You are on page 1of 31

TUGAS KELOMPOK

FARMAKOTERAPI TERAPAN
MAKALAH
BAKTERIAL MENINGITIS
OLEH:
KELOMPOK VII
LUSI CAPRINY TENDEAN N211 13 076
HAYRIDA N211 13 610
SIGIT PAMUNGKAS N211 13 379
NI WAYAN EKA MERIATI N211 13 1
MARDAYANI N211 13 !9
NUR HADI N211 13 36
SEMESTER AKHIR 2013"201#
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
BAB I
PENDAHULUAN
I$1 L%&%' B()%*%+,
Infeksi sistem saraf pusat (SSP) disebabkan oleh berbagai
patogen, termasuk bakteri, virus, jamur, dan parasit. Infeksi terjadi karena
penyebaran hematogen dari sisi infeksi primer, pembibitan dari fokus
parameningeal, reaktivasi dari sisi laten, trauma, atau cacat bawaan pada
SSP ().
!eningitis merupakan infeksi serius pada meninges, sebuah
selubung pelindung dari otak dan sumsum tulang belakang. Infeksi ini
menyerang ".### orang amerika tiap tahunnya. $iga per empat dari
penderita meningitis adalah bayi, anak%anak, dan remaja.
&i 'merika dari sepuluh orang yang terinfeksi satu di antaranya
mati. Penderita yang sembuh, dua diantara sepuluh orang mendapat
masalah serius seperti tuli, kerusakan otak, kehilangan tangan dan kaki,
serta sei(ur, yang mempengaruhi kontrol otot ()).
Sekitar ,) juta orang penderita meningitis bakteri akut terjadi
setiap tahun di seluruh dunia, terhitung "*.### orang meninggal. Secara
keseluruhan angka kematian terjadi )%"#+ dari kasus meningitis ().
!eningitis adalah silent disease. &okter sulit mengindentifikasi
penyakit ini secara cepat. ,eberapa orang penderita meningitis bakteri
meninggal kurang dari sejam setelah gejala awal muncul (").
-armakoterapi infeksi sistem saraf pusat (SSP) memberikan
tantangan bagi dokter. Infeksi ini terjadi di daerah tubuh di mana penetrasi
antibiotik sangat terbatas dan di mana pertahanan tubuh tidak ada atau
tidak memadai (.). /leh karena itu perlu makalah untuk memberikan
informasi berkaitan identifikasi masalah bakteri meningitis dan
pemecahannya terapinya.
2
I$2 R-.-/%+ M%/%)%0
. 'pakah yang menjadi faktor resiko dan yang menjadi tanda dan
gejala umum dari meningitis bakteri pada bayi dan anak%anak0
). 'pa saja bakteri patogen yang menyebabkan meningitis pada
anak%anak dalam usia yang berbeda0
". 'pa terapi antimikroba yang direkomendasikan untuk meningitis
bakteri0
.. 'pa parameter untuk memonitor terapi antimikroba untuk
penyembuhan meningitis bakteri0
I$3 T-1-%+ M%*%)%0
. 1ntuk mengetahui dan mengidentifikasi faktor resiko dan yang
menjadi tanda dan gejala umum dari meningitis bakteri pada bayi
dan anak%anak
). 1ntuk !embedakan bakteri patogen yang menyebabkan meningitis
pada anak%anak dalam usia yang berbeda
". 1ntuk mengetahui rekomendasi terapi antimikroba yang
direkomendasikan untuk meningitis bakteri
.. 1ntuk mengidentifikasi parameter untuk memonitor terapi
antimikroba untuk penyembuhan meningitis bakteri
I$# M%+2%%& M%*%)%0
. &apat mengetahui faktor resiko dan yang menjadi tanda dan gejala
umum dari meningitis bakteri pada bayi dan anak%anak
). &apat mengetahui bakteri patogen yang menyebabkan meningitis
pada anak%anak dalam usia yang berbeda
". &apat mengetahui terapi antimikroba yang direkomendasikan untuk
meningitis bakteri
.. &apat mengetahui parameter untuk memonitor terapi antimikroba
untuk penyembuhan meningitis bakteri
3
BAB II
TIN3AUAN PUSTAKA
II$1 A+%&4.5 6%+ F5/54)4,5 M(+5+,(/
Sistem saraf manusia merupakan jalinan%jalinan saraf yang saling
berhubungan, sangat khusus dan kompleks. Sistem saraf ini
mengkordinasikan, mengatur dan mengendalikan interaksi antara seorang
individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem saraf terdiri dari sel%sel
saraf (neuron) dan sel%sel penyokong (neuralgia dan sel Schwann).
Sistem saraf di bagi menjadi2 sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf
tepi (SS$). SSP terdiri dari otak dan medulla spinalis. SS$ terdiri dari
neuron aferen dan eferen sistem saraf somatis dan neuron sistem saraf
autonom (viseral).
SSP dilindungi oleh tulang tengkorak dan tulang belakang.
Selanjutnya, SSP dilindungi pula oleh suspensi dalam cairan
serebrospinal (3SS) yang diperoduksi dalam ventrikel otak. SSP juga
diliputi oleh tiga lapis jaringan yang secara bersama%sama disebut
meninges (dura mater, araknoid dan pia mater).
Secara umum, interface antara darah dan 3S- dan cairan
interstisial otak sangat permiabel terhadap (at lipofilik seperti alkohol, dan
sebagian besar (at anestesi dan terhadap air, karbondioksida dan
oksigen. Sawar darah otak hanya agak permiabel terhadap ion 4a
5
, 3l
%
, 6
5
dan bikarbonat hampir tidak permiabel terhadap protein plasma dan
sebagian besar molekul organik yang tidak larut lemak (*).
7aringan glatinosa otak dan medulla spinalis dilindungi oleh tulang
tengkorak, tulang belakang dan tiga lapisan jaringan penyambung (*)2
a. Pia mater langsung berhubungan dengan otak dan jaringan spinal
dan mengikuti kontur struktur eksternal. Pia mater merupakan
lapisan vaskular yang pembuluh%pembuluh darahnya berjalan
4
menuju struktur dalam ssp untuk memberi nutrisi pada jaringan
saraf.
b. 'raknoid merupakan suatu membran fibrosa yang tipis, halus dan
avaskuler. 'raknoid meliputi otak dan medulla spinalis, tetapi tidak
mengikuti kontur luar seperti pia mater. &erah antara araknoid dan
pia mater dinamakan ruang subaraknoid dan terdapat arteria, vena
serebral dan trabekula araknoid dan cairan serebrospinal yang
membasahi SSP. ,agian bawah lumbal merupakan tempat yang
biasanya dipergunakan untuk mendapatkan cairan serebrospinal
untuk pemeriksaan.
c. &ura mater merupakan suatu jaringan liat, tidak elastis dan mirip
kulit sapi yang terdiri dari dua lapisan, bagian luar dinamakan dura
endosteal dan bagian dalam dinamakan dura meningeal. ,agian
dalam dura meningeal merupakan membran tebal yang meliputi
otak dan menyusup diantara jaringan otak sebagai penyokong dan
pelindung.
