You are on page 1of 18

SPESIFIKASI TEKNIS BIDANG

JALAN DAN JEMBATAN

PEKERJAAN PENDAHULUAN

1.

MOBILISASI
Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan

persiapan yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan


pekerjaan proyek,ini

juga akan mencakup Demobilisasi setelah penyelesaian

pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan. Penyedia/penyedia harus mengerahkan


sebanyak mungkin tenaga setempat dari kebutuhan tenaga pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
Sejauh mungkin Penyedia/Penyedia berdasarkan Petunjuk direksi teknik harus
menggunakan rute (jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan kendaraan yang
ukuran nya sesuai dengan kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk
menghindari kerusakan jalan dan jembatan yang digunakan untuk tujuan
pengangkutan ke tempat proyek.
Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus
dilaksanakan pada waktu lalu lintas sepi,dan truk truk angkutan yang bermuatan
harus ditutup dengan terpal. Cakupan dari mobilisasi Peralatan ini meliputi :

2.

a).

Alat berat

b).

Peralatan perlatan kerja

c).

Pembutan gudang /Kantor

d).

Pembutan Papan Nama Proyek

e).

Dan lain sebagainya.

PENYIAPAN LAPANGAN
Penyedia harus menguasai lapangan dalam melaksanakan kegiatan kegiatan

pengelolaan dan pelaksanaan pekerjaan dalam daerah proyek. Penyedia/Penyedia


harus menyediakan material material sesuai dengan item item pekerjaan.
3.

PELAKSANAAN PEKERJAAN
Untuk menjamin kualitas ,ukuran ukuran dan kinerja pekerjaan yang benar

Penyedia harus menyediakan staf teknik berpengalaman yang cocok sebagaimana

ditentukan, staf teknik tersebut jika dan bila mana diminta harus mengatur
pekerjaan lapangan dan mengorganisasi tenaga kerja Penyedia dan memelihara
catatan catatan serta dokumentasi proyek.
Sebelum pematokan dan pengukuran dilapangan (setting cut) Penyedia harus
mempelajari gambar gambar kontrak dan bersama sama dengan direksi teknik
mengadakan pemeriksaan

daerah proyek,dan khusus mengukur /memasang lebar

jalan ,daerah milik jalan ,alinyemen untuk setiap pelebaran

atau

rekontruksi

drainase tepi jalan , dan gorong gorong, serta melakukan satu pemeriksaan
yang terinci semua banunan jembatan yang diusulkan.Perubahan Tempat/volume
dari pemeriksaan tersebut diatas harus dicatat pada Shop Drawing. Patok patok kilo
meter dan patok stasiun harus diperiksa dan dipindahkan bila diperlukan.
Pada daerah perkerasan dimana satu pekerjaan perataan dan/atau lapis
permukaan harus dibangun satu profil memanjang sepanjang sumbu jalan harus
diukur serta penampang melintang diambil pada interval tertentu untuk menentukan
kelandaian dan kemirigan melintang dan untuk menentukan pengukuran ketebalan
serta lebarnya kontruksi baru. Semua bahan yang dipasok harus sesuai dengan
spesifikasi dan harus disetujui oleh direksi teknis.
4.

STANDARD DAN MUTU BAHAN


- BATU
Batu tersebut harus batu lapangan dengan pemukaan kasar atau batu sumber
(quarry) kasar yang keras dalam kondisi baik,awet dan mutunya padat,tahan
terhadap daya perusakan air,serta sepenuhnya cocok digunakan untuk pasangan
batu.
-

ADONAN (MORTAR)

Adonan terdiri dari semen Portland(PC) dicampur dengan agregat halus atau
pasir kasar dalam satu perbandingan 1 semen dan 3 agregat/pasir.
-

BAJA TULANGAN

Baja tulangan yang diperlukan adalah baja tulangan yang bermutu seperti yang
diisyaratkan adalah mutu 0 24 dengan karaktersistik 2.400kg/cm. Kawat
pengikatharus tebuat dari baja lunak dengan diameter minimum 1 mm,yang
telah dipijarkan lebih dahulu dan tidak bersepuh seng.
-

KAYU

Standard yang digunakan harus memenuhi syrat seperti mutu kayu adalah
mutu I sesuai dengan PBBI NI -3, bebas dari getah cacat cacat dan harus

mengalami proses pengeringan udara minimum 3 bulan.


