You are on page 1of 14

4. INTERIOR ..................................................................................................

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................ i
I.

LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1

II. TUJUAN ...................................................................................................... 1


III. KELENGKAPAN DATA PROYEK .................................................................... 1
1. DATA FISIK ............................................................................................... 1
a. ARSITEK ................................................................................................. 1
b.

BLOCK PLAN........................................................................................ 1

c. SITE PLAN .............................................................................................. 2


d.

DENAH ................................................................................................ 2

e.

TAMPAK.............................................................................................. 2

5. MENURUT SALURAN TRANSFORMASI dan KONSEP .................................7


a. Saluran Mimesis ....................................................................................7
b.

Saluran Material .................................................................................7

c. Saluran Pemalihan .................................................................................8


d.

Saluran Metaphora .............................................................................9

e.

Kontradiksi .......................................................................................... 9

f. Pemanfaatan ruang dalam/ interior .................................................... 10


g. Pemanfaatan ruangan pada kontur ..................................................... 10
h.

Orientasi Dan Landscape .................................................................. 10

f. POTONGAN ........................................................................................... 2
g. 3D DAN PERSPEKTIF .............................................................................. 2
2. DATA NON-FISIK....................................................................................... 3
a. Ski Jump ................................................................................................ 3
b.

Aturan permainan .............................................................................. 4

c. Standar bangunan ................................................................................. 4


1. LINGKUNGAN ........................................................................................... 4
a. Status lahan dan latar belakang ............................................................ 4
b.

Data Site Makro .................................................................................. 5

c. Data Site Mikro ..................................................................................... 5


IV. KONSEP dan METODE TRANSFORMASI ...................................................... 6
1. ARSITEKTURAL ......................................................................................... 6
2. MATERIAL ................................................................................................ 6
3. STRUKTUR ................................................................................................ 6
i

I.

LATAR BELAKANG

Transformasi dalam arsitektur bukanlah hal baru karena selalu berkait dengan masalah klasik tentang
pembentukan citra lingkungan. Transformasi dalam arsitektur berkaitan dengan proses perubahan
bentuk dari keadaan awal/dasar menjadi keadaan baru. Esensi yang sama dari beragam transformasi
arsitektur yakni menghadirkan ruang karena berfungsi atau tidaknya arsitektur terletak pada berfungsi
atau tidaknya ruang yang terjadi.
Transformasi arsitektur masa kini lebih banyak mengikuti tren dan terkesan hanya ikut-ikutan
sehingga tidak ada/ jarangnya karya desain yang orisinisl. Ketika berada di era modern, orang cenderung
ikut-ikutan membuat desain yang modern walaupun desain tersebut belum tentu baik sebagai solusi
rancangan. Yang terpenting cari aman dan desain bisa diselesaikan. Memang dalam membuat solusi
rancangan tidak bisa sembarangan, terlalu banyak hal yang bertele-tele bisa menjadi bumerang sendiri,
tetapi membuat desain yang terlalu biasa dan mengikuti yang sudah ada malah membuat desain terlalu
sederhana, tak punya karakter, dan mungkin saja kurang baik yang padahal jija ditelusuri lebih lanjut
mungkin bisa jadi ada solusi desain yang lebih baik.
Dalam metoda transformasi memang tak bisa sembarangan mengambil solusi, bukan tidak mungkin
solusi yang dipilih malah membuat rancangan malah tidak berfungsi sebagai mana mestinya walaupun
secara desain mungkin sangat bagus. Seperti yang telah disebutkan diatas, sebuah rancangan yang baik
adalah rancangan yang bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Setelah ini, kita tahu bahwa sebagai arsitek
kita harus bisa membuat solusi terbaik dari yang terbaik. Dari sekian banyak solusi desain dan salurannya
harus seperti apakah sebuah masalah desain seharusnya dipecahkankan, hal-hal seperti itulah yang
melatar belakangi kenapa kita mempelajari metode transformasi perancangan dan kenapa kita harus
mengkaji sebuah rancangan yang baik. Karena dengan melihat dan mengkaji suatu desain yang sudah
dikatakan layak dan baik, kita bisa mengetahui dan menelaah bagaimanakah sebenarnya cara berpikir
yang baik bagi seorang arsitek dalam memecahkan masalah desain sampai rancangan tersebut berhasil
direalisasikan menjadi sebuah bangunan yang jadi dan berfungsi.

