Professional Documents
Culture Documents
BTS merupakan singkatan dari Base Transceiver Station. BTS adalah sebuah
infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara piranti
komunikasi dan jaringan operator. Piranti komunikasi penerima sinyal BTS bisa
telepon, telepon seluler, dan jaringan nirkabel sementara operator jaringannya
yaitu GSM, CDMA, dan TDMA. BTS mengirimkan dan menerima sinyal radio ke
perangkat mobile dan mengkonversi sinyal-sinyal tersebut menjadi sinyal digital
untuk selanjutnya dikirim ke terminal lainnya untuk proses sirkulasi pesan atau
data dan BTS merupakan suatu elemen dalam jaringan seluler (Cell Network)
yang berperan penting sebagai pemancar dan penerima sinyal dari handphone
(MS/Mobile Station). Nama lain dari BTS adalah Base Station (BS), Radio Base
Station (RBS), atau node B (eNB). Hingga saat ini masyarakat belum bisa
membedakan antara perangkat BTS dan menara BTS padahal menara BTS
bukanlah BTS itu sendiri.
Tower BTS
Tower adalah menara yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat
atau segi tiga, atau hanya berupa pipa panjang (tongkat), yang bertujuan untuk
menempatkan antenna dan radio pemancar maupun penerima gelombang
telekomunikasi dan informasi. Tower BTS secara umum berbentuk menara
pemancar dengan ketinggian bervariasi antara 40 - 75 meter, menyesuaikan
kondisi geografis dan luas jangkauan jaringan yang dituju. Selain berbentuk
menara pemancar, ada juga "BTS Roof Top", yaitu antena pemancar yang
umumnya diletakkan di atap gedung bertingkat dengan ketinggian tertentu.
Selain itu, ada lagi BTS yang biasa kita lihat ketika terjadi bencana alam di suatu
daerah, yaitu perangkat Mobile BTS yang digunakan untuk melayani kebutuhan
telekomunikasi di daerah yang tidak tercover BTS konvensional secara
temporary. Tower BTS (Base Transceiver System) berfungsi sebagai sarana
komunikasi dan informatika, berbeda dengan tower SUTET (Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi) Listrik PLN dalam hal konstruksi, maupun resiko yang
ditanggung
penduduk
disekitarnya.
Tower BTS sebagai komunikasi dan informatika memiliki derajat keamanan tinggi
terhadap manusia dan mahluk hidup di bawahnya, karena memiliki radiasi yang
sangat kecil sehingga sangat aman bagi masyarakat di bawah maupun
disekitarnya.
Dalam suatu area BTS, secara umum terdiri atas: menara pemancar segi empat
(ada pula yang berbentuk segitiga atau triangle), antena pemancar, kabel - kabel,
dan sebuah shelter (berbentuk seperti rumah-rumahan di bawah tower). Di dalam
shelter ini terdapat berbagai perangkat utama BTS itu sendiri, yang berbentuk
seperti lemari dengan rak-rak mesin di dalamnya. Biasanya terdapat juga lemari
rectifier (supply power), berbagai perangkat electronik dan mekanikal lainnya.
Suatu area cakupan pemancar dari BTS biasa disebut Cell, secara umum satu
BTS mampu mencakup hingga 8 - 10 km jarak udara jangkauan sinyal dalam
radius 360 derajat. Sementara, Mobile BTS terdiri dari komponen seperti BTS
konvensional hanya saja dalam skala yang lebih kecil dan dapat dipindahkan
Konfigurasi Teknik
Base Transceiver Station disebut sebagai suatu perangkat yang berfungsi
menerima dan memancarkan kembali gelombang frekuensi atau sinyal. Sistem
komunikasi radio GSM menerapkan sistem dupleks penuh (full duplex),
komunikasi dua arah. BTS memancarkan sinyal ke telepon seluler pelanggan.
Sebaliknya telepon sesuler pelanggan juga bisa memancarkan sinyal yang bisa
diterima oleh BTS. Baik BTS maupun telepon seluler pelanggan memancar
dengan kanal frekuensi yang terpisah sehingga tidak terjadi gejala tunda (delay)
atau
gangguan
frekuensi
(interferensi).
Broadcast
Permintaan
ke
(dari
BTS
BTS
supaya
ke
disediakan
akses
telepon
seluler).
kanal
percakapan.
3. Akses kanal percakapan buat telepon seluler yang disediakan oleh BTS
setelah
melakukan
permintaan.
