Professional Documents
Culture Documents
3.1 Pengkajian
a. Biodata : sesuai dengan namanya, maka penyakit ini lebih menyerang orang dewasa
di banding anak-anak, namun saat ini ditemukan bahwa seluruh usia dapat terkena
ARDS. Tidak ditemukan perbedaan antara revalensi timbulnya pada laki-laki dan
perempuan. Keluhan utama yang meliputi pasien menderita gagal napas akut
b. Riwayat Kesehatan :
- Keluhan Utama dan Penyakit Sekarang : ARDS dapat terjadi dalam 24-48 jam
timbulnya serangan, ditandai dengan napas pendek, takipnea, dan gejala yang
ozon)
h. Aspirasi (sekresi gastric, tenggelam, keracunan hidrokarbon)
i. Drug ingestion dan overdosis narkotik/non-narkotik (heroin, opioid, aspirin)
j. Hemolystik disorder, seperti DIC, multiple blood transfusion dan kardio
pulmonary bypass
k. Major surgery
4
meningkat, dapat terjadi takikardi, bunyi jantung normal tanpa murmur tau gallop
B3 (Brain) : kesadaran menurun seperti bingung, tremor
B4 (Bowel) :
B5 (Bladder) :
B6 (Bone) : kemerahan pada kulit punggung setelah beberapa hari dirawat
Dx
Tujuan/Kriteria
Hasil
Aktivitas
Intervensi
Rasional
1 Setelah
dilakukan
1. Manajemen
1.
asuhan
keperawatan
Memfasilita
selama
2x24
jalan napas
2.
Terapi
jam
oksigen
3. Pemantauan
pernapasan
4.
Ventilasi
mekanis
Bantuan
ventilasi
si kepatenan
jalan napas
2.
penggunaan
alat
bantu
yang
diperlukan
terapi
(terapi
oksigen dan
oksigen
memantau
ATAU
evektivitasn
spirometer)
2. Ajarkan
Mengumpul
5
n
Mandiri :
1. Jelaskan
Memberikan
ya
3.
saat istirahat
Keperawata
pasien
teknik
saat aktivitas
kan
menganalisi
dan
gelisah, sianosis
s data pasien
untuk
relaksasi
3. Jelaskan
tidak
mengalami
Status
kognitif:
dan
kesadaran
memastikan
composmentis
kepatenan
Pa
O2
jalan napas
95-100
C O2
Pa
adekuatnya
:
35-45
pertukaran
- pH arteri : 7,35-7,45
Meningkatk
2. Status Pernapasan:
Ventilasi
an
tidak
spontan
- Frekuensi pernapasan
a.
Dewasa
yang
16-20
optimal
x/menit
dalam
b. Anak-anak :20-30
memaksimal
x/menit
kan
Irama
pernapasan:
teratur
-
Bunyi
pola
pernapasan
terganggu:
napas
auskultasi:
pasien dan
keluarga
pemberian
oksigen dan
tindakan
gas
4.
mmHg
kepada
alasan
dan
mmHg
bernapas
lainnya
4.
Informasika
n
kepada
pasien dan
keluarga
bahwa
merokok itu
dilarang
Kolaboratif
pertukaran
:
1.
oksigen dan
Konsultasik
karbondioks
an
ida paru
dokter
dengan
tentang
a. ronkhi ()
pentingnya
b. wheezing ()
pemeriksaa
c. krekels ()
n GDA dan
penggunaan
alat
bantu
yang
dianjurkan
sesuai
6
dengan
adanya
perubahan
kondisi
pasien
2. monitor
perubahan
pada
data
pengkajian
terkait
(misalnya
sensorium,
pasien,
suara napas,
pola napas,
analisis
GDA,
sputum,
efek obat)
3. Berikan
obat sesuai
dengan
indikasi
misalkan
bronchodila
tor
4.
Persiapkan
pasien
ventilasi
mekanis,
bila perlu
Aktivitas
Lain:
1. Jelaskan
7
pada pasien
sebelum
memulai
pelaksanaan
prosedur,
untuk
menurunka
n
ansietas
dan
meningkatk
an
rasa
kendali
2. Lakukan
tindakan
untuk
menurunka
n konsumsi
oksigen
3.
Meyakinka
n
keadekuata
n
pemberian
oksigen
dengan
melaporkan
ketidaknor
malan GDA
dan
penggunaan
ambu bag
4.
Memantau
komplikasi
8
2 Setelah
dilakukan
1. Manajemen
1.
asuhan
keperawatan
jalan
Memelihara
selama
2x24
buatan
2. Penyapihan
jam
pola
kriteria
hasil :
1. Menunjukan
pola pernapasan
efektif
2. Pernapasan
yang
napas
ventilator
mekanis
3. Pemantauan
pernapsan
4.
