Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Agnes Glorya Pretty Rosang / 110212048
Dibimbing oleh : Ferry Lahamendu, ST., MT
ABSTRAK
Arsitektur bioklimatik adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk
mendapatkan penyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan antara bentuk
arsitektur dengan lingkungannya dalam kaitanyan iklim daerah tersebut.
Tema Bioklimatik merupakan salah satu langkah menuju ke arah yang lebih baik
dan sehat, dengan menerapkan perancangan yang baik yang memiliki Keindahan /
Estetika
(venustas),
Kekuatan
(Firmitas),
dan
Kegunaan
Fungsi
(Utilitas).
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dunia Arsitektur dewasa ini juga dihadapkan pada suatu isu bau. Krisi energy
karena sumber daya alam yang dieksploitasi sejak industrialisasi dunia kini terasa
gejalanya. Perubahan iklim, pemanasan global, dan bencana lainnya menjadi dampak
dari krisis energi dan perusakan lingkungan. Jelas sekali dunia konstruksi menjadi salah
satu penyebabnya.
Pemanasan global merupakan isu utama yang saat ini sedang di pecahkan cara
mengatasinya. Arsitektur juga dapat berefek negatif terhadap kondisi lingkungan, oleh
sebab itu perlu adanya konsep arsitektur baru yang ramah lingkungan.
Green Architecture merupakan salah satu solusinya. Bagian dari arsitektur hijau adalah
arsitektur Bioklmatik yang merupakan perancangan gedung yang menyesuaikan
dengan iklim tempat bangunan berada. Namun saat ini sedikit yang mengetahui
bahawa arsitektur bioklimatik juga memilki aspek keindahan tersendiri yang juga
memiliki fungsi yang menguntungkan bangunan tersebut. Penting bagi arsitek-arsitek
muda untuk mengetahui aspek estetika dari arsitektur bioklimatik ini sehingga pada
masa depan Indonesia dapat memiliki bangunan yang ramah lingkungan serta sesuai
dengan iklimnya.
Isu lainnya yang menjadi berkembang adalah kurangnya ketersediaan lahan.
Kurang berhasilnya penerapan otonomi daerah pemerintahan reformasi kita ini tetap
menjadikan kota sebagai pusat perekonomian nasional. Akibatnya lahan di perkotaan
semakin menipis. Membuat karya arsitektur selain ramah lingkungan kini dihadapkan
pada suatu kenyataan penyempitan ruang binaan. Bangunan yang efisien dengan
keadaan dan compact dengan segala bentuk keadaan mulai ditinjau dalam penerapan
arsitektur kontemporer.
TINJAUAN PUSTAKA
Meminimlakan
diperbaharui
ketergantungan
pada
sumber
energy
yang
tidak
dapat
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendesain dengan tema bioklimatik strategii
pengendalian iklim.
-
Memperhatikan ventilasi
Ekologi menjadi dasar pertimbangan teori bioklimatik yang dikemukan oleh Yeang.
Menurut Yeang merancang bangunan dengan pendekatan iklim akan mengurangi
konsumsi energy pada bangunan dengan menggunakan struktur pasif (non-mekanik).
Adapun prinsip-prinsip bioklimatik sebagai berikut
-
Penempatan Core
Posisi servis core sangat penting dalam merancang bangunan tingkat tinggi.
Servis core bukan hanua sebagai bagian struktur, tapi juga mempengaruhi
kenyamanan ternal. Posisi core diklasifisikan dalam 3 tipe yaitu : Central core
(core pada pusat bangunan), Double core (core dibagi dua dan diletakkan
masing-masing di dua sisi bangunan) dan Single sided core (hanya satu core
pada sisi bangunan)
Orientasi bangunan
Sebaiknya orientasi bangunan tegak lurus terhadap geometri matahari, yaitu
arah utara-selatan jika geometri tapak juga tegak lurus, hal ini dapat mengurangi
radiasi matahari dan akibatnya. Atau bisa juga meletakan luas permukaan
bangunan terkecil menghadap timur-barat memberikan dinding eksternal pada
luar ruangan atau pada emperan terbuka.
Penggunaan Balkon
Ruang istirahat yang dalam dapat memberikan keteduhan pada sisi panas
bangunan. Sebuah jendela dapat dikurangi untuk membentuk suatu balkon atau
sebuah skycourt kecil yang dapat melayani beberapa fungsi di samping sebagai
peneduh. Penempatan balkon pada sisi panas dapat membolehkan penempatan
jendela yang lebar dan jalan masuk ke balkon dapat berfungsi sebagai ruang
pengungsian, teras untuk menanam dan untuk taman, dan sebagai daerah yang
fleksibel untuk penambahan fasilitas pada masa depan.
