You are on page 1of 166

Aslimeri, dkk.

TEKNIK
TRANSMISI
TENAGA LISTRIK
JILID 2

SMK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-undang

TEKNIK
TRANSMISI
TENAGA
LISTRIK
JILID 2
Untuk SMK
Penulis : Aslimeri
Ganefri
Zaedel Hamdi

Perancang Kulit : TIM

Ukuran Buku : 18,2 x 25,7 cm

ASL ASLIMERI
t Teknik Transmisi Tenaga Listrik Jilid 2 untuk SMK /oleh
Aslimeri, Ganefri, Zaenal Hamdi ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.
ix, 162 hlm
Daftar Pustaka : Lampiran. A
ISBN : 978-979-060-159-8
ISBN : 978-979-060-161-1

Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia
Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah melaksanakan
penulisan pembelian hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis untuk
disebarluaskan kepada masyarakat melalui website bagi siswa SMK.

Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK yang
memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran
melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh


penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada
Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para
pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia.

Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen
Pendidikan Nasional tersebut, dapat diunduh (download), digandakan,
dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk
penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkannya soft
copy ini akan lebih memudahkan bagi masyarakat untuk mengaksesnya
sehingga peserta didik dan pendidik di seluruh Indonesia maupun sekolah
Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar
ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Selanjutnya,


kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat
memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini
masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat
kami harapkan.

Jakarta,
Direktur Pembinaan SMK
Kata Pengantar
Akhir-akhir ini sudah banyak usaha penulisan dan pengadaan buku-
buku teknik dalam Bahasa Indonesia. Namun untuk Teknik Elektro, hal ini
masih saja dirasakan keterbatasan-keterbatasan terutama dalam
mengungkapkan topik atau materi yang betul-betul sesuai dengan
kompetensi dalam bidang Transmisi Tenaga Listrik untuk Sekolah
Menengah Kejuruan. Hal inilah yang mendorong penulis untuk menyusun
buku ini agar dapat membantu siapa saja yang berminat untuk
memperdalam ilmu tentang Transmisi Tenaga Listrik.

Dalam buku ini dibahas tentang : pemeliharaan sistim DC, pengukuran


listrik, tranformator, gandu induk ,saluran udara tegangan tinggi, kontruksi
kabel tenaga dan pemeliharaan kabel tenaga .

Penulis menyadari masih banyak kekurangan- kekurangan baik


dalam materi maupun sistematika penulisan, untuk itu saran-saran dan kritik
yang membangun guna memperbaiki buku ini akan diterima dengan senang
hati.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak-banyak terima


kasih kepada Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depertemen
Pendidikan Nasional yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk menulis buku ini dan Drs.Sudaryono, MT yang telah bersedia menjadi
editor buku ini. Juga penulis megucapkan terima kasih kepada Maneger
PLN (persero) Udiklat Bogor yang telah banyak membatu penulis dalam
menyediakan bahan untuk penulisan buku ini .

Harapan penulis semoga buku ini ada mamfaatnya untuk


meningkatkan kecerdasan bangsa terutama dalam bidang teknik elektro .

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar …………….................................................... i


Daftar isi ……………………….......................... ii
Diagram Pencapaian Kompetensi ............................................... ix

JILID 1
BAB. I. PEMELIHARAAN DC POWER .................................. 1
1.1. Hukum Ohm ………....................... 1
1.2. Hukum Kirchoff ......… ........................ 3
1.3. Daya Dalam Rangkaian DC ………………............. 6
1.3.1. Prinsip Dasar Rangkaian DC …............................... 7
1.3.2. Hubungan Antara Arus Tegangan dan Tahanan ............. 8
1.4. Komponen Semikonduktor ……………….................. 15
1.5. Sistem DC Power ………………...................................... 20
1.6. Charger (Rectifier) …………………………………….. 25
1.6.1. Jenis Charger …....................................................... 25
1.6.2. Prinsip Kerja Charger ........................................... 26
1.6.3. Bagian-Bagian Charger ............................... 27
1.7. Automatic Voltaga Regulator ………………........................ 29
1.7.1. Komponen Pengantar Seting Tegangan ....................... 30
1.7.2. Komponen Pengantar Seting Floating ....................... 31
1.7.3. Komponen Pengantar Seting Equalizing ....................... 31
1.7.4. Komponen Pengantar Seting Arus ....................... 31
1.8. Rangkaian voltage Dropper ………………............................ 33
1.9. Rangkaian Proteksi Tegangan Surja Hubung....................... 34
1.10. Pengertian beterai ..................................................... 37
1.10.1. Prinsip kerja baterai ............................................... 37
1.10.2. Prinsip kerja baterai asam-timah ................................. 38
1.10.3. Poses pengisian baterai ....................... ………............. 38
1.10.4. Prinsip kerja baterai alkali.................................................... 39
1.11. Jenis-jenis Baterai ………………................... ... 39
1.12. Bagian-bagian Utama Baterai ………………......................... 46
1.13. Instalasi Sel Baterai ………………...................................... 48
1.14. Pentilasi Ruang Baterai ……………….......................... 52
1.15. Pengertian pemeliharaan DC power ................................... 54
1.15.1. Tujuan Pemeliharaan ............................................... 54
1.15.2. Jenis Pemeliharaan ............................................... 54
1.15.3. Pelaksanaan Pemeliharaan ....................... ………. 55
1.15.4. Kegiatan Pemeliharaan ....................... 56
1.15.5. Pemeliharaan Charger ……………….................................. 58
1.15.6 Pengukuran Arus Output Maksimum .................................... 61
1.16 Jadwal dan Chek list Pemeliharaan Charger ........................ 63
1.16.1. Pemeliharaan Baterai ............................................... 63
1.16.2. Cara pelaksanaan pengukuran tegangan ....................... 64
1.16.3. Pengukuran Berat Jenis Elektrolit ………......................... 65

ii
1.16.4. Pengukuran Suhu Elektrolit ................................... 68
1.16.5. Jadwal pemeliharaan periodik baterai ....................... 70
1.17. Pengujian dan shooting pada DC Power................................. 73
1.17.1. Pengujian Indikator Charger ..................................... 73
1.17.2. Pengujian Kapasitas Baterai ............................................... 75
1.17.3. Pengujian kadar Potassium Carbonate ( KZC03 ) ............. 81
1.18. Trouble shooting ................................... 90
1.18.1. Kinerja Baterai ……………….................................. 91
1.19. Keselamatan kerja ……………….................................... 95

BAB. II. PENGKURAN LISTRIK ……………….............. 97


2.1. Pengertian Pengukuran ………………........................... 97
2.2. Besaran Satuan dan dimensi ……………….......................... 98
2.3. Karaktaristik dan Klasifikasi Alat Ukur ………...................... 101
2.4. Frekuensi Meter ………………....................................... 109
2.5. Kwh Meter ……….............. .................................................... 111
2.6. Megger ……………………............................... 111
2.7. Fase Squensi ………………............................................ 112
2.8. Pengukuran Besaran Listrik …………................................. 114
2.9. Prinsip kerja Kumparan Putar ……………….......................... 116
2.10. Sistem Induksi ………………................................................ 117
2.11. Sistem Elektro Dinamis …........................................... 118
2.12. Sistem Kawat Panas ................................................ 120
2.13. Alat Ukur Elektronik …................................................... 120
2.14. Alat Ukur dengan Menggunakan Transformator …........ 121
2.15. Macam-macam alat ukur untuk keperluan pemeliharaan........ 123
2.15.1.Meter Tahanan Isolasi ........................................................... 123
2.15.2.Meter Tahanan Pentanahan .................................... 123
2.15.3.Tester Tegangan tinggi .................................... 125
2.15.4.Tester Tegangan tembus .................................... 127

BAB. III. TRANSFORMATOR …………………...................... 128


3.1. Prinsip induksi ………………..................................... 128
3.2. Kumparan Transformator ………………......................... 130
3.3. Minyak Transformator ………………..................................... 131
3.4. Bushing ………………............................................................ 132
3.5. Tangki Konservator .......................................................... 132
3.6. Peralatan Bantu Pendingin Transformator …………........ 133
3.7. Tap Changer …………….................................................... 135
3.8. Alat Pernapasan Transformator …………................. .............. 135
3.9. Alat Indikator Transformator ………………......................... 137
3.10.Peralatan Proteksi Internal ............................................... 137
3.11.Peralatan Tambahan Untuk Pengaman Transformator ........... 142
3.12.Rele Proteksi Transformator dan Fungsinya ....................... 144
3.13.Announciator Sistem Instalasi Tegangan Tinggi ............... 150
3.13.Parameter/Pengukuran Transformator ................................... 153

iii
JILID 2

BAB IV. SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI ……………...... 159


4.1. Saluran Udara ………........................................................... 160
4.2. Saluran Kabel ……………............................ ........................ 160
4.3. Perlengkapan SUTT/SUTETI .................................... 161
4.3.1.Tower .................................................................................... 161
4.3.2.Bagian-bagian tower ......................................................... 165
4.4. Kondukror .........……………................................. 170
4.5. Kawat Tanah .........…...................... ......................... 172
4.5.1.Bahan Kawat Tanah ................................................ 173
4.5.2.Jumlah dan Posisi Kawat Tanah ........................................ 173
4.5.3.Pentanahan Tower ............................................................ 173
4.6. Isolator ………………………................................................... 174
4.6.1.Isolator Piring ............................................................ 174
4.6.2.Nilai Isolator ....................................................................... 178
4.6.3.Jenis Isolator ...................................................................... 178
4.6.4.Speksifikasi isolator. ........................................................... 180

BAB V. GARDU INDUK ................................................. 184


5.1. Busbar …………………................................................ 184
5.1.1. Jenis Isolasi Busbar ……….................................................. 184
5.1.2. Sistem Busbar (Rel) .................................................. 184
5.1.3. Gardu Induk dengan single busbar ..................................... 185
5.1.4. Gardu Induk dengan Doble busbar ..................................... 186
5.1.5. Gardu Induk dengan satu setengah / one half busbar ............ 186
5.2. Arrester …………………............................................................ 187
5.3. Transformator Instrumen ………....................................... 188
5.3.1. Transformator Tegangan ………....................................... 188
5.3.2. Transformator Arus ………....................................... 190
5.3.3. Transformator Bantu ………....................................... 191
5.3.4 Indikator Unjuk kerja Transformator Ukur ………................ 192
5.4. Pemisah (PMS) ………................................................... 194
5.4.1. Pemisah Engsel ……….................................................. 195
5.4.2. Pemisah Putar .............................................................. 195
5.4.3. Pemisah Siku .............................................................. 195
5.4.4. Pemisah Luncur ……….................................................. 196
5.5. Pemutus tenaga listrik (PMT) ...................................... 199
5.5.1. Jenis Isolasi Pemutus Tenaga ............................................ 199
5.5.2, PMT dengan Media pemutus menggunakan udara …………. 201
5.5.3. PMT dengan Hampa Udara ................................................. 204
5.5.4. PMT dengan Media pemutus menggunakan Minyak.......... 206
5.5.5. PMT dengan Sedikit Minyak ..................................... 207
5.6. Jenis Penggerak Pemutus Tenaga .................................... 209
5.6.1. Mekanik Jenis Spering ………........................................... 209
5.6.2. Mekanik Jenis Hidrolik ……….................................................. 212

iv
5.6.3. Penutupan PMT .................................................................. 216
5.6.4. Pembukaan PMT ................................................................. 216
5.7. Kompesator ........................................................................ 220
5.7.1. Kompensator shunt ................................................. 221
5.7.2. Kompensator reaktor shunt .................................... 222
5.8. Peralatan SCADA dan Telekomunikasi................................. 223
5.8.1. Prinsip Dasar PLC ................................................ 223
5.8.2. Peralatan Kopling ................................................ 224
5.8.3. Kapasitor Kopling ................................................ 225
5.8.4. Wave trap .................................. ......................... 226
5.8.5. Prinsip Kerja Dasar Wave trap .................................... 227
5.8.6. Line Matching Unit ............................................................ 230
5.9 . Peralatan Pengaman ............................................................ 231
5.9.1. Lightning Arester ................................................. 232
5.10. Aplikasi PLC ............................................................. 233
5.10.1. Komunikasi Suara ................................................. 233
5.10.2. Penggunaan Kanal Suara ..................................... 234
5.10.3. Teleproteksi Protection Signalling ............................... 234
5.10.4. Ramute Terminal Unit (RTU) Tipe EPC 3200........................ 235
5.11. Simbul-simbul yang ada pada Gardu Induk ..................... ... 236
5.12. Rele Proteksi dan Annunsiator .................................... 238

BAB VI. SISTEM PENTANAHAN TITIK NETRAL ............ 246


6.1. Sistem Pentanahan Titik Netral ................................... 246
6.2. Tujuan Pentanahan Titik Netral .................................... 247
6.2.1. Sistem Yang tidak Ditanahkan ….................................. 247
6.2.2. Metode Pentanahan titik Netral ..................................... 247
6.3. Pentanahan Titik Netral Tampa Impedansi .......................... 247
6.4. Pentanahan Titik Netral Melalui Tahanan ………............... 248
6.5. Pentanahan Titik Netral Melalui Kumparan Peterson .............. 251
6.6. Tranformator Pentanahan ………........................... 252
6.7. Penerapan Sistem Pentanahan di Indonesia .............. 253
6.8. Pentanahan Peralatan ............................................... 254
6.9. Exposur tegangan ................................................ 256
6.10. Pengaruh Busur Tegangan Terhadap Tenaga Listrik.......... 258
6.10.1.Pengaruh tahanan Pentanahan Terhadap Sistem ............... 258
6.10.2.Macam-macam Elektroda Pentanahan .............. .......... 258
6.11. Metode Cara Pentanahan ................................................. 260
6.11.1.Pentanahan dengan Driven Ground. .......................... 260
6.11.2.Pentanahan Dengan Mesh atau Jala .............. .................. 261
6.12. Tahanan Jenis Tanah ............................................................. 262
6.13. Pengkuran Tahanan Pentanahan .................................... 263

BAB VII. KONTRUKSI KABEL TENAGA ........................ 265


7.1. Kabel Minyak .......................................................................... 265
7.1.1. Bagian-bagian Kabel Minyak …................................... 265

v
7.1.2. Konduktor ................................................. 265
7.1.3. Isolasi Kabel ........................................................................ 266
7.1.4. Data Kimia ........................................................................ 267
7.2. Karakteristik Minyak ............................................................. 268
7.3. Macam-macam Minyak Kabel ................................................. 270
7.4. Tangki Minyak ............................................................. 272
7.5. Perhitungan Sistem Hidrolik ..................................... 278
7.6. Keselamatan Kerja ….............................................. 280
7.7. Crossbonding dan Pentanahan .......................... 290
7.8. Cara Kontruksi Solid bonding …................................. 292
7.9. Tranposisi dan sambung Silang …................................ 294
7.10. Alat Pengukur Tekakan …................... .............. 299
7.11. Tekanan Pada Kabel Minyak ….................................. 300
7.12. Kabel Tenaga XLPE ….............................................. 303
7.13. Kontruksi Kabel Laut ….............................................. 307

JILID 3
BAB VIII. PEMELIHARAAN KABEL TEGANGAN TINGGI ......... 310
8.1. Manajemen Pemeliharaan ................................................. 310
8.1.1. Manajemen Pemeliharaan Peralatan .................................. 310
8.1.2. Perencanaan ................................................ 311
8.1.3. Pengorganisasian ........................................................... 312
8.1.4. Penggerakan ........................................................................ 313
8.1.5. Pengendalian ........................................................................ 314
8.2. Pengertian dan tujuan Pemeliharan .................................... 314
8.3. Jenis-jenis Pemeliharaan ............................................... 315
8.4. Pemeliharaan Yang Dilakukan Terhadap Kabel Laut
Tegangan Tinggi ................................................................ 318
8.5. Prosedur Pemeliharaan ................................................ 321
8.6. Dekumen Prosedur Pelaksanan Pekerjaan .......................... 330
8.7. Pemilihan Instalasi Kabel Tanah Jenis Oil Fillied .............. 332
8.8. Spare Kabel ........................................................................ 335
8.9. Termination ....................................................................... 335
8.10. Tank Chanber Umum ............................................................. 337
8.11. Anti Crossbonding Coverting ..................................... 338
7.12. Cara mengukur Tekanan Minyak Dengan Manometer......... 342
8.13. Penggelaran Kabel ................................................ 348
8.14. Regangan maksimum yang diizinkan pada Kabel ............. 349
8.15. Perhitungan Daya tarik Horizontal ........................ 350
8.16. Peralatan Pergelaran kabel .................................... 353
8.17. Jadwal Pemeliharaan ................................................ 353
8.18. Kebocoran minyak Kabel Tenaga ......................... 354
8.19. Gangguan kabel pada lapisan pelindung P.E. oversheath..... 360
8.19.1.Methoda mencari lokasi gangguan pada lapisan pelindung
kabel....................................................................................... 360
8.19.2.Methoda Murray ............................................................. 360

vi
8.20. Memperbaiki Kerusakan Kabel ......................... 366
8.20.1.Memperbaiki kerusakan lead sheath kabel .......................... 366
8.20.2.Mengganti Kabel yang rusak ...................................... 367
8.21. Auxiliary Cable. .................................................................... 370

BAB . IX. PROTEKSI SISTEM PENYALURAN ........................ 372


9.1. Perangkat Sistem Proteksi .................................... 373
9.1.1. Elemen Pengindra .............................. .............. 373
9.1.2 Elemen Pembanding ............................................... 373
9.1.3 Elemen Pengukur ............................................................ 373
9.2. Fungsi dan Peralatan Rele Proteksi ..................................... 374
9.2.1. Sensitif. .............................. ................................ 374
9.2.2. Selektif .......................................................... 374
9.2.3. Cepat .................................................................................... 374
9.2.4. Handal .................................................................................... 375
9.2.5. Ekonomis ..................................................................... ... 375
9.2.6. Sederhana ........................................................................ 375
9.3. Penyebab Terjadinya Kegagalan Proteksi ......................... 375
9.4. Gangguan pada sistem Penyaluran ..................................... 376
9.4.1. Gangguan Sistem ......................... .................... 376
9.4.2 Gangguan Non Sistem .................................... 376
9.5. Proteksi Pengantar ............................................................. 376
9.6. Sistem Proteksi SUTET ................................................. 378
9.7. Media Telekomunikasi ................................................. 379
9.8. Relai Jarak ........................................................................ 379
9.8.1. Prinsip Kerja Relai Jarak ............................. ................ 379
9.8.2. Pengukuran Impedansi Gangguan Oleh Relai Jarak ............ 381
9.8.3 Gangguan Hubung Singkat Tiga Fasa ......................... 381
9.8.4 Gangguan Hubung Singkat Dua Fasa ......................... 381
9.8.5 Gangguan Hubung Singkat Satu Fasa Ke Tanah.................. 382
9.9. Karakteristik Rele Jarak ................................................. 383
9.9.1. Karakteristik Impedansi ............................. .................. 383
9.9.2. Karakteristik Mho ............................................................ 383
9.9.3 Karakteristik Reaktance ................................................. 384
9.9.4 Karakteristik Quadrilateral .................................... 385
9.10. Pola Proteksi ........................................................... 386
9.10.1. Pola Dasar ........................................................... 386
9.10.2. Pola PUTT ........................................................... 386
9.10.3. Pola Permissive Underreach Transfer Trip ......................... 387
9.10.4. Pola Blocking ....................................................................... 387
9.11. Current Differential Relay ................................................ 390
9.12. Proteksi Transformator Tenaga ..................................... 397
9.13. Rele Arus Lebih ................................................ 400
9.14. Proteksi Penyulang 20 KV ............................................... 401
9.15. Disturbance Fault ............................................................ 402
9.16. Basic Operation ................................................ 404
vii
9.17. Auto Recloser ............................................................ 405
BAB . X. PEMELIHARAAN SUTT/SUTETI BEBAS TEGANGAN.. 410
10.1. Tujuan Pemeliharaan ........................................................... 410
10.2. Jenis-jensi pemeliharaan ............................................. 410
10.2.1. Pemeliharaan Rutin : ........................................................... 410
10.2.2. Pemeriksaan Rutin................................................................ 410
10.2.3. Pemeriksaan Sistematis........................................................ 411
10.2.4. Pemeliharaan Korektif............................................................ 412
10.2.5. Pemeliharaan Darurat........................................................... 412
10.3. Prosedur Pemeliharaan SUTT/SUTET ......................... 413
10.3.1. Peralatan yang dipelihara .................................................... 413
10.3.2. Peralatan Kerja ........................................................... 418
10.3.3. Petunjuk Pemeliharaan Peralatan ................................. .. 420
10.3.4. Pelaporan Pekerjan Pemeliharaan ................................. .. 421

LAMPIRAN :
Daftar Pustaka . ....................................................................... A

viii
DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI
menunjukan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun
waktu yang dibutuhkan serta kemungkinan multi exit-multi entry yang dapat diterapkan.

TIG.CBH. Asisten
TGM.HRB Asist 5 Teknisi
3 en 8 Konstruks
2 Tekn i&
Teknisi isi TIG.CIS.0 Pemelihar
TGM.HRB Konstr P
1
3 uksi &
8
2
Pemeli TIG.CBH. TIG.CBH.0
TGM.HRB TGM.HRE TMP.HPN. 4 4
3 3 2 4 4
2 4 Tekn 4
isi TIG.CIT.0 TIG.CIT.0
TGM.CIF. TIG.CIP.0 Instal TMP.HPN. 9 9
1 1 asi 2 4 4
TIG.CIF.0 2 2 Listri
4 TIG.CIC.0
3 2 TNP.HPG.
4 k TMP.PN.0 1
TIG.CIF.0 TIG CIT 0 2
2 3 7 1
2 4 4
TIG.CIF.0 TIG.CBH. TIG CIT 0 TIG.CIP.0
1 3 TMP HPN 8 1
5 5 2 TIG CIT 0 Asisten 4 4
4 1 Teknisi
8 TIG CIF 0 Asisten
Konstruks Asist Teknisi
TIG.CIF.0 TIG.CIT.0 i&
2
1 1 en Konstruksi
8 1 Pemelihar Tekn &
4 TIG.CIT.0 isi P lih
TMC.Mmc 1 Kons
2 TGU.HW 4
2 3 t k
2 TIG CIP 0
TSU.HSC. Asiste TGC.HWC
1
3 4
1 n 3
Teknis 8 TIG.CIP.0
TIG.CIS.0 i 1
2 Konstr 4
8
TIG.CIF.0
2
Keterangan 4

: 6
TIG.CIT.0

Nomor Kompetensi dari daftar 4


keseluruhan kompetensi program keahlian = Outlet
teknik transmisi
Nomor Kode
Kompetensi
Jam Pencapaian
Kompetensi

ix
BAB IV
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI

Pembangunan Pusat Pembangkit - Gardu Induk


dengan kapasitas produksi energi - Saluran Distribusi
listrik yang besar: PLTA, PLTU, Apabila salah satu bagian sistem
PLTGU, PLTG, PLTP memerlukan transmisi mengalami gangguan
banyak persyaratan, terutama maka akan berdampak terhadap
masalah lokasi yang tidak selalu bagian transmisi yang lainnya,
bisa dekat dengan pusat beban sehingga Saluran transmisi, Gardu
seperti kota, kawasan industri dan induk dan Saluran distribusi
lainnya. Akibatnya tenaga listrik merupakan satu kesatuan yang
tersebut harus disalurkan melalui harus dikelola dengan baik seperti
sistem transmisi yaitu : gambar 4.1
- Saluran Transmisi

INDUSTRI
BESAR
PUSAT
PEMBANGKIT SALURAN
TENAGA LISTRIK TRANSMISI TT GARDU INDUK
PLTA,PLTU,PLTG

JARINGAN TEGANGAN TRAFO


INDUS- MENENGAH 20 KV
TRI DISTRIBUSI
SEDANG
PJU

INDUSTRI KECIL
JARINGAN
TEGANGAN
MALL RUMAH TANGGA RENDAH 220 V

Gambar 4.1. Sistem Penyaluran Daya Listrik

Saluran Udara Tegangan menyalurkan tenaga listrik berskala


Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara besar dari Pembangkit ke pusat-
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTETI) pusat beban dengan menggunakan
adalah sarana di udara untuk

159
tegangan tinggi maupun tegangan
ekstra tinggi.

4.1. Saluran Udara


SUTT/SUTETI merupakan jenis
Saluran Transmisi Tenaga Listrik
yang banyak digunakan di PLN
daerah Jawa dan Bali karena
harganya yang lebih murah
dibanding jenis lainnya serta
pemeliharaannya mudah.
Pembangunan SUTT/SUTETI
sudah melalui proses rancang
bangun yang aman bagi lingkungan
serta sesuai dengan standar
keamanan internasional, diantara
nya:
- Ketinggian kawat penghantar
Gambar 4.3. SUTETI 500 kV
- Penampang kawat penghantar
Suralaya - Cilegon
- Daya isolasi
- Medan listrik dan Medan
4.2. Saluran Kabel
magnet
- Desis corona Pada daerah tertentu
Macam Saluran Udara yang ada di (umumnya perkotaan) yang
Sistem Ketenagalistrikan PLN P3B mempertimbangkan masalah
Jawa Bali seperti gambar4.2 dan estetika, lingkungan yang sulit
gambar 4.3 mendapatkan ruang bebas,
a. Saluran Udara Tegangan Tinggi keandalan yang tinggi, serta
(SUTT) 70 kV jaringan antar pulau, dipasang
b. Saluran Udara Tegangan Tinggi Saluran Kabel.
(SUTT) 150 kV a. Saluran Kabel Tegangan Tinggi
c. Saluran Udara Tegangan Ekstra (SKTT) 70 kV
Tinggi (SUTETI) 500 kV b. Saluran Kabel Tegangan Tinggi
(SKTT) 150 kV
c. Saluran Kabel Laut Tegangan
Tinggi (SKLTT) 150 kV
Mengingat bahwa Saluran kabel
biaya pembangunannya mahal
dan pemeliharaannya sulit,
maka jarang digunakan,
Kontruksi Kabel dapat dilihat
pada gambar 4.4

Gambar 4.2. SUTT 150 kV Sukolilo


– Kenjeran

160
menggunakan kawat telanjang
sehingga mengandalkan udara
sebagai media isolasi antara kawat
penghantar tersebut dengan benda
sekelilingnya.
Tower adalah konstruksi
bangunan yang kokoh, berfungsi
untuk menyangga/merentang kawat
penghantar dengan ketinggian dan
jarak yang cukup agar aman bagi
manusia dan lingkungan sekitarnya.
Antara tower dan kawat penghantar
disekat oleh isolator.

Gambar 4. 4.Kabel bawah laut Jenis-jenis tower


Menurut bentuk konstruksinya
2. Saluran Isolasi Gas
jenis-jenis tower dibagi atas macam
Saluran Isolasi Gas (Gas 4 yaitu;
Insulated Line/GIL) adalah Saluran - Lattice tower
yang diisolasi dengan gas, - Tubular steel pole
misalnya: gas SF6, seperti gambar - Concrete pole
4.5. Karena mahal dan resiko - Wooden pole
terhadap lingkungan sangat tinggi Kuntruksi tower dapat dilihat
maka saluran ini jarang digunakan pada gambar 4.6 dan 4.7.

Gambar 4.5. Saluran Isolasi Gas

4. 3. Perlengkapan SUTT/SUTETI
dan Fungsinya.
4.3.1.Tower:
Tenaga listrik yang disalurkan
Gambar 4. 6. Lattice Tower
lewat sistem transmisi umumnya

161
sepenuhnya menanggung gaya
tarik
- Section tower yaitu tiang
penyekat antara sejumlah tower
penyangga dengan sejumlah
tower penyangga lainnya karena
alasan kemudahan saat
pembangunan (penarikan kawat),
umumnya mempunyai sudut
belokan yang kecil.
- Suspension tower yaitu tower
penyangga, tower ini hampir
sepenuhnya menanggung gaya
berat, umumnya tidak mempunyai
sudut belokan
- Tension tower yaitu tower
penegang, tower ini menanggung
gaya tarik yang lebih besar
daripada gaya berat, umumnya
mempunyai sudut belokan
Gambar 4.7 Steel Pole - Transposision tower yaitu tower
Konstruksi tower merupakan tension yang digunakan sebagai
jenis konstruksi SUTT / SUTETI tempat melakukan perubahan
yang paling banyak digunakan di posisi kawat fasa guna
jaringan PLN karena mudah dirakit memperbaiki impendansi
terutama untuk pemasangan di transmisi.
daerah pegunungan dan jauh dari - Gantry tower yaitu tower
jalan raya. Namun demikian perlu berbentuk portal digunakan pada
pengawasan yang intensif karena persilangan antara dua Saluran
besi-besinya rawan terhadap transmisi. Tiang ini dibangun di
pencurian. bawah Saluran transmisi existing.
Tower harus kuat terhadap - Combined tower yaitu tower yang
beban yang bekerja padanya yaitu: digunakan oleh dua buah saluran
- Gaya berat tower dan kawat transmisi yang berbeda tegangan
penghantar (gaya tekan) operasinya
- Gaya tarik akibat rentangan kawat Menurut susunan/konfigurasi
- Gaya angin akibat terpaan angin kawat fasa tower dikelompokkan
pada kawat maupun badan tower. atas.
- Jenis delta digunakan pada
Menurut fungsinya tower dibagi konfigurasi horisontal/mendatar
atas 7 macam yaitu. - Jenis piramida digunakan pada
- Dead end tower yaitu tiang akhir konfigurasi vertikal/tegak.
yang berlokasi di dekat Gardu - Jenis Zig-zag yaitu kawat fasa
induk, tower ini hampir tidak berada pada satu sisi lengan
tower.

162
Type tower terdiri dari :

Dilihat dari type tower dibagi atas beberapa tipe seperti tabel 4.1 dan tabel 4.2

Tabel 4.1 Tower 150 kV


TYPE TOWER FUNGSI SUDUT
Aa Suspension 0Û – 3Û
Bb Tension / section 3Û – 20Û
Cc Tension 20Û – 60Û
Dd Tension 60Û – 90Û
Ee Tension > 90Û
Ff Tension > 90Û
Gg Transposisi

Kontruksi towernya dapat dilihat pada gambar 4.8, 4.9, 4.10 dan 4.11.

Gambar 4.8 Tower 4 sirkit tipe suspensi Gambar 4.9 Tower 4 sirkit
tipe tension

163
Tabel 4.2 Tower 500 kV
TIPE TOWER
SIRKIT FUNGSI SUDUT
SIRKIT GANDA
TUNGGAL
A AA Suspension 0Û – 2Û
AR AA R Suspension 0Û – 5Û
B BB Tension 0Û – 10Û
C CC Tension 10Û – 30Û
D DD Tension 30Û – 60Û
E EE Tension 60Û – 90Û
F FF Dead end 0Û – 45Û
G GG Transposisi

Gambar 4.10 Tower 2 sirkit tipe Gambar 4.11 Tower 2 sirkit tipe
suspensi tension

164
4. 3.2. Bagian-bagian tower: ditanggung oleh tower. Pondasi
tower yang menanggung beban
Pondasi:
tarik dirancang lebih kuat/besar
Pondasi adalah konstruksi daripada tower tipe suspension.
beton bertulang untuk mengikat Jenis pondasi:
kaki tower (stub) dengan bumi. - Normal dipilih untuk daerah
Jenis pondasi tower beragam yang dinilai cukup keras
menurut kondisi tanah tempat tapak tanahnya, seperti gambar 4.12
tower berada dan beban yang akan
chimney
Stub tower
Pad

Tanah
Tanah
Tanah
Urug
Urug
pad

Gambar 4.12 pondasi tower untuk tanah keras

- Spesial: Pancang ( fabrication dan cassing) dipilh untuk daerah yang


lembek/tidak keras sehingga harus diupayakan mencapai tanah keras
yang lebih dalam seperti gambar 4.13
-
Stub tower
Chimney

Tanah
li Tanah
Urug Tanah
Urug Pad

Tiang Pancang

Gambar 4.13 Pondasi tower untuk daerah yang lembek

165
- Raft dipilih untuk daerah berawa / berair
- Auger dipilh karena mudah pengerjaannya dengan mengebor dan
mengisinya dengan semen
- Rock: drilled dipilih untuk daerah berbatuan

Gambar 4.14 pemasangan pondasi untuk tower lattice dan tower pole

Gambar 4.15 Pondasi tower (lattice) SUTET Gambar 4. 16 Pondasi steel pole 500 kV
500 kV Gresik - Krian dead end Suralaya

Stub: Bagian atas stub muncul


Stub adalah bagian paling dipermukaan tanah sekitar 0,5
bawah dari kaki tower, dipasang sampai 1 meter dan dilindungi
bersamaan dengan pemasangan semen serta dicat agar tidak mudah
pondasi dan diikat menyatu dengan berkarat.
pondasi.

166
Pemasangan stub paling
menentukan mutu pemasangan Leg.
tower, karena harus memenuhi
syarat: Leg adalah kaki tower yang
- Jarak antar stub harus benar terhubung antara stub dengan body
- Sudut kemiringan stub harus tower. Pada tanah yang tidak rata
sesuai dengan kemiringan perlu dilakukan penambahan atau
kaki tower pengurangan tinggi leg. Sedangkan
- Level titik hubung stub body harus tetap sama tinggi
dengan kaki tower tidak boleh permukaannya.
beda 2 mm (milimeter) Pengurangan leg ditandai: -1; -2; -3
Apabila pemasangan stub sudah Penambahan leg ditandai: +1; +2;
benar dan pondasi sudah kering +3
maka kaki-kaki tower disambung ke
lubang-lubang yang ada di stub.