M(+5+,(/
/tak dan sumsum tulang belakang
mempunyai beberapa lapis pelindung.
8apisan terluar terbuat dari tulang,
termasuk tengkorak dan tulang belakang.
$ulang belakang melindungi sumsum
tulang belakang, dimana terdapat banyak
neuron yang menyebabkan setiap bagian
dari tubuh bekerja.
!eninges, yang berada dalam
cairan serebrospinal, merupakan laisan
pelindung kedua. 8apisan tipis ini merupakan jaringan hidup yang terdiri
atas tiga lapisan yang disebut dura, araknoid, dan pia. 6etiga lapisan
menyelubungi permukaan dari otak, seperti pada sumsum tulang
5
Gambar 1. Meninges
belakang. !eninges seperti plastik wrap (palstik pembungkus) karena tipis
dan transparan. $api meninges bersilangan dengan pembuluh darah.
Pembuluh darah ini menyuplai ke neuron terdekat dari otak dan sumsum
tukang dengan apa pun yang dibutuhkan untuk tetap hidup, termasuk
oksigen dan nutrisi. !eninges membentuk perisai yang menjaga agar
benda asing berbahaya tetap diluar, seperti obat, bakteri, dan virus.
6erusakan pada meninges memungkinkan kerusakan semua kontrol otak
()).
II$2 P%&4)4,5 M(+5+,5&5/
6etika tubuh terluka, tubuh menjadi bangkak dan inflamasi. ,anyak
kebanyakan cedera dapat menyebabkan inflamasi2 memar, tergores,
terpotong, terbakar, atau gigitan serangga atau hewan. ,ahkan serpihan
dapat mnyebabkan inflamsi ringan. ,akteri, virus, parasit, dan organisme
lain yang berbahaya dapat menjadi pencetus inflamis yang lebih serius.
'papun yang menyebabkan inflamasi, darah mengalir ke daerah luka
untuk menyembuhkan sel yang rusak, menyebabkan pembengkakan.
,agaimanapun pada area yang sempit, seperti pada otak dan tulang
belakang, pembengkakan yang berllebih dapat merusak atau membunuh
sel yang tidak terluka. 6etika sel otak terhimpit diantara tengkorak dan
meninges yang inflamasi dapat mengakibatkan kerusakan neuron.
Selama meningitis, penghimpitan jaringan otak menyebabkan sakit kepala
dan nyeri leher. 6erusakan otak dapat membuta neuron tidak mungkin
mengirimkan pesan ke seluruh tubuh untuk melakukan fungsi yang
penting.
7adi bagaimana benda asing berbahaya dapat melewati tulang dan
cairan cerebrospinal dan sampai ke meninges0 &ua mikroorganisme
utama dapat menyebabkan meningitis, virus dan bakteri dapat masuk ke
dalam tubuh melalui luka irisan, luka bakar, gigitan, pernapasan, atau
melalui mulut. !ikroorganisme dapat masuk ke dalam aliran darah dan
6
sampai ke meninges. 6etika itu terjadi seseorang dapat terkena
meningitis.
$idak ada cara menghindari bakteri dan virus dengan sepenuhnya.
6ontaminasi dapat berasal dari hewan, serangga, orang lain, atau
permukaan yang disentuh. 7utaan bakteri hidup pada kulit, mulut, hidung,
dan bagian tubuh lain kita. -aktanya, beberapa bakteri hidup di dalam
tubuh memproduksi (at yang menjaga tubuh tetap sehat. 'hli meningitis
mengetahui bahwa banyak orang membawa virus dan bakteri meningitis
dalam tenggorokan dan tidak pernah terjadi infeksi. Para ahli belum
mengetahui sebabnya mengapa beberapa orang sehat bias terinfeksi tapi
yang lain tidak ()).
Penyebab dari meningitis ())2
9eaksi alergi pada pengobatan tertentu
$uberkolosis, infeksi dari paru%paru
,eberapa tipe kanker
,akteri Salmonella dari memegang ular, kura%kura, dan iguana
Proto(oa dari aktifitas berenang
-ungi dari menyentuh atau bernafas
M(+5+,5&5/ V5'-/
!eningitis virus adalah jenis meningitis yang paling umum.
&isebabkan oleh virus dan jauh lebih berbahaya dari pada meningitis
bakteri. 1sia dewasa lebih sering terkena meningitis virus dibandingkan
meningitis bakteri, diikuti oleh remaja. :alaupun seseorang mungkin
merasa sakit kepal, nyeri leher, dan sensitif terhadap cahaya, dia harus
pulih secara sempurna dari meningitis virus tanpa harus diopname.
,eberapa virus dapat menginfeksi meninges dan menyebabkan penyakit
yang lain seperti cacar, campak, gondok, dan polio. &i 'merika Serikat
dan beberapa negara lain melakukan vaksinasi pada anak%anak untuk
melawan virus meningitis.
7
,eberapa virus hidup di feses, maslah utama bahwa orang%orang
dapat memproduksi virus di usu setelah mencerna makanan. ;irus ini
dapat menyebar ketika seseorang tidak mencuci tangan setelah
menggunkan toilet atau setelah mengganti popok bayi. ;irus berbahaya
dari usu manusia mungkin berpindah dari sentuhan ke orang lain. 7ika
orang ini kemudian menyentuh mulutnya dengan tangan yang
terkontaminasi, dia mungkin membawa virus yang menyebabkan
meningitis. !encuci tangan setelah menggunkan toilet atau mengganti
popok bayi atau sebelum makan dapat mencagah menyebarnya virus.
!enjaga tangan agar tidak berkontak langsung denga mata, hidung, dan
mulut juga merupakan pencegahan menyebarnya virus.
;irus yang menyebakan terdapat pada saliva dan mukus dari orang
yang terinfeksi. ;irus mungkin berpindah melalui bersin, batuk, berbagi
minuman dan makanan.
4yamuk yang membawa virus dapat menyebabkan meningitis
ketika mereka menggigit. :alaupun kecil kemungkinannya dibandingkan
dengan kontak dengan penderita. ,ebrapa jenis virus menginfeksi
meninges ketika masuk kedalam neuron yang berada di permukaan
tubuh. ;irus kemudian menyebar dimanna pun jangkauan neuron,
termasuk otak dan sumsum tulang belakang.
