Professional Documents
Culture Documents
F-66
I. PENDAHULUAN
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
II. METODOLOGI PENELITIAN
A. Sintesis Graphene
Proses sintesis graphene ini menggunakan modifikasi
Metode Hummer.Pada metode ini grafit dioksidasi menjadi
grafit oksida.Setelah itu, grafit oksida direduksi menjadi
graphene menggunakan reduktor Zn dan proses hidrotermal.
Proses sintesis dimulai dengan melarutkan 2 g grafit di dalam
80ml H2SO4 98%. Proses pelarutan ini dalam kondisi stirring
di dalam ice bath untuk menjaga temperatur di bawah 25 oC
selama 4 jam.Selama proses stirring ini ditambahkan 4 g
NaNO3 dan 8 g KMnO4 secara bertahap. Prosesnya
selanjutnya adalah proses homogenisasi dengan stirring pada
temperatur 35 oC selama 24 jam.Selama proses ini
ditambahkan 200 ml aquades apabila larutan telah mengental.
Lalu setelah 24 jam, stirring dimatikan dan ditambahkan 15 ml
H2O2 30%.Endapan grafit oksida dipisahkan dari pengotornya
dengan centrifuge dan HCl ditambahkan ke grafit oksida untuk
menghilangkan pengotor logam yang terlarut. Lalu dilakukan
pencucian berkala pada grafit oksida untuk menghilangkan
ion-ion terlarut, seperti SO42-.Selain itu, proses pencucian
bertujuan untuk menetralkan pH.Setelah tidak didapatkan
endapan putih sulfat dan didapatkan pH netral, grafit oksida di
drying menggunakan muffle furnace dengan temperatur 110 oC
dengan waktu tahan 12 jam.
Proses selanjutnya adalah proses reduksi grafit oksida
menjadi graphene.Proses ini diawali dengan melarutkan 40 mg
grafit oksida ke dalam 40 ml aquades dan distirring hingga
larutan menjadi homogen.Setelah larutan menjadi homogen,
larutan diultrasonikasi 90 menit.Akibat gelombang ultrasonik,
maka grafit oksida akan terkelupas menjadi graphene oksida
(GO).Lalu ditambahkan 10 ml HCl 37% ke dalam larutan GO
untuk membentuk kondisi asam dan 1,6 g serbuk Zn ke dalam
larutan GO.Setelah Zn bereaksi dengan GO sehingga
menghasilkan gelembung-gelembung gas, HCl kembali
ditambahkan untuk menghilangkan ZnO yang merupakan
pengotor.Dari proses sintesis ini dihasilkan graphene.Setelah
itu, larutan graphene dicuci berulang kali dengan aquades
untuk menetralkan pH-nya.Setelah pH menjadi netral, larutan
graphene di-hydrothermal menggunakan muffle furnace
dengan temperatur 160 oC selama 12 jam untuk mereduksi
gugus oksida GO dan membentuk serbuk graphene yang
berukuran nano.