Ruang Transisional
Ruang transisional dapat diletakkan ditengah dan sekeliling sisi bangunan
sebagai ruang udara dan atrium. Ruang ini dapat menjadi ruang perantaran
antara ruang dalam dan ruang luar bangunan. Penempatan teras pada bagian
dengan tingkat panas yang tinggi dapat mengurangi penggunaan panel panel
anti panas. Atrium sebaiknya tertutup, tetapi diletakkan diantara ruangan. Puncak
bangunan sebaiknya dilindungi oleh sirip sirip atap yang mendorong angin
masuk kedalam bangunan. Hal ini juga bisa di desain sebagai fungsi Wind
Gambar Dinding
Dinding
Penggunaan mebran yang menghubungkan bangunan dengan lingkungan dapat
dijadikan sebagai kulit pelindung. Pada iklim sejuk dinding luar harus dapat
menahan dinginnya musim dingin dan panasnya musim panas. Pada kasus ini,
dinding luar harus seperti pelindung insulasi yang bagus tetapi harus dapat
dibuka pada musim kemarau. Pada daerah tropis dinding luar harus bisa
digerakkan yang mengendalikan dan cross ventilation untuk kenyamanan dalam
bangunan. Desain dinding pada bangunan bioklimatik.
Tampak pada gambar diatas terdapat ventilasi pada bagian atas ruangan yang
menjadi tempat pertukaran udara di dalam ruangan. Selain itu juga terdapat
bukaan yang sejajar dengan tnggi manusia. Sedangkan wind scoops diletakan
pada pertemuan fasade yang berfungsi sebagai daerah tangkap angin.
1. Flake insulation
2. Fibrous insulation
3. Granular insulation
4. Cellular insulation
5. Reflective insulation
Struktur massa bangunan bekerja melepas panas pada malam hari dan melepas
udara dingin pada siang hari. Pada iklim sejuk struktur bangunan dapat
menyerap panas matahari sepanjang siang hari dan melepaskannya padasiang
hari. Solar window atau solar-collector heat ditempatkan didepan fisik gedung
untuk menyererap panas matahari.
Banyaknya bukaan
Jendela yang digunakan cenderung besar untuk mendapatkan pencahayaan
alami
Penggunaan warna muda pada dinding
Atap besar
c
Bangunan di iklim sedang :
-
Dinding tebal
Bukaan kecil
Bangsa Eskimo yang hidup di lingkar atas kutub utara memiliki sebuah rumah
unik yang bernama Igloo, bentuknya setengah bundar ( Dome ) dan berpintu
masuk berupa silinder. Bangunan Igloo ini memiliki konstruksi yang kuat karena
di buat dengan Es yang tak mudah meleleh Suhu di dalam rumah Iglo cukup
hangat dan nyaman ditinggali dan tak terpengaruh suhu diluar yang bisa sampai
-45 derajat celcius dan semua kegiatan dilakukan di dalam rumah tersebut.
10
Metodologi Pembahasan
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah dengan melakukan studi-studi
literature dan pencarian data disumber lainnya (internet), dari kedua data dan
informasi yang ada kemudian dilakukan proses analisa-analisa untuk dijadikan
landasan bagi konsep perencanaan dan perancangan selanjutnya.
MULAI
LATAR BELAKANG
PENENTUAN TEMA
STUDI LITERATUR
PENGUMPULAN DATA
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
SELESAI
Sistematika Penulisan
-
Tujuan Pembahasan
Tinjauan Pustaka
Metodologi Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Daftar Pustaka
11
PEMBAHASAN
Untuk menerapkan Arsitektur Bioklimatik pada bangunan yaitu dengan
pemanfaatan lingkungan sekitar dan pemanfaatan teknologi pada bangunan sehingga
bangunan dapat menekankan penghematan energy. Dengan konsep desain terdapat
beberapa pendekatan arsitektur bioklimatik yang akan dilakukan diantaranya seperti
pemanfaatan cahaya matahari pada bangunan dan pemanfaatan energy matahari.
Setiap permukaan bumi mempunyai kondisi cuaca dan iklim yang berbeda-beda,
sehingga respon dari sebuah bangunan dimasing-masing tempat tersebut juga
berbeda. Perhatikan respon dari bangunan yang berada di daerah kutub dan daerah
tropis. Masyarakat di daerah tropispun berbeda dalam membuat hunian dari
masyarakat daerah sub tropis. Perbedaan tersebut jika diperhatikan identik dengan
posisi lokasi dari sumber energi terbesar bumi yaitu sinar matahari.
Strategi implementesi
Strategi implementasi pada bangunan harus mengikuti ketentuan yang seperti
lantai dasar bangunan tropis. Contohnya pada gambar di bawah ini:
Tumbuhan dan lanskap digunakan tidak hanya untuk kepentingan ekologis dan
eastetik semata, tetapi juga membuat bangunan lebih sejuk. Mengintregasikan antara
elemen boitik tanaman dengan elemen boitik bangunan.
12
Gambar 5 : Pohon yang ada di dalam ruangan membuat ruangan terlihat alami sehingga menimbulkan udara yang
sejuk agar supaya tidak lagi memerlukan energi pendingin (AC).
Gambar 6 : Bangunan yang menghadap sinar matahari sehingga menghasilkan pencahayaan alami.
