yang dilakukan oleh pemilik sangat
keharusan bagi pemilik untuk memahami tergantung pada dinamika ketidakpastian
kondisi lingkungan sebagai tempat lingkungan itu sendiri. Semakin tinggi
beroperasinya perusahaan. Selain itu juga dinamika ketidakpastian lingkungan,
terdapat tuntutan agar pemilik mampu semakin tinggi pula keleluasan manajerial.
mengidentifikasi respon yang sebagaimana Apabila manajemen dengan keleluasaan
mestinya (appropriate) yang selanjutnya manajerial tinggi ini diberikan kesempatan
mengarahkan pada kinerja perusahaan yang untuk berfungsi sebagai pemilik, maka kele-
lebih baik. Dengan demikian dapat luasaan manajerial ini akan dijalankan
disimpulkan bahwa keefektifan sesuai dengan kepentingan pemilik luar.
pemonitoran terhadap perilaku manajemen Dengan kata lain kepemilikan oleh
bergantung pada kondisi lingkungan manajemen dalam situasi dinamika ketidak-
sebagai tempat beroperasinya perusahaan. pastian lingkungan tinggi sangat produktif

90
Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan pada Kinerja: …(Muchammad Syafruddin)

bagi nilai perusahaan secara keseluruhan. Manfaat cost monitoring merupakan


Dari sini dapat dikembangkan hipotesa prosentase kepemilikan dibagi dengan total
penelitian seperti berikut: manfaat monitoring. Jadi semakin kecil
konsentrasi kepemilikan semakin pula
Ha-2: Semakin tinggi ketidakpastian
manfaat cost monitoring yang diperoleh
lingkungan, hubungan positif antara
dari pengeluaran cost tersebut. Sebaliknya,
kepemilikan oleh manajer dan
bagi pemilik dengan konsentrasi
kinerja perusahaan semakin kuat.
kepemilikan yang besar akan
Argumentasi berikut dikembangkan memungkinkan untuk memperoleh manfaat
untuk merumuskan hipotesa ketiga. Ke- cost monitoring yang juga lebih besar.
pemilikan oleh pihak luar yang semakin Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
terkonsentrasi akan memberikan insentif konsentrasi kepemilikan yang tinggi akan
atau kesempatan yang juga semakin meningkatkan manfaat cost monitoring
meningkat bagi pihak luar ini untuk yang juga semakin tinggi yang selanjutnya
memonitor aktifitas manajemen. akan meningkatkan utility pemilik yaitu
Konsekwesnsi dari hal ini adalah semakin dalam bentuk semakin meningkatnya nilai
terbatasnya keleluasaan mananajemen perusahaan atau kinerja perusahaan.
dalam menjalankan aktifitas perusahaan. Hipotesa ke tiga bisa dirumuskan seperti
Dengan demikian manajemen akan berikut.
semakin konsisten dengan kepentingan
Ha-3: Terdapat hubungan yang positif
pemilik dalam menjalankan perusahaan.
antara konsentrasi kepemilikan oleh
Argumentasi ini sesuai dengan yang
pihak luar dengan kinerja
dinyatakan oleh Hart (1983) yang menyata-
perusahaan
kan bahwa monitoring merupakan salah
satu alat untuk memotivasi manajemen agar Faktor-Faktor Lain
bertindak sesuai dengan kepentingan para Uraian yang ada pada
pemilik. Sebagaimana diketahui bahwa pengembangan model teoritis, tinjauan
selain monitoring terdapat berbagai alat literatur sampai pada perumusan hipotesis
untuk memotivasi manajemen agar di atas didasarkan pada asumsi bahwa
bertindak sesuai dengan kepentingan hubungan struktur kepemilikan kaitannya
pemilik, seperti bonding, kontrak dengan kinerja perusahaan adalah homogen
kompensasi, dan sebagainya. sepanjang perusahaan (homogeneous across
Lebih lanjut argumentasi yang me- firms). Asumsi seperti ini tentu saja tidak
nyatakan bahwa kepemilikan luar yang realistis dan oleh karena itu harus ada
terkonsentrasi akan meningkatkan kinerja pelonggaran terhadap asumsi sehingga
perusahaan adalah sebagai berikut. Dalam spesifikasi maupun kekuatan penjelas
situasi pemegang saham dengan klaim (explanatory power) menjadi lebih robust
kepemilikan kecil, maka hanya terdapat ke- (lihat misalnya Collin dan Kothari, 1989;
sempatan yang kecil pula bagi pemegang Easton dan Zmijewski, 1989; Teoh dan
saham untuk memonitor manajemen per- Wong, 1993; dan Bae dan Sami, 1999).
usahaan. Pemegang saham kecil ini akan Atas dasar ini, berbagai bariabel kontrol
mengeluarakan cost monitoring, namum akan dirumuskan dalam riset ini.
hanya menerima manfaat yang kecil pula Tujuan dilakukannya pelonggaran
sebagai akibat kepemilikan yang kecil. asumsi ini adalah untuk menghindari