;irus merusak meninges ketika masuk ke dalam sel meninges dan
memperbanyak diri. Seperti perkembangbiakan virus lainnya, virus
memenuhi sel yang kehilangan fungsinya. Sel yang penuh dengan virus
kemudian pecah dan terbuka. Ini menyebabkan sel mati dan melepaskan
virus. ;irus ini menyebar ke sel lain, melakukan reproduksi dan merusak
sel. Semua proses ini mencetuskan terjadinya inflamasi, membahayakan
neuron di otak dan spinal. ,iasanya, inflamasi oleh virus tidak
menyebabkan pembengkakan seperti pada inflamasi oleh bakteri.
1ntungnya, hampit tiap orang yang terkena meningitis virus
membaik setelah beberapa minggu, bahkan tanpa pengobatan.
8
6esembuhan ini terjadi karena sistem imun dari orang terinfeksi
membunuh virus. !eingitis virus jarang mematikan.
M(+5+,5&5/ B%*&('5
!eningitis bakteri dapat menyebabkan kematian. ,akteri sering
lebih cepat bereproduksi dibandingkan virus. ,akteri memproduksi racun
yang disebut toksin yang berbahaya bagi tubuh dan menyebabkan banyak
kerusakan dalam waktu singkat. ,eberapa orang penderita meningitis
bakteri meninggal kurang dari sejam setelah gejala awal muncul, seperti
sakit kepala, demam, leher kaku, kekacauan mental, dan ruam. Pada
kasus seperti ini, penderita meninggal sebelum tenaga medis memahami
apa masalahnya. Itulah mengapa penting mengetahui gejala dari
menigitis. 6hususnya ketika gejala sama dengan flu ()).
9
<ambar ). :arna kuning pada !9I memperlihatkan infeksi bakteri meningitis pada
permukaan otak dan sumsum tulang belakang
II$3 D5%,+4/5/
1!1! (=)
!eningitis menyebabkan perubahan 3SS, dan perubahan ini dapat
digunakan sebagai penanda diagnostik infeksi ($abel ).
$able . 4ilai normal 3SS
Parameter 4ilai normal
<lukosa .#%># mg?d8
Protein *%.* mg?d8
:,3 @# ?mm
"
9,3 .%=,) A #
=
?mm
"
$anda%tanda dan gejala klasik berupa demam, kaku leher,
menggigil, muntah, fotofobia, dan sakit kepala parah. $anda%tanda
6ernig dan ,rud(inski mungkin ada tetapi kurang sensitif dan
sering absen pada anak%anak. $anda dan gejala lain termasuk
lekas marah, delirium, mengantuk, lesu, dan koma.
$anda%tanda dan gejala klinis pada anak%anak mungkin termasuk
menggembung fontanelle,apnea, ruam purpura, dan kejang%kejang
di samping mereka yang baru disebutkan.
6ejang terjadi lebih sering pada anak%anak ()#+ sampai "#+)
dibandingkan pada orang dewasa
'dapun Basil laboratorium dapat dilihat pada tabel ).
$CS 8',/9'$/9I1!
,eberapa tabung 3SS dikumpulkan melalui tusukan lumbal untuk
teskimia, mikrobiologi, dan hematologi. Secara teoritis, tabung
pertama memiliki kemungkinan kontaminasi tertinggi dengan darah
dan bakteri selama pengambilan, meskipun total volume lebih
penting dalam praktek daripada tabung kultur. 3SS tidak harus
didinginkan atau disimpan di atas es.
'nalisis kimia 3SS biasanya mencakup pengukuran glukosa dan
konsentrasi total protein.
10
$abel ).Parameter 8aboratorium !eningitis
Parameter 4ilai 4ormal
4a "*%.* mCD ? 8
6 ","%.,E mCD ? 8
3l E>%# mCD ? 8
3/) ))%"# mCD ? 8
S3r #,)%,# mg ? d8
<lu @ .# mg ? d8 (PP)
3a F,=%#," mg ? d8
!g ,"%),)mCD ? 8
P/. ),*%.,* mg ? d8
$P =%F g ? d8
'lb ",*%*,# g ? d8
,ili #"%, mg ? d8
'S$ %.> I1 ? 8
'8$ >%*" I1 ? 8
'8P
"#%**# I1? 8
Bgb ",F%>,) g ? d8
Bct .#,>%*#," +
Plt .#%..# A #
"
?mm
"
:,3
4eutrophils
,ands
8ymphocytes
Cosinophils
,asophils
=,# A #
"
?mm
"
*#%=* +
#%* +
)*%"* +
#%" +
%" +
39P @ #,F mg ? 8
II$# T('%75 P(+8(.9-0%+
P9I4SIP 1!1! (=)
Pemberian cairan, elektrolit, antipiretik, analgesik, dan langkah%
langkah lain yang mendukung, sangat penting bagi pasien
meningitis bakteri akut.
&osis antibiotik untuk pengobatan infeksi SSP harus
dimaksimalkan untuk mengoptimalkan penetrasi ke tempat infeksi.
11
!eningitis yang disebabkan oleh S. pneumoniae berhasil diobati
dengan # sampai . hari terapi antibiotik. !eningitis yang
disebabkan oleh N. meningitidis biasanya dapat
diobati terapi khusus > hari. 'dapun terapi khusus yang lebih lama,
G ) hari, dianjurkan untuk pasien yang terinfeksi L.
monocytogenes. $erapi harus dilakukan secara individual,
dan beberapa pasien mungkin memerlukan terapi yang lebih lama.
$C9'PI -'9!'6/8/<IS (=)
$erapi antimikroba empirik harus dilakukan sesegera mungkin
untuk membasmi organisme penyebab meningitis ( $abel "). $erapi
antimikroba harus berlangsung setidaknya .F sampai >) jam atau
sampai diagnosis meningitis bakteri telah pasti. $erapi 8anjutan
harus didasarkan pada penilaian perbaikan klinis, kultur, dan hasil
uji kepekaan. Setelah diidentifikasi bakteri patogen, terapi antibiotik
harus spesifik disesuaikan dengan bakteri patogen.
$abel ". $erapi empirik
1mur /rganisme $erapi empirik
-aktor resiko untuk semua
umur
,aru
lahir%
bulan
<rup ,
Streptococus, gram
negatif enteric
a
,
listeria
monocytogenes
'mpicilin 5
cefotaAim?ceftriaAone?amino
glikosida
Infeksi nasal. Pernapasan,
otitis media, mastoiditis,
trauma kepala, alkoholisme,
steroid dosis tinggi, penyakit
seckle cell, defisiensi
12
immunoglobulin,
imunosupresan.
bulan
%. tahun
S. pneumonia, N.
Meningitidis, H.
