Professional Documents
Culture Documents
medik
CKD st.V
Hipertensi
S/O
Sub:
Riwayat
penyakit.
Objektif:
Nilai GFR <
15
TD
Terapi
Analisa
Hemodialisis
Kaptopril
DM tipe 2
GDS
Glurenorm
Keterangan
Diltiazem
DRP
nepfropati diabetik
Dosis: Dosis: 25 mg, 2-3x/hari. Jika tekanan darah belum
terkontrol setelah 1-2 minggu, dosis dapat ditingkatkan
hingga 50 mg, 2-3x/hari. Diminum 1 jam sebelum makan
untuk memaksimalkan aborbsi (AHFS, 2011).
Diltiazem merupakan obat antihipertensi golongan CCB
atau kalsium antagonis yang menghambat / memblok
perpindahan ion kalsium masuk melalui kanal lambat dari
membran sel aktif (BNF 61)
Dosis diltiazem pada pasien gangguan ginjal harus dimulai
dari dosis terkecil (stepping up) (BNF 61:129)
Glurenorm / Gliquidone merupakan OAD golongan
sulfonilurea yang diberikan secara oral pada DM tipe 2.
(Martindale, 2009)
Obat ini hanya 5% dari dosisnya diekskresi lewat urin
(Martindale, 2009).
Diberikan dosis awal 15 mg/hari dalam dosis tunggal 30
menit sebelum sarapan.
Dosis mungkin dapat ditingkatkan menjadi dosis biasa 45
60 mg/hari dalam 2-3 kali dosis terbagi, dosis terbesar
diambil pagi hari dengan sarapan (Martindale, 2009).
Plan:
Hiperkalemia pada pasien
Terapi dilanjutkan
gangguan fungsi ginjal, CHF,
atau diabetes mellitus dan
Monitoring:
menerima obat yang dapat
Tekanan darah dan fungsi ginjal,
meningkatkan konsentrasi
serta kadar glukosa darah.
kalium serum (misalnya, hemat
kalium diuretik, suplemen
Informasi:
kalium, potasium mengandung
17th
Hindari makanan yang dapat memicu
pengganti garam). (DIH
edition)
naiknya tekanan darah
ES batuk kering
Diet rendah garam
Berhenti minum alkohol dan merokok
Olahraga ringan secara teratur
Banyak minum air putih
Plan:
Terapi dilanjutkan
Monitoring:
Tekanan darah pasien
DM tipe 2 tidak mampu
memproduksi insulin
Plan :
Terapi OAD dilanjutkan dan
ditambah pemberian insulin
Monitoring :
Monitoring gula darah sewaktu
ataupun puasa, gejala komplikasi
diabetes, hipoglikemik dan
hipokalemik.
Insulin Actrapid
Febris
Suhu tubuh
Paracetamol
Ensefalopati
Hemodialisis
Antihipertensi
Antidiabetes
Anemia
CKD st V
DM tipe II
Serum
kreatinin >
2,5 mg/dl
Badan lemas
Hb
Hiperurisemia
Asam urat
Allopurinol
Transfusi PRC 1
kolf/hari
Plan:
Terapi dilanjutkan
Monitoring:
Monitoring kadar gula darah untuk
mencegah adanya komplikasi diabetes
Informasi:
Actrapid disuntikkan 30 menit sebelum
makan (BNF 58, 2009).
Plan:
Diberi bila perlu
Monitoring:
Suhu tubuh
Plan:
Terapi dilanjutkan
Monitoring:
Kadar asam urat, gula darah, fungsi
ginjal, dan tekanan darah
Informasi:
Plan:
Terapi tetap dilanjutkan
Monitoring:
Kadar Hemoglobin, albumin, dan
elektrolit
Allupurinol adalah obat untuk indikasi terapi profilaksis
Allopurinol berinteraksi dengan Plan:
Terapi dihentikan
gout, asam urat, batu calcium oksalat pada ginjal. Dosis
actrapid
(insulin)
mula 100 mg/ hari, untuk kondisi sedang 200 mg/ hari
menyebabkan
penurunan Monitoring:
Kadar asam urat
(BNF hal 582).
kontrol
glikemi
bagi
Informasi:
Transfusi PRC ditujukan untuk meningkatkan kadar
hemoglobin. Batas waktu transfusi PRC dimulai dari 30
menit sampai empat jam sesudah kantong darah
dikeluarkan dari dalam lemari pendingin.
Data
lab kadar asam urat normal
menjadi dan xantin dan asam urat (DIH).
rempelo, ati, daging, mlinjo
KI : Hipersensifitas terhadap allopurinol (DIH edisi 17).
Penggunaan allopurinol sebaiknya
diminum 1 x sehari pada malam hari
sebelum tidur.
Dosis:oral, gout/ hyperuresemia : 100-800 mg sehari.
Untuk kekuatan >300 mg dalam dosis terbagi (DIH edisi
17).
Dosis allopurinol untuk pasien CKD stage V (Clcr < 15
ml/menit) maksimal 100 mg dalam sehari (BNF 58,
2009, p 816 dan DIH, 2008).
Perhatian: Wanita hamil dan menyusui, gunakandengan
hati-hatipada pasien dengangangguan fungsi ginjal (DIH
edisi 17).
Efek Samping : SSP (sakit kepala, pusing, kelelahan), GI
(mual, muntah, diare) (A to Z).
Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar (20-25o C) dan
terlindung dari cahaya (DIH edisi 17).
Batuk kering
Infeksi
Leukosit
Cefazolin
Gangguan
GI
Subyek:
Keluhan
pasien
Objektif:
mual muntah
Ranitidin 2x1
ampul
Plan:
Disarankan banyak minum air putih
Plan:
Terapi tetap dilanjutkan.
Monitoring:
Monitoring serum kreatinin dan
fungsi ginjal.
Informasi:
- Hindari mengkonsumsi alkohol.
- Hindari mengkonsumsi makanan yang
asam dan pedas.
Badan Lemas
Keluhan
Pasien
Neurovit E
Plan:
Terapi dilanjutkan.