Stub
(normal)

Stub
(extension)

Kaki B

Kaki A

Gambar 4.17 Leg Extension kaki


tower

167
Common Body. Bridge
Common body adalah badan Bridge adalah penghubung
tower bagian bawah yang antara cross arm kiri dan cross arm
terhubung antara leg dengan badan tengah. Pada tengah-tengah bridge
tower bagian atas (super structure). terdapat kawat penghantar fasa
Kebutuhan tinggi tower dapat tengah. Bridge tidak dikenal di
dilakukan dengan pengaturan tinggi tower jenis pyramida
common body dengan cara
penambahan atau pengurangan. Rambu tanda bahaya.
Pengurangan common body
Rambu tanda bahaya
ditandai: -3
berfungsi untuk memberi peringatan
Penambahan common body
bahwa instalasi SUTT/SUTETI
ditandai: +3; +6; +9; +12; +15
mempunyai resiko bahaya. Rambu
ini bergambar petir dan tulisan
Super structure
AWAS BERBAHAYA TEGANGAN
Super structure adalah badan TINGGI. Rambu ini dipasang di kaki
tower bagian atas yang terhubung tower lebih kurang 5 meter diatas
dengan common body dan cross tanah sebanyak dua buah disisi
arm kawat fasa maupun kawat yang mengahadap tower nomor
petir. Pada tower jenis delta tidak kecil dan sisi yang menghadap
dikenal istilah super structure nomor besar.
namun digantikan dengan “K” frame
dan bridge. Rambu identifikasi tower dan
penghantar/jalur
6). Cross arm
Rambu identifikasi tower dan
Cross arm adalah bagian
penghantar/jalur berfungsi untuk
tower yang berfungsi untuk tempat
memberitahukan identitas tower:
menggantungkan atau mengaitkan
- Nomor tower
isolator kawat fasa serta clamp
- Urutan fasa
kawat petir. Pada umumnya cross
- Penghantar/Jalur
arm berbentuk segitiga kecuali
- Nilai tahanan pentanahan
tower jenis tension yang
kaki tower
mempunyai sudut belokan besar
Rambu ini dipasang di kaki
berbentuk segi empat.
tower lebih kurang 5 meter diatas
tanah sebanyak dua buah disisi
K frame
yang mengahadap tower nomor
K frame adalah bagian tower kecil dan sisi yang menghadap
yang terhubung antara common nomor besar dan bersebelahan
body dengan bridge maupun cross dengan Rambu tanda bahaya.
arm. K frame terdiri atas sisi kiri dan
kanan yang simetri.
K frame tidak dikenal di tower
jenis pyramid

168
Pada daerah super stucture juga penghantar/jalur yang boleh
dipasang rambu penghantar/jalur dikerjakan.
agar petugas bisa mengenali

Gambar 4.18.a Rambu tanda bahaya Gambar 4.18.b Rambu identitas


tower dan jalur

Anti Climbing Device (ACD) Step bolt


ACD disebut juga penghalang Step bolt adalah baut yang
panjat berfungsi untuk menghalangi dipasang dari atas ACD ke
orang yang tidak berkepentingan sepanjang badan tower hingga
untuk naik tower. ACD dibuat super structure dan arm kawat petir.
runcing, berjarak 10 cm dengan Berfungsi untuk pijakan petugas
yang lainnya dan dipasang di setiap sewaktu naik maupun turun dari
kaki tower dibawah Rambu tanda tower.
bahaya.

Gambar 4.19 Baut Panjat (step bolt) Gambar 4.20 Penghalang Panjat

169
Halaman tower

Halaman tower adalah daerah tapak tower yang luasnya diukur dari
proyeksi keatas tanah galian pondasi. Biasanya antara 3 hingga 8 meter di luar
stub tergantung pada jenis tower .

Patok As Tapak
batas tower kaki
tanah
menara

Gambar 4.21 Halaman tower

4.4. Konduktor 1). konduktivitas tinggi.


2) kekuatan tarik mekanikal tinggi
Konduktor adalah media
3) titik berat
untuk tempat mengalirkan arus
4) biaya rendah
listrik dari Pembangkit ke Gardu
5) tidak mudah patah
induk atau dari GI ke GI lainnya,
yang terentang lewat tower-tower.
Konduktor jenis Tembaga
Konduktor pada tower tension
(BC : Bare copper) merupakan
dipegang oleh tension clamp,
penghantar yang baik karena
sedangkan pada tower suspension
memiliki konduktivitas tinggi dan
dipegang oleh suspension clamp.
kekuatan mekanikalnya cukup baik.
Dibelakang clamp tersebut
Namun karena harganya mahal
dipasang rencengan isolator yang
maka konduktor jenis tembaga
terhubung ke tower.
rawan pencurian.
Aluminium harganya lebih
a. Bahan konduktor
rendah dan lebih ringan namun
Bahan konduktor yang konduktivitas dan kekuatan
dipergunakan untuk saluran energi mekanikalnya lebih rendah
listrik perlu memiliki sifat sifat dibanding tembaga.
sebagai berikut :

170
Pada umumnya SUTT dari bumi maupun konfigurasi yang
maupun SUTETI menggunakan tidak selalu vertikal. Guna
ACSR (Almunium Conductor Steel keseimbangan impendansi
Reinforced). penyaluran maka setiap 100 km
Bagian dalam kawat berupa dilakukan transposisi letak kawat
steel yang mempunyai kuat fasa.
mekanik tinggi, sedangkan bagian
luarnya mempunyai konduktifitas c. Penampang dan jumlah
tinggi. Karena sifat electron lebih konduktor.
menyukai bagian luar kawat
daripada bagian sebelah dalam Penampang dan jumlah
kawat maka ACSR cocok dipakai konduktor disesuaikan dengan
pada SUTT/SUTETI. Untuk daerah kapasitas daya yang akan
yang udaranya mengandung kadar disalurkan, sedangkan jarak antar
belerang tinggi dipakai jenis kawat fasa maupun kawat berkas
ACSR/AS, yaitu kawat steelnya disesuaikan dengan tegangan
dilapisi dengan almunium. operasinya.
Pada saluran transmisi yang Jika kawat terlalu kecil maka
perlu dinaikkan kapasitas kawat akan panas dan rugi
penyalurannya namun SUTT transmisi akan besar. Pada
tersebut berada didaerah yang tegangan yang tinggi (SUTETI)
rawan longsor, maka dipasang penampang kawat , jumlah kawat
konduktor jenis TACSR (Thermal maupun jarak antara kawat berkas
Almunium Conductor Steel mempengaruhi besarnya corona
Reinforced) yang mempunyai yang ditengarai dengan bunyi desis
kapasitas besar tetapi berat kawat atau berisik.
tidak mengalami perubahan yang
banyak. d. Jarak antar kawat fasa:
Konduktor pada SUTT/SUTET
Jarak kawat antar fasa SUTT
merupakan kawat berkas (stranded)
70kV idealnya adalah 3 meter,
atau serabut yang dipilin, agar
SUTT= 6 meter dan SUTETI=12
mempunyai kapasitas yang lebih
meter. Hal ini karena menghindari
besar dibanding kawat pejal.
terjadinya efek ayunan yang dapat
menimbulkan flash over antar fasa.
b. Urutan fasa
Pada sistem arus putar,
e. Perlengkapan kawat
keluaran dari generator berupa tiga
penghantar
fasa, setiap fasa mempunyai sudut
pergerseran fasa 120º. Pada SUTT
Perlengkapan atau fitting kawat
dikenal fasa R; S dan T yang urutan
penghantar adalah: Spacer,
fasanya selalu R diatas, S ditengah
vibration damper.
dan T dibawah. Namun pada
Untuk keperluan perbaikan
SUTETI urutan fasa tidak selalu
dipasang repair sleeve maupun
berurutan karena selain panjang,
karakter SUTETI banyak
dipengaruhi oleh faktor kapasitansi

171
armor rod. Sambungan kawat Arching Horn
disebut mid span joint.
Arcing horn adalah peralatan
yang dipasang pada sisi Cold
Repair Sleeve
(tower) dari rencengan isolator.
Repair sleeve adalah Fungsi arcing horn:
selongsong almunium yang - Media pelepasan busur api dari
terbelah menjadi dua bagian dan tegangan lebih antara sisi Cold
dapat ditangkapkan pada kawat dan Hot (kawat penghantar)
penghantar, berfungsi untuk - Pada jarak yang diinginkan
memperbaiki konduktifitas kawat berguna untuk memotong
yang rantas, tegangan lebih bila terjadi:
Cara pemasangannya dipress sambaran petir; switching;
dengan hydraulic tekanan tinggi gangguan, sehingga dapat
mengamankan peralatan yang
Bola Pengaman lebih mahal di Gardu Induk
(Trafo)
Bola pengaman adalah rambu
Media semacam arcing horn
peringatan terhadap lalu lintas
yang terpasang pada sisi Hot
udara, berfungsi untuk memberi
(kawat penghantar) adalah:
tanda kepada pilot pesawat terbang
- Guarding ring : berbentuk oval,
bahwa terdapat kawat transmisi.
mempunyai peran ganda yaitu
Bola pengaman dipasang pada
sebagai arcing horn maupun
ground wire pada setiap jarak 50m
pendistribusi tegangan pada
hingga 75 meter sekitar
beberapa isolator sisi hot.
lapangan/bandar udara.
Umumnya dipasang di setiap
tower tension maupun
Lampu Aviasi
suspension sepanjang
transmisi.
Lampu aviasi adalah rambu
peringatan berupa lampu terhadap
Arcing ring :
lalu lintas udara, berfungsi untuk
memberi tanda kepada pilot berbentuk lingkaran, mempunyai
pesawat terbang bahwa terdapat peran ganda yaitu sebagai arcing
kawat transmisi. Jenis lampu aviasi horn maupun pendistribusi
adalah sebagai berikut. tegangan pada beberapa isolator
- Lampu aviasi yang terpasang sisi hot. Umumnya hanya terpasang
pada tower dengan supply dari di tower dead end dan gantry GI
Jaringan tegangan rendah
- Lampu aviasi yang terpasang 4. 5. Kawat Tanah
pada kawat penghantar dengan
Kawat Tanah atau Earth wire
sistem induksi dari kawat
(kawat petir / kawat tanah) adalah
penghantar
media untuk melindungi kawat fasa
dari sambaran petir. Kawat ini
dipasang di atas kawat fasa dengan
sudut perlindungan yang sekecil

172
mungkin, karena dianggap petir menjadi besar sehingga kawat fasa
menyambar dari atas kawat. mudah tersambar petir.
Namun jika petir menyambar dari Jarak antara ground wire
samping maka dapat mengakibat- dengan kawat fasa di tower adalah
kan kawat fasa tersambar dan sebesar jarak antar kawat fasa,
dapat mengakibatkan terjadinya namun pada daerah tengah
gangguan. gawangan dapat mencapai 120%
Kawat pada tower tension dari jarak tersebut.
dipegang oleh tension clamp,
sedangkan pada tower suspension 4.5.3. Pentanahan Tower
dipegang oleh suspension clamp.
Pentanahan Tower adalah
Pada tension clamp dipasang kawat
perlengkapan pembumian sistem
jumper yang menghubungkannya
transmisi, berfungsi untuk
pada tower agar arus petir dapat
meneruskan arus listrik dari badan
dibuang ke tanah lewat tower.
tower kebumi.
Untuk keperluan perbaikan mutu
pentanahan maka dari kawat
1. Nilai pentanahan tower
jumper ini ditambahkan kawat lagi
menuju ketanah yang kemudian Nilai pentanahan tower harus
dihubungkan dengan kawat dibuat sekecil mungkin agar tidak
pentanahan. menimbulkan tegangan tower yang
tinggi yang pada akhirnya dapat
4.5.1. Bahan Kawat Tanah mengganggu sistem penyaluran:
Sistem 70kV : maksimal 5 Ohm
Bahan ground wire terbuat
Sistem 150kV : maksimal 10 Ohm
dari steel yang sudah digalvanis,
Sistem 500kV : maksimal 15 Ohm
maupun sudah dilapisi dengan
almunium. Pada SUTETI yang
2. Jenis pentanahan
dibangun mulai tahun 1990an,
didalam ground wire difungsikan - Electroda bar: suatu rel logam
fibre optic untuk keperluan yang ditanam di dalam tanah.
telemetri, tele proteksi maupun Pentanahan ini paling
telekomunikasi yang dikenal sederhana dan efektif,dimana
dengan OPGW (Optic Ground nilai tahanan tanah adalah
Wire), sehingga mempunyai rendah
beberapa fungsi. Electroda plat : plat logam
yang ditanam di dalam tanah
4.5.2. Jumlah dan posisi Kawat secara horisontal atau vertikal.
Tanah Pentanahan ini umumnya untuk
Jumlah Kawat Tanah paling pengamanan terhadap petir.
tidak ada satu buah diatas kawat Counter poise electroda:
fasa, namun umumnya di setiap suatu konduktor yang digelar
tower dipasang dua buah. secara horisontal di dalam tanah.
Pemasangan yang hanya satu buah Pentanahan ini dibuat pada daerah
untuk dua penghantar akan yang nilai tahanan tanahnya tinggi.
membuat sudut perlindungan Atau untuk memperbaiki nilai

173
tahanan pentanahan. Mesh - Klem pentanahan atau
electroda: yaitu sejumlah konduktor sepatu kabel: bahan
yang digelar secara horisontal di tembaga yang tebal
tanah yang umumnya cocok untuk - Batang pentanahan: terbuat
daerah kemiringan. dari pipa tembaga atau besi
galvanis
3. Jenis sambungan pada tower - Klem sambungan kawat
pentanahan terbuat dari
- Penyambungan langsung pada
tembaga.
stub bagian bawah
- Penyambungan dibagian atas
4. 6. Isolator
stub
Isolator adalah media penyekat
antara bagian yang bertegangan
dengan bagian yang tidak
bertegangan. Fungsi isolator pada
SUTT/SUTETI adalah untuk
mengisolir kawat fasa dengan
tower. Pada umumnya isolator
terbuat dari porselen atau kaca dan
berfungsi sebagai isolasi tegangan
listrik antara kawat penghantar
Gambar 4. 22 Penyambungan pada dengan tiang.
bagian bawah stub Macam-macam isolator yang
dipergunakan pada Saluran Udara
Tegangan Tinggi (SUTT) adalah
sebagai berikut :

4.6.1. Isolator Piring


Dipergunakan untuk isolator
penegang dan isolator gantung,
dimana jumlah piringan isolator
disesuaikan dengan tegangan
sistem pada Saluran Udara
Tegangan Tinggi (SUTT) tersebut
(lihat gambar 4.24 dan 4.25).
Isolator tonggak saluran vertikal
Gambar 4.23 Penyambungan pada
(lihat gambar 4.26). Isolator
bagian atas stub
tonggak saluran horisontal (lihat
gambar 4.27)
4. Komponen pentanahan tower
Pada isolator gantung pada
- Kawat pentanahan: terbuat umumnya diperlengkapi dengan :
dari bahan yang Tanduk busur berfungsi untuk
konduktifitasnya besar: melindungi isolator dari tegangan
tembaga. Surja. bagian E pada gambar 4.28.

174
Cincin perisai (grading ring) medan listrik dan distribusi
Fungsi dari cincin perisai yaitu tegangan yang terjadi pada isolator,
untuk meratakan (mendistribusikan) bagian F gambar 4.24

Gambar 4.24 : Susunan Isolator Piring.

175
Gambar 4.25 : Isolator Tonggak Saluran Horisontal

176
Gambar 4.26 : Isolator Tonggak Saluran Vertikal

177
4.6.2. Nilai isolasi sarana penghubung yang
terbuat dari logam. Sirip-sirip
Besarnya isolasi pada
isolator berada di antara kedua
umumnya 3 hingga 3,3 kali
ujung tersebut. Isolator jenis ini
tegangan sistem, dimaksudkan
dipakai sebagai isolator
akan tahan terhadap muka
gantung.
tegangan petir pada waktu 1,2
- Pin isolator tidak digunakan di
mikro detik. Apabila nilai isolasi
SUTT/SUTETI.
menurun akibat dari polutan
- Post isolator adalah isolator
maupun kerusakan pada isolasinya,
berbentuk batang panjang, di
maka akan terjadi kegagalan isolasi
kedua ujungnya dipasang
yang akhirnya dapat menimbulkan
sarana penghubung yang
gangguan.
terbuat dari logam. Isolator ini
dipakai sebagai isolator yang
4.6.3. Jenis isolator
didudukkan.
Isolator terbagi atas beberapa
jenis yaitu: Menurut bahannya
Bahan isolator terbuat dari:
Menurut bentuknya:
- Keramik: mempunyai keunggulan
- Piringan yaitu isolator yang tidak mudah pecah, tahan
berbentuk piring, salah satu sisi terhadap cuaca, harganya relatif
dipasang semacam mangkuk mahal. Pada umumnya isolator
logam dan sisi lainnya dipasang menggunakan bahan ini.
pasak. Antara pasak dengan - Gelas/kaca: Mempunyai
mangkuk diisolasi dengan kelemahan mudah pecah namun
semen khusus. harganya murah. Digunakan
Ada dua macam model hanya untuk isolator jenis piring.
sambungannya: Ball & socket; Sambungan isolator yaitu
clevis &eye. Pemasangan isolator batang pasak dan mangkuknya
jenis piring ini digandeng- terbuat dari logam digalvanis. Pada
gandengkan dengan piringan daerah yang banyak mengandung
lainnya. Jumlahnya disesuaikan uap garam maupun zat kimia
dengan kebutuhan isolasi terhadap tertentu dapat membuat batang
tegangan yang bekerja di transmisi pasak karatan dan putus. Akhir-
tersebut. Jenis ini mempunyai akhir ini dikembangkan teknik untuk
fleksibelitas yang tinggi, karena bisa melapisi batang pasak tersebut
dipakai sebagai isolator gantung dengan zink.
maupun isolator tarik.
- Long rod adalah isolator yang Menurut bentuk pasangannya
berbentuk batang panjang, di
- “I” string
kedua ujungnya dipasang
- “V” string

178
- Horisontal string
- Single string
- Double string
- Quadruple
Pada daerah yang rawan
lingkungan maupun kemampuan
mekanik yang belum mencukupi
harus dilakukan penguatan
rencengan isolator, sebagai
contoh:dibuat double string.

Gambar 4.29 Konfigurasi Isolator


tower Suspensi SUTET 500 kV

Gambar 4.27
Isolator renceng untuk tower
suspension (“I” type)

Gambar 4.30 Isolator renceng


untuk tower tension (Horizontal type

Gambar 4. 28
Isolator renceng untuk tower
tension SUTETI (“V” type)

179
1. Karakteristik listrik Isolator
Bahan Isolator yang diapit
oleh oleh logam merupakan
kapasitor. Kapasitansinya
diperbesar oleh polutan maupun
kelembaban udara
dipermukaannya. Bagian ujung
saluran mengalami tegangan
permukaan yang paling tinggi,
sehingga dibutuhkan arcing horn
untuk membagi tegangan tersebut
lebih merata ke beberapa piring
isolator lainnya.

2. Karakteristik mekanik
Isolator harus memiliki kuat
mekanik guna menanggung beban
tarik kawat maupun beban berat
isolator dan kawat penghantar.
Gambar 4.31 Umumnya mempunyai Safety
Isolator yang terpasang pada faktor .
tension tower type DD
3. Perlengkapan/fitting isolator
4.6.4. Speksifikasi isolator
Berfungsi untuk menghubungkan
Setiap isolator harus mempunyai rencengan isolator dengan arm
speksifikasi dari fabrikan yang tower maupun kawat penghantar,
mencantumkan: diantaranya: U bolt; shackle; ball
- Standar mutu, misalnya dari eye; ball clevis; socket eye; socket
IEC clevis; link; extension link; double
- Type clevis, dan lain sebagainya, Bahan
- Model sambungan terbuat dari baja digalvanis dan
- Panjang creepage atau alur mempunyai kuat mekanik sesuai
(mm) beban yang ditanggungnya.
- Kuat mekanik (kN)
- Panjang antar sambungan (mm) 4. Tension clamp
- Berat satuan (kg)
Tension clamp adalah alat
- Diameter (mm)
untuk memegang ujung kawat
- Tegangan lompatan api
penghantar, berfungsi untuk
frekwensi rendah kondisi basah
menahan tarikan kawat di tower
(kV)
tension. Pemasangan tension
- Tegangan lompatan impuls
clamp harus benar-benar sempurna
kondisi kering (kV)
agar kawat penghantar tidak
- Tegangan tembus (kV)
terlepas. Sisi lain dari tension clamp

180
dihubungkan dengan perlengkapan memegang kawat penghantar pada
isolator. agar tidak terjadi tower suspension. Kawat
pemanasan yang akhirnya dapat penghantar sebelum dipasang
memutuskan hubungan kawat suspension clamp pada harus
jumper . dilapisi armor rod agar mengurangi
Pada tower tension dibutuhkan kelelahan bahan pada kawat akibat
kawat penghubung antara kedua dari adanya vibrasi atau getaran
ujung kawat penghantar di kedua pada kawat penghantar.
sisi cross arm, kawat ini disebut Pada kondisi tertentu yaitu
jumper. Bagian bawah tension letak tower yang terlalu rendah
clamp terdapat plat berbentuk lidah dibanding tower-tower sebelahnya
untuk menghubungkan kawat maka dipasang pemberat atau
jumper tersebut. Sambungan ini counter weight agar rencengan
harus kuat dan kencang isolator tidak tertarik ke atas.

6. Compression joint
Karena masalah transportasi,
panjang konduktor dan GSW dalam
satu gulungan (haspel) mengalami
keterbatasan. Oleh karenanya
konduktor dan GSW tersebut harus
disambung, sambungan (joint)
harus memenuhi beberapa
persyaratan antara lain :
Gambar 4.32 Tension clamp
- konduktivitas listrik yang
baik
- kekuatan mekanis dan
ketahanan yang tangguh
Compression joint adalah
material untuk menyambung
kawat penghantar yang cara
penyambungannya dengan
alat press tekanan tinggi.
Compression joint kawat
penghantar terdiri dari dua
komponen yang berbeda
yaitu:
- Selongsong steel berfungsi
Gambar 4.33 . Tension clamp
untuk menyambung steel
atau bagian dalam kawat
5. Suspension clamp
penghantar ACSR
Suspension clamp adalah alat - Selongsong almunium
yang dipasangkan pada kawat berfungsi untuk
penghantar ke perlengkapan menyambung almunium
isolator gantung, berfungsi untuk

181
atau bagian luar kawat
penghantar ACSR
Penyambungan kawat didahului
dengan penyambungan kawat
steel, dilanjutkan dengan
penyambungan kawat almunium.
.Penempatan compression joint
harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
- Diusahakan agar berada di
tengah-tengah gawangan Gambar 4.34 Spacer untuk
atau bagian terrendah konduktor berkas 4 kawat
daripada andongan kawat. (quadruple)
- Tidak boleh berada di dekat
tower tension (sisi kawat 8. Damper
yang melengkung ke bawah
Damper atau vibration damper
terhadap tengah gawang).
adalah alat yang dipasang pada
- Tidak boleh di atas jalan
kawat penghantar dekat tower,
raya, rel KA, SUTT lainnya
berfungsi untuk meredam getaran
agar kawat tidak mengalami
7. Spacer
kelelahan bahan.
Spacer adalah alat perentang Bentuk damper menyerupai
kawat penghantar terbuat dari dua buah bandul yang dapat
bahan logam dan berengsel yang membuang getaran kawat.
dilapisi karet. Pada SUTETI spacer
ini merangkap sebagai vibration
damper.
Fungsi spacer adalah:
- Memisahkan kawat berkas
agar tidak beradu
- Pada jarak yang diinginkan
dapat mengurangi bunyi
desis / berisik corona Gambar 4.35 Damper
Penempatan yang dipandu dari
fabrikan dapat mengurangi getaran 9. Armor Rod
kawat
Armor rod adalah alat berupa
sejumlah urat kawat yang dipilin,
berfungsi untuk melindungi kawat
dari kelelahan bahan maupun
akibat adanya kerusakan. Bahan
armor rod adalah almunium keras,
sehingga dapat menjepit kawat
denga erat.
Gambar 4.33 Spacer untuk konduktor berkas
2 kawat (twin conductors)

182
Arching
horn

Armour
rod

Damper

kondukt
or

Gambar 4.36. Pemasangan pelindung kawat tranmisi

183
BAB V
GARDU INDUK

Gardu induk adalah merupakan dapat dilihat pada gambar 5.I,


alat penghubung listrik dari bahan bahan yang ada pada gardu
jaringan tranmisi ke jaringan induk meliputi.
distribusi perimer yang kuntruksinya

Gambar 5.1 Gardu induk

5.1. BUSBAR 5.1.2. Sistem Busbar (Rel)


Busbar atau rel adalah titik
Busbar atau rel adalah titik
pertemuan/hubungan trafo-trafo
pertemuan/hubungan trafo-trafo
tenaga, SUTT, SKTT dan peralatan
tenaga, SUTT, SKTT dan peralatan
listrik lainnya untuk menerima dan
listrik lainnya untuk menerima dan
menyalurkan tenaga listrik/daya
menyalurkan tenaga listrik/daya
listrik. Berdasarkan jenis isolasi
listrik. Berdasarkan busbar gardu
busbar gardu induk dibagi menjadi :
induk dibagi menjadi :
Gardu Induk dengan system
5.1.1 .Jenis Isolasi Busbar
ring busbar adalah gardu induk
Gardu induk seperti ini sangat yang busbar berbentuk ring yaitu
hemat tempat sebab menggunakan semua rel/busbar yang ada
gas SF 6 sebagai isolasi antara tersambung satu sama lain dan
bagian yang bertegangan dan membentuk seperti ring/cicin,
ditempatkan didalam suatu seperti gambar 5.2
selubung besi. Sering disebut
Gardu Induk SF 6 atau disingkat
GIS.

184
Gambar 5.2 sistem rel busbar

5.1.3. Gardu Induk dengan single pada umumnya gardu dengan


busbar. sistem ini adalah gardu induk
diujung atau akhir dari suatu
Adalah gardu induk yang transmisi, seperti gambar 5.3
mempunyai satu / single busbar .

PMS
SEKSI Rel B
Rel A

PMS Rel A PMS Rel B

CT
PT

LA
TRAFO

Gambar 5.3. gardu induk single busbar

185
5.1.4.Gardu Induk dengan double sistem ini karena sangat efektif
busbar. untuk mengurangi pemadaman
Adalah gardu induk yang beban pada saat melakukan
mempunyai dua / double busbar . perubahan sistem (maneuver
Sistem ini sangat umum, hampir system).seperti gambar 5.4
semua gardu induk menggunakan

Rel I

Rel II

PMS Rel

PMT KOPPEL
PMT PHT
CT
CT CT
PT PT PT
LA

PMS Line
LA
LA

Gambar 5.4. gardu induk double busbar

5.1.5. Gardu Induk dengan satu sangat efektif dalam segi


setengah / one half busbar operasional dan dapat mengurangi
pemadaman beban pada saat
Adalah gardu induk yang melakukan perubahan sistem
mempunyai dua / double busbar . (maneuver system). Sistem ini
Gardu induk Pembangkitan dan menggunakan 3 buah PMT didalam
gardu induk yang sangat besar satu diagonal yang terpasang
menggunakan sistem ini karena secara seri, seperti gambar 5.5

186
REL A

PMT A1 PMT A2

CT

LA

PT

PMT AB1 PMT AB2

PMT B1 PMT B2

REL B

Gambar 5.5. gardu induk satu setengah CB

5.2. Arrester impulse dan merambat sepanjang


penghantar.
Sambaran petir pada
Jika tegangan lebih akibat surja
koynduktor hantaran udara
petir atau surja pemutusan tiba
merupakan suntikan muatan listrik.
digardu induk, maka tegangan lebih
Suntikan muatan ini menimbulkan
tersebut akan merusak isolasi
kenaikan tegangan pada jaringan,
peralatan gardu induk. Oleh sebab
sehingga pada jaringan timbul
itu perlu suatu alat yang melindungi
kenaikan tegangan atau tegangan
peralatan sebab tegangan lebih
lebih yang berbentuk gelombang

187
akibat sambaran petir dan atau tegangan tinggi menjadi tegangan
surja pemutusan akan merusak rendah yang dapat diukur dengan
isolasi peralatan. Pelindung ini Voltmeter yang berguna untuk
dalam keadaan normal bersifat indikator, relai dan alat sinkronisasi.
isolasi dan jika terjadi tegangan Ada dua macam trafo tegangan
lebih akan berubah menjadi yaitu :
penghantar dan mengalirkan
muatan surja tsb ke tanah. Sistem a. Tranformator tegangan
pentanahan harus dipisahkan dari magnetik.
pentanahan untuk pentanahan dari
pengaman petir atau swtching. Tranformator ini pada umumnya
Ligthning Arrester / LA yang berkapasitas kecil yaitu antara 10 –
biasa di sebut Arrester, di Gardu 150 VA.
Induk berfungsi sebagai pengaman Faktor ratio dan sudut fasa
instalasi (peralatan listrik pada trafo tegangan sisi primer dan
instalasi) dari gangguan tegangan tegangan sekunder dirancang
lebih akibat sambaran petir sedemian rupa supaya faktor
(ligthning Surge) maupun oleh kesalahan menjadi kecil. Salah satu
surja hubung ( Switching Surge ). ujung kumparan tegangan tinggi
selalu diketanahkan.
5.3. Tranformator instrumen . Trafo tegangan kutub tunggal
yang dipasang pada jaringan tiga
Untuk proses pengukuran digardu
fasa disamping belitan pengukuran,
induk diperlukan tranformator
biasanya dilengkapi lagi dengan
instrumen. Tranformator instrumen
belitan tambahan yang digunakan
ini dibagi atas dua kelompok yaitu .
untuk mendeteksi arus gangguan
tanah. Belitan tambahan dari ketiga
5.3.1. Tranformator Tegangan
trafo tegangan dihubungkan secara
Transformator tegangan adalah serie seperti pada gambar :5.6
trafo satu fasa yang menurunkan

Vab

188
Gambar 5.6 Tranformator tegangan
Pada kondisi normal tidak Pembagi tegangan kapasitif dapat
muncul tegangan pada terminal digambarkan seperti gambar
Vab, tetapi jika terjadi gangguan dibawah ini.
tanah pada salah satu fasanya, Oleh pembagi kapasitor,
maka tegangan yang tidak tegangan pada C2 atau tegangan
terganggu naik sebesar ¥3 dari primer trafo penengah V1 diperoleh
tegangan semula sehingga pada dalam orde puluhan kV, umumnya
terminal Vab akan dibangkitkan 5, 10, 15 dan 20 kV. Kemudian oleh
tegangan sebesar 3 Vn. Tegangan trafo magnetik tegangan primer
ini akan memberi penguatan pada diturunkan menjadi tegangan
relai gangguan fasa ke tanah. sekunder standar 100 atau 100¥3
Tegangan pengenal belitan Volt. Jika terjadi tegangan lebih
gangguan tanah baisanya dipilih pada jaringan transmisi, tegangan
sedemikian rupa sehingga saat pada kapasitor C2 akan naik dan
gangguan tanah Vab mencapai dapat menimbulkan kerusakan
harga yang sama dengan tegangan pada kapasitor tersebut. Untuk
sekunder fasa-fasa. mencegah kerusakan tersebut
dipasang sela pelindung (SP). Sela
b. Trafo Tegangan Kapasitip pelindung ini dihubung serie
Karena alasan ekonomis maka dengan resistor R untuk
tarfo tegangan menggunakan membatasai arus saat sela
pembagi tegangan dengan pelindung bekerja untuk mencecah
memnggunakan kapasitor sebagai efek feroresonansi
pengganti trafo tegangan induktif.

Vu

C1

C1 V2

V1 SP HF
S
Z

Gambar 5. 7 Pemasangan Tranformator tegangan

189
Rancangan trafo tegangan 5.3.2. Tranformator arus.
kapasitor adalah gulungan kertas
Trafo arus digunakan untuk
yang dibatasi oleh lembaran
pengukuran arus yang besarnya
aluminium yang merupakan bentuk
ratusan amper lebih yang mengalir
kapasitor (dua plat paralel)
pada jaringan tegangan tinggi. Jika
sehingga bentuknya ramping dan
arus hendak diukur mengalir pada
dapat dimasukan kedalam tabung
tegangan rendah dan besarnya
poselin. Belitan resonansi dan
dibawah 5 amper, maka
belitan trafo magnetik intermediasi
pengukuran dapat dilakukan secara
ditempatkan didalam bejana logam.
langsung sedangkan arus yang
Terminal K dapat dikebumikan
besar tadi harus dilakukan secara
langsung atau dihubungkan dengan
tidak langsung dengan
alat komunikasi yang signyalnya
menggunakan trafo arus sebutan
menumpang pada jaringan sistem.
trafo pengukuran arus yang besar.
Agar efektif sebagai kopling
kapasitor, maka besarnya
Disamping untuk pengukuran
kapasitansi C1 dan C2 secara
arus, trafo arus juga dibutuhkan
perhitungan harus memiliki nilai
untuk pengukuran daya dan energi,
minimum 4400 pF.
pengukuran jarak jauh dan rele
proteksi. Kumparan primer trafo
Keburukan trafo tegangan
arus dihubungkan secara serie
kapasitor adalah terutama karena
dengan jaringan atau peralatan
adanya induktansi pada trafo
yang akan diukur arusnya,
magnetik yang non linier,
sedangkan kumparan sekunder
mengakibatkan osilasi resonansi-
dihubungkan dengan peralatan
nya yang timbul menyebabkan
meter dan rele proteksi.
tegangan tinggi yang cukup besar
Trafo arus bekerja sebagai trafo
dan menghasilkan panas yang tidak
yang terhubung singkat. Kawasan
diingikan pada inti magnetik dan
kerja trafo arus yang digunakan
belitan sehingga menimbulkan
untuk pengukuran biasanya 0,05
panas yang akan mempengaruhi
sampai 1,2 kali arus yang akan
hasil penunjukan tegangan.
diukur. Trafo arus untuk tujuan
Diperlukan elemen peredam yang
proteksi baisanya harus mampu
akan mengahsilkan tidak ada efek
bekerja lebih dari 10 kali arus
terhadap hasil pengukuran
pengenalnya.
walaupun kejadian tersebut hanya
sesaat.

190
I2 : 1 – 5 A.
inti
I1>>

Kumparan
Primer. Alat Ukur
Atau relai

Kumparan
Sekunder.

