You are on page 1of 12

LAPORAN PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK 1

NAMA : JOHAN WAHYUDI


NIM : 09011281320031
KELAS : SK3B

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


JURUSAN SISTEM KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014

KALIBRASI OSILOSKOP DAN MENGUKUR TEGANGAN


MENGGUUNAKAN OSILOSKOP
1. Tujuan
1. Dapat mengukur tegangan menggunakan osiloskop.

2. Memahami cara kalibrasi osiloskop

3. Manfaat
1. Mahasiswa mampu membaca sinyal digital sebagai output dari osiloskop.

4. Peralatan yang digunakan


1.
2.
3.
4.
5.

Seperangkat osiloskop
Sumber tegangan
jumper
Multimeter analog
Multimeter digital

5. Dasar Teori
Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Pada
kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana sinyal berubah
terhadap waktu. Seperti yang bisa anda lihat pada gambar di bawah ini ditunjukkan bahwa
pada sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V, pada sumbu horisontal(X)
menunjukkan besaran waktu t.
Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak
dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol pada
osiloskop digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut. Osiloskop Dual Trace dapat
memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan
untuk melihat bentuk sinyal pada dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik.
Kadang-kadang sinyal osiloskop juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal(Y)
merepresentasikan tegangan V dan sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t.

Tambahan sumbu Z merepresentasikan intensitas tampilan osiloskop. Tetapi bagian ini


biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam pengukuran.

Wujud/bangun dari osiloskop mirip-mirip sebuah pesawat televisi dengan beberapa tombol
pengatur. kecuali terdapat garis-garis(grid) pada layarnya.

Osiloskop sangat penting untuk analisa rangkaian elektronik. Osiloskop penting bagi
para montir alat-alat listrik, para teknisi dan peneliti pada bidang elektronika dan sains karena
dengan osiloskop kita dapat mengetahui besaran-besaran listrik dari gejala-gejala fisis yang
dihasilkan oleh sebuah transducer. Para teknisi otomotif juga memerlukan alat ini untuk
mengukur getaran/vibrasi pada sebuah mesin. Jadi dengan osiloskop kita dapat menampilkan
sinyal-sinyal listrik yang berkaitan dengan waktu. Dan banyak sekali teknologi yang
berhubungan dengan sinyal-sinyal tersebut.

Contoh beberapa kegunaan osiloskop :

Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.

Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.

Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.

Membedakan arus AC dengan arus DC.

Kalibrasi Oscilloscope
Tombol Umum:
On/Off

: Untuk menghidupkan/mematikan Oscilloscope

Ilumination

: Untuk menyalakan lampu latar.

Intensity

: Untuk mengatur terang/gelapnya garis frekuensi

Focus

: Untuk mengatur ketajaman garis frekuensi

Rotation

: Untuk mengatur posisi kemiringan rotasi garis frekuensi

CAL

: Frekuensi Sample yg dpt diukur utk mengkalibrasi Oscilloscope Tombol di


Vertikal Block

Position

: Untuk mengatur naik turunnya garis.

V. Mode

: Untuk mengatur Channel yg dipakai

Ch1

: Menggunakan Input Channel1

Ch2

: menggunakan Input Channel 2

Alt

: (Alternate) menggunakan bergantian Channel1 dan Channel 2

Chop

: Menggunakan potongan dari Channel 1 dan Channel2

Add

: Menggunakan penjumlahan dari Ch1 dan Ch2

Coupling

: Dipilih sesuai input Channel yg digunakan,

Source

: Sumber pengukuran bisa dari Channel1 atau Channel2

Slope

: Normal digunakan yang +. Gunakan yang untuk kebalikan gelombang.

AC-GND-DC : Pilih AC utk gelombang bolak-balik (peak to peak) Pilih DC utk


gelombang/tegangan searah DC Pilih GND utk menonaktifkan gelombang mis:Utk
menentukan posisi awal
VOLTS/DIV

: Untuk menentukan skala vertikal tegangan dlm satu kotak/DIV Vertikal.

