Professional Documents
Culture Documents
A. Seimbang Tunggal
Alat kontak paling sederhana pada stage wise adalah single stage equilibrium.
Misalnya ekstraksi single stage, yaita suatu larutan A C (umpan) ditambah dengan larutan
B murni (atau tidak murni). Pertanyaannya adalah bagaimana komposisi hasil Ekstrak (E)
dan Rafinat ( R).
4. Hubungan keseimbangan
Neraca panas tidak ditinjau karena umumnya ekstraksi berlangsung pada suhu tetap atau
panas pelarutan umumnya rendah.
Perhitungan dapat dilakukan bila tersedia data seimbang untuk sistem (A, B, dan C)
pada suhu dan tekanan operasi.
Lukiskan kurva seimbangnya:
- Segitiga ABC sama sisi
)
Universitas Gadjah Mada
dicari dari:
Prinsip pengurangan
Pengurangan dapat juga dilakukan secara grafis, konsep yang digunakan sama
dengan prinsip penjumlahan arus. Prinsip pengurangan dapat digunakan untuk menentukan
jumlah dan komposisi arus diantara dua stage yang berturutan dan dikenal dengan konsep
arus netto. Kaidah lengan tuas terbalik juga berlaku pada pengurangan arus.
Letak titik pada perpanjangan garis yang dihubungkan dari E1 dan R0 atau dari E2
dan R1 dan seterusnya, dan posisinya dapat ditentukan berdasarkan kaidah lengan tuas
terbalik misalnya:
Penentuan Jumlah dan Komposisi Arus-arus yang Keluar dari Stage Seimbang
Kuantitas (jumlah dan komposisi) ekstrak dan rafinat ditentukan berdasarkan
persamaan-persamaan neraca massa dan keseimbangan yang telah disusun di atas.
Komposisi ekstrak dan rafinat dalam keadaan seimbang maka titik ekstrak dan rafinat
berada pada kurva seimbang dan tie line yang dihubungkan dari komposisi ekstrak dan
rafinat harus melalui titik m1 (seperti gambar di atas). Penentuan garis tersebut dilakukan
dengan coba-coba. Bila garis yang dimaksudkan diperoleh maka komposisi ekstrak dan
rafinat dibaca dan jumlahnya dapat ditentukan berdasarkan persamaan neraca massa total
dan komponen atau dengan kaidah lengan tuas terbalik.
Contoh soal:
Larutan asam asetat (A) dan air (B) sebanyak 100 kg berisi 30% asam diekstraksi tiga
tingkat secara arus silang dengan isopropil eter (C) dengan menggunakan 40 kg solven di
tiap tingkatnya. Hitunglah komposisi dan jumlah tiap-tiap aliran. Hitunglah juga jumlah solven
yang dibutuhkan apabila digunakan 1 tingkat ekstraksi dengan kondisi rafinat yang sama.
Hubungan keseimbnagan diberikan dalam bentuk grafik berikut:
Solven
Diluen
Solute
Solven
Diluen
Solute
98,1
1,2
0,69
0,5
99,3
0,18
97,1
1,5
1,41
0,7
98,9
0,37
95,5
1,6
2,89
0,8
97,4
0,79
91,7
1,9
6,42
1,0
97,1
1,93
84,4
2,3
13,30
1,9
93,3
4,82
71,1
3,4
25,5
3,9
84,7
11,4
58,9
4,4
36,7
6,9
71,5
21,6
45,1
10,6
44,3
10,8
58,1
31,1
37,1
16,5
46,4
15,1
48,7
36,2
Penyelesaian:
Tingkat I (Stage I):
F = 100 kg, xF = 0,3, ys = 0, S1 = 40 kg,
Neraca massa total
Titik m1 terletak pada garis FS1 dengan komposisi asam asetat pada arus campuran (m)
adalah xm1 = 0,214 maka titik m dapat ditentukan.
