Professional Documents
Culture Documents
LATAR BELAKANG
Semakin berkembangnya teknologi di bidang bangunan membawa serta teknologi
pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding untuk turut mengembangkan teknologinya. Hal ini
dipengaruhi oleh permintaan owner akan kenyamanan serta estetika pada bangunan
miliknya tersebut. Maka dari latar belakang tersebut diciptakanlah material pasangan
dinding yang dapat mewujudkan semua tuntutan tersebut. Pada dasarnya dinding
merupakan salah satu elemen bangunan yang terdiri dari struktur padat untuk melindungi
dan membatasi suatu ruang.
Saat ini mulai banyak perubahan atau suatu terobosan di dunia Konstruksi mulai dari
bahan penyusun dinding bahkan sampai dengan bahan pengganti dari dinding itu sendiri,
selain dinding tersusun dari bahan- bahn yang lazim digunakan pada saat ini ada beberapa
fariasi atau penemuan-penemuan baru mulai dari dinding yang terbuat dari bahan-bahan
yang bernilai ekonomis dan terjangkau.
Semakin tingginya harga bahan-bahan bangunan belakangan ini, banyak orang yang
memikirkan bagaimana untuk membuat suatu konstruksi yang hemat, tapi tidak kehilangan
fungs
inya sebagai suatu bagian bangunan dan tetap memiliki nilai estetika yang tinggi.
Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan papan sebagai pengganti dinding
pada suatu konstruksi bangunan tapi dalam penggunaanya bukan sebagai dinding induk
melainkan hanya sebagai pengganti dinding skat ruangan saja yang sudah pasti tidak
menerima beban, oleh karena itu dalam pengunaannya tidak terlalu membutuhkan suatu
konstruksi yang kuat karena hanya memeliki beban dinding itu sendiri.
Untuk dapat menghemat biaya tentunya menjadi salah satu pilihan mengganti bahan
dinding pada bagunan ke bahan papan, papan yang biasanya digunakan adalah papan
tripleks dan papan GRC yang memiliki kualitas dan dengan harga yang terjangkau sehingga
dapat menghemat biaya pembangunan.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan suatu rumah tinggal yang nyaman
dan murah yang kedepanya dapat bermanfaat bagi masyarakat Oleh karena itu kita dapat
mengoptimalkan penggunaan papan sebagai dinding
B. TUJUAN
C. PEMBAHASAN MASALAH
1. JENIS DINDING
Dinding terdiri dari dua jenis, yaitu dinding strukrural dan dinding non-struktural.
Dinding structural atau Bearing Wall adalah dinding yang berfungsi untuk menahan/
menopang beban di atasnya. Dinding jenis ini akan menentukan kekuatan dari suatu
bangunan, karena jika konstruksinya rusak akan dapat merobohkan suatu bangunan.
Bahan Dinding Struktur yang biasa digunakan pada suatu bangunan adalah Batu Bata
(Pada Zaman Dahulu). Konstruksinya 100% mengandalkan pasangan batu bata dan
semen. Sementara dinding Non-Struktural adalah dinding yang tidak menopang beban,
hanya sebagai pembatas, apabila dinding dirobohkan maka bangunan tetap berdiri.
Beberapa material dinding non-struktural di antaranya seperti batu bata, batako, bata
ringan, kayu, kaca, dll.
2. MATERIAL DINDING
Material dinding ada yang solid yaitu material yang padat dan tidak dapat
ditembus oleh penglihatan mata. Contoh material ini adalah batu bata dan kayu. Ada juga
material yang transparan yaitu jenis material yang dapat ditembus oleh penglihatan mata,
contohnya adalah kaca.
a. MATERIAL SOLID
1. BATU BATA
Batu bata adalah bahan bangunan yang digunakan untuk membuat dinding atau
tembok. Sebagai bahan dasarnya adalah tanah liat atau tanah lempung yang kemudian
dicetak dan dibakar pada suhu tertentu sehingga berubah sifat menjadi keras seperti
batu serta tidak akan lunak kembali bila dicampur air.
Pasangan bata sebagai dinding pengisi antara kolom, pada tingkat
pembebanan horisontal tertentu, dapat menahan beban horisontal tersebut seperti
dinding geser. Dengan adanya perubahan sifat struktur ini maka dinding bata akan
merubah kekakuan dan kekuatan struktur. Bila kontribusi dari pasangan bata diabaikan
maka hal tersebut akan menyebabkan konsep dan perencanaan struktur tersebut
menjadi kurang tepat. Pemodelan dilakukan dengan asumsi bahwa pengaruh dinding
pasangan bata sebagai dinding pengisi diperhitungkan dalam analisis dan material bata
yang digunakan mempunyai sifat kuat tekan yang dominan
KONSTRUKSI:
Dinding tembok di buat dengan memasang batu-bata (bata merah).Pasangan bata
adalah tiada lain suatu konstruksi terdiri dari unsure-unsur bata yang disusun satu
diatas yang lain menurut aturan tertentu dan diikat dengan adukan atau spesi . Tebal
tembok ditentukan sesuai dengan fungsinya. Tembok yang memikul beban dibuat tebal
satu bata atau lebih. Tembok yang tidak memikul dibuat dengan tebal bata. Dalam
hal ini beban dari atap atau kap dalamnya dipikul pilar-pilar atau kolom-kolom dari
bentuknya, maka kandungan air dalam adukan itu terlalu banyak, dan bila
dilihat telapak tangan tidak berbekas air, maka kadar air adukan tersebut kurang.