91
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 85 – 99

kemungkinan munculnya counfounding perusahaan dengan lebih efektif. Dengan


effects karena peneliti tidak memasukkan alasan ini maka, variabel investor publik
variabel yang secara empiris telah teruji merupakan variabel kontrol dalam riset ini.
hubungannya dengan kinerja perusahaan. Menurut Finkelstein dan Hambrick (1996)
Adapun teknik yang bisa digunakan untuk ukuran perusahaan dan umur perusahaan
melonggarkan asumsi ini adalah dengan merupakan faktor yang dapat membatasi
memilih dan memasukkan berbagai variabel keleluasaan manajerial dan oleh karena itu
kontrol ke dalam model penelitian untuk dalam penelitian ini kedua variabel ini
juga diuji. Pilihan terhadap berbagai dimasukkan ke dalam penelitian sebagai
variabel kontrol dilakukan dengan cara ad variabel kontrol.
hoc yaitu dengan mendasarkan pada hasil Riset ini dilakukan dengan tujuan
riset terdahulu yang di dalam riset-riset tertentu dan perolehan manfaat tertentu
terdahulu ini telah dilakukan pengujian pula dengan alasan-alasan atau argumentasi
variabel, baik pengujian analitis maupun berikut. Pertama, hasil atau temuan empiris
empiris. riset ini merupakan salah satu bagian dari
Adapun berbagai variabel kontrol pengembangan riset bidang manajemen
yang dimasukkan ke dalam penelitian ini keuangan (finance management) berbasis
meliputi variabel-variabel berikut, (1) nilai pada teori keagenan (agency theory) yang
pasar saham yang dimiliki oleh pihak diharapkan bermanfaat bagi literatur
dalam, (2) rasio leverage, (3) investor manajemen dan bisnis. Secara lebih
publik, (4) ukuran perusahaan, dan (5) spesifik, hasil studi ini diharapkan
umur perusahaan. Argumentasi yang memberikan penjelasan secara empirik
digunakan untuk memasukkan variabel tentang mengapa, apakah dan bagaimana
nilai pasar saham yang dimiliki oleh pihak struktur kepemilikan perusahaan dalam hal
dalam adalah bahwa derajad kepemilikan ini kepemilikan pihak dalam (insider
oleh pihak dalam, yaitu nilai nyata saham ownership) dan konsentrasi kepemilikan
yang dimiliki oleh para pemegang saham (concentration ownership) berpengaruh
pihak dalam perusahaan akan memotivasi terhadap kinerja perusahaan
pihaik dalam ini untuk bekerja sesuai (organizational performance). Semua
dengan kepentingan pemilik yaitu jawaban ini tercermin pada koefisien
mengoptimalkan nilai perusahaan. Sedang pengaruh kepemilikan pihak dalam dan
rasio leverage dimasukkan sebagai variabel koefisien pengaruh konsentrasi kepemilikan
kontrol dengan alasan bahwa pemegang terhadap kinerja perusahaan. Jadi,
utang (debt holders) dapat menjalankan penelitian ini merupakan salah satu riset
kontrol terhadap tindakan manajemen yang berkontribusi pada pengembangan
melalui restriksi dana yang membatasi bidang keuangan (finance) dan teori
keleluasaan manajerial. Akibat selanjutnya keagenan.
dari pembatasan keleluasaan manajerial ini Kontribusi kedua yang bisa diharap-
adalah berpengaruh terhadap kinerja per- kan dari penelitian ini adalah manfaatnya
usahaan secara keseluruhan. Investor publik bagi pengambil keputusan berhubungan
menggambarkan kelompok kepemilikan dengan regulasi pasar modal di Indonesia.
unik yang mungkin mempunyai sumber Informasi tentang pengaruh konsentrasi ke-
daya berlebihan dan dapat mendorong pemilikan suatu perusahaan dapat dijadikan
manajer perusahaan untuk menjalankan bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang

92
Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan pada Kinerja: …(Muchammad Syafruddin)

mempunyai otoritas untuk meregulasi Untuk ini sampel terdiri dari


seberapa besar seharusnya kepemilikan perusahaan yang menyampaikan laporan
suatu perusahaan yang seharusnya keuangan selama periode tahun 1997-1999.
ditawarkan kepada masyarakat luas. Selain Dari identifikasi pada ICMD 2000
itu hasil studi ini akan memberikan diperoleh sampel seperti berikut:
informasi bagi stock holders mayoritas
untuk menentukan seberapa besar saham Tabel 1: The Data Sampel Perusahaan
yang seharusnya ditawarkan di pasar modal Jumlah
sehingga dicapai derajad keefektifan Sampel
Keterangan
struktur kepelikian perusahaan. Perusahaa
n
Total perusahaan terdaftar di BEJ 281
METODE PENELITIAN selama tahun 1997-2001
Di bagian metode penelitian ini akan Sampel perusahaan yang terdapat 51
dibahas beberapa aspek metode penelitian insider ownership
yang terdiri dari (1) data dan sampel Sampel perusahaan yang me- 5
penelitian, (2) pengukuran variabel uji dan rupakan sampel outlier
variabel kontrol, (3) metode pengujian sta- Jumlah sampel perusahaan yang 46
tistik/empiris, dan (4) uji asumsi klasik masuk dalam analisis penelitian
dalam regresi linier.
Pengukuran Variabel Uji dan Variabel
Data dan Penentuan Sampel Kontrol
Dalam rangka melakukan pengujian Dari pembahasan dan argumentasi
empiris, riset ini akan mengestimasi model yang terdapat dalam perumusan model
regresi multipel cross-sectional terhadap teoritis hingga pemasukkan berbagai
kinerja perusahaan kaitannya dengan faktor variabel kontrol dapat dinyatakan bahwa
kepemilikan oleh manajemen, faktor kon- penelitian akan menguji hubungan
sentrasi kepemilikan, dan faktor ketidak- kausalitas berbagai variabel utama atau
pastian lingkungan sebagai variabel kon- variabel pokok uji yang terdiri dari (1)
tekstual. Pengujian ini dilakukan untuk kinerja perusahaan, (2) kepemilikan dari
menguji hipotesa 1, hipotesa 2., dan dalam, (3) konsentrasi kepemilikan, (4)
hipotesa 3. ketidak-pastian lingkungan dan berbagai
Selain berbagai variabel utama yang variabel kontrol uji yang teridiri dari (1)
menjadi pusat uji hipotesis, penelitian ini nilai pasar saham yang dimiliki oleh pihak
juga menguji berbagai variabel penjelas dalam, (2) rasio leverage, (3) investor
tambahan lain yang dimasukkan dalam publik, (4) ukuran perusahaan, dan (5)
persamaan regresi yang berfungsi sebagai umur perusahaan.
variabel kontrol. Berbagai variabel kontrol Berbagai variabel yang terkelompok
ini, secara empiris telah teruji dalam riset- dalam dua bagian di atas diukur dengan
riset terdahulu. Hal yang telah teruji secara cara berikut. Kinerja perusahaan didasarkan
empiris ini diuiji kembali. Regresi profitabilitas perusahaan yang tercermin
diestimasi dengan berbagai sampel yang dalam return on assets. Kepemilikan dari
terdaftar di BEJ yang diperoleh dari dalam diukur dengan prosentasi saham
Idonedian Capital Market Directory yang dimiliki oleh pihak dalam baik oleh
(ICMD) 2000. direksi mapun karyawan, bila ada.