Universitas Gadjah Mada
Jumlah dan komposisi ekstrak dan rafinat dapat ditentukan dengan bantuan kurva distribusi
dengan cara coba-coba dicari tie line yang melalui m1. Berdasarkan hasil perhitungan
didapatkan xA1 = 0,258 dan yA1 = 0,117
Tingkat II:
Titik m2 terletak pada garis R1S2 dengan komposisi asam asetat pada arus campuran (m2)
adalah xm2 = 0,1822 dengan bantuan kurva distribusi dapat dicari kesetimbangan melalui m2,
dan didapatkan x2 = 0,227 dan y2 = 0,095
Tingkat III:
Dengan jalan yang sama didapatkan:
S3 = 40; m3 = 130,1; xm3 = 0,1572; x3 = 0,2; y3 = 0,078; E3 = 45,7; R3 = 84,4
Jumlah asam dalam rafinat:
(0,2) (84,4) = 16,88 kg
Jumlah ekstrak:
E1 + E2 + E3 = 43,6 + 43,6 + 45,7 = 135,6kg
Kandungan asam:
E1 y1 + E2 y2 + E3 y3 = 13,12 kg
Bila digunakan 1 tingkat dengan kondisi rafinat yang sama x = 0,2, maka garis seimbang
akan menjadi R3 E3.
Dari perpotongan dan akan didapatkan xm = 0,12
Kurva kesetimbangan untuk tipe ekstraksi ini sebaiknya dituliskan dalam bentuk:
x= massa solute per massa diluen, y = massa solute per massa solven
OIeh karena larutan solvent dan diluent tidak saling tercampur, maka seluruh diluent
akan terdapat di dalam rafinat dan solvent ada di dalam ekstrak, sehingga neraca massa
untuk sistem ini adalah:
Contoh soal:
Nikotin dalam air dengan konsentrasi 1% nikotin diekstraksi dengan kerosin pada suhu 20
C. Air dan kerosin tidak saling melarut. Pertanyaannya:
a. Hitunglah persen nikotin yang terekstraksi bila 100 kg umpan diekstraksi dengan 150
kg solven (single stage)
b. Ulangi perhitungan di atas untuk tiga stages cross current dengan menggunakan 50
kg solven pada tiap stagenya.
Data keseimbangan untuk proses di atas adalah:
0 0,001011
0,00246
0,00502
0,0075
0,00998
0,0204
0 0,000807 0,001961
0,00456
0,00686
0,00913
0,01870
Penyelesaian :
a.
Dari kurva kesetimbangan, dan titik umpan F ditarik garis lurus dengan slope = - 0,66,
dan didapatkan x1 = 0,00425 dan y1 = 0,0038.
Nikotin yang dihilangkan dari air =
99 (0,0101 0,00425) = 0,58 kg
Atau 58% dari umpan.
Mulai dari F dibuat garis operasi dengan slope = - 1,98. Rafinat akhir yang didapatkan
x3 = 0,0034.
Nikotin yang diekstraksi adalah:
99 (0,0101 0,0034) = 0,663 kg, atau 66,3% dari umpan:
Di seluruh stage terdapat arus ekstrak dan rafinat yang mengalir dari stage ke stage
secara berlawanan arah. Dari stage ke stage akan terjadi perpindahan massa. Arus-arus
yang meninggalkan stage dalam keadaan keseimbangan.
Dari korelasi di atas dapat ditentukan arus yang sangat berguna untuk menentukan
korelasi arus-arus Terminal I.
Letak titik (
sebagai berikut:
Jika koordinat dan jumlah L0, dan VN+1 diketahui, maka dengan korelasi di atas letak
titik dapat ditentukan. Apabila komposisi ekstrak akhir yang diinginkan tertentu (sebagai
Universitas Gadjah Mada
10
data yang diketahui), maka letak titik rafinat akhir dalam grafik dengan mudah dapat
ditentukan.
11
Letak titik
Secara Grafis
Titik
korelasi arus netto di antara dua stage dapat digambarkan. Garis-garis ini selanjutnya
disebut sebagai garis operasi.
Kebutuhan stage dapat ditentukan dengan pertolongan garis operasi dan garis
seimbang secara bergantian dan berurutan. Urutan pengerjaan secara grafis untuk
menentukan jumlah stage adalah sebagai berikut:
1. Menentukan letak titik terlebih dahulu, untuk mencari neraca massa di sekitar
seluruh stage yang selanjtunya dipakai untuk menentukan arus-arus terminal.
2. Menentukan letak titik A pada perpotongan perpanjangan garis dan
3. Perhitungan dari stage ke stage dapat dimulai dari y1 dan xn. jika dari y1 dengan
korelasi garis seimbang dapat ditentukan letak x1, kemudian dari x1 dihubungkan
dengan titik , titik potong antara garis dan kurva seimbang di cabang ekstrak
adalah letak titik y2 (korelasi garis operasi), dan seterusnya sampai didapatkan
komposisi
yang dikehendaki.
