Professional Documents
Culture Documents
kegiatan pelayanan bersi$at umum (public , sedangkan bagian back o$$ice, dimana para pegawai atau sta$$ tidak langsung berhubungan dengan orang-orang lain (umum dapat dikategorikan sebagai bagian yang kegioatannya bersi$at privat! #egiatan-kegiatan Publik tidak hanya diwadahi oleh 'angunan Umum tetapi dapat juga berupa-tempat terbuka seperti taman-taman kota, tempat bermain, lapangan olah raga, dll! 'iasanya tempat-tempat seperti ini merupakan $asilitas yang harus disediakan oleh kota ataupun dalam tingkat yang lebih kecil lagi misalnya perkampungan, permukiman, dll, dan biasanya dikategorikan sebagai 2asilitas Umum (2asum ataupun 2asilitas -osial (2asos !
"ontoh 'angunan 'ermassa majemuk ) #ampus U+8 PENGELOMPOKAN MASSA 3alam merancang bangunan umum bermassa majemuk, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidenti$ikasi kegiatan-kegiatan yang pada akhirnya menghasilkan $ungsi-$ungsi ruang, kemudian mengelompokkannya berdasarkan kesamaan 9ona, misalnya 9ona public, 9ona semi public ataupun 9ona privat! :ona-9ona tersebut dapat dipisahkan dalam bentuk bangunan yang terpisah-pisah! +isalnya kegiatan-kegiatan yang bersi$at public dapat diwadahi dalam satu massa bangunan, dan berturut-turut kegiatan yang bersi$at semi public dalam 4 massa bangunan serta kegiatan yang bersi$at privat diwadahi dalam 4 atau lebih massa bangunan! 3engan demikian walaupun bangunan terdiri dari massa yang banyak, tidak berarti bangunan dapat disebar tanpa ada kejelasan pengaturan! Pengelompokan bangunan pada kompleks bangunan bermassa majemuk memudahkan pengguna bangunan dalam berorientasi, menentukan arah dan tujuan, mengidenti$ikasi perletakan dan memberikan kejelasan hirarki ;urut-urutan ruang!
aturan pemerintah pada tapak menjadi $actor yang dapat membantu sekaligus menjadi tantangan bagi perancang untuk menghasilkan rancangan yang paling tepat bagi lahan yang dimaksud! 'entuk lahan, letak jalan, orientasi matahari, topogra$i (kontur , lingkungan sekitar adalah $actor-$aktor yang menjadi batasan-batasan dalam menentukan perletakan massa bangunan pada tapak! 'erdasarkan $aktor-$aktor tersebut di atas dapat ditentukan pola-pola yang dapat mengikat dan mengatur letak massa bangunan! #ata kunci dalam merumuskan konsep perletakan massa bangunan pada tapak adalah unity atau kesatuan! #esatuan yang dimaksud adalah kesatuan antara massa-massa bangunan dengan tapak dan antar massa bangunan sendiri, dimana pengaturan massamassa tersebut harus saling mengkait satu sama lain dan saling mengikat dengan tapak! 3engan demikian, setiap arsitek yang akan memulai pekerjaan merancangnya, maka hal utama yang harus dilakukannya adalah mengenali tapak dengan melakukan analisis-analisis terhadap $actor-$aktor tersebut di atas, hingga mengidenti$ikasi kelebihan serta kekurangannya dan pada akhirnya dapat menwarkan solusi yang paling tepat berupa hasil rancangan di atas tapak dimaksud!
"ontoh pada $oto maket di atas memperlihatkan konsep perletakan massa bangunan pada tapak yang mengikuti pola melingkar dengan titik pusat lingkaran sebagai pusat orientasi dan unsur pengikat antar massa bangunan dan antara massa bangunan dengan tapak! Penetapan pola lingkaran ini diperoleh dari hasil sintesa studi tapak seperti yang telah dikemukakan di atas! %itik pusat lingkaran diperoleh dengan menarik garis-garis pada tapak, yang memunculkan titik berat tapak, yang kemudian diambil sebagai titik pusat perletakan massa-massa bangunan! -edangkan pola melingkar Pusat Pengembangan 'ahan 1jar - U+' Ir. Primi Artiningrum M.Arch PERENCANAAN ARSITEKTUR 3
diperoleh dari analisis terhadap cara kerja dan bentuk lensa kamera, dia$ragma, dll, karena bangunan yang dibuat adalah museum 2otogra$i!