Gambar 5.8 Tranformator Arus

Prinsip kerja tansformator ini dihubungkan dengan beban atau


sama dengan trafo daya satu fasa. dihubung singkat jika bebannya
Jika pada kumparan primer belum dihubungkan.
mengalir arus I1, maka pada
kumparan primer akan timbul gaya 5.3.3. TRANSFORMATOR BANTU
gerak magnet sebesar N1 I1. gaya (AUXILLIARY)
gerak magnet ini memproduksi fluks
pada inti. Fluks ini membangkitkan Transformator bantu adalah
gaya gerak listrik pada kumparan trafo yang digunakan untuk
sekunder. Jika kumparan sekunder membantu beroperasinya secara
tertutup, maka pada kumparan keseluruhan gardu induk tersebut.
sekunder mengalir arus I2. arus ini Jadi merupakan pasokan utama
menimbulkan gaya gerak magnet untuk alat-alat bantu seperti motor-
N2I2 pada kumparan sekunder. motor 3 fasa yang digunakan
sebagai motor pompa sirkulasi
Perbedaan utama trafo arus minyak trafo beserta motor-motor
dengan trafo daya adalah: jumlah kipas pendingin. Yang paling
belitan primer sangat sedikit, tidak penting adalah sebagai pasokan
lebih dari 5 belitan. Arus primer sumber tenaga cadangan seperti
tidak mempengaruhi beban yang sumber DC yang merupakan
terhubung pada kumparan sumber utama jika terjadi gangguan
sekundernya, karena arus primer dan sebagai pasokan tenaga untuk
ditentukan oleh arus pada jaringan proteksi sehingga proteksi tetap
yang diukur. semua beban pada bekerja walaupun tidak ada
kumparan sekunder dihubungkan pasokan arus AC.
serie. terminal sekunder trafo tidak
boleh terbuka, oleh karena itu Transformator bantu sering
terminal kumparan sekunder harus disebut sebagai trafo pemakaian

191
sendiri sebab selain fungsi utama pembagian sumber tenaga dari
sebagai pemasuk alat-alat bantu transformator bantu adalah
dan sumber/penyimpan arus DC pembagian beban yang masing-
(baterai) juga digunakan untuk masing mempunyai proteksi sesuai
penerangan, sumber untuk sistim dengan kapasitasnya masing-
sirkulasi pada ruang baterai, masing. Juga diperlukan pembagi
sumber pengggerak mesin sumber DC untuk kesetiap fungsi
pendingin (Air Conditioner) karena dan bay yang menggunakan
beberapa proteksi yang sumber DC sebagai penggerak
menggunakan elektronika/digital utamanya. Untuk itu disetiap gardu
diperlukan temperatur ruangan induk tersedia panel distribusi AC
dengan temperatur antara 20ºC - dan DC.
28ºC. Untuk mengopimalkan

5.3.4. Indikasi Unjuk kerja transformator ukur


Untuk mengetahui Indikasi Unjuk kerja transformator ukur dapat dilihat
pada tabel 5.1
Tabel 5.1 Indikasi Unjuk kerja transformator ukur
Indikasi keterangan
VTBO (Voltage Indikasi ini menunjukan bahwa saklar tegangan
transformer breaker dari VT trip,dan kontak bantunya mengirim sinyal
open) ke panel kontrol VTBO (Voltage transformer
breaker open) dan bel berbunyi
MCB PT failure, Indikasi ini menunjukan bahwa saklar tegangan
dari VT trip,dan kontak bantunya mengirim sinyal
ke panel kontrol MCB VT failure,dan bel berbunyi
Keteraturan stranded Rusaknya uliran stranded konduktor akan
konduktor/ kawat menyebabkan korona & ketidakteraturan
terpasang. distribusi arus listrik yang mengalir pada lokasi
tersebut. Efek korona akan menyebabkan
timbulnya ionisasi udara sekitar yang
menghasilkan gas yang bersifat elektrolis.
Deteksi unjuk kerja kesiapan Bus-bar terhadap
kondisi keteraturan stranded konduktornya
adalah dengan pemeriksaan visual secara
langsung dengan mata telanjang atau dengan
teropong.
Ketahanan tegangan Pada kondisi tertentu, polutan tersebut akan
string set/post menyebabkan flash over dipermukaan insulator
insulator pemegang dari sisi konduktor phasa ke ground. Polutan ada
konduktor yang bersifat isolator & konduktor/semi
konduktor. Pada polutan yang bersifat isolator,
terkadang secara fisik terlihat nyata/kotor (misal
polutan semen) akan tetapi pada polutan jenis ini
pengaruhnya terhadap ketahanan tegangan

192
insulator hanya signifikan pada kondisi
basah/hujan dan permukaan polutan membentuk
alur air/embun yang tidak terputus.
Deteksi unjuk kerja kesiapan Bas-bar terhadap
pengaruh polutan yang menempel pada
permukaan insulatornya adalah dengan
pengamatan visual & pendengaran. Pada kondisi
malam/dini hari jika sudah terjadi bunyi hizing
yang keras akibat korona dan sesekali sudah
terjadi partial discharge/loncatan bunga api
secara bergantian merata di seluruh permukaan
keping/sirip insulator terpasang, maka bus-bar
secara teknis tidak laik lagi untuk dioperasikan
dan harus sesegera mungkin dilaksanakan
pembersihan permukaan insulatornya.
Kesiapan peralatan Deteksi unjuk kerja kesiapan Bus-bar terhadap
yang tersambung kesiapan peralatan yang tersambung langsung
langsung dengan bus- denganya adalah sesuai dengan deteksi unjuk
bar. kerja masing-masing peralatan terpasang (PMS
bus bay Pht/trf, PMS/PMT/CT Bay Couple daan
CVT/PT).
Kekuatan sistem Deteksi unjuk kerja kesiapan Bus-bar terhadap
isolasi bus-bar GIS. kondisi sistem isolasinya pada GIS adalah
dengan pembacaan tekanan Gas SF6 pada
density monitor yang terpasang pada masing
masing kompartemen (dibandingkan dengan
acuan standart manual operasinya).
Kekuatan mekanik & pemuaian clamp & konduktor atau clamp dengan
elektrik Clamp-clamp terminal peralatan akibat pembebanan lebih
konduktor & peralatan sesaat/arus gangguan sesaat pada kondisi
tertentu akan menurunkan/ menghilangkan
kekuatan elektriknya yang selanjutnya akan
menyebabkan kegagalan kekuatan mekaniknya
(PG Clamp/T Clamp sambungan bus-bar ke PMS
melorot/lepas dll)
Deteksi unjuk kerja kesiapan Bus-bar terhadap
kondisi kekuatan elektrik clamp-camp konduktor
& peralatan adalah dengan pemeriksaan visual
secara langsung pada malam hari (lampu
penerangan switch yard dipadamkan) atau
berdasarkan hasil deteksi dengan peralatan
thermovision. Sedangkaan kondisi kekuatan
mekanik clamp-clamp dapat diperiksa secara
visual pada siang hari dengan memakai teropong
atau mata telanjang.

193
Kekuatan mekanik & Hilangnya kekuatan elektrik & mekanik clamp
elektrik clamp grounding serandang bus-bar (akibat korosi,
grounding serandang kawat terlepas dari sepatunya dll) akan sangat
bus-bar. berbahaya terhadap keselamatan personil.
Deteksi unjuk kerja kesiapan Bus-bar terhadap
kondisi kekuatan elektrik & mekanik clamp
grounding serandang bus-bar adalah dengan
pemeriksaan visual secara langsung.
Kekuatan kawat tanah Menurunnya kekuatan kawat tanah & clampnya
& clamp pengikatnya. biasanya disebabkan oleh korosi. Kondisi
tersebut sangat rawan putus baik akibat terpaan
angin atau pada saat kawat tersebut teraliri
rambatan gelombang/arus petir.
Deteksi unjuk kerja kesiapan Bus-bar terhadap
kondisi kekuatan kawat tanah & clamp
pengikatnya adalah dengan pemeriksaan visual
secara langsung dengan mata telanjang atau
dengan teropong.
Area Bus-bar terbebas Area bus-bar harus terbebas dari benda-benda
dari benda-benda asing baik yang bersifat konduktor (layang-
asing layang dengan benang terbuat kawat tembaga
dll) atau yang bersifat isolator (layang-layang
dengan benang nylon/plastik/katun, terpal plastik
dll). Pada kondisi normal kemungkinan benda
asing yang bersifat konduktor tidak
membahayakan (hanya menempel di ujung
serandang post),
Deteksi unjuk kerja kesiapan Bas-bar terhadap
terbebasnya dari benda benda asing adalah
dengan pengamatan visual secara langsung
dengan mata telanjang.

5.4. Pemisah
- Pemisah Peralatan ;
Pemisah adalah suatu alat
Berfungsi untuk mengisolasikan
untuk memisahkan tegangan pada
peralatan listrik dari peralatan lain
peralatan instalasi tegangan tinggi.
atau instalasi lain yang
Ada dua macam fungsi PMS, yaitu :
bertegangan. Pms ini boleh
dibuka atau ditutup hanya pada
- Pemisah Tanah (Pisau
rangkaian yang tidak berbeban.
Pentanahan ) ;
Berfungsi untuk menghilangkan/
mentanahkan tegangan induksi .

194
berlipat kali arus nominalnya, dalam
waktu singkat ( detik ) PMS harus
mampu menahan dalam batas yang
diijinkan.
Besaran parameter tersebut
dapat dibaca pada name plat yang
terpasang pada PMS.
Disamping itu parameter yang
berkaitan dengan mekanik
penggerak adalah :
- Tekanan udara kompresor (bila
menggunakan tenaga penggerak
pneumatik )
- Tekanan minyak hydrolik (bila
Gambar 5. 9 Pemisah. menggunakan tenaga penggerak
Parameter PMS yang harus hydrolik ).
diperhatikan adalah :
- Kemampuan mengalirkan arus Menurut gerakan lengannya,
(Arus Nominal = Ampere ) pemisah dapat dibedakan menjadi :
- Kemampuan mengalirkan arus
ditentukan oleh besarnya 5.4.1. Pemisah Engsel
penampang dua batang
kontaktor, dengan demikian Dimana pemisah tersebut
permukaan sentuh dari keduanya gerakannya seperti engsel
sangat menentukan. Apabila PMS ini biasa dipakai untuk
sebagian permukaan kontak tegangan menengah (20 kV, 6 kV )
terdapat kotoran (berkarat) akan
sangat mempengaruhi luasnya 5.4.2. Pemisah Putar
penampang dan dalam batas Dimana terdapat 2(dua) buah
tertentu kontaktor akan menjadi kontak diam dan 2(dua) buah
panas. kontak gerak yang dapat berputar
- Kemampuan tegangan ( Rating pada sumbunya.
Tegangan = kV )
- Tegangan operasi PMS dapat 5.4.3. Pemisah Siku.
dilihat dari kekuatan isolasinya.
Semakin tinggi tegangan akan Pemisah ini tidak mempunyai
semakin panjang/tinggi isolator kontak diam, hanya terdapat 2(dua)
penyangga yang dipergunakan. kontak gerak yang gerakannya
- Kemampuan menahan Arus mempunyai sudut 90q.
Hubung Singkat ( kA : Kilo
Ampere )
Apabila terjadi hubung singkat,
dimana arus hubung-singkat

195
Dua kontak gerak

Mekanik penggerak

Tenaga penggerak PMS PMS ini dapat


dari motor maupun pneumatik (tekanan udara )
dan dapat dioperasikan dari panel kontrol.

Gambar 5. 10 Pemisah Siku

5.4.4. Pemisah Luncur.


PMS ini gerakan kontaknya keatas-kebawah ( vertikal) atau kesamping
(mendatar) Banyak dioperasikan pada instalasi 20 kV. Pada PMT 20 kV type
draw-out setelah posisi Off dan dilepas/dikeluarkan dari Cubicle maka pisau
kontaktor penghubung dengan Busbar adalah berfungsi sebagai PMS.

Kontaktor berfungsi sebagai PMS

Tabung PMT

Untuk keperluan pemeliharaan,


PMT ini dapat dikeluarkan dari
kubikel/sel 20 kV dengan
cara menarik keluar secara manual
(draw-out).

Selesai pemeliharaan, PMT dapat


dimasukkan kem-bali ( draw-in )
dan pada posisi tertentu kontaktor
(berfungsi PMS) akan
berhubungan langsung dengan
Gambar 5. 11 Pemisah Luncur Busbar 20 kV. Namun harus
dipastikan terlebih dulu sebelumnya
bahwa PMT dalam posisi Off.

196
PMT 20 kV draw-out
Pemisah Pantograph.
PMS ini mempunyai kontak diam yang terletak pada rel dan kontak gerak yang
terletak pada ujung lengan pantograph. Jenis ini banyak dioperasikan pada
sistem tegangan 500 kV.
PMS 500 kV posisi masuk (On) PMS 500 kV posisi lepas (Off)

Lengan
pantograph

Gambar 5. 12 Pemutus
Tenaga penggerak PMS.
Jenis tenaga penggerak PMS dapat dibedakan :

Secara Manual
Pengoperasian PMS ini (mengeluarkan / memasukkan) secara manual dengan
memutar/menggerakkan lengan yang sudah terpasang permanen.

PMS 150 kV posisi masuk

Tenaga penggerak dengan motor


Motor penggerak ini terpasang pada box mekanik dimana box harus
dalam keadaan bersih. Secara periodik dilakukan pemeliharaan kebersihan
pada terminal kabel wiring, kontaktor-kontaktor dan dilakukan pelumasan pada
poros/roda gigi. Pintu box harus tertutup rapat agar semut atau binatang kecil
lainnya tidak bisa masuk kedalamnya.

197
Motor penggerak mekanik

Gambar 5. 13. Mekanik PMS dengan penggerak motor


Tenaga penggerak pneumatik (tekanan udara)
Tekan udara dapat diperoleh dari kompresor udara sentral yang terpasang
dalam rumah kompresor.

Silinder udara penggerak


mekanik

Gambar 5. 14. Mekanik PMS tekanan udara


Indikasi Unjuk Kerja. melekat dengan normal. Untuk itu
diperlukan pemeriksaan secara
Dalam pengoperasian PMS
visual (pandangan mata) yang
terutama pada saat memasukkan,
menyatakan kepastian bahwa
yang harus diperhatikan adalah
kedua kontaktor sudah melekat
posisi melekatnya kontak gerak
sempurna.
dengan kontak diam. Ada kalanya
terjadi bahwa bila PMS tersebut
Untuk mempertahankan unjuk
dioperasikan secara remote dari
kerjanya yang optimal, PMS secara
panel kontrol, lampu indikator
periodik tahunan dilakukan
sudah menyatakan masuk (lampu
pemeliharaan bersamaan dengan
menyala merah) namon kondisi
pemeliharaan peralatan yang
diluar kedua kontaktor belum
terpasang dalam satu bay.

198
Dalam pemeliharaan atau dengan hampa udara
dilaksanakan pembersihan pada (Vacum).
kontaktor dari kotoran-kotoran
(karat) dan setelah itu diberikan PMT dengan media pemutus
pelumasan (greese). Pelumasan dengan Gas. Media gas yang
juga diberikan pada peralatan digunakan pada tipe PMT ini adalah
mekanik PMS yang terdapat roda- Gas SF6 (Sulphur Hexafluoride).
gigi, tuas dsb. Sifat-sifat gas SF6 murni ialah tidak
berwarna, tidak berbau, tidak
5.5. Pemutus Tenaga. beracun dan tidak mudah terbakar.
Pemutus tenaga adalah alat
Pada temperatur diatas 150 o C
yang terpasang di Gardu Induk
gas SF6 mempunyai sifat tidak
yang berfungsi untuk
merusak metal, plastik dan
menghubungkan dan memutus
bermacam-macam bahan yang
arus beban atau arus gangguan.
umumnya digunakan dalam
Pada waktu menghubungkan
pemutus tenaga tegangan tinggi.
atau memutus beban akan terjadi
Sebagai isolasi listrik, gas SF6
tegangan recovery yaitu suatu
mempunyai kekuatan dielektrik
fenomena tegangan lebih dan busur
yang tinggi ( 2,35 kali udara ) dan
api.
kekuatan dielektrik ini bertambah
dengan pertambahan tekanan.
Jenis media pemadam busur
Sifat lain dari gas SF6 ialah mampu
api pada pemutus tenaga yaitu :
mengembalikan kekuatan dielektrik
Gas, vaccum,minyak dan udara.
dengan .
- PMT jenis gas ,menggunakan gas
Pada masa lalu PMT dengan
SF6 (hexafluoride)
media pemutus menggunakan SF6
- Sifat-sifat gas SF 6: tidak berbau,
ada 2 tipe, yaitu :
tidak berwarna,tidak beracun
- Tipe tekanan ganda ( Double
- Sifat gas SF 6 sebagai bahan
Pressure Type ), dimana pada
pemadam busur : cepat kembali
saat ini sudah tidak diproduksi
sebagai dielektrik,Tidak terjadi
lagi.
karbon selama terjadi busur,tidak
- Pada tipe tekanan ganda, gas
mudah terbakar thermal
dari sistem tekanan tinggi
conductivitnya yang baik, tidak
dialirkan melalui nozzle ke gas
menimbulkan bunyi berisik.
sistem tekanan rendah selama
pemutusan busur api.
5.5.1. Jenis Isolasi Pemutus
- Pada sistem gas tekanan tinggi
Tenaga
tekanan gas r 12 kg/cm2 dan
Pemadaman busur api listrik
pada sistem gas tekanan rendah,
saat pemutusan atau
penghubungan arus beban atau tekanan gas r 2 kg/cm2.
arus gangguan dapat dilakukan - Gas pada sistem tekanan rendah
oleh beberapa macam bahan, yaitu kemudian dipompakan kembali ke
diantaranya : Gas, Udara, Minyak sistem tekanan tinggi. cepat,
setelah arus bunga api listrik
melalui titik nol.

199
GAMBAR 5.15 PMT Dengan Gas SF6 Bertangki Ganda

Satu Katup PMT Dengan Gas SF6 Bertangki Ganda Dalam Tanki Tertutup
Keterangan :
Sambungan terminal-terminal (Connection Terminals).
Isolator-isolator atas (Upper Insulators).
Jalan masuknya gas SF6 : 14 kg/cm2 ( SF6 inlet 14 kg/cm2 ).
Jalan keluarnya gas SF6 : 2 kg/cm2 ( SF6 outlet 2 kg/cm2 ).

Tipe tekanan tunggal ( single pressure type ).


Pada PMT tipe tekanan tunggal, PMT diisi dengan gas SF 6 dengan
tekanan kira-kira 5 kg/ cm2. Selama pemisahan kontak-kontak, gas SF6
ditekan kedalam suatu tabung/cylinder yang menempel pada kontak
bergerak. Pada waktu pemutusan gas SF6 ditekan melalui nozzle dan
tiupan ini yang mematikan busur api.

200
GAMBAR 5.16 PMT Satu Katup 245 kV dengan Gas SF6
PMT Satu Katup 245 kV dengan Gas SF6
Keterangan :
1. Mekanisme penggerak ( operating mechanism ).
2. Pemutus ( Interupter )
3. Isolator penyangga dari porselen rongga (hollow support insulator
porcelen ).
4. Batang penggerak berisolasi glass Fibre (Fibre Glass Insulating Operating
Rod ).
5. Penyambung diantara no. 4 dan no. 12 ( Linkages Between 4 and 12 ).
6. Terminal - terminal.
7. Saringan ( filters ).
8. Silinder bergerak ( movable cylinder ).
9. Torak tetap ( fixed piston ).
10. Kontak tetap ( Fixed contact ).
5.5.2. PMT dengan Media tinggi dihembuskan ke busur api
pemutus menggunakan melalui nozzle pada kontak
udara; pemisah ionisasi media antara
kontak dipadamkan oleh hembusan
PMT ini menggunakan udara udara. Setelah pemadaman busur
sebagai pemutus busur api dengan api dengan udara tekanan tinggi,
menghembuskan udara ke ruang udara ini juga berfungsi mencegah
pemutus. PMT ini disebut PMT restriking voltage (tegangan pukul ).
Udara Hembus ( Air Blast Circuit Kontak PMT ditempatkan didalam
Breaker ) Pada PMT udara isolator, dan juga katup hembusan
hembus ( juga disebut compressed udara.
air circuit breaker), udara tekanan

201
Gambar 5.17 : PMT Udara Hembus

Gambar 5.18 : Ruangan Pemadam Busur Api Ganda Pada


Pmt Udara Hembus

202
Keterangan Gambar 5.17. dan 5.18
1. Tangki persediaan udara dari plat 12. Tanduk busur api dari tembaga
baja. 13. Unit tahanan
2. Isolator berongga dari steatite/ 14. Penutup dari porslain
porselin. 15. Saluran
3. Ruangan pemadam busur api
ganda Pada PMT kapasitas kecil
4. Mekanis penggerak pneumatik. isolator ini merupakan satu kesatuan
5. Batang penggerak dari baja. dengan PMTnya tetapi untuk
6. Katup pneumatik kapasitas besar tidak demikian
7. Kontak tetap dari tembaga halnya.
8. Kontakbergerak dari tembaga Bagian – Bagian Utama dari
9. Terminal dari tembaga atau perak PMT Udara Hembus ( Air Blast
10. Pegas penekan dari campuran Circuit Breaker ) untuk kapasitas
baja besar seperti gambar 5-19.
11. Pelepas udara keluar adalah:

Gambar 5.19 : Ruangan Pemadam Busur Api Ganda Pada Pmt Udara Hembus
Bagian – Bagian PMT Udara Hembus
Keterangan :
1. Ruangan pemutus tenaga (circuit breaker compartment).
2. Kontak – Kontak (contact).
3. Pengatur Busur Api (arc control device).
4. Bagian penyangga( supporting compartment.
5. Katub hembus dan katub pembuangan (blast valve and exhaust valve).
6. Tangki (tank).
7. Mekanisme penggerak (operating mechanism).
8. Sistem udara tekan (comppressed air system).

203
5.5.3. PMT dengan Hampa Udara Jarak (gap) antara kedua
(Vacuum Circuit Breaker ) katoda adalah 1 cm untuk 15 kV
dan bertambah 0,2 cm setiap
Kontak-kontak pemutus dari kenaikan tegangan 3 kV. Untuk
PMT ini terdiri dari kontak tetap dan pemutus vacuum tegangan tinggi,
kontak bergerak yang ditempatkan digunakan PMT jenis ini dengan
dalam ruang hampa udara. Ruang dihubungkan secara serie.
hampa udara ini mempunyai Ruang kontak utama (breaking
kekuatan dielektrik (dielektrik chambers) dibuat dari bahan antara
strength) yang tinggi dan sebagai lain porcelain, kaca atau plat baja
media pemadam busur api yang yang kedap udara. Ruang kontak
baik. utamanya tidak dapat dipelihara
PMT jenis vacuum kebanyakan dan umur kontak utama sekitar 20
digunakan untuk tegangan tahun. Karena kemampuan
menengah dan hingga saat ini ketegangan dielektrikum yang tinggi
masih dalam pengembangan maka bentuk pisik PMT jenis ini
sampai tegangan 36 kV. relatip kecil.

Gambar 5.20 PMT dengan Hampa Udara

204
Gambar 5.21 Pemutus dan PMT hampa udara

Pemutus dan PMT hampa udara


Keterangan gambar 5.21 :
1. Plat-plat penahan – bukan bahan magnet
2. Rumah pemutus dari bahan berisolasi
3. Pelindung dari embun uap
4. Kontak bergerak
5. Kontak tetap
6. Penghembus dari bahan logam
7. Tutup alat penghembus
8. Ujung kontak

Kurva uji tegangan untuk mengetahui arus bocor pada breaking chamber
PMT Vacuum.

kV

30

0
t.[=sec ]
1 3
Arus bocor yang diijinkan ( HITACHI ) adalah = ” 1 mili Ampere.
Gambar 5.22 Kurva uji tegangan

205
Gambar 5.23. Sketsa ruang kontak utama (breaking chambers) PMT jenis
vaccum.

5.5.4. PMT dengan Media tegangan ekstra tinggi 425 kV


pemutus menggunakan dengan arus nominal 400 A sampai
Minyak. 1250 A dengan arus pemutusan
simetris 12 kA sampai 50 kA.
Pemutus tenaga (circuit Pada PMT ini minyak
breaker) jenis minyak adalah suatu berfungsi sebagai perendam
pemutus tenaga atau pemutus arus loncatan bunga api listrik selama
menggunakan minyak sebagai pemutusan kontak-kontak dan
pemadam busur api listrik yang bahan isolasi antara bagian-bagian
timbul pada waktu memutus arus yang bertegangan dengan badan.
listrik. Jenis pemutus minyak dapat
dibedakan menurut banyak dan PMT dengan media pemutus
sedikit minyak yang digunakan menggunakan banyak minyak (bulk
pada ruang pemutusan yaitu : oil). PMT tipe ini ada yang
pemutus menggunakan banyak mempunyai alat pembatas busur
minyak (bulk oil) dan menggunakan api listrik dan ada pula yang yang
sedikit minyak (small oil). Pemutus tidak memakai seperti terlihat pada
minyak digunakan mulai dari gambar 5.24 dan 5.25.
tegangan menengah 20 kV sampai

206
gambar 5.24 gambar 5.25
PMT dengan Banyak PMT Banyak Menggunakan
Menggunakan Minyak (Plain Minyak Dengan Pengatur Busur
Break Bulk Oil Circuit Breaker) Api (Bulk Oil Circuit Breaker With
Arc Control Device)

Keterangan gambar 5.24 dan 5.25 :

1. Tangki
2. Minyak dielektrik
3. Kontak yang bergerak
4. Gas yang terbentuk oleh dekomposisi minyak dielektrik ( hydrogen 70 % )
5. Alat pembatas busur api listrik
6. Kontak tetap
7. Batang penegang ( dari fiberglass )
8. Konduktor dari tembaga
9. Bushing terisi minyak atau tipe kapasitor
10.Konduktor ( tembaga berlapis perak )
11.Inti busur api listrik
12.Gas hasil ionisasi
13.Gelembung-gelembung gas

5.5. 5. PMT dengan Sedikit bertegangan digunakan porselen


Minyak (Low Oil Content atau material isolasi dari jenis
Circuit Breaker) organik.

PMT dengan sedikit minyak ini, Pemutusan arus dilakukan


minyak hanya dipergunakan dibagian dalam dari pemutus.
sebagai perendam loncatan bunga Pemutus ini dimasukkan dalam
api, sedangkan sebagai bahan tabung yang terbuat dari bahan
isolasi dari bagian-bagian yang isolasi. Diantara bagian pemutus

207
dan tabung diisi minyak yang Gambar potongan PMT tipe ini
berfungsi untuk memadamkan dapat dilihat pada gambar 4.26
busur api waktu pemutusan. dibawah ini.

Keterangan :
1. Kontak tetap
2. Kontak bergerak
3. Ruangan pemutus aliran
4. Ruangan penyangga
5. Ruangan atas ( puncak )
6. Alat pemadam busur api
7. Kontak tetap
8. Penutup dari kertas bakelit
9. Batang penggerak
10.Katup pelalu
11.Terminal
12.Katup pembantu
13.Lobang gas

Gambar 5.26 PMT Sedikit Menggunakan Minyak

Pada jaringan PLN (persero) dibangkitkan oleh gas ,dipengaruhi


P3B dijumpai beberapa merk dan oleh desain pengendali busur api
tipe pemutus minyak yaitu: Alsthom, (Arc control device), kecepatan
Asea, Magrini, Galileo, Merlin Gerin kontak bergerak dan energi oleh
dan Westinghouse. Pada prinsipnya busur api tersebut. Gas yang
pemutus minyak tersebut sama mengalir pada daerah kontak akan
namun pada bahasan ini didinginkan dan dipecah. Kontak
dikemukakan pemutus minyak merk akan diisi minyak yang dingin pada
ASEA tipe HLR yang sekarang waktu arus melalui titik nol.
masih banyak dioperasikan
diwilayah kerja PLN P3B. Pengendali busur api
didasarkan pada prinsip axial flow /
1. Fungsi Minyak Isolasi cross flow. Axial flow untuk arus
sampai 15 kA dan cross flow > 25
Ketika kontak yang
kA.
menyalurkan arus terpisah
Panas dari busur api
didalam kompartemen yang berisi
menyebabkan penguraian minyak
minyak, panas menyebabkan
dan hasil dari penguraian adalah
penguraian minyak. Gas-gas yang
gas hidrogen dan gas lain misalnya
terbentuk karena penguraian
Acytilene. Gas yang dihasilkan
(decomposition), menyebabkan
didalam ruang control menaikan
tahanan bertambah. Tekanan yang
tahanan. Gas yang dihasilkan pada

208
ruang penahanan busur adalah dengan cara manual dengan
fungsi dari panas busur api, waktu menggunakan engkol (6).
busur sebagai fungsi dari langkah
kontak. Proses penutupan PMT(Closing
Pada waktu gelombang arus of Breaker). Dengan diberinya arus
menuju nol, diameter busur api penguat pada kumparan penutup
adalah kecil, dan gas yang mengalir (16)_ atau dengan menekan “push
akan dapat memadamkan busur, button”, maka hubungan antara
pemutusan busur api berhenti, lengan interlock (1) dan pawl (2)
membangkitkan gas dan aliran akan terlepas, sehingga batang
minyak. pegas (13) juga akan terlepas dan
pegas penutup (3) menjadi
5.6. Jenis Penggerak Pemutus mengendor.
Tenaga Penghubung (12) pada batang
pegas (13) menggerakkan pawl
5.6.1. Mekanik Jenis Spering. (11) sehingga berputar sepanjang
sektor penunjang (14) dengan
Mekanis penggerak PMT sudut 120o dan menutup PMT
dengan menggunakan pegas melalui batang pemutus tenaga
(spring) terdiri dari 2 macam : (15). Dan bersamaan dengan itu
Pegas pilin ( helical spring ) pegas pen-trip (4) akan terisi,
Pegas gulung ( scroll spring ) kemudian secara otomatis motor (7)
akan menggerakkan roda pengisi
Proses pengisian pegas (5) kembali untuk tenaga
(Spring charger ) pemasukkan selanjutnya.
Biasanya untuk penggerak
pengisian pegas PMT dilengkapi Proses pembukaan PMT
motor penggerak (7) Motor akan (Tripping of Breaker). Dengan
menggerakkan roda pengisi (5) diberinya arus penguatan pada
pada batang pegas melalui (13) kumparan tripping (8) atau dengan
roda perantara yang dihubungkan “push botton” akan melepas
dengan dua buah rantai. hubungan antara tuas pengunci (9)
Berputarnya roda pengisi (5), dan sektor penunjang (14) dan
mengakibatkan pegas penutup (3) akhirnya masuk ke dalam alur stop
menjadi terisi (meregang). Pada groove (10). Pawl (11) didorong
saat pegas penutup (3) terisi oleh sektor penunjang (14) dan
(meregang) pada batas menyebabkan terlepasnya pegas
maximumnya, maka motor (7) akan pen-trip (4), menggerakkan batang
berhenti. PMT (15) sehingga PMT trip dan
Untuk meregangkan pegas sektor penunjang (14) kembali pada
penutup ini juga dapat dilakukan posisi semula.

209
Gambar : 5.27 Mekanik PMT dengan sistem pegas pilin
Keterangan Gambar : 5.27
1. Lengan interlock (interlocking arm) 9. Lengan interlock Interlocking arm)
2. Pawl 10. Alur pemberhentian (Stop groove)
3. Pegas penutup (closing spring) 11. Pawl
4. Pegas pembuka (tripping spring) 12. Penghubung (cam)
5. Roda pengisi (charging whell) 13. Batang pegas (spring shaft)
6. Engkol (crank) 14. Sektor penunjang (guiding sector)
7. Motor (electric motor) 15. Batang PMT (circuit breaker shaft)
8. Kumparan pembuka (triping coil) 16. Kumparan penutup (closing coil)

Jika rumah pegas penutup (2) pegas penutup (1) telah berputar
berputar 360o , maka pegas penuh.
penutup (1) akan terputar penuh,
dan selanjutnya sakelar pembatas Penunjuk posisi pegas
putaran motor (30) secara otomatis penutupan (27) akan
akan memutuskan aliran listrik ke memungkinkan kita untuk
motor. Sakelar pembatas putaran mengetahui apakah penutup (1)
motor (30) ini dikerjakan oleh tuas terputar atau tidak, dimana
pemindah (21) dan sistem digerakkan oleh batang (20) yang
gabungan dari bingkai penggulung dihubungkan ke tuas pemindah
pemindah (22) yang terpasang (21).
pada rumah pegas penutup (2).
Proses penutupan PMT
Pegas penutup (1) dapat juga (Closing of Breaker). Bila kumparan
digerakkan secara manual dengan penutup (16) mendapat impulse
menggunakankan engkol (25) listrik, maka bagian penahan (4)
searah jarum jam. Penghubung akan terlepas atau dapat juga
interlock (19) mencegah putaran dilepaskan dengan menggunakan
lebih lanjut dari engkol (25) jika tuas pembuka penutupan (24).

210
Batang pegas penutup (3) akan melalui kopling pergeseran (5)
berputar searah jarum jam melalui meredam torsi dan energi yang
sudut 360o karena gaya terlepasnya berlebihan. Sekarang penunjuk
pegas penutupan (1) dan akan posisi PMT (28) menunjukkan “ON”
bertumpu lagi dengan gigi jentera (closed) dan pegas penutup tidak
penutup (7). berputar.

