You are on page 1of 3

Secara epistemologis, zakat adalah penyucian diri dan harta.

Dalam Al Quran disebutkan, zakat berfungsi sebagai media penyucian diri dan harta . Misi penyucian ini memiliki dimensi ganda, yakni: Pertama, sarana pembersihan jiwa dari sifat serakah bagi penunainya, karena ia dituntut berkorban demi orang lain. Kedua, zakat sebagai penebar kasih sayang kepada kaum tak beruntung dan penghalang tumbuhnya benih kebencian dari si miskin terhadap kaum kaya. Dengan demikian, Zakat, secara substansial, memiliki dua fungsi pokok, yaitu fungsi penyucian diri dan fungsi pengembangan masyarakat. Namun, fungsi zakat semakin berkembang dengan memandang dua fungsi pokok tersebut, antara lain: Pertama, Peringatan untuk menghindari kebakhilan dan mendustakan agama Allah SWT. berfirman: 3) "Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama. Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin." (Q.S. al-Ma'un:1-3) Rasulullah SAW. bersabda; "tiga munjiyyat dan tiga muhlikat." Munjiyyat adalah bersikap adil ketika marah dan rela, takut kepada Allah SWT. baik di dalam hati maupun di luar, dan tawaddhu' ketika kaya dan miskin. Sementara Muhlikat adalah selalu mengikuti hawa nafsu, menyombongkan diri di depan orang lain, dan menganiaya orang lain. Zakat memperbaiki perasaan-perasaan yang buruk yang timbul di antara orang-orang kaya dan miskin, dan memperbaiki hubungan antara mereka yang mengeluarkan zakat dengan kelompok-kelompok yang menerima zakat, sehingga ketika mereka yang kaya tidak akan khawatir ketika mengalami kerugian dan kendala dalam berdagang, karena mereka akan mendapatkan bantuan dari yang lain. Kedua, Pengaruh zakat dan dampaknya pada sisi perilaku dan jiwa Pengaruh-pengaruh yang paling tampak pada sisi ini di antaranya: Pengaruh zakat pada jiwa Menghilangkan ketakutan, keresahan, dan dapat melakukan pekerjaan dengan tenang. Memunculkan kepercayaan diri, jiwa, perasaan dengan kehormatan. Meringankan adanya rasa benci dan iri dari para fakir miskin Membangun jiwa yang disiplin Pengaruh zakat pada perilaku masyarakat Menjaga jiwa agar selalu beramal dan percaya diri Saling memahami dan saling menolong Selalu bersikap ikhlas dan dermawan Menghilangkan rasa takabbur pada diri sendiri Meringankan beban masyarakat yang membutuhkan pertolongan Ketiga, Terciptanya interaksi sosial yang harmonis Allah menciptakan sesuatu di muka bumi ini dengan berpasang-pasangan. Ada lelaki dengan perempuan, besar dan kecil, tua muda, dan masih banyak lagi istilah-istilah yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu di antara istilah tersebut adalah kaya dan miskin. Istilah ini mungkin tidak asing lagi bagi kehidupan kita. Dengan adanya zakat si miskin bisa mengurangi beban-beban perekonomiannya. Si kaya bisa memahami bagaimana susahnya menjadi orang miskin. Selama kita bisa memahami arti dalam kehidupan ini, tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan dalam menjalin hubungan yang harmonis. Pada prinsipnya, kaya dan miskin tidak ada perbedaan dalam islam. Yang membedakan

hanyalah ketakwaan dihadapan Allah SWT. Allah SWT. Berfirman: ( 3 "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Keempat, Untuk menciptakan keadilan sosial dan ekonomi Manusia menurut pandangan Islam adalah sama, baik di hadapan Allah maupun di hadapan hukum. Tidak ada perbedaan karena keturunan, pangkat, kekayaan, atau kedudukan sosialnya . Zakat memberi kemenangan terhadap egoisme diri atau menumbuhkan kepuasan moral karena telah ikut mendirikan sebuah masyarakat Islam yang lebih adil. Ibadah zakat ikut menciptakan keadilan sosial dalam masyarakat. Dalam bahasa Roger Garaudy, zakat adalah satu bentuk keadilan internal yang terlembaga sehingga dengan rasa solidaritas yang bersumber dari keimanan itu, orang dapat menaklukan egoisme dan kerakusan diri. Kelima, Sebagai sarana penyucian jiwa Allah berfirman, "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (alTaubah/9: 103). Kata tuthahhiruhum dalam ayat itu bermakna membersihkan jiwa, sedangkan tuzakkihim bermakna mengembangkan harta. Karena itu, dengan ajaran zakat, ada dua manfaat yang diperoleh: jiwa menjadi suci dan harta makin berkembang, bukan terkurangi. Berkembangnya harta ini dapat dilihat dari dua aspek: (1) Aspek spiritual, berdasarkan firman Allah dalam surat al-Baqarah Ayat 276: ..... "Allah memusnahkan riba dan mengembangkan sedekah/zakat". (2) Aspek ekonomis-psikologis, yaitu ketenangan batin pemberi zakat. Sedekah dan zakat akan mengantarnya berkonsentrasi dalam usaha dan mendorong terciptanya daya beli dan produksi baru bagi produsen. Keenam, Sebagai perkembangan dan kemajuan masyarakat Jika kita melihat kepada fakta sosial di seluruh dunia, maka kita mengetahui bahwa kemiskinan adalah musuh utama pembangunan di berbagai negara berkembang. Oleh karenanya, kemiskinan merupakan masalah yang utama yang darinya muncul berbagai permasalahan sosial lainnya seperti kriminalitas, penculikan anak, kenakalan remaja, anak jalanan, gelandangan, pengemis, narkoba, prostitusi, dan sekian banyak masalah sosial lainnya. Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2135273-fungsi-zakat-bagikehidupan-sosial/#ixzz1ounurfad

PENGERTIAN ZAKAT

Pengertian "BERSIH" dan "SUCI" dalam istilah zakat ialah membersihkan hartadan membersihkan diri orang kaya daripada bersifat kedekut dan bakhil. Dalamerti yang lain ialah membersihkan diri daripada sifat dengki dan dendamterhadap orang kaya. DARI SEGI SYARAK Zakat dari segi syarak pula ialah mengeluarkan sebahagian harta tertentudiberikan kepada asnaf-asnaf yang berhak menerimanya setelah memenuhisyarat-syarat yang ditetapkan oleh syarak HIKMAH DISYARIATKAN ZAKAT Zakat adalah salah satu daripada rukun Islam yang kelima. Antara hikmah dantujuan ALLAH SWT mensyariatkan zakat ialah:Mengagihkan sebahagian kecil kekayaan daripada golongan yang beradakepada golongan yang kurang berada.Membersihkan diri pembayar zakat.Membersihkan dan menyuburkan harta pembayar zakat.Mewujudkan sifat bersyukur terhadap nikmat yang dikurniakan oleh ALLAHSWT di kalangan golongan yang berada.Mengurangkan perasaan irihati di kalangan yang kurang bernasib baik.Mewujudkan perhubungan antara hamba dengan ALLAH SWT di sampingperhubungan antara manusia dengan manusia.Memberi peluang kepada golongan hartawan untuk beribadat dalambentuk mengeluarkan zakat daripada harta mereka.Mewujudkan kesatuan di kalangan masyarakat Islam dalam urusanekonomi dan kewangan.Memberi masyarakat satu cara mengurus ekonomi dan kewangan yangdiredhai oleh ALLAH SWT.Melahirkan rasa tenang dan tenteram dalam hati dan jiwa pembayar zakat.

You might also like