You are on page 1of 13

AREC KCP BANK BNI UNNES

PENDAHULUAN
Sejarah Bank BNI
Berdirinya PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari kelahiran negara kesatuan Republik
Indonesia. Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara
Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia.
Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi
pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang
Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya
beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut
diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya
yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.
Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank
Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah.
Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha
nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai
bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi
digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara
Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang
lebih mudah diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan
identitas perusahaan tahun 1988.
Visi dan Misi BNI
Visi BNI
Menjadi Bank kebanggaan nasional yang Unggul, Terkemuka dan
Terdepan dalam Layanan dan Kinerja.

Misi BNI
Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh
nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice)
Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan
berprestasi.
Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.
Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.

PEMBAHASAN
PEMBAGIAN AREC MENURUT JOB DESK

1. Direktur Kantor Cabang BNI 46 UNNES


Assasment
Direktur memiliki tanggungjawab untuk menyusun dan mengawasi
kebijakan dan rencana kerja agar sesuai dengan tujuan untuk mencapai
sasaran. Selain itu, direktur juga bertanggung jawab langsung mengenai
pengendalian internal dibank, mulai dari transaksi perbankan sampai
pengawasan kerja karyawan dibank tersebut. Dalam observasi yang dilakukan,
terlihat untuk ruang kerja direktur terletak disebelah deretan Teller, jadi tidak
menempati ruangan tersendiri dan fasilitas yang disediakan berupa meja kayu
beserta tempat duduk dari jaring-jaring sintetis dan seperangkat PC guna
memudahkan transaksi perbankan. Untuk jam kerja Direktur bank BNI 46
5jam/hari, tetapi menurut hasil pengamatan, direktur tidak selalu ada dimeja
kerjanya, karena berbagai kepentingan.
Recognizing
Dari pengamatan didapatkan dalam melakukan pekerjaan, sebagian
besar dilakukan dalam posisi duduk, banyak melibatkan penggunaan PC dan
sering mengetik disertai dengan penggunaan AC yang selalu menyala diatur
pada suhu 16C. Jenis pekerjaan ini tidak termasuk dalam pekerjaan yang
monoton, karena pada beberapa waktu, direktur tidak hanya siaga dimeja
kerja, tetapi juga terkadang dinas diluar kantor.
Evaluation
Terdapat kabel-kabel beraliran listrik yang terletak dibawah meja kerja
yang dapat berisiko menimbulkan konsleting dan dapat membahayakan
direktur. Terpapar AC yang terus menerus juga tidak baik untuk kesehatan
kulit,pernafasan dan mata.

Controlling
Yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut,
a. Sebagian besar pekerjaan melibatkan PC, yang terkait dengan pemakaian
keyboard, dalam 3 hari sekali harus dibersihkan karena berpotensi
bersarangnya bakteri. Selain itu, penataan kabel-kabel listrik harus dilakukan
dengan rapi dan dilapisi bahan yang tidak bisa menghantarkan listrik dan
mudah terbakar. Pemakaian PC juga harus
b. Sikap tubuh berhubungan dengan tempat duduk, meja kerja dan luas
pandangan. Untuk merencanakan tempat kerja dan perlengkapannya
diperlukan ukuran-ukuran tubuh yang menjamin sikap tubuh paling alamiah
dan me-mungkinkan dilakukannya gerakan-gerakan yang dibutuhkan. Pada

posisi berdiri dengan pekerjaan ringan, tinggi optimum area kerja adalah 5-10
cm di bawah siku. Agar tinggi optimum ini dapat diterapkan, maka perlu
diukur tinggi siku yaitu jarak vertikal dari lantai ke siku dengan keadaan
lengan bawah men-datar dan lengan atas vertikal. Jadi desain tempat kerja
juga harus se-ergonomis mungkin.
c.

Lingkungan tempat kerja harus memberikan ruang gerak secukupnya bagi


tubuh dan anggota badan sehingga dapat bergerak secara leluasa dan efisien.
Dapat menimbulkan rasa aman dan tidak menimbulkan stres kerja.

d. Kesehatan mental dan fisik harus diperhatikan karena mempengaruhi


produktifitas baik secara sosial maupun ekonomi. Untuk menghindari
terjadinya stres kerja, maka dapat diadakan kegiatan diluar kantor setiap 2
minggu sekali, misal senam atau outbond ditempat wisata.

