You are on page 1of 6

Osiloskop Osiloskop dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan

Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat cara kerjanya, yaitu: osiloskop analog dan osiloskop digital.
memetakan sinyal listrik.
Pada kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan - Osiloskop analog menggunakan tegangan yang diukur
memperlihatkan bagaimana sinyal berubah terhadap untuk menggerakkan berkas elektron dalam tabung
waktu. gambar ke atas atau ke bawah sesuai dengan bentuk
gelombang yang diukur. Pada layar osiloskop dapat
Contoh beberapa kegunaan osiloskop : langsung ditampilkan bentuk gelombang tersebut.
• Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya - Osiloskop digital mencuplik bentuk gelombang yang
terhadap waktu. diukur dan dengan menggunakan ADC (Analog to Digital
• Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi. Converter) untuk mengubah besaran tegangan yang
• Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian dicuplik menjadi besaran digital.
listrik.
• Membedakan arus AC dengan arus DC.
• Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan
hubungannya terhadap waktu.
LAB SISTEM ELEKTRONIKA 1 LAB SISTEM ELEKTRONIKA 2
STTTELKOM STTTELKOM

Osiloskop Analog
Cara Kerja Osiloskop Analog
• Pada saat osiloskop dihubungkan dengan sirkuit, sinyal
tegangan bergerak melalui probe ke sistem vertical.

• Bergantung kepada pengaturan skala vertikal(volts/div),


attenuator akan memperkecil sinyal masukan sedangkan
amplifier akan memperkuat sinyal masukan.

• Selanjutnya sinyal tersebut akan bergerak melalui keping


pembelok vertikal dalam CRT(Cathode Ray Tube).
Tegangan yang diberikan pada pelat tersebut akan
mengakibatkan titik cahaya bergerak (berkas elektron
yang menumbuk fosfor dalam CRT akan menghasilkan
pendaran cahaya). Tegangan positif akan menyebabkan
titik tersebut naik sedangkan tegangan negatif akan
menyebabkan titik tersebut turun.
LAB SISTEM ELEKTRONIKA 3 LAB SISTEM ELEKTRONIKA 4
STTTELKOM STTTELKOM

Bagian Oslioskop :
Cara Kerja Osiloskop Analog (cont.) • Probe adalah kabel penghubung yang ujungnya diberi
penjepit, dengan penghantar kerkualitas, dapat
meredam sinyal-sinyal gangguan, seperti sinyal radio
• Sinyal akan bergerak juga ke bagian sistem trigger untuk
memulai sapuan horizontal (horizontal sweep). Sapuan atau noise yang kuat. Ada dua terminal penghubung
horizontal ini menyebabkan titik cahaya bergerak pada probe, yaitu ujung probe dan kabel ground yang
melintasi layar. Jadi, jika sistem horizontal mendapat biasanya dipasangi capit buaya. Pada prakteknya capit
trigger, titik cahaya melintasi layar dari kiri ke kanan buaya tersebut dihubungkan dengan bagian ground
dengan selang waktu tertentu. Pada kecepatan tinggi titik pada rangkaian, seperti chasis logam, dan sentuhkan
tersebut dapat melintasi layar hingga 500.000 kali per ujung probe pada titik yang dites pada rangkaian
detik.

• Secara bersamaan kerja sistem penyapu horizontal dan


pembelok vertikal akan menghasilkan pemetaan sinyal
pada layar. Trigger diperlukan untuk menstabilkan sinyal
berulang. Untuk meyakinkan bahwa sapuan dimulai pada
titik yang sama dari sinyal berulang.

LAB SISTEM ELEKTRONIKA 5 LAB SISTEM ELEKTRONIKA 6


STTTELKOM STTTELKOM

1
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.fineprint.com
Kalibrasi pada probe Panel Kendali
Pada umumnya, tiap osiloskop sudah dilengkapi sumber
sinyal acuan untuk kalibrasi. Sebagai contoh, osiloskop
GW tipe tertentu mempunyai acuan gelombang persegi
dengan amplitudo 2V peak to peak dengan frekuensi 1
KHz.
Misalkan kanal 1 yang akan dikalibrasi, maka BNC probe
dihubungkan ke terminal masukan kanal 1, seperti
ditunjukkan pada gambar berikut:

