You are on page 1of 26

MINERALISASI HIDROTERMAL

Rujukan : dari berbagai sumber

Skema genesa endapan mineral

PENDAHULUAN
Lingdren, 1933:
Endapan epigenetik: dari air yang naik, berkaitan dengan aktivitas
gunungapi.
endapan epitermal 50-200 C dan tekanan sedang
endapan mesotermal

200-300 C dan tekanan tinggi

endapan hipotermal 300-500 C

Epitermal ( dangkal / dingin )


Porfiri (lebih dalam / panas )

PENDAHULUAN
Pengetahuan tentang epitermal dan porfiri berkembang
pesat:

pemanfaatan inklusi fluida dan isotop stabil

perkembangan penyelidikan sitem hidrotermal sampai


kedalaman yang besar
Perkembangan pemodelan komputer yang lebih baik
Melimpahnya eksplorasi mineral yang sedang terjadi
Di dalam endapan porfiri, tembaga merupakan komponen yang
berharga emas molibdenum

PENDAHULUAN
Mengapa epitermal dan porfiri sekarang menjadi
penting:

harga emas relatif tinggi endapan grade rendah ekonomis

perkembangan teknik metalurgi


Penemuan endapan epitermal dan porfiri yang melimpah
Perkembangan geologi konseptual dalam eksplorasi
Indikator geologi atas mineralisasi di kedalaman dapat dikenali
Perkembangan teknik geofisika 3 D modelling

PENDAHULUAN

c
re
e
rg
ha

Volatil magmatik

PENDAHULUAN
Syarat pembentukan sistem hidrotermal:
Sumber panas: paling penting dan sistem yang hidup
lama adalah intrusi yg berkali-kali dibanding intrusi
tunggal yang luas.
Batuan induk: batuan vulkanik. Yang terpenting
permiabel
Fluida: air meteorik dan sedikit air juvenil (magmatik),
HCl dan SO2 yang paling penting. Di daerah dangkal
CO2 yang paling penting dan berikutnya H2S
Gradien tekanan
Gradien temperatur

MINERALISASI EPITERMAL
Geokimia endapan emas epitermal:
Tidak semua sistem mengandung endapan emas
ekonomis, atau tidak semua sistem termineralisasi
dengan grade yang sama. apa pengontrol endapan
emas (mekanisme kimia dan fisik)?
Ciri fluida pada sistem hidrotermal: dilute brine sedikit pH
asam netral; umumnya berasal dari meteorik dengan
sedikit campuran volatil magmatik. Mengandung gas
terlarut: CO2 dan kemudian H2S. Pada epitermal: Emas
ditranspor sebagai komplek bisulfid atau komplek klorida
(kurang signifikan lebih banyak pada sistem porfiri atau
sistem salinitas tinggi)
Konsentrasi emas dalam fluida hidrotermal rendah
namun sistemnya luas dan berumur panjang. 5kg/thn
emas diendapkan pada seluruh sistem hidrotermal di

MINERALISASI EPITERMAL
Geokimia endapan emas epitermal:
Sumber emas dalam epitermal merupakan perdebatan:
o Berasal dari batuan induk
o Berasal dari intrusi
Sumber dari emas bukanlah masalah yang terpenting adalah
derajat konsentrasinya.
Data komputer menunjukkan emad Au(HS)2 diendapkan pada:
o Pendidihan fluida
o Bercampur dengan air berkomposisi kimia berbeda
8Au(HS)2- + 4H2O + 6H+ = 8Au0 + 15H2S + SO42-

MINERALISASI EPITERMAL
Geokimia endapan emas epitermal:

8Au(HS)2- + 4H2O + 6H+ = 8Au0 + 15H2S + SO42 Apa saja yang mendorong pergerakan reaksi ke kanan? akan
menyebabkan endapan emas.
Faktor tersebut:
1. pH. Salah satu penyebab pelarutan emas adalah pH
2. Pelepasan H2S. H2S lepas bersamaan dengan pendidihan air
emas akan mengendap.
3. Pendinginan
4. Adsorpsi sangat efektif memisahkan emas dari larutan.

MINERALISASI EPITERMAL
Mekanisme penyebab endapan emas epitermal:
Pendinginan konduktif: penyebab pengendapan emas namun
tidak efektif karena pelepasan panasnya lambat pada wilayah
yang luas.
Evaporasi: efektif pada ruang yang terbatas tetapi membutuhkan
enerji yang tinggi
Interaksi air-batuan
Pecampuran fluida
Mendidihnya fluida

MINERALISASI EPITERMAL
Tipe Endapan emas epitermal:
Hal ini berkaitan dengan sistem yang netral Cl dan
sulfatara magmatik
Endapan Sulfidasi rendah:
1. Endapan upflow sulfidasi rendah. Yang
membentuk di cekungan hidrologi yg berasosiasi
dengan vulkanik asam; medidihkan air clorida
salinitas rendah netral.
2. Endapan outflow sulfidasi rendah. Endapan yang
terbentuk dibawah pusat vulkanik berrelief tinggi
dengan percampuran salinitas sedang; panas; air yg
dalam dingin; air tanah salinitas rendah.
. Endapan sulfidasi tinggi, yang terbentuk di pusat

KONTROL PADA TIPE ENDAPAN BIJIH


Endapan bijih hidrotermal tergantung banyak faktor
Tipe berbeda terjadi pada tatanan geologi berbeda
Ada 2 pendapat tentang peran fluida:
meteorik
magmatik
Jika fluida magmatik dominan tenaga berperannya:
perbedaan tekanan antara volatil pd intrusi dan
sekitarnya
Jika fluida meteorik berperan panas dari intrusi
mengatur alur konvektif utamanya