2. Customer Service Officer (CSO)


Assesment
Pelayanan Nasabah atau yang sering kita dengar sebagai Customer
Service Officer berasal dari dua kata yaitu Customer yang berarti pelanggan
dan Service yang berarti pelayanan. Customer Service Officer dituntut untuk
selalu berhubungan dengan nasabah dan menjaga hubungan itu tetap baik.
Customer Service Officer yang baik harus diikuti dengan tersedianya sarana
dan prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan, dan keakuratan
pekerjaannya. Di bagian Customer Service Officer terdapat komputer sebagai
sarana untuk mempermudah pekerjaannya dalam pelayanan. Namun
penggunaan komputer yang lama dapat menyebabkan berbagai penyakit akibat
kerja seperti lelah mata/ CVS, sakit punggung,dll. Hal ini disebabkan karena
seorang CSO hanya duduk di kursi dengan mata tertuju ke layar komputer, dan
hanya sesekali mengambil dokumena t a u m e n e r i m a t e l e p o n .
Recognize
Pekerja bank bagian CSO menatap komputer lebih 2 jam terus
menerus dalam sehari sehingga seorang CSO memiliki kecenderungan
mengalami CVS atau lebih dikenal dengan mata lelah karena terlalu lama
menatap komputer. . keluhan mata tersebut seperti: mata lelah, mata pedas,
mata berair, mata kabur, silau, nyeri otot leher, sakit kepala sebagai kumpulan
gejala Computer Vision Syndrome (CVS). Keluhan-keluhan mata tersebut
berhubungan erat dengan: lamanya menatap komputer, jarak pandang, posisi
(ergonomic), sudut pandang, tingkat ketajaman sinar, kontras, warna, jenis
dan besar kecilnya huruf serta aspek lain terkait penggunaan komputer.

Keluhan-keluhan mata akibat menatap komputer terlalu lama, antara

lain:
Mata mudah lelah

Mata pedas dan berair

Pandangan silau

Pandangan kabur

Nyeri atau tegang otot leher dan sekitarnya

Sakit kepala
Dua hal yang dianggap berperan terhadap adanya keluhan CVS adalah
pandangan kabur (memfokuskan pandangan) dan sinar ultra violet, terutama
jika menggunakan monitor jenis CRT (Cathode Ray Tube).
Evaluation
Seorang CSO berpotensi menyebabkan keluhan CVS. Jika sudah
mengalami keluhan tersebut, hal yang harus dilakukan adalah
1. Jangan menggosok mata karena dapat menggores kornea tetapi bilaslah mata
dengan air bersih atau berikan tetes mata.

2. Mengompres mata dengan handuk atau tisu dingin. Cara ini juga bisa
membantu menghilangkan mata gatal.
3. Mencuci mata dengan air dingin beberapa kali sehari bisa membantu
merilekskan mata dan mengurangi ketegangan yang memicu kelelahan.
4. Apabila mata masih terasa perih, merah, dan berair, segera kunjungi dokter
mata terdekat.
Controlling
Untuk menghindari terjadinya keluhan CVS pada Customer Service
Officer (CSO)

maka perlu adanya cara untuk meminimalisir keluhan.

Beberapa upaya untuk meminimalisir keluhan Computer Vision Syndrome


(CVS), diantaranya:

Memasang filter monitor, terutama jika menggunakan CRT.