Penghubung (8) yang Proses pembukaan PMT


disambungkan ke bagian penahan (Tripping of Breaker) Dengan
(4) menumbuk bingkai penggulung diberikannya arus penguatan pada
(10) pada tuas bingkai penggulung kumparan pen-trip (14) maka tuas
(11) dan menyebabkan berputarnya bingkai penggulung (11) akan
batang penggerak (12) melalui melepas atau digerakkan oleh tuas
sudut 60o ke posisi “ON” (I), artinya pembuka pen-trip (23) melalui
sampai tuas penggulung (11) grendel pen-trip (15), sehingga
berputar melalui grendel pen-trip batang penggerak (12) akan
(15) yang menjaga tuas bingkai berputar (karena gaya pegas pen-
penggulung (11) tersebut jangan trip yang dipasang pada base) kira-
sampai kembali lagi. kira 60o dan akan kembali ke posisi
“OFF” (0)
Roda berat (6) yang
tersambung ke bagian penahan (4)

Gambar: 5.28 Mekanik PMT dengan sistem pegas gulung

211
Keterangan Gambar:
1. Pegas penutup (closing coil)
2. Rumah pegas penutup (closing spring housing)
3. Batang pegas penutup (closing spring shaft)
4. Bagian penahan (drag-piece)
5. Kopling pergeseran (fraction clutch)
6. Roda berat (flywheel)
7. Gigi jentera penutup (closing sprocket)
8. Penghubung (cam)
9. Bagian interlock (interlocking segment)
10. Bingkai penggulung (roller)
11. Tuas bingkai penggulung (roller lever)
12. Batang penggerak (operating shaft)
13. Roda gigi reduksi (reduction gear)
14. Kumparan pen-trip (trip magnet/tripping coil)
15. Grandel pen-trip (trip latch)
16. Kumparan penutup (closing magnet/closing coil)
17. Roda gigi reduksi (reduction gear)
19. Motor penggulung pegas (spring winding motor)
21. Penghubung interlock (interlocking cam)
22. Batang (shaft)
23. Tuas pemindah (change-over lever)
24. Bingkai penggulung pemindah (change-over roller)
25. Tuas pembuka pen-trip (trip release lever)
26. Tuas pembuka penutup (closing release lever)
27. Engkol (crank)
28. Roda gigi reduksi (reduction gear)
29. Penunjuk posisi pegas penutup (closing spring position indicator dial)
30. Penunjuk posisi (breaker position indicator dial)
31. Penghubung (link)
32. Sakelar pembatas putaran (motor run limit switch)
33. Sakelar pembantu (auxiliary switch)
34. Penghubung ke sakelar pembantu (linkage for auxiliary switch)

5.6.2. Mekanik Jenis Hidrolik 1. Penggerak mekanik hydraulic

Penggerak mekanik PMT Prinsip kerja penggerak


hydraulic adalah rangkaian mekanik hydraulic PMT FX 12 dan
gabungan dari beberapa komponen FX 22 buatan GEC ALSTHOM
mekanik,elektrik dan hydraulic oil adalah sebagai berikut : Energi
yang dirangkai sedemikian rupa yang dihasilkan dengan bantuan
sehingga dapat berfungsi sebagai media minyak hydraulic bertekanan
penggerak untuk membuka dan dan berstabilitas tinggi.
menutup PMT. Sebagai gambaran
dasar dapat dilihat pada gambar A Sebuah pompa akan memompa
dan gambar B. minyal hydraulic dan dimasukan

212
kedalam akumulator (1) , dimana di 2. Penggerak Mekanik PMT
dalam tabung akumulator terdapat Hidraulic
gas N2 yang berfungsi sebagai
stabilisasi. Pilot valve solenoid a. Bagian utama ( power part )
meneruskan minyak menuju valve Peralatan/komponen terpa-
utama dan dari sini akan menuju sang pada bagian ini adalah RAM,
tabung actuator ( hydraulic RAM Akumulator, Valve utama dan lain –
(3) ) dan mendorong piston (2) lain, yang terpasang dibagian
kearah atas , maka moving kontak bawah iterupting chamber pada
(5) akan masuk. masing – masing fasa, seperti
gambar 5.29
Diagram fungsi hydraulic tipe
FX 12 / FX 22. Peralatan seperti b. Bagian pemicu (pilot part )
tersebut diatas dapat berfungsi Peralatan / komponen
baik, jika dilakukan pemeliharaan terpasang pada bagian ini adalah
secara rutin sesuai prosedur yang closing elektrovalve , triping
telah ditentukan oleh pabrik elektrovalva , intermediate valve
pembuatnya. dan lain – lain , yang terpasang
Penyimpangan fungsi peralatan dibagian bawah iterupting chamber
terhadap standard yang dikeluarkan tiap fasa pada PMT single pole dan
pabrik pembuat PMT, dapat PMT Three pole terpasang pada
dimonitor dengan cara melakukan fasa tengah ( S ). seperti gambar
pengujian / pengukuran pada tiap 5.30
fungsi dari peralatan system
hydraulic.
.

Gambar 5.29 Bagian utama penggerak PMT


Keterangan :
1. : RAM 12 Expansion Receiver
17: Main valve 18 Storage accumulator

213
Keterangan :
10 : Closing eletrovalve
13 : Intermediate valve
19 : Triping electro valve
E : Closing electro magnet
D : Triping electromagnet

Gambar 4.30 Bagian pemicu ( pilot part )


c. Bagian pendukung ( aux part )
Peralatan / komponen terpasang pada bagian ini adalah pompa ,
indicator RAM . pressure switch , main oil reccive ( tangki utama ) dan lain –lain
, yang terpasang pada box control tiap – tiap fasa untuk PMT single pole dan
untuk Three pole terpasang pada fasa tengah ( S).

Gambar 5.31 pendukung PMT


Keterangan : 27 : Distribution Blok
17 : Storage accumulator 28 : Plug
18 : Indicator RAM 29 : Presure Switch
20 : Motor pompa
21 : Emergency Hand lever Ketiga bagian seperti tersebut
22 : Oil receiver pada butir 1 s/d 3 diatas , saling
25 : Non return valve berkaitan satu sama lainya dan
26 : Safety valve saling mendukung. Jika salah satu

214
komponen/bagian tertentu 3. Skematik Diagram Hydraulic
mengalami kerusakan, maka sistem Dan Electrical
hydraulic secara keseluruhan tidak Skematik diagram sistem
dapat berfungsi baik. hydraulic dan elektrik berikut,
merupakan schematic sederhana
untuk memudahkan pemahaman
cara kerja system hydraulic dan
keterkaitannya dengan system
elektrik.

Gambar .5. 32 Skematik diagram hydraulic

215
Cara Kerja : hidrolik tekanan tinggi pada pipa
Pada kondisi PMT membuka/ (1),(2) dan (7) mempertahankan
keluar, sistem hidrolik tekanan posisi piston (3) dan piston (8).
tinggi tetap pada posisi seperti pada Selama PMT dalam kondisi
gambar piping diagram, dimana masuk , posisi auc kontak (I) , pada
minyak hidrolik tekanan rendah posisi sebaliknya , Sehingga closing
(warna biru ) bertekanan sama Elektromegnet (E) tidak kerja dan
dengan tekanan Atmosfir.dan sementara opening electromagnet
(warna merah) bertekanan tinggi (D) siap kerja.
hingga 360 bar.
5.6.4. Pembukaan PMT
Berikut ini akan di jelaskan Pada saat diberikan perintah
langkah – langkah kerja sistem open (pembukaan) , Elektromagnet
hidrolik PMT di maksud. (D) kerja dan opening pilot valve
(19) membuka, lalu minyak hidrolik
5.6.3. Penutupan PMT yang berada pada pipa saluran (1) ,
Pada saat diberikan perintah (2) dan (7) mengalir menuju tangki
close/penutupan, Elektromagnet (E) (12) ,akibatnya piston (3) kembali
bekerja dan closing pilot valve (10) pada posisi awal, sehingga minyak
membuka. Hal tersebut pada pipa saluran (4) mengalir
mengakibatkan minyak hidrolik minyak menuju tangki (12).
bertekanan tinggi masuk dan Valve (13) menutup dan piston
mengalir melalui pipa saluran (1),(2) (15) kembali pada posisi awal ,
dan (7) mengakibatkan Valve utama (16)
Minyak hidrolik pada pipa menutup dan minyak hirolik tekanan
saluran (1) mendorong piston (3) tinggi mengalir menuju tangki (15)
dan menutup saluran minyak pada melalui pipa saluran (14).
pipa (11) menuju tangki (12). Disisi Minyak hidrolik pada ruang (F1)
lain membuka valve (13). Kemudian berubah menjadi bertekanan
minyak hidrolik tekanan tinggi rendah, piston (8) bergerak
masuk ke pipa saluran (4). kebawah dan PMT membuka.
Minyak hidrolik pada pipa Setelah PMT membuka ,
saluran (4) mendorong piston (5) Triping pilot valve (19) menutup
dan menutup saluran minyak pada .Valve (13) dan (16) tetap pada
pipa (14) menuju tangki (15). Disisi posisi menutup. Selama PMT
lain , membuka valve (16) dan dalam kondisi keluar , posisi aux
mengakibatkan minyak hidrolik kontak (I) berada pada posisi
tekanan tingggi mengalir dari tangki seperti pada gambar sehingga
akumulator (17) melalui pipa (6) opening elektomagnet (D) tidak
dan mendorong piston (8),akibatnya kerja dan sementara closing
stang piston bergerak ke atas dan elektomagnet (E) siap kerja.
PMT masuk.
Setelah PMT masuk sempurna , 1.Mekanik jenis pneumatik.
closing valve (10) menutup. Valve
Pada umumnya tujuan
(13) dan (16) tetap berada pada
pemeliharaan peralatan adalah
posisi membuka sehingga minyak

216
untuk mempertahankan kondisi harus dilakukan percobaan Open-
optimal dari peralatan tersebut, Close – Open (O-C-O) dengan
sehingga pada gilirannya dapat energi yang tersimpan (storage
mempertahankan keandalan dan energy) dalam sistem pnuematic
nilai ekonomis dari peralatan PMT tersebut, sehingga PMT
tersebut. tersebut mampu melaksanakan
Bila membicarakan system fungsi auto reclose.
pnuematic pada PMT, maka harus
juga dibahas mulai dari kompressor Bila melakukan pembukaan
unitnya sampai kepada bagian yang atau pengerasan posisi mur – baut
menggerakkan rod untuk fixed dan agar memperhatikan tingkat
moving contactnya. kekerasan moment (lihat
Dalam pelaksanaan pengujian rekomendasi pabrikan) tidak
konsumsi udara pada PMT dengan disarankan menggunakan kunci
media penggerak mekanis yang tidak dilengkapi dengan
(operating mechanism) pnuematic pengukur moment.

Gambar 5.32 proses drainase air yang terkondensasi dari dalam tangki udara

2. Mekanik jenis air blast. dengan sistem tekanan 180 bar,


150 bar dan 30 bar , fungsi dari
PMT dengan sistem udara
udara tekan tersebut adalah
hembus atau disebut juga dengan
sebagai media pemadam busur api
Air Blast Circuit Breaker, dalam
pada saat pemutusan arus dan juga
operasinya PMT jenis ini
memerlukan udara tekanan tinggi

217
sebagai penyedia energi untuk masing PMT, dan pada MK tersebut
mekanik penggerak PMT. udara tekan 180 bar diturunkan
menjadi 150 bar melalui reducing
a. Sistem Udara Tekan valve, PMT udara hembus bekerja
dengan system tekanan 150 bar
Udara tekan dihasilkan oleh dan 30 bar, Untuk operasi PMT
sistem kompresor sentral tekanan pada masing-masing pole PMT
tinggi dengan output tekanan 180 disediakan botol reservoir untuk
bar yang ditampung dengan tekanan 150 bar, udara tekanan 30
reservoir berbentuk bola dan botol, bar didapat dari reducing valve dari
jumlah kompresor dan reservoir 150 bar menjadi 30 bar yang
adalah tergantung dari jumlah PMT ditempatkan pada control block
yang dilayani, Udara tekan 180 bar PMT yang ditempatkan pada pole
dari reservoir didistribusikan ke tengah.
semua Marshalink Kiosk di masing-

RESERVO IR

K OM PR ES O R

SIST EM 180 BAR

MK MK MK MK

SIST EM 150 BAR

Gambar 5.33 Proses drainase air yang terkondensasi dari dalam tangki udara

Untuk mengetahui Indikasi gas SF 6 dapat dilihat pada tabel 5.2


Tabel 5.2 Indikasi gas SF 6
keterangan
Indikasi
SF 6 low presure alarm Indikasi ini menunjukan tekanan gas SF6 pada
PMT berkurang ,sehingga kontak desity meter
akan menutup dan mengirim sinyal ke panel
kontrol SF 6 low presure alarm dan bel
berbunyi

219
SF 6 low presure triping Indikasi ini menunjukan tekanan gas SF6 pada
PMT berkurang ,sehingga kontak desity meter
akan menutup dan mengirim sinyal trip PMT
primer atau sekunder dan mengirim sinyal ke
panel kontrol SF 6 low presure triping dan bel
berbunyi .
Circuit breaker poles Indikasi menujukan bahwa ada
discrepancy ketidakserempakan fasa –fasa menutup,
sehingga rele discrepancy bekerja mengirim
sinyal trip ke PMT dan mengirim sinyal ke panel
kontrol . Circuit breaker poles discrepancy dan
bel berbunyi.
Breaker failure operated Indikasi menunjukan rele breaker failure
bekerja,kontak rele breaker menutup memberi
sinyal trip pada PMT dan PMT yang lain yang
satu rel(bus) dan mengirim sinyal ke panel
kontrol Breaker failure operated dan bel/ klakson
berbunyi.
Healty trip 1-2 alarem Indikasi menunjukan ada gangguan sistem
pemantau rangkaian trip PMT melihat ada
ketidaknormalan ( coil trip putus,) dan mengirim
alarm ke panel kontrol Healty trip 1-2 alarem
dan bel berbunyi
SF6 low pressure Indikasi ini menujukan bahwa tekanan atau
alarem kerapatan gas didalam tabung PMT
berkurang,karena bocor atau suhunya turun
drastis ,maka kontak menometer atau density
menutup dan mengirim sinyal ke panel kontrol
SF6 low pressure alarm bel berbunyi
Auto reclose in progress Indikasi menunjukan rele recloser bekerja ,kontak
rele mengirim sinyal ke panel kontrol dengan
indikasi Auto reclose in progress bel berbunyi
CB hydraulik pump Indikasi menunjukan motor pompa hidraulik
failure untuk pengisi tekanan hidraulik tidak bekerja,
kontak rele /aux .rele mengirim sinyal ke panel
kontrol mengiri CB hydraulik pump failure dan
bel berbunyi.
CB pressure SF6 failure Indikasi ini menujukan bahwa tekanan atau
step 1 kerapatan gas didalam tabung PMT
berkurang,karena bocor atau suhunya turun
drastis ,maka kontak menometer atau density
menutup dan mengirim sinyal ke panel kontrol
CB pressure SF6 failure step 1 bel berbunyi
CB pressure SF6 failure Indikasi ini menujukan bahwa tekanan atau
step 2 kerapatan gas didalam tabung PMT

219
berkurang,karena bocor atau suhunya turun
drastis ,maka kontak menometer atau density
menutup dan mengirim sinyal blok ke PMT dan
mengirim sinyal ke panel kontrol CB pressure
SF6 failure step 2 bel berbunyi.
CB trip Indikasi menunjukan PMT trip ,dan kontak bantu
PMT mengirim sinyal ke panel kontrol CB trip dan
bel berbunyi

5.7. Kompensator shunt, yang berputar baik yang


dipakai fasa terdahulu ( Leading )
Kompensator didalam sisitim atau terbelakang (logging) dapat
Penyaluran tenaga Listrik disebut diatur secara kintinyu, tetapi alat ini
pula alat pengubah fasa yang sangat mahal dan pemeliharaannya
dipakai untuk mengatur jatuh rumit sedangkan di PLN belum
tegangan pada saluran transmisi terpasang sehingga dalam tulisan
atau transformator dengan ini tidak dibahas lebih lanjut, alat
mengatur daya reaktif atau dapat yang stationer sekarang banyak
pula dipakai untuk menurunkan rugi dipakai , tegangannya mudah diatur
daya dengan memperbaiki faktor dengan penyetelan daya reaktif
daya, alat tersebut ada yang secara bertingkat mengikuti
berputar dan ada yang stationer perluasan sistem tenaga listrik. Alat
yang berputar adalah kondensator yang stationer adalah kapasitor
sinkron dan kondensator asinkron shunt dan reaktor shunt.
sedang yang stationer adalah
kondensator statis dan reaktor

½ ½ V2
Xc
Gambar 5.34. Kompensator

Kapasitor Terdapat beberapa pengaturan arus medan magnit


kompensator yang dihubungkan maupun dari sisi pemakai yaitu
secara serie antara capasitor dengan pengaturan daya reaktif.
dengan transmisi, hal ini bertujuan Pengaturan arus medan magnit
untuk melawan arah dari effek sangat dibatasi oleh kapasittas
hubungan serie dari raktansi nominal pembangkit itu sendiri , jika
induktif dari pada transmisi beban mempunyai komponen
Peningkatan kualitas tegangan induktif yang relatif lebih besar
atau faktor daya disisi pemakai dibandingkan dengan komponen
tenaga listrik dapat dilakukan baik kapasitif maka untuk memperbaiki
dari sisi pembangkit dengan faktor kerja dibutuhkan daya reaktif

220
kapasitif , sedangkan untuk beban 3 phasa, sedangkan pada sistem
komponen kapasitif reaktif lebih tegangan tinggi dan kapasitasnya
besar dipakai kapasitor 1 phasa
besar dibandingkan dengan yang dihubungkan secara bintang.
komponen induktif maka untuk Gambar 5.35 menunjukkan suatu
memperbaiki faktor kerja diperlukan susunan kapasitor yang terdiri dari
daya reaktif induktif untuk kapasitor itu sendiri , reaktor seri
menkompensir daya reaktif yang berfungsi untuk menjaga agar
kapasitif. susunan kapasitor tetap induktif.
Dan komponen pelepas yang
berfungsi menghilangkan muatan
5.7.1. Kapasitor Shunt listrik pada susunan kapasitor saat
kapasitor dilepas untuk maksut
Sebagai unit, ada kapasitor 1
pemeliharaan.
phasa dan kapasitor 3 phasa. Pada
saluran distribusi dipakai kapasitor

Gambar 5.35 Pemasangan Kapasitor Shunt

Gambar 5.36 : Kapasitor Shunt.

222
DC SC DC
CB

SR
CB : Pemutus tenaga.
DC : Kumparan pelepas.
SC : Reaktor seri.

Gambar 5.37 Pemasangan Kapasitor pada sistem

1. Parameter unjuk kerja kapasitor.


Untuk mengetahui Parameter unjuk kerja kapasitor dapat dilihat pada
tabel 5.3
Tabel 5.3 Parameter unjuk kerja kapasitor

MVAR Meter berfungsi untuk mengukur daya reaktif.


KV Meter berfungsi untuk mengukur tegangan kapasitor.
Ampere Meter berfungsi untuk mengukur arus kapasitor
Indikator Unbalance indikasi ini akan muncul apabila unbalance rele
rele bekerja yang disebabkan terjadinya kerusakan
salah satu unit kapasitor.

5.7.2. Reaktor kepadatan flux inti besinya dibuat


rendah , dengan tidak mengabaikan
Ada dua macam reactor,
segi ekonomisnya. Selain itu
Reaktor shunt dipasang untuk
dipakai tangki tahan suara yang
kompensator transmisi dan Reaktor
berdinding rangkap, Untuk
netral untuk kompensator
pendinginan pada umumnya
transformator, dibandingkan
dipakai dengan minyak yang
dengan tarnsformator getaran dan
dipaksa dan udara yang ditiup.
suara dengungnya lebih besar oleh
karena itu pada umumnya

Untuk mengetahui Indikasi relai dapat dilihat pada tabel 5.4


Tabel 5.4 Indikasi gas SF 6

MVAR Meter berfungsi untuk mengukur daya reaktif.


Buchholz relai. Berfungsi untuk mengamankan reactor timbulnya
gas didalam minyak isolasi, sebagai pengaman
reaktor relai ini dilengkapi dua tingkat monitor yaitu

222
tingkat pertama warning dan tingkat kedua
mentripkan PMT.
Magnetik Oil Level. Berfungsi untuk memonitor ketinggian minyak,
pada minimum atau maksimum oil level akan
muncul tanda peringatan (warning ).
Presure Relief Berfungsi mengamankan tangki reactor apabila
Device. terjadi tekanan lebih didalam tangki, alat ini akan
mentripkan pemutus tenaga pada tekanan 0.7 bar
Oil temperature untuk mengukur suhu minyak rector , pada suhu 95
indicator ºC warning dan pada suhu 130 ºC mentripkan
pemutus tenaga
Winding untuk mengukur suhu lilitan , pada suhi 115 ºC
temperature warning dan pada suhu 130 ºC mentripkan
indicator pemutus tenaga
Gas collecting untuk mengetahui apabila terjadi produksi gas
divice didalam minyak isolasi
Silicagel breather apabila silicagel sudah berubah berwarna merah
for conservator muda maka sudah berubah berwarna merah muda
maka sudah tidak dapat lagi menyerap
kelembaban dan silicagel harus diganti

5.8. Peralatan Scada dan dikembangkan penggunaannya


Telekomunikasi. untuk pengoperasian relai-relai
proteksi dan tahun 1980-an mulai
Sejarah Sistem Power Line digunakan untuk transmisi data
Carrier (PLC). Sistem Power Line yang dihubungkan perangkat
Carrier (PLC) mulai ditetapkan di komputer.
Amerika Serikat sejak tahun 1920-
an dan pada tahun 1919 pertama 5.8.1. Prinsip Dasar PLC
kali didemonstrasikan penggunaan-
Sistem PLC yang digunakan
nya oleh General Electric Co.
oleh suatu perusahaan listrik
Pertama kali PLC digunakan hanya
menggunakan Saluran Udara
untuk komunikasi suara saja dan
Tegangan Tinggi (SUTT) dan
baru pada tahun 1930 digunakan
Saluran Udara Ekstra Tinggi
pula untuk mengatur relai-relai
(SUTET) sebagai media
proteksi. Setelah empat puluh lima
transmisinya. Dalam PLC, sinyal
tahun masa pengoperasiannya,
yang dikirimkan atau disalurkan
PLC dapat digunakan untuk
adalah komunikasi suara dan
penyediaan kanal-kanal transmisi
komunikasi data serta tele proteksi.
data.
Sistem PLC menggunakan
Di Indonesia sistim PLC mulai
frekuensi 50 KHz sampai dengan
dioperasikan di Jawa Timur,
500 KHz.
selanjutnya di Jawa Barat, Jawa
Tengah, Sumatera Barat dan
Pada dasarnya sistim PLC
Sumatera Utara. Sejak tahun 1975
adalah jaringan radio yang
sistem PLC di Indonesia mulai
223
dihubungkan oleh jaringan listrik tersebut tidak terputus. Dengan
yang bertindak sebagai antenanya. demikian diperlukan peralatan yang
Yang diperlukan dalam PLC adalah berfungsi memasukkan dan
hantarannya dan bukan tegangan mengeluarkan sinyal informasi dan
yang terdapat pada penghantar energi listrik di ujung-ujung
tersebut. penghantar. Gambar blok diagram
Oleh sebab itu bila penghantar PLC seperti terlihat pada gambar
tak bertegangan maka PLC akan 4.38.
tetap berfungsi asalkan penghantar

Gambar 5.38. Blok Diagram PLC

5.8.2. Peralatan Kopling mengusahakan rugi-rugi redaman


sinyal serendah mungkin.
Untuk memungkinkan Melindungi peralatan
konduktor saluran tegangan tinggi komunikasi dari tegangan yang
digunakan sebagai media yang berlebihan. Memberikan
perambatan sinyal informasi, maka impedansi tinggi terhadap frekuensi
dibutuhkan suatu peralatan kopling pembawa yang berfrekuensi tinggi
yang berfungsi: Melalukan suatu agar tidak dipengaruhi oleh
bidang frekuensi pembawa dari peralatan yang terdapat pada gardu
terminal PLC kesaluran tegangan induk
tinggi dan sebaliknya, dengan

224
Gambar 5.39. Coupling Device

5.8.3. Kapasitor Kopling mengakibatkan terjadinya


hubungan singkat.
Kapasitor kopling tegangan
tinggi adalah sebagai alat Penampang dari kapasitor
penghubung antara peralatan sinyal kopling yang mendekati bentuk
pembawa yang berfrekuensi tinggi fisiknya dengan susunan kapasitor
dengan konduktor kawat fasa yang didalamnya dihubungkan dengan
bertegangan tinggi, serta untuk peralatan potensial transformer.
keperluan pengukuran yang Kapasitor jenis ini dikenal dengan
bertegangan rendah. sebutan Capasitor Voltage
Transformer (CVT) yang digunakan
Secara fisik alat ini terdiri atas untuk keperluan pengukuran
susunan beberapa elemen tegangan yang dihubungkan
kapasitor mika/kertas yang dengan voltmeter di panel kontrol.
dihubungkan secara seri serta
dicelupkan/direndam kedalam Besarnya tegangan output yang
minyak. Sebagai tempat kedudukan dihasilkan dari lilitan sekunder trafo
elemen dan minyak tadi, dibuat dari adalah 220 V yang merupakan
bahan dielektrik porcelin yang konversi dari besaran tegangan
berbentuk silinder dan bagian tingginya. Untuk keperluan PLC
porcelin tadi dibuat semacam hanya kondensatornya saja yang
sayap-sayap yang tersusun untuk diperlukan sedangkan peralatan
mencegah mengalirnya secara potensial transformer untuk
langsung curah hujan dari sisi keperluan tenaga listrik.
tegangan tinggi kesisi tegangan
rendah atau ke tanah yang bias Suatu kapasitor memiliki sifat
berimpedansi rendah untuk

225
frekuensi tinggi dan berimpedansi wave trap harus dapat melewatkan
tinggi untuk frekuensi rendah. Atas frekuensi rendah 50-60 Hz yang
dasar itulah maka kapasitor kopling membawa arus listrik dan harus
disini berfungsi meneruskan mempunyai sifat berimpedansi
frekuensi tinggi yang dihasilkan dari tinggi terhadap frekuensi tinggi
terminal PLC dan bemblok yang membawa sinyal informasi.
frekuensi jala-jala 50 Hz yang
membawa energi listrik. Jika masih Karena wave trap dipasang seri
ada frekuensi 50 Hz yang melalui dengan kawat saluran udara
kapasitor kopling akan dibuang tegangan tinggi, maka harus
ketanah melalui peralatan mampu dialiri arus listrik yang
pengaman. Besar kapasitas dari sesuai dengan kemampuan arus
kapasitor tersebut tergantung dari dari kawat tersebut. Selain itu juga
kelas tegangan saluran transmisi harus tahan terhadap tekanan-
tenaga listrik yang digunakan. tekanan baik berupa panas maupun
mekanis yang timbul karena
5.8.4. Wave Trap mengalirnya arus kerja yang besar
atau karena adanya arus hubung
Tugas utama dari alat ini adalah
singkat yang mungkin terjadi.
kebalikan dari kapasitor kopling
yaitu untuk meredam sedemikian
Berdasar kelas arusnya wave
rupa sehingga frekuensi tinggi yang
trap ini mempunyai kapasitas arus
membawa informasi tidak
yang bermacam-macam diantara-
disalurkan atau mengalir ke
nya : 200 A, 400 A, 600 A, 800 A,
peralatan gardu induk.
1250 A, 2000 A, dan 3500 A.
Untuk dapat melaksanakan
tugas tersebut maka impedansi

Gambar 5.40. Wave Trap 150 kV

226
Gambar 5.41. Wave Trap 500 kV

5.8.5. Prinsip Kerja Dasar Wave Trap


Prinsip kerja dasar yang digunakan adalah suatu rangkaian L–C paralel,
yang terdiri dari tiga macam komponen seperti terlihat pada gambar berikut:

Kumparan Utama

Arrester

Kapasitor Penala

Gambar 4.42 Diagram Rangkaian Wave Trap

227
Dari rangkaian di atas akan yang akan diredam. Nilai induktansi
dapat suatu bentuk kurva yang banyak dipakai adalah 0,2
impedansi terhadap fungsi mH, 0,3 mH, 0,4 mH, 0,5 mH, dan 1
frekuensi. Untuk menentukan mH. Tegangan tembus dari
frekuensi resonansi agar dapat kapasitor penala biasanya cukup
meredam frekuensi dari terminal tinggi yaitu antara 7.000 V dan
PLC yang sudah tertentu, maka 20.000 V, sedangkan kapasitor
dapat menggunakan rumus sebagai penala terdiri dari elemen yang
berikut: berbeda-beda nilainya : 1,2 nF, 3,5
nF, 7 nF, 10 nF, 16 nF dan 24
1 nF. Dari keenam nilai elemen ini
F0
2.S .L.C. dapat membuat bermacam-macam
kapasitas sesuai yang dikehendaki
dimana: F0 = Frekuensi kerja dengan cara merangkainya secara
PLC seri atau paralel.
L = Induktansi (Henry) Sebagai pengaman kapasitor
C = kapasitansi (Farad) penala dan kumparan dari
Untuk membentuk frekuensi pengaruh adanya petir dan
resonansi tersebut, maka suatu nilai gangguan hubung singkat ke tanah
dari kapasitor penala dapat pada saluran, maka dipasang
diketahui berdasarkan rumus di arrester yang dihubungkan secara
atas. Jadi dalam hal ini yang paralel. Fakto-faktor lain yang harus
dilakukan penyetelan hanya diperhitungkan adalah nilai
kapasitornya saja, sedangkan impedansi dan resistansi wave trap
kumparannya mempunyai harga harus lebih besar dari impedansi
tetap. saluran yaitu antara 300 sampai
dengan 600 ohm agar tidak terjadi
Nilai induktansi tergantung dari rugi–rugi sinyal pada saluran
kebutuhan lebar bidang frekuensi

228
Gambar 5.43. Wave Trap

Gambar 5. 44. Wave trap

229
1. Main coil 6. Bird barries
2. Tuning device 7. Terminal
3. Protective device 8. Lifting eye
4. Corona caps 9. Pedestal
5. Corona rings

5.8.6. Line Matching Unit (LMU) alat pemancar sinyal pembawa


tersebut.
Pada dasarnya penggunaan
c Untuk dapat melaksanakan
line matching unit adalah untuk
fungsi di atas, peralatan line
menghubungkan kapasitor kopling
matching unit dilengkapi
yang berimpedansi 300-600 Ohm
dengan komponen sebagai
dengan terminal PLC yang
berikut:
berimpedansi 75 Ohm.
- Transformator penyeimbang.
Fungsi line matching unit yaitu:
- Kumparan.
a Menyesuaikan karateristik
- Peralatan pengaman.
impedansi saluran dengan
- Kondensator.
impedansi coaxial yang menuju
- Hybrid.
terminal PLC.
Sebagai salah satu contoh,
b Mengatur agar reaktansi
berikut ini gambar yang
kapasitif dari kapasitor kopling
memperlihatkan type LMU
memberikan beban resistif bagi

Gambar 5.45. LMU Untuk 1 Macam Frekuensi

230
Transformator T berfungsi sehingga reaktansi induktif dari L
sebagai transformator penyeimbang (XL) akan saling meniadakan
impedansi saluran tegangan tinggi dengan reaktansi kapasitif yang
(Zo) dan kabel coaxial. Kumparan diberikan oleh kapasitor kopling
induktansi L dan kapasitor frekuensi (Xc). Kapasitor Cs berfungsi pula
tinggi Cs adalah untuk memberikan meredam frekuensi 50 Hz dari
beban resistif terhadap gelombang kopling agar tidak mengalir melalui
pembawa. Besarnya induktansi L kumparan L.
dapat diatur sedemikian rupa

Gambar 5.46. Line Matching Unit

5.9 . Peralatan Pengaman dibuang ke tanah oleh drain coil


(Protection Device) ini maka, alat ini harus
mempunyai karateristik sebagai
Protection device terdiri dari berikut:
komponen sebagai berikut: Resistansi untuk arus DC harus
lebih kecil dari 6 ȍ.
a. Drain Coil Resistansi 50 Hz harus lebih
Berfungsi untuk menyalurkan ke kecil dari 15 ȍ.
tanah atau membuang ke tanah Resistansi pada frekuensi 40 s/d
arus 50 Hz yang masih 500 kHz harus lebih besar dari
terdapat di bagian bawah atau 5 kȍ.
tegangan rendah dari kapasitor Mampu dialiri arus permanen
b. Kopling. 1 A dan arus hubung singkat
Karena Frekuensi tinggi dari sebesar 50 A selama 0,2 detik.
terminal PLC tidak boleh

231
Gambar 5.47 Kurva Impedansi Drain Coil

5.8.1. Lightning Arester diperlukan pengubah tegangan


searah dari 48 V ke 24 V dan 12 V,
Untuk pengamanan terhadap sedangkan tegangan 48 V
gangguan petir, tegangan lebih digunakan untuk rangkaian
yang tiba-tiba, maka dipasang penguat.
arrester dengan batas kerja 350V. Daya pancar PLC umumnya
terdiri dari 10 W, 20 W, dan 40 W.
a. Pemisah Tanah Dalam hal khusus untuk saluran
Untuk pengaman bila petugas yang panjang sekali sehingga
akan melakukan pemeliharaan. redaman cukup besar, maka
dipasang terminal PLC dengan
b. Peralatan Power Line Carrier daya pancar 160 W.
Indoor (Terminal PLC) Sistem modulasi yang digunakan
adalah single side band dengan
Disebut peralatan PLC indoor dua kali modulasi yaitu frekuensi
karena perangkat ini terpasang perantara sebesar 16 kHz, 17 kHz,
didalam ruangan khusus atau 20 kHz dan modulasi kedua
telekomunikasi pada gardu yaitu frekuensi pembawanya sesuai
induk/pembangkit. dengan frekuensi kerja PLC antara
Pada prinsipnya terminal PLC 50-500 kHz.
merupakan perangkat radio yang Lebar bidang frekuensi yang
terdiri dari rangkaian pemancar dan diperlukan untuk satu kanal PLC
penerima serta rangkaian penguat. adalah 8 kHz, dimana 4 kHz untuk
Sistem catu daya yang digunakan pemancar dan sisanya untuk
pada umumnya 48 VDC dengan penerima. Bidang 4 KHz adalah
kutub positif diketanahkan. Sesuai bidang frekuensi standard untuk
dengan kebutuhan komponen mengirimkan informasi suara
elektroniknya yang bertegangan manusia.
kerja berbeda-beda, maka

232
5.10. Aplikasi PLC

Penerapan sistim PLC digunakan sebagai media dari:


Komunikasi suara (telepon).
Teleproteksi.
Tele informasi data.