Bahan bahan Lain yang digunakan kwalitas nya dalam spesifikasi ini harus
mempunyai standart yang sesuai dengan SII tentang bahan bahan tersebut.
B

PEKERJAAN DRAINASE
Pekerjaan drainase jalan yang dimaksud disini akan trdiri dari pembangunan

salurantepi jalan ,jalan air, gorong gorong serta sarana drainase lainnya. Adalah satu
persyaratan umum bahwa semua pekerjaan drainase tersebut harus diselesaikan dan
harus sudah berfungsi sebelum pelaksanaan struktur perkerasan dan bagu jalan.
Ruang lingkup pekerjaan drainase akan meliputi saluran saluran, gorong
gorong

dan

sarana drainase lainnya

yang

dibangun sesuai dengan gambar

rencana dan perencanaan, garis batas, ketinggian, dan ukuran ukuran yang
ditunjukkan dan mematuhi spesifikasi.
Saluran akan merupakan saluran tanah terbuka baik dilapisi ataupuntidak
dilapisi dengan pasangan batu atau beton yang mana ditentukan dalam
kontrak.Gorong gorong berupa gorong gorong pipa bertulang atau gorong
gorong

pipa

tidak

bertulang ataupun pipa baja bergelombang yang mana

ditentukan dalam kontrak.


Sarana drainase lain nya meliputi ding ding kepala,ding ding sayap,lapis
bantaran,lubang tangkapan,tanggul

pemecah

aliran,yang

dibangun

dengan

pasangan batu atau pekerjaan batu dengan siar,beton bertulang,beton tidak


bertulang atau bronjong yang mana ditentukan dalam kontrak.
1

REHABILITASI DRAINASE TEPI JALAN.


Pekerjaan ini mencakup pembersihan tumbutumbuhan

dan pembuangan

benda benda dari saluran tepi jalan atau pun dari kanal kanal yang ada,memotong
kembali dan membentukulang saluran tanah yang ada untuk perbaikan atau
peningkatan kondisi asli dan juga perbaikan saluran yang dilapisi dalam hal
saluran pasangan batu atau beton.
2

SALURAN DILAPISI
Pekerjaan ini terdiri dari membangun saluran baru atau rekonstruksi

saluran

yang

ada

dan memberikan satu lapisan pasangan batu sebagaimana

ditunjukkan dalam gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik
Lapangan.

Pekerjaan tersebut juga termasuk setiap pemindahan atau penjagaan aliran


air, kanal irigasi atau jalan air yang ada, yang terganggu selama pelaksanaan
pekerjaan kontrak.
Toleransi Ukuran
a

Ketinggian final dasar saluran tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm dari
yang ditentukan pada setiap titik dan harus cukup halus serta bentuknya rata
untuk menjamin aliran air yang bebas

b Alinemen aliran dan profil potongan melintang akhir (final) tidak boleh
berbeda lebih dari 5 cm dari yang ditentukan pada setiap titik.
c

Permukaan masing masing batu muka pasangan batu pelapisan tidak boleh
berbeda lebih dari 3 cm permukaan normal.

d Ketebalan pasangan batu harus seperti yang ditunjukkan pada gambar


standard dan tidak boleh kurang dari 20 cm.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Lokasi, panjang, garis batas dan kemiringan yang diperlukan dari semua
saluran saluran yang harus digali dan dilapisi,bersama sama dengan semua lubang
tangkapan dan kuala yang berkaitan harus dipatok dilapangan oleh kontrakor sesuai
dengan rincian pelaksanaan yang ditunjukkan pada gambar rencana atau seperti
yang diperintahkan oleh Direksi Teknis serta harus diperiksa dan mendapat
persetujuan Direksi teknik sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.

Persiapan Pondasi
Ketinggian permukaan pondasi untuk saluran harus dipasang dan digali
sampai kedalaman yang ditunjukkan pada gambar rencana atau seperti
diperintahkan oleh direksi teknik dilapangan untuk menjamin bahwa satu
permukaan yang baik dan memadai dapat diperoleh.
Bila diperintahkan demikian oleh direksi teknik bahan lantai kerja yang
disetujui harus diletakkan dan dipadatkan ditempatnya, kecuali ditentukan
lain

atau

ditunjukkan

pelapisan pekerjaan

pada

gambar

rencana,

dasar pondasi untuk

batu harus normal (tegak lurus) atau dipotong

bertangga tegak lurus pada permukaan dinding.


Bila ditunjukkan pada gambar rencana atau diminta lain oleh direksi teknik
satu pondasi atau alas pondasi dari beton akan diperlukan. Pemasangan dan
penyelesaian akhir pekerjaan Batu dengan Siar setelah disetujui penyiapan
pekerjaan pondasi,pelapisan pasangan batu dengan siar akan dibangun .
b Bahan Bahan
Urugan kembali yang digunakan sebagai bahan dasar dan perbaikan
bagian

dibawah

pelapisan pasangan batu harus dari pasir, kerikil

berpasir,atau bahan berbutir bergradasi baik yang disetujui lainnya dengan


ukuran batu maksimum 20 mm.
c

Bahan Filter
Bahan bahan untuk membuat lapisan dasar menyerap air, kantong kantong
filter ataupun lubang pelepasan pada pelapisan pekerjaan batu yang
disetujui harus keras,awet,bahan nerbutir yang memenuhi persyaratan
gradasi.

PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan ini terdiri dari penggalian ,penanganan, pembuangan atau

penumpukan tanah atau batu ataupun bahan bahan lainnya dari jalan kendaraan dan
sekitarnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan kontrak yang memuaskan.
Pekerjaan ini biasanya diperlukan untuk pembuatan jalan air dan selokan selokan
pembuatan parit atau

pondasi

pipa,gorong

gorong,saluran

saluran

atau

bangunan bangunan lainnya,untuk pembuangan bahan bahan yang tidak cocok


dan tanah selimut (bagian atas),untuk pekerjaan stabilitas dan pembuangan
tanah longsoran untuk galian bahan kontruksi ataupun pembuangan bahan
bahan buangan dan pada umumnya pembentukan kembali daerah jalan ,sesuai
dengan spesifikasi
jawab

terhadap

ini

dan

dalam

pemenuhan

yang

sangat

bertanggung

garis batas,kelandaian dan potongan melintang yang ditunjukkan

dalam gambar rencana .


PENJADWALAN PEKERJAAN
A) Pembutan parit atau penggalian lainnya memotong jalan kendaraan harus
dilaksanakan dengan cara menggunakan pelaksanaan setengah lebar atau
secara lain diadakan perlindungan sehingga jalan tersebut dijaga tetap terbuka
untuk lalu lintas pada setiap waktu.
B) Kontraktot harus menyerahkan kepada direksi teknik gambar rincian
semua

bangunan sementara yang diusulkan untuk digunakan seperti

penyanggaan, penguatan, cofferdam (bendungan sementara),dinding pemutus


aliran rembesan(cut off) dan bangunan bangunan untuk

pembelokan

sementara aliran sungai serta harus mendapat persetujuan dari direksi


teknik atas gambar gambar sebelum melakukan pekerjaan galian yang akan
dilindungi oleh bangunan bangunan yang diusulkan tersebut.
C) Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan untuk timbunan atau setip
bahan yang tidak disetujui direksi teknik menjadi bahan urugan yang cocok

harus dibuang dan diratakan dalam lapisan lapisan tipis oleh Penyedia di luar
daerah milik jalan seperti yang diperintahkan oleh direksi teknik.
D)

Penyedia akan bertanggung jawab untuk semua penyelenggaraan dan biaya


biaya bagi pembuangan bahan bahan lebiahan bahan tidak cocok, temasuk
pengangkutannya.

PENGAMANAN PEKERJAAN GALIAN


Selama pekerjaan penggalian, kemiringan galian yang stabil yang mampu
menyangga bangunan bangunan,struktur atau mesin mesin disekitarnya harus dijaga
sepenuhnya serta harus dipasang penyanggan dan penguat yang memadai bila
permukaan galian tidak ditahan dengan cara lain dapat menjadi titik stabil.
Alat alat berat untuk pemindahan tanah pemadatan atau maksud maksud
semacam tidak diizinkan berdiri atau beroperasi lebh dekat dari 1,5 meter dari ujung
parit terbuka atau galian pondasi terkecuali pipa atau struktur telah selesai dipasang
dan ditutup dengan paling sedikit 60 cm urugan dipadatkan.
Bendungan sementara ,dinding pemotong aliran rembesan (cut off) atau sarana
yang lain mang mengeluarkan air dari galian, harus didisain secara baik dan cukup
untuk menjamin tidak terjadinya roboh mendadak ,dimungkinkan mampu
mengalirkan secara cepat bahaya banjir pada struktur.
Bila mana Penyedia akan mengunakan bahan peledak yang dipergunakan
untuk penggalian batu bahan peledak harus disimpan, ditangani dan digunakan
dengan pengamanan yang paling tinggi dan ketat sesuai dengan peraturan hukum
pemerintah.
Semua galian terbuka harus dipasang penghalang yang memadai untuk
menghindari tenaga kerja atau lain lainnya jatuh dengan tidak sengaja kedalam
galian

dan setiap galian terbuka di dalam daerah badan jalan atau bahu jalan

sebagai tambahan harus diberi marka / Tanda peringatan pada malam hari dengan
drum dengan di cat putih dengan lampu merah .
Penyedia arus bertanggung jawab

untuk mengadakan perlindungan

bagi

setiap pipa bawah tanah yang berfungsi,kabel kabel conduit atau struktur lainnya
dibawah permukaan

yang ditemukan harus bertanggung jawab untuk biaya

perbaikan setiap kerusakan yang disebabkan oleh operasinya.


PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan galian harus dilakanakan dengan sekecil mungkin terjadi
gangguan terhadap bahan bahan dibawah dan diluar batas galian yang ditentukan
sebelumnya. Dimana batu ,lapisan keras atau tidak dapat dihancurkan lainnya

ditemuka berada diatas garis formasi untuk saluran yang dilapisi,atau pada
ketinggian permukaan untuk perkerasan dan bahu jalan atau diatas bagian dasar
parit pipa atau galian pondasi struktur, bahan tersebut harus digali sedalam 20 cm
sampai satu permukaan

yang merata

dan halus.Tidak ada runcungan runcingan

batu akan ditinggalkan menonjol dari permukaan dan semua bahan bahan yang
lepas lepas harus dibuang.Profil Galian yang telah ditetapkan harus dikembalikan
dengan pengerukan kembali dan dipadatkan dengan bahan pilihan. Setiap

bahan

beban diatas harus disingkirkan dari tebing yang tidak stabil sebelum penggalian
dan talud tebing harus dipotong menurut sudut rencana talud. Untuk perlindungan
tebingterhadap erosi harus dibuatkan saluran cut off(penutup aliran rembesan)
dan

saluran

pada

kaki

tebing

sebagaimana

ditunjukkan

pada

gambar

rencana.Darah daerah yang baru selesai digali secepatnya harus segera dilindungi
juga dengan penempatan lempengan rumput atau tanam tanaman lain yang disetujui.
Penyedia harus menjaga galian tersebut bebas dari air dan harus melengkapi
dengan pompa pompa, peralatan dan tenaga kerja serta membuat air tempat
mengumpul,saluran

sementara,atau

tanggul

sementara

seperlunya

untuk

mengeluarkan atau membuang air dari daerah daerah sekitar galian.

KONTRUKSI BETON

PERKERJAAN BETON

a.

Beton terdiri dari suatu campuran yang sebanding (proporsinal) antara semen,
air dan agregat bergradasi. Campuran beton akan mengendap dan mengeras
menurut bentuk yang diminta/disyaratkan dan membentuk satu bahan yang
padat, keras dan tahan lama (awet), yang memiliki karakteristik tertentu.

b.

Agregat meliputi baik yang bergradasi kasar kasar maupun yang bergaradasi
halus, tetapi jumlah agregat halus akan dipertahankan
minimum yang

sampai jumlah

diperlukan, yang apabila dicampur dengan semen akan

cukup untuk mengisi rongga-rongga antara agregat- kasar serta memberikan


suatu permukaan akhir yang halus.
c.

Untuk mencapai beton yang kuat dengan keawetan yang optimum,


volume

air

yang dimasukkan kedalam campuran harus dipertahankan

sampai jumlah minimum yang diperlukan untuk memudahkan pengerjaan


selama pencapuran.
d. Bahan

tambahan kepada campuran beton seperti memasukkan udara (air

entraning) atau bahan kimia untuk memperlambat atau mempercepat waktu


pengerasan, tidak diperbolehkan kecuali diminta didalam persyaratan
Kontrak Khusus.

Peraturan (code) beton


Persyaratan-persyaratan Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI tahun
1971 atau perbaikan yang terakhir harus sepenuhnya diterapkan kepada semua
pekerjaan beton, terkecuali ditanyakan secara lain atau yang mengacu kepada
pemeriksaan AASHTO dan spesifikasi khusus yang tidak disebut dalam PBI 1971.
Kelas Kelas Beton
Klasifikasi dan rujukan mutu beton harus seperti yang diberikan pada Tabel
Klasifikasi
Beton
KLASIFIKASI BETON
Kel

Rujukan Mutu

Jenis

Uraian
Beton Kurus untuk alat pondsi

BO

Non Struktural

dan peralatan pondasi


Beton masa tanpa tulang untuk

K 125

Struktural

pondasi dasar, penutup pipaBeton dengan penulangan


ringan digunkan untuk pondasi

K 175

Struktural

untuk pondasi pelat, dindingKonstruksi

beton

bertulang

termasuk gelagar-gelagar,
II

K 225

Struktural

untuk

K 275 sampai K
350

kolom-kolom
lantai/
pelat
lantai/dinding penahan, gorongBeton bertulang mutu tinggi

Struktural

lantai

jembatan,

dan

bagian-bagian konstruksi utama


Bagian-bagian Konstruksi beton

III

K 400

Struktural

pratekan dan tiang-tiang betonm


pracetak

Toleransi
a.

Toleransi dimensi
Struktur dengan panjang keseluruhan s/d 6 meter
Struktur dengan panjang lebih dari 6 meter

+ 5
+
Nol
+

Antar Kepala Jembatan (Abutment)


b.
c.
d.
e.