Memakai kacamata (sunglasses)
Mengatur sudut pandang antara mata dan layar monitor
Mengatur ketajaman, kontras dan lain-lain melalui setting display monitor.
Mengatur jenis dan besar kecilnya font (individual)
Mengistirahatkan mata secara berkala sesuai daya tahan penglihatan
(dianjurkan setiap 2 jam)
Selain itu, pengaturan cahaya ruangan secara tidak langsung dapat juga
mengurangi keluhan Computer Vision Syndrome.
Lakukan variasi kegiatan untuk menghindari melihat layar komputer terus
menerus, seperti berjalan-jalan di sekitar kantor, atau mengobrol dengan
teman.
Posisi duduk juga sangat penting agar Anda terhindar dari CVS. Gunakan
kursi yang dapat diatur posisi serta sandarannya. Sebaiknya, duduk tegak (90
derajat) dengan posisi keyboard sedikit lebih rendah dari siku lengan (100
derajat).

Layar komputer sebaiknya berjarak 50 hingga 75 cm dari mata (lebih jauh


dari jarak baca). Atur layar dengan sedikit miring ke belakang 5 hingga 20
derajat dari posisi tegak dan bagian atas layar komputer sejajar atau lebih
rendah dari ketinggian horizontal mata.

Lebih sering berkedip (Blink Often) Ketika sedang di depan komputer untuk
menghidari mata kering.

3. Teller
Assasment
Teller adalah petugas bank yang menangani penerimaan maupun
pembayaran transaksi uang tunai maupun non tunai yang dilakukan oleh
nasabah. Sebelum memproses, seorang teller harus melakukan verifikasi untuk
memastikan kelengkapan, keabsahan dan ketepatan atas Cek atau Bilyet Giro (
BG ). Teller memiliki tangggung jawab yang besar atas uang tunai dan
transaksi yang ia proses. Selain itu, Teller juga bertanggung jawab atas
pengamanan peralatan-peralatan kerja di posisi counternya masing-masing.
Menurut kamus BI, teller adalah Petugas bank yang bertanggung jawab
untuk menerima simpanan, mencairkan cek, dan memberikan jasa pelayanan
perbankan lain kepada masyarakat; tanda tangan kasir diperlukan sebagai
tanda sah suatu dokumen transaksi; pada lembaga keuangan, pada umumnya
kasir bekerja di belakang geral (counter), pada bank besar telah ditetapkan
tugas dan fungsi kasir berdasarkan uraian tugas, misalnya seorang kasir
memproses penerima simpanan yang diterima lewat surat, menyimpan, dan
mencatat seluruh bukti penyimpanan dan pembayaran dari setiap nasabah; sin.
kasir (teller).
Dalam menunjang pekerjaannya, teller harus memiliki peralatan
peralatan kerja, diantaranya adalah :
1. Komputer .
2. Money detector, alat deteksi ultra violet, dan kaca pembesar untuk
melakukkan validasi atas keaslian mata uang.
3. Kotak uang (tellers box) yang hanya dapat dibuka dengan menggunakan
kunci pengaman yang setiap saat selalu berada dalam penguasaan teller yang
bersangkutan.
4. Mesin penghitung uang untuk menghitung lembar uang kertas atau logam.
5. Mesin hitung yang dilengkapi kertas bukti (tell-strook).
Macam-macam transaksi yang dapat dilakukan oleh teller, yaitu:
1. Penerimaan dan pembayaran uang tunai untuk dan dari rekening nasabah.