Gambar 5.48. Pengiriman Sinyal Suara

5.10.1. Komunikasi Suara pengaturannya diatur oleh PABX


(Private Automatic Branch
a. Sistem Pengiriman Sinyal Exchange) Keluar dari PABX
Apabila handset pesawat diteruskan ke SSB PLC yang
telepon diangkat, maka akan berfungsi sebagai medianya yang
terdengar tone sebagai tanda selanjutnya ke terminal lawan
bahwa pemakai telepon siapuntuk setelah melalui LMU dan SUTT
melaksanakan penekanan nomor .
ke gardu induk yang dituju, dimana

233
Sistem Penerimaan Sinyal

Gambar 4.49 Penarimaan Sinyal Suara

Sinyal akan diterima oleh SSB pembatas amplitudo yang biasa


PLC yang sebelumnya melalui disebut limitter.
jaringan SUTT dan LMU. Oleh SSB
PLC diteruskan ke PABX, yang 5.10.3. Teleproteksi Protection
berfungsi mengevaluasi ke pesawat Signalling
telepon yang dituju dari gardu induk Peralatan teleproteksi PLC
lawan. adalah merupakan alat bantu untuk
dapat memberikan percepatan
5.10.2. Penggunaan Kanal Suara (transfer time) secara selektif pada
peralatan proteksi rele jarak. Pada
Dengan lebar bidang pada kanal dasarnya prinsip kerja teleproteksi
suara sebesar 1.700 Hz yaitu PLC ini adalah memberikan kontak
diantara 300 Hz sampai 1.200 Hz, yang diterima dari rele jarak suatu
masih cukup baik untuk gardu induk untuk diteruskan ke
menstransmisikan informasi suara rele jarak gardu induk lawannya
manusia sehingga tidak akan dengan melalui jaringan PLC.
merubah nada si pembicara. Percepatan yang diperoleh pada
Karena suara manusia tidak perangkat ini adalah maximum 20
tetap, maka sinyal amplitude akan milidetik dengan pengertian bahwa
berubah-ubah pula. Agar amplitude diharapkan terjadi tripping dikedua
tidak tidak melewati batas pada lokasi secara bersamaan.
bagian pemancarnya, maka pada
kanal suara dilengkapi dengan Kontak-kontak dari peralatan
teleproteksi PLC ini dapat

234
digunakan tergantung pada 5.10.4.Remute terminal unit (RTU)
kebutuhan sistim proteksi, apakah Tipe EPC 3200.
untuk sistim intertripping atau
blocking scheme. Kontak-kontak Pada keadaan hidup / ON tipe
tersebut dapat dibuat sebagai RTU ini diindikasikan dengan bunyi
normaly open (kontak kerja), suara berdercik ( seperti suara
normaly closed (kontak lepas) atau Jangkkrik ). Pada keadaan
change over (kontak tukar). berkomunikasi dengan Master
Station di RCC / JCC ( Regional
Media transmisi mengambil Control Center / Java Control
tempat didalam frekuensi telepon Center ) pada Modem MD 50, LED
(suara). PLC adalah media Indikator TX dan RX menyala
transmisi spesifik yang cocok untuk secara bergantian. Pada keadaan
tele proteksi, dimana: PLC TIDAK berkomunikasi dengan
menggunakan SUTT sebagai media Master Station di RCC / JCC
transmisinya, pembagian (Regional Control Center / Java
menggunakan bandwidth 4 KHz Control Center ) Modem MD 50,
nya digunakan untuk perangkat LED Indikator TIDAK menyala
telepon dan sinyal. Suatu sinyal secara bergantian. ( biasanya
dengan daya cukup besar hanya LED RX saja yang menyala.
memungkinkan dapat dipancarkan Bila RTU tidak menerima sinyal
PLC (SSB) selama instruksi RX dari media komunikasi ( PLC /
berlangsung. Secara objektifitas, FO ) maka pada modem MD 50,
instruksi yang ditransmisikan dalam LED Indikator warna merah akan
suatu alokasi band dengan tingkat menyala. ( LED warna kuning
keandalan dan keamanan yang mengindikasikan bahwa MD 50
tinggi, kriteria-kriterianya adalah pada kondisi normal )
sebagai berikut:
Bila pada RTU tidak ada satu
Bebas dari pengaruh instruksi indicator pun yang menyala, maka
palsu yang disebabkan noise level dapat dipastikan pasokan daya dari
dan berubahnya tingkat atenuasi DCDB atau dari MCB pada kubikel
pada link, presentase yang rendah RTU, jatuh / putus.
terhadap instruksi yang tidak
sempurna pada saat noise link, a. Tipe S-900.
kecepatan pendeteksian penerima Pada keadaan berkomunikasi
terhadap gangguan. Hal ini dengan Master Station di RCC /
dimaksudkan agar tercapainya JCC ( Regional Control Center /
keadaan terbaik antara keperluan Java Control Center ) pada Modem
bandwidth dan transfer time disatu MD 50, LED Indikator TX dan RX
pihak, keamanan dan keandalan menyala secara bergantian. (
dilain pihak. Modem pada tipe S900 terletak
pada bagian paling atas RTU ).
Pada keadaan TIDAK
berkomunikasi dengan Master
Station di RCC / JCC (Regional

235
Control Center / Java Control ini masing-masing terdapat 2
Center ) pada Modem MD 50, LED (dua) LED indicator yang dalam
Indikator TIDAK menyala secara keadaan normal keduanya akan
bergantian. ( biasanya hanya LED menyala.
RX saja yang menyala. - Reset RTU secara manual
Bila RTU tidak menerima sinyal dengan cara : melakukan switch
RX dari media komunikasi ( PLC / off atau mematikan dan
FO ) maka pada modem MD 50, menghidupkan kembali melalui
LED Indikator warna merak akan MCB yang terdapat di kubikel
menyala. RTU atau pada MCB pada DCDB
yang memasok RTU.
Langkah-langkah yang
diperlukan sesuai perintah dan 5.11. Simbul-simbul yang ada
dapat dilakukan oleh operator GI pada Gardu Induk.
/Gitet adalah : Bagan kutub tunggal di
gambarkan dengan simbol-simbol
- Check Power Supply 48 Vdc yang mewakilkan bentuk dan fungsi
pada terminal DC. setiap peralat yang tersedia seperti
- Check tahanan isolasi dijelaskan sbb:
- Reset RTU secara program
dengan cara : Pada Card tipe MP Single line diagram gardu induk
49 ( terletak pada paling kiri atas adalah bagan kutub tunggal yang
), posisi micro switch berwarna menjelaskan sistem kelistrikan pada
BIRU dikeataskan dan gardu induk secara sederhana
dikebawahkan kembali. sehingga memudahkan mengetahui
- Check tegangan Output pada kondisi dan fungsi dari setiap
Card AI 01 dan Card AI 02 yang bagian peralatan instalasi yang
terletak pada sebelah kanan terpasang, untuk operasi maupun
setiap rak RTU. Pada Card-card pemeliharaan

236
Simbul-simbul yang ada pada Gardu induk
Untuk mengetahui Simbul-simbul yang ada pada Gardu induk dapat
dilihat pada tabel 5.1

Tabel 5.1 Simbul-simbul yang ada pada Gardu induk

No simbol keterangan
1
Pemutus Tenaga (PMT) berfungsi
sebagai alat untuk memutus dan
menyambung arus beban baik pada
kondisi normal maupun gangguan.

2
Pemisah (PMS) berfungsi sebagai alat
untuk memisahkan peralatan dari
tegangan. Terdiri dari pemisah
tegangan (PMS REL & PMS Line) dan
pemisah pentanahan.
3
Transformator Tenaga adalah
Transformator yang berfungsi untuk
menyalurkan tenaga listrik dari
tegangan tinggi ke tegangan rendah
atau sebaliknya.

4
Transformator Arus (CT) adalah trafo
instrument yang berfungsi untuk
merubah arus besar menjadi arus kecil
sehingga dapat diukur dengan Amper
meter.

5 Transformator Tegangan/Potensial
(PT) adalah trafo instrument yang
berfungsi untuk merubah tegangan
tinggi menjadi tegangan rendah
sehingga dapat diukur dengan Volt
meter.

237
6
NGR Netral Grounding Resistor (NGR)
adalah alat bantu untuk pengaman
peralatan Trafo tenaga, bila terjadi
hubung singkat pada sistem sekunder.

7 Vektor group adalah hubungan


kumparan tiga fasa sisi primer,
sekunder dan tertier yang dijelaskan
dengan angka pada jam.
5.11. Rele Proteksi dan Menghindari atau mengurangi
Annunsiator terjadinya kerusakan peralatan
akibat gangguan.
Rele proteksi yaitu alat yang Membatasi daerah yang terganggu
bekerja secara otomatis untuk sekecil mungkin.
mengamankan suatu peralatan Memberikan pelayanan
listrik dari akibat gangguan, atau penyaluran tenaga listrik dengan
dengan kata lain yaitu untuk: mutu dan keandalan yang tinggi.

Simbul dan kode rele Proteksi


Untuk mengetahui Simbul dan kode rele Proteksi dapat dilihat pada
tabel 5.2

Tabel 5.2 Simbul dan kode rele Proteksi

NO NAMA RELE SIMBOL KODE


.
1. RELE jarak ( Distance relai ) Z< 21
2. RELE tegangan kurang
U< 27
( Under voltage relai )
3. RELE suhu ( Thermis relai ) 49
4. Over current RELE instantaneous I> 50
5. RELE arus lebih dengan waktu tunda I> 51
( Time over current relai )
6. RELE tegangan lebih U> 59
( Over voltage relai )
7. RELE waktu tunda 62
( Time auxillirary relai )
8. RELE tekanan gas P 63
( Gas pressure relai )
9. RELE hubung tanah 64
( Ground fault relai )
10. RELE arus lebih berarah - 67
( Directional over current relai )

238
11. RELE penutup balik 79
( Reclosing relai )
12. RELE frekwensi f 81
( freqwency relai )
13. RELE differensial ( Diffrential relai ) ' I 87
14. RELE bucholtz ( Bucholtz relai ) 96

239
Proteksi Penyaluran Tenaga Listrik
Peralatan listrik yang perlu diamanakan ( diproteksi ) antara lain sebagai berikut
: Trafo tenaga.

P51N

NP51G

96T
26 87T
63

S51-1 S51-2

PU

64V

Gambar 5.50 : single line diagram trafo lengkap dengan system proteksi
Bay Penghantar dan koppel.

240
44S 51

Gambar 5.51 : single line diagram bay pengahantar dan bay Koppel lengkap
dengan system proteksi
Peralatan Kontrol dan Proteksi.
Panel Kontrol.
Bay Koppel dengan manual/synchrochek.

241
Nama panel bay
Ampermeter P111-P112-P113
Volt meter busbar P101
A A A V V Volt meter busbar P101

Alarm annunciator H10 dan saklar tekans H100 :


x mematikan suara alarm AAC/PB (white).
x pengakuan. AC/PB (black).
x rangkaian pereset R/PB (Red).
x Tombol peuji nyala lampu LT/PB (Green

1. saklar tekan membuka PMT S1350


2. saklar pemilih remote dan supervise S2501
3. saklar tekan reset rele pembuka PMT S1701
4. saklar ON/OFF signal yang muncul. S2502
5. saklat tekan mematikan klakson/buzzer S19
1 2 3 4 5

saklar control dan ketidaksesuaian, S2242-


S2243-S2221-S2222.
signalling ketidaksesuaian, S2235-S2234
saklar control dan ketidaksesuaian, S2250.

annunciator penormalan H121-H122.


kunci saklar sinkronisasi S2550

saklar ketidaksesuaian 20 kV
S2251-S2252-S2253

C V V

Gambar 5.52. Peralatan Kontrol dan Proteksi

242
Nama panel bay
Ampermeter P111-P112-

A A A V Volt meter
busbar P10
W Indikator
W V V
ar
Alarm annunciator H10 dan saklar
tekans H100 :
x mematikan suara alarm AAC/PB
(white).
x pengakuan. AC/PB (black).

1. saklar tekan membuka PMT S1350


2. saklar pemilih remote dan
supervise S2501
1 2 3 4 3. saklar tekan reset rele pembuka

saklar control dan ketidaksesuaian,


S2221-S2222.

signalling ketidaksesuaian, S2234


saklar control dan ketidaksesuaian,
S2250.
signalling ketidaksesuaian, S2235
saklar control dan ketidaksesuaian,
S2228
signalling ketidaksesuaian, S2238

annunciator penormalan H121-


H122.
kunci saklar sinkronisasi S2550

C V
Gambar 5.53. Peralatan Kontrol dan Proteksi

243
Nama panel bay
Ampermeter P111-P112-P113

A A A V Volt meter busbar P10

Alarm annunciator H10 dan saklar tekans H100 :


x mematikan suara alarm AAC/PB (white).
x pengakuan. AC/PB (black).
x rangkaian pereset R/PB (Red).
x Tombol peuji nyala lampu LT/PB (Green

1. saklar tekan membuka PMT S1350


2. saklar pemilih remote dan supervise S2501
3. saklar tekan reset rele pembuka PMT S1701
4. saklar ON/OFF signal yang muncul. S2502
1 2 3 4

saklar control dan ketidaksesuaian, S2221-


S2222.

signalling ketidaksesuaian, S2234


saklar control dan ketidaksesuaian, S2250.
signalling ketidaksesuaian, S2235
saklar control dan ketidaksesuaian, S2228
signalling ketidaksesuaian, S2238

annunciator penormalan H121-H122.

Test Block X22-X11 untuk arus ( C ) dan


Tegangan ( V )
C V

Gambar 5.54. Peralatan Kontrol dan Proteksi

244
Nama panel bay
Ampermeter P111-P112-P113

A A A V Volt meter busbar


P10
W Indikator
W V V
ar
Alarm annunciator H10 dan saklar
tekans H100 :
x mematikan suara alarm AAC/PB
(white).
x pengakuan. AC/PB (black).

6. saklar tekan membuka PMT S1350


7. saklar pemilih remote dan supervise
1 2 3 S2501
8. saklar tekan reset rele pembuka PMT

saklar control dan ketidaksesuaian,


S2221-S2222.
signalling ketidaksesuaian, S2234
saklar control dan ketidaksesuaian,
S2250.
signalling ketidaksesuaian, S2235
saklar control dan ketidaksesuaian,
S2228
signalling ketidaksesuaian, S2238
annunciator penormalan H121-H122.

saklar kontrol PMT 20 kv dan ketidak


sesuaian, S2251.
annunciator posisi PMS 20 kV H221-
H222.
C V
Gambar 5.55. Peralatan Kontrol dan Proteksi

245
BAB VI
SISTIM PENTANAHAN TITIK NETRAL

6. 1. Sistem pentanahan titik Timbulnya gejala-gejala “busur


netral listrik ke tanah (arching ground)”
sangat berbahaya karena
Pada saat sistem tenaga listrik menimbulkan tegangan lebih
masih dalam skala kecil, gangguan transient yang dapat merusak
hubung singkat ke tanah pada peralatan.
instalasi tenaga listrik tidak
merupakan suatu masalah yang Apabila hal diatas dibiarkan,
besar. Hal ini dikarenakan bila maka kontinuitas penyaluran
terjadi gangguan hubung singkat tenaga listrik akan terhenti, yang
fasa ke tanah arus gangguan masih berarti dapat menimbulkan kerugian
relatif kecil (lebih kecil dari 5 yang cukup besar. Oleh karena itu
Amper), sehingga busur listrik yang sistem-sistem tenaga listrik tidak
timbul pada kontak-kontak antara lagi dibuat terapung (floating) yang
fasa yang terganggu dan tanah lajim disebut sistem delta, tetapi titik
masih dapat padam sendiri. Tetapi netralnya ditanahkan melalui
dengan semakin berkembangnya tahanan, reaktor dan ditanahkan
sistem tenaga listrik baik dalam langsung (solid grounding).
ukuran jarak (panjang) maupun Pentanahan itu umumnya dilakukan
tegangan, maka bila terjadi dengan menghubungkan netral
gangguan fasa ke tanah arus transformator daya ke tanah,
gangguan yang timbul akan besar seperti dicontohkan pada gambar
dan busur listrik tidak dapat lagi 6.1. berikut.
padam dengan sendirinya.

Sistem tegangan primer Trafo


Sistem tegangan sekunder Trafo

TRAFO
TENAGA
RESISTOR

Gambar 6.1. Contoh Pentanahan Titik Netral Sistem.

246
6.2. Tujuan Pentanahan Titik disebabkan oleh penyalaan
Netral Sistem bunga api yang berulang-ulang
(restrike ground fault).
Adapun tujuan pentanahan titik 5. Memudahkan dalam menentu-
netral sistem adalah sebagai kan sistem proteksi serta
berikut : memudahkan dalam menentu-
kan lokasi gangguan.
1. Menghilangkan gejala-gejala
busur api pada suatu sistem. 6.2.1.Sistem Yang Tidak Ditanah-
2. Membatasi tegangan-tegangan kan (Floating Grounding)
pada fasa yang tidak terganggu
(pada fasa yang sehat). Suatu sistem dikatakan tidak
3. Meningkatkan keandalan diketanahkan (floating grounding)
(realibility) pelayanan dalam atau sistem delta. Jika tidak ada
penyaluran tenaga listrik. hubungan galvanis antara sistem itu
4. Mengurangi/membatasi dengan tanah, untuk jelasnya dapat
tegangan lebih transient yang dilihat pada gambar 6. 2 berikut :

Sistem tegangan primer


Sistem tegangan sekunder

Tidak ada hubungan Tidak ada hubungan


TRAFO
TENAGA

Tanah Tanah

Gambar 6. 2 Contoh Sistem yang Tidak ditanahkan

6.2.2. Metoda Pentanahan Titik ‰ Pentanahan langsung (effective


Netral grounding)
‰ Pentanahan melalui reaktor
Metoda-metoda pentanahan titik yang impedansinya dapat
netral sistem tenaga listrik adalah berubah-ubah (resonant
sebagai berikut grounding) atau pentanahan
dengan kumparan Petersen
‰ Pentanahan melalui tahanan
(Petersen Coil).
(resistance grounding)
‰ Pentanahan melalui reaktor
(reactor grounding)

247
6.3. Pentanahan Titik Netral dihubungkan langsung dengan
Tanpa Impedansi tanah, tanpa memasukkan harga
(Pentanahan Langsung/Solid suatu impedansi (perhatikan
Grounding) gambar 6.3

Sistem pentanahan langsung


adalah dimana titik netrral sistem
R
N
S

T
Zs
ZR ZT

Gambar 6.3 Rangkaian Pengganti Pentanahan Titik Netral Tanpa Impedansi


(Pentanahan Langsung/Solid Grounding)

Pada sistem ini bila terjadi - setiap gangguan phasa ke


gangguan phasa ke tanah akan tanah selalu mengakibatkan
selalu mengakibatkan terganggu- terputusnya daya
nya saluran (line outage), yaitu - arus gangguan ke tanah besar,
gangguan harus di isolir dengan sehingga akan dapat
membuka pemutus daya. Salah membahayakan makhluk hidup
satu tujuan pentanahan titik netral didekatnya dan kerusakan
secara langsung adalah untuk peralatan listrik yang dilaluinya
membatasi tegangan dari fasa-fasa
yang tidak terganggu bila terjadi 6.4 Pentanahan Titik Netral
gangguan fasa ke tanah. Melalui Tahanan (resistance
grounding)
Keuntungan :
- Tegangan lebih pada phasa- Pentanahan titik netral melalui
phasa yang tidak terganggu tahanan (resistance grounding)
relatif kecil dimaksud adalah suatu sistem yang
- Kerja pemutus daya untuk mempunyai titik netral dihubungkan
melokalisir lokasi gangguan dengan tanah melalui tahanan
dapat dipermudah, sehingga (resistor), sebagai contoh terlihat
letak gangguan cepat diketahui pada gambar 6.3 dan rangkaian
- Sederhana dan murah dari segi pengganti ditunjukkan pada
pemasangan gambar6.4
Kerugian :

248
R

Grounding T
Resistor

Gambar 6.4 Rangkaian Pengganti Pentanahan Titik Netral melalui


Tahanan (Resistor)

Pada umumnya nilai tahanan menentukan besarnya arus


pentanahan lebih tinggi dari pada gangguan tanah.
reaktansi sistem pada tempat Besarnya tahanan pentanahan
dimana tahanan itu dipasang. pada sistem tenaga listrik
Sebagai akibatnya besar arus (contohnya di PLN P3B Jawa Bali
gangguan fasa ke tanah pertama- Region Jabar), adalah sebagai
tama dibatasi oleh tahanan itu berikut :
sendiri. Dengan demikian pada - Sistem 70 kV sebesar 62 Ohm
tahanan itu akan timbul rugi daya - Sistem 20 kV sebesar 12 Ohm
selama terjadi gangguan fasa ke atau 42 Ohm.
tanah. Jenis pentanahan (Resistor)
yang dipakai adalah jenis logam
Secara umum harga tahanan
(metalic resistor) atau jenis cairan
yang ditetapkan pada hubung netral
(liquid resistor), perhatikan gambar
adalah :
6. 5, 6.6, 6.7 dan 6. 8

Vf
R = Ohm
I

dimana :
R = Tahanan ( Ohm )
Vf = Tegangan fasa ke netral
I = Arus beban penuh dalam
Ampere dari transformator.
Dengan memilih harga tahanan
yang tepat, arus gangguan ketanah
dapat dibatasi sehingga harganya
hampir sama bila gangguan terjadi
disegala tempat didalam sistem bila
tidak terdapat titik pentanahan
lainnya. Dalam menentukan nilai Gambar 6.5. Pentanahan
tahanan pentanahan akan

249
Gambar 5.6 Resistor Jenis Logam
(metalic resistor)
Gambar 5.8. Resistor Jenis Cairan
(liquid resistor)
Pentanahan titik netral melalui
tahanan (resistance grounding)
mempunyai keuntungan dan
kerugian yaitu :
- Keuntungan :
‰ Besar arus gangguan tanah
dapat diperkecil
‰ Bahaya gradient voltage lebih
kecil karena arus gangguan
tanah kecil.
‰ Mengurangi kerusakan
peralatan listrik akibat arus
gangguan yang melaluinya.

- Kerugian :
Gambar 5.7 Resistor Jenis ‰ Timbulnya rugi-rugi daya pada
tahanan pentanahan selama
terjadinya gangguan fasa ke
tanah.
‰ Karena arus gangguan ke tanah
relatif kecil, kepekaan rele
pengaman menjadi berkurang
dan lokasi gangguan tidak cepat
diketahui.

250
6.5.Pentanahan Titik Netral dengan menggunakan tap gambar
Melalui Kumparan Petersen 6.9. memperlihatkan petersen coil
yang terpasang di PT PLN
Sistem pentanahan dengan (Persero) P3B Region Jawa Barat,
kumparan Petersen adalah dimana yaitu pada sistem 30 kV Plengan-
titik netral dihubungkan ke tanah Lamajan. Rangkaian pengganti
melalui kumparan Petersen sistem pentanahan dengan
(Petersen Coil). Kumparan kumparan Petersen ditunjukkan
Petersen ini mempunyai harga pada gambar 6.10.
reaktansi (XL) yang dapat diatur
Sistem tegangan 70 kV
Sistem tegangan 30 kV Plengan-Lamajan

TRAFO Kumparan
RESISTOR TENAGA Petersen

Gambar 6. 9. Contoh Pemasangan Pentanahan Titik Netral dengan Kumparan


Petersen.

Kumparan T
Petersen

Gambar 6 10 .Rangkaian Pengganti Pentanahan Titik Netral dengan


Kumparan Petersen
Pada hakekatnya tujuan dari singkat fasa ke tanah yang
pentanahan dengan kumparan sementara sifatnya (temporary
Petersen adalah untuk melindungi fault), yaitu dengan membuat arus
sistem dari gangguan hubung gangguan yang sekecil-kecilnya
251
dan pemadaman busur api dapat ‰ Kerusakan peralatan sistem
terjadi dengan sendirinya. dimana arus gangguan mengalir
Kumparan Petersen berfungsi untuk dapat dihindari.
memberi arus induksi (IL) yang ‰ Sistem dapat terus beroperasi
mengkonpensir arus gangguan, meskipun terjadi gangguan fasa
sehingga arus gangguan itu kecil ke tanah.
sekali dan tidak membahayakan ‰ Gejala busur api dapat
peralatan listrik yang dilaluinya. dihilangkan.
Arus gangguan ke tanah yang
mengalir pada sistem sedemikian - Kerugian :
kecilnya sehingga tidak langsung
‰ Relai gangguan tanah (ground
mengerjakan relai gangguan tanah
fault relai) sukar dilaksanakan
untuk membuka pemutusnya (PMT)
karena arus gangguan tanah
dari bagian yang terganggu.
relatif kecil.
Dengan demikian kontinuitas
‰ Tidak dapat menghilangkan
penyaluran tenaga listrik tetap
gangguan fasa ke tanah yang
berlangsung untuk beberapa waktu
menetap (permanen) pada
lamanya walaupun sistem dalam
sistem.
keadaan gangguan hubung singkat
‰ Operasi kumparan Petersen
satu fasa ke tanah, yang berarti
harus selalu diawasi karena bila
pula dapat memperpanjang umur
ada perubahan pada sistem,
dari pemutus tenaga (PMT).
kumparan Petersen harus
Sebaliknya sistem pentanahan disetel (tuning) kembali.
dengan kumparan Petersen ini
mempunyai kelemahan, yaitu sulit 6.6. Transformator Pentanahan
melokalisir gangguan satu fasa ke
Bila pada suatu sistem tenaga
tanah yang bersifat permanen dan
listrik tidak terdapat titik netral,
biasanya memakan waktu yang
sedangkan sistem itu harus
lama. Gangguan hubung singkat
diketanahkan, maka sistem itu
yang permanen itu dapat
dapat ditanahkan dengan
mengganggu bagian sistem yang
menambahkan “Transformator
lainnnya. Oleh karena itu hubung
Pentanahan” (grounding
singkat tersebut tetap harus
transformer), contoh gambar
dilokalisir dengan menggunakan
pemasangan Trafo Pentanahan
relai hubung singkat ke tanah
seperti ditunjukkan pada gambar
(Ground fault relai).
6.11. berikut :
Pentanahan titik netral melalui
kumparan Petersen mempunyai
keuntungan dan kerugian yaitu :
- Keuntungan :
‰ Arus gangguan dapat dibuat
kecil sehingga tidak berbahaya
bagi mahluk hidup.

252
Sistem tegangan 70 kV

TRAFO TRAFO
RESISTOR

Gambar 6.11 Contoh Pemasangan Trafo Pentanahan


Transformator pentanahan itu 1. Pentanahan netral untuk sistem
dapat terdiri dari transformator Zig- ini adalah pentanahan dengan
zag atau transformator bintang- tahanan
segitiga (Y-ǻ). Trafo pentanahan 2. Pengamanan sistem
yang paling umum digunakan dilaksanakan dengan pemutus
adalah transformator zig-zag tanpa cepat dan penutup cepat
belitan sekunder.
Sistem 20 KV
6.7. Penetapan Sistem
Pentanahan di Indonesia
Pentanahan netral sistem 20 KV
Sistem 150 KV
beserta pengamannya ditetapkan
sebagai berikut :
Pentanahan netral sistem 150 KV
beserta pengamannya ditetapkan
1. Pentanahan netral untuk sistem
sebagai berikut:
ini adalah pentanahan dengan
1. Pentanahan netral untuk sistem tahanan Pengaman Sistem
ini adalah pentanahan efektif. Dilaksanakan Sebagai Berikut :
Penambahan reaktansi pada
netral sistem ini dimungkinkan a. Bagi saluran udara maupun
selama persyaratan pentanahan saluran dalam tanah dipakai
efektif dipenuhi (X0/X1 ” 3) pemutus dengan rele arus
2. Pengaman sistem dilaksanakan lebih untuk gangguan
dengan pemutus cepat dan hubung singkat fasa ke fasa
penutup cepat dan rele tanah untuk
gangguan hubung singkat
Sistem 66 KV fasa ke tanah. Pada gardu
distribusi dipasang penunjuk
Pentanahan netral sistem ini gangguan.
beserta pengamannya ditetapkan b. Bagi saluran udara dipakai
sebagai berikut : pula penutup cepat atau
lambat, sedang bagi saluran

253
dalam tanah tidak dipakai dilakukan dengan sistem
penutup kembali. pentanahan Solid Grounding (tanpa
c. Selanjutnya berdasarkan impedansi).
SPLN 26:1980 telah
ditetapkan besar tahanan 6.8.PENTANAHAN/PEMBUMIAN
pentanahan sebagai berikut PERALATAN

1). Tahanan rendah 12 ohm dan 1. Pengertian Pentanahan


arus gangguan tanah Peralatan
maksimum 1000 ampere Pentanahan peralatan adalah
dipakai pada jaringan kabel pentanahan bagian dari peralatan
tanah. yang pada kerja normal tidak dilalui
2). Tahanan rendah 40 ohm dan arus. Bila terjadi hubung singkat
arus gangguan maksimum 300 suatu penghantar dengan suatu
ampere dipakai pada jaringan peralatan, maka akan terjadi beda
saluran udara dan campuran potensial (tegangan), yang
saluran udara dengan kabel dimaksud peralatan disini adalah
tanah bagian-bagian yang bersifat
3). Tahanan tinggi 500 ohm dan konduktif yang pada keadaan
arus gangguan maksimum 25 normal tidak bertegangan seperti
ampere dipakai pada saluran bodi trafo, bodi PMT, bodi PMS,
udara bodi motor listrik, dudukan Baterai
dan sebagainya. Bila seseorang
Khusus untuk sistem fasa tiga, berdiri ditanah dan memegang
empat kawat, pengetanahan peralatan yang bertegangan, maka
dilakukan tanpa impedansi dan akan ada arus yang mengalir
banyak titik (multiple grounding). melalui tubuh orang tersebut yang
dapat membahayakan. Untuk
Sistem 275 kV PT Inalum dan menghindari hal ini maka peralatan
Sistem 500 kV tersebut perlu ditanahkan.
Walaupun belum diatur dalam Pentanahan yang demikian disebut
SPLN, tetapi pentanahan Sistem Pentanahan peralatan, sebagai
275 kV PT Inalum di Asahan dan contoh pemasangan ditunjukkan
Sistem 500 kV di Pulau Jawa sudah seperti pada gambar 6.12 berikut :

Pentanahan TRAFO
Peralatan DAYA

Gambar 6.12 Contoh Pemasangan Pentanahan Peralatan

254
Pentanahan peralatan merupakan distribusi. Beberapa peralatan/
hal yang sangat penting dan perlu standar yang telah disepakati
diperhatikan, baik pada adalah bahwa saluran transmisi,
pembangunan Gardu Induk, Pusat- substation harus direncanakan
pusat listrik, Industri-industri bahkan sedemikian rupa, sehingga tahanan
rumah tinggal juga perlu dilengkapi pentanahan tidak melebihi harga
dengan sistem pentanahan ini. satu ohm, Dalam Gardu-gardu
Induk distribusi, harga tahanan
Tujuan pentanahan peralatan
maksimum yang diperbolehkan
dapat dipormulasikan sebagai
adalah 5 ohm. Demikian juga
berikut :
halnya pada menara transmisi,
a. Untuk mencegah terjadinya untuk menghindarkan lompatan
tegangan kejut listrik yang karena naiknya tegangan/potensial
berbahaya bagi manusia dalam pada waktu terjadi sambaran petir
daerah itu. maka tahanan kaki menara perlu
dibuat sekecil mungkin (di Amerika
b Untuk memungkinkan timbulnya kurang dari 10 Ohm). Untuk
arus tertentu baik besarnya memahami mengapa tahanan
maupun lamanya dalam pentanahan harus rendah, dapat
keadaan gangguan tanah tanpa digunakan hukum Ohm yaitu :
menimbulkan kebakaran atau
V =IxR volt
ledakan pada bangunan atau
isinya. Dimana :
c. Untuk memperbaiki penampilan
V = tegangan (volt)
(performance) dari sistem.
I = Arus (ampere)
2. Tahanan Pentanahan R = Tahanan (ohm)
Adalah besarnya tahanan Sebagai contoh terdapat
pada kontak/hubung antara masa tegangan sumber 415 volt (240volt
(body) dengan tanah. terhadap tanah) dengan tahanan 4
ohm. Ada masalah/trouble atau
Faktor-faktor yang mempengaruhi
gangguan, sehingga kabel dari
besarnya pentanahan :
sumber yang mencatu motor listrik
a. Tahanan jenis tanah menyentuh badan motor. Hal ini
b. Panjang jenis elektroda berarti kabel tersebut
pentanahan menghubungkan ke sistem
c. Luas penampang elektroda pentanahan yang mempunyai
pentanahan tahanan 20 ohm ke tanah
(perhatikan gambar 6.13). Menurut
Harga pentanahan makin kecil hukum Ohm akan ada arus
makin baik. Untuk perlindungan mengalir sebesar 10 amper
personil dan peralatan perlu melewati badan motor.
diusahakan tahanan pentanahan
Apabila seseorang menyentuh
lebih kecil dari 1 Ohm. Hal ini tidak
badan motor, maka dia akan
praktis untuk dilaksanakan dalam
menerima tegangan sebesar 200
suatu sistem distribusi, saluran
volt (20ohm x 10amper). Hal ini
transmisi, ataupun dalam substation
255
dapat berakibat fatal, tergantung bervariasi dengan tegangan yang
pada tahanan orang tersebut yang disentuhnya.
Gangguan

Badan motor
Motor
Listrik
Sumber 415 volt, 240
volt terhadap tanah

Bangunan
logam
sistem
pentanahan
20Ÿ

Tahanan ke tanah
yang sebenarnya

Gambar 6.13. Ilustrasi Gangguan yang Tinggi pada Tahanan Tanah


6.9. Exposur Tegangan Commission (IEC) mengusulkan
(Voltage Exposure) besar tegangan sentuh yang
sebagai fungsi dari lama gangguan
Jika ada kontak yang tidak seperti pada tabel 6.1 dibawah ini.
disengaja antara bagian-bagian Tabel ini biasanya digunakan untuk
yang dilalui arus dengan kerangka sistem tegangan konsumen. Jadi
metal dari kerangka peralatan, misalnya untuk sistem pentanahan
kerangka metal itu menjadi pengaman (PUIL Fasal 324). Jika
bertegangan yang sama dengan terjadi kegagalan isolasi pada
tegangan peralatan. Untuk peralatan, maka besar arus
mencegah terjadinya tegangan gangguan If dari titik gangguan ke
kejut yang berbahaya kerangka badan peralatan tersebut, dan dari
peralatan metal peralatan tersebut badan peralatan ke tanah melalui
harus dihubungkan ke tanah tahanan pentanahan RE2, maka
melalui impedansi yang rendah. timbulah tegangan sentuh pada
Impedansi pentanahan itu harus badan peralatan sebesar :
sedemikian kecilnya sehinggga
tegangan I.Z yang timbul pada VS = If . RE2
kerangka peralatan harus cukup
kecil dan tidak berbahaya.
International Electrotechnical

256
Tabel 6.1 Besar dan lama tegangan sentuh maksimum.

Tegangan sentuh volt (rms) Waktu pemutusan maksimum (detik)

< 50
50 5,0
75 1,0
90 1,5
110 0,2
150 0,1
;
220 0,05
280 0,03

Agar persyaratan dalam tabel = 2,5 ….. 5, Untuk pengaman


tersebut dapat dipenuhi. maka lebur atau sikering
tahanan diberikan oleh: = 1,25 …. 3,5, Untuk pengaman
50 lainnya.
RE2 < ohm Biasanya Impedansi Trafo kecil
k . ln
terhadap RE1 atau RE2, maka arus
dimana :
hubung tanah
RE2 = Tahanan pentanahan
In = Arus nominal dari alat Vph
Ir =
pengaman lebur atau alat R
RE 1  RE 2  saluran
pengaman arus lebih (amper) 3
k = Bilangan yang besarnya
tergantung dari karakteristik alat
pengaman
B

A
N
RE1

If
E3 RE2
Gambar 5.12. Hubung tanah pada peralatan dalam suatu sistem yang
netralnya diketanahkan.

