You are on page 1of 9

Dengan menyebut nama alloh yang maha pengasih lagi maha penyanyang.

Segala puji bagi alloh tuhan semesta alam. Kemudian sholawat serta salam semoga
tetap tercurah kepada nabi agung Muhammad sholallohu alaihi wasalam waala
ahli baitihil kirom hingga hari yang dijanjikan.
Buku ini adalah syarah nadlom mathlab, saya tulis bagi siapa saja yang sedang
mencari ilmu khususnya ilmu hikmah agar tercapai segala hajatnya, biaunillah.
Amin. Di tulis karena Melihat banyaknya para pencari ilmu yang tidak memenuhi
adab adab mencari ilmu, maka saya tulislah buku ini

" # % & (
)*+ 12 3 ,- 15
6&78 # ,=! >
A 8 1 C3 .
3

3H + ; I %* ).
+J* +> )
. K 1 "
) N* % )
A Q ) 1 3
M
1% * 9 ;
15 3 (
" ) 6 M :&
( 9U %* ) 1V

)*+ ,- . -

6&78 9: 9 ; "

9 6

5 3 ! 9-
3 G; . 8
+JI +> K +>
) # M

O % 3P
K . ) ; H

) 5* 6 !

( NI +-3 T

Bait pertama
Wahai para pencari ilmu bersihkanlah hatimu, benarkanlah niatmu, ikutilah
sebab sebab tercapainya ilmu, jangan Cuma di angan angan saja.
Seorang yang mencari ilmu hikmah hatinya harus di bersihkan dulu, jangan
sampai ada terlintas ingin berbuat jahat dengan ilmu itu, agar tidak celaka
nantinya. Ketika sedang melakukan amalan seperti puasa, hati harus bersih,
jangan berpikir yang tidak tidak, seperti berbuat maksiat dengan orang lain, atau
berbuat jahat untuk orang lain, agar tidak celaka. Para malaikat tidak suka pada
perbuatan demikian. Dalam kitab safar adam Tidak akan sampai kepada ilmu
1|riadloh kubro

hikmah jika hatinya masih rodik (kotor) pikirannya masih rodik. Adapun jika
ada yang dapat ilmu hikmah, tetapi hatinya masih rodik, maka ilmu itu sebagai
penglulu saja, ilmu itu akan jadi sebab kerusakan dan kebinasaan orang
tersebut.
Dalam mencari ilmu hikmah niatnya harus benar benar dan sungguh sungguh,
tidak boleh Cuma di angan angan saja, harus mencari sebab sebab tercapainya
ilmu hikmah itu. Contohnya bagi para pengamal amalan / ilmu buat menarik
rejeki harus mencari sebab sebab datangnya rejeki. Di ibaratkan ilmu itu nasi,
membawa piring untuk dapat nasi dari penderma itulah yang menjadi sebabnya.
Jangan Cuma malas malasan, harus bekerja, sebab kerja itu adalah sebuah sebab
alloh sebagai penderma, mencurahkan rejekinya.
Sebagaimana firman alloh : dan aku (alloh) sudah memberinya (dzulqornain)
sebab sebab apa saja untuk mencapai apa saja yang ia ingini. Kemudian dia
mengikuti sebab sebab itu (alkahfi : 84-85)
Iskandar zulkarnain dalam ayat ini di kisahkan dalam sekejap bisa sampai di
negeri timur, dalam sekejap pula ia bisa sampai di negeri barat. Alloh telah
memberinya ilmu kalau di jawa namanya saifi angin, kalo di arab namanya
thoyil ard (melipat bumi). Iskandar bisa begitu karena mengikuti sebab sebab
yang diberikan alloh.
Para ulama tafsir membeberkan tentang bagaimana alloh menurunkan rejekinya
pada hambanya.
1. Melalui sebab-sebab (bi hisab)
2. Tidak melalui sebab (bighoiri hisab)
Rejeki yang alloh berikan tanpa sebab hanya akan alloh berikan kepada orang
yang dulu diberi rejeki dengan sebab.
Bait kedua
Laksanakan apa saja yang telah di wajibkan alloh padamu, (seperti sholat)
jangan sampai di tinggalkan, jangan di kurangi (rokaatnya, jangan di kurangi
bacaannya), niscaya akan di kabulkan apa yang kau cari dari alloh (berupa
ilmu hikmah, dan terkabulnya doa doa)
Bait ketiga
2|riadloh kubro