B. Preparasi Lapisan Semikonduktor Komposit Laminat
Graphene-TiO2
Lapisan komposit laminat Graphene/TiO2 dibuat
mengguanakan
metode
spincoating.Lapisan
komposit
divariasikan susunannya yaitu TiO2 murni, TiO2/Graphene
(T/G), TiO2/Graphene/TiO2 (T/G/T), Graphene/TiO2 (G/T)
dan Graphene/TiO2/Graphene (G/T/G).Pada proses ini pasta
TiO2 dan pasta graphene di-spincoating pada kaca FTO
(Flourin doped Tin Oxide) dengan kecepatan 500 rpm selama
30 detik dan 2000 rpm selama 90 detik.Selama pelapisan
Setiap setelah melapiskan satu lapisan graphene/TiO2,
dilakukan drying dengan temperatur 110 oC selama 60
menit.Setelah didapatkan semua variasi komposit laminat,
dilakukan kalsinasi pada temperatur 450 oC selama 60 menit,
F-67
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
nm.Komposisi kimia dan struktur kristal diidentifikasi
menggunakan X-Ray Diffraction (XRD, PANalytical) dengan
radiasi Cu K.Morfologi dan mikrostruktur diamati
menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM, Inspect
S50)
dan unjuk kerja kelistrikan diukur menggunakan
instrumen I-V (I-V Keithley 2602A Sourcemeter)
menggunakan Lampu Xenon dengan intensitas 1000 Wm-2.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengujian Absorbansi
Dari grafik spektrum absorbansi dye ekstrak bunga
geranium (Geranium sylvaticum) pada gambar 1 terlihat
bahwa spektrum absorbansi memiliki 2 puncak pada rentang
cahaya tampak yaitu puncak pertama pada panjang gelombang
380 dengan absorbansi 4.545 pita warna ungu. Kemudian
spektrum kedua terdapat pada rentang yang cukup lebar (490 580 nm) yaitu mulai pita warna biru sampai pita warna kuning
dengan intensitas maksimal sebesar 3.638 pada pita warna
hijau.
Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa semakin tinggi
nilai absorbansi suatu larutan, maka kemampuan menyerap
foton cahaya akan semakin tinggi.Selain itu juga dapat
diketahui bahwa berdasarkan panjang gelombangnya, larutan
dye dari ekstrak Bunga Geranium (Geranium sylvaticum)
dapat menangkap cahaya dalam rentang spektrum yang lebih
lebar.
F-68
Absorbansi
Spektrum Warna
380
540
4,545
3.638
Ungu
Hijau
Sampel
FWHM
d-spacing ()
Grafit
26.4866
0.1004
3.361
Grafit Oksida
12.0433
0.2007
7.340
Graphene
26.7590
0.2007
3.327
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
F-69
b
.
c.
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
F-70
a.
b.
c.
c.
d.
d.
e.
e
.
D. Pengujian Kelistrikan
Pada gambar 8 ditunjukkan kurva J-V pada masing
masing variasi lapisan komposit laminat.Terlihat bahwa Jsc
pada lapisan komposit laminat GTG dan GT lebih rendah
daripada TiO2 dan Jsc pada lapisan komposit laminat TG dan
TGT lebih tinggi daripada TiO2.Sedangkan Voc pada
komposit laminat berturut turut menunjukkan peningkatan
mulai dari TiO2 murni, TGT, GT, TG dan GTG.Sehingga nilai
efisiensi dari komposit laminat Graphene TiO2 masih lebih
baik dibandingkan TiO2 murni, hal tersebut ditunjukkan pada
tabel 3.
a.
Gambar 8. Kurva J-V dari variasi susunan lapisan komposit laminat
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
GTG, GT, TG dan TGT berturut turut sebesar 0.066 Wm-2,
0.084 Wm-2, 0,102 Wm-2, 0.128 Wm-2 dan 0.259 Wm-2.
Pada tabel di bawah ini terlihat bahwa nilai FF dan efisiensi
komposit laminat Graphene-TiO2 lebih baik daripada TiO2
murni.Terjadi peningkatan nilai FF dari TG, TGT, GT dan
GTG berturut turut sebesar 3.8%, 61.5%, 76.9% dan
173%.Sedangkan kenaikan nilai efisiensi mulai dari GTG, GT,
TG dan TGT berturut turut sebesar 55.5%, 87.3%, 111.1%
dan 282.5%.
Tabel 3. Perbandingan unjuk kerja kelistrikan
FF
(%)
TiO2 murni
0.370
0.699
0.066
0.26
0.0063
GTG
GT
TG
TGT
0.505
0.415
0.445
0.400
0.333
0.577
1.215
1.204
0.084
0.102
0.128
0.259
0.46
0.71
0.27
0.42
0.0098
0.0118
0.0133
0.0241
Variasi
Voc(Volt)
Jsc(Am-2)
Pmx(Wm-2)
F-71