You are on page 1of 5

Archive for August 30, 2010

Planet Merkurius

Pengertian

Merkurius adalah planet terkecil dalam tata surya kita dan paling dekat dengan matahari.
Jaraknya dari matahari adalah sekitar 57,9 juta kilometer. Suhu di planet ini sangat panas karena
terdekat dengan matahari, pada siang hari suhunya mencapai sekitar 430°C. Tetapi pada malam
hari suhunya menjadi sangat dingin yakni mencapai sekitar -170°C. Jarak planet ini dengan bumi
sekitar 92 juta kilometer. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib saja dan
dapat dilihat dengan mata telanjang.

Semua planet berputar pada porosnya nah perputaran itu disebut Rotasi. Merkurius berotasi
lambat, rotasi merkurius adalah 59,0 hari. Selain berputar pada porosnya semua planet bergerak
mengelilingi matahari ini disebut gerakan orbital/Ber-revolusi. Berbeda dengan rotasinya yang
lambat, masa orbital Merkurius tergolong cepat Revolusi merkurius adalah 88,0 hari.
Bandingkan dengan bumi yang membutuhkan waktu satu tahun (365,3 hari) cepat bukan?.
Ukuran planet merkurius hanya 27% dari ukuran bumi. Permukaan Merkurius benjol-benjol
mirip dengan permukaan bulan. Benjolan-benjolan itu muncul sebagai akibat benturan dengan
meteor.

Merkurius punya banyak kawah dan tidak mempunyai satelit alam serta atmosfir. Merkurius
mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari
kekuatan medan magnet bumi.

Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari jaman orang Sumeria pada
milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah
satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu
pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala
Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus.

Orang Yunani pada jaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum
abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa
yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya
tampak pada saat matahari terbenam. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam,
Merkurius dinamakan “bintang air”. Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah,
“bintang dari yang panas” (“yang panas” maksudnya matahari).

Struktur Dalam

Dengan diameter sebesar 4.879 km di katulistiwa, Merkurius adalah planet terkecil dari empat
planet kebumian di Tata Surya. Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta
mempunyai kepadatan sebesar 5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun
apabila efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih padat dari Bumi dengan
kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3.

Kepadatan Merkurius digunakan untuk menduga struktur dalamnya. Kepadatan Bumi yang
tinggi tercipta karena tekanan gravitasi, terutamanya di bagian inti. Merkurius namun jauh lebih
kecil dan bagian dalamnya tidak terdapat seperti bumi sehingga kepadatannya yang tinggi diduga
karena planet tersebut mempunyai inti yang besar dan kaya akan besi. Para ahli bumi menaksir
bahwa inti Merkurius menempati 42 % dari volumenya (inti Bumi hanya menempati 17% dari
volume Bumi). Menurut riset terbaru, kemungkinan besar inti Merkurius adalah cair.

Mantel setebal 600 km menyelimuti inti Merkurius dan kerak dari Merkurius diduga setebal 100
sampai 200 km. Permukaan merkurius mempunyai banyak perbukitan yang kurus, beberapa
mencapai ratusan kilometer panjangnya. Diduga perbukitan ini terbentuk karena inti dan mantel
Merkurius mendingin dan menciut pada saat kerak sudah membatu.

Merkurius mengandung besi lebih banyak dari planet lainnya di tata surya dan beberapa teori
telah diajukan untuk menjelaskannya. Teori yang paling luas diterima adalah bahwa Merkuri
pada awalnya mempunyai perbandingan logam-silikat mirip dengan meteor Kondrit umumnya
dan mempunyai massa sekitar 2,25 kali massanya yang sekarang. Namun pada awal sejarah tata
surya, merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal berukuran sekitar seperenam dari massanya.
Benturan tersebut telah melepaskan sebagian besar dari kerak dan mantel asli Merkurius dan
meninggalkan intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk menjelaskan penciptaan dari
Bulan.

Teori yang lain menyatakan bahwa Merkurius mungkin telah terbentuk dari nebula Matahari
sebelum energi keluaran Matahari telah stabil. Merkurius pada awalnya mempunyai dua kali dari
massanya yang sekarang, namun dengan mengambangnya protomatahari, suhu di sekitar merkuri
dapat mencapai sekitar 2500 sampai 3500 Kelvin dan mungkin mencapai 10000 Kelvin.
Sebagian besar permukaan Merkurius akan menguap pada temperatur seperti itu, membuat
sebuah atmosfir “uap batu” yang mungkin tertiup oleh angin matahari

Teori ketiga mengajukan bahwa mengakibatkan tarikan pada partikel yang darinya Merkurius
akan terbentuk sehingga partikel yang lebih ringan hilang dari materi pengimbuhan. Masing-
masing dari teori ini memprediksikan susunan permukaan yang berbeda. Dua misi antariksa di
masa datang, MESSENGER dan BepiColombo akan menguji teori-teori ini.

Bagian Luar

Merkurius merupakan planet yg tandus. Permukaanya berbatu-batu dan terdapat banyak kawah.
Kaloris merupakan kawah terbesar di planet ini. Garis tengah Kaloris sekitar 1.300 Km.
Atmosfer merkurius terdiri dari uap natrium dan kalium yg sangat tipis, sehingga kadang-kadang
planet ini di anggap tidak mempunyai atmosfer. Akibatnya tidak ada udara yg menyerap panas
matahari.