Toleransi posisi (dari titik acuan)


+ 10mm
Alinyemen vertical untuk kolom-kolom dan dinding- + 10mm
Toleransi ketinggian permukaan
+ 10mm
Toleransi untuk selimut beton di atas baja tulangan
0 dan + 5mm

Sampai 5 cm atau lebih

+10mm

Selimut dari 5 cm samapi 10 cm


Penyerahan-Penyerahan
a

Penyedia harus menyerahkan contoh-contoh semua bahan-bahan yang


digunakan untuk pekerjaan beton bersama-sama dengan pengujian yang
menunjukkan kecocokkan dengan persyaratan mutu spesifikasi ini.

b Apabila

disyaratkan

demikian

oleh

Direksi

Teknik,

Penyedia

harus

menyerahkan gambar- gambar rinci semua pekerjaan acuan yang digunakan


untuk mendapatkan persetujuan.
c

Penyedia harus melapor kepada Direksi Teknik paling sedikit 24 jam sebelum
pencampuran atau pengecoran beton.

Penyimpan bahan-bahan
a

Agregat harus disimpan secara terpisah sesuai dengan ukuran-ukuran


untuk mencengah terjadinya pencampuran. Semen harus disimpan secara
teratur dan rapi mengikuti waktu penyerahan , sehingga pemakaiannya dapat
diatur dan semen tidak akan menjadi terlalu lama disimpan. Waktu
kadaluwarsa penyimpanan semen mengeras, tidak diizinkan digunakan
dalam pekerjaan-pekerjaan konstruksi.

b Selama pengangkutan semen sampai ke gedung atau lapang kerja harus dijaga
sehingga semen tidak lembab atau kantong rusak. Keadaan penyimpanan
untuk bahan-bahan yang harus dipakai dilapangan,

harus memenuhi

persyaratan yang disebutkan dalam pasal-pasal mengenai karakteristik bahanbahan(NI-3) dan spesifikasi penyimpanan bahan-bahan (PBI 1971, pasal

3.9)

Kondisi Cuaca
Pada Umumnya, pencapuran, pengangkatan dan pengecoran beton harus
dilakukan pada keadaan cuaca kering. Apabila keadaan cuaca tidak menentu,
Penyedia harus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi
campuran beton terhadap hujan, dan Direksi Teknik harus menentukan apakah
pencampurab

dan

pengecoran

beton

akan dilanjutkan atau ditunda sampai

membaiknya keadaan cuaca.


Penyedia tidak boleh/dapat menuntut penggantian terhadap

kerusakan

beton yang ditolah karena hujan.


Perbaikan-perbaikan Pekerjaan Beton yang tidak memuaskan
a

Pekerjaan beton yang tidak memenuhi persyaratn spesifikasi mengenai


toleransi (kelonggran), sifat campuran beton, atau penyelesian akhir
permukaan, harus diperbaiki menurut perintah Direksi Teknik dan dapat
meliputi :
o

Perubahan dalam perbandingan campuran

o Pembongkaran atai perkuatan bagian-bagian pekerjaan yang

dinyatakan

tidak memuaskan oleh Direksi Teknik.


o Perawatan tambahan bagian-bagian yang pengujian-pengujian betonnya
ternyata tidak memuaskan.
b Dalam hal

terjadi perselisihan antara Penyedia dan Direksi Tekni mengenai

mutu Pekerjaan, Direksi Teknik akan meminta Penyedia untuk melakukan


pengujian lagi, untuk dapat membuat penilaian mutu yang benar.
Semen
a

Semen yang digunak untuk Pekerjaan Beton harus dipilih berasal dari salah
satu jenis
P.C (Portland Cement) berikut ini, yang memenuhi Spesifikasi AASHTO M85

:
-

Tipe I

Tipe II

: Pemakaian umum tanpa sifat-sifat khusus.


: Pemakaian umum dengan ketahanan terhadap sulfat yang

Moderat
-

Tipe III : Digunakan jika diperlukan pencapaian kekuatan awal yang


tinggi.

Tipe IV : Digunakan jika diperlukan panas hidrasi yang rendah.

Tipe V

: Digunakan jika diperlukan ketahanan terhadap sulfat yang

tinggi.
b Kecuali diizinkan secara lain Oleh Direksi Tekni, semen yang digunkan pada
pekerjaan harus diperoleh dari satu sumber pabrik.