12
13
Jika jumlah stage diketahui (sudah tertentu), kemurnian hasil yang ditanyakan dapat
dicari dengan cara coba-coba.
1.
2.
Coba titik xn, lalu hubungkan dengan titik yang memotong kurva seimbang di y1.
3.
4.
Hitung jumlah stage, jika jumlah stage hasil hitungan belum sama dengan jumlah
stage yang diketahui, cobalah dengan nilai xn yang lain sampai didapatkan hasil :
Ndiketahui = Nhasil hitungan
2.
Persentase recovery yang dapat memungut solute sebanyak mungkin (V1 yA1
yang lebih besar atau LN xAN yang makin kecil)
3.
Jumlah stage (N), karena jika N bertambah, maka biaya akan mengalami
kenaikan
4.
V/L ratio, karena jika V/L rationya besar, maka hasil pada arus V akan encer
sehingga biaya recovery menjadi tinggi
Apabila 2 ubahan dari keempat ubahan di atas kita tentukan, maka 2 ubahan sisanya
akan tertentu pula. Penentuan ubahan optimum akan mempengaruhi analisa ekonomi.
( )
Memilih dua variable dari keempat variable operasi tidak selalu memberikan hasil
seperti yang dikehendaki, karena ada nilai batas yang ditentukan oleh sifat fisis zat yang
dipisahkan.
Missal pada proses ekstraksi asam asetat air isopropyl eter, pada operasi
pemisahannya diinginkan percent recovery sebesar 60 % dengan menggunakan ( )
tetapi tidak mungkin tercapai karena walaupun jumlah stagenya (N) tak terhingga hanya
didapatkan percent recovery sebesar 31%. Apabila percent recovery diinginkan 60%, maka
( )
14
pada
suatu proses pemisahan diperlukan untuk diketahui, karena merupakan nilai batas operasi
yang digunakan, yang dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
15
dengan:
Faktor = f (Teknis, ekonomis)
, maka ( )
adalah yang mempunyai harga V yang paling besar atau yang membentuk
yang dipilih
paling dekat
dengan diagram segitiga. Menurut R.E. Treybal, perpanjangan garis seimbang yang melalui
titik umpan adalah yang menentukan ( )
Tentukan letak titik Lo (xo) dan Vn+1 (yn+1) yang sudah diketahui.
Contoh soal:
Suatu campuran berisi 50% ethyl benzene (A) dan 50% styrene (C) sebanyak 1000 kg/j
dipisahkan menjadi produk yang bersisi 10% dan 90% styrene dengan menggunakan solven
diethylene glycol.
Hitunglah:
a. Jumlah stage minimum
b. Minimum extract reflux
c. Jumlah stage bila reflux rationya 1,5 harga minimumnya.
16
Hydrocarbon
Rich Solution
Solvent
Rich Solution
0,00675
8,62
0,0870
0,00817
0,1429
7,71
0,1883
0,00938
0,273
6,81
0,288
0,01010
0,386
6,04
0,384
0,01101
0,480
5,44
0,458
0,01215
0,557
5,02
0,464
0,01215
0,565
4,95
0,561
0,01410
0,605
4,46
0,573
0,01405
0,674
4,37
0,781
0,01833
0,833
3,47
1,00
0,0256
1,00
2,69
c. Untuk
17
d. Titik E digambar pada grafik kemudian ditarik garis lurus melalui F dan dari
pertemuan dengan garis Y = 0,1 didapatkan titik R dengan NR = -29,6.
e. Dengan bantuan kurva keseimbangan dihitung jumlah stage yang dipenlukan dan
didapatkan = 15,5.
Dari grafik didapatkan:
18
19
Pada proses distilasi, uap pembawa panas mengalir secara berlawanan arah
terhadap cairannya. Dari stage ke stage antara uap dan cairannya akan terjadi perpindahan
panas dan massa.
Tinjauan Umum
Neraca massa total di seluruh stage:
20
I.
y = f(x) diketahui
h = f(x) diketahui
N = f(y) diketahui
Jumlah, komposisi dan entalpi media pemisah diketahui (VN+1, yN+1, HN+1)
II.
21
22
REFLUKS
Proses pemisahan dengan simple contercurrent flow tidak dapat memberikan hasil yang
sempurna. Hasil yang tertinggi yang dapat dicapai dengan simple countercurrent flow jika
digunakan jumlah stage tidak terhingga (N = tak terhingga).