Dengan menggunakan teknologi digital, satu kanal frekuensi bisa dibagi menjadi
beberapa sub kanal, bisanya 8 sub kanal. Sub kanal ini disebut time slot (TS).
Jadi permintaan dan proses di atas dapat dipenuhi hanya dengan menggunakan
satu kanal frekuensi. Jika dalam satu waktu hanya terdapat satu permintaan
maka masih terdapat beberapa sub kanal lagi untuk melayani permintaan
percapan
dari
pelanggan
lainnya.
Dengan mengasumsikan satu kanal frekuensi dibagi menjadi 8 sub kanal maka
satu kanal frekuensi itu dapat melayani 6 permintaan percakapan. Satu sub kanal
digunakan untuk broadcast, satu sub kanal untuk memproses permintaan dan 6
sub kanal untuk percakapan.
BTS merupakan suatu elemen dari topologi core network GSM dan CDMA. BTS
termasuk dalam subkomponen dari BSS (Base Station Subsystem), yang terdiri
juga dari BSC (Base Station Controller). Secara umum beberapa BTS dikontrol
oleh satu BSC, yang kemudian seluruh alur telekomunikasi disalurkan ke MSC
(Mobile
Switching
Center).
dalam hal ini sebuah BSC akan mengontrol kerja beberapa BTS yang berada di
bawahnya. Karena fungsinya sebagai transceiver, maka bentuk fisik sebuah BTS
pada umumnya berupa tower dengan dilengkapi antena sebagai transceiver, dan
perangkatnya. Fungsi dasar BTS adalah sebagai Radio Resource Management,
yaitu
melakukan
fungsi-fungsi
yang
terkait
dengan:
panggilan
telepon.
2. Menerima dan mengirimkan sinyal dari dan ke MS, juga mengirimkan atau
menerima
sinyal
menggunakan
3.
Mengontrol
dengan
frekuensi
satu
power
yang
berbeda-beda
antena
yang
di
dengan
yang
transmisikan
hanya
sama.
ke
MS.
mobile)
dari
satu
sektor
ke
sektor
lainnya.
BTS mempunyai peranan yang sangat besar dalam topologi jaringan provider
telekomunikasi. Oleh karena itu, tidak heran jika provider mengeluarkan dana
yang tidak sedikit untuk membuat, mengelola dan memperbaiki satu BTS.
BTS sendiri sebenarnya terdiri dari tiga bagian utama. Yakni, tower, shelter dan
feeder. Dari ketiga komponen utama itu, towerlah yang paling jelas terlihat. Di
bawah tower, biasanya ada sebuah bangunan yang biasanya berukuran 3 x 3
meter. Inilah yang disebut shelter. Di dalam terdapat berbagai combiner, module
per carrier, core module (module, power supply, fan (kipas) pendingin, dan AC /
DC converter).
Seluruh perangkat dalam shelter BTS seperti rak-rak besi, atau malah lebih mirip
lemari pendingin. Rak besi ini disebut juga sebagai BTS equipment (BTSE).
Untuk mentenagai perangkat tadi rata-rata diperlukan range antara 500 sampai
1500
watt,
tergantung
module
dan
hardware
yang
digunakan.
BTS hanyalah salah satu bagian dari seluruh rangkaian proses pengiriman
sinyal, yang sebenarnya juga terdiri dari tiga komponen utama. yakni BSS, SSS
dan intelligent network. BTS sendiri termasuk dalam komponen BSS (Base
Station Subsystem). Selain BTS, dalam BSS juga dikenal BSC (Base Station
Controler), dimana dalam alur sistem, beberapa BTS ditangai oleh satu BSC
pada
umumnya
satu
BSC
menangani
sekitar
200
BTS.
lebih
Jenis
dan
baik.
Kelas
BTS
Dalam istilah BTS juga dikenal berbagai pembagian kelas. Semisal untuk
penempatan BTS, dibagi kedalam kelas indoor dan outdoor. BTS indoor
mempunyai spesifikasi desain yang lebih ramping atau simpel, dan relatif lebih
awet karena ditempatkan di dalam ruangan. Namun BTS indoor juga memiliki
kelemahan pada penempatan ruangan tersendiri yang harus dilengkapi AC (Air
Conditioner) sebagai pendingin. Rentang suhu yang dapat diterima komponen
BTS antara -5 hingga 55 derajat celcius. Umumnya perangkat BTS ini yang
terdapat
di
dalam
shelter
dan
mall-mall.
