Professional Documents
Culture Documents
com/doc/214210677/STRUKTUR-SEDIMEN
http://ocw.mit.edu/courses/earth-atmospheric-and-planetary-sciences/12-110sedimentary-geology-spring-2007/lecture-notes/ch3.pdf
http://www.honolulu.hawaii.edu/instruct/natsci/geology/brill/gg101/Programs/pro
gram21%20SedimentaryRocks/program21.html
Berlapis, dibedakan menjadi 2 jenis yaitu laminasi (lamination) apabila tebal lapisan < 1
cm dan lapisan (stratification) apabila tebal lapisan > 1 cm
Silang siur (cross bedding) apabila kedudukan lapisan miring antara satu dengan yang
lain
dikenal juga sebagai Struktur Bedding. Struktur ini merupakan ciri khas
batuan sedimen yang memperlihatkan susunan lapisan-lapisan (beds)
dengan posisi horisontal pada batuan sedimen yang dibedakan menjadi 2
jenis yaitu laminasi (lamination) apabila tebal lapisan < 1 cm dan lapisan
bed(stratification) apabila tebal lapisan > 1 cm. Menurut Payne (1942),
McKee & Weir (1953).
Genesa : Otto (1938) mendefinisikan Aliran arus di alam tidak
pernah benar-benar seragam, ukuran partikel-partikel juga relatif tidak
seragam. Arus yang memiliki kecepatan rata-rata tertentu dan
mengendapkan partikel dengan ukuran rata-rata tertentu untuk selang
waktu tertentu. Arus memiliki kecepatan rata-rata tertentu dan
mengendapkan partikel dengan ukuran rata-rata tertentu untuk selang
waktu tertentu, satuan sedimentasi terbentuk pada selang waktu itu.
Ketika arus berubah secara radikal dan terbentuk suatu kondisi aliran
baru, maka akan terbentuk satu satuan sedimentasi baru dan didalam
seluruh proses tersebut terdapat fluktuasi kecepatan arus dalam waktu
singkat dan arus itulah yang bertanggunga jawab terhadap pembentukan
laminasi atau fasa(Apfel, 1938).
Layer pada sedimen diendapkan pada kondisi yang pada dasarnya
seragam , arus pengendap layer itu memiliki kecepatan dan arah yang
relatif seragam dengan selang waktu tertentu (tahunan) sehingga
menimbun layer lagi diatasnya berdasarkan hukum horisontalitas.
Umumnya sedimen struktur berlapis laminasi yang memiliki tebal
milimeter ( cth : mudrock dan shale) diangkut melalui cara suspensi
(fluida) karena sedimen-sedimen yang sangat kecil ukurannya, sehingga
masih mampu diangkut oleh aliran fluida, tanpa melalui arus traksi (arus
traksi ini umumnya berstruktur silang siur).
Contoh keterdapatan : Raharjo, W, dkk (1977), membuat Peta Geologi
Lembar Yogyakarta, dimana Daerah Kulonprogo termasuk di dalamnya.
termasuk dalam Formasi Sentolo dengan batuan penyusun pada bagian
atasnya berupa batugamping klastik dengan struktur sedimen berlapis.
Cth lain : bisa terjadi pada lanau dan pasir (sandstone).