Influenza
;ankomisin
b
dan cefotaAim
atau ceftriaAone
*%)E
tahun
N. Meningitidis, S.
pneumonia, H.
Influenza
;ankomisin
b
dan cefotaAim
atau ceftriaAone
"#%=#
tahun
N. Meningitidis, S.
Pneumonia
;ankomisin
b
dan cefotaAim
atau ceftriaAone
H=#
tahun
<ram%negatif
enteric, L.
Monocytogenes
;ankomisin
b
5 ampicilin 5
cefotaAim?ceftriaAon
6eterangan2
a
Escherichia coli, Klesiella spesies, Enteroacter spesies
b
vankomisin digunakan seharusnya didasarkan atas penisilin yang resisten terhadap S.
Pneumonia dan sampai hasil konsentrasi inhibitor minimum dari cefotaAim?ceftriaAon.
&engan meningkatnya inflamasi meningeal, akan ada antibiotik
yang berpenetrasi lebih besar ($abel .). !asalah penetrasi 3SS
dapat diatasi dengan antibiotik diberikan secara intratekal ,
intrakisternal , atau intraventrikular ($abel *).
$abel .. Penetrasi 'ntibiotik ke 3SS
T('%75 7%6% CSS 6(+,%+ %&%- &%+7% I+2)%.%/5
K)4'%.2(+5*4) P5'%:5+%.56
S5*)4/('5+ R52%.75/5+
E&54+%.56 S-)24+5)%.56
I/4+5%:56 T'5.(&47'5.
M(&'4+56%:4)
T('%75 7%6% CSS 6(+,%+ 5+2)%.%/5 7%6% .(+5+,5&5/
A/5*)4;5'
A.75/5)5+</-)9%*&%.
A:&'(4+%.
K%'9(+5/5)5+
S(24&%*/5.
S(2&'5%*/4+
S(2-'4*/5.
6))
N4+&('%75 7%6% CSS 6(+,%+ %&%- &%+7% 5+2)%.%/5
A.5+4,)5*4/56% K)5+6%%.5/5+
13
A.25&('5/5+ B I&'%*4+%:4)
S(247('%:4+ K(&4*4+%:4)
S(2%)4/74'5+
$abel *. 9ekomendasi &osis 'ntibiotik intraventrikular dan intratekal
'ntibiotik &osis (mg)
6onsentrasi 3SS
diharapkan
a
(mg?8)
'mpisilin
!etisilin
4afsilin
Sefalotin
6loramfeikol
<entamisin
Iuinupristin?&alfopristi
n
$obramisin
;akomisin
'mfoterisin ,
#%*#
)*%##
>*
)*%##
)*%##
%#
%)
%#
*
#,#*%#,)* mg?hari J
#,#*% mg %" kali
seminggu
=#%"##
=#%=##
*##
=#%=##
=#%=##
=%=#
>%"
=%=#
"#
%
a
;olume 3SS dewasa K *# m8

D(=%.(&0%/4+( /(9%,%5 P(+,49%&%+ T%.9%0%+ -+&-* M(+5+,5&5/
Selain antibiotik, deksametason adalah terapi yang umum
digunakan untuk pengobatan meningitis pediatrik. ,eberapa studi
telah menunjukkan bahwa deksametason menyebabkan
peningkatan konsentrasi yang signifikan dalam 3SS dari
sitokin proinflamasi, glukosa, protein, dan laktat.
'kademi 'merika menyimpulkan bahwa menggunakan
deAametason pada bayi dan anak%anak umur di atas ) bulan
dengan meningitis pneumococcal dan meningitis H.influenzae$
bisanya diberikan secara I; #,* mg?kg setiap = jam selama . hari.
'lternatif lain, #,* mg?kg setiap = jam selam ) hari atau #,. mg?kg
14
setiap ) jam selama ) hari sama efektifnya dan potensi toksisitas
lebih kecil.
Neisera meningitides >M(+5+,4?4??-@
!eningitis N. meningitidis adalah penyebab utama meningitis
bakteri pada anak%anak dan dewasa muda di 'merika Serikat.
Sebagian besar kasus biasanya terjadi di musim dingin atau musim
semi, ketika meningitis viral relatif jarang.
Presentasi 6linik
Sekitar # sampai . hari setelah onset penyakit dan meskipun
pengobatan berhasil, pasien membentuk reaksi imun terhadap
demam, arthritis , dan perikarditis.
3airan sinovial ditandai dengan sejumlah sel polimorponus, kadar
protein tinggi, konsentrasi glukosa normal, dan kultur steril.
$uli unilateral, atau umumnya bilateral, terjadi pada awal atau akhir
penyakit.
Sekitar *#+ pasien dengan meningitis meningokokus memiliki lesi
purpura, petechiae, atau keduanya. Pasien mungkin mempunyai
gambar koagulasi intravascular yang jelas atau subklinis, yang
mungkin berlanjut menjadi infark kelenjar adrenal dan korteks ginjal
dan menyebabkan perluasan trombosis.
Pengobatan dan Pencegahan
Intervensi dini dengan dosis tinggi I; kristal penisilin <,
*#.### unit?kg setiap . jam, biasanya dianjurkan untuk pengobatan
N.meningitidis.
6loramfenikol dapat digunakan di tempat penisilin <. ,eberapa
generasi ketiga sefalosporin (misalnya sefotaksim, cefti(oAime,
ceftriaAone, dan cefuroAime) adalah alternatif untuk pengobatan
15
meningitis sebagai pengganti penisilin < ($abel =). !eropenem
dan fluoroDuinolones adalah alternatif cocok untuk pengobatan
penisilin yang bukan meningokokus.
6ontak dekat dengan pasien tertular N. Meningitidis merupakan
resiko tinggi tertular meningitis.
Pasien dewasa harus menerima =## mg rifampisin oral setiap )
jam untuk empat dosis. 'nak%anak usia bulan sampai ) tahun
harus menerima # mg ? kg rifampisin oral setiap ) jam selama
empat dosis, dan anak%anak di bawah bulan harus menerima *
mg?kg secara oral setiap ) jam selama empat dosis.
Streptococcus pneumonia >P+(-.4?4??-/ 4' D57)4?4??-/@
S. pneumoniae merupakan penyebab utama meningitis pada orang
dewasa. !eningitis pneumococcal terjadi pada usia sangat muda
(kurang dari ) tahun) dan usia sangat tua.