KONTROL PADA TIPE ENDAPAN BIJIH

Dikenal 2 hidrologi dalam tipe endapan bijih hidrotermal:


Degassing magma hydrothermal system
Major cell convective hydrothermal system

KONTROL PADA TIPE ENDAPAN BIJIH


Faktor geologi pengontrol tipe endapan bijih hidrotermal:
Tektonik lempeng / tatanan tektonik
Intrusi dan hidrologi yang dalam
Bentang alam vulkanik dan hidrologi yang dangkal
Kimia batuan

TEKTONIK LEMPENG
Sistem hidrotermal vulkanik yang luas :
Terkait aktivitas magma yang mencapai kedalaman
yang dangkal pada tatanan tektonik konvergen
Dapat terjadi pada lingkungan tatanan lain namun
mineralisasi emas yang berarti tidak didapati
Tatanan tektonik tersebut adalah:
subduksi
kolisi

INTRUSI DAN HIDROLOGI DALAM

Kondisi pada kedalaman yang besar:


Volatil masih terikat dalam senyawa silikat
Viskositas magma rendah magma bergerak naik
didorong densitasnya yang rendah dibanding
sekitarnya
Pada busur benua magma berbeda densitas tehadap
sekitarnya. Asimilasi, bergerak perlahan ke atas
membeku di kedalaman besar

INTRUSI DAN HIDROLOGI DALAM


Degassing magma:
Mempertinggi tekanan volatil
Pelepasan volatil membentuk endapan bijih. Volatil
yg terlepas akan terkondensasi cepat membentuk
hipersaline brine yang lebih pekat dibanding fluida
sekitarnya tidak terkonveksi dan mengisi rekahan
pada endapan porfiri:
Vein mesotermal (teralirkan scr struktural)
Endapan skarn (jika batuan dindingnya karbonat)

INTRUSI DAN HIDROLOGI DALAM

Saluran konveksi utama:


Didorong oleh panas dari intrusi dalam
Volatil magmatiknya diperkaya oleh batuan samping
dan air meteorik (utama)
Upflow < 1 km2 namun jika tidak tertekan akan
bergerak lateral (outflow) hingga > 10 km 2

INTRUSI DAN HIDROLOGI DALAM

Faktor lain:
Sistem dipengaruhi evaporasi. Dapat menjadi sitem
yang payau sekali (hyper-saline brine). Disetarakan
dengan sistem porfiri. Sedang berkembang.
Cekungan air payau. Pada kedalaman besar dimana
terjadi diagenesis dan metamorfisme awal
dehidrasi yang memberikan air payau + panas yang
tinggi oleh gradien geotermal setempat (bukan
magmatik). Dapat mengendapkan bijih spt di Missisipi
Valley type (MVT).

BENTANGALAM VULKANIK & HIDROLOGI DANGKAL


Topografi daerah vulkanik merupakan faktor penting
1. Tipe busur benua (active Cont. Margin). Contohnya:
Amerika Serikat; Selandia Baru ( Taupo VZ); sebagian
Sumatra; Jepang (Kyushu)
didominasi endapan piroklastik silisik, berasosiasi
dengan suatu kaldera atau depresi vulkano-tektonik
Batuan sampingnya: permiabel, sekuen vulkanik datar;
pada depresi struktur utama
Berkembang tipe low sulphidation upflow epithermal
gold deposits

BENTANGALAM VULKANIK & HIDROLOGI DANGKAL


2. Tipe busur kepulauan:
intrusi magmatik yang memanasi dangkal
gnapi strato menjadi ciri khas. Contoh: Indonesia,
Filipina. Pada daerah elevasi tinggi lateral outflow .
Fluida primer klorida-netral berada bbrp km dari pusat
sistem hidrotermal. Ditandai dengan ada sinter
Fluida asam sulfat bersentuhan dengan fluida klorida
netral pengendapan anhidrit. Berpotensi membentuk
perangkap/tudung (capping) pada sistem hidrotermal.
Endapan emas umumnya grade rendah dan tersebar

BENTANGALAM VULKANIK & HIDROLOGI DANGKAL


2. Tipe busur kepulauan:
ada 2 tipe mineralisasi:
. Low sulphidation out flow epithermal deposits.
. High sulphidation epithermal deposits. Sumber
panas dekat permukaan, volatil magmatik umum
didapati, fluida asin dan lebih asam. Terbentuk
high sulphidation jika terjadi degassing magma
dan buka saluran konvektif dalam.
Lebih sulit mengendapkan emas dibanding sistem
benua/kontinen
meluas secara lateral karena outflow namun extensif
secara vertikal

BENTANGALAM VULKANIK & HIDROLOGI DANGKAL


3. Tipe Kordilera:
Variasi dari sistem busur kepualauan. Terjadi jika
vulkanisme andesitik terjadi di ujung busur benua atau
kolisi busur kepulauan sperti di Guinea Baru.
Contoh: endapan emas-tembaga di Luzon utara
4. Endapan bawah laut
Volcanic Hosted Massive Sulphide (VHMS)/tipe Kuroko.
Sistem hidrotermal di dalam laut yang tidak mungkin
membentuk kepulauan.
sulfida tinggi (mencapai 95%) mineralogi mirip high
sulphidation system.

KIMIA BATUAN
1. Volcanic/metasedimen Hosted Deposits. Disebut
sebagai kasus dasar
2. Carbonate replacement Type Deposits
3. Carlin Type Deposits
4. Skarn

You might also like