LAB SISTEM ELEKTRONIKA 7 LAB SISTEM ELEKTRONIKA 8


STTTELKOM STTTELKOM

• Pengendali intensitas digunakan untuk mengatur • Pengendali vertikal digunakan untuk merubah posisi dan
intensitas cahaya gambar gelombang yang ditampilkan skala gelombang secara vertikal. Osiloskop memiliki
pada monitor osiloskop. Bila anda menambahkan pula pengendali untuk mengatur masukan coupling dan
kecepatan sapuan (sweep speed) pada osiloskop analog, kondisi sinyal lainnya yang dibahas pada bagian ini.
maka anda harus meningkatkan pula tingkat intensitas. Gambar 1 menunjukkan tampilan panel depan dan
• Pengendali fokus digunakan untuk mengatur ketajaman menu on-screen untuk kontrol vertikal.
gambar gelombang. Pengendali ini hanya terdapat pada
osiloskop analog.

LAB SISTEM ELEKTRONIKA 9 LAB SISTEM ELEKTRONIKA 10


STTTELKOM STTTELKOM

Pengendali vertikal (cont.) Pengendali vertikal (cont.)


Tombol posisi vertikal digunakan untuk menggerakkan Coupling merupakan metoda yang digunakan untuk
gambar gelombang pada layar ke arah atas atau ke menghubungkan sinyal elektrik dari suatu sirkuit ke sirkuit
bawah. yang lain. Pada kasus ini, masukan coupling merupakan
penghubung dari sirkuit yang sedang di tes dengan
Tombol Volts / div mengatur skala tampilan pada arah osiloskop. Coupling dapat ditentukan/diset ke DC, AC, atau
vertikal. Pemilihan posisi. Misalkan tombol Volts/Div diputar ground. Coupling AC menghalangi sinyal komponen DC
pada posisi 5 Volt/Div, dan layar monitor terbagi atas 8
kotak (divisi) arah vertikal. Berarti, masing-masing divisi sehingga terlihat bentuk gelombang terpusat pada 0 volts.
(kotak) akan menggambarkan ukuran tegangan 5 volt dan
seluruh layar dapat menampilkan 40 volt dari dasar sampai
atas. Jika tombol tersebut berada pada posisi 0.5
Volts/dDiv, maka layar dapat menampilkan 4 volt dari
bawah sampai atas, dan seterusnya. Tegangan maksimum
yang dapat ditampilkan pada layar adalah nilai skala yang
ditunjukkan pada tombol Volts/Div dikali dengan jumlah
kotak vertikal. Jika probe yg digunakan menggunakan
faktor pelemahan 10x, maka tegangan yang terbaca harus
dikalikan 10. LAB SISTEM ELEKTRONIKA 11 LAB SISTEM ELEKTRONIKA 12
STTTELKOM STTTELKOM

2
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.fineprint.com
Pengendali vertikal (cont.) Pengendali vertikal (cont.)
Pada osiloskop analog, misal dua kanal, ada dua cara untuk Osilioskop juga memiliki sistem kerja untuk menjumlahkan
menampilkan sinyal gelombang secara bersamaan. Mode bolak-balik
(alternate) menggambar setiap kanal secara bergantian. Mode ini dua buah fungsi gelombang bersama-sama, sehingga
digunakan dengan kecepatan sinyal dari medium sampai dengan menciptakan tampilan bentuk gelombang baru. Osiloskop
kecepatan tinggi, ketika skala times/div di set pada 0.5 ms atau lebih
cepat. analog menggabungkan sinyal-sinyal sedangkan osiloskop
Mode chop menggambar bagian-bagian kecil pada setiap sinyal ketika
terjadi pergantian kanal. Karena pergantian kanal terlalu cepat untuk digital membentuk sinyal baru secara matematik.
diperhatikan, sehingga bentuk gelombang tampak kontinu. Untuk mode
ini biasanya digunakan dengan sinyal lambat dengan kecepatan sweep
1ms per bagian atau kurang.

LAB SISTEM ELEKTRONIKA 13 LAB SISTEM ELEKTRONIKA 14


STTTELKOM STTTELKOM

Pengendali Horizontal Pengendali Horizontal (cont.)


Gunakan pengendali horizontal untuk mengatur posisi dan Tombol Posisi
skala pada bagian horizontal gelombang. Tombol posisi horizontal menggerakkan gambar
gelombang dari sisi kiri ke kanan atau sebaliknya sesuai
keinginan kita pada layar.