4eurologis komplikasi, seperti koma dan kejang, umum terjadi.
Pengobatan pilihan sampai organisme dikenal adalah
kombinasi vankomisin ditambah ceftriaAone. Penisilin dapat
digunakan untuk isolat rentan dengan konsentrasi penghambat
minimum #,#= mcg?m8 atau kurang, tapi untuk isolat resisten
menengah digunakan ceftriaAone, dan untuk yang sangat resisten
terhadap obat kombinasi ceftriaAone dan vankomisin harus
digunakan. S. Pneumoniae resisten menengah dan sangat resisten
terhadap penisilin.
Bampir semua serotipe S. pneumoniae menunjukkan resisten
menengah atau resistensi sempurna terhadap penisilin ditemukan
pada )" serotipe vaksin pneumokokus. Sebuah vaksin konjugat
heptavalent tersedia untuk digunakan pada bayi usia ) bulan % E
tahun. 9ekomendasi saat ini adalah untuk semua bayi yang sehat
16
usia di bawah ) tahun untuk diimunisasi dengan vaksin heptavalent
pada ), ., =, dan ) sampai * bulan.(=)
Haemophilus influenzae(6)
&i masa lalu, H. influenzae adalah penyebab paling umum dari
meningitis pada anak = bulan sampai " tahun, tapi kasus ini telah
menurun secara drastis sejak
pengenalan vaksin yang efektif.
Sekitar "# + sampai .# + dari H. influenzae resisten
ampisilin.1ntuk alasan ini, banyak dokter menggunakan
sefalosporin generasi ketiga (sefotaksim atau ceftriaAone) untuk
terapi antimikroba awal. 'mpicillin dapat digunakan jika isolat
terbukti semsitif ampicilin. 3efepime dan fluoroDuinolon adalah
alternatif yang cocok tanpa memperhatikan aktivitas L J laktama.
6asus sekunder dapat terjadi dalam waktu "# hari dari kasus indek,
dikarenaakan kontak dekat (orang di rumah, berbagi tempat tidur,
keramaian, penitipan anak, dan pembantu). $ujuan dari
pencegahan adalah untuk menghilangkan karier nasofaring dan
orofaringeal H. Influenzae.
Profilaksis kontak dekat harus dimulai hanya setelah berkonsultasi
dengan departemen kesehatan setempat dan Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit. Secara umum, anak%anak harus
menerima )# mg?kg (maksimal =## mg ) dan orang dewasa =## mg
sehari dalam satu dosis selama . hari. ;aksinasi
lengkap harus menghindari profilaksis.
;aksinasi dengan vaksin konjugasi Bib biasanya dimulai pada
anak%anak usia ) bulan.
;aksin harus dipertimbangkan pada pasien yang lebih tua dari *
tahun dengan penyakit sic!le cell , asplenia , atau penyakit
immunocompromising.
17
Mycobacterium tuberculosis
Mycoacterium tuerculosis "ar. hominisis adalah penyebab utama
meningitis $uberkolosis ($,) . !eningitis $, mungkin ada tanpa
adanya penyakit di paru%paru atau di luar paru. Setelah
pemeriksaan awal , 3SS biasanya berisi ## sampai .###
:,3?mm
"
, yang mungkin >*+ sampai F#+ merupakan sel
polimorfonuklear. Seiring waktu, :,3 (#hite lood cell) dalam
3SS akan bergeser ke limfosit dan monosit.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan
empat obat untuk pengobatan empiris dari M. tuerculosis. 9ejimen
ini harus terdiri dari isonia(id , rifampisin , pira(inamid ,
andethambutol, * sampai )# mg?kg?hari (maksimum ,= g?hari)
selama ) bulan pertama umumnya diikuti oleh isonia(id ditambah
rifampisin selama terapi.
Isonia(id andalan di hampir semua rejimen untuk mengobati M.
tuerculosis.
Pada anak%anak, dosis biasa isonia(id adalah # sampai *
mg?kg?hari (maksimum "## mg?hari). &ewasa biasanya menerima *
mg?kg?hari atau dosis harian "## mg.
&osis tambahan dari piridoksin B3l (vitamin ,=), *# mg?hari,
dianjurkan untuk mencegah neuropati perifer terkait dengan
pemberian isonia(id.
Pemberian bersama rifampisin dianjurkan pada dosis # sampai )#
mg?kg?hari (maksimum =## mg?hari) untuk anak%anak dan =##
mg?hari untuk orang dewasa. Penambahan pira(inamid (anak%anak
dan orang dewasa, * sampai "# mg?kg?hariM maksimum di
keduanya, ) g?hari) dengan rejimen isonia(id dan rifampisin
sekarang direkomendasikan. &urasi terapi berssama pira(inamid
harus dibatasi sampai ) bulan untuk menghindari hepatotoksisitas.
18
Pasien dengan meningitis M. tuerculosis harus dirawat untuk
jangka waktu E bulan atau lebih dengan terapi multi% obat , dan
pasien dengan strain yang resisten rifampisin harus menerima F
sampai ). bulan terapi.
Penggunaan glukokortikoid untuk meningitis $, masih
kontroversial. Pemberian steroid seperti prednison oral, =# sampai
F# mg?hari ( sampai ) mg?kg?hari pada anak%anak ), atau #,)
mg?kg?hari I; deksametason, lebih dari . sampai F minggu.
19
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
III$1 D%&% P%/5(+
1$ K()-0%+ U&%.%
&ari ibu2 Nputraku demam dan dia tidak berperilaku baikO
2$ HPI >H5/&4'8 42 P'(/(+& I))+(// %&%- R5A%8%& P(+8%*5& /%%& 5+5@
7onathan 3ru( usia E bulan, bobot badan F,. kg, bayi laki%laki yang
ke 1<& dengan ibunya. Ibunya menyampaikan bahwa 7onathan
demam (#"P-?"E,.P3) satu hari menampakkan gejala rhinorea
ringan dan kurang nafsu makan. Ibunya mengatakan bahwa
7onathan gelisah di malam hari, terbangun berkali%kali, rewel dan
tidak mau tenang. Pagi ini ibunya sangat sulit untuk
membangunkannya. Ibunya seger menghubungi dokter anaknya,
yang menginstruksikan agar membawa jonathan ke 1<& untuk
diperiksa.
3$ PMH >P%/& M(65?%) H5/&4'8 %&%- R5A%8%& K(/(0%&%+@
7onathan lahir pada usia kehamilan ". minggu dan dirawat selama "
minggu di unit perawatan intensif neonatal. !enjalani persalinan?
kelahiran yang sulit secara normal.9elatif sehat sampai saat ini,
kecuali untuk infeksi telinga pada usia = bulan, yang diobati dengan
amoksisilin.