Pemberian ventilasi yang cukup pada ruangan dengan peraturan volumetric aliran
udara. Dengan adanya ventilasi, maka udara panas panas di atas gedung dapat
dialirkan kelingkungan luar sehingga dapat menyegarkan ruangan kembali.
13
Pada iklim sejuk struktur bangunan dapat menyerap panas pada sepanjang
siang hari dan melepaskannya pada malam hari. Solar window atau solar collector heat
di tempatkan didepan fisik gedung untuk menyerap panas matahari . dapat di lihat pada
contoh dibawah ini:
Apa yang kita hadapi saat ini adalah krisis energi, pemanasan global dan krisis
sumber daya alam lainya. Mengacu pada krisis energi listrik misalnya, belakangan ini
sudah banyak di bicarakan tentang panel photovo ltaic yang dapat diterapkan di
bangunan perumahan. Panel tersebut merupakan alat pembangkit tenaga listrik melalui
tenaga sinar matahari. Tenaga matahari tidak akan habis dan gratis, ini berarti
penggunaan photovoltaic dapat menghemat biaya oprasional dan dapat menjadi pilihan
dalam upaya menghemat energi. Suatu jawaban terhadap tantangan krisis pada saat ini
dapat dikatakan sebagai suatu kemajuan teknologi.
Jadi untuk menujukan bahwa bangsa kita sudah maju dalam bidang teknologi
ialah dengan mengembangkan suatu teknologi yang mampu menjawab tantangan
masa kini. Dengan pengetahuan-pengetahuan yang ada pada saat ini kita dapat
mengembangkan suatu teknologi yang hemat energi khususnya dalam bidang
arsitektur dengan menerapkan teknologi tatasurya. Tentunya pengembangan teknologi
14
tidak terbatas pada tatasurya saja, sumber daya alam lainya seperti angin, thermal, air
dan sebagainya dapat di olah menjadi sumber energi yang mampu menghemat biaya
operasional sebuah bangunan. Dengan merebaknya Global Warming maka
sepatutnyalah komunitas arsitektur sebagai salah satu penentu lingkungan binaan
memberikan kontribusi yang lebih tegas.
2.5 Studi komparasi
-
Bangunan ini di desain oleh Kean Yeang dengan tema bioklimatik. Bangunan ini
adalah tempat tinggal yang di tempati oleh dirinya sendiri dan berada di lingkungan
perkebunan karet. Bagian yang menarik yaitu atap dengan louverd paying atap . Atap
melengkung di puncak bangunan berfungsi untuk menyaring cahaya yang masuk
kedalam rumah dan mengatur pencahayaan yang masuk. Pada sore hari yang panas
panas matahari di pantulkan ke samping sehingga dapat meminimalkan cahaya yang
masuk ke dalam bangunan. Apabila cahaya masuk berlebihan hal ini dapat diatasi
dangan penggunaan jalusi dan sekat-sekat yang dapat di atur sesuai keinginan,
penggunaan ini juga bermanfaat dalam pengaturan aliran udara dalam ruang
15
Editt Tower
Saat ini konstruksi tertunda diSingapura, Menara EDITT akan menjadi teladan
"Ecological Design In The Tropics". Dirancang oleh TR Hamzah & Yeang dan disponsori
oleh National University of Singapore.
Sekitar setengah dari luas permukaan Menara EDITT akan dibungkus dalam
vegetasi lokal organik, dan arsitektur pasif akan memungkinkan untuk ventilasi alami.
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam perancangan tidak hanya memanfaatkan teknologi yang semakin canggih
tetapi lebih banyak memanfaatkan sumberdaya alam yang ada sesuai dengan iklim
dimana bangunan itu berada dan menjadi pelopor dalam perkembangan arsitektur yang
ramah lingkungan sehingga menghindari pengrusakan lingkungan dan untuk
menunjukan bahwa bangsa kita sudah maju dalam bidang teknologi yaitu dengan
mengembangkan suatu teknologi yang mampu menjawab tantangan masa kini dengan
pengetahuan-pengetahuan yang ada pada saat ini kita dapat mengembangkan suatu
teknologi yang hemat energy khususnya dalam bidang arsitektur dengan menerapkan
teknologi tata surya. Tentunya pengembangan teknologi tidak hanya terbatas pada tata
surya saja melainkan sumber daya alam lainya seperti angin, thermal air dan dan
sebagainya dapat di olah menjadi sumber energi yang mampu menghemat biaya
operasional sebuah bangunan. Dengan adanya bangunan bioklimatik yang semakin
banyak di Negara kita maka lebih banyak juga penghematan energi yang akan kita
lakukan. Dengan demikian biaya akan lebih berkurang
16
DAFTAR PUSTAKA
-
http://archiholic99danoes.blogspot.com/2011/05/arsitektur-bioklimatik.html
file:///D:/architecture/s7/BAB%20I%20PENDAHULUAN%201.1%20LATAR
%20BELAKANG%20-%20pdf.io.html
http://syahbilal10.blogspot.com/2014/01/pengertian-arsitektur-sertadefinisi.html
17