Ciri-Ciri

NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Merkurius
2 Kala Rotasi 59,0 Hari
3 Kala Revolusi 88,0 Hari
4 Atmosfer Uap Natrium, Kalium Yang Tipis
5 Satelit Alam -
6 Jarak Di Matahari 57,9 Juta km
7 Diameter Planet 4,879 km
8 Warna Planet Hitam Keputih-Putihan

Cincin Planet

Tidak memiliki, karena planet ini terdapat di bagian planet dalam, yang memiliki cincin adalah
planet bagian luar seperti (jupiter, saturnus, uranus, neptunus)

Diposkan oleh Arief Indra di 20.32


Label: Planet, Tata Surya

August 30, 2010 | Categories: Uncategorized | Leave A Comment »

Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib


Posted by Mufid on June 16, 2009 | Leave Your Comment

Tergolong planet di terkecil di dalam tata surya


adalah Merkurius dan juga ia letaknya terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari.
Kecerahan planet ini berkisar diantara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun tidak
mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan matahari kecil (dengan rentangan paling jauh
sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu
banyak yang diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah
mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil
memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet.
Bentuknya mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak
mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan
sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu
permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat
celsius),

Pengamatan para ilmuwan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria
pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama
salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan
Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari
kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang Yunani pada zaman
Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi
mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya
tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari
terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha (???), anak dari Candra sang bulan. Di budaya
Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan “bintang air”. Orang-orang Ibrani
menamakannya Kokhav Hamah (???? ???), “bintang dari yang panas” (“yang panas” maksudnya
matahari). Diameter Merkurius 40% lebih kecil daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar
daripada Bulan. Ukurannya juga lebih kecil (walaupun lebih padat) daripada bulan Jupiter,
Ganymede dan bulan Saturnus, Titan.

Struktur Dalam

Dengan diameter Merkurius sebesar 4879 km di katulistiwa, Merkurius adalah planet terkecil
dari empat planet kebumian di Tata Surya. Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat
serta mempunyai kepadatan sebesar 5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun
apabila efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih padat dari Bumi dengan
kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3.

Kepadatan Merkurius digunakan untuk menduga struktur dalamnya. Kepadatan Bumi yang
tinggi tercipta karena tekanan gravitasi, terutamanya di bagian inti. Merkurius namun jauh lebih
kecil dan bagian dalamnya tidak terdapat seperti bumi sehingga kepadatannya yang tinggi diduga
karena planet tersebut mempunyai inti yang besar dan kaya akan besi. Para ahli bumi menaksir
bahwa inti Merkurius menempati 42 % dari volumenya (inti Bumi hanya menempati 17% dari
volume Bumi). Menurut riset terbaru, kemungkinan besar inti Merkurius adalah cair.

Mantel setebal 600 km menyelimuti inti Merkurius dan kerak dari Merkurius diduga setebal 100
sampai 200 km. Permukaan merkurius mempunyai banyak perbukitan yang kurus, beberapa
mencapai ratusan kilometer panjangnya. Diduga perbukitan ini terbentuk karena inti dan mantel
Merkurius mendingin dan menciut pada saat kerak sudah membatu.

Merkurius mengandung besi lebih banyak dari planet lainnya di tata surya dan beberapa teori
telah diajukan untuk menjelaskannya. Teori yang paling luas diterima adalah bahwa Merkuri
pada awalnya mempunyai perbandingan logam-silikat mirip dengan meteor Kondrit umumnya
dan mempunyai massa sekitar 2,25 kali massanya yang sekarang. Namun pada awal sejarah tata
surya, merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal berukuran sekitar seperenam dari massanya.
Benturan tersebut telah melepaskan sebagian besar dari kerak dan mantel asli Merkurius dan
meninggalkan intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk menjelaskan penciptaan dari
Bulan.
Teori yang lain menyatakan bahwa Merkurius mungkin telah terbentuk dari
nebula Matahari sebelum energi keluaran Matahari telah stabil. Merkurius pada awalnya
mempunyai dua kali dari massanya yang sekarang, namun dengan mengambangnya
protomatahari, suhu di sekitar merkuri dapat mencapai sekitar 2500 sampai 3500 Kelvin dan
mungkin mencapai 10000 Kelvin. Sebagian besar permukaan Merkurius akan menguap pada
temperatur seperti itu, membuat sebuah atmosfir “uap batu” yang mungkin tertiup oleh angin
matahari

Teori ketiga mengajukan bahwa mengakibatkan tarikan pada partikel yang darinya Merkurius
akan terbentuk sehingga partikel yang lebih ringan hilang dari materi pengimbuhan. Masing-
masing dari teori ini memprediksikan susunan permukaan yang berbeda. Dua misi antariksa di
masa datang, MESSENGER dan BepiColombo akan menguji teori-teori ini.

Sumber:
Solar System Exploration – National Aeronautics and Space Administration (NASA)

You might also like