II.

TUJUAN
a) Untuk mengetahui dan memahami dasar pemikiran arsitek terhadap desain bangunan.
b) Untuk mengetahui bagaimana pemecahan masalah terhadap suatu desain bangunan.
c) Untuk memilih solusi terbaik dari sekian banyak saluran transformasi bangunan.

III.

KELENGKAPAN DATA PROYEK


1. DATA FISIK
a. ARSITEK

Zaha hadid dan asistennya

b. BLOCK PLAN

Untuk mengkaji bagaimana metode transformasi yang baik untuk memecahkan masalah desain bagi
seorang arsitek, kita harus memiliki sebuah referensi studi kasus. Objek yang di studi/ dipelajari haruslah
bisa memberikan informasi yang dituju, yaitu bagaimana pola pikir dalam menemukan solusi masalah
desain. Objek yang dipelajari dalam makalah ini adalah bergisel ski jump karya dari zaha hadid. Objek
ini dipilih karena desainnya telah melalui penilaian kelayakan oleh para profesional dibidangnya. Hal ini
tidak lepas dari latar belakang desain rancangan yang merupakan hasil dari sayembara desain. Selain
karena telah dinilai kelayakan desainnya oleh para ahli, bangunan ini juga memiliki karakter dan keunikan
tersendiri dengan konsep khas dari zaha hadid. Zaha hadid jelas telah memecahakan masalah dari
sayembara desain bangunan ini dengan baik sampai direalisasikan menjadi bangunan yang utuh dan
berfungsi. Diharapkan, dengan mengkaji bangunan ini, kita bisa menelaah dan mempelajari bagaimana
proses desain bergisel ski jump dari mulai perencanaan, penelusuran masalah, dan yang terpenting
adalah proses rancangan dan pemecahan masalah desain yang dihadapinya. Setelah mendapatkan
bagaimana zaha hadid berpikir memecahkan masalah desainnya, diharapkan kita bisa mencontoh pola
pikirnya dalam menyelesaikan masalah desan yang kita miliki.

c. SITE PLAN

f. POTONGAN

d. DENAH

g. 3D DAN PERSPEKTIF

e. TAMPAK

2. DATA NON-FISIK
Bangunan bergisel ski jump merupakan bangunan dari hasil sayembara, ketika suatu bangunan dari
hasil sayembara direalisasikan maka sudah dipastikan bahwa bangunan tersebut sudah layak guna, sudah
melalui proses penilaian ketat dari para juri sayembara yang merupakan arsitek profesional. Dari proses
perancangannya, zaha hadid sang arsitek sudah memikirkan dan memilih solusi terbaik dari masalah yang
muncul sehingga rancangannya dapat direalisasikan. Oleh karena itu, bangunan ini dijadikan suatu kajian
untuk mempelajari bagaimana cara berpikir untuk menghasilkan solusi terbaik.
Desain bangunan bergisel ski jump tidak terpengaruh dari budaya sekitar, materialnya pun dipilih
berdasar konsep desain zaha hadid yang sama dengan desain desain yang lainnya.
Didalam karyanya Zaha Hadid menjulangkan struktur berlapis yang terkesan lentur pada karyakaryanya. Penyusunan denah dilakukan dengan dimensi yang berbeda sehingga menciptakan suatu
komposisi void dan solid yang sangat kaya dan sekaligus tidak efektif. Filosofi anti tercermin dalam
berbagai konsep dis- dan de- pada semua karyanya yang anti as, anti simetri, anti seimbang, anti
selaras.
Zaha termasuk arsitek aliran deconstrucsivism-neo constructivist. Menurutnya bangunan harus
dirancang dari pemikiran-pemikiran berikut :
1.
2.

3.
4.

5.
6.

7.