2. Setoran kliring, inkaso, pemindahbukuan dan Penerimaaan permohonan


kiriman uang.
3. Penjualan dan pembelian valuta asing.
Recognize
1. Burnout
Persaingan perbankan di tanah air baik perbankan konvensional dan
syariah sangat intensif dan ketat. Dengan pertumbuhan bank yang sangat ketat
maka diperlukan peningkatan kualitas kerja pada karyawan termasuk di
lingkungan perbankan yakni pada posisi teller. Teller bank adalah salah satu
pekerjaan yang memberikan pelayanan pada nasabah dan memungkinkan
timbulnya persoalan. Persoalan yang timbul pada teller bank diduga
diakibatkan tuntutan pekerjaan yang berlebihan, hal ini berakibat pada
ketidaknyamanan teller bank dalam bekerja sehingga menimbulkan stres. Stres
yang berlebihan pada teller bank akan berakibat buruk terhadap kemampuan
teller untuk melakukan hubungan dengan lingkungan secara normal. Stres
yang berkepanjangan ini akan mengakibatkan teller bank tersebut kelelahan
baik secara fisik, maupun mental, kelelahan seperti ini disebut dengan burnout
yaitu keadaan kelelahan fisik, mental, maupun emosional.
Dalam bekerja seorang teller bank tidak bisa terlepas dengan lingkungan
kerjanya. Salah satu faktor yang memunculkan burnout pada teller bank yakni
kondisi lingkungan kerja yang tidak baik. Ketidaksesuaian antara apa yang
diharapkan teller bank dengan apa yang diberikan perusahaan terhadapnya,
seperti kurangnya dukungan dari atasan dan adanya persaingan yang kurang
sehat antara sesama rekan kerja merupakan suatu kondisi lingkungan kerja
psikologis yang dapat mempengaruhi munculnya burnout dalam diri
tellerbank.
Pada dasarnya burnout dapat terjadi pada semua orang, termasuk pada
teller bank. Hal tersebut terjadi karena manusia memiliki tekanan-tekanan
dalam bekerja. Burnout jika tidak diantisipasi maka dapat menurunkan
produktivitas teller bank dan kemungkinan terjadinya penyakit akibat kerja
(PAK), penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan kecelakaan kerja
yang dapat menyebabkan kecacatan dan kematian.
Sedangkan menurut Freudenberger dan Richelson (dalam Rita, 2004:3)
menyebutkan ada 11 karakteristik pada penderita burnout, yaitu:
Kelelahan yang merupakan proses kehilangan energi disertai keletihan,
Lari dari kenyataan,
Kebosanan dan sinisme,
Tidak sabaran dan mudah tersinggung,

Merasa hanya dirinya yang dapat menyelesaikan semua permasalahan,


Merasa tidak dihargai
Mengalami disorientasi,
Keluhan psikosomatis,
Curiga tanpa alasan,
Depresi
Penyangkalan.
Dapat disimpulkan bahwa dimensi burnout adalah : kelelahan fisik,
ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurangnya nafsu
makan, dan individu merasakan adanya anggota badan yang sakit, kelelahan
emosional, ditandai dengan depresi, merasa terperangkap di dalam
pekerjaannya, mudah marah, dan cepat tersinggung, kelelahan mental, ditandai
dengan bersikap sinis terhadap orang lain, bersikap negatif, cenderung
merugikan diri sendiri, pekerjaan, maupun organisasi, rendahnya penghargaan
terhadap diri, ditandai dengan individu tidak pernah merasa puas dengan hasil
kerja sendiri, dan merasa tidak pernah melakukan sesuatu yang bermanfaat
bagi dirinya maupun orang lain, dan depersonalisasi, ditandai dengan
menjauhnya individu dari lingkungan sosial, apatis, dan tidak peduli dengan
lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Munculnya Bunout
Baron dan Greenberg (dalam Rita, 2004:4) mengemukakan ada dua
faktor yang mempengaruhi burnout, yaitu:
Faktor eksternal, yang meliputi kondisi kerja yang buruk, kurangnya
kesempatan untuk promosi, adanya prosedur dan aturan-aturan yang kaku,
gaya kepemimpinan yang kurang konsiderasi, tuntutan pekerjaan.
Faktor internal, meliputi: jenis kelamin, usia, harga diri.

2. RSI
Pekerja yang beresiko tinggi terkena RSI adalah Teller bank.
Mungkin tidak menyadari bahwa tubuhnya teah mengalami pergerakan
yang repetitive untuk menyelesaikan pekerjaan. Tubuh kita terdiri atas
system tulang dan otot yang memungkinkan kita untuk melakukan
berbagai aktivitas. Penggunaan otot yang berlebih melalui pergerakan yang
berulang-ulang dapat memicu stress pada tubuh, yang dapat
menyebabkan Repetitive Strain Injury (RSI) a t a u p e n ya k i t k a r e n a
p e r e g a n g a n ya n g berulang-ulang. Yang sering juga disebut Cummulative
Trauma Disorder (CTD).