257
Contoh : harus dipasang (jumlah
Suatu peralatan listrik isolator makin panjang
diperoteksi/diamankan dengan d. Tahanan tanah
sikering 6A. mempengaruhi penampilan
50 saluran (line Performance).
RE2 < ohm = 2,78 ohm
3u 6
(k diambil = 3) 6.10.1. Pengaruh Tahanan
Misalnya diambil : Pentanahan Yang Kecil
R E2 = 2,5 ohm Pada Sistem
R E1 = 2,0 ohm
R sal = kecil dan diabaikan. 1. Mengurangi tegangan pada
V ph = 220 Volt puncak tiang
Maka, 2. Mengurangi tegangan pada
220 kawat penghantar
Ir = = 48,9 Amper 3. Mengurangi tegangan pada
2,5  2,0 isolator
Tegangan sentuh ; 4. Mengurangi gangguan sampai
V S = 48,9 x 2,5 = 122,25 Volt. beberapa gawang
5. Mengurangi waktu
Jadi tegangan sentuh yang berlangsungnya tegangan
timbul 122,25 volt (lebih tinggi merusak (Break Down
dari 50 volt). Tetapi jika sekring voltage).
yang dipakai memenuhi
persyaratan standar, maka 6.10.2. Macam-Macam
dengan arus 48,9 amper (8 xln) Elektroda Pentanahan
sikering tersebut akan putus
dalam waktu 0,1 detik, jadi Pada dasarnya terdapat tiga
memenuhi persyaratan dalam macam elektroda pentanahan
tabel6.2 Sebagai aturan umum yaitu :
disebutkan bahwa seseorang
tidak boleh menyentuh walau 1. Elektroda Pita, berupa pita
sekejap pun peralatan dengan atau kawat berpenampang
tegangan diatas 100 Volt. bulat yang ditanam di dalam
tanah umumnya penanaman-
6.10. Pengaruh Besar Tahanan nya tidak terlalu dalam.
Terhadap Sistem Tenaga (0,5 - 1 meter) dan caranya
Listrik ada bermacam-macam,
perhatikan gambar 6.13
a. Makin besar tahanan tanah,
tegangan sentuh makin
besar
b. Makin besar tahanan tanah
pada tiang transmisi, makin
besar tegangan puncak tiang
c. Makin besar tahanan tanah
pada tiang tranmisi, makin
banyak jumlah Isolator yang

258
Bentuk Radial Bentuk Grid Bentuk Lingkaran

Gambar. 6.13. Macam-macam cara penanaman eletroda pita

2. Elektroda Batang, berupa batang yang ditanam tegak lurus dalam tanah,
lihat gambar 6.14

Gambar 6.14 Cara penanaman Elektroda batang. Untuk membuat agar


tahanan pentanahan cukup kecil elektroda batang tersebut ditanam lebih
dalam atau menggunakan beberapa batang elektroda.

3. Elektroda pelat, berupa pelat yang ditanam tegak lurus dalam tanah seperti
pada gambar 6.15

Gambar 6.15. Cara Penanaman elektroda pelat

259
6.11.Metode/Cara Pentanahan

6.11.1. Pentanahan dengan Driven Ground.

Adalah pentanahan yang dilakukan dengan cara menancapkan batang


elektroda ke tanah. Perhatikan gambar 6.16. dan 6.17.

Gambar 6.16. Pentanahan dengan Driven Ground

Satu Batang Elektroda Dua Batang Elektroda


Gambar 6.17 Pentanahan Dengan Counter Poise

Adalah pentanahan yang dilakukan dengan cara menanam kawat elektroda


sejajar atau radial, beberapa cm di bawah tanah (30 cm - 90 cm). Perhatikan
Gambar 6.18

260
Pentanahan menara dengan counterpoise

Radial paralel

Gambar 6.18. Pentanahan menara dengan counterpoise

Pentanahan dengan counter elektroda membujur dan melintang


poise biasanya digunakan apabila di bawah tanah, yang satu sama
tahanan tanah terlalu tinggi dan lain dihubungkan di setiap tempat
tidak dapat di kurangi dengan cara sehingga membentuk jala (Mesh).
pentanahan driven ground, Perhatikan gambar 6.19
biasanya karena tahanan jenis
tanah terlalu tinggi. Sistem pentanahan Mesh
biasanya dipasang di gardu induk
dengan tujuan untuk mendapatkan
6.11.2. Pentanahan Dengan Mesh harga tahanan tanah yang sangat
atau Jala kecil (kurang dari 1 ohm).
Adalah cara pentanahan
dengan jalan memasang kawat

261
.

...

Gambar 6.19 Pentanahan dengan Mesh (jala)


6.12. Tahanan Jenis Tanah Harga tahanan jenis selalu
bervariasi sesuai dengan keadaan
Harga tahanan jenis tanah pada
pada saat pengukuran. Makin tinggi
daerah kedalaman yang terbatas
suhu makin tinggi tahanan jenisnya.
tergantung dari beberapa faktor,
Sebaliknya makin lembab tanah itu
yaitu :
makin rendah tahanan jenisnya.
Jenis tanah = tanah liat, berpasir,
Secara umum harga-harga tahanan
berbatu, dll
jenis ini diperlihatkan pada tabel
- Lapisan tanah = berlapis-lapis
berikut ini :
dengan tahanan jenis berlainan
atau uniform.
- Kelembaban tanah
- Temperatur.

262
Tabel 6.3. Tahanan Jenis Tanah

Jenis tanah Tahanan jenis tanah (ohm m)

Tanah Rawa 30

Tanah Liat Dan Tanah Ladang 100

Pasir Basah 200

Kerikil Basah 500

Pasir Dan Kerikil Kering 1,000

Tanah Berbatu 3,000


Sering dicoba untuk merubah tahanan antara besi atau plat
komposisi kimia tanah dengan tembaga yang ditanam dalam tanah
memberikan garam pada tanah yang digunakan untuk melindungi
dekat elektroda pentanahan peralatan listrik terhadap gangguan
dengan maksud untuk petir dan hubung singkat. Dengan
mendapatkan tahanan jenis tanah demikian pelat tersebut harus
yang rendah. Cara ini hanya baik ditanam hingga mendapatkan
untuk sementara sebab proses tahanan terhadap tanah sekitar
penggaraman harus dilakukan yang sekecil-kecilnya. Untuk
secara priodik, sedikitnya enam mengukur tahanan pentanahan
bulan sekali. Dengan memberi air digunakan alat ukur tahanan
atau membasahi tanah juga dapat pentanahan (Earth Resistance
mengubah tahanan jenis tanah. Tester), seperti diperlihatkan pada
gambar 6.20. Cara penggunaan
6.13. Pengukuran Tahanan "Earth Resistance Tester" akan
Pentanahan dijelaskan lebih lanjut pada materi
yang lain.
Pengukuran tahanan pentana-
han bertujuan untuk menetukan

263
Gambar 18.2.13.

1. OK Lamp
2. Function Switch Buttons
3. Ohm Range Switch Buttons
4. Terminals
5. Scale Plate
6. Panel

Gambar 6.20 Alat ukur tahanan pentanahan .

264
BAB VII
KONSTRUKSI KABEL TENAGA

Dalam penyaluran tenaga listrik x Electrostatic Screen


dari pusat-pusat pembangkit ke x Penguat dan Selubung logam
konsumen biasanya dilakukan x Pengaman karat.
melalui Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT), seiring dengan 7.1.2. Konduktor
perkembangan daerah, maka
didaerah perkotaan SUTT sulit Konduktor yang digunakan yaitu
dipergunakan karena kesulitan tembaga atau aluminium, logam
lahan untuk tower maka digunakan tersebut dipilih dengan
Saluran Kabel Tegangan Tinggi pertimbangan beberapa hal yaitu
(SKTT). Selain itu kabel juga arus beban dan keekonomisan.
digunakan untuk penyaluran tenaga Konduktor Hollow dibuat dengan
listrik antar pulau dengan segmental Strip yaitu untuk
menggunakan Saluran Kabel Laut kekukuhan atau kekuatan yang
Tegangan Tinggi. (SKLT). lebih tinggi dan telah digunakan
Kabel yang digunakan untuk sampai dengan penampang 2000
SKTT maupun SKLT biasanya mm2. Untuk mentransfer beban
kabel berisolasi kertas yang diberi listrik yang besar (very Heavy load)
minyak dan disebut kabel minyak biasanya digunakan konduktor
atau kabel yang berisolasi Cross- “Milliken”. Konduktor tersebut
linked polyethylene (XLPE) yang umumnya dibuat “Six Stranded
disebut kabel XLPE. Segmen” dan terisolisasi antara
segmen satu dengan yang lain,
7.1. Kabel Minyak tersusun disekeliling kanal yang
berisi spiral penyangga dan diikat
Kabel ini menggunakan isolasi bersama dengan pita Bronze.
yang terbuat dari jenis isolasi padat Masing – masing segmen dibentuk
terdiri dari kertas yang diresapi oleh sejumlah konduktor bulat dan
dengan Viskos Compon dan terpasang kompak pada bentuk
dilakukan treatment dengan segmen yang dibutuhkan.
minyak untuk membuang Konstruksi harus dibuat equal,
kelembaban serta udara, karena itu untuk mengurangi rugi-rugi akibat
dinamakan kabel minyak.. efek kulit, Skin efek juga
dipengaruhi oleh ukuran kanal
7.1.1. Bagian bagian kabel (Duct), misalnya untuk konduktor
minyak 1600 mm2, jenis ‘ Conci’ pada 50
Hz dan suhu 85qC akan
Bagian-bagian dari kabel minyak mempunyai Skin efek 24,5% jika
ini terdiri dari: kanal 12 mm dan 60% jika 40 m.
x Konduktor. Dengan konduktor “Milliken”,
x Kanal minyak karena masing-masing sektor
x Insulation secara automatik ditransposed,
x Minyak impregnasi maka pembesaran diameter kanal
265
mengurangi pengaruh skin efek dan dilakukan treatment untuk
cukup banyak. Nilai rugi-rugi akibat membuang kelembaban serta
Skin efek untuk konduktor cooper udara.
“Milliken” cukup rendah yaitu untuk Isolasi kabel terdiri dari
diameter 2500 mm2 pada 85q C “Cellulose Paper” yang dilapiskan
dan 25 mm kanal adalah 14%. Nilai pada konduktor yang membentuk
rugi-rugi akibat Skin efek yang suatu dinding isolasi yang uniform
rendah yaitu 2 s.d 4% dapat dicapai dan kompak dan tidak mengkerut
dengan konduktor yang disusun atau terjadi kerusakan selama
elemen terisolasi satu dengan yang proses pembuatan atau ketika
lainnya menggunakan enamel. penanganan kabel dilapangan saat
penggelaran. seperti pembeng-
7.1.3.Kanal Minyak kokan serta perlu diawasi baik
terhadap tarikan maupun
Pada kabel inti tunggal, kelembabannya.
konduktor dilengkapi dengan kanal Ketebalan kertas bervariasi,
minyak yang terbuat dari Steel Strip
kertas yang tipis yang mempunyai
Spiral bulat terbuka yang
dielektrik strenght tinggi tetapi
menggunakan kawat konduktor
kekuatan mekaniknya rendah dan
stranded. Untuk jenis Segmental digunakan pada tempat yang paling
Self Supporting Conductor tidak dekat dengan konduktor.
perlu menggunakan Steel Spiral.
Kertas yang digunakan
Diameter kanal minyak
mempunyai kemurnian dan
disesuaikan dengan persyaratan
keseragaman tinggi, dicuci
sistem hidrolik, dan umumnya
menggunakan Deionize water
dengan batas 12 s.d 25 mm. selama pembuatannya.
Pada sistem instalasi kabel, Sifat kerapatan dari kertas dipilih
dilengkapi dengan tangki-tangki
secara hati-hati untuk mendapatkan
ekspansi baik ujung yang satu
dielektrik strenght yang paling tinggi
maupun ujung yang lainnya,
dan juga kompatibel dengan
bergantung pada sirkitnya, atau metode impregnasi yang lain.
juga dapat dipasang tangki Isolasi tersebut mempunyai
ditengah-tengah instalasi kabel.
ketebalan bervariasi dari 3 mm
Instalasi kabel dirancang dengan
untuk 30 kV dan 35 mm yang
prinsip bahwa pada kondisi
digabung dengan minyak
pelayanan yang tidak normal,
bertekanan tinggi khususnya untuk
tekanan minyak kabel akan lebih tegangan 750 s.d 1000 kV.
tinggi dari tekanan atmosfir Untuk kabel-kabel yang besar
sepanjang kabel dari sistem
dan apabila kabel menggunakan
instalasi tersebut.
selubung aluminium, isolasi
diamankan dari kerusakan mekanik
1.Insulation menggunakan lapisan pita “Glass
Isolasi kabel ini terbuat dari jenis Fibre Coopen Threated Woven”
isolasi padat terdiri dari kertas yang
dilapiskan pada konduktor yang
diresapi dengan Viskos Compon
266
2. Minyak peresap ( impregnasi) struktur minyak mineral tersebut.
Analisa molekul adalah cukup
Pada kabel yang menggunakan
banyak dipengaruhi oleh teknik
selubung logam dari timah atau
pengukuran. Analisa yang
aluminium untuk mengamankan
dilakukan oleh NDM, adalah salah
konduktor yang terisolasi terutama
satu yang tekniknya sudah dikenal
untuk tegangan >50 kV, karena
dan memberikan indikasi dari
formasi pada saat pelayanan yang
distribusi aromatik naphtenic dan
disebabkan oleh Void akibat Heat
paraffinic. Menggunakan teknik
Cycling dan pada waktu ada
ini,minyak T-3570 berisi kira-kira 10
tekanan tegangan yang lebih besar.
% molekul aromatic yang (utama)
Void-void ini membentuk ionisasi
predominantly single dan struktur
yang terus bertambah yang
dua ring.The balance of the oil
akhirnya dapat menyebabkan
comprices a micture of naphtenic
kerusakan. Untuk membuang atau
and paraffinic grouping
menyingkirkan Void-void ini, kabel
predominant.Tidak ada tambahan
diberi minyak, dengan impregnasi
bahan kimia berkaitan pada T-3570.
penuh memakai bahan yang
karakteristik yang lain yang dapat
viskositasnya rendah, dimana
membantu bahwa minyak &-3570
pada waktu ada pemanasan kabel
merupakan viscositas sangat
minyak akan mengalir keluar
rendah menjamin bahwa dalam hal
menuju reservoir dan akan kembali
ada kebocoran kabel, minyak akan
lagi pada waktu kabel
segera muncul pada permukaan air
bertemperatur rendah. Kabel yang
dalam bentuk film yang sangat
berdiri sendiri (Self-Contained Oil
tipis.Tambahan lagi, penguapan
Filled ) umumnya digunakan
yang tinggi dari minyak ini, akan
dengan jenis tekanan rendah, yaitu
memberi vasilitas mengurangi rugi
dirancang untuk untuk tekanan
akibat penguapan.
minimum namun masih diatas
tekanan udara luar. Nilai aktual
7.1.4. Data kimia
tekanan itu dapat lebih tinggi pada
suatu lokasi dan akan bervariasi Acid value (inorganic) : nil
sepanjang panjangnya instalasi Acid value (organic) : 0,01mg KOH/
bergantung pada profil instalasinya. g max
Nilai tekanan yang lebih tinggi lagi, Sulphur content : non corrosive
umumnya > 10 atm digunakan Physical data :
untuk instalasi kabel dengan Coefisien of expansion: 0,00089/
tegangan tinggi supaya menaikkan °C Viscops
Dielektrik Strenght Isolasi. Viscosity at 60° C : 2 cSt
Viscocity 20° C : 5 cst
Informasi tentang minyak yang Viscosity pada 0°C : 10 cst
rendah viskositasnya dari minyak Flash point (open) : 115 °C min
kabel T-3570. Minyak T-3570 murni Pour point : -27 °C
100 % jenis hidrokarbon. Tidak Cloud point : -25 °C
memungkinkan untuk memberikan General information
informasi secara lengkap dari Extra low viscocity

267
7.2. Karakteristik Minyak sama dengan minyak mineral diatas
dan bahkan lebih rendah titik
Minyak kabel merupakan
tuangnya. Selanjutnya, mempunyai
komponen instalasi kabel yang
titik nyala yang tinggi dan
sangat penting, dan hanya minyak
kemampuan menyerap gas pada
bagian dari sistem isolasi kabel
waktu terjadi tekanan listrik. Bahkan
yang dapat diperiksa setelah kabel
lebih rendah Viskositas Dodecyl
dipasang, yang harus diperhatikan
Benzene (DDB). yang pada
pada karakteristik minyak yaitu:
penggunaan normal cocok untuk
x Viskositas
pemasok tekanan kabel laut yang
x Koefisien muai termal sangat panjang.
x Tegangan tembus Contoh pengunan minyak ini
x Tangen delta yaitu untuk instalasi Angke–
x Penyerapan terhadap gas Ketapang dan petukangan dan
petukangan kearah Senayan yang
1. Viskositas mempunyai viscositas 5cSt pada
Dapat dilihat pada perhitungan 20°C.
sistem hidrolik, viskositas minyak
adalah sangat penting. Minyak 2. Koefisien Ekspansi Panas
harus dipertimbangkan dengan Koefisien ekspansi panas adalah
desain dari kanal minyak kabel sangat penting .hal ini memberikan
panjang seksi pemasok minyak dan ukuran dari aliran minyak,dan juga
jenis tangki ekspansion. Viskositaas menentukan ukuran ruangan untuk
diukur dalam senti stokes atau ekspansi. Koefisien panas ini juga
centipoise (centipoise adalah akan mempengaruhi pada tekanan
centistoke dikalikan dengan spesifik dinamik,dan dengan demikian juga
grafiity minyak). diameter kanal minyak (oil duct),
Viskositi harus serendah panjang seksi pemasok minyak dan
mungkin kompatibel dengan titik jenis vesel pemuai yang dipilih. Dua
nyala dan titik mengembun. jenis karaktersitik ini merupakan
Viskositas yang rendah mengijinkan parameter hidrolik yang sangat
operasi dengan suhu yang sangat penting.Tetapi agar cairan isolasi
rendah dan membantu desain mempunyai isolasi yang terbaik,
sistem yang ekonomis dengan minyak juga harus mempunyai
mengurangi banyaknya titik karakteristik listrik yang baik.
pasokan minyak.
Minyak mineral Viskositas 3. Tegangan tembus
rendah yang digunakan mempunyai
viskositas pada 20q C kurang lebih Pertama minyak kabel harus
12 cst dan titik tuang 45qC atau mempunyai tegangan tembus yang
kurang. tinggi. Tegangan tembus ini dapat
Salah satu minyak yaitu diukur dengan tes cell spesial.
Dodecyl Benzene (DDB) yang Pengujian dengan alat uji tersebut
dikenalkan pada tahun 60 an, memberikan indikasi kondisi minyak
isolasi kabel. Air dan kotoran-
mempunyai viskositas pada 20q C

268
kotoran akan merendahkan kuat yang baik, sehinggga
dielektrik. penimbulan gas tidak terjadi.

4. Tangen Delta 6. Pelepasan Gas (degassifying)


Mengukur tan delta minyak Jika minyak menjadi cairan
adalah pengukuran yang terbaik isolasi yang baik, maka perlu
yang dilakukan untuk memeriksa mempunyai minyak yang tanpa gas
kemurnian minyak kabel. Cairan atau jenis kontaminasi yang lain.
isolasi listrik yang baik diperlukan Gas dan air akan dilepas dari
harga tan delta yang rendah. minyak pada mesin pelepas gas.
Kotoran yang terdapat pada minyak Mesin pelepasan gas bekerja
seperti: air, ageing product,rest of sebagai berikut: minyak yang akan
lubricant, debu, udara dan benda diolah dihamparkan (spread)
lain. Kontaminasi yang berbahaya didalam ruangan vaccum, dimana
adalah kontaminasi yang minyak akan mempunyai
memberikan kenaikan tan delta. permukaan yang luas dibanding
volume gas atau air akan mengurai
5.Penyerapan Gas didalam ruang vacuum dan minyak
yang bebas gas ada dibawah
Karakteristik lain dari minyak
dipompa kedalam tangki yang
isolasi kabel adalah kemampuan
rapat. Jika minyak mempunyai
menyerap gas pada kondisi ada
kontaminan yang tinggi pada
tekanan listrik (electrical stress).
proses ini dapat diulang-ulang
Untuk beberapa alasan, itu dapat
sampai minyak menjadi kering dan
terjadi bahwa kita dapat
bebas gas.
mendapatkan gas entah dimana.
Penyerapan kotoran minyak
Apabila susunan gas itu tidak dapat
yang lain dari air dan gas tidak
diserap, maka akan terjadi
dapat dilepas selama proses
gelembung-gelembung. Tegangan
pelepasan gas (degasifying).
tembus dari gelembung gas adalah
Hasil penyerapan ini harus
lebih kecil dari pada minyak dan
dilepas dengan menyaring minyak
kertas. hal ini kemudian akan
menggunakan fuller, s earth.
membentuk ionisasi dan akhirnya
Fuller,s earth akan menyerap
gagal isolasi. Oleh karena itu
semua partikel–partikel dimana
bahwa minyak harus mempunyai
partikel tersebut akan menaikkan
kemungkinan untuk menyerap gas
tan delta. Penyaringan melalui
apabila tegangan diberikan pada
fuller,s earth adalah dengan cara
kabel.
memompa minyak melalui suatu
Hal yang penting adalah :
penyaring dengan desain khusus.
1. Minyak harus menyerap gas
Hal ini dapat dilakukan terpisah,
pada terjadi gangguan
tetapi sangat sering dilakukan
2. Pembuatan,splicing(sambungan
secara seri dengan degassifying.
dan terminating pada kabel
harus dikerjakan dengan cara

269
Tabel 7. 1.
Karakteristik Minyak( Dobane J.N (Decylbenzene)

Penunjukan Harga
Density pada 15°C 0,865
Viscocity pada 20°C 6,46 Cst
50°C 2,94 Cst
80°C 1,39 Cst
Dielectric losses pada 80°C after <0,002
ageing
Spesific heat 10°C 0,442 Kcal/kg/°C
37°C 0,465 Kcal/kg/°C
Expansion coefficient between 20 8,2 10-4 °C
dan 80 °C
Tabel 7. 2.
Karakteristik Minyak

Suhu Cinematic Viscocity(Cst) Dynamic viscocity


(cpoise)
0 20 17,5
10 11,4 9,9
20 7,5 6,46
30 5,8 4,96
40 4,5 3,82
50 3,5 2,94
60 2,85 2,38
70 2,3 1,9
80 2 1,64
85 1,83 1,39

7.3. Macam-macam minyak kabel dapat digunakan. Secara teknik


ketiga jenis minyak kabel ini, dan
Sekarang kita telah melihat
hidrolik sistem dirancang
syarat dasar isolasi kabel minyak.
sedemikian sehingga dapat
Minyak yang digunakan untuk
memelihara perbedaan viskositas
Angke – Ketapang dan Petukangan
dan koefisien pemuaian panas.
– Senayan adalah jenis minyak
mineral. Minyak kabel yang
1. Electrostatic Screen
digunakan oleh pembuat kabel De
Lyon dan Pireelli adalah dari jenis Pita pada kertas karbon semi
sintetic. Jika karena beberapa konduktif dipasang melapisi
alasan, perlu mengisi kabel STK konduktor dan isolasi, screen ini
dengan minyak dari pemasok lain, mempunyai sifat meningkatkan
minyak dari de Lyon dan Pirelli tegangan breakdown pada
270
frekuensi power dan memperbaiki 4. Assesories Kabel minyak
umur dari isolasi.
Assesories pada instalasi kabel
minyak terdiri dari: Stop Joint,
2. Penguat dan selubung logam.
pemasok minyak dan Sealing End
Suatu selubung logam dari atau terminasi untuk penggunaan
timah atau aluminium digunakan pada ujung kabel.
sesudah pemasangan isolasi, Stop Joint untuk membagi
sebelum dan setelah peresapan minyak pada sirkit kedalam seksi
menurut teknologi yang dipakai. minyak yang terpisah. Straight Joint
Jika digunakan timah ini dilengkapi untuk menyambung kabel,
dengan suatu penguat untuk Trifurcating Joint untuk
menahan ekspansi radial. Material menyambung Three Core ke Single
ini umumnya suatu tembaga tipis Core kabel. Assesories Kabel
atau pita alloy yang sangat ketat minyak lainnya adalah pembatas
dilapiskan pada selubung guna tegangan untuk sistem
membentuk suatu penutup. Crossbonding pada seksi
Dalam hal kabel tekanan berikutnya
tinggi yang dipasang secara
vertikal atau sloop yang terjal 5. Terminasi (Sealing End)
atau curam,ketentuannya dibuat Sealing End dilengkapi dengan
juga untuk memperkuat gaya seal yang tertutup rapat, dan
longitudinal.Selubung aluminium, pemisahan secara fisik antara ujung
umumnya untuk menaikkan konduktor dan selubung logam
fleksibility. Ketebalan selubung (sheath) dimana tekanan dielektrik
aluminium umumnya bergantung berkurang dari beberapa ribu
pada diameter dan operasi volt/milimeter pada pertemuan
secara radial, pada kabel menjadi
tekanan yang bermacam-macam
beberapa ratus volt/milimeter.
yaitu dengan range 1,5 mm Isolasi bagian luar umumnya
sampai 5,5 mm. terbuat dari porselin yang tahan
cuaca umumnya jenis antifog.
3. Pengaman terhadap Karat Sealing end dibuat untuk tahan
(Anti Corrosion Protection) terhadap uji sama dengan kabel,
tetapi harus mempunyai tegangan
Pengaman terhadap karat atau impulse yang tinggi. Untuk
Anti Corrosion Protection terminasi kabel inti tiga spliter bok
menggunakan “Adhering Layer digunakan untuk memisahkan inti
Covered” atau PVC bergantung kabel yang masing-masing
pada jenis kabel. Bagian ini untuk dipasang pada sealing end. Sealing
mengamankan Pita penguat end yang direndam dalam minyak
selubung timah atau aluminium didesain guna beroperasi pada
terhadap korosi. tekanan minyak yang tinggi.
Terminasi untuk kabel yang masuk
ke saluran GIS umumnya
mempunyai sebuah insulator voltalit
271
yang terdiri dari porselin juga, kan untuk membatasi tekanan
dengan demikian mempunyai minyak tidak melebihi keamanan
kemampuan mekanik yang lebih harga desain dan membagi
besar. Sealing end jenis ini beberapa bagian panjang kabel
dipasang pada boks yang dirangkai menjadi beberapa seksi tekanan
dengan trafo dan disambung denga minyak untuk memudahkan
trafo menggunakan bushing. pemeliharaan.
Susunan seperti ini guna
memudahkan dapat melepas trafo 7.4. Tangki minyak. (Pengumpul
tanpa harus melepas kabel dan minyak)
mudah memeriksa minyak pada
boks kabel. Karena tahanan listrik pada
konduktor dan selubung logam,
6. Sambungan Lurus (Straight maka arus beban kabel akan
Joint) membangkitkan rugi listrik yang
akan dirubah menjadi panas pada
Sambungan Lurus menunjukan kabel itu sendiri. Karena pemuaian
keistimewaan dari joint three core panas minyak isolasi lebih tinggi
kabel, pada joint seperti ini, dibandingkan dengan pemuaian
konduktor aluminium disambung volume dari kabel, tidak akan cukup
dengan mengelas/mengecor dan tempat didalam selubung logam
pada saat menyambung tekanan untuk mengakomodasi jumlah
minyak dijaga pada tekanan yang minyak yang panas. Perbedaan
rendah pada sisi ujung kabel. volume antara minyak dingin dan
Masing-masing ujung kabel minyak panas harus diserap oleh
mempunyai boks tekanan minyak pengumpul (tangki) minyak
yang mempunyai katup-katup untuk bertekanan yang ditempatkan pada
mengatur sehingga minyak dapat salah satu ujung atau kedua ujung
terus-menerus meresapi pekerjaan dari panjang kabel. Penurunan dari
sambungan .Sebuah steel spiral arus beban kabel akan mengurangi
dipasang pada kanal pusat produksi panas dan minyak akan
konduktor dengan tujuan untuk menjadi dingin dan menyusut.
support dan konduktor dan Minyak dari tangki minyak akan
menjamin aliran minyak. Joint mengalir ke kabel untuk menjaga
tersebut sesuai untuk penggunaan isolasi kertas penuh dengan minyak
instalasi kabel tanah yang dan bebas dari void. sehingga
menggunakan sistem crossbonding. fungsi utama dari tangki minyak
(reservoir) adalah untuk
7. Sambungan Henti (Stop joint) mengakomodasi kelebihan minyak
sesaat kapan saja. Maksud lain
Stop joint digunakan untuk
yang sangat penting adalah bahwa
membagi sirkit kedalam seksi-seksi
tangki minyak untuk mengumpulkan
tekanan minyak yang terpisah
cadangan minyak yang dapat
masing-masing dan dilengkapi
dipasok kedalam kabel apabila ada
dengan peralatan untuk ekspansi
kebocoran pada kabel.
minyak. Seksionalisasi dimaksud-

272
1. Jenis,Tangki Minyak tekanan minyak selalu positip.
Dua jenis tangki dirancang Tekanan minyak juga
untuk mengakomodasi peruba- bergantung pada tekanan
han isi minyak akibat perubahan hidrostatik akibat transien karena
temperatur. Tangki tersebut perubahan temperatur yang tiba-
adalah tangki bertekanan tetap tiba. Pada umumnya untuk
dan tekanan berubah. Tangki daerah pemukiman yang padat
tekanan tetap terdiri dari digunakan variable pressure
sejumlah piringan berbentuk tank .
selfleksibel walled yang diisi
2. Tangki takanan rendah dan
minyak kabel. Susunan sel menengah
tersebut dipasang pada wadah
silinder rapat (sealed) dan diisi Gambar 7.1 berikut
minyak untuk melindungi karat. memperlihatkan sebuah tangki
Jenis tangki ini dipasang pada minyak untuk memperlihatkan sel-
ketinggian tertentu guna sel didalam tangki besi.
menjamin secara kontinyu

Gambar .7.1 Tangki tekanan rendah dan menengah

Tangki tekanan rendah B-120 yang adalah tangki tekanan rendah


berisi 40 sel yang masing-masing dengaan berbeda ukuran dengan
berisi 3 lt. Jumlah tipe operating tekana n 0,2 – 1,7 bar.
mengindikasikan volume gas ketika Dengan memberikan tekanan pada
tangki minyak kosong dari isi sel-sel tekanan dapat dinaikan
minyak. Ketika minyak dipompa sampai 0,3 – 3 bar seperti tangki A-
diantara sel-sel baja dan sell-sell 130.Tangki tipe A dan B disebut
kemudian sel tersebut akan tangki tekanan medium dan
menekan dan mendesak (exert) tekanan rendah.
gaya dari minyak. Gambar 7.2
memperlihatkan tipikel karakteristik 3. Tangki tekanan tinggi.
sebuah tangki tekanan rendah . Tangki tekanan tinggi dirancang
Tipe B-80 dan B-120 dan B-240 dengan berbeda cara dibandingkan
273
dengan tekanan rendah dan berisi gas terpisah pada shell steel.
tekanan sedang dimana sel yang

Gambar.7.2 Curva Kapasitas minyak Tangki.