Tombol di Horizontal Block :


Position

: Untuk mengatur posisi horizontal dari garis gelombang.

TIME/DIV

: Untuk megatur skala frekuensi dlm satu kotak/DIV Horizontal.

X10 MAG

: Untuk memperbesar/ Magnificient frekuensi menjadi 10x lipat.

Variable

: Untuk mengatur kerapatan gelombang horizontal.

Trigger Level : Untuk mengatur agar frekuensi tepat terbaca.


Rumus frekuensi dengan Time(Waktu):
Frekuensi satuannya Hertz (Hz)
Time satuannya Detik/Second (s)
Sumber sinyal untuk kalibrasi
Pada umumnya, tiap osiloskop sudah dilengkapi sumber sinyal acuan untuk kalibrasi.
Sebagai contoh, osiloskop GW tipe tertentu mempunyai acuan gelombang persegi dengan
amplitudo 2V peak to peak dengan frekuensi 1 KHz. Misalkan kanal 1 yang akan dikalibrasi,
maka BNC probe dihubungkan ke terminal masukan kanal 1, seperti ditunjukkan pada
gambar berikut:

Gambar di atas menggunakan probe 1X, dengan ujung probe yang merah dihubungkan ke
terminal kalibrasi. Capit buaya yang hitam tidak perlu dihubungkan ke ground osiloskop
karena sudah terhubung secara internal. Pada layar osiloskop akan nampak gelombang
persegi. Atur tombol kontrol VOLTS/DIV dan TIME/DIV sampai diperoleh gambar yang
jelas dengan amplitudo 2 V peak to peak dengan frekuensi 1 KHz, seperti
ditunjukkan pada gambar berikut:

Panel Kendali
Setelah pentanahan osiloskop, perhatikan bagian depan. Bagian ini dibagi atas 3 bagian
lagi yang diberi nama Vertical, Horizontal, and Trigger. Osilosokop anda mungkin
mempunyai bagian-bagian tambahan lainnya tergantung pada model dan tipe osiloskop
(analog atau digital). Perhatikan bagian input. Bagian ini adalah tempat anda
memasukkan input. Kebanyakan osiloskop paling sedikit mempunyai 2 input dan masingmasing inpu dapat menampilkan tampilan gelombang di monitor peraga. Penggunaan secara
bersamaan digunakan untuk tujuan membandingkan.

Pengendali Vertikal

Pengendali ini digunakan untuk merubah posisi dan skala gelombang secara vertikal.
Osiloskop memiliki pula pengendali untuk mengatur masukan coupling dan kondisi sinyal
lainnya yang dibahas pada bagian ini. Gambar disamping menunjukkan tampilan panel depan
dan menu on-screen untuk kontrol vertikal.

Tombol Posisi
Tombol posisi vertikal digunakan untuk menggerakkan gambar gelombang pada layar
ke arah atas atau ke bawah.
Tombol Volts / Div
Tombol Volts / div menagtur skala tampilan pada arah vertikal. Pemilihan posisi.
Misalkan tombol Volts/Div diputar pada posisi 5 Volt/Div, dan layar monitor terbagi atas 8
kotak (divisi) arah vertikal. Berarti, masing-masing divisi (kotak) akan menggambarkan
ukuran tegangan 5 volt dan seluruh layar dapat menampilkan 40 volt dari dasar sampai atas.
Jika tombol tersebut berada pada posisi 0.5 Volts/dDiv, maka layar dapat menampilkan 4 volt
dari bawah sampai atas, dan seterusnya. Tegangan maksimum yang dapat ditampilkan pada
layar adalah nilai skala yang ditunjukkan pada tombol Volts/Div dikali dengan jumlah kotak