Evaluation

1. Burnout
Hal pertama yang harus anda lakukan adalah menyadari tanda-tanda umum dari
burnout dan mencoba mengetahui penyebabnya.
Jika merasa depresi karena pekerjaan, bicara dengan atasan dan mengambil
langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi stres. Pekerja mungkin
dapat mempertimbangkan kemungkinan untuk berganti pekerjaan. Tapi harus
tetap mengingat bahwa jangan membuat keputusan dengan cepat karena rasa
panik atau putus asa. Kadang akan lebih baik jika menunggu sampai saatnya
tepat untuk membuat keputusan yang logis dan masuk akal. Namun kadang
harus memaksakan diri untuk membuat keputusan agar dapat terbebas dari
kepasifan.
Motivasi akan membantu dalam mengurangi efek samping burnout dan dapat
membantu meraih tujuan yang diharapkan. Motivasi yang positif sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas kerja, produktivitas, dan pelayanan
dalam bekerja. Cara yang dapat dilakukan :
o Hubungi beberapa orang yang membuat kita merasa nyaman dan positif, namun
tidak di hubungi selama beberapa saat.
o Buatlah daftar hal-hal yang harus dilakukan dan kerjakan satu per satu secara
perlahan-lahan.
o Cobalah hobi baru atau sesuatu yang paling disukai.
o Kembangkan rutinitas berolahraga. Kebugaran merupakan faktor penting untuk
merasa baik mengenai diri kita sendiri. Cobalah berolahraga 4 kali dalam
seminggu. Tidak perlu berolahraga selama berjam-jam. 30 menit saja sudah
cukup.
o Memperhatikan pola makan. Apa yang dikonsumsi menentukan perasaan kita.
Hal hal yang dapat dilakukan :
memperbanyak makan sayuran, mengurangi konsumsi daging merah, minuman
ringan, produk susu dan gula.
memperbanyak minum air putih. Makan ikan setidaknya dua kali dalam
seminggu (Ikan mengandung omega 3).
Mencari tahu tentang bagaimana cara makan yang sehat.
Tidur, membutuhkan waktu tidur setidaknya 8 jam sehari.
Jangan terburu-buru dan bersantailah
2. RSI
Istirahat walau hanya sebentar ketika sudah merasa capek
Jangan memaksakan otot untuk terus bekerja, ketika sudah mulai terasa capek,
lelah
Jangan menggunakan sepatu yang memiliki hak terlalu tinggi

Menggunakan tempat duduk yang fleksible, yang dapat dinaikan dan dapat
diturunkan
Menggunakan pakaian yang senyaman mungkin

Controling

1. Burnout
Ergonomi berkaiatan erat dengan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia,
peralatan yang digunakan manusia, teller bank dalam keadaan tetap sehat
dalam bekerja, dan produktivitas teller bank dalam pekerjaan. Ergonomi di
tempat kerja terdiri dari 3 aspek yang saling berhubungan yaitu mesin,
manusia, dan lingkungan kerja. Ergonomi itu sendiri bertujuan agar
tercapainya efisiensi dan kesejahteraan kerja yang berkaitan dengan
produktivitas dan kepuasaan kerja. Menurut Nurmianto (dalam Nurmianto &
Ningdyah, 2009:172) ergonomi bertujuan efektifitas kerja yang dihasilkan
oleh sistem manusia mesin meningkat, sambil tetap mempertahankan unsur
kenyamanan dan kesehatan kerja sebaik mungkin.
Prinsip dari ergonomi hendaknya diterapkan di setiap lingkungan kerja
termasuk di perbankan khusunya pada posisi teller. Dengan adanya penerapan
ergonomi pada posisi teller maka akan terciptanya lingkungan kerja yang
nyaman.
Menurut Depkes (2009:2) adapun penerapan dari prinsip ergonomi
yakni :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana
kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja.
Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat
badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan
posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus
dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan
aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih
banyak digunakan daripada kata-kata.
Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban
yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu
berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan
persendian akibat gerakan yang berlebihan.

Selain cara di atas, ada alternative lain, diantaranya :


Memulai hari dengan ritual yang menenangkan dan santai.
Mengembangkan pola makan yang sehat, berolahraga, dan tidur yang teratur.

