You are on page 1of 9

MODUL VIII

RELAI DIFERENSIAL

8.1 Pinsip Dasar Kerja Relai Diferensial dan Pengg naann!a. Prinsip kerja relai diferensial adalah membandingkan besaran arus serta fasa yang masuk dan keluar dari alat yang diamankan jadi dalam hal ini digunakan besaran ukurnya

Gambar 8.1 Jika pada peralatan yang diamankan tidak terjadi gangguan tersebut berada diluar daerah yang diamankan maka arus dan fasa mengalir pada trafo arus CT1 dan CT2 sama, atau mempunyai perbandingan arus serta pergeseran sudut fasa tertentu, sehingga relai tidak bekerja. Tetapi jika terjadi gangguan pada peralatan yang diamankan, maka akan terjadi perbedaan arus atau perbandingan arus beruba serta sudut fasa, hal ini akan menyebabkan relai bekerja. engan demikian relai ini tidak perlu diberi perlambatan !aktu, karena relai bekerja di daerah pengamanannya saja. "dapun #ara membandingkan dan ialah

dengan membandingkan besar dan sudut fasa ialah dengan arus sekunder daru dan dengan demikian pengaman diferensial adalah merupakan pengaman yang

sangat selektif dan #epat bekerjanya, karena sifat tersebut diats maka relai diferensial mempunyai sifat selektif mutlak. $eali ini digunakan sebagai pengaman utama, tetapi

PUSA" PEN#EM$AN#AN $A%AN A&AR'UM$

Ir. $adr ddin

SIS"EM PRO"EKSI

tidak dapat digunkan sebagai pengaman #adangan diluar daerah pengamanannya yang membatasi daerah pengamanan adalah trafo arus dan . $elai ini ditujukan

sebagi pengaman terhadap ganguan hubung singkat antar fasa ataupun satu fasa ketanah untuk sistem dimana arus hubung singkat satu fasa ke tanah #ukup besar. Penggunana relai ini ialah untuk mengamankan peralatan listrik seperti % Generator Transformator daya &otor yang besar Penghantar ataupun penyulang yang pendek.

8.( $e)erjan!a Relai Diferensial 8.(.1 Keadaan n*r+al a,a gangg an dil ar daera- !ang dia+an)an.

Gambar 8.2 "rus yang mengalir pada relai $ ialah % ' arus sekunder ' arus sekunder engan menganggap suatu hal trafo arus dan sama atau sesuai

dengan keadaan normal (tidak ada gangguan) ataupun ada gangguan diluar daerah pengamananya, arus sekunder dan akan mempunyai nilai yang sama tetapi

dengan arah *e#tor yang berla!anan, sehingga dari hubungan diatas didapat % alam hal ini relai tidak bekerja karena tidak ada arus yang melalui relai. 8.(.( Keadaan gangg an didaera- penga+ann!a.

PUSA" PEN#EM$AN#AN $A%AN A&AR'UM$

Ir. $adr ddin

SIS"EM PRO"EKSI

8.(.(.1S +.er dari sa, araJika terjadi gangguan hubung singkat di dalam daerah pengamanannya maka arus yang mengalir pada akan mendekati nol. arus akan menjadi besar sedangkan arus yang mengalir pada engan demikian arus pada sekender menjadi besar dab yang besar hanya

mendekati nol. +al ini terjadi karena arus ganguan

mengalir pada salah satu sisinya saja, ligat gambar 8., "danya arus yang #ukup besar akan mengalir melalui relai, sehingga

relai akan bekerja dan akan memberikan signal trip ke pemutus tenaga yang berada dikedua sisi dari peralatan listrik yang diamankan. engan demikian peralatan listrik yang terganggu dipisahkan dari jaringan yang bertentangan.

Gambar 8., 8.(.(.( S +.er dari d a araalam keadaan tidak ada ganguan maka arus akan mengalir dari " ke - atau dari - ke " tergangtung dari kondisi pembangkitan dan beban di " maupun di -. jiak terjadi gangguan pada peralatan yang diamankan maka akan mengalir arus gangguan dan dengan arah menuju ke titik gangguan, lihat gambar 8..