Air

Air yang digunakan untuk pencampuran dan perawatan beton harus bersih dan

bebas dari bahan-bahan berbahaya seperti oli, garam, asam, alkali, gula atau
bahan-bahan organic. Direksi Teknik dapat meminta Penyedia untuk mengadakan
pengujian air yang berasal dari suatu seumber yang dipertimbangkan mutunya
meragukan (Rujukan Pengujian AASHTO T256).
Agregat
Persyaratan Umum
i

Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari campuran agregat kasar dan
halus, berisi batu pecah yang bersih, keras dan awet atau kerikil sungai alam
atau kerikil dan pasir dari sumber yang disaring, semua agregat alam harus
dicuci.

ii

Agregat tersebut harus memenuhi persyaratn gradasi yang diberikan pada


Tabel 7.1.2. dan dengan keadaan mutu (sifat) yang diberikan pada Tabel
7.1.3.

iii

Ukuran maximum agregat kasar tidak boleh lebih dari tiga perempat ruang
bebas minimum diantara batang-batang tulangan datau antara tulangan dan
cetakan. (acuan).

iv

Agregat halus harus bergradasi baik dari kasar smapai halus dengan
hamper seleuruh partikel lolos saringan 4,75 mm.

Semua agregat halus, harus dari sejumlah cacat kotoran organic, dan jika
dimintakan demikian

oleh Direkis Teknik harus diadakan pengujian

kandungn organic menggunakan pengujian colorimetric AASHTO T21.


Setiap agregrat yang gagal pada test warna, harus ditolak.
vi

Pasir Laut tidak boleh digunakan untuk beton konstruksi.

Gradasi Agregat

Gradasi agregat aksar dan agregat hakus harus memenuhi persyaratan


Tabel 7.1.2. berikut ini, namum bahan-bahan yang tidak memenuhi gradasi tidak
pelu ditolah, apabila Penyedia dapat menunjukkan (berdasarkan percobaan dan
pengujian) bahwa dapat dihasilakn beton yang memenuhi persyaratn sifat-sifat
campuran yang diuraikan.

PERSYARATAN GRADASI AGREGAT


UKURAN SARINGAN
STANDAR
IMPERIA
(mm)
60
37
25
19
13
9,5
4,75
2,36
1,18
0,3
0,15

PROSENTASI LOLOS BERDASARKAN BERAT


AGREGA
T

2
1 1/2
1
3
1
3
#
#
#
#
#100

1
95-100
45-80
10-30
2-

PILIHAN AGREGAT KASAR


100
951
95-100
1
35-70
90-100
25-60
10-30
20-55
0
0-10
0-10
0
0
-

Syarat-syarat Mutu Agregat


Agregat untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat mutu berikut
ini diberikan pada Tabel dibawah ini.

SYARAT-SYARAT KEADAAN MUTU AGREGAT


URAIAN
Kehilangan

berat

karena

BATAS PENGUJIAN
AGREGAT
AGREGAT
abrasi

(500

putaran)
Kehilangan kesempurnaan sodium
sulfat setelah 5 putaran

0
1

serpih
Bahan-bahan yang lolos saringan 0,075 mm

(#200)

Persentase gumpalan lempung dan partikel

Filler (bahan pengisi) sambungan

1
90400-15
0
-

Bahan pengisi yang dituangkan untuk sambungan-sambungan harus memenuhi


persyaratan AASHTO M 173 jenis Elastis dituangkan panas.

b Bahan pengisi yang dibentuk sebelumnya untuk sambungn-sambungan harus


memenuhi persyaratan AASHTO M153. Filler Bentuk KAret Spons (bunga
karang) dan Filler Gabus Sambungan Muai.

Perencanaan Campuran Beton


Persyaratan Perecencanaan Campuran (Berdasarkan Berat)
Untuk semua beton konstruksi dan pekerjann betom utama, perbandinganperbandingan bahan untuk perencanaan campuran harus ditentukan menggunakan
cara yang dtetapkan dalam PB I terakhir, dan harus sesuai dengan batasan yang
diberikan pada Tabel Gradasi dan ukuran maksimum agregat harus sesuai dengan
batasan dengan pilihan agregat kasar yang diberikan pada Tabel.
TABEL 7.1.4. PERBANDINGAN (PROPORSI) DISAIN CAMPURAN BETON
(BERDASARKAN BERAT)

UKURAN AGREGAT
KELAS A KELAS B

PERBANDINGAN AIR/
PERBANDIGA
DNG.

KELAS

BERAT

BETON
K 400

SEMEN
> 425

25.0

19.0

0.35

150

K 350

425

25.0

19.0

0.42

180

K 275

400

25.0

19.0

0.42

170

K 225

400

37.5

25.0 or 19.0

0.53

210

N (RATIO)

BER
AT

Persyaratan Perencanaan Campuran (berdasarkan volume)


Untuk pekerjaan beton yang kecil, dan tergantung kepada persetujuan Direksi
Teknik secara tertulis, bahan-bahan untuk beton dapat ditakar berdasarkan volume
atau suatu kombinasi berat dan volume. Tindakan pencengahan berikut ini harus
dilakukan :

Semen harus selalu diukur berdasarkan berat 40 kg tiap kantong.