93
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 85 – 99

Konsentrasi kepemilikan didasarkan pada saham yang dimiliki oleh pihak dalam di-
prosentase jumlah kepemilikan yang ukur atas dasar market value to book value
dimiliki oleh mereka yang kemungkinan of equity oleh insider ownership. Rasio
besar sangat berpengaruh terhadap jalannya leverage diukur dengan cara membanding-
perusahaan. Variabel ketidak-pastian kan total utang dengan totaol ekuitas per-
lingkungan diukur atas dasar jenis usahaan. Investor intitusional diukur
perusahaan, apakah masuk dalam industri dengan cara menghitung derajad prosentase
yang banyak regulasi pemerintah yang kepemilikan oleh institusi. Ukuran perusa-
berarti unsur tidak kepastian rendah diberi haan dikur dengan jumlah karyawan, dan
notasi 0, sedang perusahaan yang masuk umur perusahaan didasarkan pada umur
industri yang tidak banyak diatur sejak berdiri hingga data tahun laporan
pemerintah berarti masuk dalam unsur keuangan yang digunakan dalam analisis.
ketidakpastian tinggi diberi notasi 1. Adapun statistik deskriptif menyangkut ber-
Sedang berbagai variabel kontrol bagai penelitian dapat disajikan dan dijelas-
diukur dengan cara berikut. Nilai pasar kan seperti pada Tabel 2.

94
Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan pada Kinerja: …(Muchammad Syafruddin)

Tabel 2: Statistik Deskriptif


Variable N Minimum Maximum Mean Standard Deviation
OPi 46 -9,47 28,19 5,60 7,30
IOi 46 0,03 32,10 8,94 9,14
Di 46 0,00 12,51 1,81 3,10
INTi 46 0,00 32,10 5,35 6,07
COi 46 41,19 87,28 62,75 10,77
MIOi 46 12 32.180 1.066,96 4.717,83
Li 46 -19,28 2.823,09 65,47 415,80
Pui 46 3,41 56,61 26,36 11,05
FZi 46 36,00 40.415 3.174,15 6.743,74
Ai 46 8,00 50,00 22,74 8,99

OPi = organizational performance (kinerja umur perusahaan. Adapun persamaan


perusahaan) regresinya adalah sebagi berikut:
IOi = insider ownership (kepemilikan oleh
Opi= 0 + 1IOi + 2Di + 3IOiDi +
pihak dalam)
4COi + 5MIOi + 6Li+ 7Pui +
Di = dummy, 1 untuk perusahan dalam
8FZi +9Ai + 
industri persaingan tinggi, dan 0
untuk perusahaan dalam industri keterangan:
persaingan rendah OPi = organizational performance (kinerja
COi = concentration ownership perusahaan)
(konsentrasi kepemilikan) IOi = insider ownership (kepemilikan oleh
MIOi = market insider ownership (nilai pihak dalam)
pasar kepemilikan dari dalam) COi = concentration ownership
Li = leverage (risiko) (konsentrasi kepemilikan)
Pui = public investor (investor publik) Di = dummy, 1 untuk perusahan dalam
FZi = firm size (ukuran perusahaan) industri persaingan tinggi, dan 0
Ai = age (umur perusahaan) untuk perusahaan dalam industri
persaingan rendah
Tabel 2 di atas menunjukkan MIOi = market insider ownership (nilai
deskripsi statistik bagi variabel dependen pasar kepemilikan dari dalam)
maupun semua variabel independen yang Li = leverage (risiko)
dimasukkan dalam analisis regresi. Pui = public investor (investor publik)
FZi = firm size (ukuran perusahaan)
Pengujian Statistik dan Asumsi Klasik Ai = age (umur perusahaan)
Selanjutnya estimasi model regresi  = error/kesalahan yang diasumsikan
multipel cross-sectional terhadap kinerja berdistribusi N (0, n2)
perusahaan dengan (1) kepemilikan dari
dalam, (2) ketidak-pastian lingkungan, (3) Dari berbagai uji asumsi klasik yang
konsentrasi kepemilikan, dan berbagai terdapat dalam regresi linier yang terdiri
variabel kontrol uji yang teridiri dari (1) dari asumsi normalitas, asumsi tidak ada
nilai pasar saham yang dimiliki oleh pihak autokorelasi, asumsi tidak ada
dalam, (2) rasio leverage, (3) investor multikoloniaritas, asumsi tidak ada
publik, (4) ukuran perusahaan, dan (5) heterokedasitas atau asumsi homegenitas,