Tombol Time / Div ( time base control)


Tombol kontrol Time/div memungkinkan untuk mengatur
skala horizontal. Sebagai contoh, jika skala dipilih 1 ms,
berarti tiap kotak(divisi) menunjukkan 1 ms dan total layar
menunjukkan 10 ms(10 kotak horisontal). Jika satu
gelombang terdiri dari 10 kotak, berarti periodanya adalah
10 ms atau frekuensi gelombang tersebut adalah 100 Hz.
Mengubah Time/div membuat kita bisa melihat interval
sinyal lebih besar atau lebih kecil dari semula, pada layar
osiloskop, gambar gelombang akan ditampilkan lebih rapat
atau renggang.
LAB SISTEM ELEKTRONIKA 15 LAB SISTEM ELEKTRONIKA 16
STTTELKOM STTTELKOM

Pengendali Trigger
Pengukuran Tegangan
• Trigger digunakan untuk membuat tampilan gambar
menjadi tampak diam. Pengendali trigger membuat kita Tegangan adalah besar beda potensial listrik, dinyatakan
dapat menstabilkan pengulangan sinyal/gelombang dan dalam Volts, antara dua titik pada rngkaian. Biasanya salah
menangkap satu bagian gelombang berjalan. satu titikny adalah titik ground, tapi tidak selalu. Tegangan
• Level tegangan trigger sebenarnya tidak bisa dilihat. juga diukur dari puncak ke puncak, yaitu dari titik puncak
Tombol trigger digunakan untuk mengatur level maksimum ke titik muncak minimum. Dankita harus hati-
tegangan tersebut, dalam hal ini ditampilkan dengan hati menspesifikasikan tegangan apa yang dimaksud.
scrollbar.
• Teknik pemicuan dapat dilakukan dengan beberapa Pada dasarnya osiloskop adalah alat ukur tegangan. Sekali
cara. Pemicuan tepi (edge triggering) adalah dasar dan anda mengukur tegangan, maka besaran lain bisa di
jenis yang umum dilakukan dalam tehnik pemicuan. ketahui melalui penghitungan. Sebagai contoh pengukuran
• Rangkaian trigger berperilaku seperti komparator. Saat arus dengan menerapkan hukum Ohm arus dapat
sinyal trigger cocok dengan setting yang dilakukan maka diketahui melalui pengukuran tegangan dan membaginya
osiloskop melakukan trigger. dengan besar hambatan yang digunakan. Penerapan
penghitungan juga bisa dilakukan untuk arus AC tetapi
tentunya akan lebih rumit,tetapi pada intinya adalah bahwa
dengan mengukur tegangan sebagai langkah awal, maka
LAB SISTEM ELEKTRONIKA 17 besaran lain dapat diketahui
LAB SISTEM melalui penghitungan.
ELEKTRONIKA 18
STTTELKOM STTTELKOM

3
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.fineprint.com
Pengukuran Waktu dan Frekuensi
Pengukuran tegangan dilakukan dengan menghitung
jumlah pembagi yang meliputi muka gelombang pada Ambil waktu pengukuran dengan menggunakan skala
bagian skala vertikal. Atur sinyal dengan mengubah-ubah horizontal pada osiloskop. Pengukuran waktu meliputi
kontrol vertikal dan untuk lebih pengukuran terbaik pilihlah perioda, lebar pulsa(pulse width), dan waktu dari pulsa.
skala volts/div yang paling cocok. Frekuensi adalah bentuk resiprok dari perioda, jadi dengan
mengukur perioda frekuensi akan diketahui, yaitu satu per
perioda.

LAB SISTEM ELEKTRONIKA 19 LAB SISTEM ELEKTRONIKA 20


STTTELKOM STTTELKOM

Pengukuran Fasa Pengukuran Fasa (cont.)