Pada tangki takanan tinggi sel- maka batang tersebut akan
sel gas terhubung melalui sebuah bergerak kedepan dan kebelakang
pipa manifol yang dapat diperluas dengan melewati suatu skala yang
ke katup pada sisi luar dari tangki terbagai-bagi dalam liter. Gerakan
baja. Hal ini membuat kemungkinan batang ini mempunyai fungsi yang
untuk menaikkan tekanan minyak lain yaitu bekerja sebagai katup
antara sel-sel dan tank simply pengaman. Pada batang ada piston
dengan manaikan tekanan gas. yang akan menutup minyak masuk
Pada awalnya untuk mengatur ke tangki jika sel-sel tersebut
tekanan minyak sampai harga 0,2 tertekan dan akan menutup minyak
sampai 12 bar pada tangki H-100 keluar apabila sel-sel mempunyai
dan H-150. tekanan maksimum yang diijinkan
sehingga menghindari kerusakan
Karena tekanan dapat diset bagian sel.
untuk harga awal antara 0,2 sampai
12 bar maka kurva tekanan tidak 4. Ukuran tangki minyak
single volume dan tidak bisa (reservoir)
dievaluasi volume dengan
membaca tekanan dari manometer Agar ukuran volume tangki
sebagai mana pada tangki tekanan (pengumpul) minyak diketahui, kita
rendah. Untuk mengkompensasi harus mengetahui beberapa data
tangki tekanan tinggi (H-tank), spesifik instalasi kabel seperti:
tangki ini mempunyai indikator x v = volume minyak per meter
volume minyak yang ditempatkan kabel
pada flange tangki. Indikator x l = panjang kabel yang
volume adalah sebuah batang tetap diakomodasi oleh
keluar dari sel. Karena sel akan pengumpul (reservoir)
tertekan apabila minyak mengalir ke minyak
tangki, dan akan mengembang
apabila minyak keluar dari tangki
274
x ș = perbedaan suhu rata-rata timbul tekanan minyak didalam
antara minyak panas dan kabel yang akan mendorong
dingin minyak keluar kedalam tangki-
x ß = Koefisien volum minyak tangki yang bertekanan.
kabel. Bagian penting dari rancangan
Volume minimum dihitung dengan kabel minyak adalah menghitung
rumus : tekanan minyak dinamik dan
V0 = v . L . s . o volume minyak yang sesuai.
Perhitungan tekanan minyak
Sebagai contoh : dinamik lebih komplek dan
Kabel minyak OKEP 170 kV , 1 x dilakukan dengan bantuan program
240 mm2 komputer dimana semua parameter
v = 0,832 l / m seperti: viskositas, suhu, diameter
ß = 8,9 x 10 -4 untuk kabel kanal, kondisi permukaan dihitung
minyak T 3570 = 60 o C bersama dengan arus beban dan
suhu konduktor bermacam-macam rugi konduktor.
yaitu 18 s.d 85o C maka kenaikan
suhu rata-rata adalah: 0,9 (85 -
18 ) = 60
L = 2000 m panjang rute satu kabel.
Maka:
v = 0,832 . 2000 . 0,00089 . 60 =
89 liter
Jika kita memerlukan spare minyak
setiap kabel masing - masing
jumlah untuk mengatasi kebocoran
sebesar 2 liter/jam maka untuk 24
jam harus ditambah 48 liter maka Gambar 7.3. Tangki minyak tipe
kapasitas tangki yang dibutuhkan B130
adalah = 89 + 48 = 137 liter.
6. Operasi tangki bertekanan
5. Tekanan minyak dinamik
Pada tangki tekanan statik
Ketika minyak mengalir masuk misalnya tangki A, B dan H tekanan
dan keluar kabel karena perubahan minyak disebabkan oleh gas yang
suhu dari kabel akan menyebabkan bertekanan. Hubungan antara
perubahan tekanan tertentu volume dan tekanan minyak
sepanjang kabel. selanjutnya diatur oleh hukum, gas
Karena ada gesekan antara yang menyatakan bahwa hubungan
minyak dan kanal konduktor maka antara tekanan ,volume dan
tekanan tangki pengumpul temperatur adalah konstan untuk
(reservoir) harus mempunyai jumlah gas yang tetap. Hal ini dapat
tekanan minyak yang tetap, agar dijelaskan dengan rumus berikut:
tekanan minyak ke dalam kabel
vxP
seperti kondisi dingin. Selama K
terjadi pemanasan pada kabel akan T

275
K = konstanta beban penuh. Jika kita memerlukan
v = Volume gas dalam liter tekanan minyak minimum tidak
P = absolut pressure in bar lebih rendah dari 0,5 bar, berapa
P = ( p + 1) atau pembacaan jumlah tangki A-130 yang
tekanan pada manometer dalam diperlukan dan berapa tekanan
bar diatas tekanan atmosfir maksimum ?
T = temperatur absolut dalam misalnya suhu bervariasi antara 20
Kelvin (kelvin = ° Celcius + 273 ) – 40 °C
Pada tekanan tangki V1 adalah Penyelesaian:
volume gas ketika kosong, dan V2 Kita mempunyai jawab Gv = 89 liter
adalah volume gas ketika isi penuh. T1 = 273 +2 0 = 293
v1 – v2 = G v dimana T2 = 273 + 40 = 313,
G v = Volume minyak aktif tangki P1 = 1 + 0,5 = 1,5 ,
= K T1/P1 – KT2/P2 P2 = 1 + 3 = 4,0 (maksimum
= K( T1/P1 – T2/P2) tekanan untuk A -130 adalah 3
karena sel-sel gas dibuat pada bar).
temperatur 20 °C maka konstanta K Banyaknya tangki yang diperlukan
untuk: adalah = 89/Gv
Tangki B- 80 adalah Gv = 0,444(293/1,5 - 313/4)
K 80 = 80/293 = 0,273 =0,444(195,3 – 78,25 ) = 52
Tangki B-120 adalah sehingga banyaknya tangki adalah
K 120 = 120/293 = 0,410 = 89/52 = 1,7 dibulatkan menjadi =
Tangki B-240 adalah 2 buah .
K 240 = 240/ 293 = 0.891 Dengan dua tangki maka berapa
tekanan aktual maksimum yang
Contoh 1: terjadi ?
Tangki A-130 adalah K130 = Gv = 89/2 = 44,5 liter
130/293 = 0,443 G v = 0,444(293/1,5-313/P2 ) = 44,5
Jika temperatur dipertahankan liter. 86,73 - 44,5 = 138,97/P2
konstan, misalnya 10°C, kemudian maka P2 = 3,29 dan P2 = 2,29,
tekanan minyak dari tangki A-130 sehingga tekanan maksimum
terbaca 2 dan 1 bar pada P1 dan P2 minyak akan menjadi 2,29 bar.
maka pertambahan volume dapat Untuk tangki tekanan tinggi H-
dihitung sebagai berikut : 100 atau H-150 tidak ada nilai
umum untuk konstanta K . Volume
P2 = P2 + 1 bar + 3 bar minyak yang keluar dari tangki
P1 = P1 + 1 = 2 bar tekanan tinggi sepanjang waktu
T1 = T2 = 273 + 10 = 283 °K dapat dihitung dari ekspresi sebagai
Gv = K (T1/P1 – T2/P2) = 0,444(283/2 berikut:
-283 /3 )= 47 liter. Gv = v1-v2
v1P1/T1 = v2P2/T2,
Contoh 2. karena v2 = v1 (P1T2/T1P2)
Pada contoh 1 didapat kabel maka :
panjang 2000 m jenis OKEP 170 Gv = v1-v2 = v1 (1 – P1T2/T1P2) .
kV, 1 x 240 mm2 akan ber expansi Untuk tangki bertekanan tipe H-150,
89 liter antara tanpa beban dan
276
v1 =150 - Gv, variasi keseimbangan dari volume
di mana v volume minyak yang minyak kabel oleh perubahan suhu
terbaca pada indikator volume pada pada waktu perubahan musim dan
tekanan P1. fluktuasi beban. Unuk menjaga sifat
Dari contoh perhitungan diatas dielektrik dari kabel diperlukan
terlihat bahwa suatu instalasi kabel tekanan minyak minimum 0,3 bar,
minyak memerlukan suatu tangki pada titik tertinggi dari instalasi.
pengumpul minyak (reservoir) untuk Tangki minyak harus dipasang
menjaga tekanan minyak. Tangki- dekat dengan titik tertinggi dari
tangki tekanan statik dimana saluran kabel (instalasi) termasuk
minyak didalam tangki besi dan sealing end.
diberi tekanan dengan Memperhatikan pre-inflation
menggunakan gas nitrogen tekanan rata-rata dari sel-sel pada
bertekanan. Minyak isolasi kabel kira-kira 0,6 bar suhu 20°C,
harus bebas dari lembab dan udara tekanan kerja minimum bergantung
agar sifat isolasinya tetap. Oleh pada suhu. Misalnya tekanan 0,45
karena itu gas tidak boleh kontak bar pada suhu 0°C dan kira-kira
langsung dengan minyak, tetapi pada suhu 50°C. Dibawah suatu
berada dalam fleksibel corrogated suhu, slope diagram tekanan/aliran
sel-sel baja. akan berubah dengan cepat.
Sel-sel dibuat dengan Variasi volume minyak adalah
tekanan dari dua flanes yang rendah untuk variasi tekanan yang
berbeda dari tined steel ,disolder besar. Tekanan maksimum adalah
bersama pada ring support (33% 2,5 bar yang dijamin kerja elastik
dari dinding sel. Standar tangki
tin dan 67 % lead solder).
minyak tipe MP-120 terdiri dari 38
Bentuk kedua flanes saling sel-sel udara yang menggembung.
melengkapi, yang dikatakan Masing-masing sel terdiri dari 5 liter
lower–face dari sel. udara. Ruang antara body tangki
Penggembungan sel-sel adalah dengan sel terisi dengan minyak
dijamin dari deformasi dari diolah yang sesuai.
kedua flanes oleh penggunaan Batas tekanan tangki MP-120
vaccum. Kekencangan sel-sel adalah : 0,6 sampai 2,5 bar dan
diuji dengan menggunakan batas suhu -20 °C dan 35 °C.
vaccum pada 0,1 mm Hg selama Tangki dapat bekerja antara
20 jam,akhirnya sel dibersihkan tekanan 0 sampai 60°C dan dapat
dipasang pada berbagai posisi
dan dikali brasi. Ada beberapa
pasangan dalam atau luar tanpa
contoh tangki pengumpul yang perhatian yang khusus. Walaupun
digunakan seperti: demikian disarankan tangki-tangki
dipasang pada tempat yang
7. Tangki minyak tekanan terlindungi dari matahari untuk
rata-rata tipe MP-120 daerah tropis.
Tangki tekanan minyak secara
absolut diperlukan untuk menjaga
277
8. Tangki minyak tekanan tinggi 7.5. Perhitungan Sistem Hidrolik.
tipe–HP 80(CDL)
Dalam menghitung jumlah
kebutuhan tangki dan tekan yang
Desain dari tipe HP secara
akan terjadi pada masing-masing
lengkap berbeda dengan tipe MP.
tangki akan dibahas dalam
Tipe MP dibuat dari material
perhitungan sisyem hidrolik ini.
galvanize steel,sementara tipe HP
Karaktaristik Umum :
menggunakan stainless steel
(sstandart internasional : 316 Liter).
1. Volume minyak pada setiap
Tipe MP terdiri sejumlah sel-sel
bagian (Kabel dan asoseris)
yang identik sedangkan tipe HP
terdiri dari satu pipa corugated
Kabel : 1,16 lt/m
stainles steel
Straight joint : 18 lt
Tipe HP dilengkapi dengan :
Stop joint bagian utama : 150 lt
dua buah handel,plat khusus untuk
bagian lain : 35 lt
pentanahan dan plat nama.
Sealing end out door : 30 lt
Keuntungan yang utama tangki tipe
SF6 Sealing end : 10 lt
HP adalah dapat diatur tekanan
Tangki utama (maksimum) : 100 lt.
udaranya,kemudian tekanan
kerja,sebagaimana yang diperlukan
2. Perubahan temperature
pada instalasi.Tipe HP dapat
diguanakan pada tekanan antara Tempartur minyak maksimum
0,6 bar sampai 10 bar pada saluran kabel =
maksimum,tetapi hanya dengan 85ºC.
daerah terbatas pada 2 Rata-rata temperature minyak pada
bar,misalnya pada tekanan 8 kabel = 80º C.
sampai 10 bar atau 4 sampai 6 Temperature minimum tanah=25ºC
bar,tekanan udaranya harus diatur Temperature minimum ambient =
lagi sebelum selesai dan tidak akan 25º C.
dirubah sesudahnya. Temperature maximum pada
matahari penuh (siang hari)= 55º C.
9. Perlakuan terhadap tangki Maka perbedaan temperatur (ǻ T)
pada masing-masing peralatan
- Memvaccum sampai 0,1 mmhg
adalah:
selama 10 menit untuk
Kabel 80º C - 25º C = 55º C
mengeluarkan lembab
Straight joint80º C - 25º C = 55º C
- Cuci dengan minyak panas yang
Stop joint 80º C - 25º C = 55º C
difilter dan sirkulasi selama satu
Sealing end 55º C - 25º C = 30º C
jam
SF 6 S.E. 65º C - 25º C = 40º C
- Tuang sampai bersih
Tangki 55º C - 25º C = 30º C
- Vaccum 0,1 mmhg selama 10
menit
3 Coeff muai minyak adalah
Isi dengan minyak yang difilter
:8,4.10-4 /º C)
sampai 2,5 bar
Volume pemuaian minyak. pada
Isi minyak sampai 1,5 bar pada
masing-masing peralatan adalah
suhu ambient 20°C

278
Kabel 1.161x 8,4. 10-4 x 55º C = Perhitungan tekanan static
0.0536 lt/m. minyak kabel yang tertinggi,
Straight joint 18 x 8,4. 10-4 x 55º C tererndah dan menengah,
= 0.83 lt menggunakan formula sbb :
Stop joint (utama) 150 x 8,4. 10-4 x Fs(x) = P ± 0,0853 x Hx ( kg/cm² )
55º C = 6.93 lt Dimana : 0,0853 adalah density
(Bantu) 36 x 8,4. 10-4 x 55º C = minyak pada temp 25º C
1.62 lt 0,0853 x Hx x 0,981 (dlm Bar)
Sealing end 30 x 8,4.10-4 x 30º C = adalah nilai yang akan ditambahkan
0.75 lt atau dikurangkan sesuai
SF 6 S.E.10 x 8,4. 10-4 x 40º C = pertimbangkan titik “x” berada
0.34 lt diatas atau dibawah titik referensi.
Tangki 100 x 8,4. 10-4 x 30º C = Data level peralatan antara GI – J6
2.52 lt. dari permukaan laut :
Tinggi permukaan tanah di GI =
a. Seksi 1 (GI - J6). 27m
Tinggi pemukaan tanah stop joint =
Total Volume pemuaian minyak 24,75 m
Kabel Tinggi tiang struktur penyangga =
0.0536 lt. x 2820 m = 151.15 ltr. 2,50 m.
Straight joint Tinggi insulator = 1,90 m.
0.83 lt x 5 unit = 4,15 ltr Titik tertinggi 1st manometer adalah
Stop Joint (Bantu) = 31,4m.
1.62 lt x 1 unit = 1.62 ltr Tinggi pondasi = 0,10 m
Sealing end (Sf6) Tinggi peralatan di GI (terminal SE)
0.34 lt x 1 unit = 0.34 ltr = 31,50 m.
Total volume pemuaian =157, 17 ltr Tinggi manometer = 1,40 m
b. Tekanan Statik Tinggi manometer diatas permuka-
an laut = 27 + 1,4 = 28,40 m.

Tinggi/level kabel dapat dilihat pada tabel 7.2


Tabel 7.2 Tinggi/level kabel

Point. Level.(H) Jarak.


1 25.80 300
2 25.25 465
3 28.90 902
4 26.40 940
5 18.20 1400
6 20.55 1450
7 18.10 1500
8 27.30 1980
9 25.40 2350
10 23.80 2730
11 24.75 2820

279
7.6. Keselamatan kerja dan 0.6 – ( 31,5 – 28,40) x 0.0853 x
peralatan. 0.981 = 0.34 bar
dengan demikian titik referensinya
Tekanan keselamatan (safety) adalah dibagian atas tangki utama
minimum adalah 0,3 bar pada yang ada
manometer yang terletak diatas. di Gardu Induk yaitu : 27,0 + 1,4 =
Tekanan minimum pada tangki 28, 40.m
utama adalah 0,6 bar. ket : tinggi manometer dari tanah =
Maka tekanan minimum pada 1,4 meter.
manometer adalah sbb : Hasil perhitungan tekanan pada
setiap point (titik)

Tabel 7.3.Tekanan pada kabel minyak


Point. Formula. Tekanan. (bar)
0.6 + (28,40 – 25.80) x 0.0853 x
1 0.82
0.981
0.6 + (28,40 – 25.25) x 0.0853 x
2 0.86
0.981
0.6 – (28.90 – 28,40) x 0.0853 x
3 0.604
0.981
0.6 + (28,40 – 26.40) x 0.0853 x
4 0.77
0.981
0.6 + (28,40 – 18.20) x 0.0853 x
5 1.45
0.981
0.6 + (28,40 – 20.55) x 0.0853 x
6 1.26
0.981
0.6 + (28,40 – 18.10) x 0.0853 x
7 1.46
0.981
0.6 + (28,40 – 27.30) x 0.0853 x
8 0.68
0.981
0.6 + (28,40 – 25.40) x 0.0853 x
9 0.85
0.981
0.6 + (28,40 – 23.80) x 0.0853 x
10 0.98
0.981
0.6 + (28,40 – 24.75) x 0.0853 x
11 0.91
0.981
Tekanan minimum pada tangki bagian atas di J6
0.6 + (28,40 – 26.15) x 0.0853 x 0.981 0.79

Tekanan Transient
ǻP max dingin = - 1.98 ( 2lx - x²) 10-7 x 0,981
ǻP max panas = + 13 ( 2lx - x²) 10-7 x 0,981
Keterangan :
2820
l = L/2 = 2 = 1410 meter

280
Hasil perhitungan tekanan minyak berdasarkan level kabel dapat dilihat pada
tabel 7.3.
Table 7.3. Hasil perhitungan tekanan minyak berdasarkan level kabel.
Tinggi Static Mini Mini Maxi
ǻP ǻP
minyak (m) press static press static
Jarak Point max max pres with pres
ure
level selisih dingin panas sure cooling sure
ǻP
0 GI SE 31.5 - 3.10 - 0.26 0 0 0.44 0.44 2.05
0 Tangki 28.4 0 0 0 0 0.70 0.70 2.31
300 1 25.8 2.60 0.22 - 0.15 0.98 0.92 0.77 2.53
25.2
465 2 3.15 0.26 - 0.21 1.38 0.96 0.75 2.57
5
28.9
902 3 - 0.50 - 0.04 - 0.34 2.23 0.66 0.32 2.27
0
26.4
940 4 2.00 0.17 - 0.34 2.23 0.87 0.53 2.48
0
18.2
1400 5 10.20 0.85 - 0.39 2.56 1.55 1.16 3.16
0
18.2
1410 5’ 10.20 0.85 - 0.39 2.56 1.55 1.16 3.16
0
20.5 -
1370 6 7.85 0.66 2.53 1.36 0.975 2.97
5 0.385
18.1
1320 7 10.30 0.86 - 0.38 2.49 1.56 1.18 3.17
0
27.3
840 8 1.10 0.09 - 0.32 2.10 0.79 0.47 2.40
0
25.4
470 9 3.00 0.25 - 0.21 1.38 0.95 0.74 2.56
0
23.8
9 10 4.60 0.38 - 0.05 0.33 1.08 1.03 2.69
0
24.7
0 SJ6 3.65 0.31 0 0 1.01 1.01 2.62
5
26.1
0 tangki 2.25 0.19 0 0 0.89 0.89 2.5
5
Tekanan minyak minimum pada tangki di
L=1410
GI=0,7 bar

Dari rumus dibawah ini diperoleh kelebihan volume minyak pada tangki
tekanan :

ª § T min T max · § ·º
'V K «N 1¨  ¸  N 2 ¨ T min 
T max ¸»
pt
«¬ ¨ P opt 1 P 2 pt 1 ¸ ¨ P opt 2 P 2 pt 2 ¸»
© ¹ © ¹¼

281
keterangan :
Tmin = 273º + 25º = 298º Kelvin
Tmax = 273º + 45º = 318º Kelvin (45º real ambient temperature)
Popt1 = tekanan kerja minimum tangki di GI = 1,713 bar absolute
Popt2 = tekanan kerja minimum tangki di J6 = 1,903 bar absolute
P2pt1 = tekanan kerja maksimum tangki di GI = 3.323 bar absolute
P2pt2 = tekanan kerja maksimum tangki di J6 = 3.513 bar absolute
N1 = Jumlah tangki di GI.
N2 = Jumlah tangki di J6.
K = 0,6 untuk tangki tekanan utama (type MP120).

ª § 298 318 · § 298 318 · º


' V pt 0 .6 « N 1 ¨  ¸  N2¨  ¸
¬ © 1 . 713 3 . 323 ¹ © 1 . 903 3 . 513 ¹ »¼
 ' V pt 47 N 1  66 ,1N 2

ǻV total = ǻ V expansion + ǻ V tank

Dimana : Total kelebihan minyak = 434,13 –


ǻ V exp = 157,17 ltr 157,17 = 276,96 ltr.
ǻ V tank = 2.52 (N1 + N2). sehingga didapat jumlah tank di
(2.52=koefisien tangki) stop joint 6 dan 12 adalah : N1 = N2
= 3 buah untuk kapasitas tanki
ǻV total= 157,17 + 2.52 (N1 + N2). 100 ltr.

Maka didapat : 1. Setting tekanan alarm


Berdasarkan batasan
157,17 + 2.52 (N1 + N2). = 47 N1 +
keselamatan yang mengizinkan
66,1 N2
bahwa volume minyak adalah 20
157,17 = 44,5 N1 + 63,6 N2
liter yang dibutuhkan sebelum
alarm yaitu :
Jika : N1=N2
167,13 + 2.52 x 6 + 20 = 202,25 ltr.
Jika Po = absolute tekanan alarm di
157 .17
= 1,5 Ÿ 2 tangki minyak di GI (bag atas).
44 .5  63 .6 ª § 298 318 · § 298 318 ·º
202.25 0.6«3¨¨  ¸¸  3¨¨  ¸¸»
Karena N1=N2=2 maka ¬« © Po 3.323¹ © Po  0.19 3.513¹¼»
kemampuan tanki menampung 536.4 536.4
202.25 172.3  162.9
kelebihan minyak hanya 200 ltr Po Po  0.19
Pada hal volume minyak akan 536.4 536.4
537.5 
berlebih sebesar : Po Po  0.19
ǻv total = 44,5 . 3 + 63,6 . 3 =
157,17 Po = 1,905 bar (abs).

282
Po = 0,89 bar (manometer atau Pso = 70 kPa (manometer).
89 kPa). Tekanan Pso pada manometer
Po = alarm pada manometer di adalah = 68 kPa.
GI. = 87 kPa. Kelebihan minyak pada saat P
alarm dan Pso.
2. Setting tekanan off / Trip.
Penunjukan tekanan pada
manometer diatas tangki di GI = 0,7
bar.
ª § 1 1 · § 1 1 ·º
' V so 0 . 6 « 3 u T min ¨  ¸  3 u T min ¨¨  ¸¸ »
¬ © Pso Po ¹ © Pso  0 ,19 Po  0 ,19 ¹¼
dimana :
Tmin = 273º + 25º = 298º Kelvin
Pso = 0.70 + 1.013 = 1,713 bar abs.
Po = 1,905 bar abs.

ª § 1 1 · § 1 1 ·º
' Vso 0 .6 « 3 u T min ¨  ¸  3 u T min ¨¨  ¸¸ »
¬ © Pso Po ¹ © Pso  0 ,19 Po  0 ,19 ¹¼
ª§ 1 1 · § 1 1 ·º
' Vso 1,8 u 298 « ¨  ¸¨  ¸»
¬ © 1 . 73 1 .905 ¹ © 1 . 92 2 .095 ¹¼
' Vso 51,8 ltr
3. Setting tekanan pada kondisi temperature ambient.
Diketahui jika :
Ta = temperature setempat dimana akan men setting tekanan.
Tmin = temperature minimum setempat.
ǻ va = volumetric expansion minyak pada Ta dan Tmin, dirumuskan sbb:
ǻ va = 8,4 x 10-4 ( Ta – Tmin)(volume minyak)

Ta = 30º + 273º = 303º K.


Tmin = 25º + 273º = 298º K

ǻ va = 8,4 x 10-4 ( Ta – Tmin)(volume minyak)


= 8.4 x 10-4 ( 5)(4154)
= 17.4 ltr.
Adanya marjin sebesar 15 liter maka :
ǻ va = 17,4 + 15 = 32,4 liter.
Variasi volume minyak pada tangki pada temperature antara 298º K dan 303º K
pemuaiannya/expansinya akan stabil, dengan perhitungan rumus sbb :

§ T Ta · § T min Ta ·
'v a N 1 K 1 ¨¨ min  ¸¸  N 2 K 2 ¨¨  ¸¸
© Pal 1 Ps 1 ¹ © Pal 2 Ps 2 ¹

283
dimana :
Pal 1 = tekanan alarm minimum pada saat Tmin pada tangki minyak dilokasi
tertinggi
Pal 2 = tekanan alarm minimum pada saat Tmin pada tangki minyak dilokasi
terendah.
Ps 1 = Setting tekanan pada saat Ta pada tangki minyak dilokasi tertinggi
Ps 2 = Setting tekanan pada saat Ta pada tangki minyak dilokasi terrendah.

ª § 298 303 · § 298 303 ·º


32 . 4 0 .6 u 3 « ¨  ¸  ¨  ¸»
¬ © 1 . 905 Pset ¹ © 2 . 095 Pset  0 . 19 ¹¼
545 . 4 545 . 4
32 . 4 281 . 57   256 . 03 
Pset Pset  0 . 19
505 .2 1 1

545 .4 P P  0 , 19
P  0 , 19  P 2 P  0 , 19
0 . 926
P ( P  0 , 19 ) P 2  0 , 19 P
0 . 926 P 2
 0 . 176 P  2P  0 , 19 0
0 . 926 P 2
 1 , 83 P  0 , 19 0

diperoleh :
P = 2,07 bar (absolute)
P = 106 KPa (relative)
Penujukan pada manometer 104 kPa.

Tabel 7.4 Setting tekanan pada kondisi temperature ambient

Gardu Induk. Joint 6.

Jumlah tangki minyak 3 3


Tekanan Alarm 87 kPa 106 kPa
Tekanan Trip 68 kPa 87 kPa
Tekanan setting pada 30º
104 kPa 123 kPa
C

SEKSI J6 – J12
Total Volume pemuaian minyak.
Kabel 0.0536 lt. x 2990 m = 160.30 ltr.
Straight joint 0.83 lt x 5 unit = 4,15 ltr
Stop Joint (Utama) 6.93 lt x 1 unit = 6.93 ltr
(Bantu) 1.62 lt x 1 unit = 0.34 ltr
Tekanan pada tangki 173.00 ltr

284
Tekanan StatiK

Ps(x) = P ± 0,0853 x Hx ( kg/cm² )

= P ± 0,0853 x Hx x 0,981 (dlm Bar)

Hx adalah nilai perbedaan level anatra stop joint = 24,75 m dan level tangki
bagian atas = 26,15 m pada lokasi stop joint J6
Dimana : 0,0853 adalah density minyak pada temp 25º C
Tinggi/level kabel pada tabel 7.4.

Point. Level.(H) Jarak


1 19.30 340
2 20.20 960
3 21.60 1460
3’ 21.25 1495
4 15.50 1830
5 23.15 2430
6 26.45 2910
7 23.10 2990
Tinggi tangki minyak di J12
24.50 2990

dengan demikian titik referensinya adalah dibagian atas tangki utama yang ada
di Gardu Induk yaitu :

24.50 + 1,65 = 26, 15 m.


ket : tinggi manometer dari tanah = 1,65 meter.
Hasil perhitungan tekanan pada setiap point (titik)

Tabel 7.5.Tekanan minyak


Point. Formula. Tekanan.
(bar)
1 0.6 + (26, 15 – 19.30) x 0.0853 x 0.981 1.173
2 0.6 + (26, 15 – 20.20) x 0.0853 x 0.981 1.10
3 0.6 + (26.15 – 21.60) x 0.0853 x 0.981 0.98
3’ 0.6 + (26.15 – 21.25) x 0.0853 x 0.981 1.01
4 0.6 + (26.15 – 15.50) x 0.0853 x 0.981 1.49
5 0.6 + (26.15 – 23.15) x 0.0853 x 0.981 0.85
6 0.6 - (26.45 – 26.15) x 0.0853 x 0.981 0.575
7 0.6 + (26.15 – 23.10) x 0.0853 x 0.981 0.86
Tekanan minimum pada tangki bagian atas di J12
0.6 + (26.15 – 24.50) x 0.0853 x 0.981 0.74

285
Tekanan Transient
ǻP max dingin = - 1.98 ( 2lx - x²) 10-7 x 0,981

ǻP max panas = + 13 ( 2lx - x²) 10-7 x 0,981

2990
Keterangan : l = L/2 = = 1445 meter
2
Table 7.6. hasil perhitungan tekanan minyak berdasarkan level kabel.
Tinggi Maxi Maxi
Stati Mini Mini
minyak (m) ǻ P ǻ P stati pres
c stati press
Jarak Poi max max c s
pres c with
. nt. dingi pana pres with
level selisih sure pres coolin
n s - hea-
ǻP sure g
sure ting
Tan
26.1
0 k 0 0 0 0 0.6 0.6 2.36 2.36
5
J6
SJ 24.7 +0.1
0 -1.4 0 0 0.72 0.72 2.48 2.48
6 5 2
19.3 0.57 -
340 1 6.85 1.18 1.17 0.99 2.93 4.11
0 3 0.18
20.2 -
960 2 5.95 0.50 2.50 1.10 0.72 2.86 5.36
0 0.38
21.6 -
1460 3 4.55 0.38 2.82 0.98 0.55 2.74 5.36
0 0.43
-
95/14 21.2
3’ 4.90 0.41 0.43 2.85 1.01 0.58 2.77 5.62
96 5
4
160/1 15.5 -
4 10.65 0.89 2.69 1.49 1.08 3.25 5.94
830 0 0.41
560/2 23.1 -
5 3 0.25 1.71 0.85 0.59 2.61 4.32
430 5 0.26
-
30/29 26.4 - 0.57
6 -0.30 0.02 0.26 0.54 2.34 2.60
10 5 0.04 5
5
0/299 7(J 23.1
3.05 0.25 0 0 0.86 0.86 2.62 2.62
0 12) 0
Tan
0/299 24.5
gk 1.65 0.14 0 0 0.74 0.74 2.5 2.50
0 0
top

Didapatkan kelebihan volume minyak.


Dari rumus dibawah ini diperoleh kelebihan volume minyak pada tangki
tekanan :

286
ª § T min T max · § ·º
' V pt K « N 1¨  ¸  N 2 ¨ T min  T max ¸»
«¬ ¨ P P 2 pt 1 ¸ ¨ P P 2 pt 2 ¸»
© opt 1 ¹ © opt 2 ¹¼

keterangan :
Tmin = 273º + 25º = 298º Kelvin
Tmax = 273º + 45º = 318º Kelvin (45º real ambient temperature)
Popt1 = tekanan kerja minimum tangki di J6 = 1,613 bar absolute
Popt2 = tekanan kerja minimum tangki di J12 = 1,753 bar absolute
P2pt1 = tekanan kerja maksimum tangki di GI = 3.373 bar absolute
P2pt2 = tekanan kerja maksimum tangki di J6 = 3.513 bar absolute
N1 = Jumlah tangki di GI.
N2 = Jumlah tangki di J6.
K = 0,6 untuk tangki tekanan utama (type MP120).

ª § 298 318 · § 298 318 · º


' V pt 0 .6 « N 1 ¨  ¸  N2¨  ¸
¬ © 1 . 713 3 . 323 ¹ © 1 . 903 3 . 513 ¹ »¼
 ' V pt 54 . 3 N 1  47 . 71 N 2

ǻ V total = ǻ V expansion + ǻ V tank

Dimana :
ǻ V exp = 173 ltr
ǻ V tank = 2.52 (N1 + N2). ǻ (2.52=koefisien tangki)

ǻ V total = 173 + 2.52 (N1 + N2).


Maka didapat :

ǻ V total =173+ 2.52 (N1 + N2). = 54.3 N1 + 47.7 N2


ǻ V total =173 = 51.8 N1 + 45.2 N2

Jika :

N1=N2=

173
1,78 Ÿ 2
51.8  45.2

Karena N1=N2=2 maka kemampuan tanki menampung kelebihan minyak hanya


200 ltr
Pada hal volume minyak akan berlebih sebesar :
ǻ V total = 173 = 51,8 . 3 + 45.2 . 3
Total kelebihan minyak = 291– 173 = 118 ltr.

287
sehingga didapat jumlah tank di stop joint 6 dan 12 adalah : N1 = N2 = 3 buah
untuk kapasitas tanki 100 ltr.

Setting tekanan alarm


Berdasarkan batasan keselamatan yang mengizinkan bahwa volume minyak
adalah 20 liter yang dibutuhkan sebelum alarm yaitu :

173 + 2.52 x 6 + 20 = 208,12 ltr.

Jika Po = absolute tekanan alarm di tangki minyak J6 (bag atas).

ª §T T max · § T min T max ·º


'V 0 , 6 « N 1 ¨¨ min  ¸¸  N 2 ¨¨  ¸¸ »
¬« © Po P max J 6 ¹ © P o  0 ,14 P max  0 ,14 ¹ ¼»
ª § 298 318 · § 298 318 ·º
208 . 12 0 . 6 « 3 ¨¨  ¸¸  3 ¨¨  ¸¸ »
¬« © P o 3 . 323 ¹ © P o  0 . 14 3 . 513 ¹ ¼»
536 . 4 536 . 4
540 . 74  172 . 3   162 . 9
Po P o  0 . 19
1 1
1 . 01 
Po P o  0 . 14
Po = 1,905 bar (abs).
Po = 0,90 bar (manometer atau 90 kPa).
Po = alarm pada manometer di GI. = 88 kPa.

Setting tekanan off / Trip.


Penunjukan tekanan pada manometer diatas tangki di GI = 0,6 bar.
Pso = 60 kPa (manometer).
Tekanan Pso pada manometer adalah = 58 kPa.
Kelebihan minyak pada saat P alarm dan Pso.

ª § 1 1 · § 1 1 ·º
' V so 0 . 6 « 3 u T min ¨  ¸  3 u T min ¨¨  ¸»
¬ © Pso Po ¹ © Pso  0 ,19 Po  0 ,19 ¸¹ ¼
dimana :
Tmin = 273º + 25º = 298º Kelvin
Pso = 0.60 + 1.013 = 1,613 bar abs.
Po = 1,932 bar abs.

288
ª § 1 1 · § 1 1 ·º
' V so 0 . 6 « 3 u T min ¨  ¸  3 u T min ¨¨  ¸¸ »
¬ © Pso Po ¹ © Pso  0 ,19 Po  0 ,19 ¹¼
ª§ 1 1 · § 1 1 ·º
' V so 1, 8 u 298 « ¨  ¸  ¨  ¸»
¬ © 1 . 613 1 . 932 ¹ © 1 . 753 2 . 072 ¹ ¼
' V so 102 ltr

Setting tekanan pada kondisi temperature ambient.

Diketahui jika :
Ta = temperature setempat dimana akan men setting tekanan.
Tmin = temperature minimum setempat.
ǻ va = volumetric expansion minyak pada Ta dan Tmin, dirumuskan sbb:
ǻ va = 8,4 x 10-4 ( Ta – Tmin)(volume minyak)

Ta = 30º + 273º = 303º K.


Tmin = 25º + 273º = 298º K

ǻ va = 8,4 x 10-4 ( Ta – Tmin)(volume minyak)


= 8.4 x 10-4 ( 5)(4346)
= 18.25 ltr.
Adanya marjin sebesar 15 lter maka :
ǻ va = 18,25 + 15 = 33,25 liter.
Variasi volume minyak pada tangki pada temperature antara 298º K dan 303º K
pemuaiannya/expansinya akan stabil, dengan perhitungan rumus sbb :

§ T Ta · § T min Ta ·
'Va N 1 K 1 ¨¨ min  ¸¸  N 2 K 2 ¨¨  ¸¸
© Pal 1 Ps 1 ¹ © Pal 2 Ps 2 ¹
dimana :
Pal 1 = tekanan alarm minimum pada saat Tmin pada tangki minyak dilokasi
tertinggi
Pal 2 = tekanan alarm minimum pada saat Tmin pada tangki minyak dilokasi
terendah.
Ps 1 = Setting tekanan pada saat Ta pada tangki minyak dilokasi tertinggi
Ps 2 = Setting tekanan pada saat Ta pada tangki minyak dilokasi terrendah.

289
ª § 298 303 · § 298 303 ·º
33 . 25 0 .6 u 3 « ¨  ¸  ¨  ¸»
¬ © 1 . 932 Pset ¹ © 2 . 072 Pset  0 . 14 ¹ ¼
545 . 4 545 . 4
33 . 25 281 . 57   256 . 03 
Pset Pset  0 . 14
503 . 3 1 1

545 . 4 P P  0 ,14
P  0 ,14  P 2 P  0 ,14
0 . 922
P ( P  0 ,14 ) P 2  0 ,14 P
0 . 922 P 2
 0 . 176 P  2 P  0 ,19 0
0 . 922 P 2
 1 , 83 P  0 ,19 0

diperoleh :
P = 2,099 bar (absolute)
P = 109 Kpa (relative)
Penujukan pada manometer 107 kPa.
Setting tekanan pada kondisi temperature ambient. Seperti tabel 7.7

Tabel 7.7 Setting tekanan pada kondisi temperature ambient.