Jagalah hak hak kedua orang tua jangan sampai kau tinggalkan hak haknya,
sebab itu bagaikan hutang.
Kita semua punya hutang budi pada orang tua yang harus kita penuhi dengan
berbakti pada mereka. Jika merasa berat teruslah berdoa pada alloh : ya alloh
penuhilah hutang dunia ku dan hutang akhiratku.
Bait keempat
Harus selalu mengagungkan ilmu, jangan menjadi fasiq, jauhilah.
Terkadang ketika melakukan amalan/ilmu agar dapat rejeki seperti rejeki itu
di tunda, dan kita menganggap doa itu tidak di kabulkan, kita lalu marah
marah dengan menghina amalan itu, dasar surat waqiah tidak berguna,
sudah lama di baca gak kaya kaya juga, atau dasar hizib nashor tidak
berguna, sudah baca ribuan kali gak sakti sakti juga, ini adalah perbuatan
fasiq yang menyebabkan murka alloh dan para malaikatnya, yang akan
membuat dia jadi miskin selamanya, baik didunia dan akhirat, didunia
miskin, di akhirat juga miskin. Naudzubilah. Maka perbuatan seperti itu
hendaklah kita jauhi.
Seperti diceritakan dalam kitab arroudloh tentang syarah asma idrisiah, ada
yang berhasil memanggil khodam, lalu oleh khodam itu di beri sebuah kertas
putih bersih tanpa tulisan apapun, disuruh menyimpan. Lalu disimpan, tapi
dia nggrundel, ini kertas apa sih, bukannya diberi uang, malah diberi kertas
kosong. Lalu tidur. Dalam mimpi ia dimarahi khodam tadi, dasar bodoh,
kalo kau hina kertas itu lagi, kau akan miskin didunia dan akhirat. Tulislah
hajatmu di kertas itu, niscaya terkabul.
Bait kelima
Berilah gurumu mahar berupa uang atau emas, jangan merasa eman eman,
jika tidak ingin amalanmu sia sia.

3|riadloh kubro

Dalam Bait ini menekankan betapa pentingnya mahar untuk mendapatkan


izin (ijazah) dari guru kita. Dalam sebuah kitab dijelaskan bahwa ilmu itu
bagaikan anak yang dimiliki seorang guru. Seorang murid tidak punya adab
jika mengamalkan ilmu dalam kitab tanpa ijazah dari seorang guru, agar
mendapat ijazah harus mengeluarkan mahar bagi gurunya, sebaiknya apa
saja yang disukai oleh sang guru.
Ketika guru berkata, saya ijinkan kau mengamalkan ilmu ini, maka sang
murid harus berkata, qobiltu (saya terima).
Jika guru / penulis kitab hikmah masih hidup, sebaiknya datang menghadap
tatap muka, agar tahu dengan jelas, itu guru beneran, atau pura-pura nyamar
jadi guru, punya ilmu beneran atau ngaku ngaku.
Jika sang guru / penulis kitab hikmah sudah mati seperti imam ghazali sang
penulis kitab al aufaq misalnya, untuk mendapat ijazah dari imam ghazali
langsung, beberapa ulama hikmah biasanya memperbanyak kirim fatihah
kepada imam ghazali agar mendapat izin mengamalkan isi kitab al aufaqnya,
ketika hendak mengamalkannya. Nanti jika dalam mimpi ditemui imam
ghazali, dan berkata saya telah mengijinkan kamu, maka kamu boleh
mengamalkan apa yang ada dalam kitab al aufaq nya imam ghazali. Begitu
juga jika ingin mengamalkan isi kitab syamsul maarif wajib meminta ijin
pada imam abil abbas ahmad bin ali albuni, dengan memperbanyak kirim
fatihah pada beliau.
Biasanya penulis kitab tidak selalu memberikan ijazah kepada pembacanya,
tujuan penulis seperti seorang bapak yang punya anak perempuan yang
sedang memamerkan anak tersebut kepada yang minat jika ingin
memilikinya.
Namun penulis seperti jalaluddin as suyuti juga pernah langsung
memberikan ijazahnya langsung dalam kitab itu, biasanya berupa kalimat :
K ) " . NJ
Bait keenam
Bertemanlah dengan para ulama yang mulia akhlaqnya, cegahlah banyak
makan, dan banyak tidur.