Selain itu terdapat BTS outdoor yang mempunyai spesifikasi tidak memerlukan
ruangan khusus. Dapat ditempatkan pada dinding (wall mounted), terowongan,
dan pinggir jalan. Sifatnya yang lebih fleksibel, tapi punya kelemahan desain
yang lebih besar dan berat. Perbedaan biasanya hanya pada rack, tapi isi
module-nya
hampir
sama
dengan
BTS
indoor.
Macro cell pada jenis ini yang paling gampang dilihat, sebab ditempatkan di atas
gedung tinggi atau tower dengan ketinggian sekitar 50 meter. Ciri macro cell
yakni memiliki transmit power yang lebih tinggi, dan converage lebih luas.
Umumnya macro cell banyak ditempatkan di daerah pinggiran kota yang
mempunyai kepadatan rendah (low traffic) dan sesuai bagi pelanggan yang
membutuhkan mobilitas tinggi. Jarak jangkauan bisa berbeda antar operator,
tergantung desain yang dibutuhkan. Maksimum macro cell mempunyai
jangkauan hingga 35 km, pada realitanya macro cell hanya beroperasi hingga 20
km saja. Ini disebabkan adanya halangan yang mengganggu penetrasi signal.
Macro cell pada jenis ini biasanya ditempatkan di pinggiran jalan atau di sela-sela
pojok gedung. Macro cell dirancang bagi komunikasi pelanggan dengan
kepadatan tinggi, namun bermobilitas rendah. Ciri micro cell yakni converage nya
kecil namun kapasitas besar dengan transmit power yang rendah. Biasanya
antenanya cukup dipasang di plafon atau langit-langit suatu ruangan, ada juga
tanpa antena alias ditempel pada dinding. Micro cell sendiri dibagi ke dalam
micro cell standar, pico cell, dan nano cell. Maksimum micro cell mempunyai
jangkauan antara 500 meter hingga 1 km.
dengan
sumber
tenaga
listrik
BTS.
3. Data perangkat BTS, Di dalam data perangkat BTS berisi tentang nama BSC
dimana BTS tersebut berada, frekuensi BTS atau BTSBand, tipe dari BTS,
Konfigurasi BTS, Tipe dari TRX, Jumlah dari TRX, tipe combiner, dan jumlah
berhubungan
dengan
perangkat
keras
BTS.
4. Data perangkat transmisi, Data ini berisi tentang tipe perangkat microwave,
kapasitas perangkat microwave, dan facing dengan situs BTS yang lain. Hal ini
berfungsi untuk membantu proses penyelesaian masalah perangkat transmisi itu
sendiri.
5. Data rute link transmisi, Di dalam data rute link transmisi berisi tentang rute
perjalanan data transmisi antar BTS sampai ke BSC. Rute ini merupakan alur
transmisi
antara
BSC
dengan
BTS
nodul
maupun
BTS
end
point.
GSM (Global System for Mobile Communications) adalah salah satu standar
sistem komunikasi nirkabel (wireless) yang bersifat terbuka. Ada pun pengertian
lain dari Global System for Mobile Communication (GSM) adalah sebuah
teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak
diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi ini
dikembangkan
oleh
3GPP.
Dari sudut pandang konsumen, keuntungan kunci dari sistem GSM adalah
kualitas suara digital yang lebih tinggi dan alternatif biaya rendah untuk menelpon
dan juga pesan teks. Keuntungan bagi operator jaringan adalah kemampuannya
menerapkan peralatan dari vendor yang berbeda karena standar terbuka
membuat inter-operasi menjadi mudah. Juga, standar ini telah mengizinkan
operator jaringan untuk menawarkan jasa roaming yang berarti pengguna dapat
menggunakan
telepon
Cara
mereka
di
seluruh
dunia.
Kerja
GSM
Time
Division
Multiple Access
(TDMA).
mengirimkan data berdasarkan satuan yang terbagi atas waktu, artinya sebuah
paket
data
GSM
akan
dibagi
menjadi
beberapa
time
slot.
Timeslot inilah yang akan digunakan oleh pengguna jaringan GSM secara
ternporer (sementara). Maksud dan digunakannya timeslot secara temporer
adalah timeslot tersebut akan dimonopoli oleh pengguna selama mereka
gunakan, terlepas dan mereka sedang aktif berbicara atau sedang idle (diam).