#$ FH >F%.5)8 H5/&4'8@
6akek dari pihak ayah dengan diabetes mellitus, ayah dengan
hipertensi.
!$ SH >S4?5%) H5/&4'8 %&%- R5A%8%& S4/5%)@
$inggal bersama ibu dan ayah, satu saudara (. tahun). kedua
anak dititipkan di penitipan anak.
6$ M(6/ >M(65?%)/ %&%- R5A%8%& 7(+,49%&%+@
$idak adaM imunisasi up to date
20
7$ A)) >A))(',5(/ %&%- A)(',5@
46&' (4on known drug allergies) alergi obat tidak diketahui
$ P08/5?%) E=%.5+%&54+ >P(.('5*/%%+25/5*@
a. <eneral 'ppearance (Penampilan -isik)
8esu, bayi sakit
b. ;ital Signs ($anda%tanda vital)
$ekanan darah F*?*#, &enyut jantung .F, $ingkat pernapasan
*), $emperatur "E.>Q3M ,erat badan F.. kg
c. BCC4$ (Pemeriksaan kepala, mata, telinga, hidung dan
tenggorokan)
Pupil sama, bulat, dan reaktif terhadap cahaya, membran timpani
kiri sedikit eritematosa
d. &ada?$oraks
Paru%paru bersih secara bilateral
e. 6ardiovaskular
$akikardia sinus, irama teratur, tidak ada suara murmur
f. 'bdomen
8embut, buncit, (5 )suara usus
g. Ckstremites
6apiler mengisi ulang "%. detik, kaki dan tagan agak berbintik%
bintik dan dingin untuk disentuh
h. 4euro
8esu tapi arousable (dapat bangun dari tidur), (%) tanda 6ernig
dan ,rud(inski
9$ H%/5) )%94'%&4'5-.
Parameter Hasil Lab Nilai Normal Keterangan
Na 133 mEq / L
135-145 mEq / L Di bawah
K 3,9 mEq / L 3,3-4,9 mEq / L
Normal
l 1!5 mEq / L 9"-11! mEq / L
Normal
#
$
1% mEq / L $$-3! mEq / L
Di bawah
&r 1,1 mg / 'L !,$-1,! mg / 'L
Di atas
(l) 153 mg / 'L * 14! mg / 'L +PP,
Di atas
21
a %,1 mg / 'L %,--1!,3 mg / 'L
Di bawah
.g 1,- mEq / L 1,3-$,$ mEq / L
Normal
P#
4
3,5 mg / 'L $,5-4,5 mg / 'L
Normal
/P -,$ g / 'L --% g / 'L
Normal
0lb 3,% g / 'L 3,5-5,! g / 'L
Normal
1ili 1,! mg / 'L !3-1,1 mg / 'L
Normal
0&/ "9 23 / L 11-4" 23 / L
Di atas
0L/ 19 23 / L "-53 23 / L
Normal
0LP 3-5 23 / L
13!-55! 23/ L Normal
Hgb 15,4 g / 'L 13,%-1",$ g / 'L
Normal
H4t 4-,$5 4!,"-5!,3 5
Normal
Plt $9" 6 1!
3
/mm
3
14!-44! 6 1!
3
/mm
3
Normal
71
Ne)tro8hils
1an's
L9m8ho49tes
Eosino8hils
1aso8hils
1-,! 6 1!
3
/mm
3
45 5
19 5
34 5
1 5
1 5
1-,! 6 1!
3
/mm
3
5!--5 5
!-5 5
$5-35 5
!-3 5
1-3 5
Di atas
Di bawah
Di atas
Normal
Normal
Normal
1(
8H
8#
$

8#
$

H#
3

1E
":3$
4" mm Hg
53 mm Hg
13 mEq / L
-1! mEq / L
",35-",45
-!-%! mm Hg
35-45 mm Hg
19-$5 mEq / L
Di bawah
Di bawah
Di atas
Di bawah
;P 1$,5 mg / L * !,% mg / L
Di atas
Serologi 1rin dan 3SS2 Haemophilus influenza $ipe , (J), Streptococcus
pneumonia (5), <roup , Streptococcus (J), Neisseria Meningitides (J),
N.meningitidis ,? Escherichia coli(J)
$es 3airan Serebrospinal
Parameter Hasil Lab Nilai normal Keterangan
(l)<osa 4! mg/'L 4!-"! mg/'L Normal
Protein $%1 mg/'L 15-45 mg/'L Diatas normal
71 3!!/mm
3
*1! /mm
3
Diatas normal
;1 1-/mm
3
4--,$ 6 1!
-
/mm
3
Dibawah normal
10$ C0(/& BCR%8 >P(.('5*/%%+ S5+%' B D%6%@
,iasa saja
11$ A//(//.(+& >D-,%%+@
a. &icurigai? &isangka terkena meningitis pneumokokal
22
b. Bipotensi
III$2 P('&%+8%%+
. 'pa masalah terapi obat pada bayi ini0
). 'pa faktor resiko dari pasien ini untuk bakteri meningitis0
". 'pa penemuan laboratorium dan klinik yang menemukan indikasi
adanya meningitis0
7awab2
. ,erdasarkan riwayat medisnya (P!B), pada umur = bulan
penderita menggunakan amoksisilin untuk gejala nyeri pada
telinga.Penggunaan terapi antibiotik pada umur = bulan, tapi
dari kasus tersebut tidak ditemukan masalah penggunaan
amoksisilin.
). Pada pasien tersebut, faktor resiko meliputi 9hinorea,
erythematous pada membran timpani, selain dari sosial hystori
yaitu daycare attend (penitipan anak).Pemaparan asap rokok
baik secara aktif maupun pasif dan implantasi koklear dapat
meningkatkan resiko bakteri meningitis.
". Penemuan laboratorium berdasarkan test laboratorium2
a. 1rin dan 3S- serologi2 Streptococcus pneumoniae (5),
bakteri gram positif bentuk coccus berpasangan.
b. 'nalisis kimia 3S- 2
protein K )F mg?d8, normalnya *%.* mg?d8
:,3 "##?mm
"
, normalnya @ #?mm
"
9,3 =?mm
"
, normalnya @ *?mm
"
Penemuan secara klinik 2 demam ("E,. #3), rhinorea, nafsu makan
menurun, 6aki dan tangan bintik%bintik, dingin ketika disentuh, lesu
Basil yang diinginkan2
. 'pa sasaran terapi obat dalam situasi ini
7awab2
a. !enghilangkan infeksi dan tanda%tnda gejala terkait
23
b. !eminimalkan efek samping dari regimen antimikroba
Pilihan terapi2
. 'pa terapi non farmakologi yang mungkin digunakan untuk
pasien ini0
7awab2 suplemen oksigen untuk meningkatkan proses
oksigenasi
). &eskripsikan regimen antimikroba secara empiris yang
seharusnya digunakan dalam pasien ini0
7awab2 untuk umur bulan%. tahun terindikasi peneumococcal
meningitis secara empiris diberikan penisilin atau penisilin <.