Fase gelombang adalah lamanya waktu yang dilalui
dimulai dari satu loop hingga awal dari loop berikutnya.
Diukur dalam derajat. Phase shift menjelaskan perbedaan
dalam pewaktuan antara dua atau lebih sinyal periodik
yang identik.
Salah satu cara mengukur beda fasa adalah menggunakan
mode XY. Yaitu dengan memplot satu sinyal pada bagian
vertikal(sumbu Y) dan sinyal lain pada sumbu
horizontal(sumbu X). Metoda ini akan bekerja efektif jika
kedua sinyal yang digunakan adalah sinyal sinusiodal.
Bentuk gelombang yang dihasilkan adalah berupa gambar
yang disebut pola

LAB SISTEM ELEKTRONIKA 21 LAB SISTEM ELEKTRONIKA 22


STTTELKOM STTTELKOM

Osiloskop Digital DSO mempunyai dua cara untuk "menangkap" atau


mencuplik gelombang, yakni dengan teknik single shot
atau real time sampling. Dengan kedua teknik ini, osiloskop
Jika dalam osiloskop analog gelombang yang akan memperoleh semua cuplikan dengan satu event picu.
Secara teori (sesuai dengan Nyquist sampling theorema),
ditampilkan langsung diberikan ke rangkaian vertikal osiloskop digital membutuhkan masukan dengan sekurang-
sehingga berkesan "diambil" begitu saja (real time), maka kurangnya dua cuplikan per periode gelombang untuk
dalam osiloskop digital, gelombang yang akan ditampilkan merekonstruksi suatu bentuk gelombang. Dalam praktek,
lebih dulu disampling (dicuplik) dan didigitalisasikan. tiga atau lebih cuplikan per periode menjamin akurasi
Osiloskop kemudian menyimpan nilai-nilai tegangan ini akuisisi. Jika pencuplik tidak dapat sama cepat dengan
bersama sama dengan skala waktu gelombangnya di sinyal masukannya, osiloskop tidak akan dapat
memori. Pada prinsipnya, osiloskop digital hanya mengumpulkan suatu jumlah yang cukup yang berakibat
mencuplik dan menyimpan demikian banyak nilai dan menghasilkan suatu peragaan yang lain dari bentuk
gelombangnya aslinya. yakni osiloskop akan
kemudian berhenti. Ia mengulang proses ini lagi dan lagi menggambarkan struktur keseluruhan sinyal masukan
sampai dihentikan. pada suatu frekuensi yang jauh lebih rendah dari frekuensi
sinyal sesungguhnya.

LAB SISTEM ELEKTRONIKA 23 LAB SISTEM ELEKTRONIKA 24


STTTELKOM STTTELKOM

4
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.fineprint.com
Ketika menangkap suatu gelombang bentuk tunggal (single Waktu Aktif vs Waktu Mati pada DSO
shot waveform ) dengan cuplikan waktu nyata, osiloskop
digital harus secara akurat menangkap frekuensi sinyal DSO tidak dapat secara terus menerus memonitor sinyal-
masukan. Osiloskop digital biasanya menspesifikasikan sinyal yang sedangdiukurnya. Osiloskop dikatakan aktif
dua lebar pita; real time dan analog. Lebar pita analog ketika sinyalnya menyapu sepanjang layar peraga. Pada
menyatakan frekuensi tertinggi jalur masukannya yang akhir setiap sapuan, osiloskop menangkap sinyal di
dapat lolos tanpa cacat yang serius pada sinyalnya. Lebar sistempenyangga akuisisi (buffer) datanya. Untuk
pita real time menunjukkan frekuensi maksimum dari memungkinkan DSO menangkapsinyal yang berikutnya,
osiloskop yang dapat secara akurat mencuplik penyangga ini harus dikosongkan, data di pindahke
menggunakan satu event picu. penyangga peraganya atau ke lain tempat. Dan picunya
Dengan metode alternatif yakni menggunakan equivalent- harus ditimbulkanlagi. Waktu yang diperlukan untuk
time sampling DSO secara akurat dapat menangkap membentuk fungsi-fungsi ini disebut waktu mati.
sinyal-sinyal sampai pada lebar pita osiloskopnya, tetapi Pada saat waktu mati ini, sesudah akuisisi, DSO harus
hanya pada sinyal-sinyal yang sifatnya repetitif. Dengan memproses danmemperagakan cuplikan-cuplikannya.
teknik ini, osiloskop digital menerima cuplikan-cuplikan Selagi hal ini sedang terjadi, sesuatuyang terjadi pada
pada banyak event-event picu yang kemudian secara sinyal masukannya akan diabaikan oleh osiloskop
berangsur-angsur mengkonstruksi keseluruhan bentuk tersebut.Dengan kata lain DSO tidak dapat meragakannya.
gelombangnya. Hanya lebar pita analog yang membatasi
osiloskop pada frekuensi berapa dapat menerima teknik ini.
LAB SISTEM ELEKTRONIKA 25 LAB SISTEM ELEKTRONIKA 26
STTTELKOM STTTELKOM