Bangunan adalah projek percobaan yang tidak pernah selesai, sehingga selalu menghasilkan sesuatu
yang belum pernah ada sebelumnya. Bahkan dimungkinkan bentuk masa datang (future).
Berarsitektur adalah bereksperimen tentang seni arsitektur yang bebas dengan ide-ide yang baru
sama sekali. Karenanya ia juga disebut menganut aliran Russian Suprematism, suatu aliran yang
mengawali dekonstruksi pada umumnya: Melawan masa lampau, seperti seniman yang melawan
sesuatu yang natural.
Bangunan harus dapat menampilkan ide yang masih berupa fantasi bentuk abstrak dari
pengarangnya ke dalam suatu bentuk nyata bangunan itu sendiri.
Bangunan harus dapat memancing emosi dan imajinasi dari tiap-tiap orang yang melihatnya. Untuk
memancing emosi dan imajinasi, pada bangunan ini, Zaha menggunakan elemen-elemen garis
horisontal dominan yang dinamis dan ringan yang dikenal flying beam (anti-gravitational space) .
Bangunan adalah pemersatu ruang dalam dan ruang luar . Antara bangunan dan lingkungan sekitar,
merupakan kesatuan yang utuh dan saling melengkapi.
Bangunan adalah tempat untuk melaksanakan aktifitas yang berbeda-beda. Karena itu, maka
bangunan juga terdiri dari elemen-elemen atau bentuk yang berbeda dan disatukan oleh sistem
sirkulasi dengan penonjolan sistem konstruksi.
Pembedaan aktifitas dilakukan dengan pembedaan elemen-elemen bangunannya untuk
menghindari kesan monoton.
a. Ski Jump
Ski jumping merupakan bentuk Nordic ski di mana atlet turun lepas landas di jalur yang
dibangun khusus (dikenal sebagai inrun), melompat dari akhir lintasan dengan kekuatan sebanyak
mungkin agar mereka dapat "terbang" sejauh mungkin menuruni bukit dengan kemiringan
curam.
Poin diberikan dilihat dari jarak dan gaya oleh lima orang juri, dengan sanksi kompetisi
oleh Federation Ski International (FIS). Ski mendominasi menjadi olahraga musim dingin dan telah
menjadi bagian dari Olimpiade Musim Dingin sejak didirikan pada tahun 1924, tetapi juga dapat
3

dilakukan pada musim panas pada permukaan buatan yang terbuat dari plastik. Seiring dengan
ski lintas negara, ski jumping adalah salah satu dari dua olahraga yang membentuk disiplin
gabungan Nordic.

Ski Jumping
the act of performing a jump on skis from a high ramp overhanging a snow covered slope
http://www.bahasaindonesia.net/ski-jumping
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------a skier who leaps through the air (especially on a ski jump)
http://www.artikata.com/arti-168268-ski+jumper.html

b. Aturan permainan
Ski jumper - lepas landas dengan kecepatan antara 98-109 kilometer per jam (61-68 mph),
terbang setinggi 6-9 meter (20-30 kaki) di atas bukit, mempercepat menjadi sekitar 120 -130
kilometer per jam (75-81 mph) sebelum mendarat, dan menghabiskan sampai sembilan detik di
udara.

c. Standar bangunan

1. LINGKUNGAN
a. Status lahan dan latar belakang
Innsbruck adalah sebuah kota di dataran tinggi austria yang sudah memiliki tradisi panjang
sebagai tempat kompetisi olahraga musim dingin, terutama olahraga khusus Ski Jumping. Bukit
Bergisel yang menghadap kota Innsbruck dijadikan tempat untuk kegiatan tersebut selama
Olimpiade Musim Dingin pada tahun 1964 dan 1976. tetapi pada tahun 1990-an, Innsbruck
mengalami masalah dimana fasilitas yang sudah ada sejak tahun 1960 tidak lagi sesuai untuk
mewadahi ketentuan dari peraturan Internasional mengenai standarnya. Altet modern
melompat lebih jauh daripada atlet-atlet tahun 1960-an, sehingga situs harus dirancang ulang jika
Innsbruck ingin tetap menjadi tuan rumah kejuaraan musim dingin. Penyelenggara acara akhirnya
memutuskan untuk memulai perombakan besar pada Arena Olimpiade Ski lama yang dibangun
oleh Insinyur Horst Passer tersebut dengan mengadakan sayembara kompetisi desain arena ski
yang baru. Pada desember 1999 perusahaan Zaha Hadid memenangkan kompetisi internasional
dari Bergisel Betriebsgesellschaft dengan desain yang terlihat seperti sekarang.