;ankomicin, cefotaAim dan ceftriaAone. diberikan jika penisilin
resisten terhadap S. Pneumonia.
". 'pa terapi obat tambahan untuk bayi dan anak yang meningitis0
7awab2 deAamethasone biasanya dipakai untuk meningitis pada
anak%anak. &eAametasone dipertimbangkan penggunaannya
untuk bayi dan anak umur di atas ) bulan dengan meningitis
pnemokokal. &eAamethasone digunakan secara I; dengan
dosis #,* mg?kg tiap = jam untuk . hari.
S()2CS&-68 A//5,+.(+&
. Pembahasan pengaruh imunisasi pneumococcal dari bayi dengan
vaksin polisakarida pneumococcal terkonjugasi pada infeksi
pneumococcal yang menjangkit pada anak.
). 7elaskan tentang penetrasi dari antimikroba ke dalam 34S dan
sifat yang mempengaruhi penetrasinya.
". &aftar terapi yang pasti untuk bakteri meningitis yang disebabkan
oleh organisme yang umum.
.. Pembahasan tentang kegunaan obat alternatif ( yaitu meropenem
dan atau Duinolon) dalam mengatur mengitis yang resisten
terhadap bakteri streptococcus pneumonia.
24
7awaban2
. 1ntuk pasien tersebut tidak dianjurkan untuk pemakaian vaksin,
karena sistem imunitas yang masih rendah. Pasien
direkomendasikan terapi jangka pendek untuk pengobatan kausatif
dengan antibiotik sesuai jenis bakteri.
;aksin dapat diberikan ketika pasien sembuh sebagai terapi jangka
panjang. Pasien direkomendasikan untuk terapi simptomatik untuk
mengurangi rasa sakit selama terapi kausatif.
). Penetrasi obat ke dalam 3SS dapat melalui mekanisme difusi pasif
atau difusi aktif. ,eberapa faktor yang mempengaruhi perpindahan
antibiotik dari kapiler darah ke dalam 34S, termasuk inflamasi dari
meninges yang meningkatkan penetrasi antibiotik ke dalam seluruh
saluran%saluran kecil antara kapiler sel endoteal dan menurunkan
aktifitas dari pompa keluar yang bergantung energi ke dalam
choroid pleAuA yang berperan terhadap perpindahan penisilin, dan
fluoroDuinolon dan aminoglikosida. 'ntibiotik yang mempunyai
berat molekul rendah melewati dengan mudah barier biologis
daripada senyawa%senyawa yang berbobot molekul tinggi. Banya
antibiotik yang tidak terionisasi pada pB fisiologis atau patologis
adalah mampu berdifusi. Senyawa%senyawa yang kelarutannya
tinggi dalam lemak berpenetrasi lebih cepat dibandingkan dengan
senyawa%senyawa yang larut air. 'ntibiotik yang tidak terikat
dengan protein dalam serum akan menyediakan fraksi bebas yang
lebih besar dari obat yang dapat masuk ke dalam 3S-. 4amun
antibiotik yang bersifat polar juga dapat masuk ke dalam 3S-.
Penetrasi juga melalui sistem transpor pembawa. $idak seperti
pengobatan infeksi lainnya, dosis antibiotik harus dimaksimalkan
untuk optimalisasi penetrasi obat ke dalam sisi infeksi.
!asalah dari penetrasi obat ke dalam 3S- dapat diatasi dengan
pemberian secara langsung secara intratekal, intrasisternal dan
intraventrikular.
25
". $erapi antimikroba secara empirik seharusnya diberikan segera
mungkin untuk membunuh organisme penyebab, paling kurang
selama .F%>) jam atau sampai diagnosis bakteri meningitis dapat
ditentukan. $erapi selanjutnya didasarkan atas taksiran dari
penambahan gejala klinik, kultur?strain organisme dan hasil
pengujian yang sesuai. 6etika patogen teridentifikasi, terapi
antibiotik seharusnya dikhususkan untuk patogen tertentu. 8ihat
tabel ", table =, dan table >.
$abel =. terapi antimikroba pilihan pertama dan alternatif untuk
pengobatan meningitis yang disebabkan oleh mikroorganisme yang
disebabkan oleh <ram%positif
/rganisme
<ram%positif
'ntibiotik pilihan
pertama
'ntibiotik alternatif
&urasi terapi yang
direkomendasikan
Streptococcus
pneumonia
3ocok untuk
Penisilin
Intermedit untuk
penisilin
9esisten untuk
penisilin
Penisilin <?ampisilin
('%III)
3efotaAim?ceftriaAon(
'%III)
;ancomisin
a
5
3efotaAim?ceftriaAon
('%III)
3efotaAim ('%III), ceftriaAon('%III),
3hlorampenikol('%III)
3efepim(,%II), meropene(,%II),
mofifloAacin(,%II), line(olid(,%II)
3efepim(,%II), meropene(,%II),
mofifloAacin(,%II), line(olid(,%II)
#%. hari
<rup ,
streptococcus
Penisilin <?ampisilin
5 gentamisin
a
('%III)
3efotaAim (,%III), ceftriaAon (,%III),
chlorampenikol (,%III)
.%) hari
Staphylococcus
aureus
3ocok untuk
methicilin
9esisten
methicillin
4afcilin?oAacilin ('%III)
;ankomisin
a
('%III)
;ankomisin
a
('%III), meropenem
(,%III).