Real-time Sampling Equvalent-time Sampling


Dalam metode real-time sampling, digitizer pada DSO Equivalent-time-sampling merupakan metode yang
akanmengisi memori dalam satu event dari sinyalnya dan digunakan DSO untuk mengambil data dari gelombang-
menggunakan seperangkatdata yang disimpan tersebut gelombang repetitif frekuensi tinggi.Ini merupakan teknik
untuk menciptakan peragaan gelombangnya. Waktu- cuplikan betulan. Equivalent-time sampling memberikan
waktudi antara cuplikan-cuplikan dalam memori yang suatu resolusi waktu ekivalen ( horisontal) bagi suatu
digunakan untuk menciptakankembali peragaan digitizeryang bekerja pada kecepatan yang jauh lebih
gelombangnya dikatakan merupakan real time di tinggi. Ia bekerja dengan mengambilcuplikan-cuplikan
antaracuplikan-cuplikannya saat dibutuhkan. Oleh sebab melalui beberapa kejadian dari sinyalnya sampai
itu real-time sampling,dapat digunakan untuk sinyal-sinyal semuamemori terisi.
yang sifatnya berulang maupun bentuktunggal (single Sebagai contoh, pada suatu DSO dengan kemampuan
shot). Namun demikian perlu dipahami bahwa denganreal- peragaan 50 cuplikantiap divisi horisontal yang bekerja
time sampling, tidak akan didapatkan suatu peragaan pada suatu dasar waktu (time base)5 nano detik/divisi,
bentukgelombang yang serupa dengan yang ada pada waktu di antara setiap cuplikan adalah 5/50 nano detikatau
osiloskop analog (untuk sinyal-sinyalyang kompleks), 100 piko detik. Ini akan setara dengan suatu kecepatan
kecuali sinyalnya berbentuk sinus yang sederhana atau real-timesampling 10 giga cuplik per detik.
berupagelombang segiempat.

LAB SISTEM ELEKTRONIKA 27 LAB SISTEM ELEKTRONIKA 28


STTTELKOM STTTELKOM

Random dan Sekuensial Oversampling


Pencuplikan random (acak) dan sekuensial adalah dua tipe Setiap DSO real-time sampling sesungguhnya oversample.
dariequivalent-time sampling. Dalam random sampling, Istilahoversampling berhubungan dengan frekuensi
cuplikan-cuplikandiambil dengan cara random dan gelombang pada laju cuplikanreal time. Oversampling
gelombang direkonstruksi dengan berarti pengambilan cuplikan-cuplikanpada suatu frekuensi
menggunakanpewaktuan dari cuplikan-cuplikan yang relatif yang lebih tinggi daripada frekuensi sinyal yang
di depan titik picunya. Sementarasequential sampling sedangdiukur.
mengambil cuplikan-cuplikan pada waktu sesudahtitik Suatu osiloskop dengan laju cuplikan maksimum hanya 1
picunya pada sinyal-sinyal yang bersifat repetitif. Dengan mega cuplik perdetik masih merupakan sebuah DSO
demikian,dalam random sampling, dapat diperoleh oversampling sejauh menyangkutsinyal 100 kHz. Suatu
informasi sebelum picu (pre-trigger);tetapi pada sequential contoh saja sebuah osiloskop oversamplingdengan teknik
sampling, picunya justru yang memulai prosesakuisisinya real time hanya mendigitalisasikan 500 mega cuplikper
sehingga tidak akan diperoleh informasi tentang bentuk detik (intervalnya 2 nano detik), akan mengambil lima
gelombangyang sedang diamati sebelum terjadi pemicuan. cuplikan perperiode pada sinyal 100 MHz yang sama, yang
digunakan dalam contoh equivalent-timesampling di atas.