PUSA" PEN#EM$AN#AN $A%AN A&AR'UM$

Ir. $adr ddin

SIS"EM PRO"EKSI

Gambar 8.. -ila sebelum gangguan arus mengalir dari " ke -, maka saat terjadi gangguan arus gangguan yang mengalir pada trafo arus adalah berbalik arah 18/ derajat,

dengan demikian arus yang mengalir pada relai diferensial (0d) merupakan jumlah *e#tor dan adalah %

1arena adanya arus 0d yang besar mengalir melalui relai diferensial, maka relai tersebut akan bekerja. Proteksi diferensial tersebut relainya sendiri dapat hanya merupakan relai jenis arus lebih yang akan bekerja jika arus mengalir pada rangkaian diferensial melebihi penyetel arus lebih tersebut. $elai diferensial merupakan relai satu fasa, sehingga untuk sistem tiga fasa harus digunakan tiga relai arus lebih, untuk generatos penyambung relai deferensial. 2uatu hal yang perlu diperhatikan agar rangkaian relai diferensial ini dapat bekerja baik dan benar, impedansi lilitan sekender trafo arus dan .

8./ Ke,ida) Sei+.angan Ar s dan Pen!e,elan Ar s Kerja. Pada sutu trafo arus jika dilalui arus yang besar sekali maka akan timbul kejenuhan pada initinya sehingga akhirnya akan menyebabkan tidak liniernya lagi arus sekender terhadap kenaikan barus primernya. 3alaupun trafo arus untuk diferensial relai telah identik, bila beban sekender masing 4 masing trafo arus tidak sama, maka akan terjadi kejenuhan yang tidak sama. 5ang dimaksud beban dalam hal ini ka!at penghubung dari sekender trafo arus ke relai diferensial dan relai arus lebih, lihat gambar 8.6 a. kejenuhan trafo arus yang tidak dapat tepat sama pada rangkain diferensial, menyebabkan bila terjadi gangguan di luar daerah pengamanannya

PUSA" PEN#EM$AN#AN $A%AN A&AR'UM$

Ir. $adr ddin

SIS"EM PRO"EKSI

!alaupun arus primeinya sama (sebanding), tetapi arus sekender sama, lihat gambar 8.6b.

dan

akan tidak

Gambar 8.6 a dan b engan demikian arus pada rangkaian diferensial % imana % ' arus ketidak seimbangan. "rus ketidak seimbangan maksimum terjadi pada saat mulai terjadinya hubung singkat, hal ini disebabkan arus magnetisasi yang besar ditambah adanya komponen arus searah, sehingga hal tersebut lebih memper#epat adanya kejenuhan pad trafo arus.pemilihan trafo arus diusahakan sedemikian rupa sehingga untuk arus gangguan yang mungkin terjadi trafo arus tersebut masih bekerja di daerah yang linier.

PUSA" PEN#EM$AN#AN $A%AN A&AR'UM$

Ir. $adr ddin

SIS"EM PRO"EKSI

-ila hal ini dapat dipenuhi maka akan didapat keadaan ideal yaitu Tetapi pada kenyataannya hal ini sukar di dapat sehingga pada umumnya sama dengan .

. tidak

7leh karena itu penyetelan arus kerja dari pada relai diferensial didasrkan pada dua hal % a. -erdasarkan pada pengaruh adanya arus ketidak seimbangan pada !aktu terjadi gangguan diluar daerah yang diamankan %

imana %

' arus kerja ideal ' fa#tor keamanan (safety fa#tor) ' arus ketidak seimbangan maksimum yang mungkin terjadi

ada

gangguan diluar daerah pengamanannya. alam hal ini bila terjadi gangguan diluar daerah pengamanannya, proteksi

diferensial tetap tidak boleh bekerja, sedangkan bila terjadi ganguan di daerah pengamanannya, dimana arus yang mangalir melalui relai melebihi arus kerjanya relai harus bekerja. b. Penyetelan berdasarkan pada arus bebamn maksimum %

imana %

' arus beban maksimum dari peralatan yang diamankan.