vertikal. Jika probe yg digunakan menggunakan faktor pelemahan 10x, maka tegangan yang
terbaca harus dikalikan 10. Seringkali skala Volts/Div dilengkapi dengan tombol variabel
penguatan( variable gain) atau fine gain control. Tombol ini digunakan untuk melakukan
kalibrasi tegangan.
Filter Frekuensi
Kebanyakan osiloskop dilengkapi dengan rangkaian filter frekuensi. Dengan membatasi
frekuensi sinyal yang boleh masuk memungkinkan untuk mengurangi noise/gangguan yang
kadang-kadang muncul pada tampilan gelombang, sehingga didapat tampilan sinyal yang
lebih baik.
Operasi Matematik
Osilioskop juga memiliki sistem kerja untuk menjumlahkan dua buah fungsi
gelombang bersama-sama, sehingga menciptakan tampilan bentuk gelombang baru.
Osiloskop analog menggabungkan sinyal-sinyal sedangkan osiloskop digital membentuk
sinyal baru secara matematik.

Pengendali Horizontal
Pengendali horizontal digunakan untuk mengatur posisi dan skala pada bagian
horizontal gelombang. Kontrol Horizontal Tombol Posisi Tombol posisi horizontal
menggerakkan gambar gelombang dari sisi kiri ke kanan atau sebaliknya sesuai keinginan
kita pada layar. Tombol Time / Div ( time base control) Tombol kontrol Time/div
memungkinkan untuk mengatur skala horizontal. Mengubah Time/div membuat kita bisa

melihat interval sinyal lebih besar atau lebih kecildari semula, pada layar osiloskop, gambar
gelombang akan ditampilkan lebih rapat atau renggang. Seringkali skala Time/Div dilengkapi
dengan tombol variabel (fine control) untuk mengatur skala horsiontal. Tombol ini digunakan
untuk melakukan kalibrasi waktu.

Pengukuran Waktu dan Frekuensi


Pengukuran waktu meliputi perioda, lebar pulsa (pulse width), dan waktu dari pulsa.
Frekuensi adalah bentuk resiprok dari perioda, jadi dengan mengukur perioda frekuensi akan
diketahui, yatu satu per perioda. Seperti pada pengukuran tegangan, pengukuran waktu akan
lebih akurat saat meng-adjust porsi sinyal yang akan diukur untuk mengatasi besarnya area
pada layar.
Pengukuran standard pulsa adalah mengenai pulse width dan pulse rise time. Rise time adalah
waktu yang diperlukan pulsa saat bergerak dari tegangan low ke high. Dengan aturan
pengukuran rise time ini diukur dari 10% hingga 90% dari tegangan penuh pulsa. Hal ini
mengeliminasi ketidakteraturan pada sudut transisi pulsa. Hal ini juga menjelaskan kenapa
pada kebanyakan osiloskop memiliki 10% hingga 90% penandaan pada layarnya. Lebar pulsa
adalah lamanya waktu yang diperlukan saat bergerak dari low ke high dan kembali ke low
lagi. Dengan aturan lebar pulsa terukur adalah 50% tegangan penuh. Untuk lebih jelas anda
lihat gambar berikut :

Titik Pengukuran Waktu dan Pulsa


Pengukuran pulsa seringkali memerlukan penalaan yang baik yaitu trigerring. Untuk
lebih meguasai pengukuran pulsa, anda harus mempelajari bagaimana menggunakan trigger
hold off untuk mengeset osiloskop digital intuk menangkap pretrigger data.
6. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Masukan Kabel Power pada Socket Input 220 V yang terdapat pada bagian belakang
Osiloskop.
2. Masukan Socket Probe Osiloskop pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2 ( Y ).
3. Masukan Kabel Power ( Steker ) pada stop kontak.
4. Atur MODE pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2 ( Y ).
5. Atur COUPLING pada AC / DC & SOURCE pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2 ( Y ).
6. Hidupkan Osiloskop dengan menekan tombol power & lampu indikatorpun akan menyala.
7. Kalau di layar osiloskop belum ada tampilan garis horisontal maka atur holdoff pada
posisi auto & pada level tombol lock ditekan.
8. Setelah ada tampilan garis horisontal pada layar osiloskop atur focus & intensitas cahaya
agar tampilan gelombang bisa dilihat dengan jelas.
9. Hubungkan Ujung Probe Osiloskop pada Calibrasi (CAL) seperti pada Gambar