LAB SISTEM ELEKTRONIKA 29 LAB SISTEM ELEKTRONIKA 30


STTTELKOM STTTELKOM

5
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.fineprint.com
Osiloskop Analog vs Digital Osiloskop Analog vs Digital (cont.)
• ART juga mempunyai keuntungan dalam hal resolusi.
• Ditinjau dari kesetiaan (fidelity) terhadap bentuk sinyal Karena osiloskop analog mengunakan pancaran
sesungguhnya yang sedang diukur, secara umum ART elektron untuk menggambar bentuk gelombang dalam
lebih unggul. Hal ini disebabkan sifat osiloskop analog peragaannya, ia mempunyai resolusi yang ajeg baik
hanya mengkondisikan sinyal masukan; melemahkan secara vertikal maupun horisontal. "Resolusi yang tak
(memperkecil) dan menguatkannya (memperbesar) terbatas" ini dapat menyatakan tingkah-tingkah
dalam peragaannya di layar, maka keutuhan esensi dari gelombang sampai kepada lebar pita yang dimiliki
sinyal masukan tetap utuh. Kesetiaan sinyal (signal osiloskop. Dengan ART, proses akuisisinya tidak akan
membuat gambar gelombangnya menjadi cacat.
fidelity) menyatakan suatu ukuran seberapa dekat Sementara pada DSO, disebabkan proses pembagian
bentuk gelombang yang diragakan oleh osiloskop sesuai digitalisasi sebuah sinyal kedalam pengukuran diskrit
dengan bentuk gelombang masukan sesungguhnya. (dipecah-pecah), kebanyakan DSO kehilangan
Namun demikian dengan teknologi yang sudah maju kemampuan resolusi yang diperoleh dalam osiloskop
sekarang ini, keunggulan osiloskop analog dalam bidang analog. Namun demikian, osiloskop digital yang lebih
ini sudah dapat dipatahkan oleh osiloskop digital. maju telah berhasil menggabungkan teknik pencuplikan
yang pintar dan cermat dengan moda akuisisi untuk
menaikkan resolusi vertikal maupun horisontalnya.
LAB SISTEM ELEKTRONIKA 31 LAB SISTEM ELEKTRONIKA 32
STTTELKOM STTTELKOM

Osiloskop Analog vs Digital (cont.) Osiloskop Analog vs Digital (cont.)


• Dalam hal penyimpanan bentuk gelombang yang diukur,
• Dalam hal persistensi (ketekunan yang terus-menerus) jelas di sini DSO memiliki keunggulan karena ia memiliki
dalam melukiskan bentuk gelombang yang diukur, ART memori. Osiloskop analog tidak dapat secara otomatis
masih memiliki keunggulan dibanding DSO. Efek menyimpan gelombang yang diukurnya. Paling osiloskop
persistensi ini sebenarnya mengungkapkan informasi analog mungkin dapat mengirim copy gelombang yang
yang sangat penting jika kita menganalisa dan diukur ke printer, tetapi pekerjaan ini hanya untuk
menelusuri bentuk-bentuk gelombang dalam suatu gelombang -gelombang yang repetitif stabil. Perekaman
bentuk gelombang dapat pula dengan menggunakan
perancangan peralatan elektronik yang kompleks seperti kamera osiloskop di depan peraga ART dengan
halnya pada catu daya switching. DSO tidak mempunyai menggunakan teknik fotografi. Teknik lain adalah
kemampuan menampilkan kondisi semacam ini, tetapi dengan digitalisasi sistem kamera video osiloskop yang
beberapa model mengimitasikannya melalui tombol menterjemahkan gelombang-gelombang analog ke
mode user-definable persistence. dalam informasi digital dengan resolusi vertikal 12 bit
pada laju cuplikan 100Giga/detik sudah merupakan
bagian eksternal dari osiloskop analog yang demikian
mahal.

LAB SISTEM ELEKTRONIKA 33 LAB SISTEM ELEKTRONIKA 34


STTTELKOM STTTELKOM

Osiloskop Analog vs Digital (cont.)


• Dalam menangkap bentuk bagian gelombang yang
diukur sebelum terjadinya picu pada time base
generatornya, DSO mempunyai keunggulan dibanding
ART karena DSO secara terus menerus mencuplik dan
mendigitalisasikan sinyal masukan selagi ia menanti
sebuah event picu sehingga aktivitas gelombang
sebelum terjadinya picu dapat diamati.

LAB SISTEM ELEKTRONIKA 35


STTTELKOM

6
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.fineprint.com

You might also like