$rimetoprin%sulfametoAa(ol ('%III),
line(olid (,%III)
.% ) hari
e
Staphylococcus
epidermidis
;ankomisin
a
('%III) 8ine(olid (,%III) .%) hari
e
Literia
monocytogenes
Penisilin <?ampisilin
5 gentamisin
a
('%III)
$rimetoprin%sulfametoAa(ol ('%III),
meropenem (,%III)
H) hari
$abel >. terapi antimikroba pilihan pertama dan alternatif untuk
pengobatan meningitis yang disebabkan oleh mikroorganisme yang
disebabkan oleh <ram%negatif
/rganisme
<ram%negatif
'ntibiotik pilihan
pertama
'ntibiotik alternatif
&urasi terapi yang
direkomendasikan
Neisseria
meningitis
3ocok untuk
Penisilin <?ampisilin
('%III)
3efotaAim ('%III), ceftriaAon('%III),
3hlorampenikol('%III) > hari
26
Penisilin
9esisten untuk
penisilin
3efotaAim?ceftriaAon(
'%III)
3hlorampenikol('%III), meropenem
('%III), fluoroDuinolon ('%III)
Haemophilus
influenzae
$%laktamase
negatif
ampisilin('%III)
3efotaAim ('%III), ceftriaAon ('%III),
chlorampenikol ('%III), cefepim ('%
III), -luoroDuinolon ('%III)
> hari
$%laktamase
positif
3efotaAim?ceftriaAon(
'%I) cefepim ('%I), -luoroDuinolon ('%
III), chlorampenikol ('%III),
enteroacteriace
a
a
chlorampenikol ('%II)
cefepim ('%III), -luoroDuinolon ('%
III), meropenem ('%III), a(treonam
('%III).
) hari
Pseudomonas
aerogenosa
3efepin?cefta(idin ('%
II) 5 tobramisin
a,b
('%
III)
3iprofloAacin ('%III), meropenem
('%III), piperacilin 5 tobramisin
a,b

('%III), colistin sulfomethate
a,c
(,%
III), a(treonam ('%III)
) hari
6eterangan2
6ekuatan rekomendasi 2 ', bukti yang baik untuk mendukung rekomendasi untuk digunakan M
harus selalu ditawarkan M , , bukti moderat untuk mendukung rekomendasi untuk digunakan M
umumnya harus ditawarkan .
6ualitas bukti 2 I, G acak dengan benar , uji coba terkontrol M II ,R percobaan klinis yang
dirancang dengan baik , tanpa pengacakan M dari kohort atau studi analitik kasus terkontrol (H
center ) atau dari beberapa waktu % seriM III , buktidari pendapat otoritas dihormati , berdasarkan
pengalaman klinis , penelitian deskriptif , atau laporan komite ahli .
a
!onitor kadar obat dalam serum .
b
'dministrasi sistem saraf pusat langsung dapat ditambahkanM
c
Barus disediakan untuk pseudomonas multidrug % resistant atau 'cinetobacterinfections yang
semua pilihan
terapi lain telah habis .
d
$ermasuk Cscherichia coliand 6lebsiellaspecies .
e
,erdasarkan pengalaman klinis M tidak ada rekomendasi yang jelas .
.. 1ntuk penggunaan meropenem, dapat digunakan untuk
pengobatan meningitis akibat bakteri streptococcus pneumonia
( gram positif), tetapi untuk antibiotik alternatif jika sensifitas
penisilin adalah intermediet, dan antibiotik pilihan utama adalah
vankomisin?ceftriaAon.
27
meropenem digunakan ketika terjadi resistensi dari obat%obat
tersebut.
Iuinolon dapat digunakan untuk mikroorganisme gram negatif,
untuk penggunaan terapi empirik tidak direkomendasikan karena
tidak berspektrum luas. Penanganan secara terapi empiric
seharusnya antimikroba spektrum luas, misalnya golongan
penisilin.
28
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
. -aktor resiko dari meningitis bakteri pada bayi dan anak%anak2
Infeksi nasal?pernapasan, otitis media, mastoiditis, trauma
kepala, alkoholisme, steroid dosis tinggi, penyakit seckle cell,
defisiensi immunoglobulin, imunosupresan.
$anda dan gejala umum dari meningitis bakteri pada bayi dan
anak%anak2
&emam, kaku leher, menggigil, muntah, fotofobia, dan sakit
kepala parah. $anda%tanda 6ernig dan ,rud(inski mungkin ada
tetapi kurang sensitif dan sering absen pada anak%anak. $anda dan
gejala lain termasuk lekas marah, delirium, mengantuk, lesu, dan
koma.
). ,akteri patogen yang menyebabkan meningitis pada anak%anak
dalam usia yang berbeda2
1mur /rganisme
,aru lahir% bulan
<rup , Streptococus, gram negatif enteric
a
, listeria
monocytogenes
bulan %. tahun S. pneumonia, N. Meningitidis, H. Influenza
*%)E tahun N. Meningitidis, S. pneumonia, H. Influenza
"#%=# tahun N. Meningitidis, S. Pneumonia
H=# tahun <ram%negatif enteric, L. Monocytogenes
29
". $erapi antimikroba yang direkomendasikan untuk meningitis
bakteri2
/rganisme $erapi empirik
<rup , Streptococus, gram
negatif enteric
a
, listeria
monocytogenes
'mpicilin 5 cefotaAim?ceftriaAone?aminoglikosida
S. pneumonia, N.
Meningitidis, H. Influenza
;ankomisin
b
dan cefotaAim atau ceftriaAone
N. Meningitidis, S.
pneumonia, H. Influenza
;ankomisin
b
dan cefotaAim atau ceftriaAone
N. Meningitidis, S.
Pneumonia
;ankomisin
b
dan cefotaAim atau ceftriaAone
<ram%negatif enteric, L.
Monocytogenes
;ankomisin
b
5 ampicilin 5 cefotaAim?ceftriaAon
.. Parameter untuk memonitor terapi antimikroba untuk penyembuhan
meningitis bakteri
4ilai normal 3SS
Parameter 4ilai normal
<lukosa .#%># mg?d8
Protein *%.* mg?d8
:,3 @# ?mm
"
9,3 .%=,) A #
=
?mm
"
30
DAFTAR PUSTAKA
. &ipiro, 7.$,etc. Pharmacotherapy a Pathophysiologic %pproach &
th
Edition. $he !c<raw%Bill 3ompanies, Inc.1nited States of 'merica.
)##*.p. E)"%E"E
). 6losterman, 8. Meningitis.Bealth alert. 4ew Sork. )##>.p. =%F
". Shmaefsky, ,. Meningitis '
nd
Ed. 3helsea Bouse. 4ew Sork. )##.
p.E%)".
.. 6imble, 6, ect. %pplied (herapeutics) (he *linical +se ,f -rugs,
.
th
Edition.8ippincott :illiams T :ilkins. Philadhelphia. )##E.
*. (Price. ' T :ilson. ! ()##*). Patofisiologi, 6onsep6linis Proses%
Proses Penyakit, Cdisi =, vol ). 7akarta 2 C<3
=. :ells, ,.<. Pharmacotherapy Handoo! /
th
ed. $he !c<raw%Bill
3ompanies, Inc.1nited States of 'merica. )##E. p."F>%"EF
31

You might also like