You are on page 1of 2

Are

You Your Parents Favourite Child?


Oleh: Meidiawan Cesarian Syah Papa punya rasa sayang ke kamu yang sama besar seperti adik-adikmu, adalah hal yang sering dikatakan orang tua kepada anak-anaknya. Mungkin kita sendiri juga pernah diberitahu hal yang sama oleh orang tua kita, dengan kalimat lain yang senada. Saya ingat beberapa waktu yang lalu di jejaring sosial twitter terdapat tagar yang menjadi trending topic yaitu #MostCommonLies. Sadar atau tidak, kalimat awal pembuka paragraf ini adalah salah satu dari sekian banyak Most Common Lies. Sebagian besar orang tua pasti akan menyangkal, dalam hal ini benar- benar menyangkal, bahwa mereka memiliki anak kesayangan. Anak yang diberi perhatian dan kasih sayang lebih dibanding anak yang lain. Ketika nanti saya menjadi orang tua, kemungkinan besar saya juga memiliki anak kesayangan. Jika mempunyai anak lebih dari satu tentunya. Pada sebuah penelitian terbaru, 70% ayah dan 65% ibu mengakui memiliki anak kesayangan. Di penelitian itu juga menyebutkan bahwa seorang ayah lebih sering menjadikan anak perempuan bungsu sebagai anak kesayangan sedangkan anak kesayangan seorang ibu adalah anak lelaki sulungnya. Sebuah studi sebelumnya di Inggris yang dilakukan oleh ilmuwan peneliti dari University of Manchesters Faculty of Life Sciences menunjukkan bahwa setiap orang tua mempunyai anak kesayangan. Hasil penelitian ini sudah dipublikasikan pada jurnal Ecology tahun 2007. Mengapa demikian? Sikap memilih yang terbaik adalah human nature. Ini fitrah manusia yang tidak bisa ditolak. Contohnya sesederhana pemilihan umum. Setiap dari kita memilih pemimpin terbaik dari calon yang ada. Contoh lain seperti peringkat dalam kelas, guru yang mempunyai murid kesayangan, seorang yang memilih pasangan, dan banyak hal lain seperti berpakaian. Ada bermacam-macam alasan orang tua menentukan anak yang lebih disayangi. Beberapa memilih anaknya yang berpenampilan paling menarik, atau yang paling cerdas. Dorongan untuk memilih ini datang secara bawah sadar. Alam bawah sadar juga yang nantinya akan memerintahkan orang tua memberi perhatian dan kasih sayang lebih, hadiah-hadiah, dan hal lain kepada si anak kesayangan. Perhatian yang melebihi kasih sayang pada anak yang lain. Konsekuensi dari perlakuan ini, cepat atau lambat akan dirasakan oleh anak-anak lainnya. Masalah akan muncul apabila si anak lain ini merasa tidak adil. Bukan hal yang mustahi nantinya terjadi letupan-letupan kecemburuan kecil yang bisa berkembang dan berakibat pada renggangnya rasa kekeluargaan pada saudara sendiri. Dr Libby, dalam buku The Favourite Child menjelaskan bahwa sikap orang tua memperlakukan istimewa seorang anak adalah kejam ketika dilakukan secara terus-menerus. Dr Libby juga menjelaskan bahwa memiliki anak kesayangan adalah wajar, namun orang tua harus memberikan apresiasi kepada setiap anak secara seimbang. Menggunakan kata-kata kasar adalah hal keji terakhir yang tidak boleh dilakukan orang tua pada anak yang bukan kesayangan. Perlakuan anak pada masa kecil erat kaitannya dengan perkembangan sikap anak pada dewasa. Kesalahan pengasuhan juga dapat membuat si anak

nantinya memiliki sikap yang salah dalam menerima arahan dari orang di sekelilingnya. Keluarga adalah tempat pertama manusia mendapatkan pendidikan, maka sudah sepantasnya anak diajari keadilan sejak dini. Keadilan dari orang tua terhadap kasih sayang bisa dijadikan contoh untuk dilakukan pada generasi berikutnya. Jika hal-hal dasar saja sudah salah, bagaimana anak bisa berkembang menerima hal baru?

You might also like