' perbandingan trafo arus. alam beberapa hal dimana arus hubung singkatnya tidak8belum terlalu besar, penyetelan di atas bekerjanya relai kurang sensiti*e. +al ini disebabkan karena arus yang mengalir pada rangkaian diferensial masih di ba!ah atau baru mendekati arus kerja relai. Jika hal ini terjadi maka penyetelan relai harus didasarkan pada penyetelan pertama atau diambil kompromi antar penyetelan pertama dan kedua atau digunakan relai jenis lain yaitu menggunakan relai persentase diferensial yang akan diuraikan kemudian. 8./ Relai Diferensial Persen,ase 1epekaan proteksi diferensial adalah menyatakan dengan fa#tor kepekaan (ks) %

imana % pengamanannya.

' arus hubung singkat minimum yang terjadi pada daerah

' arus kerja relai yang dinyatakan pada sisi primer.

PUSA" PEN#EM$AN#AN $A%AN A&AR'UM$

Ir. $adr ddin

SIS"EM PRO"EKSI

Jika nilai kepekaan relai diferensial terlalu rendah, misalnya lebih ke#il dari dua,maka harus diusahakan untuk menaikan harga kepekaantersebut menjadi nilai yang lebih tinggi lagi. :ntuk menaikan kepekaan dari relai diferensial tersebut dapat dilakukajn dengan bebrapa #ara, diantaranya akan ditinjau menaikan kepekaan relai diferensial dengan #ara menbuat karakteristik relai doferensial mengikuti ksrskteristik arus ketidak seimbangan yaitu dengan jalan memasang kumparan penahan. $elai diferensial sema#am ini disebut relai diferensial persentase, yang mempunyai karakteristik seperti gambar 8.9

Gambar 8.9 ari gambar 8.9 dapat dilihat bah!a grafik 1 adalah menunjukan adanya arus ketidak seimbangan sebagai fungsi dari adanya arus gangguan diluar daerah yang diamankan. Titik a adalah ketitak seimbangan maksimum. :ntuk relai diferensial yang telah diuraikan diatas, penyetelan arus kerjanya adalah tetap seperti yang ditunjukan oleh garis lurus grafik 2, sehingga dengan adanya arus ketidak seimbangan seperti yang ditunjukkan oleh grafik 1 tersebut, maka kepekaan relai diferensial akan menurun dengan tajam jika arus gangguan hubung singkat diluar daerah pengamanannya rendah, yaitu ihs;iub maks. :ntuk menghindari hal ini maka dibuat karakteristik relai seperti grafik ,, dimana selalu mendekati keadaan grafik 1, sehingga terlihat bah!a karakteristik relai akan sebanding dengan adanya arus ketidak seimbangan yang timbul jika ada gangguan di luar daerah pengamannya. engan demikian kepekaan relai dapat lebih baik untuk semua keadaan arus hubung singkat. Prinsip Kerja Persentase Diferensial Relai alam keadan normal atau gangguan diluar daerah yang diamankan, maka kumparan restraining akan dialiri arus yang besar, sedangkan pada kumparan

PUSA" PEN#EM$AN#AN $A%AN A&AR'UM$

Ir. $adr ddin

SIS"EM PRO"EKSI

<

operating tidak atau hanya dialiri oleh arus ketidak seimbangan yang ke#il lihat gambar 8.<, sehingga To;Tr dengan demikian relai tidak akan bekerja. -ila terjadi gangguan didaerah pengamanannya dengan sumber dari satu arah, misalnya dari " maka arus hanya mengalir melalui kumparan operating, sedangkan pada kumparan restraining dilalui arus, maka To=Tr setengah dari kumparannya, dan bila 3o=3r relai akan bekerja.

Gambar 8.< alam hal sumber dari duia arah dan gangguan di daerah pengamanannya, maka pada gambar 8.< dapat dilihat bah!a arus yang mengalir pada kumparan restraining akan bebalik arah, sehingga kumparan operating akan saling menghilangkan, dalam hal ini relai akan menjadi lebih peka. -ila terjadi gangguan di dalam daerah pengamanannya dari gambar 8.9b terlihat bah!a relai akan bekerja jika %

PUSA" PEN#EM$AN#AN $A%AN A&AR'UM$

Ir. $adr ddin

SIS"EM PRO"EKSI

imana %

dan

adalah suatu konstanta

' arus yang melalui kumparan kerja ' arus yang melalui kumparan restraining.

PUSA" PEN#EM$AN#AN $A%AN A&AR'UM$

Ir. $adr ddin

SIS"EM PRO"EKSI

>

You might also like