You are on page 1of 5

ArcGIS: Estimasi Volume Air Bendungan

BY
GISTUTORIAL.NET
23 MEI 2011POSTED IN: ARCGIS
Tutorial ini berisi contoh bagaimana mengaplikasikan 3D dan spatial analyst dalam
estimasi volume air bendungan. Contoh kasus Rencana Bendungan Sungai Kusan,
Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Data yang digunakan adalah data
SRTM dengan perangkat lunak ArcGIS/ArcView. Metode yang digunakan adalah
identifikasi daerah tergenang dengan trial-and-error, penghitungan volume air dengan
analisa grid (raster calculator).
Berikut penampakan areal studi; Sungai Kusan dan rencana outlet



1. Identifikasi daerah tergenang dengan garis kontur.
Dalam toolbar 3D Analyst terdapat tool untuk menentukan garis sama tinggi ( ).
Aktifkan tool tersebut dan Klik pada suatu tempat di outlet yang kira-kira mewakili
ketinggian bendungan. Ini dilakukan dengan trial-and-error. Kita bisa mulai dari titik
yang berada dekat titik outlet dan terus naik ke arah bukit. Sampai disuatu titik yang
menghasilkan garis sama tinggi maksimal yang tidak bocor, maka kegiatan ini
dihentikan. Berikut contoh hasilnya

Catatan: penentuan garis genangan ini tidak sesederhana seperti ini. Banyak faktor
yg harus diperhatikan seperti spesifikasi bendungan, maksimal lebar bendungan,
keberadaan daerah yang tidak boleh digenangi, dsb. Ini hanya contoh sederhana.

2. Identifikasi nilai ketinggian pada titik tinggi pada garis sama tinggi tersebut. Pada
properti garis terdapat nilai ketinggian dari garis yang bersangkutan. Contoh di
bawah adalah 193 meter.


3. Buat layer grid baru dengan nilai diisi 193. Jalankan toolbox Spatial Analysis Tools
> Map Algebra > Raster Calculator. Buat persamaan apa saja asal hasilnya adalah
grid dengan nilai 193. Contohnya adalah seperti di bawah ini.


4. Buat grid baru yang berisi kedalaman genangan. Kedalaman genangan adalah
tinggi genangan dikurangi oleh dem srtm. Tetapi, perlu diingat bahwa persamaan
tersebut hanya berlaku jika nilai tinggi genangan lebih besar dari srtm. Oleh karena
itu gunakan operasi conditional seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Formula pada gambar di atas adalah bahwa jika nilai grid genangan lebih besar
dari grid srtm, makal dilakukan lah pengurangna, jika tidak beri NULL (no data)

5. Hasilnya adalah seperti di bawah ini


6. Pekerjaan belum selesai, kita harus memotong hasil analisa yang berada di luar are
interest kita. Lakukan overasi memotong raster. Kira-kira hasilnya seperti berikut


7. Selanjutnya menghitung volume genangan yang bisa dilakukan dengan membuka
table attribut dari grid tersebut di atas.


8. Ekspor tabel tersebut ke MS Excel atau bisa dilakukan operasi tabel (penambahan
FIELD)

9. Volume genangan dihitung dengan persamaan berikut.

luas sel adalah ukuran pixel, misal 81556 m
2


10. Hasil perhitungan potensi volume genangan rencana bendungan Sungai Kusan
adalah sebesar 1.891.226.796 m
3

You might also like