95
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 85 – 99

dua asumsi yaitu (1) autokorelasi dan (2) HASIL DAN PEMBAHASAN
normalitas tidak diuji mengingat data yang Nilai korelasi pada Tabel 3 di bawah
digunakan merupakan data cross section adalah nilai korelasi dalam persamaan
dengan teknik pengambilan sampel regresi. Hampir semua nilai korelaisi
berdasar pada purposive sampling. Uji menunjukkan nilai korelasi yang signifikan.
asumsi autokorelasi tepat digunakan pada Namun demikian semua nilai korelasi lebih
data yang menggunakan data time-series. kecil dari 0,70 yang berarti
Sedang uji normalitas lebih cocok mengindikasikan tidak adanya masalah
digunakan pada sampel yang dipilih secara yang serius berkaitan dengan asumsi multi
acak (random) yang tujuannya adalah untuk kolonieritas.
meyakinkan bahwa sampel data dapat Hasil estimasi regresi yang ada pada
mewakili populasi penelitian. Dengan Tabel 4 menunjukkan bahwa hipotesa per-
alasan ini, maka berbagai uji asumsi klasik tama yang menyatakan bahwa terdapat
yang dilakukan dalam penelitian ini hubungan yang positif antara kepemilikan
meliputi uji asumsi tidak ada oleh manajer dengan kinerja perusahaan
multikoloniaritas dan uji asumsi tidak ada tidak diterima dengan indikasi nilai para-
heterokedasitas atau asumsi homegenitas. meter sebesar -0,165 pada nilai t = -1,181.
Nilai ini mengindikasikan bahwa selain
tidak dapat menerima hipotesa, hasil ini
justeru bertolak belakang dengan perkiraan
teori yang menyatakan bahwa kedua faktor
tersebut seharusnya berhubungan secara
positif.

Tabel 3: Matrik Korelasi


INTE PUBL
PERF INSID UNCE CONC LEVE MARK UKUR UMUR
R I
1,000 -0,038 0,320 0,259 0,532 0,109 0,465 -0,456 0,324 -0,013
PERF
0,402 0,015 0,000 0,000 0,235 0,001 0,001 0,014 0,465
1,000 -0,127 0,617 0,042 -0,147 -0,105 -0,051 -0,204 0,055
INSID
0,200 0,000 0,392 0,165 0,244 0,369 0,087 0,358
1,000 0,122 0,230 -0,085 0,096 -0,051 -0,139 -0,146
UNCE
0,210 0,062 0,287 0,264 0,369 0,178 0,166
1,000 0,161 -0,101 -0,046 -0,229 -0,230 0,048
INTER
0,142 0,252 0,381 0,063 0,062 0,375
1,000 0,229 -0,088 -0,575 -0,016 -0,037
CONC
0,063 0,280 0,000 0,458 0,403
1,000 -0,014 0,141 0,860 0,087
LEVE
0,462 0,175 0,000 0,283
1,000 -0,143 -0,071 0,106
MARK
0,171 0,319 0,243
1,000 -0,071 0,184
PUBLI
0,319 0,110
1,000 0,109
UKUR
0,234

96
Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan pada Kinerja: …(Muchammad Syafruddin)

UMU 1,000

Tabel 4: Analisis Regresi


OPi = 0 + 1IOi + 2Di +3IOiDi +4COi + 5MIOi + 6Li +7Pui +8FZi +9Ai + 
Intercept IOi Di IOiDi COi MIOi Li Pui FZi Ai
Tanda
+ - + + + - + + +
Harapan
-15,498 -0,165 0,099 0,292 0,490 0,452 0,264 -0,040 0,047 -0,033
(-1,181) (0,836) (2,066) (3,045) (2,171) (0,224) (-0,263) (0,213) (-0,305)
F-Statistic = 6,5632; Adjusted R2 = 0.52666

Berkaitan dengan hipotesa nol kedua dengan ditunjukkan 3 sebesar 0,292


tentang moderasi ketidakpastian dengan nilai t = 2,066 (lihat 3 dalam
lingkungan terhadap hubungan antara interkasi IOiDi dalam Tabel 4). Ini berarti
ketidakpastian lingkungan dan kinerja bahwa pengaruh kepemilikan pihak dalam
perusahaan dijelaskan berikut. Dinyatakan terhadap kinerja perusahaan akan semakin
dalam hipotesis kedua bahwa semakin meningkat, ketika perusahaan tersebut
tinggi ketidakpastian lingkungan, hubungan berada pada lingkungan yang unsur
positif antara kepemilikan oleh manajer dan ketidakpastiannya relatif tinggi.
kinerja perusahaan semakin kuat. Uji Sedang hipotesa nol ketiga yang
statistik menunjukkan nilai 3 sebesar menyatakan bahwa terdapat hubungan
0,292 dengan nilai t = 2,066. Nilai ini positif antara konsentrasi kepemilikan oleh
mengindikasikan bahwa ketidakpastian pihak luar dengan kinerja perusahaan juga
lingkungan memoderasi hubungan antara diterima dengan nilai parameter sebesar
ketidakpastian lingkungan dan kinerja 0,490 dan nilai t = 3,045 yang berarti
perusahaan. Jika mula-mula pengaruh signifikan pada 0,01. Jadi dapat
kepemilikan oleh manajer, yang disimpulkan bahwa pada perusahaan yang
ditunjukkan nilai parapemert 1 sebesar - konsentrasi kepemilikan oleh pihak-pihak
0,165 dengan nilai t = 1,181, maka ketika terbatas tinggi, kinerjanya akan lebih baik
ada moderasi faktor ketidakpastian ling- dibanding perusahaan yang kepemilikannya
kungan, parapemeter nilai meningkat relatif tersebar (diffuse).