Gambaran yang lebih mudah untuk memahami prinsip kerja GSM. Analoginya
seperti ini andaikan sebuah armada taksi (dalam kasus ini berperan sebagai
operator) yang memiliki 100 armada taksi (armada sebagai time slot). Armada
taksi (timeslot) tersebut disewa oleh penumpang (pengguna). Secara otomatis,
armada taksi tersebut tidak bisa digunakan oleh pengguna lain, walaupun bisa
jadi pengguna tadi sedang tidak berada di dalam taksi (seperti sedang menunggu
atau sedang bertamu ke suatu tempat sedangkan taksinya disuruh menunggu).
Dalam posisi seperti ini, sudah jelas bahwa taksi itu sudah di-booking oleh
pengguna pertama dan tidak mungkin melayani penumpang lain. Taksi tersebut
baru bisa digunakan oleh penumpang lain ketika pengguna pertama sudah
selesai menggunakan taksi tersebut (sudah sampai tujuan dan sudah dibayar).
Inilah
yang
disebut
prinsip
monopoli
temporer
pada
jaringan
GSM.
Dari gambaran tersebut terlihat jelas bahwa sistem GSM tidak mengizinkan
penggunaan ponsel jika sistemnya sudah penuh (saat seluruh armada taksi
sudah disewa, maka tidak ada lagi taksi kosong untuk disewa penumpang baru).
Inilah yang membuat pengguna akan mendengar nada sibuk dari ponselnya saat
hendak melakukan panggilan keluar (outgoing call). Namun, prinsip yang
digunakan oleh GSM juga memiliki kelebihan. Teorinya, timeslot dedicated yang
disediakan ini menjamin penggunanya bisa mendapatkan kualitas layanan
komunikasi
yang
lebih
konstan,
tidak
naik
turun.
Kekurangannya adalah ketika jaringan GSM sudah penuh, maka pemilik ponsel
biasanya akan mengalami kesulitan untuk melakukan panggilan atau bahkan
menerima panggilan. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya timeslot kosong yang
bisa digunakan. Kembali ke analogi di awal pembahasan: jika semua armada
taksi
sudah
disewa,
Anda
tidak
akan
mendapatkan
taksi
kosong.
Kerja
CDMA
terjadinya
komunikasi
silang
atau
bocor.
Seperti sudah dibahas di awal, CDMA tidak menggunakan satuan waktu seperti
layaknya GSM/TDMA. ini menjadikan CDMA memiliki kapasitas jaringan yang
lebih besar dibandingkan dengan jaringan GSM. Namun, hal ini tidak berarti
jaringan CDMA akan lebih baik daripada jaringan GSM karena tetap ada
batasan-batasan tertentu untuk kapasitas jaringan yang dimiliki oleh CDMA.
Seperti jaringan GSM, analogi yang sederhana untuk memudahkan Anda
memahami prinsip kerja jaringan CDMA. Analoginya seperti ini jika jaringan GSM
ataupun
mengganggu
penumpang
lain.
Bus ini juga tidak akan dimonopoli oleh satu orang saja, sehingga setiap orang
bisa menggunakan bus tersebut untuk mengantarkan mereka ke tempat
tujuannya
masing-masing.
Namun, seperti layaknya sebuah bus, jika sudah terlalu banyak penumpang
maka jalannya semakin berat dan kenyamanan penumpang akan terganggu (isi
dalam bus akan semakin sesak). Hal yang sama juga terjadi di jaringan CDMA
yaitu jika jaringan sudah terlalu penuh, maka yang terjadi adalah penyusutan
coverage area (ruang lingkup atau jangkauan) dan jaringan CDMA itu sendiri.
Jika diumpamakan, semakin sesak isi bus maka ruang gerak setiap penumpang
juga akan menyempit. Tidak jarang pula kualitas suara menjadi korban dan
penuhnya
jaringan
CDMA.
Sistem telepon selular berbasis digital, baik itu GSM maupun CDMA memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk area yang lebih padat
penggunaannya, teknologi CDMA tampaknya lebih unggul untuk melayani
banyak sambungan secara bersamaan. Hal ini disebabkan oleh karakteristik dan
jaringan CDMA itu sendiri. Dengan menggunakan jaringan CDMA, sebuah
daerah yang padat penggunaannya akan memiliki kemungkinan koneksi yang
lebih tinggi, walaupun bisa jadi terjadi penurunan coverage area dan kualitas
suara jika beban jaringan terlalu tinggi. Teknologi GSM pada intinya lebih sesuai
untuk daerah yang tidak terlalu padat, namun sangat membutuhkan coverage
area yang konstan. Selain itu, area perkotaan sekarang memiliki banyak gedung
bertingkat. Karakter geografis seperti ini sangat berpotensi memperlemah sinyal
sehingga coverage area semakin kecil.