4|riadloh kubro

Para mufasir menjelaskan makna ayat 4, surat ad dzariat, adalah soal


pembagian rejeki di waktu terbitnya fajar shodiq sampai tebitnya matahari,
barang siapa tidur diwaktu itu maka rejekinya akan tidur alias beku, tidak
akan ada peningkatan. Naudzubillah. Jangan sampai rejeki kita mati, karena
tidur itu mati kecil, dan meninggal itu mati besar.
Agar rejeki kita tidak mati, alloh berfirman :
matilah kalian sebelum mati (syarah asmaul husna, fashal 41, hal 43.).
Caranya mati sebelum mati adalah dengan cara :
taubatlah pada alloh dan bunuhlah nafsumu (albaqoroh 54)
Itulah yang dimaksud mati dijalan alloh, siapa yang mati dijalan alloh
sebelum ia mati sebenarnya ia hidup, dan rejekinya juga hidup.
Firman alloh :
Janganlah kamu mengira mereka yang dirinya terbunuh di jalan alloh, itu
mati (rejekinya), tapi (rejeki) mereka hidup, dan disisi tuhan mereka, mereka
dicurahi rejeki (yang banyak) (ali imron 169).
Matinya nafsu sebelum matinya jasad di sebut mati ikhtiyari, karena kitalah
yang berusaha membunuh (nafsu kita). Mati jenis inilah yang disebut mati
sebelum mati,Sebagaimana dijelaskan dalam kitab syarah asmaul husna
fashal 41 hal. 430 mati ikhtiyari terbagi kepada 4 bagian :
1. Mati putih : yaitu matinya rasa lapar, yaitu orang yang kuat menahan
lapar dengan puasa, orang yang mati putih hatinya akan tersirami banyak
ilmu hikmah seprti siraman hujan, dan jadi bening. Nabi Muhammad
bersabda : lapar adalah awan yang menghujani ilmu hikmah.
2. Mati hijau : yaitu matinya rasa ingin punya kedudukan, seragam kerajaan
pangkat, kemewahan, yang qonaah dengan hal hal itu ia mati hijau.
3. Mati merah : yaitu matinya nafsu dan syahwat, di namakan juga jihad
akbar, ketika meninggalkan keinginan nafsu dan syahwatnya maka akan
5|riadloh kubro

kuat akalnya, dan akan dapat ilmu marifat, matilah ia dengan mati merah
sebelum mati.
4. Mati hitam : yaitu matinya rasa keinginan menyakiti orang, baik
tubuhnya atau perasaannya, tidak suka ngrasani liyan disebabkan rasa
cintanya pada alloh, begitu juga ia sabar ketika ia dirasani orang lain, di
gosipin orang lain. Seperti firman alloh :
yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang
yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa
yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi
Maha Mengetahui. (almaidah 54)
Orang yang mati hitam tidak gila pujian, maka ia tidak risih pula
terhadap gunjingan atau celaan orang lain.
Maka dalam hal ini
1. Agar mati putih harus rajin puasa, kuat menahan lapar
2. Agar mati hijau harus bisa qonaah
3. Agar mati merah harus memperbanyak riadloh (mengurangi tidur &
makan), agar nafsu syahwatnya tidak bangkit
4. Agar mati hitam harus sabar terhadap celaan dan tidak gila pujian.
Bait ketujuh
Tidak boleh munyah (hanya mengharap saja, seperti pungguk merindukan
bulan, bermalas malasan) dan mengikuti nafsu syahwat, jika kamu demikian
maka kamu termasuk orang yang lacut (tercela)
Bait kedelapan
Harus sungguh sungguh mencarinya, maka niscaya akan mendapatkannya,
seperti tersebut dalam kitab mathlab ini, man jadda yajid, siapa sungguh
sungguh ia pasti akan mendapatkannya.
Siapa yang sedang mengamalkan sesuatu amalan agar dapat ilmu yang ia
cari (ilmu lipat bumi misalnya) harus dengan tekat sungguh sungguh, tidak
boleh putus di tengah jalan, kalau dijelaskan dalam kitab harus puasa mutih
6|riadloh kubro

ya harus puasa mutih, kalau dijelaskan harus puasa 40 hari harus 40 hari, gak
boleh ditawar tawar, niscaya akan dapat ilmu yang dicarinya.
Bait kesembilan
Harus sabar dihina, sabar dalam sengsara ketika riadloh, jangan sampai hal
yang demikian membuat kita putus asa
Para hukama menjelaskan, ketika mengamalkan amalan, biasanya datang
cobaan bertubi-tubi, seperti hinaan, cacian, bahkan bencana, semua itu harus
dilalui dengan tekat penuh kesabaran sampai amalan itu selesai dengan
sempurna.
Bait kesepuluh
Perpanjang masa sabar (puasa)mu dan tambahlah dengan tirakat, itu adalah
jalan alloh bagi sesuatu yang di tuju oleh sang pencari.
Firman alloh :
Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan)
salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyuk (albaqoroh 45)
Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan
sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar. (albaqoroh 153)
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah jaga dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu
beruntung (ali imran 200)
Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang
sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (an
nahl 110)
7|riadloh kubro