Tabel 5: Hasil Tes Multikoliniearitas


Variable VIF Tolerance
Insider 1,850 0,0540
Uncertainty 1,341 0,7456
Interaksi 1,897 0,5271
Konsentrasi 2,457 0,4070
Leverage 1,328 0,7530
Market 4,127 0,2423
Publik 2,230 0,4484
Ukuran 4,658 0,2147
Umur 1,146 0,8729

97
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 85 – 99

114
Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan pada Kinerja: …(Muchammad Syafruddin)

Hasil lain dari penelitian ini menun- dengan derajad kebebasan 1. Adapun hasil
jukkan berbagai masalah yang tidak bisa test heteroskedastisitas sebesar 5,632 yang
dijelaskan dengan tuntas. Leverage yang berati lebih kecil dari nilai chi-square kritis
menggambarkan risiko perusahaan tidak dengan derajad kebebasan 1 dan pada
konsisten dengan teori yang menyatakan tingkat 1% yang adalah sebesar 6,6349.
bahwa semakin berisiko seharusnya
semakin rendah kinerja perusahaan. Hsil SIMPULAN DAN SARAN
estimasi menujukkan parameter sebesar Berdasar pada dua teori yaitu teori
0,264 (positif) namun tidak signifikan. agensi dan kontinjensi penelitian ini
Kepemilikan publik ternyata juga tidak menguji apakah faktor kepemilikian oleh
signifikan berpengaruh terhadap kinerja pihak dalam, faktor ketidak pastian
perusahaan bahkan hasil estimasi lingkungan, dan konsentrasi kepemilikan
menunjukkan nilai parameter negatif berpengaruh terhadap kemampuan
sebesar -0,040 namun tidak signifikan. perusahaan dalam mencapai
Ukuran perusahaan menunjukkan hasil profutabilitasnya. Faktor kepemilikian oleh
estimasi parameter yang konsisten dengan pihak dalam dan konsentrasi kepemilikan
teoritis walapun tidak signifikan sebesar merupakan instrumen yang digunakan oleh
0,047, sedang umur perusahaan para pihak yang terlibat dalam konflik
menunjukkan hasil estimasi yang berten- keagenan dalam mencapai resolusi atau
tangan dengan teoritisnya dengan nilai proses alignment sehingga masing-masing
parameter sebesar juga tidak signifikan - memperoleh utility yang optimal. Sedang
0,033. Dari berbgai variabel kontrol yang faktor ketidak pastian lingkungan
konsisten dengan prediksi teoritis adal;ah merupakan faktor kunci yang tidak bisa
variabel nilai pasar dengan paramater se- dipengaruhi oleh pihak manajemen namun
besar 0,4523 dan nilai t = 2,171 yang berpengaruh sangat besar terhadap
berarti signifikan pada 0,05. kemampuan manajemen mencapai pening-
Lebih lanjut, hasil tes diagnostik katan profitabilitas perysahaan.
menyangkut multikoloniaritas dan heteros- Hasil penelitian menunjukkan
kedastisitas ditunjukkan pada Tabel 5 dan bahwa hanya faktor kepemilikan oleh pihak
uraian berikut. Nilai Indicator of variance dalam (manager ownership) saja, ternyata
inflation factor (VIF) berkisar antara 1,146 tidak cukup berpengaruh terhadap kinerja
hingga 4,127 yang berati tidak melebih perusahaan. Dengan kombinasi atau dalam
nilai sebesar 10 (Gujarati, h. 339) yang kondisi lingkungan yang relatif tidak pasti
berarti pula tidak ada problem menyangkut saja kepemilikan oleh pihak dfalam akan
multikoliniearitas. Makna selanjutnya mampu meningkatkan kinerja perusahaan.
adalah bahwa estimasi spesifikasi dapat Sedang faktor kontidasentrasi kepemilikan
diandalkan sebagai basis analisis secara konsisten menunjukkan bahwa
selanjutnya. variabel atau faktor ini berpengaruih secara
Sedang heteroskedastisitas dideteksi signifikan terhadap pencapaian kinerja
dengan menggunakan model regresi perusahaan.
(Thomas, 1993). Indikator heteroskedas-
tisitas adalah apabila nilai ch-square (nR2) REFERENSI
berasal dari model regresi yang melebihi Bae, B. and Sami, H. (1999). “The Effect of
atau lebih besar dari nilai chi-square kritis Environmental Liabilities on