Ventilasi
mekanis
5. Manajemen
asma
Informasika
slang
endotrakea
dan
slang
tracostomi
mencegah
komplikasi
pada
pasien dan
keluarga
teknik
relaksasi
untuk
yang
n
tentang
serta
berhubunga
tidak
Mandiri:
1.
dengan
memperbai
ki
pola
terganggu :
- tidak ada
penggunaan
napas
2. Ajarkan
penyimpangan
nya
2.
batuk
Membantu
efektif
3.
pasien untuk
bernapas
mmHg
b. RR : 16-20
tanpa
x/menit
c. Suhu : 36,5-
tidak boleh
ventilator
mekanis
3.
d. HR : 60-100
kan
dan
status
menganalisi
pernapasan:
s data pasien
Ventilasi
untuk
tidak
memastikan
inpirasi: teratur
kemudahan
jalan napas
kepatenan
dan
gas
9
kepada
pasien atau
keluarga
bahwa
harus
memberitah
u
perawat
pada
pertukaran
simetris
mereka
terganggu:
kedalaman
bernapas
- ekspansi dada
merokok
4.
Instruksika
Mengumpul
x/menit
3. Menunjukkan
pada
pasien agar
bantuan
37,50 C
Informasika
yang
saat
terjadi
ketidakefek
adekuat
4.
tifan
Menggunak
an
alat
pola
pernapasan
Kolaboratif:
1.
Konsultasi
buatan
dengan ahli
untuk
terapi
membantu
pernapsan
pasien
untuk
bernapas
5.
memastikan
Mengidentif
keadekuata
ikasi,
mengobati,
ventilator
dan
mekanis
2. Laporkan
mencegah
perubahan
reaksi
inflamasi/ko
nstruksi
fungsi
di
jalan napas
sensori,
suara napas,
pola
pernapasan,
nilai GDA,
sputum, dan
sebagainya
3. Berikan
obat sesuai
indikasi
4. Berikan
terapi
nebulizer
ultrasonik
dan
udara
atau
oksigen
yang
dilembabka
10
sesuai
program
Aktivitas
Lain:
1.
Tenangkan
psien
selama
periode
gawat naps
2.
Atur
posisi
pasien
untuk
mengoptim
alkan
pernapasan
3. Anjurkan
pasien
napas
dalam
melalui
abdomen
selama
periode
gawat napas
4.
Pertahanka
n
oksigen
aliran darah
dengan
kanula
nasal,
masker,
atau
11
sungkup
5.
Sinkronisas
ikan antara
pola
pernapasan
dan
kecepatan
3 Setelah
dilakukan
1. Pemantauan
1.
asuhan
keperawatan
Mengumpul
selama
2x24
cairan
2. Manajemen
jam
volume
hipervolemia
3. Manajemen
eliminasi urine
kan
dan
menganalisi
s data psien
untuk
hasil :
mengatur
1.
keseimbang
Keseimbangan
an cairan
2.
cairan:
- Berat badan
stabil
- Berat
urine
Menurunkan
volume
jenis
cairan
dalam
intrasel atau
batas normal :
ekstrasel
1,2-1,5 L/hari
2.
dan
mencegah
Keseimbangan
cairan
komplikasi
tidak
pada pasien
akan terganggu:
- tidak ada suara
yang
ventilasi
Mandiri:
1. Ajarkan
pasien
tentang dan
cara
mengatasi
edema
2. Anjurkan
psien untuk
puasa,
sesuai
kebutuhan
3. Pantau
indikasi
kelebihan
atau retensi
cairan
kapiler
paru,
edema,
distensi
napas
mengalami
tambahan:
kelebihan
vena leher
4. Pantau
a. ronkhi ()
volume
hasil
b. wheezing ()
cairan
3.
laboratoriu
c. krekels ()
Mempertaha
12
m
Kolaboratif:
tidak
ada
adanya
nkan
edema perifer
pola
1. Lakukan
eliminasi
dialisis, jika
urine
diindikasika
optimal
yang
n
2.
Konsultasik
an
dengan
penyedia
layanan
kesehatan
primer
mengenai
penggunaan
stoking
antiemboli
3.
Konsultasik
an
dengan
ahli
gizi
untuk
memberika
n
diet
dengan
kandungan
protein
yang
adekuat dan
pembatasan
natrium
4.
Konsultasik
an
dengan
dokter
apabila
tanda
13
dan
gejala
semakin
memburuk
atau
menetap
5. Berikan
diuretik,
jika perlu
Aktivitas
Lain:
1.
Tinggikan
ekstremitas
untuk
meningkatk
an
aliran
balik vena
2.
Pertahanka
n
dan
alokasikan
pembatasan
cairan
pasien
3.
Distribusika
n
asupakn
cairan
selama
jam,
perlu
14
24
jika
DAFTAR PUSTAKA
Alsagaff, dkk. 2002. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: Universitas Airlangga
Depkes RI. 2005. Materi Teknis Medik Khusus Catatan Kedua. Jakarta: Depkes
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar: Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika
Williams&Wilkins. 2011. Nursing: Memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta: PT.
Indeks
Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosis NANDA,
Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC, ed 9. Jakarta: EGC
15