b. Data Site Makro

GEOGRAFI INNSBRUCK
Koordinat Geografis Innsbruck

Lokasi : Bukit Bergisel, Kota Innsbruck, Austria


Iklim dan Cuaca :
Innsburk adalah ibukota tyrol di Austria bagian barat. Kota ini terletak di lembah sungai
inn dan berada di antara 3 gunung tinggi yaitu gunung nordkette, patscherkofel, dan serles.
Innsbuck terkenal secara internasional sebagai pusat kota olahraga musim dingin sepert ski. Kota
yang terletak di atas pegunungan Alpen adalah Innsbruck, pada ketinggian sekitar 700 meter di
atas permukaan laut, dan udaranya relatif lebih dingin. Dengan iklim kontinentalnya, Austria
memiliki 4 musim, dengan suhu di musim dingin (Desember-Maret) sekitar -20C dan musim

Garis
lintang: 47.2627,
47 15 46 Utara, 11 23 41 Timur

Garis

bujur: 11.3947

Luas Innsbruck

10.481
104,81 km (40,47 sq mi)

hektar

Ketinggian Innsbruck

589 m

Iklim Innsbruck

Iklim subarktik dengan musim panas pendek, dingin (Klasifikasi iklim Kppen: Dfc)

Kode Innsbruck

70101

Kode pos Innsbruck

6020

Walikota Innsbruck

Hilde Zach

Alamat pos Innsbruck

Maria-Theresien-Strae
6020
Austria

Telepon Innsbruck

05125
Mancanegara : +43 5125 3600

Faks Innsbruck

05125
Mancanegara : +43 5125 67326

Surat elektronik Innsbruck

kontakt@innsbruck.gv.at

Situs Innsbruck

www.innsbruck.at

Waktu lokal Innsbruck

13:16:55 - 04 Desember 2015

Zona waktu Innsbruck

UTC +1:00
Waktu
musim
Musim dingin UTC +1:00

panas (Juni-September) mencapai 40C.

18
Innsbruck

panas

3600

67326

(Europe/Vienna)
UTC
+2:00

c. Data Site Mikro


Kondisi Lokal Geografis

Negara

Austria

Negara Federasi

Tirol

DEMOGRAFI INNSBRUCK
Jumlah penduduk Innsbruck

118.035 penduduk

Kepadatan Penduduk Innsbruck

1.126,2 /km

IV.

KONSEP dan METODE TRANSFORMASI

menyerupai ular. Ujung jembatan yang ia sebut kepala ular tadi menjadi objek yang
menyatukan tower dan jembatan. Kemudian kepala ini ia buat fungsi lainnya yaitu ruang
publik untuk penonton dan kafe. Ini adalah salah satu inovasi pemanfaatan ruang dari zaha
hadid dimana bangunan ski jumping pada umumnya tak memiliki dua fungsi seperti publik
(penonton) dan privat (atlet) dalam satu massa bangunan.

2. MATERIAL
Material struktur yang digunakan adalah baja untuk jembatan karena membutuhkan
bentang lebar, serta beton untuk tower karena menerima gaya tekan yang besar dari
jembatan/landasan dan kafe diatasanya.
Material arsitektur yang digunakan adalah kaca dan acp. Kaca untuk membuat pandangan
dari ruang ke luar semakin baik, sementara acp membuat cahaya matahari berkilau pada
bangunan, membuatnya tampil menarik, terlebih lokasinya yang berada di atas bukit
membuatnya menjadi landmark.

3. STRUKTUR

Gambar 1 ISOMETRI TERURAI

1. ARSITEKTURAL
Dalam memecahkan masalah mengenai bagaimana transformasi desain ski jumping ini,
zaha hadid memikirkan dua objek utama berdasar dari data yang ia dapat mengenai standar
bangunan ski jumping. Dua objek itu adalah jembatan dan tower. Dalam mendapatkan dua
objek ini, zaha hadid menggunakan metode black box dimana dalam mencari solusi bentuk,
ia spontan mendapat objek jembatan dan tower ketika memikirkan bangunan ini. Tentu saja
bukan tanpa maksud zaha hadid tiba-tiba mendapat dua objek itu keluar dari pemikirannya.
Sebelumnya ia telah menganalisa data bagaimana standar bangunan ski jumping. Yang ia
lihat, bangunan ini mirip seluncuran yang zaha hadid analogikan sebagai jembatan miring,
tetapi jembatan tersebut membutuhkan penyangga karena tak bisa berdiri sendiri, maka
jembatan tersebut haruslah memiliki tiang berupa tower. Selanjutnya dua objek ini
digabungkan menjadi satu masa bangunan dengan dua objek memiliki fungsi masing-masing.
Jembatan berfungsi sebagai peluncur atlet, sementara tower berfungsi sebagai penyangga.
Zaha hadid menyebut bangunan ini sebagai bangunan hybrid, yaitu bangunan yang
menggabungkan dua massa menjadi satu kesatuan.
Dalam proses desainnya, salah satu ciri khas zaha hadid adalah bentuk yang organik dan
asimetris. Ciri khas itu ia terapkan pula dalam merancang bangunan ini. Dalam
menggabungkan objek yang ia sebut jembatan dan tower, ia membuat objek jembatan
(peluncur) tadi ibarat sabuk plastis yang melilit tower sehingga bentuknya lebih organik