Kemungkinan lain yang dapat digunakan untuk menaikkan kemurnian hasil atas (E1)
adalah dengan cara menaikkan kemurnian (kandungan solut) dalam umpan yang masuk
puncak kolom (R0), oleh karena itu muncul fenomena Reflux.
Reflux adalah sebagaian dari hasil atas yang mempunyai kemurnian tinggi dikembalikan
ke cascade atau menara sebagai umpan pada bagian puncak menara.
Tetapi biasanya kemurnian umpan alat pemisah merupakan hasil dari alat sebelumnya.
Pertanyaan yang muncul umpan ini dimasukkan ke menara pada bagian mana?.
Umpan sebenarnya dimasukkan ke menara melalui bagian plate yang
mempunyai komposisi dan sifat-sifat yang mirip dengan komposisi dan sifat umpan.
Plate dimana umpan dimasukkan disebut dengan feed plate.
Bila dilihat perbagian (enriching dan stripping) dapat digunakan cara perhitungan arus
lawan arah sederhana (simple countercurrent flow) konsep arus sigma (berdasarkan
neraca massa pada seluruh kolom), arus netto (berdasarkan neraca massa tiap stage
yang kemudian disebut sebagai garis operasi), dan keseimbangan (garis seimbang).
23
Data yang diketahui komposisi dan jumlah arus umpan dan separating agent (arus
solvent).
24
2. Cari komposisi arus E1 yaitu y1 berdasarkan neraca massa sekitar separation solvent
(solvent recovery) yaitu: E1 = BE + ESS jadi letak y1, yBE, dan xSS dalam satu garis lurus,
selain itu arus y1 merupakan arus yang keluar dari stage seimbang sehingga titik y1
terletak pada kurva seimbang.
3. Letak titik dapat dievaluasi dari arus netto pada bagian enriching.
jika yang terambil dari solvent recovery (BE) adalah solven murni maka
YBBA = 0, maka
Dengan menggunakan dua persamaan ini letak titik dapat ditentukan. Untuk
selanjutnya perhitungan jumlah stage yang diperlukan untuk derajad pemisahan tertentu
dapat dilakukan.
25
Untuk kasus ekstraksi dengan data korelasi keseimbangan yang memberikan kurva pada
fase ekstrak sempit perhitungan berdasarkan fraksi massa total seperti contoh di atas
tidak menguntungkan. Karena dengan dasar perhitungan fraksi massa total ini akan
memberikan kesalahan hitung yang relatif tinggi. Oleh karena itu sebaiknya digunakan
perhitungan atas dasar SOLVENT FREE. Keuntungan berhitung atas dasar solvent free
adalah bentuk persamaan yang tersusun dan grafik yang diperoleh mempunyai bentuk
yang sama dengan DISTILASI.
Solvent Free
Dasar-dasar perhitungan yang dipakai sama dengan cara sebelumnya. Dasar solvent
free ini dapat dipilih terutama bila kita menggunakan teori kesamaan atau analogi antara
proses distilasi dan ekstraksi, karena keduanya mempunyai bentuk kurva yang mirip.
Notasi-notasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
26
Diketahui:
A. = styrene
B. = ethyl-benzene
C. = diethylene glycol
Pertanyaan:
a. Hitunglah N
b. Jika F = 1000 kg, hitunglah VN+1
Penyelesaian:
27
Karena
karena
Jadi titik
, dan
dapat ditentukan.
dengan ,
Arus netto:
dapat
ditentukan. Selanjutnya karena dan sudah dapat ditentukan, maka jumlah stage dapat
ditentukan pula, yaitu N
23.
= 1000 kg
28
dengan: VN+1 = 0
Komponen C:
C dalam rafinat:
29
30
Distilasi Reflux
Perhitungan Distilasi Diperlukan Data Diagram Entalpi Komposisi
Sesi stripping:
Nilai
adalah:
31
Dengan: -
Maka:
dengan: qC = D QCD
Jika diketahui
XD = komponen distilat, hD = entalpi distilat, dan
QCD = qC/D = beban kondenser
Maka titik (
) dapat ditentukan.
Dengan :
32
Pada Sesi stripping, analisisnya analog dengan meninjau neraca panas sekitar reboiler,
yaitu:
Selanjutnya nilai
. Umumnya nilai
33
Kondensor Total
Nilai y1 = XD = X0 = X, sehingga jika XD sudah diketahui maka titik (XD, hD) dapat
ditentukan dan titik (y1, H1) juga dapat ditentukan.
