Professional Documents
Culture Documents
Bentang Alam
Hasil pengerjaan dan proses utama pada lapisan utama kerak
bumi akan meninggalkan kenampakan bentuk lahan tertentu disetiap roman muka bumi ini . proses eksogen (berasal dari luar).
Kedua proses ini adalah proses endogen (berasal dari dalam) dan Perbedaan intensitas , kecepatan jenis dan lamanya salah satu
atau kedua proses tersebut yang bekerja pada suatu daerah menyebabkan kenampakan bentuk lahan disuatu daerah dengan daerah lain umumnya berbeda.
lahan dapat dibedakan menjadi : Bentuk asal fluvial/sungai Bentuk asal Aeolen / Glasial Bentuk asal pelarutan karst Bentuk asal marine Bentuk asal denudasional
pembentukannya erat hubungannya dengan proses fluviatil. Proses fluviatil : semua proses yang terjadi di alam baik fisika, maupun kimia yang mengakibatkan adanya perubahan bentuk permukaan bumi, yang disebabkan oleh aksi air permukaan, baik yang merupakan air yang mengalir secara terpadu (sungai), maupun air yang tidak terkonsentrasi (sheet water). Proses fluviatil akan menghasilkan suatu bentang alam yang khas sebagai akibat tingkah laku air yang mengalir di permukaan. Bentang alam yang dibentuk dapat terjadi karena proses erosi maupun karena proses sedimentasi yang dilakukan oleh air permukaan.
Air Permukaan
Air permukaan merupakan salah satu mata rantai dari siklus hidrologi. Adanya air permukaan sangat dikontrol oleh adanya air hujan, sedangkan besar kecilnya jumlah air permukaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : a. Nilai curah hujan b. Jumlah vegetasi c. Kelerengan d. Jenis Litologi e. Iklim
Siklus hidrologi
Proses transportasi
adalah proses perpindahan / pengangkutan material oleh
suatu tubuh air yang dinamis yang diakibatkan oleh tenaga kinetis yang ada pada sungai sebagai efek dari gaya gravitasi
Proses sedimentasi
Proses yang berlangsung bila sungai tidak mampu lagi
Meander.
pada daerah bagian hulu dari sungai menyebabkan terjadinya pendalaman lembah sungai.
10
mencapai batas dimana air sungai sudah tidak mampu mengerosi lagi dikarenakan sudah mencapai erosion base level. Erosion base level ini dapat dibagi menjadi ultimate base level yang base levelnya berupa permukaan air laut temporary base level yang base levelnya lokal seperti permukaan air danau, rawa, dan sejenisnya.
Intensitas erosi pada suatu sungai berbanding lurus dengan kecepatan aliran sungai tersebut. Erosi akan lebih efektif bila media yang bersangkutan mengangkut bermacam-macam material. Erosi memiliki tujuan akhir meratakan sehingga mendekati ultimate base level.
Firdaus - Geomorfologi, 2012
11
12
terangkut sepanjang dasar sungai, dibedakan menjadi beberapa cara, antara lain : Traction : material yang diangkut terseret di dasar sungai. Rolling : material terangkut dengan cara menggelinding di dasar sungai. Saltation : material terangkut dengan cara meloncat-loncat pada dasar sungai.
13
Mekanisme suspended load : material-material terangkut dengan cara melayang dalam tubuh sungai, dibedakan menjadi : Suspension : material diangkut secara melayang dan bercampur dengan air sehingga menyebabkan sungai menjadi keruh. Solution : material terangkut, larut dalam air dan membentuk larutan kimia.
14
15
mengangkut material yang dibawanya. Apabila tenaga angkut semakin berkurang, maka material yang berukuran kasar akan diendapkan terlebih dahulu baru kemudian diendapkan material yang lebih halus.
besarnya energi pengangkut, sehingga semakin ke arah hillir ukuran butir material yang diendapkan semakin halus.
16
17
terbentuk pada bagian hilir sungai yang memiliki slope hampir datar datar, alurnya luas dan dangkal. terbentuk karena adanya erosi yang berlebihan pada bagian hulu sungai sehingga terjadi pengendapan pada bagian alurnya dan membentuk endapan gosong tengah. Karena adanya endapan gosong tengah yang banyak, maka alirannya memberikan kesan bersirat (teranyam). Keadaan ini disebut juga anastomosis (Fairbridge, 1968).
18
19
alur sungai.
(channel bar) dan endapan pada tepi disebut gosong tepi (point bar).
20
Bar deposit
21
terangkut saat banjir pada sisi kanan maupun kiri sungai, seiring dengan proses yang berlangsung kontinyu akan terbentuk akumulasi sedimen yang tebal sehingga akhirnya membentuk tanggul alam.
22
23
24
Kipas Aluvial
25
karena pengikisan tebing sungai, daerah alirannya disebut sebagai Meander Belt.
berstadia dewasa/tua mempunyai dataran banjir yang cukup luas, aliran sungai melintasinya dengan tidak teratur sebab adanya pembelokan aliran sehingga alirannya membelok dan terus melakukan penggerusan ke batuan yang lebih lemah.
26
Meander
27
air.
Delta
adalah bentang alam hasil sedimentasi sungai pada bagian
hilir setelah masuk pada daerah base level. Selanjutnya akan dibahas dalam bentang Alam Pantai dan Delta.
28
29
30
fluvial tidak terekspresikan, terutama yang berukuran kecil, misalnya gosong sungai, tanggul alam. Sebagian bentang alam yang berukuran besar dapat terekspresikan dalam peta topografi, misalnya kipas aluvial.
kontur yang khas, ditandai oleh kontur yang meruncing ke arah hulu sungai.
31
Aplikasi
Daerah-daerah yang termasuk bentang alam fluvial merupakan
daerah yang sangat potensial untuk dimanfaatkan bagi kehidupan manusia, khususnya di sekitar aliran sungai. sebagai penyedia air irigasi, air minum, dan material pasir batu ( BG. gol C) yang dapat dijadikan sebagai bahan bangunan. daerah aliran sungai juga bisa menjadi sesumber bencana seperti banjir, dan tanah longsor.
tentang kondisi geologi suatu daerah, yang akan terekspresikan dalam pola penyaluran dan bentukan bentang alam lokal, seperti kipas alluvial, dataran banjir, dan sejenisnya. Analisa tersebut juga akan memberikan informasi tentang stadia daerah maupun stadia erosi daerah yang terkait, yang akan memberikan kontribusi pemikiran dalam rencana pengembangan wilayah.
32