Tak dapat dipungkiri, struktur dan material menjadi salah satu faktor yang menentukkan
bentukkan bangunan ini. Zaha hadid merancang bangunan ini bukan hanya dari pemikiran
secara analogi yang dituangkan dalam sebuah bentuk bangunan. Hadid mengembangkan
bentuk ini menyesuaikan dengan sifat material dan struktur yang digunakan. Seperti
penjelasan diawal bahwa konsep bangunan ini adalah hibrid dari 2 objek yaitu jembatan dan
tower, jembatan dan tower ini adalah perwujudan bentuk dari pemikiran struktur dimana
sebuah landasan jembatan harus berdiri dengan tiang, disini dalam bentuk tower. Bentuk
landasan juga menyesuaikan dengan sifat baja.

4. INTERIOR
Karena terdapat dua fungsi yang berbeda. Zaha hadid mengkelompokkan fungsi ruangan
dengan zoning secara vertikal. Lantai pertama adalah zona privat seperti fasilitas olahraga
yang terdiri dari loker dan balkon start untuk atlet meluncur. Dinding di area ini dibuat masif
karena merupakan area privat sehingga aktivitas didalam ruangan ini tak terlihat dari luar.
Lantai ke dua dan rooftop adalah zona publik seperti kafe dan area untuk menonton
pertandingan dari atas (tower). Zaha hadid sengaja merancang ruang publik di tower ini
karena ruang ditower ini memiliki nilai yang menjual. Dari atas tower ini, seluruh kota
innsbruck bisa terlihat. Karena memiliki view yang baik, zaha hadid tak melewatkan potensi
ini. Ruang publik di tower ini adalah bentuk pemanfaatan potensi view. Untuk lebih
memaksimalkannya, zaha hadid tidak membuat dinding masif, gantinya ia membuat keempat
bidang dinding menjadi transparan dengan kaca sehingga pengguna ruangan disana bisa
menikmati pemandangan kota innsbruck secara 360 tanpa terhalang apapun seperti dinding.
Ruangan dalampun terkesan menyatu dengan lingkungan luarnya sehingga orang yang
berada di dalam ruanganpun serasa berada di luar. Lantai 3 yang merupakan atap juga zaha
hadid manfaatkan sebagai area penonton dan ruang makan kafe. Untuk yang diatap ini,
6

pengguna bisa merasakan berada di alam lebih baik dari lantai diabawahnya tadi, tetapi tidak
terlindung dari cuaca luar. Karena memiliki dua zona yaitu untuk atlet dan penonton, maka
zaha hadid juga merancang dua lift pada bangunan ini, satu untuk atlet yang mengantar
sampai lantai satu dan satu lagi yang menuju lantai dua untuk penonton. Lantai besmen
digunakan sebagai ruang utilitas. Zaha hadid merancang tangga kebakaran didalam tower.

5. MENURUT SALURAN TRANSFORMASI dan KONSEP


a. Saluran Mimesis
Bangunan BSJ meminjam bentuk standar dari bangunan yang diperuntukan untuk olahraga ski jumping.