Gardu Induk. Joint 6.


Jumlah tangki minyak 3 3
Tekanan Alarm 90 kPa 104 kPa
Tekanan Trip 58 kPa 72 kPa
Tekanan setting pada
107 kPa 121 kPa
30º C

7.7. Crossbonding dan yaitu selubung logam. Tegangan


Pentanahan pada selubung logam atau screen
akan tergantung pada arus
1 Tegangan Induksi konduktor dan panjang kabel .
Hal ini dapat menimbulkan
Kabel power inti tunggal bahaya tegangan dan sepanjang
dengan selubung logam akan saluran dan dapat merusak kabel.
bersifat seperti transformator, Kerugian lain mempercepat
konduktor sebagai kumparan primer terjadinya korosi, sebagai akaibat
dan selubung logam merupakan senyawa asam dengan garam
kumparan sekunder. Arus pada tanah yang terkandung didalam
kumparan primer atau arus cairan tanah. Tegangan maksimum
konduktor akan menginduksikan yang diijinkan tanpa menimbulkan
tegangan pada kumparan sekunder korosi yang berlebihan adalah
290
cukup rendah (12 volt), sehingga akan bergeser 120qC. Apabila
dijadikan patokan untuk sistem tiga fasa tersebut seimbang
menentukan batas tegangan maka jumlah tegangan ketiga
selubung logam. Pada sistem tiga konduktor tersebut akan sama
fasa yang terdiri dari tiga kabel dengan nol. Kenyataan ini bila
berinti tunggal akan sistem kabel tanah tersebut
menginduksikan tegangan pada menggunakan sistem crosbonding
masing –masing selubung logam
dan tegangan induksi yang timbul

TRANSFORMER
Kabel

LOAD
G LOAD G

CONDUCTOR =
PRIMARY
llilitan PRIMARY CIRCUIT
WINDING sekunder

SHEAT/SCREEN =
SECONDARY CIRCUIT

Gambar 7.4. Tegangan Induksi Pada kabel


.
R
R R
S G
G S T
120
S

T
INDUCED SECONDARY
THREE SINGLE CORE CABLE
INDUCED SHEAT VOLTAGES :
Gambar 7.5. Representasi kabel sistem 3 fasa

2. Ikatan (bonding) pada satu ditanahkan pada satu titik ujungnya


titik tanpa resiko tegangan induksi
selubung logam pada ujung yang
Karena tegangan induksi pada lain.Kabel yang ditanahkan pada
selubung logam proporsional titik tengah ,dapat mempunyai
dengan panjang kabel ,maka untuk tegangan dua kali kabel yang
kabel yang pendek dapat ditanahkan pada satu titik.
291
Es Es Es

Gambar 7.6 Kabel ditanahkan satu dan dua

3. Penggabungan selubung singkat dan melalukan arus hubung


logam pada kedua ujung. singkat. Arus selubung logam akan
menimbulkan rugi selubung logam
Untuk mencegah tegangan dan menimbulkan panas yang
induksi selubung logam yang tinggi harus dikompensasi dengan
dan berbahaya maka selubung mengurangi arus beban pada
logam harus digabung dan konduktor. Hal ini berarti bahwa
ditanahkan pada pada kedua penggabungan selubung logam
ujungnya. Kabel inti tunggal dimana pada kedua ujungnya akan
selubung logam diikat (bonding) berkurang kuat hantar arusnya
pada kedua ujungnya akan bekerja dibandingkan sistem yang diikat
seperti Transformator yang (bonding) satu ujung.
kumparan sekundernya dihubung
.

Gambar 7. 7 Sistem crossbonding

7.8. Cara konstruksi solid bentangan kabel,terutama pada


bonding kedua ujungnya. Pentanahan
Pada pemasangan cara ini selubung logam hanya dilakukan
diadakan penggabungan ketat pada satu titik untuk tiap fasanya
selubung logam kabel fasa pada yaitu pada ujung atau ditengah.
beberapa tempat sepanjang

292
selubung logam

konduktor

Penggabungan ketat

Gambar 7.7. Cara pemasangan kabel berinti tunggal dengan konstruksi solid -
bonding

1. Cara Konstruksi Sheath – selubung logam) untuk saluran


Cross – Bonding bawah tanah yang memakai kabel
berinti tunggal berlapisan selubung
Cara pemasangan dengan logam (sheath) dapat ditunjukan
konstruksi sheath – cross bonding pada gambar 7.8.
(penggabungan menyilang lapisan

selubung logam isolasi


konduktor

hubungan
Pengganbungan
menyilang
ketat

l” l” l”

Gambar 7.8. Cara pemasangan kabel berinti tunggal dengan konstruksi sheath
– cross - bonding

293
Pada konstruksi ini digunakan peralatan sambungan khusus,untuk
membentuk sambungan silang selubung logam yaitu pada sepertiga atau
duapertiga panjang salurannya.

3. Konstruksi transposisi crossbonding.


Pemasangan dengan konstruksi crossbonding untuk kabel bawah tanah
yang menggunakan kabel inti tunggal seperti gambar 7.9.
I II II
1 3 I 1

D12

Kabel -1 3 D13
2
D23
3 2 1

Gambar 7.9. Pemasanagan kabel inti satu dengan konstruksi transposisi


crossbonding

Kabel kabel fasa ditransposisi konduktor dan selubung maka


antara bentangan salurannya pemasangan kabel harus dekat dan
,sehingga bentangan kabel terbagi selubung menempel dengan posisi
menjadi tiga bagian sama panjang. “trefoil”. Namun posisi seperti ini
Pada sepertiga dan duapertiga tidak baik untuk disipasi panas.
panjang bentangan dilakukan Jika kabel sistem tiga fasa inti
penggabungan antara selubung satu ini dibagi menjadi tiga bagian
logam kabel fasa. yang sama dan selubung itu dapat
diinterkoneksikan, maka tegangan
7,9. Transposisi dan sambung induksi ini akan saling
silang menghilangkan. Apabila kabel-
kabel inti satu ini digelar dengan
1. Sambung Silang Selubung posisi mendatar (flat) maka
Logam tegangan induksi pada kabel yang
Kabel distribusi umumnya ditengah tidak sama dengan dua
dipasang dengan selubung kabel yang berada diluarnya dan
digabungkan dan ditanahkan. jumlah tegangan induksi tidak sama
Guna membatasi arus sirkulasi dengan nol.
kabel inti satu yang disebabkan
oleh fluksi magnetik antara

294
Untuk itu setiap akan secara efektif selubung logam
memasuki sambungan (joint) kabel tersambung lurus. Apabila instalasi
tenaga dilakukan penukaran fasa kabel tegangan tinggi dibuat
(transposisi) dan hubung silang transposisi dan sambung silang,
selubung logam dibuat dengan maka rugi-rugi menjadi sama
perputaran fasa berlawanan dengan nol.
dengan transposisi, sehingga

R R T R

S S R S
T T S T
T R S
CROSS BONDED CLOCKWISE TRANSPOS
SINGLE CORE TRANSPOSITIO
CA S N

Gambar 7.10 Sambungan silang selubung logam

2. Peralatan Sambung Silang. secara listrik membagi dua


tegangan selubung. Sambungan ini
Sambungan Bersekat Pada
diisolasi terhadap tanah dan
kabel yang menggunakan
dipasang dengan menempatkan
sambungan silang, digunakan
sambungan itu didalam fiberglass
sambungan (joint) yang bersekat.
yang diisi kompon.
Pada tabung sambungan (joint)

Cross Bonding Leads


220

270

Fibern Glas
C i
Sectionalizing
Insulator Ring

Gambar 7.11 Sambungan bersekat

295
3. Kabel Penghubung dialiri arus ,tetapi pada waktu terjadi
crossbonding gangguan akan mengalir arus
selubung logam sehingga kabel
Agar minor section terangkai penghubung tersebut harus
menjadi major section,diperlukan mempunyai penampang paling
kabel penghubung yang didesain tidak sama dengan kemampuan
khusus. Kabel penghubung ini selubung logam yaitu dengan
harus mempunyai impedansi penampang 240 mm atau 300 mm
serendah mungkin. Pada kondisi
normal kabel penghubung tidak

INNER INSULATION

INNER CONDUCTOR
SCREEN
OUTER
CONDUCTOR
OUTER CONDUCTOR
SCREEN
OUTER

Gambar 7.12 Kabel penghubung crosbonding

4. Kotak Hubung (link box) pengujian. Dengan alasan ini maka


pada tiap sambungan, kabel
Pada sambungan (joint) yang
penghubung crossbonding ditarik
bersekat selubung logam di-ikat
kedalam boks khusus atau disebut
(bond dan langsung ditanahkan,
box crossbonding.
namun pemasangan seperti ini
instalasi tidak dapat dilakukan

Gambar 7.13 Transposisi dan sambung silang

296
Kotak hubung umumnya dipasang pada permukaaan tanah dan didesain
untuk tahan terhadap air. Guna mencegah masuknya air kedalam boks
crossbonding maka diberi tekanan dengan mengisi nitrogen tekanan rendah
0,2 bar.
CROSS BONDING
STRAPS

OVER VOLTAGE
LIMITER

INNER
CONNECTOR
BITUMINOUS
OUTER
COMPOUND STAINLESS STEEL
CONNECTOR
TANK
INSULATING
TUBE

Gambar 7.14. Kotak hubung crosbonding

5. Tingkat isolasi Peralatan gangguan lain pada sistem


Crossbonding jaringan. Menurut IEC 70 isolasi
Pada kondisi operasi selubung seksionalisasi akan tahan
normal,tegangan induksi kabel terhadap tegangan impulse 95 kV
tanah tegangan tinggi akan kecil, antara selubung dan 47,5 kV antara
berkisar antara 1 sampai 2 Volt selubung dengan tanah. Isolasi
.Namun demikian isolasi selubung kotak hubung tahan untuk tegangan
logam kabel power dan tingkat 40 kV antara selubung dan 20 kV
islolasi crossbonding harus didesain antara selubung dengan tanah.
untuk tahan tegangan lebih yang
disebabkan oleh petir maupun
297
6. Pembatas tegangan dan melalukan arus yang besar
selubung Logam (SVL). pada waktu terjadi pukulan impulse
serta mencegah tegangan surja
Tingkat isolasi selubung logam diatas tingkat isolasi selubung
dibuat tahan terhadap tegangan logam. Jika tahanan tak linier ini
surja yang disebakan oleh adanya terkena tekanan tegangan impulse
gangguan . Hal ini agar dapat atau tegangan surja maka akan
dibatasi harga maksimum tegangan mengalir arus yang besar sehingga
impulse yang masuk ke kabel dapat merusak tahanan tak linier.
sehingga isolasi selubung logam Untuk itu setelah terjadi gangguan
akan aman. Peralatan ini yang besar maka tahanan tak linier
mempunyai tahanan tak linier atau atau SVL ini perlu dilakukan
sela percik. Kotak hubung pemeriksaan dan pengukuran
digunakan tahanan tak linier yang disamping pemeliharaan secara
mempunyai tahanan dalam tinggi regular.
pada kondisi normal dan
mengalirkan arus yang kecil.
Tahanan akan menurun secara
cepat pada waktu tegangan naik

mA
50

40

30
20

10

0 1 3
2 4 5 6 7 8 9 10 kV

Gambar 7.15. Karakteristik tegangan dan arus SVL

7. Sambungan Pada link box konduktor fasa R,S dan T selalu


ditarik keluar dan diklem didalam
Pada sistem kabel tanah yang
Boks. Gambar 7.16 menunjukan
menggunakan crossbonding, perlu
suatu uniform layout dengan titik
diperhatikan apabila selubung
bintang ditanahkan ,sistem pemisah
logam disambung satu dengan
seksi pada sambungan dibypass
yang lain. Untuk sistem
menggunakan dua buah resistor
crossbonding,konduktor
seri masing–masing selubung
penghubung (lead) ,inner dan outter
298
logam ditanahkan pada kedua
ujungnya melalui suatu resistor.

CROSS EARTH
BONDING DISCONNECTING
LINK LINK BOX
BOX

R S T R S T R S T R S T

R S T R S T R S T

R S T R S T R S T
EARTH
STRAP

S R T
R S S
T T R
MINOR SECTION MINOR SECTION MINOR SECTION

TRANPOSED CROSS BONDED MAJOR SECTION

Gambar. 7 16. Sistem sambungan crosbonding

7.10. Alat Pengukur Tekanan ( Mano Meter )


1.Satuan.
Satuan dibuat oleh para Ilmuwan untuk mengidentifikasikan (memberi ciri) pada
besaran yang ditulis di depannya. Sampai dengan saat ini, kita mengenal ada 2
(dua) macam satuan yaitu:

2 Satuan Dasar
satuan dasar ini adalah satuan yang masih asli.
Yang termasuk Satuan Dasar (beserta simbol / notasinya) antara lain:
- satuan panjang [m] meter.
- satuan waktu [det/sec] detik/second.
- satuan massa [g/kg/lb] gram/kilogram/pound.
- satuan temperatur [°C/°F/°R] derajat.
- satuan jumlah molekul [mol] molekul.
- satuan intensitas cahaya [Cd] candella.

299
3. Satuan Turunan
Satuan yang merupakan kombinasi dari 1 atau lebih dari satuan dasar atau
konversinya. Yang termasuk Satuan Turunan (beserta simbol / notasinya)
antara lain:

- satuan luas [m2] meter persegi.


- satuan volume [m3] meter kubik.
- satuan gaya [N, kgf] Newton, kg-force.
- satuan percepatan / gravitasi bumi [m/det2] meter per detik kuadrat
- satuan kecepatan [m/det] meter per detik.
- satuan energie [cal/kcal] calorie/kilo calorie.
- satuan daya [KW, TK] Kilowatt, Tenaga Kuda.
- potensial listrik [V] Volt.
- satuan arus listrik [A] Ampere.

4 Sistem Satuan. sedangkan SI digunakan pada


peralatan-peralatan buatan selain
Sistem satuan yang kita anut
Eropa atau Amerika. Diantara
sampai dengan saat ini juga ada 2
kedua sistem satuan tersebut
(dua) Sistem Satuan yaitu: Sistem
sebenarnya tetap ada korelasi
Internasional (SI) dan Sistem
(hubungannya).Beberapa contoh
Satuan British. Sistem Satuan
perbedaan antara SI dan British
British banyak digunakan pada
beserta korelasinya terlihat seperti
peralatan-peralatan (termasuk
tabel 7.8.berikut:
peralatan penyaluran tenaga listrik)
buatan Eropa atau Amerika,

Tabel 7.8 Sistim Satuan


Aplikasi Sistem
British: Korelasi:
Satuan: Internasional:
1 inch = 2,54 cm
Satuan - Cm - inch
1 m = 3,3 feet, 1 feet = 12
Panjang. - M - feet
inch
Satuan Massa. - kg - lb (pound) 1 kg = 2,2 lbs
Satuan waktu. - second - second Sama
Satuan
1 m3 = 35,32 cu-ft (cubic-
volume. - m3 - cu-ft
feet)
7. 11.Tekanan Pada Kabel Minyak akan kita jumpai kgf/m2 atau
kgf/cm2 sedangkan dalam Sistem
Tekanan didefinisikan sebagai
British lb/ft2 ( baca: pound per
besarnya gaya (force) total yang
square feet = psf) atau lb/inch2
hanya dihitung pada 1 satuan luas
(baca: pound per square inch =
saja, dengan demikian satuan
psi).
tekanan dalam Sistem Internasional
300
Tekanan dalam bidang teknik - Tekanan udara luar ( dalam
dibedakan menjadi: bidang teknik ditentukan = 1 bar
- Tekanan Absolut / mutlak. atau 1 Atm atau 76 cm Hg )
- Tekanan Pengukur / gauge. Hubungan dari masing-masing
tekanan seperti terlihat pada skema
di bawah ini:

Tek. Pengukur
Tek. Udara luar = 1 Atm = 1,033 bar = 0 gauge =
76 cm Hg = 101,325 kPa.
Tek. Vacuum

Jika:
Tek. Absolut

Tek. Absolut = Pa.


Tek. Pengukur = Pg
Tek. Vacuum = Pv
Tek. Udara luar = Pu
Maka : Pa = Pg + Pu
Tek. Absolut

Tek. 0 Absolut

Gambar 7.17.Tekanan

Besaran-besaran dan konversi 1. Alat Ukur Tekanan.


yang sering kita jumpai adalah:
Alat pengukur tekanan
1 Atmosphere (tekanan udara di
mempunyai sebutan / istilah yang
sekeliling kita) = 76 cm Hg =
berbeda-beda menurut daerah
1,01325 bar = 1,033 kg/cm2 = 760
ukurnya, misalnya:
torr = 101,325 kPa (kilo Pascal) =
- Barometer: alat ukur tekanan
14,7 psi = 2116,22 psf.
udara luar (yang = 1
Atmosphere).

2. Vacuummeter(vacuumgauge).
Alat ukur tekanan udara luar.
301
- Manometer (pressure gauge) : proteksi-proteksi secara elektris
yang telah ada.
alat ukur tekanan di atas tekanan
udara luar. 3. Desain dan cara kerja
- Campuran (compound gauge) : Manometer.
- alat ukur tekanan di atas dan di
bawah Manometer yang terpasang
tekanan udara luar, sering pula pada instalasi SKTT kebanyakan
disebut dari jenis pipa bourdon ( Bourdon
mano-vacuum meter Pipe type ).

Pada instalasi SKTT 150 kV 4. Desain Manometer.


yang tergolong Oil Filled Cable Pipa Bourdon terbuat dari bahan
(terutama perlengkapan sealing- kuningan yang dipipihkan kemudian
end maupun stop-joint) seperti: dibuat melengkung sesuai bentuk
STK, Pirelli atau De-Lyon sebuah segmen lingkaran. Di salah
manometer banyak kita temukan satu ujung pipa ditutup mati dan di
berfungsi sebagai pengukur ujung lainnya tetap berlubang,
tekanan minyak isolasi; ia berfungsi kemudian pada ujung ini
selain sebagai alat ukur/monitor dipasangkan pada sebuah terminal
tekanan media isolasi juga sebagai yang lazim disebut nippel.
back-up proteksi mekanik di luar

Pipa logam pipih

Direkatka

Terminal
(nipple).

Sensor
tekanan
Gambar 7.18 : Pipa Bourdon

302
Pada ujung pipa yang tertutup Setelah dikalibrasi, angka-angka
dihubungkan dengan link-link/ sekala pada dial dapat ditentukan /
lengan penggerak yang pada dibuat; dan inilah yang kemudian
akhirnya link ini dapat dapat kita baca sebagai besaran
menggerakkan/memutar jarum tekanan pada peralatan dimana
penunjuk (pointer) manometer manometer tersebut dipasangkan.
melalui susunan roda gigi;
sedangkan pada ujung pipa yang 7.12. Kabel tenaga jenis XLPE
lain diikatkan kuat bersama
Pada tahun belakangan ini
nippelnya kepada casing dari
kabel tenaga jenis isolasi plastik
manometer.
digunakan untuk mempercepat dan
Ketebalan pipa bourdon ini
meningkatkan pengembangan kota
dibuat oleh pabriknya dengan
karena kabel isolasi plastik ini
ukuran yang berbeda-beda
mempunyai kinerja dielective yang
disesuaikan dengan besar kecilnya
paling baik dan mudah pekerjaan
tekanan yang akan dihadapi;
penyambungan pada instalasi- nya,
semakin besar tekanan yang akan
pemeriksaan dan pemeliharaannya.
diukur, semakin tebal bahan yang
Khususnya kabel yang
harus dibuat dan sebaliknya.
menggunakan cross-linking
Untuk membaca penunjukan
polyethylene yaitu pengembangan
manometer dibuatlah sebuah
teknik pembuataan- nya sehingga
piringan yang diberi angka-angka
memungkinkan untuk penggunaaan
(dibuat berdasarkan hasil kalibrasi)
tegangan yang lebih tinggi.
yang disebut dial.
Kecenderungan baru ini
pengembangan secara cepat kabel
5. Cara kerja Manometer.
dengan dielektrik padat
Apabila di dalam pipa bourdon menyatakan secara tidak langsung
kita masukkan fluida (bisa gas, bisa bahwa kabel minyak sampai
zat cair) yang mempunyai tekanan, tegangan 275 kV segera diganti
maka pipa yang semula berbentuk dengan kabel dengan isolasi cross-
lengkung itu akan berusaha linked polyethylene Kabel XLPE
menjadi lurus; namun tidak akan baru-baru ini mempunyai berat
pernah berhasil lurus karena gaya yang sangat ringan,syarat termal
tekan dari fluida tersebut dibuat yang lebih baik dan biaya instalasi
tidak akan mampu melewati yang sangat murah.
elastisitas dari bahan dan ukuran Perbaikan kabel yang rusak
pipa bourdon; sebaliknya apabila hanya memerlukan bagian kecil
tekanan di dalam pipa ditiadakan, waktu dari pada kabel dengan
maka pipa akan kembali pada isolasi minyakdan biaya material
bentuk semula. yang rendah.Dari aspek lingkungan
Selanjutnya oleh link-link dan kabel XLPE mempunyai
susunan roda gigi gerakan mekanik keuntungan yang lebih besar
tersebut akan diteruskan ke jarum ,karena resiko minyak tidak ada.
penunjuk (pointer). Material XLPE

303
Material dasar untuk semua 2. Sifat listrik
jenis kabel XLPE adalah
Sifat listrik yang baik dari PE
plyethylene dengan desnsity yang
tidak berubah selama proses cross-
density rendah .Isolasi polyethylene
linking,oleh karena itu XLPE seperti
(PE) sudah lama digunankaan
PE mempunyai sangat kecil dan
sebagai isolasi kabel dan material
hanya ketergantungan suhu loss
selubung yang mempunyai sifat
faktor (tan d) dan konstanta
listrik dan mekanik yang baik,
dielektrik (İ). Oleh karena itu hasil
ringan, fleksibilitas suhu yang
dari rugi dielektrik dari kabel XLPE
rendah yang baik tahan
adalah kecil dibandingkan dengan
kelembaban yang baik, kimia dan
PVC dan kabel isi minyak. Kabel
ozone yang mempunyai harga
XLPE khususnya sesuai untuk rute
rendah. LD polyethylene
kabel yang panjang dengan
mempunyai sifat yang masih
tegangan tinggi yang dalam hal rugi
terbatas penggunaanya sebagai
–rugi adalah sangat penting.
bahan isolasi kabel. Sebagai bahan
termoplastik mempunyai
3. Sifat mekanik
kekurangan, suhunya 105 -115 °C
.Kerugian yang lain adalah tendensi Polyethylene mempunyai sifat
stress-cracking apabila mekanik yang baik.Hal ini menarik
bersinggungan dengan permukaan karena pada suhu normal PE dapat
bahan aktiv. Dengan menggunakan menahan lokal stress lebih baik dari
proses reminiscent dari vulkanisasi PVC.Dalam hal ini XLPE
karet molekul PE dapat diproses mempunyai keuntungan yang sama
cross-link sehingga memperbaiki seperti PE dan tingkat tertentu
sifat termal dan mekanik secara seperti isolasi yang diisi XLPE,juga
baik dan sifta listriknya berubah tahan terhadap abrasi yang lebih
secara baik juga. baik dari pada polyethylene.Oleh
akrena itu sifat mekaniknya yang
1. Sifat termal baik dari kabel XLPE diwaktu yang
akan datang mempunyai jumlah
Oleh karena (owing to)
penggunaan yang lebih besar dari
menggunakan cross-linking, kabel
kabel konvensional.
XLPE adalah material yang tahan
panas. XLPE tidak dapat meleleh
4. Sifat kimia
seperti polyethylene tetapi terurai,
dan membentuk karbon jika terbuka Oleh karena cross-linking dari
pada waktu yang lama diatas suhu molekul XLPE tahanannya lebih
300 °C. Suhu konduktor yang baik dari pada PE
diijinkan pada waktu terjadi hubung Polusi sekitar dan kabel
singkat selama 1 detik adalah Dari aspek lingkungan baik PVC
250 °C pada beban kontinyu dan maupun kabel minyak mempunyai
konduktor dengan isolasi XLPE kerugian yang jelas, kabel PVC
suhunya 90 ° C. adalah jika kebakaran memberikan
gas-gas yang korosi dan kabel
minyak jika bocor akan merusak

304
suplai air. Tak dapat disangkal c. Standar yang digunakan
(admittedly) kebakaran, hasil
-IEC 228 : Isolasi dan konduktor
pembakaran adalah karbon dioksid
kabel
(CO2) dan air tidak menyebabkan
- IEC 229 : Pengujian kabel
kerusakan. Penggunaan XLPE
oversheath yang mempunyai
pada kabel tegangan rendah dapat
fungsi pengaman khusus dan
dibuat tahan tehadap rambatan api.
menggunakan extrusion
Kompon tidak menghasilkan
- IEC 287 : Perhitungan
halogen.
pengenal arus kontinyu kabel (100
% faktor beban)
5. Keuntungan dan kerugian
- IEC 840 : Pengujian kabel
a. Keuntungan tenaga yang menggunakan isolasi
extruded untuk tegangan diatas
Keuntungan kabel ini adalah
30 kV (Um 36 kV sampai 150 kV
ringan, dan mudah pemasangannya
- IEC 949 : Perhitungan arus
Radius lingkaran yang kecil dan
hubung singkat termal yang
konsekuensi khusus untuk instalasi
diijinkan
yang terbatas misalnya switch gear
- Publikasi IEC yang lain yang
instalasi dalam.
berkaitan
Pengenal hubung singkat yang
tinggi khususnya sesuai untuk
7.12.1. Konstruksi kabel XLPE
penampang kabel yang dipilih
dengan dasar arus hubung singkat. Konstruksi kabel XLPE dapat
Tidak ada tekanan terhadap dilihat pada gambar 7.19. dibawah
peralatan untuk stabilisasi dielektrik ini
,dengan simplifikasi dari
pemasangan dan peralatan 1. Konduktor
bantu,sehingga mengurangi biaya
Konduktor terdiri dari kawat
pemasangan dan pemeliharaan.
tembaga stranded annealid
Isolasi yang padat,konssekuensinya
konduktiviti tinggi yang sesuai
sesuai untuk slope yang besar dan
dengan IEC publikasi 228 .
perbedaan ketinggian dari rute
Konduktor mempunyai bentuk 4
kabel.
segmen jenis Milikan dengan
Tangen delta yang rendah
penampang1000 mm2
sehingga mengurangi biaya operasi
akibat rugi dielektrik yang rendah.
2. Kabel screen
b. Kerugian Screen konduktor non metalik
ini terdiri dari lapisan extruded semi
Pengaman mekanik yang
konduktiv termo settinf
rendah,dibanding dengan kabel
kompon.Screen tersebut halus dan
didalam pipa besi. Pengaruh
kontinyu.Antar konduktor dengan
screen yang rendah dari kabel
dan lapisan ektruded semi
dengan selubung logam atau kabel
konduktiv ,pita semi konduktiv
dalam pipa.
harus dipasang.

305
3. Isolasi dari 5°C dan tidak lebih besar dari
10°C diatas suhu pengenal
Isolasi dibuat dari dry cure
maksimum dari operasi normal
XLPE extruded secara serempak
isolasi. Ketebalan rata-rata isolasi
dengan semi konduktiv dan
tidak kurang dari harga nominal
insulation screen (triple head
pada lampiran Technical particular
extrusion).Isolasi dirancang untuk
and guarantie.
tegangan impulse 750 kV puncak
pada suhu konduktor tidak kurang

K onduktor

P elapis konduktor

Isolasi

P elapis isolasi

M antel Logam
B antalan pelindung dalam
Logam pelindung
B inder
O uter sheath

Gambar 7.19. Konstruksi kabel XLPE


4. Screen Isolasi 6. Penutup bagaian dalam (inner
covering)
Screen isolasi terdiri dari
lapisan extrude semi konduktiv
Penutup pengaman anti
termo setting compound. Screen ini
corrosion dan sebagai lapisan
smoot dan kontinyu.Pada screen ini
bedding untuk lapisan anti termite
pita semi konduktiv harus dipasang.
pita kuningan extruded black
polyethilene compound digunakan
5 Pelindung Metalik (metallic
dengan tebal mominal 2 ,0 mm .
shield).
7. Pita pengaman anti termite
Pelindung metalik dari kabel
terdiri dari kawat tembaga Sebagai pengaman anti termite
konduktifitas tinggi. Penampang ,dua lapisan pita tin-bronze harus
pelindung metalik ini harus mampu dipasang diatas inner covering.
melalukan arus gangguan seperti
pada technical; particular and 8. Penutup Luar
guarantie.
Penutup kabel bagian luar
adalah dari extruded black PVC dan
tambahan bahan kimia lead
naphtenate seperti pada anti
306
termite,nominal ketebalannya 7.13. Kabel laut.
3,0 mm.
Kabel Laut Tegangan Tinggi
yang terpasang saat ini di PLN P3B
9. Penandaan
menggunakan jenis Kabel minyak
Tanda berikut agar dipasang pada (Oil Filled Cable), seperti yang
penutup luar PVC : terpasang di PLN P3B RJTB sbb ,
Sebagai contoh untuk : Kabel yang kontruksinya dapat dilihat
XLPE 150 kV 1000mm2 LG kabel pada gambar 6.20.
1997’ kabel laut Jawa – Madura merk
Artinya: BICC dari Inggris.
-Tegangan nominal : 150 kV kabel laut Jawa – Bali merk
- Jenis kabel : XLPE PIRELLI dari Itali.
- Penampang konduktor: 1000 mm2
- Pabrik Pembuat : LG Kabel
- Tahun pembuatan : 1997

. . .. Conductor
Conductor Screen
Insulation
Insulation Screen
Laid Up Cores

. Binders
Sheath

. ..
Bedding
Reinforcement Binder

Anti Corrosion Sheath


Oil Duct
Binder Anti Teredo Tapes Binder
Serving Bedding
Armour

Gambar 7.20. Kabel laut merk BICC

Pada umumnya untuk SKLT ini pelindungan lebih banyak yang


hampir sama dengan SKTT. spesifik (lihat tabel berikut).
Perbedaannya terletak pada lapisan Tabel :7.9. Spesifikasi Kabel Laut

307
Tabel :7.9. Spesifikasi Kabel Laut Jenis Merk Jenis BICC
No BAGIAN BAHAN SATUAN UKURAN
1 Konduktor Tembaga Penampang 300 mm2
Diameter 22,5 mm
2 Konduktor Kertas Karbon Diameter 23 mm
Screen
3 Isolasi Kertas Diameter 48,1 mm
4 Isolasi Screen Kertas Karbon & Diameter 48,9 mm
Non Ferrous
metal
Tape/kertas
5 Binder CWF Tape Diameter 106,2 mm
6 Sheath Lead Diameter 114,2 mm
7 Bedding B.P Katun Tape Diameter 114,8 mm
8 Reinforcement Non Ferrous metal & Diameter 115,6 mm
Binder Tapes
9 Anti Corrosion Extruded Polymeric Diameter 124,1 mm
Sheath Sheath
10 Oil Duct Aluminium Diameter I.D 18 mm
O.D 20 mm
11 Anti Teredo Brass Diameter 124,5 mm
Tapes
Binder
12 Bedding Hessian Tapes Diameter 127,6 mm
13 Armour Galv. Steel Wire ( Diameter 139,6 mm
60 bh )
14 Binder Fabric Tape Diameter 140,1 mm
15 Serving Jute Diameter 149,3 mm

Tabel :7.10. Spesifikasi Kabel Laut Jenis Merk PIRELLI.

No BAGIAN BAHAN SATUAN UKURAN


1 Oil Duct Diameter 12 mm
2 Konduktor Tembaga Penampang 300 mm2
Diameter 23,2 mm
3 Konduktor Kertas Karbon hitam & - -
Screen Kertas Duplex Tape
4 Isolasi Kertas Ketebalan 10 mm
Max. 12 kV/mm
electric
stress at
87 kV
5 Core Screen Duplex tape & copper - -
woven rayon tape
308
6 Lead Sheath Extruded half C Lead alloyDiameter 51,9 mm
Ketebalan 26 mm
7 Reinforcement Tapes stainless steel Ketebalan 0,3 mm
8 Anti Corrosion Extruded Polyethylene Diameter 60 mm
Jacket Sheath Luar
Ketebalan 3 mm
9 Core Cabling - Diameter 130 mm
10 Anti Teredo Copper Tape Ketebalan 0,1 mm
Protection
11 Bedding Polypropylene yarn Ketebalan 2 mm
12 Armour Galvanized Steel Wire Diameter 7
Kesatu mm/wire
13 Binding Polypropylene yarn Ketebalan 2 mm
14 Armour Kedua Galvanized Steel Wire Diameter 7
mm/wire
15 Serving Polypropylene yarn Ketebalan 3,5 mm
Diameter 173 mm
Luar
16 Fiber Optic 12 SMR Optical Fibers - -
Core Cable with Power Cores

309
Lampiran : A

DAFTAR PUSTAKA

Bernad Grad ( 2002) Basic Electronic Mc Graw Hill Colage New- York
David E Johnson (2006) Basic Electric Circuit Analisis John Wiley & Sons.Inc
New- York
Diklat PLN Padang . (2007) Transmisi Tenaga Listrik Padang
Diklat PLN Pusat . (2005) Transmisi Tenaga Listrik Jakarta
Fabio Saccomanno (2003) Electric Power System and Control John Wiley &
Sons.Inc New- York
John D. McDonald (2003) Electric Power Substation Engginering CRC Press
London
Jemes A.Momoh (2003) Electric Power System CRC Press London
Luces. M . (1996) Electric Power Distribution and Transmision Prantice Hall
New- York
Oswald (2000) Electric Cables for Pewer Transmision John Wiley & Sons.Inc
New- York
Paul M Anderson (2000) Analisis of Faulted Power System John Wiley &
Sons.Inc New- York
Panagin.R.P ( 2002) Basic Electronic Mc Graw Hill Colage New- York
Stan Stawart (2004) Distributet Swichgear John Wiley & Sons.Inc New- York
Stepen L. Herman (2005) Electrical Transformer John Wiley & Sons.Inc
New- York
Hutauruk (2000)Tranmisi Daya listrik Erlangga Jakarta.

A-1

You might also like