97
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 85 – 99

Earnings Response Coeficients”. structure: An empirical


Working paper. Virginia Common- investigation”. Accounting, Or-
wealth University and Temple ganization, and Society. pp 33-47
University.
Jensen, M. C. (1989). “Eclipse of the public
Brown, S. J. and Warner, J. B. (1985). corporation”. Harvard Business
“Using daily stock returns: The Review. pp. 61-74.
case of event studies”. Journal of
Jensen, M. C. and Meckling, W. (1976).
Financial Economics. pp. 3-31
“Theory of the Firm: Managerial
Child, J. (1972). “Organization Structure, Behavior, Agency Costs, and
environment, and performance: Ownership Structure”. Journal of
The role of strategic choice”. Financial Economics. pp. 305-360.
Sociology, pp 1-22
Kesner, I. F. (1987). “Directors Stock
Collins, D. W. and Kothari, S. P. (1989). Ownership and Organizational
“An Analysis of Intertemporal and Performance: An Investigation of
Cross-sectional Determinants of Fortune 500 Companies”. Journal
Earnings Response Coeficients”. of Management. 99. 499-508.
Journal of Accounting and
Kim, W. S., Lee, J. W. and Francis, J. C.
Economics. 11, pp. 143-182.
(1988). “Investment Performance
Donaldson, G. and Lorsch, J. W. (1983). of Common Stock in Relation to
Decision Making at the Top. Insider Ownership”. Financial
Books. New York. Review. pp. 53-64.
Easton, P. D. and Zmijewski, M. (1989). Lloyd, W. P., Jahera, J. S. and Golstein, S.
“Cross-sectional Variation in the J. (1986). “The Relationship
Stock Market Response to Between Return, Ownership
Accounting Earnings Announce- Structure and Market Value”. The
ments”. Journal of Accounting and Journal of Financial Research. pp.
Economics. 11, pp. 117-141. 171-177.
Elenkov, S., and Detelin. (1997). “Strategic Oswald, S. L. and Jahera Jr., J. S. (1991).
uncertainty and environmental “The Influence of Ownership on
scanning: The case for institutional Performance: An Empirical
influences on scanning behavior”. Study”. Stratetic Management
Strategic Management Journal. Journal. pp. 321-326.
pp. 287-302
Otley, D. T. (1980). “The Contingency
Fama, E.F. (1980). “Agency Problem and Theory of Management Account-
The Theory of teh Firm”. Journal ing: Achievement and Prognosis”.
of Political Economy. pp. 288-307. Accounting, Organization, and
Society. pp. 413-428.
Gordon, L.A., and Narayanan. V. K.
(1984). “Management Accounting Schellenger, M. H., Wood, D. D. and
Systems, perceived environmental Tashakori, A. (1989). “Board of
uncertainty and organizational Directors Composition, Share-

98
Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan pada Kinerja: …(Muchammad Syafruddin)

holders Wealth, and Devidend rial Ownership, and Size Effects”.


Policy”. Journal of Management. Journal of Portofolio
pp. 457-467. Management. pp. 33-39.
Teoh, S. H. dan Wong, T. J. (1993). Zajac, E. J. and Westphal, J. D. (1994).
“Perceived Auditor Quality and “The Cost and Benefits of Mana-
Earning Response Coeficients”. gerials Incentives and Monitoring
The Accounting Review 68 (April), in Large Corporation; When is
pp. 346-366. More not Better?”. Strategic
Management Journal. pp. 121-142.
Tsetsekos, G. P. and DeFusco, R. A. (1990).
“Portfolio Performance, Manage-

99

You might also like