Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pencemaran
Manusia melakukan berbagai kegiatan untuk memenuhi berbagai kebutuhan
hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhan akan makan, mereka mengembangkan
pertanian, membuat pabrik pengolah hasil pertanian, membuat peternakan dan lain-lain.
Untuk memenuhi kebutuhan akan peralatan hidup seperti alat-alat pertanian, alat-alat
rumah tangga, kendaraan dan lain-lain, manusia mengembangkan berbagai jenis
industri.
Dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup tersebut, pada akhirnya akan
menghasilkan sisa berupa sampah atau limbah yang dibuang ke lingkungan. Hal ini
disebabkan karena dalam setiap aktivitas manusia pada dasarnya adalah sebuah proses
pengubahan zat atau energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Setiap proses tersebut
tidak dapat sepenuhnya mampu diubah, melainkan selalu ada sisa atau entropy yang
kemudian menjadi sampah atau limbah yang masuk atau dimasukkan ke lingkungan.
Contoh sederhana dari entropy ketika kalian makan. Makanan akan diproses dalam
perut untuk kemudian diubah menjadi energi. Tidak semua makanan dapat di ubah
menjadi energy seluruhnya, melainkan ada sisa dalam bentuk kotoran atau tinja. Begitu
pula dengan industri, tidak semua bahan mentah akan menjadi produk, melainkan ada
hasil samping yaitu berupa sisa yang tidak digunakan dan akan menjadi limbah atau
sampah.
Gambar 2.1 Bentuk-bentuk aktivitas manusia yang menghasilkan sisa yang akan
menjadi limbah atau sampah
2.2
Jenis-Jenis Pencemaran
A. Pencemaran Tanah
Gejala pencemaran tanah dapat diketahui dari tanah yang tidak dapat
digunakan untuk keperluan fisik manusia. Tanah yang tidak dapat digunakan,
misalnya tidak dapat ditanami tumbuhan, tandus dan kurang mengandung air tanah.
Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya pencemaran tanah antara lain
pembuangan bahan sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme,
seperti plastik, kaleng, kaca, sehingga menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke
tanah. Faktor lain, yaitu penggunaan pestisida dan detergen yang merembes ke
dalam tanah dapat berpengaruh terhadap air tanah, flora, dan fauna tanah. Pada saat
ini hampir semua pemupukan tanah menggunakan pupuk buatan atau anorganik.
Zat atau unsur hara yang terkandung dalam pupuk anorganik adalah nitrogen
(dalam bentuk nitrat atau urea), fosfor (dalam bentuk fosfat), dan kalium. Meskipun
pupuk anorganik ini sangat menolong untuk meningkatkan hasil pertanian, tetapi
pemakaian dalam jangka panjang tanpa dikombinasi dengan pupuk organik
mengakibatkan dampak yang kurang bagus. Dampaknya antara lain hilangnya
humus dari tanah, tanah menjadi kompak (padat) dan keras, dan kurang sesuai
untuk
tumbuhnya
tanaman
pertanian.
Selain
itu,
pupuk
buatan
yang
5.
Memilih lokasi pabrik dan industri yang jauh dari keramaian dan pada tanah
yang kurang produktif.
2.3
Sumber Pencemaran
Pencemaran lingkungan dapat berasal dari berbagai sumber. Sumber
pencemaran lingkungan dapat berasal dari aktivitas atau proses alam dan kegiatan
manusia. Pada artikel ini akan dijelaskan secara rinci sumber pencemaran lingkungan.
A. Aktivitas atau Proses Alam
Lingkungan dalam suatu ekosistem dapat mengalami perubahan sebagian
atau menyeluruh. Biasanya perubahan total terjadi akibat bencana alam, seperti
banjir, lahar panas atau lahar dingin, letusan gunung berapi yang mengeluarkan
partikel-partikel debu yang dapat mencemari udara, gempa, gelombang tsunami,
angin topan dan lain-lain.
Terjadinya kerusakan atau perubahan yang diakibatkan oleh faktor alam
dapat merusak habis semua komunitas yang ada di lingkungan tersebut. Komunitas
itu akan muncul kembali (suksesi) yang membutuhkan waktu cukup lama, bahkan
sampai ratusan tahun, contohnya suksesi pada Gunung Krakatau akibat letusan
dahsyat yang terjadi lebih dari 150 tahun yang lalu. Meskipun alam menjadi
sumber pencemar tetapi relatif jarang terjadi dan umumnya berdampak lokal dan
sesaat.
B. Kegiatan Manusia
Pencemaran lingkungan yang utama berasal dari kegiatan manusia seperti
kegiatan rumah tangga dan perorangan, industri, pertanian dan transportasi.
Pencemaran tersebut berlangsung terus menerus dan dampaknya juga terus
dirasakan, bahkan beberapa diantaranya berdampak luas atau global. Faktor-faktor
penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagai hasil samping perbuatan
manusia meliputi: faktor Industrialisasi, faktor urbanisasi, faktor, faktor cara hidup,
kepadatan penduduk dan faktor perkembangan ekonomi. Faktor-faktor di atas
saling mempengaruhi secara kompleks. Apabila salah satu faktor terjadi, maka
faktor lainnya dapat terjadi, dengan demikian terjadinya pencemaran lingkungan
tidak dapat dihindari.
2.4
Ada bahan sabun dan detergen yang tidak diurai oleh mikroorganisme sehingga
dapat merusak lingkungan. Meskipun demikian, saat ini mulai banyak sabun dan
detergen yang dapat dipecah atau diurai oleh mikroorganisme
Kegiatan rumah tangga lainnya berupa buang air atau tinja dapat
mencemari air sungai dan air tanah dengan berkembangnya bakteri Escherichia
coli (pada tinja). Bakteri ini dapat mengakibatkan gejala diare.
B. Pencemaran lingkungan dari kegiatan industri
Saat ini jumlah manusia semakin banyak dan kebutuhannya juga semakin
beragam. Makanan yang mereka makanan semakin beragam jenisnya, begitu juga
dengan pakaian dan rumah. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut banyak industri
dibangun dan semakin banyak pula sumber daya alam yang diambil dari alam.
Kondisi tersebut membawa dampak terhadap lingkungan berupa munculnya
sampah atau limbah yang jumlahnya semakin banyak dan bervariasi terutama
limbah anorganik yang sulit untuk diurai oleh mikroorganisme.
Industri terdiri dari berbagai jenis dengan limbah yang juga beragam.
Sebagian limbah tersebut berupa limbah padat (sampah) dan sebagian lainnya
berupa limbah cair serta limbah gas. Limbah padat mencemari lingkungan perairan
dan daratan, sedangkan limbah gas mencemari udara. Diantara limbah tersebut
merupakan limbah berbahaya dan beracun (B3).