Jikalau kadar air tercapai dengan tepat, perataan dapat dimulai. Batu-batu yang
baru dicetak disimpan dalam los agar terhindar dari panas matahari maupun air
hujan, kemudian diletakkan berderet di rak dengan tidak ditimbun.
Masa perawatan 3 hari sampai 5 hari, guna memperoleh pengeringan dan
kemantapan bentuk. Biarkan masih dalam los dan biarkan selama 3 minggu sampai 4
minggu untuk memperoleh proses pengerasan. Di samping itu diusahakan agar di
tempat sekitarnya udara tetap lembab.
UKURAN BATAKO
Gambar IV-15. Beberapa macam bentuk batako
Keterangan:
a. Panjang 40 cm, lebar 20 cm, tinggi 20 cm, berlubang, untuk dinding luar.
b. panjang 40 cm, lebar 20 cm, tinggi 20 cm, berlubang, batu khusus sebagai penutup
pada sudutsudut dan pertemuan.
c. panjang 40 cm, lebar 10 cm, tinggi 20 cm, berlubang, untuk dinding pengisi dengan
tebal 10 cm.
d. panjang 40 cm, lebar 10 cm, tinggi 20 cm, berlubang, batu khusus sebagai penutup
pada dinding
pengisi.
e. panjang 40 cm, lebar 10 cm, tinggi 20 cm, tidak berlubang, batu khusus untuk
dinding pengisi dan
pemikul sebagai hubungan-hubungan sudut dan pertemuan.
f. Panjang 40 cm, lebar 8 cm, tinggi 20 cm, tidak berlubang, batu khusus untuk
dinding pengisi
Aturan batu buatan yang tidak dibakar (batako) sebenarnya tidak berbeda
dengan aturan batu merah. Pada prinsipnya sistem pemasangannya menggunakan
aturan pemasangan batu bata. Pada sudut bangunan diberi papan mistar yang
menentukan tinggi-nya lapisan masing-masing, sehingga pada tiap-tiap
pemasangan lapisan dapat diberi tali pelurus. Pemasangan batu batako terakhir
selalu di tengahtengah.
Untuk memperkuat dinding batu batako juga digunakan rangka pengkaku yang
terdiri dari kolom atau balok beton bertulang yang dicor di dalam lubang1ubang batu batako. Kolom beton ini selalu dipasang di sudut-sudut, pertemuan
dan persilangan dinding seperti terlihat pada gambar diatas. Jika dinding
bersilangan salah satu dinding terdiri dari batu batako yang tidak berlubang,
maka digunakan angker besi beton 3/8". Beberapa aturan pemasangan batako
adalah seperti dilihat pada gambargambar berikut :
Pasalnya, keduanya muncul secara bersamaan, memiliki bahan baku serupa, dan
diproduksi secara computerized. Karena itu permukaan beton ringan halus dan presisi,
dengan kualitas homogen atau terstandar. Karena permukaannya halus dan presisi,
beton ringan butuh mortar berdaya rekat tinggi. Dan itu hanya bisa didapat dari semen
instan yang memiliki daya rekat kuat. Spesi pemasangan beton ringan dengan semen
instan cukup 0,5 - 1 cm sehingga pemakaian semen lebih irit. Karena ringan Hebel
diklaim tahan gempa. Gaya gempa yang diterimanya jauh berkurang. Beton ringan
juga meredam suara dan menepis panas, karena beraerasi (mengandung gelembung
7. LOG KAYU
konstruksi dinding seperti ini umumya ditemui pada rumah-rumah tradisional di
eropa timur. Terdiri dari susunan batang kayu bulat atau balok. System konstruksi
seperti ini tidak memerlukan rangka penguat/ pengikat lagi karena sudah merupakan
dinding structural.
8. PAPAN KAYU
Dinding papan biasanya digunakan pada bangunan konstruksi rangka kayu. Papan
digunakan untuk dinding eksterior maupun interior, dengan system pemasangan
horizontal dan vertical. Konstruksi papan dipaku/ diskrup pada rangka kayu
horizontal dan vertical dengan jarak sekitar 1 meter (panjang papan di pasaran +-2m,
tebal/ lebar beraneka ragam :2/16, 2/20, 3/25, dll). Pemasangan dinding papan harus
memperhatikan sambungan/ hubungan antar papan (tanpa celah) agar air hujan tidak
masuk. Selain itu juga harus memperhatikan sifat kayu yang bisa mengalami muai
dan susut.
9. SIRAP
Dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang paling baik dalam
penyesuaian terhadap susut dan muai. Selain itu juga memberikan perlindungan yang
baik terhadap iklim, tahan lama dan tidak membutuhkan perawatan. Konstruksi
dinding sirap dapat dipaku (paku kepala datar ukuran 1) pada papan atau reng,
dengan 2-4 lapis tergantung kualitas sirap (panjang sirap +-55-60cm)
10. PAPAN KALSIUM
11. PAPAN MULTIPLEK
12. PAPAN GRC
b. Material Transparan
1. KACA.