,iri %irta -pa, -entul 'ogor! Pada &ancangan ,iri %irta -pa, -entul, 'ogor, terlihat bangunan dengan massa yang terpisah-pisah sepanjang lereng bukit! Pada tata letak massa-massa bangunan dengan tapak yang berkontur tajam (di lereng bukit seperti terlihat pada contoh di atas, topogra$i merupakan $actor utama dalam menentukan perletakan massa bangunan! -esuai dengan kondisi tapak yang berkontur, maka pola perletakan massa bangunan dibuat mengikuti lereng bukit (mengikuti garis kontur ! -truktur yang digunakan bagi setiap bangunan juga merespons kondisi tapak, dengan umpak-umpak yang diekspose sekaligus sebagai elemen estetika pada tampak bangunan! 1kibat dari kontur yang tajam, dimungkinkan membuat bangunan dengan leveling yang beragam, dan hal ini memperkaya kualitas ruang dan bangunannya! Pusat Pengembangan 'ahan 1jar - U+' Ir. Primi Artiningrum M.Arch PERENCANAAN ARSITEKTUR 3
Pengelompokan bangunan juga dibuat sesuai dengan :oningnya! #arena pencapaian ke bukit dari arah bawah, maka bangunan yang mewadahi kegiatan yang bersi$at public, seperti lobby, restoran, terletak di kontur yang terbawah, paling dekat dengan entrance! -edangkan bungalow tempat menginap dan pijat yang bersi$at lebih privat terletak semakin ke atas serta mendekati pusat mata air panas di puncak bukit!
RUANG PEMERSATU %elah disebutkan di atas, bahwa dalam rancangan kompleks bangunan umum bermassa majemuk, dibutuhkan pemersatu! -elain pola-pola perletakan massa, ruang luar (inner court ; pla9a biasanya dapat dijadikan ruang pemersatu yang baik bagi susunan massa bangunan majemuk! -elain ber$ungsi sebagai pemersatu lingkungan, Inner "ourt juga dapat diman$aatkan sebagai ruang akti$itas yang memusat, misalnya sebagai lapangan <lah &aga, %eater %erbuka, ataupun ruang sirkulasi! Inner court juga membantu bangunan di sekelilingnya mengakses udara luar (2resh 1ir , memperoleh sinar matahari dan pencahayaan alam! 1gar Inner "ourt menjadi &uang =uar yang akti$, bangunan di sekelilingnya harus dapat mengakses Inner "ourt tersebut! Pintu-pintu dan ruang sirkulasi yang mengarah ke inner court menarik orang untuk paling sedikit melewati Inner "ourt tersebut! 1kti$itas tersebut akan menghidupkan suasana di Inner "ourt! &uang-ruang luar yang akti$, biasanya selalu terawasi, karena orang berkegiatan di ruang tersebut, akibatnya keamanan ruang dari tindak criminal akan terjaga dengan sendirinya! 'erbeda dengan ruang luar yang pasi$, biasanya menjadi tempat-tempat tersembunyi dan memancing orang untuk bertindak kejahatan (menjadi daerah yang tidak aman !
KESIMPULAN 'angunan Umum bermassa majemuk dikelompokkan berdasarkan :oning dan $ungsinya! 'angunan Umum bermassa majemuk cocok untuk $ungsi resort dengan lahan yang luas! 'angunan Umum bermassa majemuk dipersatukan oleh pola-pola perletakan massa bangunan berdasarkan potensi tapak dan juga dipersatukan oleh &uang =uar (Pla9a ; Inner "ourt ! Pla9a ; Inner "ourt juga ber$ungsi sebagai akses udara segar dan pencahayaan alam bagi massa bangunan di sekelilingnya! Pla9a ; Inner "ourt diakti$kan dengan mempermudah akses dari dan ke massa bangunan di sekelilingnya!