Professional Documents
Culture Documents
KEMATIAN SEL
Tim Patologi Anatomi
Departemen Patologi Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya
1
Introduction to Pathology
Patologi:
General Pathology: mempelajari reaksi dasar yang terjadi pada sel dan
jaringan terhadap stimulus abnormal yang mendasari penyakit.
Special / systemic Pathology: mempelajari respons spesifik jaringan
atau organ tertentu terhadap stimulus.
etiologi
pathogenesis
perubahan morfologi
manifestasi klinis
1.Hiperplasi
Hiperplasi adalah peningkatan jumlah sel dalam
suatu jaringan / organ, dan biasanya
mengakibatkan peningkatan volume jaringan /
organ tersebut.
Hiperplasia hipertrofi, tetapi keduanya dapat
terjadi bersamaan & dapat dirangsang oleh
stimulus yang sama.
Hiperplasia terjadi pada sel yang mampu
mensintesis DNA dan melakukan pembelahan
(mitosis).
Hiperplasia:
Fisiologis
Patologis
Hiperplasia Patologis
10
2 Hipertrofi.
Hipertrofi Fisiologis:
Beban kerja otot meningkat hipertrofi otot, seperti pada bodybuilders.
Hipertrofi & hiperplasia dapat terjadi bersamaan, contoh: pembesaran
uterus selama kehamilan
Hipertrofi otot jantung karena chronic hemodynamic overload (akibat
hipertensi maupun kelainan katup).
Hipertrofi >> cardiac failure degenerative changes: lisis kontraktil
element myofibril & sel myosit mati.
11
Hipertrofi Patologis:
12
13
14
3 Atrofi
15
16
17
18
4 Metaplasia
19
20
Displasia
21
INFLAMASI
22
GAMBARAN UMUM
INFLAMASI
Proses peradangan adalah reaksi kompleks protektif terhadap
jejas serta membuang sel dan jaringan nekrotik yang
diakibatkan kerusakan sebelumnya.
Sel-sel terdiri dari respon vaskuler, migrasi dan aktivasi dari
leukosit dan reaksi sistemik
23
INFLAMASI KRONIS
Berlangsung lama, ditandai adanya limfosit dan macrophage
disertai proliferasi pembuluh darah, fibrosis dan kerusakan
jaringan.
24
Rubor = redness
Tumor = swelling
Calor = heat
Dolor = pain
(described by Celsus 1st. Century AD)
25
Cellulits = acute skin infection commonly caused
by Streptococcus pyogenes or Staphylococcus
aureus
26
perubahan microvasculature
peningkatan permeabilitas thd
protein plasma dan sel bengkak
(tumor) Kehilangan cairan
konsentrsi sel darah merah &aliran
darahlambat (stasis)
27
Kemotaksis
Emigrasi leukosit di dalam jaringan menuju tempat jejas
sepanjang gradient kimiawi
Stimuli:
Exogenus agent : produk dari bakteri
Endogenous agent : berbagai mediator kimia
28
Fagositosis
Tahap-tahap:
1. Recognition and attachment sebagian besar difasilitasi
oleh Opsonin
2. Engulfment
3. Killing and degradation
Setelah fagositosis selesai, leukosit mengalami kematian sel
sec. apoptosis
29
zzzzzzzzzzzzzz
30
SEROUS INFLAMMATION
FIBRINOUS INFLAMMATION
SUPPURATIVE OR PURULENT INFLAMMATION
ULCER
31
Serous inflammation
Purulent inflammation
32
Fibrinous inflammation
ulcers
OUTCOMES OF ACUTE
INFLAMMATION
Complete resolution
Healing by connective tissue replacement (fibrosis)
Progression to chronic inflammation
33
Resolusi
Jika cedera bersifat terbatas/ berlangsung singkat
Tidak ada kerusakan jaringan/ kecil
Jaringan mampu menggantikan setiap sel yang cedera
Terjadi perbaikan terhadap normalitas histologis dan fungsional
34
35
36
INFLAMASI KRONIK
Inflamasi yang memanjang (berminggu-minggu, berbulan-bulan
bahkan bertahun-tahun) dan terjadi inflamasi aktif , jejas
jaringan dan penyembuhan secara serentak
37
38
39
PENYAKIT AUTOIMUN
Misal: Artritis Rheumatoid
40
PENYAKIT AUTOIMUN
Misal: Artritis Rheumatoid
41
Tissue Repair:
Regeneration,
Healing, and
Fibrosis
42
Definisi
Repair/perbaikan : pemulihan arsitektur dan fungsi jaringan
setelah jejas
Regeneration/regenerasi : proses untuk mengganti
komponen yang rusak kembali ke keadaan normal
Healing : ketidakmampuan untuk restitusi lengkap /
struktur penyangga jaringan rusak parahjar ikat
(fibrous) jaringan parut
43
44
45
46
1. Jaringan labil :
- continuously dividing cells
- terus menerus hilang dan digantikan oleh
maturasi dari sel induk serta proliferasi dari sel
matur
- sel2 hematopoetik di sumsum tulang, sebagian
besar epitel permukaan (epitel bertatah kulit,
mukosa rongga mulut, vagina, serviks ; epitel
kubis yang melapisi saluran klj liur, pankreas, sist
bilier; epitel kolumnar sal cerna, uterus, tuba
falopi; epitel transisional traktus urinarius)
47
2. Jaringan stabil
- quiescent cells (dalam tahap G0 dari siklus sel)
- normal : aktivitas replikasi yang minimal
mampu berproliferasi dalam responnya thd
jejas atau hilangnya massa jaringan
- meliputi jaringan solid spt liver, ginjal,
pankreas; sel endothel, fibroblast, set otot
polos
- kapasitas terbatas untuk regenerasi setelah
jejas (kecuali liver)
48
3. Jaringan permanen
- Sel-sel jaringan ini dianggap terminally differentiated dan
nonproliferative dalam kehidupan postnatal (nondividing
cells).
- neuron dan sel-sel otot jantung
- Jejas ireversibel, perbaikan dengan membentuk jaringan
parut
49
50
51
54
55
PENYAKIT INFEKSI
( INFECTIOUS DISEASE )
Infeksi adalah masuknya mikroorganisme patogen dalam
tubuh manusia (host),
Timbul perubahan/kerusakan sel & jaringan menimbulkan
keluhan penderita disertai gejala klinik.
56
57
Microorganisme masuk
melalui saluran-saluran
yang ada pada tubuh
manusia :
Inhalasi
Ingestion
Hubungan seksual
Gigitan serangga /
hewan / injeksi
58
KULIT
Permukaan luar dihuni bakteri & jamur patogen/ komensal
Infeksi terjadi :
59
60
Saluran Nafas :
61
Saluran Cerna :
Mulai mulut, esofagus, gaster, usus sampai rectum
Perlindungan terhadap infeksi :
- Enzym pencernaan pada mulut
- Asam lambung
- Enzym litik pancreas & empedu
- Epitel mukosa usus, membentuk mukus layer
- Ig A antibodi
- Kuman komensal & rutin defekasi
62
Uro Genital :
63
64