2.

Menetapkan batasan.
Mengambil satu hari di mana anda terbebas dari teknologi.
Mengembangkan sisi kreatif yang dimiliki
Belajar cara menangani stres.
RSI

Melakukan pengecekan dan terapi persendian secara rutin


Membiasakan olahraga secara teratur ketika bukan hari kerja
Memperbaiki ergonomi tempat duduk bekerja
Mendatangkan konselor secara rutin
Harus pandai dalam memilih pakaian, sepatu yang nyaman

4. Security (Keamanan)
Assesment
Bank BNI Unnes merupakan bank yang berada di kawasan Unnes
dengan ukuran ruangan kira kira 20 m dan ada 4 buah AC. Pegawainya terdiri
dari teller, ketua, dan satpam. Berdasarkan hasil obervasi yang kami lakukan
di bank BNI cabang Unnes ada 2 orang satpam. Satpam bekerja secara
bergantian. Satpam berada di samping pintu masuk bank dan biasanya
membuka dan menutupkan pintu bagi para pengunjung. Satpam bekerja
dengan berdiri selama 8 jam perhari.
Recognize
Penyakit yang mungkin muncul pada pekerjaan seorang satpam bank
adalah karena terlalu lama berdiri serta terlalu lama berada di ruangan ber-AC.
a.

Gangguan kesehatan akibat bekerja terlalu lama berdiri


Satpam bekerja dalam posisi berdiri untuk jangka waktu panjang secara
teratur bisa menyebabkan kaki sakit, pembengkakan kaki, varises, kelelahan
otot umum, nyeri pinggang serta kekakuan pada leher dan bahu. Hal ini karena
tubuh dipengaruhi oleh pengaturan daerah kerja sehingga membatasi posisiposisi tubuh pekerja dalam beraktivitas. Akibatnya tubuh pekerja hanya
memiliki sedikit kebebasan bergerak dan menjadi lebih kaku. Kurangnya
fleksibilitas tubuh akan menyebabkan masalah kesehatan.
Terlalu lama berdiri membuat otot menjadi kaku sehingga secara efektif
bisa mengurangi suplai darah ke otot-otot. Akibatnya aliran darah berkurang
sehingga mempercepat timbulnya kelelahan dan menyebabkan nyeri pada
otot-otot punggung, kaki dan leher (otot-otot ini digunakan untuk
mempertahankan posisi tubuh).Pekerja tidak hanya merasakan ketegangan otot
tapi juga ketidaknyamanan lainnya seperti berkumpulnya darah di kaki, serta

berdiri terlalu lama mengakibatkan radang pembuluh darah. Peradangan ini


dari waktu ke waktu berkembang menjadi varises kronis dan menyakitkan.
Selain itu juga bisa menyebabkan sendi di tulang belakang, pinggul, lutut
dan kaki menjadi seperti terkunci yang nantinya memicu terjadinya penyakit
rematik degeneratif akibat kerusakan pada tendon dan ligamen (struktur yang
mengikat otot tulang).

b.

Sianosis
Sianosis merupakan salah satu tanda pertukaran gas yang kurang memadai.
Hal ini ditandai dengan warna kebiru biruan pada kulit dan selaput lendir
yang terjadi akibat peningkatan absolut hemoglobin tereduksi (hemoglobin
yang tidak berikatan dengan O2). Dapat merupakan tanda insufisiensi
pernafasan, meskipun bukan merupakan tanda yang diandalkan. Ada 2 jenis
sianosis: sianosis sentral dan sianosis perifer. Sianosis sentral disebabkan oleh
insufisiensi oksigenasi hemoglobin dalam paru paru, dan yang paling mudah
diketahui pada wajah, bibir, cuping telinga serta bagian bawah lidah. Sianosis
perifer akan terjadi apabila aliran darah banyak berkurang sehingga sangat
menurunkan saturasi darah vena, dan akan menyebabkan suatu daerah menjadi
biru. Sianosis perifer dapat terjadi akibat infusiensi jantung, sumbatan pada
aliran darah, atau vasokonstriksi pembuluh darah akibat suhu yang dingin.
Pada orang yang bekerja di suatu perkantoran ataupun perbankan, sering
terkena suhu yang dingin akibat penggunaan AC yang terus menerus dalam
suatu ruangan kerja. Oleh sebab itu, orang orang yang bekerja pada ruangan
yang ber AC mempunyai resiko yang lebih besar terkena sianosis khususnya
sianosis perifer

Evaluation
a.