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah


kamu dalam mengerjakannya (thoha 132)
Sabar yang dimaksud bait ini adalah puasa, artinya dengan memperpanjang
puasa kita dalam mengamalkan sesuatu semakin besarlah kesempatan kita
untuk dapat meraih dan menerima ilmu hikmah itu. memperpanjang puasa
maknanya puasanya jangan hanya 1 hari kalo perlu sebulan atau 41 hari
seperti puasanya nabi musa.
Sebagaimana para mufasir memaknai ayat 54 albaqoroh tentang sabar.
Fakhruddin arrozi dalam tafsirnya mengatakan sabar yang dimaksud ayat ini
adalah puasa. Dan inilah yang dimaksud jihad fi sabilillah yang sebenarnya,
jihad melawan hawa nafsu (fakhru rozi tafsir surat albaqarah ayat 153)
Orang yang menginginkan sesuatu dari alloh dengan puasa maka itu cepet
tercapai apa yang ia cari, seperti firman alloh dalam surat azzumar ayat 10,
bahwa balasan orang yang puasa (sabar) diberikan tanpa sebab (hisab).
Tentang rejeki tanpa hisab sudah dijelaskan sebelumnya. Jadi agar amalan
bisa tokcer, ampuh sebaiknya disertai puasa, bila perlu disertai tirakat. Apa
itu tirakat, tirakat berasal dari kata taroka artinya mencegah, contoh tirakat
misalnya mencegah banyak tidur, karena kata nabi tidur itu membangkitkan
nafsu syahwat. Mencegah makanan tertentu, misalnya mutih, ngrowot, dsb,
sehingga nafsu bisa di cengkram (qohru nafs) seperti kata mufasir, sabar itu
qohru nafs, menggertak nafsu agar tidak minta yang aneh aneh. Itulah sabar
(puasa) dari syahwat perut dan kemaluan, dengan cara tirakat. Tirakatnya
kemaluan gimana ?
Firman alloh
(Kebolehan mengawini budak) itu, adalah bagi orang-orang yang takut
kepada kesulitan menjaga diri (dari perbuatan zina) di antaramu, dan
kesabaran itu lebih baik bagimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang (an nisa 45)
Maka tirakatnya kemaluan adalah tidak berzina, tarku zina.
8|riadloh kubro

Bait kesebelas
Bencilah suatu niat main main, coba coba, pada setiap amalan, karena ilmu
hikmah tak bisa didapat dengan hati yang niatnya coba coba atau main main.
Amalan harus dilakukan dengan sungguh sungguh tidak boleh hanya cobacoba siapa tahu berhasil. Itu tidak boleh.
Bait keduabelas
Muliakan guru yang punya irsyad, guru yang irsyad itu bagai seorang bapak
bagi muridnya, bagai seorang juragan bagi muridnya.
Bait ketigabelas
Mintalah petuah petuah dari gurumu yang irsyad tadi, walaupun gurumu itu
seorang tukang sayur keliling. Ingat lihat kata katanya, jangan lihat orang
yang mengatakannya.
Bagaimanapun keadaan gurumu apakah ia seorang penjual sayur, tukang
tambal ban, atau pekerjaannya lebih rendah darimu, tetaplah minta petuah
darinya.
Bait keempatbelas
Cukupkan satu saja, maka akan tambah khasiatnya. Istikhoroh setelah satu
amalan yang sudah tercapai sebelum mengamalkan yang lain itu lebih baik.
Cukup satu amalan saja, kalau sedang membaca amalan surat waqiah ya
cukup baca surat waqiah saja, gak usah ditambah yang lain, kalau sedang
mewiridkan lafadz alloh untuk amalan tertentu ya cukup dzikir lafadz allig
saja gak usah ditambahi lafadz lain. Kalau sedang ngamalin hizb bahr ya
cukup hizb bahr saja gak usah ditambah hizib nashr.

9|riadloh kubro

You might also like