b Agregat dapat diukur berdasakan volume, menggunakn kotak-kotak ukuran


yang direncakan direncakan secara baik dengan kapasitas yang ditentukan

secara jelas. Kotak-kotak tersebut harus diisi sampai berlih dan agregat
lebihan(surplus) diratakan dengan perata diatas.
c

Jika pasir diukur berdasarkan volume, harus diperhitungkan volume tambahan


pasir yang mengembang karena kadar air.
i

Pasir basah biasanya akan mengembang kurang lebih 25% berdasarkan


volume dan untuk pekerjaan yang kecil, nilai-nilai berikut ini dapat
diambil kadar air.
Kondisi Pasir

Kandungan Air

Pasir amat basah

100 - 130 kg/m3

Pasir basah sedang

60 - 65 Kg/m3

Pasir lembab

30 35 Kg/m3

ii

Jika diperlukan demikian oleh Direksi Teknis, pengujian lapangan harus


dilakukan untuk menentukan besarnya pengembangan.

d Air untuk pencampuran harus diukur secara teliti dalam sebuah tempat yang
sesuai.

Campuran Percobaan
Penyedia harus memastikan perbandingan campuran dan bahan-bahan yang
diusulkan dengan membuat dan mengadakan pengujian campuran percobaan yang
disaksikan oleh Direksi Teknik, menggunakan peralatan jenis yang sama seperti
yang digunakan dalam pelaksanakan pekerjaan. Campuran percobaan akan
diperlakukan dapat diterima. Asalkan hasil-hasil pengujian memuaskan semua
persyaratan perbandingan campuran seperti ditentukan dalam Tabel 7.1.6.
Persyaratan Sifat-sifat Campuran
a

Semua beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratn


kekuatan tekan dan slump (penurun) seperti ditetapkan dalam Tabel dibawah
atau yang disetujui dengan pengujian yang disebutkan dalam spesifikasi ini.

TABEL PERSYARATAN SIFAT CAMPURAN BETON


KEKUATAN TEKAN

SLUMP YANG

KUBUS 15 CM

SILINDER
15 CM x
7 HARI 28 HARI

KELAS BETON
7 HARI

28 HARI

K 400

DIGETA

TANPA
DIGETAR

R
40 -60

K 350

225

350

190

290

40 - 60

K 275

`175

275

145

230

40 -60

K 225

145

225

120

185

40 -60

K 175

110

175

90

145

40 - 60

50 - 80

K 125
K 225

80
145

125
225

65
`20

100
185

40 -100
75 - 175

b Beton untuk pekerjaan-pekerjaan kecil yang ditakar berdasarkan volume sesuai


dengan Tabel syarat sifat campuran beton harus memenuhi persyaratan
kekuatan dan slump minimum yang diberikan pada Tabel sifat campuran beton
untuk pekerjaan kecil
TABEL SIFAT-SIFAT CAMPURAN BETON UNTUK PEKERJAAN KECIL
KEKUATAN TEKAN
KUBUS 15 CM

SILINDER
15 CM x 30 CM

CAMPURAN
NOMINAL

7 HARI

28 HARI

7 HARI

28
HARI

SLUMP YANG
DIIZINKAN (mm)
(TANPA GETAR )

1: 2 : 3

175

260

1: 2 : 4

150

210

60 - 100

1: 2, 5 : 5

90

125

2
7

7
1

40 - 100

1: 3: 6

5
-

0
-

Beton yang tidak memenuhi persyaratan slump, pada umumnya akan


dianggap di bawah standard dan tidak boleh digunakan dalam pekerjaan, terkecuali
Direksi

Teknik

dapat

menyetujui

terbatas

untuk

pekerjaan

dengan

kelas rendah.

Bilamana hasil-hasil pengujian 7 (tujuh) hari memberikan kekuatan di bawah


yang ditentukan, Penyedia tidak boleh mengecor setiap beton berikutnya,
sampai masalah hasil-hasil kekuatan di bawah ketentuan tersebut diketahui dan
Penyedia telah mengambil langkah-langkah demikian yang akan menyakinkan

bawah

produksi

beton

memenuhi

persyaratan

spesifikasi

sehingga

memuaskan Direksi Teknik.


Beton yang tidak memenuhi kekuatan tekan 28 (dua puluh delapan) hari yang
ditetapkan yang diberikan pada Tabel akan dianggap tidak memuaskan dan
pekerjaan- pekerjaan tersebut harus diperbaiki seperti yang ditetapkan.
Direksi Teknik akan memperhitungkan kemungkinan cacat-cacat kareana
kesalahan pengambilan contoh bahan, perbedan-perbedaan dalam statisk, persiapan
contoh uji yang buruk, dan dapat meminta pengujian-pengujian lebih lanjut untuk
dilaksanakan sebelum mangambil putusan akhir.
Penyesuaian Campuran
a
i

Penyesuaian Kemudahan Dikerjakan


Bilamana tidak memungkinkan mendapatkan beton campuran yang
dikehendaki dan

kemudahan dikerjakan dengan perbandinga -

perbandingan yang ditetapkan menurut aslinya.