Menggunakan sepatu atau alas kaki yang nyaman

b. Jika merasakan gejala yang kurang baik pada tubuh, khususnya pada bagian
kaki segera memeriksakan ke dokter
c.

Terapi kesembuhan dilakukan sampai benar benar sembuh baru bekerja


kembali

Controlling

a.

Menggunakan alas kaki yang nyaman serta tidak mengubah bentuk kaki. Jika
memang harus menggunakan sepatu bertumit sebaiknya pilihlah tinggi sepatu
yang kecil atau di bawah 5 cm.

b. Usahakan untuk duduk disela-sela waktu kerja atau setidaknya ketika ada
waktu istirahat
c.

Melakukan peregangan secara teratur misalnya setidaknya 30 menit atau 1


jam, peregangan dilakukan untuk mengurangi tekanan pada kaki, bahu, leher
dan kepala.

d. Mengubah possisi kerja secara teratur, sehingga seseorang hanya melakukan


satu posisi dalam jangka waktu pendek.
e.

Check up kesehatan secara teratur.

PENUTUP
Simpulan
Tanpa kita sadari ternyata bahaya muncul bukan hanya di tempat
tempat yang memang sudah jelas resikonya, misal di sebuah industri yang
membutuhkan campur tangan pekerja secara langsung, yang sudah jelas
bahwa pekerja tersebut pasti terpapar bahan berbahaya, tetapi di officepun
yang tampaknya tidak beresiko menimbulkan bahaya teteapi sebenarnya
memiliki resiko yang lebih berbahaya di bandingkan tempat yang lain. Setelah
dipelajari, ternyata pekerja office memiliki resiko tinggi terkena peyakit yang
disebabkan oleh pekerjaannya sendiri baik itu faktor lingkungan fisik maupun
sosial.
Saran
Ada beberapa saran yang berkaitan, diantaranya :
1. Untuk setiap office harus memperhatikan dan mengutamakan ergonomi
tempat kerja
2. Menciptakan lingkungan sosial yang baik
3. Pemberian beban kerja yang sesuai kemampuan

Daftar Pustaka
1. Source: http://sehat.bionaturally.net/2010/05/bekerja-dengan-komputerwaspadai-cvs.html#ixzz1r5BWrTnL

2. http://www.optikmelawai.com/eye_info/pertolongan-pertama-pada-cederamata/256/
3. http://sehat.bionaturally.net/2010/05/bekerja-dengan-komputer-waspadaicvs.html#axzz1r59jGRC7
4. http://ariadiyudha.blogspot.com/2012/03/cara-mengatasi-mata-lelah.html
5. http://www.bi.go.id/web/id/Kamus.htm?
id=T&start=0&curpage=6&search=False&rule=last, diakses pada tanggal 4
april 2012

6. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=tugas%20teller
%20bank&source=web&cd=10&ved=0CHcQFjAJ&url=http%3A%2F
%2Felearning.gunadarma.ac.id%2Fdocmodul
%2Fsistem_dan_prosedure_cash_and_teller
%2Ff.Prinsip_Dan_Pengertian.pdf&ei=5uRT534BoWeiAe_u9yqBA&usg=AFQjCNE6Ycxc7BbmUFkMkz_jdwXCv3fyg&cad=rja, diakses pada tanggal 4 April 2012

7. http://www.a-beautifulmind.com/2011/11/03/battlefield-3-multiplayer-review/ ,
diakses pada tanggal 4 April 2012

8. http://psikonews.com/mengatasibornouttellerbankdenganrekayasa, diakses
tanggal 06 April 2012.
9. http://artikel.com/penyaakitakibatkerja, diakses tanggal 04 April 2012.

You might also like