ALUMUNIUM
PANEL (ACP)

COMPOSITE

KACA

INNRUN 1 PADA
BANGUNAN

KONSTRUKSI
BAJA
UNTUK
MENGHINDARI
PENGGUNAAN
KOLOM
STRUKTUR

TRANSFORMASI
DENGAN MATERIAL
BAJA UNTUK BISA
MENGEKSPLORASI
LEBIH BENTANG
LEBARNYA

INNRUN 2 PADA
LANSEKAP

b. Saluran Material
1) Struktur
Tema modern pada bangunan ini ditunjukkan oleh penggunaan material seperti baja dan
beton untuk struktur, serta acp dan kaca untuk finishing. Untuk lintasan ski menggunakan material
baja. Material ini dieksplorasi sedemikian rupa membentuk lintasan bentang lebar tanpa kolom
penopang ditengahnya, hanya dikedua ujungnya. Penghilangan kolom menunjukkan bangunan yang
bersih dan terkesan berteknologi modern.

Material baja diterapkan pada lintasan/ innrun karena lebih mudah untuk dieksplorasi bentang lebarnya.
Dengan menggunakan baja, lintasan tak memerlukan kolom ditengahnya. Hanya membutuhkan
tumpuan diujung-ujungnya saja. Untuk penopang dibagian tengahnya diberi struktur frame baja untuk
menahan momen.
Struktur tower menggunkan struktur beton karena bagian ini menerima gaya tekan lebih besar, serta
dengan material ini bisa lebih leluasa dieksplorasi penyelesaian desainnya untuk bagian kantilever.
Strukturnya juga berupa bearing wall agar menahan gaya angin yang besar diatas bukit.

2) Finishing
Aluminium Composite Panel (ACP), diperuntukan untuk pemantulan sinar matahari agar
bangunan terkesan bersinar. Kaca, diterapkan pada bagian kepala untuk transparasi ruang dan
pemanfaatan view semaksimal mungkin.

c. Saluran Pemalihan
1) Bagian lintasan, fungsi sebagai lintasan para atlit ski jumping.
2) Bagian tower, fungsi sebagai area transportasi untuk mencapai ke bagian kepala bangunan
3) Bagian kepala, fungsi untuk public sebagai ruang persiapan atlit, caf dan rooftop.
Digabungkan menjadi satu fungsi bangunan secara organis. Dibuat kantilever untuk membuat
fungsi ruangan baru yang lebih luas ketimbang hanya bentuk tower yang sederhana,

Rencana awal zaha hadid membuat


tower dengan kepala kantilever. Dia
mewujudkannya dengan menyatukan
bagian lintasan dengan tower secara
organis berbentuk lilitan ular.
Bagian kantilever juga mewujudkan
hirarki ruang yang lebih luas.

KENAPA KANTILEVER ?
RUANGAN LEBIH LUAS
MENJADI POINT OF INTEREST
LEBIH DINAMIS
MENJADI PENGIKAT ANTARA
TOWER
DENGAN
LINTASAN
SEHINGGA MENJADI KESATUAN
YANG UTUH

Digabungkan menjadi satu fungsi bangunan secara organis.

BAGIAN
UJUNG
MENJADI KANTILEVER

d. Saluran Metaphora
Bentuk organis dikiaskan seperti Ular

RUANGAN PUBLIK DAN


PRIVAT
e. Kontradiksi
BSJ mejadi suatu bangunan yang kontras di daerah tsb. Untuk menjadikannya bangunan
yang menarik berupa landmark, zaha hadid membuat bangunannya berbeda dengan bangunan
dilingkungan sekitarnya. Berbeda dengan bangunan dikota innsbruck yang memiliki gaya yang
mengambil dari budaya lokal (klasik), BSJ dibuat modern sehingga benar-benar kontras dengan
lingkungan sekitarnya.

Bentuk bangunan dan lokasinya yang


berada dipuncak bukit menjadi sangat
kontras dengan bangunan disekitarnya

Bentuk kantilever dikiaskan seperti kepala ular dan lintasan skijump seperti tubuh ular yang menjulur
dan panjang.

f. Pemanfaatan ruang dalam/ interior

View dari ruang cafe langsung mengarah ke kota Innsburck dan bisa dilihat dari sekeliling ruang karena
dinding transparan dari kaca 360. Elemen garis rangka kaca menghiasi fasad dan menjadi elemen
estetika.

g. Pemanfaatan ruangan pada kontur

View dari cafe yang mengarah ke gunung alpen.


Pemanfaatan view semaksimal mungkin
dengan menerapkan fungsi ruang sebagai
caf. Sehingga pengunjung yang berada
didalam cafe dapat melihat panorama dari
segala arah. Suasana dalam cafe dibuat gaya
internasional style yang modern, bersih dan
sederhana.
Penggunaan
lampu
LED
memberikan kesan ruangan yang dinamis.