Direksi Teknik akan

memerintahkan perubahan - perubahan dalam berat atau volume agregat


sebagaimana yang diperlukan, asalkan kandungan semen yang ditunjukan
menurut calon aslinya tidak diganti, atau perbandingan air/semen yang
ditetapkan

dengan pengujian kekuatan tekan untuk kekuatan yang

memadai tidak dilampaui.

ii

Mengaduk kembali beton yang telah dicampur dengan menanbah air


atau dengan cara lain tidak diperbolehkan. Campuran tambahan untuk
meningkatkan kemudahan dikerjakan, dapat diizinkan tergantung kepada
persetujuan Direksi

Teknik seperti dinyatakan di bawah.

b Penyesuain Kekuatan
i

Bilamana beton tidak memenuhi kekuatan yang telah ditentukan atau


telah disetujui, kadar semen harus ditambah seperti diperintahkan oleh
Direksi Teknik.

ii

Tidak ada perubahan sumber atau sifat bahan-bahan kan dibuat tanpa
perintah tertulis Direksi Teknik serta tidak ada bahan -bahan baru yang akan
digunakan sampai Direksi Teknik telah menyetujui bahan - bahan tersebuit
secara tertulis dan telah diusulkan perbandingan-

perbandingan baru

berdasarkan pengujian campuran percobaan yang harus dilaksanakan oleh


Penyedia.

c
i

Bahan Campuran Tambahan (additive)


Jika dimintakan demikian untuk kontrak khusus atau menurut perintah
Direksi Teknik secara tertulis, bahan campuran tambahan dapat digunkan
untuk meningkatkan mutu beton, pengikatan
Jenis

dan

waktu

mengeras.

serta volume bahan campuran tambahan tersebut disetujui oleh

Direksi Teknik dan akan digunakan secara ketat sesuai dengan petunjuk
pabrik pembuat.
ii

Kemanfaatan bahan campuran tambahan tersebut harus diuji dalam


campuran percobaan sebelum pemakain penuh dalam pekerjaan di lapangan.

Pencampuran Beton di Lapangan


a

Mencampur dengan pencampur (mixer) beton


Beton akan dicampur dilapangan dengan sebuah pencampuran yang dijalankan

dengan mesin serta jenis yang disetujui, mengenai syarat dan ukuran-ukuran yang
akan menjamin suatu campuran yang merata/ homogen.
i

Untuk semua pekerjaan besar dan jika diminta oleh Direksi Teknik
pencampur tersebut harus dilengkapi dengan sarana penyimpanan air dan
satu saran pengukuran untuk mengendalikan jumlah air yang digunkan
dalam setiap takaran.

ii

Waktu pencampuran tidak boleh kurang dari 1,5 menit untuk mesinmesin

sampai kapasitas 3/4 m. Diatas ukuran ini, jangka waktu

pencampuran minimum harus ditambah 15 detik untuk setiap penambahan


1/2 m campuran beton.
iii

Pencampuran (mixer) tersebut pertama-tama harus dimuatu/diisi dengan


agregat yang sudah ditakar beserta semen dan dicampur kering untuk waktu
yang pendek sebelum ditambah air.

iv

Sebelum mencampurkan satu takaran beton baru, mesin pencampur


tersebut harus dikosongkan seama sekali dari takaran sebelumnya.

b Pencampuran dengan Tangan


Untuk

pekerjaan - pekerjaan kecil dan yang tidak dimungkinkan

menggunakan sebuah pencampur mesin (mixer), Direksi teknik dapat menyetujui


pencampuran beton secara manual sesuai dengan prosedur berikut ini :
i

Pencampuran dengan tangan harus dilakukan diatas satu permukaan (alas)


yang keras bersih dan kedap air.

ii

Urutan pencampuran haruslah :


o Ukurlah volume agregat kasar dan agregat halus yang diperlukan dengan
alat takaran kotak dan tempatkan agregat halus diatas agregat kasar.
o

Tempat kantong semen diatas agregat, buka dan taungkan semen tersebut.

o Aduklah bahan-bahan kering tersebut berkali-kali sehingga bahan-bahan


tersebut bercampur

menyeluruh.

o Tambahkan air, lebih baik dengan sebuah kaleng yang dilengkapi dengan
ujung semprotan,

campurkan terus, dan aduklah dengan sekop sampai

beton tersebut mempunyai warna yang


merata

seragam dengan kekentalan yang

You might also like