Menentukan titik h:
Kondensor Partial
Tidak seluruh uap yang masuk kondensor diembunkan, hasil atas dapat dalam
bentuk uap, dan reflux berbentuk cair.
Terdapat dua keadaan yang mungkin terjadi dalam kondisi parsial yaitu:
Jika uap dan cairan dalam keadaan seimbang, maka akan ekuivalen dengan stage.
Kondensor 1 stage seimbang.
34
, maka :
Reboiler (Still)
Pada operasi distilasi, panas (qs) ditambahkan pada still (S) untuk menguapkan
sebagian dari cairan pada bagian bawah kolom. Uap yang terbentuk pada still kemudian di
reflux (Vs) sebagai uap pembawa panas. Oleh karena itu, reboiler ekuivalen dengan satu
stage seimbang. Cara perhitungan analog dengan kondensor parsial.
35
36
Reflux Minimum
( )
Bila ( ) berkurang untuk (X0, XD, Y1) yang tetap, maka letak X akan semakin
mendekati Y1, dan hal ini akan menyebabkan jumlah N naik. Batas nilai ( ) yang paling
kecil adalah ( ) minimum. Bila garis operasi berimpit dengan garis seimbang, maka jumlah
stage (N) maksimum adalah tak terhingga.
Reflux Maksimum
Bila nilai ( ) bertambah besar, sampai pada suatu nilai dimana semua hasil atas
dimasukkan ke dalam kolom kembali sehingga nilai D = 0 maka keadaan ini disebut sebagai
REFLUX TOTAL (R Total)
D=0
F=0
B=0
Jadi :
( )=
, maka letak titik dan pada tak terhingga berupa garis tegak lurus sehingga YN+1 = XN
( )=
Pada keadaan ini jika reflux semakin besar maka N semakin kecil
Reflux (R) yang semakin besar akan memerlukan jumlah stage (N) yang semakin
kecil (harga murah), tetapi beban kondensor dan reboiler akan semakin besar (biaya mahal),
sehingga perlu dipilih R tertentu agar total biaya yang diperlukan menjadi sekecil mungkin.
37
Gambarkan letak arus-arus terminal yang diketahui: D (XD, hD), F(XF, hF), dan B (XB, hB).
).
atau di reboiler.
),
(tempat kedudukan
x = xD
o
(tempat kedudukan
(tempat kedudukan
Gambarkan garis operasi dan garis seimbang secara bergantian pada masing masing
sesi
Hitung N pada sesi enriching dan sesi stripping serta letak feed plate.
Reflux minimum (N = tak terhingga): garis operasi berimpit dengan garis seimbang.
Pilihlah yang member Rmin yang paling maksimum (biasanya yang melewati feed)
, letak titik
di tak terhingga
B=
38
Atau garis operasi berupa garis tegak lurus pada masing masing komposisi. (Lihat
gambar 6.11 dan 6.14, Foust).
39
Open Steam
Uap pembawa panas dari reboiler diganti dengan steam dari sumber lain, sehingga
biasanya bebas dari komponen yang dipisahkan.
40
Untuk sesi atas (Enriching), sama dengan proses distilasi yang sudah dibahas.
letak
Letak titik
Sekitar kondensor:
Bila QCD yang diketahui
41
dengan:
Bila
Sesi stripping:
dengan:
, Lm dan Vm+1 pada satu garis lurus pada garis seimbang.
Neraca massa di sekitar kolom:
dengan:
42
INTERMEDIATE STREAM
Dalam operasi perpindahan massa (operasi pemisahan) ada kemungkinan lebih dari
satu umpan yang dimasukkan atau lebih dari dua hasil yang diambil, arus-arus ini disebut
sebagai arus intermediate:
43
dengan :
Data-data yang diketahui adalah komposisi dan jumlah arus-arus terminal. Data lain
yang merupakan parameter perancangan yang diambil atau ditentukan adalah
Jika
atau N.
, dan
Persamaan (8)
dengan
yang diketahui
dapat ditentukan.
Universitas Gadjah Mada
44
Menentukan titik :
Persamaan (2)
Persamaan (5a)
Persamaan (5b)
Menentukan titik :
Persamaan (6)
Persamaan (7)
45
Cara pengerjaannya sama seperti di atas, yang berbeda hanya pada persamaan (5)
(5)
FI+=
(5a)
F + I = (prinsip pengurangan)
46
Atau
47
48