Lahan yang berkontur dimanfaatkan potensinya dengan maksimal. Seperti dimanfaatkan untuk innrun 2
dan dibawah lintasan terdapat ruang ruang yang berfungsi sebagai ruang atlet, ruang utilitas dan gudang.
Untuk area sirkulasi dibuat tangga disamping lintasan yang menghubungkan antara bangunan dan tribun.
h. Orientasi Dan Landscape

Tribun dibangun mengikuti kontur. Dengan


tribun paling tinggi di bagian barat dan
bagian sebaliknya lebih rendah, karena
konturnya melandai ke timur.

10

Lintasan untuk peluncuran sesi akhir terbuat dari


beton, dipisah dari luncuran baja diatasnya dan
mengikuti standar yang telah ditetapkan.

tatanan massa bangunan memiliki hubungan


linear yang mengarah langsung ke kota
innsbuck.

Tower ski jump

Lintasan

Ujung lintasan dibuat mencekung


kedalam agar memudahkan atlet untuk
menghentikan laju kecepatannya

Tribun

Kota Innburck

Pegunungan Alpen

11

Tangga untuk maintenance lintasan

Tribun yang melingkar membentuk cekungan menghadap kelingtasan akhir


agar semua pandangan tertuju pada atlet.perbedaan warna ditrbun
menentukan zona di tribun antara kelas satu dan kelas lainnya.

Penempatan lampu untuk malam hari membuat bangunan berkesan seperti


ular. Lintasan innrun juga diberi pencahayaan lampu led agar terkesan
dinamis dan modern.
12

V.

KESIMPULAN

Jadi sang arsitek (zaha hadid) dalam merancang dan menyelesaikan masalah desain BERGISEL SKI
JUMP melalui berbagai tahapan. Pertama jelas dia melakukan studi literatur dan studi banding terlebih
dahulu. Dengan studi literatur, zaha hadid mengetahui bagaimana standar bangunan ini seharusnya.
Karena bangunan ini sudah memiliki aturan dalam desainnya, maka zaha hadid merancang BSJ dengan
saluran transformasi mimesis. Dengan transformasi ini, zaha hadid meminjam bentukkan yang sudah ada
dan mengikuti standar. Tetapi, zaha hadid juga memiliki ciri khas. Untuk membuatnya berbeda, ia
menerapkan ciri khasnya itu seperti bentukkan organis dengan saluran transformasi pemalihan. Dia
menggabungkan pemalihan tersebut dengan saluran transformasi material yang menjadi tema modern
dari bangun ini. Bangunan standar hasil dari transsformasi mimesis tadi di ekplor lagi dengan tranformasi
pemalihan dan material serta menerapkan ciri khasnya, sehingga bangnan tadi memiliki cirikhas yang
unik tetapi tetap memenuhi aturan dan standar yang berlaku untuk bangunan ski jump. Dengan
transformasi material, hadid mengeksplor sifat-sifat bahan utama dari bangunan ini, material tersebut
adalah baja dan beton. Baja ia eksplor untuk lintasan bentang lebar, sementara beton di eksplor untuk
bagian tower dan kantilever. Saluran transformasi material tadi dilakukan pemalihan untuk
mendapatkan fungsi-fungsi baru, seperti menggabungkan lintasan dengan tower yang membuat ujung
lintasan yang mengikat tower tadi menjadi kepala kantiever. Dari pemalihan tadi dan dikombinasikan
dengan ciri khasnya ia membentuk bentukan analogi seperti ular. Proes tadi dari mimesis sampai analogi
ular tercapailah bentukan BSJ yang terbangun seperti sekarang ini.
Tak hanya sampai bentukannya saja, zaha hadid juga merancang bangunan tersebut dengan
melihat segala aspek yang saling berhubungan dengan bangunan seperti view dan lansekap. Bagaimana
bangunan tersebut terlihat dari luar site? bagaimana viewnya dari dalam? bagaimana dia menyiasati
lahan berkontur? dan bagaimana dia membuat hubun
gan dengan lingkungan sekitarnya? Dia
pikirkan semua aspek agar desainnya baik. Bukan cuma bangunan dan lingkungan halamannya saja tetapi
sampai lingkungan makronya.

13

You might also like