(Ujung Probe Osiloskop dihubungkan pada Kalibrasi )


10. Pada layar akan tampil gambar gelombang (gelombang kotak)

11. Atur posisi vertikal & horisontal gelombang agar mudah dalam melakukan penghitungan
(Periode, Frekuensi, Vpp, Vp dan VRMS) untuk pengkalibrasian osiloskop.
12. Atur Volt / Div pada posisi 1 V & Time / Div pada 0,5 mS ( .5 mS ).
13. Tinggi gelombang harus 2 Div (2 kotak) karena pada kalibrasi tercatat 2 Vpp, kalau tidak
sampai 2 Vpp atur variable pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2 ( Y ) untuk mengatur tinggi
gelombang agar mencapai 2 Vpp.
14. Panjang 1 gelombang penuh harus 2 div horisontal (2 kotak horisontal).

Gambar Gelombang (Sinyal Digital)


15. Hitung Periode menggunakan rumus :

T = Div Horisontal x Time/Div = . S


Hitung Frekuensi menggunakan rumus:
F = 1/T = Hz
7.
Hitung Volt Peak to Peak menggunakan rumus:
Vpp = Div Vertikal x Volt/Div = ... Vpp
8.
Hitung Volt Peak menggunakan rumus:
Vp = Vpp / 2= ... Vp
7. ANALISA
Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan sebelum kita mengkalibrasi isoloskop,
diantaranya tinggi gelombang harus 2 DIV (2 kotak), karena nilai default yang tercatat di
osiloskop adalah 2Vpp (peak to peak), selanjutnya, misalkan kanal( channel) yang akan kita
kalibrasi adalah kanal 1 maka BNC probe di hubungkan ke terminal masukan kanal 1. Untuk
memulai kalibrasi kita harus menghubungkan ujung probe merah ke terminal kalibrassi, dan
ujung yang hitam tidak perlu dihubungkan, karena sudah terhubung secara internal.
Pada saat kita menentukan skala tampilan pada arah vertikal, pemilihan posisinya
Misalkan tombol Volts/Div diputar pada posisi 5 Volt/Div, dan layar monitor terbagi atas 8
kotak (divisi) arah vertikal. Berarti, masing-masing divisi (kotak) akan menggambarkan
ukuran tegangan 5 volt dan seluruh layar dapat menampilkan 40 volt dari dasar sampai atas.
Jika tombol tersebut berada pada posisi 0.5 Volts/dDiv, maka layar dapat menampilkan 4 volt
dari bawah sampai atas, dan seterusnya.
8. KESIMPULAN
Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Pada
kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana sinyal berubah
terhadap waktu. Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10
kotak dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol pada
osiloskop digunakan untuk mengubah nilai dan skala-skala tersebut.

9. DAFTAR PUSTAKA

Andi siregar.apa itu osiloskop. https://id.scribd.com/doc/93659063/apaitu-osiloskop (diakses pada tanggal 16 november 2014 pukul 13:00)
Rangkaian Elektronika.pengertian dan fungsi osiloskop.
http://rangkaianelektronika.info/pengertian-dan-fungsi-osiloskop.html
(diakses pada tanggal 16 november 2014 pukul 21:00)
Sirbeh.pengertian osiloskop dan cara kalibrasi.
http://sirbeh.blogspot.com/2013/04/pengertian-osiloskop -dan-carakalibrasi.html (diakses pada tanggal 16 november 2014 pukul 20:30)

You might also like